Oleh:
Saras Eka Mardhanti Sabir
K1 A1 09 028
STATUS PASIEN
Nama Dokter Muda
Nama Pasien
LAPORAN PSIKIATRI
I. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama dan alasan MRSJ
Malas Bicara, Kurang konsentrasi, bawaannya selalu mau tidur
2. Riwayat Gangguan Sekarang
Keluhan dan gejala
Pasien datang ke Poli Rumah Sakit Jiwa diantar oleh Ayah dan Ibu pasien dengan
keluhan malas bicara, kurang konsentrasi, cepat lelah, bawaannya selalu mau tidur,
yang dialami sejak 2 minggu yang lalu.
Pasien juga pernah demam bersamaan dengan keluhan yang dialaminya, pasien juga
mengeluh nyeri ulu hati dan sakit kepala. Nafsu makan baik, BAB dan BAK lancar.
Menurut Ibu pasien, pasien selalu ingin tidur, kurang semangat (loyo), setiap diajak
berkomunikasi pasien bawaannya selalu mengantuk (seperti ingin tidur) dan malas
untuk bicara serta nafsu makannya meningkat. Menurut ibu pasien, pasien pernah
dijahili oleh teman sekolahnya di pesantren dan semenjak saat itu pasien sering
sakit, pasien juga mengeluh kalau sudah merasa jenuh di sekolahnya (pesantren) dan
tidak ingin lagi bersekolah di pesantren tersebut. Menurut ibu pasien, pasien juga
bertingkah aneh, setiap melihat anak perempuan selalu ingin menyentuh tangannya
padahal pasien tidak mengenali anak tersebut. Pasien pernah di ruqyah sebanyak 3
kali, riw. Pengobatan ke Dokter Spesialis Anak seminggu yang lalu.
Hendaya/ disfungsi:
Hendaya sosial :
Ada, pasien malas bicara dan jarang berinteraksi dengan keluarga dan temantemannya.
Hendaya Pekerjaan :
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (Tanggal 4 April 2016 pukul 10.40 WITA)
A. Deskripsi Umum:
1. Penampilan umum :
Pasien datang memakai baju berkera polo garis-garis, celana panjang coklat muda, dan
memakai sandal kulit.
2. Kesadaran: Composmentis, berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik: Baik
4. Pembicaraan :
Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa seperlunya
5. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif
b. Sedang : Baik
c. Pendek : Baik
d. Segera
: Baik
4. Daya konsentrasi dan perhatian : Baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan Persepsi:
1. Halusinasi :
Visual : Tidak ada
Auditorik : tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berfikir :
1. Arus pikiran
a. Prokduktivitas : Pasien menjawab dengan seadanya
b. Kontinuitas : Baik
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran :
c. kejadian, situasi yang stressful, atau krisis kehidupan. Adanya faktor ketiga diatas
harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi seandainya
tidak mengalami hal tersebut. sehingga pasien didiagnosis Gangguan Penyesuaian (F
43.2) dan afek campuran (F 43.25).
Karakter Kelima : F43.20 = Reaksi depresi singkat
Differential diagnosis :
F43.8 Reaksi Stres Berat Lainnya
F43.9 Reaksi Stres Berat YTT
Aksis II
Tidak ada
Aksis III
Status gizi buruk dengan IMT 15,89
Aksis IV
Ada, saat pasien dijahili oleh teman sekolahnya dan merasa jenuh sehingga pasien tidak ingin
bersekolah di tempat tersebut.
Aksis V
GAF Scale 70-61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik
VI. DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologik
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter di otak sehingga membutuhkan terapi
psikofarmaka
2. Psikologik
Terdapat gangguan dengan suasana perasaan, pikiran dan perilaku sehingga membutuhkan
psikofarmaka dan sosioterapi
Terdapat hendaya sosial, hendaya pekerjaan, dan hendaya waktu senggang sehingga
memerlukan sosioterapi
VII. PROGNOSIS
1. Faktor pendukung
- Adanya dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien dan ada keinginan pasien untuk
sembuh
- Tidak ada riwayat dalam keluarga seperti yang dialami pasien
2. Faktor penghambat
- Terlambatnya pengetahuan keluarga bahwa penyakit yang dialami pasien sebaiknya ditangani
oleh Dokter Psikiater
3. Prognosis : dubia ad bonam
VIII. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka:
- Alprazolam 0,5 mg (0-1-1)
- Haloperidol 0,5 mg (0-1-1)
B. Psikoterapi
Psikoterapi dan Intervensi Psikososial
a. Terhadap pasien
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) yaitu terapi kognitif yang
bertujuan menghilangkan episode depresif dengan membantu
pasien mengidentifikasi dan uji kognitif negatif,
mengembangkan cara berpikir alternative, fleksibel dan positif
dan perilaku yang baru.
Memberikan edukasi dan support terhadap pasien agar
memahami gangguannya lebih lanjut, cara pengobatannya, efek
samping yang kemungkinan muncul, serta pentingnya
TERIMA KASIH