Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

S DENGAN
MASALAH GASTRITIS DI DESA ANDAMAN 1 RT. 1
KECAMATAN ANJIR PASAR KAB. BATOLA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Keperawatan Komunitas & Keluarga
Pada Praktek Kesehatan Masyarakat Desa
( PKMD )

Disusun Oleh :
SARI RISDAWATI AMILIA
NPM: 14149011342

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


PROGRAM PROFESI NERS
2016

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Laporan

Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.S Dengan Masalah


Gastritis Di Desa Adaman 1 Rt. 1 Kec. Anjir Pasar Kab.
BATOLA

Nama Mahasiswa

Sari Risdawati Amilia

NPM

14149011342

Institusi

Univeresitas Muhammadiyah Banjarmasin.


Banjarmasin, Mei 2016
Mahasiswa
Sari Risdawati Amilia

Menyetujui

Pembimbing Akademik

Pembimbing Akademik

Heryadi, S.Kep. Ns,M.Kes.Sp.Kom

Firman Arief, S.Kep . Ns

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib di
penuhi seorang manusia untuk bertahan hidup. Keadaan ini dibuktikan dengan
adanya sistem pencernaan atau traktus gastrointestinal yang merupakan salah satu
sistem yang mendukung tubuh manusia. Sistem pencernaan atau gastrointestinal
terdiri dari beberapa organ, yaitu mulut, esofagus, gaster, colon dan anus.
Sistem pencernaan akan terganggu apabila salah satu atau beberapa organ
pencernaan terjadi inflamasi, kerusakan, maupun ketidaknormalan. Salah satu
gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai dan diderita masyarakat adalah
gastritis atau di masyarakat umum sering disebut dengan penyakit maag atau dalam
istilah kesehatan dikenal dengan gastritis.
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat
maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang
tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses inflamasi pada
lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang awam sering
menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan salah satu yang paling
banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering
menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah
maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah
berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena
stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obatobatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis adalah
rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual, lidah berlapis.
Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari -hari, karena penderita akan
merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa

tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena
gangguan absorbsi vitamin B12. Ada berbagai cara untuk mengatasi agar tidak
terkena penyakit gastritis dan untuk menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi
parah yaitu dengan banyak minum kurang lebih 8 gelas/hari, istirahat cukup,
kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas dan panas dan hindari stres.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga didefinisikan dalam berbagai cara. Definisi keluarga
berbeda-beda, tergantung kepada teoritis pendefinisi yaitu dengan
menggunakan menjelaskan yang penulis cari untuk menghubungkan
keluarga. Misal para penulis mengikuti orientasi teoritis interaksionalis
keluarga, memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya
interaksi

kepribadian, dengan demikian menekankan karakteristik

transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung suatu perspektif sistemsistem sosial terbuka ukuran kecil yang terdiri dari seperangkat bagian yang
sangat tergantung sama lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan
sistem-sistem yang ekstrem (Friedman, 1998).
Kaluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari angotaanggotanya merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalah
memelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan
selama hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit sosial yang
paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu
masyarakat, dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus
beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga
membantu perkembangan dan pertumbuhan anggotanya sementara itu
semua

tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai


kelompok refrensi dari individu (Friedman, 1998).
Dari kedua pengertian keluarga diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu
sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan
tugas utama keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial anggotaanggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum.
2. Struktur keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas
a. Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi : (1) bersifat terbuka dan
jujur, (2) selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran positif,
dan (4) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.
Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk:
1. Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu atau

pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu


meminta dan menerima umpan balik.
2. Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan balik,

melakukan validasi.
b. Struktur peran
Peran

adalah serangkaian

perilaku yang diharapkan sesuai

dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi


atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai
suami, istri,

anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh
masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain
sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri
dirumah.
c.

Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah
perilaku orang lain kearah positif.

d.

Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan.Norma adalah pola perilaku yang
baik,

menurut

masyarakat

berdasarkan

sistem

nilai

dalam

keluarga.Budaya adalah kupulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari,


dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah
(Murwani, 2007).
3. Tipe dan Bentuk Keluarga
Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan
orang yang mengelompokkan menurut (Friedman, 1998) tipe keluarga
ada tiga, yaitu:

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari

ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau
keduanya.
b. keluarga orientasi (keluarga asal) adalah unit keluarga yang di dalamnya

seseorang di lahirkan.
c. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga yang

lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman,


bibi). 4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) adalah:
a. Fungsi Afektif (The affective function) : Fungsi keluarga yang utama

untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga


berhubungan dengan orang lain, fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi dan penempatan sosial (sosialisation and social

placement fungtion) : Fungsi pengembangan dan tempat melatih anak


untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi Reproduksi ( reproductive function ) : Fungsi untuk

mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga.


d. Fungsi Ekonomi (the economic function) : Keluarga berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk


mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.

e. Fungsi Perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care function) :


Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan
menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
5. Tugas Kesehatan Keluarga
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut: (Friedman, 1998)
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c. Memberi perawatn pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan

masyarakat.
6. Tugas Perkembangan Keluarga
Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti
individu-individu

yang

mengalami

tahap

pertumbuhan

dan

perkembangan yang berturut-turut, keluarga juga mengalami tahap


perkembangan yang berturut-turut. Adapun tahap-tahap perkembangan
menurut Duvall dan Miller dalam (Friedman, 1998) adalah:
a. Tahap I : keluarga pemula Perkawinan dari sepasang insan menandai

bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal


atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
b. Tahap II: keluarga sedang mengasuh anak dimulai dengan kelahiran anak

pertama hingga bayi berusia 30 bulan.

c. Tahap III : keluarga dengan anak usia pra sekolah dimulai ketika anak

pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia lima
tahun.
d. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah dimulai ketika anak

pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan
berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja Dimulai ketika anak pertama

melewati umur 13 tahun, berlangsung selama enam hingga tujuh tahun.


Tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga berumur
19 atau 20 tahun.
f. Tahap VI: keluarga yang melepas anak usia dewasa muda Ditandai oleh

anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah
kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat
singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang
belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh
tahuntahun puncak persiapan dari dan oleh anak -anak untuk kehidupan
dewasa yang mandiri.
g. Tahap VII : orangtua usia pertengahan Dimulai ketika anak terakhir

meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian


salah satu pasangan.

h. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia Dimulai dengan
salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga salah satu
pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal.

KONSEP DASAR PENYAKIT GASTRITIS


A. PENGERTIAN
Gastris akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat
faktor-faktor agresif / akibat gangguan akut mukosa lambung.
B. ETIOLOGI
Yang sering dijumpai adalah :
1. Obat analgesik dan AINS, missal aspirin
2. bahan kimia. seperti ;Lysol
3. merokok dan alcohol
4.stess fisik
5. gangguan sirkulasi akut mukosa lambung
6. endotoksin
C. PATOFISIOLOGI
Sress fisisk dan emosional menyebabkan keluarnya katekolamin dqan
adrenalin yang menyebabkan peristaltic usus meningkat dan menghasilkan
getah lambung yang beelebihan serta perfusi mukosa lambung terganggu
sehingga timbul infark-infark kecil, dan membuat suasana lambung menjadi
asam dan ditambah infark kecil akan mempercepat kerusakan mukosa
lambung dan menimbulkan nyeri.
Demikian juga obat-obatan, bahan kimia, rokok, alcohol akan merangsang
produksi getah lambung yang berlebiha dapat menimbulkan mual disetai
muntah.
D. TANDA DAN GEJALA
1. Syndrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, dan muntah
2. kadang dijumpai hematemesis dan melena dan disusul tanda anemia.

E. KOMPLIKASI
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas
2. Terjadi ulkus
3. Perporasi
II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian :
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
keluhan mual dan muntah, pucat,lesu,lemah dan sering disertai nyeri
epigastrium.
3.Riwayat kesehatan sekarang
Pasien merasakan nyeri epigastrium, anorexia, sakit kepala, mual
4. Riwayat penyakit dahulu
1. Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama ?
2. apakah pernah dirawat dengan keluhan yang sama ?
3. pengobatan dan tindakan apa yang pernah dilakukan untuk mengatasi
sakit tersebut ?
4. bagaimana perkembangan penyakit sembuh atau tidak ?
5. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada diantara anggota keluarga yang mengalami sakit yang sama ?
6. Pengkajian fisik
1. Inspeksi
o keadaan pasien yang lemah dan cepat lelah
o tampak pucat dan nyeri ulu hati
o kadang pasien mengalami muntah
2. Palpasi
- turgor kulit kembali dalam 2 detik
- nyeri tekan pada ulu hati
3. auskultasi
- periksa tekanan darah

