KASUS MEDIKOLEGAL
KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS
Disusun oleh :
dr. Muhamad Lutfi Rahmat
Pendamping :
dr. Lince Holsen
dr. Mey Indradewi
Deskripsi : Mayat laki-laki berusia sekitar 23 tahun dibawa oleh polisi ke IGD
RSUD Dr. TC Hillers setelah ditemukan di pinggir jalan
Hasil Pembelajaran
1. Subyektif
Mayat laki-laki dibawa oleh polisi diperkirakan meninggal kurang dari 3 jam. Mayat
ditemukan tidak bernyawa di pinggir Jalan Waioti setalah kecelakaan lalu lintas pada tanggal
18 April 2018 dan langsung dibawa ke RSUD Dr. T.C. Hillers
2. Obyektif
Dari pemeriksaan, didapatkan label mayat dan pembungkus mayat tidak ada. Mayat
ditemukan berpakaian kaos, celana panjang, dan celana dalam. Tidak ditemukan benda
di samping mayat. Tidak ditemukan adanya kaku mayat, lebam pada mayat. Terdapat
perubahan bentuk pada kepala , terdapat luka terbuka pada kepala bagian belakang dengan
tampak dasar otak , tulang rahang atas dan bawah terdapat perubahan bentuk dengan luka
robek dan terlihat tulang patah , pada pergelangan kaki kanan dan kiri, tampak perubahan
bentuk, terdapat luka robek tampak dasar tulang. Bagian tubuh mayat lainnya tidak ada
kelainan.
3. Assessment
Berdasarkan keterangan polisi yang membawa mayat, mayat ditemukan malam hari di
pinggir jalan Waioti setelah sebelumnya pasien mengalami kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan pemeriksaan diduga mayat meninggal <3 jam karena tidak ditemukannya tanda
kaku mayat, tanda lebam mayat ataupun tanda-tanda proses pembusukan.
Dari hasil pemeriksaan luar juga ditemukan cedera berat atau tanda tanda kekerasan benda
tumpul pada mayat. Pada mayat ditemukan adanya perubahan bentuk pada kepala , terdapat
luka terbuka pada kepala bagian belakang dengan tampak dasar otak , tulang rahang atas dan
bawah terdapat perubahan bentuk dengan luka robek dan terlihat tulang patah ,
mengindikasikan kemungkinan adanya fraktur basis kranii.
4. Plan
Dari hasil pemeriksaan luar pada mayat laki-laki, berumur sekitar dua puluh tahun,
warna kulit sawo matang, perkiraan waktu kematian kurang dari tiga jam dan ditemukan
adanya tanda-tanda kekerasan benda tumpul. Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena
tidak dilakukan pemeriksaan bedah mayat.
Daftar Pustaka
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun’im TWA, Sidhi, Hertian S, et al. Ilmu
kedokteran forensik. Edisi pertama. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 1997.
2. Safitry O. Mudah membuat Visum et Repertum Kasus Luka. Departemen Ilmu Kedokteran
Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014.
Pendamping Pendamping