S DENGAN
MASALAH GASTRITIS DI DESA ANDAMAN 1 RT. 1
KECAMATAN ANJIR PASAR KAB. BATOLA
Disusun Oleh :
SARI RISDAWATI AMILIA
NPM: 14149011342
Menyetujui
A. Latar Belakang
Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib di
penuhi seorang manusia untuk bertahan hidup. Keadaan ini dibuktikan dengan
adanya sistem pencernaan atau traktus gastrointestinal yang merupakan salah satu
sistem yang mendukung tubuh manusia. Sistem pencernaan atau gastrointestinal
terdiri dari beberapa organ, yaitu mulut, esofagus, gaster, colon dan anus.
Sistem pencernaan akan terganggu apabila salah satu atau beberapa organ
pencernaan terjadi inflamasi, kerusakan, maupun ketidaknormalan. Salah satu
gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai dan diderita masyarakat adalah
gastritis atau di masyarakat umum sering disebut dengan penyakit maag atau dalam
istilah kesehatan dikenal dengan gastritis.
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat
maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang
tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses inflamasi pada
lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang awam sering
menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan salah satu yang paling
banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering
menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah
maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah
berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena
stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis adalah
rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual, lidah berlapis.
Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari -hari, karena penderita akan
merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa
tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena
gangguan absorbsi vitamin B12. Ada berbagai cara untuk mengatasi agar tidak
terkena penyakit gastritis dan untuk menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi
parah yaitu dengan banyak minum kurang lebih 8 gelas/hari, istirahat cukup,
kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas dan panas dan hindari stres.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
sistem sosial terbuka ukuran kecil yang terdiri dari seperangkat bagian yang
sangat tergantung sama lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan
selama hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit sosial yang
semua
tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai
kelompok refrensi dari individu (Friedman, 1998).
sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan
2. Struktur keluarga
b. Struktur peran
c. Struktur kekuatan
d. Nilai-nilai keluarga
(Murwani, 2007).
b. Tahap II: keluarga sedang mengasuh anak dimulai dengan kelahiran anak
pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
c. Tahap III : keluarga dengan anak usia pra sekolah dimulai ketika anak
pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia lima
tahun.
f. Tahap VI: keluarga yang melepas anak usia dewasa muda Ditandai oleh
anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah
singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang
belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh
tahuntahun puncak persiapan dari dan oleh anak -anak untuk kehidupan
A. PENGERTIAN
Gastris akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat
faktor-faktor agresif / akibat gangguan akut mukosa lambung.
B. ETIOLOGI
Yang sering dijumpai adalah :
1. Obat analgesik dan AINS, missal aspirin
2. bahan kimia. seperti ;Lysol
3. merokok dan alcohol
4.stess fisik
5. gangguan sirkulasi akut mukosa lambung
6. endotoksin
C. PATOFISIOLOGI
Sress fisisk dan emosional menyebabkan keluarnya katekolamin dqan
adrenalin yang menyebabkan peristaltic usus meningkat dan menghasilkan
getah lambung yang beelebihan serta perfusi mukosa lambung terganggu
sehingga timbul infark-infark kecil, dan membuat suasana lambung menjadi
asam dan ditambah infark kecil akan mempercepat kerusakan mukosa
lambung dan menimbulkan nyeri.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhungan dengan peningkatan peristaltic usus
Tujuan :
Nyeri teratasi dengan kriteria pasien tidak mengeluh nyeri dan dapat
beristirahat dengan tenang.
Intervensi :
a. kaji lokasi, skala, intensitas nyeri dan laporkan perubahan yang
terjadi
b. kaji ulang faktor yang memperberat dan mempeburuk
c.anjurkan pasien mengatur posisi yang nyaman dan mengurangi nyeri
d. gunakan teknik relaksasi dan distraksi
e. berikan kompres dingin
f. berikan kesempatan pasien untuk beristirahat
I. Identitas Keluarga.
A. Kepala Keluarga.
1. Nama : Tn.R
2. Umur : 28 thn
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Agama : Islam
6. Suku : Banjar
7. Alamat : Desa Andaman Rt.1
B. Daftar Anggota Keluarga.
Tipe Keluarga.