- peristaltic usus
7. Periksa tanda tanda vital
Tekanan darah darah, nadi, respirasi, dan suhu.
8. Pemerikasaan Fisik
1. Aktifitas dan istirahat pasien sehari hari
2. Personal hygiene
3. Pola nutrisi
4.Hubungan sosialisasi
5. kemampuan beradapatasi
6. Keadaan tempat tinggal dan kebersihan lingkungan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhungan dengan peningkatan peristaltic usus
Tujuan :
Nyeri teratasi dengan kriteria pasien tidak mengeluh nyeri dan dapat
beristirahat dengan tenang.
Intervensi :
a. kaji lokasi, skala, intensitas nyeri dan laporkan perubahan yang
terjadi
b. kaji ulang faktor yang memperberat dan mempeburuk
c.anjurkan pasien mengatur posisi yang nyaman dan mengurangi nyeri
d. gunakan teknik relaksasi dan distraksi
e. berikan kompres dingin
f. berikan kesempatan pasien untuk beristirahat
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
dan anorexia
Tujuan :
Nutrisi terpenuhi dengan kriteria anorexia, mula dan muntah berkurang
atau hilang
Intervensi :
a. Kaji pola kebiasaan makan pasien
b. monitor nutrisi dan laksanakan program diet
c.anjurkan porsi kecil tapi sering

d. sajikan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi


e. hindarkan dari makanan yang berlemak, mengandung zat yang
merangsang
f. berikan obat anti emetik sesuai program
3. Resiko dehidrasi berhubungan dengan muntah yang terus menerus
a. kaji karakteristik muntah
b. observasi vital sign, turgor kulit dan mukosa
c.observasi intake dan output
d. tingkatkan pemasukan cairan yang adekuat
e. kolaborasi pemberian emetic
f. batasi aktifitas dan istirahat yang cukup

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

I.

Identitas Keluarga.
A. Kepala Keluarga.
1. Nama

: Ny.S

2. Umur

: 25 thn

3. Pendidikan

: SD

4. Pekerjaan

: Petani

5. Agama

: Islam

6. Suku

: Banjar

7. Alamat

: Desa Andaman Rt.1

B. Daftar Anggota Keluarga.

No

Nama Umur

L/P

Agama

Pend.

Pekerjaan

Hub. Klg

Ny. R

28 th

Islam

SD

Tani / IRT

Kep.Kel

Ny.S

25 th

Islam

SD

IRT

Istri

Tn. A

9 th

Islam

SD

Pelajar

Anak

An. A

7 th

Islam

SD

Pelajar

Anak

Tipe Keluarga.
Keluarga Tn.R merupakan tipe keluarga inti ( Nukleus Family )
yang terdiri dari ibu dan 2 orang anak yang mana semua tinggal dalam
satu rumah dan saling melakukan interaksi.

C. Genogram.

D. Data Kesehatan Keluarga.


No Nama
Keterangan :
1

Kesehatan Sekarang

Ny. S

Gastritis
:meninggal

Penyakit Yang
Pernah Diderita
Nyeri epigastrium,
dan mual

: Tinggal dalam 1 rumah


: Hubungan anak
: Hubungan saudara
: Hubungan perkawinan
: Perempuan
: Laki-laki

E. Sifat Keluarga.
1. Pengambilan Keputusan.
Dalam pengambilan keputusan terhadap suatu masalah dalam keluarga
diputuskan bersama terutama oleh Ny. S dan Anak - anak.

2. Kebiasaan Hidup Sehari-hari.


a) Pola Makan Keluarga.
Keluarga Ny. S memiliki kebiasaan makan 3 x sehari dengan waktu
yang tidak teratur, dengan makanan pokok nasi ditambah ikan yang

bervariasi ditambah tahu dan tempe, makan sayur kadang-kadang saja,


Ny. A makan tidak teratur terutama pada pagi hari, kadang kadang
pagi hanya minum teh saja dan langsung pergi bekerja dan Ny.S
mengatakan bahwa ia suka makan yang asam-asam dan yang pedaspedas.
b) Pola Kebiasaan Istirahat Keluarga.
Lama tidur malam dalam sehari 7-8 jam sedangkan pada siang hari
kadang-kadang saja dan dalam rumah Ny. S tidak mempunyai kamar
tidur.
c) Pola Rekreasi Keluarga.
Yang dilakukan keluarga pada waktu senggang adalah untuk istirahat
dan dalam keluarga ini tidak pernah pergi rekreasi.
d) Personal Hygiene.
Keluarga ini mandi 2 x sehari yaitu pagi dan sore hari dengan
memakai sabun dan air sungai, gosok gigi 2 x sehari dengan
menggunakan pasta gigi, kebersihan anggota keluarga cukup.
II.

