HERNIA
INGUINALIS
Cleine Michaela
030.11.062
PEMBIMBING :
Dr. Deddy Soebandrio, Sp. B
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RUMAH SAKIT TNI AL Dr. MINTOHARDJO
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Tn. A
Jenis kelamin
Usia
: Laki - laki
: 69 tahun
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
Status
: Kuli barang
: Sudah menikah
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
ANAMNESIS
RIWAYAT PEKERJAAN
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos
mentis
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata dan lebat
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-
BB
: 62 kg
TANDA VITAL
Tekanan Darah : 130/90
mmHg
Nadi
Napas
Suhu
: 98 kali/menit
: 24 kali/menit
: 36,8 oC
STATUS LOKALIS
INSPEKSI :
benjolan di lipat paha kiri, tidak tampak kemerahan pada kulit
PALPASI :
bentuk bulat, ukuran 4 x 3 x 4 cm, konsistensi lunak,
permukaan licin, nyeri tekan (-), jumlah 1 buah, dapat
dimasukkan kembali
AUSKULTASI : Bising usus (+)
FINGER TIP TEST
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO THORAX AP
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Leukosit
10.300/ul
Eritrosit
4.65 juta/ul
Hemoglobin
14.8 g/dl
Hematokrit
43 %
Trombosit
249.000/ul
Hemostasis
Masa perdarahan
200
Masa pembekuan
1130
Kimia Klinik
Glukosa
148
Kesimpulan :
Jantung dan Paru dalam batas normal
RESUME
Pasien Tn. A berumur 69 tahun datang dengan keluhan benjolan di lipat paha kiri
selama 2 bulan. Benjolan hilang timbul, dapat digerakkan, kenyal, reponible, tidak nyeri,
terdengar bising usus, berjumlah satu. Benjolan membesar ketika berdiri dan mengecil
ketika posisi tidur.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Tekanan Darah 130/90 mmHg, Frekuensi nadi 96
kali/menit, frekuensi napas 24 kali/menit, suhu 36,8 oC. Status generalis dalam keadaan
normal. Status lokalis ; Inspeksi : benjolan di lipat paha kiri, tidak tampak kemerahan pada
kulit ; Palpasi bentuk bulat, ukuran 4 x 3 x 4 cm, konsistensi lunak, permukaan licin,
nyeri tekan (-), jumlah 1 buah, dapat dimasukkan kembali; Auskultasi : Bising usus (+) ;
Finger Tip Test : Terasa benjolan keluar menyentuh ujung jari. Pemeriksaan penunjang
laboratorium darah dalam batas normal dan foto thoraks dalam batas normal.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAAN
NON - OPERATIF
OPERATIF
MEDIKAMENTOSA
Herniotomi
Herniorapi
LAPORAN OPERASI
LAPORAN OPERASI
:
LAPORAN OPERASI
:
a. Pasien telentang dalam spinal anastesi
a. Pasien telentang dalam spinal anastesi
b. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis
b. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis
c. Pasang duk steril pada daerah operasi
c. Pasang duk steril pada daerah operasi
d. Cuci dengan alkohol
d. Cuci dengan alkohol
e. Insisi sepanjang 5 cm, 2 jari di atas ligamentum
e. Insisi sepanjang 5 cm, 2 jari di atas ligamentum
inguinale dextra
inguinale dextra
f. Menembus kutis, subkutis, fascia camperi dan
f. Menembus kutis, subkutis, fascia camperi dan
scarpae
scarpae
g. Explorasi m. abdmonis externus
g. Explorasi m. abdmonis externus
h. Dilakukan herniotomi
h. Dilakukan herniotomi
i. Herniorapi & pemasangan Mesh
i. Herniorapi & pemasangan Mesh
j. Tutup lapangan operasi
j. Tutup lapangan operasi
PROGNOSIS
Ad
Definisi
TINJAUAN PUSTAKA
HERNIA INGUINALIS
Epidemiologi
Sekitar 75% hernia inguinalis direk, indirek serta femoralis
Insiden hernia inguinalis lateralis (bayi dan anak-anak) sekitar 15%
laki-laki > wanita, ratio 4-8:1
Anak prematur memiliki resiko yang lebih tinggi rata-rata
insiden pada perempuan 2% dan laki-laki 7-30%
Hernia lateralis pada sisi kanan mencapai 60%, sisi kiri 30% dan
10% bilateral
Embriologi
testis berkembang di
dalam retroperitoneal
dibawah ginjal kira-kira
setinggi T10
Testis mengalami
penurunan melalui
annulus inguinalis
internal, tonjolan berlebih
dari gubernaculum
terbentuk dan
terbentuklah region
inguinal melalui scrotal
swelling
Anatomi
Hernia Inguinalis
Lateralis
Lonjong
Tekanan
Medialis
intraabdomen yang
meningkat atau
kelemahan dinding
Finger Tip Test :
Teraba di sisi jari
Etiologi
2.
3.
Patofisiologi
Testis turun
ke skrotum
Prossesus
vaginalis
menyertai
testis
Hubungan
dgn
peritoneum
tidak
menutup
Defek besar
Hernia
Defek kecil
Hidrokel
Gejala Klinis
benjolan muncul hilang timbul atau menetap di lipat paha
Timbul: mengedan, batuk atau mengangkat beban, menangis (anak
kecil)
Hilang saat berbaring
nyeri
mual muntah
kembung
tidak nafsu makan dan menangis terus menerus
perubahan warna, eritema dan edema
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital : kenaikan suhu tubuh,
takikardia
Posisi berdiri dan berbaring
Inspeksi : Perubahan warna kulit,
edema, benjolan
Palpasi : deskripsi benjolan (konsistensi,
bentuk, ukuran, konsistensi, batas,
pergerakan, nyeri tekan dapat direposisi
atau tidak)
Auskultasi : bising usus.
Diagnosis
Anamnesis : Benjolan tergantung sifat hernia
Hernia reponiable : benjolan dilipat paha yang hilang timbul, nyeri
Hernia ireponiable : benjolan menetap, nyeri Inkarserata : Nyeri +, mual muntah , semakin parah pada strangulata
Pemeriksaan fisik,
inspeksi saat pasien mengedan atau menangis,
deskripsikan sifat penojolan. Jika kantong hernia kosong kadang dapat
teraba funikulis spermatikus
Auskultasi bising usus +/-.
finger tip test
pemeriksaan penunjang
Darah lengkap dan ultrasonografi
Penatalaksanaan
Penanganan di Unit Gawat Darurat
analgetik
Istirahat : tekanan intraabdominal tidak meningkat
Menurunkan tegangan otot abdomen
berbaring terlentang dengan bantal di bawah lutut.
Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut
sekitar 15-20.
Kompres dingin : mengurangi pembengkakan dan
analgesia selama 20-30 menit
Penatalaksanaan
Terapi Konservatif : Sebelum usia 1
tahun, menunggu penyembuhan
melalui proses alamiah
reposisi (tidak menyembuhkan)
pemakaian penyangga (tidak
dianjurkan)
TERIMA
KASIH