Sosial Ekonomi Keluarga.


A. Pendapatan.
Pendapatan keluarga Ny. S perbulan rata-rata Rp 100.000
200.000,00 perbulan, hal ini bersumber dari penghasilan penjualan padi,
sedangkan pengeluaran mereka perhari Rp 2000 4000,00. Itu pun bisa tidak
ada pengeluaran, sedangkan untuk beras keluarga ini tidak membeli karena
mereka sendiri sebagai petani yang memiliki simpanan beras dan padi untuk
makan 1 tahun.
B. Sosial.
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik, bahkan di lingkungan rumah
mayoritas kerabat dekat. Ny. S tidak begitu aktif dalam kegiatan masyarakat
dalam kepengurusan masyarakat keluarga ini tidak ikut.

III.

Data Kesehatan Lingkungan.


A. Perumahan.
Rumah milik sendiri, bentuk panggung dari kayu, kamar tamu dan kamar
tidur jadi satu (dalam rumah tidak ada kamar), ruang makan merangkap jadi
satu dengan dapur, tidak punya kamar mandi dan WC. Penerangan lampu
tembok bisa juga menggunakan lilin / obor, kalau cahaya matahari masuk
sangat banyak, ventilasi berupa pintu ada 2 buah dan jendela yang sangat
besar 2 buah, alat transportasi keluarga jalan kaki.
B. Sarana Sanitasi Lingkungan.
1. Sumber Air Minum.
Air minum berasal dari air sungai yang ada di depan rumah, air bisa di
beri obat / tawas bisa juga tidak. Air yang digunakan untuk minum
dimasak sampai mendidih.
2. Sumber Air Untuk Mencuci.
Air yang digunakan untuk mencuci adalah air sungai.
3. Pembuangan Air Limbah.
Pembuangan air limbah biasanya dilakukan keluarga di belakang rumah
dan disembarang tempat dan daerah sawah.
4. Kebiasaan mengelola air minum.
Air minum selalu dimasak sampai mendidih (100 C).
5. Pembuangan kotoran BAB / BAK.
Keluarga ini tidak memiliki kakus / WC. Keluarga ini membuang kotoran
di sembarang tempat seperti disungai, sawah, selokan dan kebun.
6. Jarak pembuangan kotoran dengan sumber air minum.
Keluarga dan masyarakat disekitar rumah Ny. S membuang kotoran
disungai sedangkan mereka mengkonsumsi atau mendapatkan air
dari sungai dan air ujan.
7. Kebiasaan membuang sampah.
Keluarga ini membuang sampah dipekarangan rumah dan sungai serta
diselokan.

8. Letak kandang ternak keluarga.


Letak kandang ternak keluarga terpisah dari rumah + 1 meter dari rumah.
9. Pemanfaatan pekarangan rumah.
Pekarangan rumah dimanfaatkan untuk menanam sayur dan buah kuini /
ampalam.
IV.

Sarana Kesehatan.
A. Pemanfaatan Fasilitas.
Tempat meminta pertolongan kesehatan Puskesmas yang ada di Mekarsari,
jarak fasilitas kesehatan dengan rumah tempat tinggal keluarga yaitu > 5 km.
B. Pasangan Usia Subur (PUS)

Denah Rumah :
E

D
Keterangan :

C
B

: Teras.

: Ruang tamu.

: Kamar tidur.

: Dapur

: Sumur.
: Jendela

.
: Pintu.

V. Pemeriksaan Fisik.
A. Ny.S
1. Keadaan Umum.
Kesadaran CM, TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 76 x/m

R: 24 x/m, T: 36,8 C.
2. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi dan kelainan
pada kulit, kulit teraba hangat dengan T: 36,8 C.
3. Kepala dan Leher.
Rambut hitam, tidak terdapat trauma dan edema, tidak terdapat
pembesaran kelenjar Tiroid, pergerakan kepala dan leher baik, kepala
cukup bersih, kx dapat menggerakkan kepalanya ke segala arah.
4. Penglihatan dan Mata.
Tidak ada kelainan bentuk, kx tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, fungsi penglihatan baik dan sklera tidak ikterik.
5. Penciuman dan Hidung.
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih, tidak ada
peradangan dan pendarahan pada hidung, fungsi penciuman baik.
6. Mulut dan Gigi.
Kebersihan

mulut cukup bersih, gigi tampak bersih, tidak ada

peradangan dan pendarahan pada gigi dan gusi, fungsi pengunyahan


baik.
7. Dada dan Pernafasan.
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi, frekuensi
nafas 24 x/m.
8. Abdomen.
Bentuk simetris, nyeri perut bagian kiri atas, dan terasa mual, kebersihan
perut cukup bersih.
9. Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas maupun bawah,
bentuk ekstrimitas simetris.
VI.

Pengkajian Psikologis.
A. Status Emosi.

Pada keluarga Ny.S untuk status emosi anggota keluarga dapat terkendali /
dikendalikan.
B. Konsep Diri.
Berdasarkan wawancara dengan keluarga Ny. S bahwa untuk konsep diri
yang dipegang oleh semua anggota keluarga adalah saling mempercayai,
teguh pendirian dan menghormati orang yang lebih tua.
C. Pola Komunikasi.
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga ini adalah saling terbuka dan
berinteraksi dengan masyarakat disekitar rumahnya dengan menggunakan
bahasa banjar dan bugis.
D. Pola Interaksi.
Keluarga ini melakukan interaksi dan bersosialisasi di masyarakat dengan
cara mengikuti acara selamatan dan bila ada waktu luang biasanya keluarga
Ny. S sering kumpul-kumpul dengan tetangga dekat.
E. Pola Pertahanan Keluarga.
Keluarga ini dalam menghadapi masalah selalu diputuskan bersama istri.

Analisa Data.
A. Penjajakan tahap I.
1. Ancaman Kesehatan
a) Sanitasi lingkungan yang jelek.
2. Tidak / kurang sehat.
a) Anggota keluarga menderita Gastritis.
3. Krisis
Tidak ada.
B. Penjajakan tahap II
1. Anggota keluarga ada yang menderita Gastritis.

Masalah Kesehatan Dan


Keperawatan

Data

Ny. S mengatakan bahwa Masalah Kesehatan :


ia punya penyakit maag Ny. S menderita penyakit Gastritis
(Gastritis)

Masalah Keperawatan :

Ny. S mengeluh nyeri Ketidak

mampuan

keluarga

perut bagian kiri atas dan

mengenal masalah Gastritis B.D

terasa mual

kurang pengetahuan tentang tanda

Ny.

S merasa nyeri

dan gejala Gastritis

daerah epigastrium dan Ketidak


merasa mual

membuat

Kebiasaan makan tidak


teratur,

mampuan

terutama

pada

pagi hari

keluarga

keputusan

untuk

mengatasi masalah Gastritis B.D


kurang pengetahuan tentang akibat
Gastritis

Ny. S mengatakan suka Ketidak

mampuan

keluarga

makan yang asam dan

memodifikasi

lingkungan

B.D

yang pedas-pedas

kurang pengetahuan tentang pola


makan yang tidak teratur

2. Sanitasi Lingkungan yang Jelek.

Masalah Kesehatan Dan


Keperawatan

Data

Keluarga Ny. S tidak Masalah Kesehatan :


memiliki WC keluarga
Keluarga
limbah

Sanitasi lingkungan yang jelek

membuang
di

sembarang

tempat
Keluarga

membuang Masalah Keperawatan :

sampah di sungai dan di Ketidak


sembarang tempat
Keluarga

memiliki

mengenal
lingkungan

mampuan

keluarga

masalah

kesehatan

yang

dapat

kandang

ternak

<

mempengaruhi

meter

kesehatan

B.D

ketidak tahuan keluarga tentang


pentingnya kebersihan lingkungan
Ketidak

mampuan

membuat

keluarga

keputusan

untuk

mengatasi masalah sanitasi

yang

kurang sehat / jelek B.D kurang


informasi

tentang

kebersihan

lingkungan

Rumusan Prioritas Masalah.


A. Anggota Keluarga Menderita Gastritis.

No

Kriteria

Perhitungan

Skor

Sifat masalah

3/3 x 1

Pembenaran
Masalah

sudah

ada

selanjutnya intervensi dan


implementasi
2

Kemungkinan

2/2 x 2

Masalah

mudah

untuk

masalah dapat

dicegah karena tidak banyak

diubah

memerlukan biaya

Potensi

3/3 x 1

Kepekaan terhadap penyakit

masalah untuk

Gastritis dapat dikurangi /

dicegah

dihilangkan

bila

mau

memperhatikan pola makan


yang

baik

memperhatikan
yang dimakan

dan
makanan

Menonjolnya

x2

masalah
Total skor

Adanya masalah tetapi tidak


perlu segera ditangani

B. Sanitasi Lingkungan yang Jelek.


No
1

Kriteria
Sifat masalah :

Perhitungan

Skor

Pembenaran

2/3 x 1

2/3

Masalah adalah kurang /

Ancaman

tidak

sehat

memerlukan

dan
tindakan

yang tepat
2

Kemungkinan
masalah

x2

dapat

untuk mengatasi masalah

diubah :

kebiasaan yang kurang

Hanya

sehat ada tetapi perlu

sebagian
3

Sumber daya keluarga

Potensial
masalah

waktu yang lama


2/3 x 1

2/3

untuk

Kemungkinan
pendidikan

kepala

diubah :

keluarga yang rendah,

Cukup

sehingga
kurang

keluarga
mengerti

arti

penting dari kesehatan


lingkungan

Menonjolnya
masalah

0/2 x 1

Keluarga

tidak

merasakan masalah yang


ada

dan

mengetahui
yang terjadi

tidak
masalah

Total skor

2 1/3

Prioritas Masalah :
1. Anggota keluarga menderita Gastritis dengan skor 4 .
2. Sanitasi lingkungan yang jelek dengan skor 2 1/3.

Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Ny. S

No

Masalah
Kesehatan

Masalah
Keperawatan

Ny. A menderita 1) Ketidak


penyakit Gastritis

Tujuan Jangka
Panjang

1) Setelah

Tujuan Jangka
Pendek

1) Setelah

mampuan

dilakukan

dilakukan

keluarga

2-3

mengenal

Kriteria

Evaluasi
Standar

Respon

1) Keluarga dapat 1) Kaji


mengerti

pengetahuan

tindakan

tentang

keluarga

kunjungan

keperawatan,

pengertian

tentang

masalah

rumah,

keluarga dapat

Gastritis

penyakit

Gastritis B.D

keluarga

menyebut

2) Keluarga

Gastritis

kurang

dapat

tentang :

mampu

pengetahuan

mengenal

Pengertian

menyebutkan

pengeritan,

tentang tanda

masalah

penyebab

penyebab, tanda

dan

Gastritis

Gastritis

dan

gejala

Gastritis
2) Ketidak
mampuan
keluarga

kali

serta tanda
dan
gejalanya
2) Setelah

Verbal

Intervensi

Gastritis
Penyebab
Gastritis
Tanda

2) Jelaskan

3) Keluarga dapat
dan

mengetahui

gejala

tentang

tanda

Gastritis

dan

gejala

Gastritis

gejala

membuat

dilakukan

keputusan

2-3

untuk

kunjungan

tindakan

Respon

mengatasi

rumah,

keperawatan

Verbal

masalah

keluarga

keluarga dapat:

akibat

Gastritis B.D

dapat

Mengetahui

Gastritis

kurang

membuat

akibat dari

pengetahuan

keputusan

Gastritis

tentang akibat

yang tepat

Gastritis

terhadap

3) Ketidak

kali

2) Setelah

Gastritis

dilakukan
1) Keluarga

1) Beri penjelasan

mengetahui

tentang
dair

akibat

dari Gastritis
2) Bantu keluarga

2) Keluarga dapat

dalam

mengambil

mengambil

keputusan yang

keputusan yang

keputusan

tepat

tepat

anggota

yang

merawat

mampuan

keluarga

dalam

anggota

keluarga

yang sakit

merawat

keluarga

anggota

sakit

memodifikasi

3) Setelah

Mengambil
tepat

lingkungan

dilakukan

keluarga

B.D

2-3

yang sakit

kurang

kali

pengetahuan

kunjungan

tentang

rumah,

pola

3) Setelah
dilakukan

Respon
Verbal

1) Keluarga
mengerti

dalam

yang

1) Jelaskan
bagaimana cara

makan

yang

tidak teratur

keluarga

tindakan

bagaimana cara

pencegahan

dapat

keperawatan

pencegahan

Gastritis

merawat

keluarga dapat

Gastritis

anggota

menyebut

2) Keluarga dapat

tentang

keluarga

tentang :

menyebutkan

memilih

yang sakit

Cara

makanan yang

makanan yang

menyebabkan

menyebabkan

Gastritis

Gastritis

dan

pencegahan

mengetahui

Mengetahui

proses dan

makanan

pencegaha

yang dapat

nnya

menyebabk

2) Beri informasi
cara

an Gastritis
2

Sanitasi

1) Ketidak

1) Setelah

1) Setelah

lingkungan yang

mampuan

dilakukan

dilakukan

kurang

keluarga

3x

mengenal
masalah

jelek

sehat

Respon
Verbal

1) Keluarga

1) Kaji

mengetahui

pengetahuan

tindakan

betapa

keluarga

kunjungan

keperawatan :

pentingnya

tentang

rumah

Keluarga

kebersihan

kebersihan

kesehatan

selam

lingkungan

menit

mengetahui

yang

keluarga

betapa

tampak

mempengaruh

dapat

pentingnya

dan rapi

mengerti

kebersihan

dan

lingkungan

dapat

kesehatan

B.D

ketidak

30

dapat

lingkungan

3) Ada

selalu 2) Beritahu
bersih
tempat

pembuangan air

pembuangan
sampah

dan

limbah

yang

benar

menjelaska

keluarga

tentang

pembuanga

keluarga

keluarga untuk

tentang

pentingnya

n air limbah

memiliki WC

membakar

pentingnya

pembuanga

kebersihan

lingkungan
2) Ketidak
mampuan

Keluarga

limbah

cara

tahuan

sampah

Ada tempat

2) Rumah

lingkungan

4) Ada

dan 3) Anjurkan

tempat

ada

pembuangan

pada

memiliki

sampah

tempatnya

WC

2) Setelah

sampah
4) Jelaskan akibat
sanitasi
lingkungan

Keluarga

yang

keluarga

dilakukan

tidak

membuat

3x

membuang

keputusan

kunjungan

sampah

untuk

rumah

sungai dan Verbal

jelek

tidak sehat
di Respon

1) Keluarga dapat 1) Kaji


mengetahui

pengetahuan

mengatasi

selama 30

di

tentang

keluarga

masalah

menit

sembarang

kebersihan

tentang hal-hal

sanitasi yang

keluarga

tempat

lingkungan

yang

kurang sehat /

dapat

yang

mempengaruhi

jelek

mengerti

dilakukan

mempengaruhi

kurang

dan

tindakan

kesehatan

informasi

menjelaska

keperawatan,

tentang

tentang

keluarga dapat :

membuat

lingkungan

kebersihan

pentingnya

Mengetahui

keputusan yang

yang jelek

lingkungan

pengelolaa

tentang

tepat

kebersihan

menyelesaikan

keluarga

limbah

lingkungan

masalah

tentang sanitasi

yang baik

yang dapat

lingkungan

mempengar

yang baik

B.D

2) Setelah

air

uhi
kesehatan
Membuat
keputusan

dapat

kesehatan
2) Jelaskan akibat

2) Keluarga dapat

sanitasi

dalam 3) Tanyakan pada

yang

tepat

dalam
menyelesai
kan
masalah

Implementasi Dan Evaluasi

No

Tanggal

19 Mei

Implementasi
1) Menjelaskan

Evaluasi

tentang Tanggal

2016

pengertian, tanda dan 19 Mei 2016

Jam

gejala,

16.00

penyebab Jam 17.00

akibatnya

dan

cara S :

pencegahannya,

dan Keluarga

menjelaskan
bagaimana

makanan
menjadi

menyebutkan
pengertian, tanda dan

pantangan

gejala,

2) Menganjurkan

akibat

keluarga

untuk

memeriksa

Ny.

(suami dan istri) dapat

yang

secara

Paraf

kesehatan
rutin

ke

penyebab
dan

cara

pencegahannya
keluarga

dan
dapat

menjelaskan

dan

Puskesmas atau tempat

mengetahui

cara

pelayanan terdekat

penanganan

3) Menganjurkan
keluarga
menggiatkan

terjadinya Gastritis
untuk O :
pola Keluarga

tampak

hidup sehat (memakan

dapat

makanan sehat, tidur

pertanyaan

sehat dll)

pengertian tanda dan


gejala
akibat

menjawab
tentang
penyebab
dan

cara

pencegahannya
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi dihentikan

19 Mei

1) Menjelaskan

2016

pengertian

Jam

lingkungan dan akibat Jam 17.30

17.00

yang
sanitasi

Tanggal
sanitasi 19 Mei 2016

ditimbulkan S :
lingkungan Keluarga Ny. A dapat

yang jelek atau tidak

menyebutkan

sehat

pembangunan

2) Menganjurkan

tujuan

kesehatan

keluarga untuk selalu Keluarga mengetahui


memelihara kebersihan

pentingnya

lingkungan

kebersihan

sekitar

rumah

lingkungan,

3) Memberitahu

dan

akibat

dari

sanitasi

menganjurkan

lingkungan yang jelek

membuang limbah ke

dan

tempat khusus seperti

mempengaruhi

lubang yang dibuat

kesehatan lingkungan

4) Memberi

tahu

membuang

hal-hal

yang

cara O :

sampah Tampak

keluarga

yang benar (ditimbun

kurang

menyadari

lalu dibakar)

tentang

pentingnya

arti kebersihan (belum


dibuat
pembuangan

sarana
air

limbah dan sampah)


Tampak keluarga ini
masih belum ada WC
A :
Masalah

teratasi

sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan

Penyuluhan Kesehatan
Judul

: Penanggulangan Gastritis.

TIU

: Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga dapat mengetahui


penanganan Gastritis secara tepat dan benar.

TIK

: 1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian Gastritis.


2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab Gastritis.
3. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala Gastritis
4. Keluarga dapat menyebutkan salah satu tindakan untuk mengatasi
Gastritis.

Materi

: 1. Pengertian Gastritis.
2. Penyebab Gastritis.
3. Tanda dan gejala Gastritis
4. Penanganan Gastritis.

Metode

: Ceramah dan tanya jawab.

Media

: -

KBM

: 1. Menjelaskan tujuan.
2. Menjelaskan Materi.
3. Memberi kesempatan bertanya.

Evaluasi

: 1. Apa yang dimaksud dengan Gastritis.


2. Sebutkan penyebab Gastritis.
3. Sebutkan tanda dan gejala Gastritis.
4. Sebutkan salah satu tindakan untuk mengatasi Gastritis.

Lembar Materi
A. Pengertian.
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung.
Gastritis terbagi 2 yaitu :
1. Gastritis Akut.
Adalah Gastritis yang terjadi secara tiba-tiba atau mendadak dan
menyebabkan tanda dan gejala yang khas.
2. Gastritis Kronik.
Adalah Gastritis yang terjadi perlahan-lahan dan berlangsung lama.
B. Penyebab.
Adapun penyebab dari Gastritis adalah :
1. Pola makan yang tidak teratur.
2. Makan makanan yang asam.
3. Makan makanan yang pedas.
C. Tanda Dan Gejala.
Adapun tanda dan gejala dari Gastritis adalah :
1. Mual.
2. Muntah.
3. Anoreksia.
4. Nyeri epigastrium.
D. Penanganan.
1. Makan secara teratur.
2. Porsi makan sedikit demi sedikit tapi sering.
3. Jangan makan makanan yang asam dan pedas.

Penyuluhan Kesehatan
Judul

: Penanganan sanitasi lingkungan yang jelek.

TIU

: Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga dapat mengetahui


penanganan sanitasi lingkungan secara tepat dan benar.

TIK

: 1. Keluarga dapat menyebutkan tujuan pembangunan kesehatan.


2. Keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi tingkat
kesehatan masyarakat.
3. Keluarga dapat menjelaskan akibat dari sanitasi lingkungan yang
tidak baik atau tidak sehat.

Materi

: 1. Tujuan pembangunan kesehatan.


2. Hal-hal yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
3. Akibat-akibat dari sanitasi lingkungan yang tidak sehat.

Metode

: Ceramah dan tanya jawab.

Media

: -

KBM

: 1. Menyampaikan tujuan.
2. Menjelaskan Materi.
3. Memberi kesempatan bertanya.

Evaluasi

: 1. Apa tujuan dari pembangunan kesehatan.


2. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat
3. Apa akibat dari sanitasi lingkungan yang tidak sehat.

Lampiran Materi
A. Tujuan Pembangunan Kesehatan.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
B. Hal-Hal Yang dapat Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Masyarakat.
1. Lingkungan yang sehat.
2. Prilaku sehat.
3. Pelayanan kesehatan.
4. Keturunan.
Lingkungan yang sehat di lingkungan tersedia :
1. Air bersih.
2. Jamban keluarga.
3. Tempat pembuangan sampah.
4. Saluran pembuangan air limbah.
C. Akibat Dari Sanitasi Lingkungan Yang Tidak Sehat.
Akibatnya adalah timbulnya berbagai penyakit juga pencemaran
lingkungan, pencemaran yang tidak sehat dapat terlihat dari sampah yang
berserakan di sekitar rumah, sehingga mengganggu pemandangan, menimbulkan
bau yang tidak sedap, tempat disarangi serangga atau lainnya. Saluran air
tersumbat akibat banjir, bahaya kebakaran, banyak lalat berterbangan dan
membawa penyakit.

Anda mungkin juga menyukai