Keluarga Tn.R merupakan tipe keluarga inti ( Nukleus Family )
yang terdiri dari ibu dan 2 orang anak yang mana semua tinggal dalam
satu rumah dan saling melakukan interaksi.
C. Genogra
: Hubungan perkawinan
: Perempuan
: Laki-laki
E. Sifat Keluarga.
1. Pengambilan Keputusan.
Dalam pengambilan keputusan terhadap suatu masalah dalam keluarga
diputuskan bersama terutama oleh Ny. S dan Anak - anak.
d) Personal Hygiene.
Keluarga ini mandi 2 x sehari yaitu pagi dan sore hari dengan
memakai sabun dan air sungai, gosok gigi 2 x sehari dengan
menggunakan pasta gigi, kebersihan anggota keluarga cukup.
Denah Rumah :
Keterangan :
C
A : Teras.
B : Ruang tamu.
B
C : Kamar tidur.
D : Dapur
A E : Sumur Bor.
: Jendela
.
: Pintu.
V. Fisik.
A. Ny.S
1. Keadaan Umum.
Kesadaran CM, TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 76 x/m
R: 24 x/m, T: 36,8 C.
2. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi dan kelainan
pada kulit, kulit teraba hangat dengan T: 36,8 C.
3. Kepala dan Leher.
Rambut hitam, tidak terdapat trauma dan edema, tidak terdapat
pembesaran kelenjar Tiroid, pergerakan kepala dan leher baik, kepala
cukup bersih, kx dapat menggerakkan kepalanya ke segala arah.
4. Penglihatan dan Mata.
Tidak ada kelainan bentuk, kx tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, fungsi penglihatan baik dan sklera tidak ikterik.
5. Penciuman dan Hidung.
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih, tidak ada
peradangan dan pendarahan pada hidung, fungsi penciuman baik.
6. Mulut dan Gigi.
Kebersihan mulut cukup bersih, gigi tampak bersih, tidak ada
peradangan dan pendarahan pada gigi dan gusi, fungsi pengunyahan
baik.
7. Dada dan Pernafasan.
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi, frekuensi
nafas 24 x/m.
8. Abdomen.
Bentuk simetris, nyeri perut bagian kiri atas, dan terasa mual, kebersihan
perut cukup bersih.
9. Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas maupun bawah,
bentuk ekstrimitas simetris.
B. Konsep Diri.
Berdasarkan wawancara dengan keluarga Ny. S bahwa untuk konsep diri
yang dipegang oleh semua anggota keluarga adalah saling mempercayai,
teguh pendirian dan menghormati orang yang lebih tua.
C. Pola Komunikasi.
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga ini adalah saling terbuka dan
berinteraksi dengan masyarakat disekitar rumahnya dengan menggunakan
bahasa banjar dan bugis.
D. Pola Interaksi.
Keluarga ini melakukan interaksi dan bersosialisasi di masyarakat dengan
cara mengikuti acara selamatan dan bila ada waktu luang biasanya keluarga
Ny. S sering kumpul-kumpul dengan tetangga dekat.
Analisa Data.
A. Penjajakan tahap I.
1. Ancaman Kesehatan
a) Sanitasi lingkungan yang jelek.
2. Tidak / kurang sehat.
a) Anggota keluarga menderita Gastritis.
3. Krisis
Tidak ada.
B. Penjajakan tahap II
1. Anggota keluarga ada yang menderita Gastritis.
Masalah Kesehatan Dan
Data
Keperawatan
Ny. S mengatakan bahwa Masalah Kesehatan :
ia punya penyakit maag Ny. S menderita penyakit Gastritis
(Gastritis) Masalah Keperawatan :
Ny. S mengeluh nyeri Ketidak mampuan keluarga
perut bagian kiri atas dan mengenal masalah Gastritis B.D
terasa mual kurang pengetahuan tentang tanda
Ny. S merasa nyeri dan gejala Gastritis
daerah epigastrium dan Ketidak mampuan keluarga
merasa mual membuat keputusan untuk
Kebiasaan makan tidak mengatasi masalah Gastritis B.D
teratur, terutama pada kurang pengetahuan tentang akibat
pagi hari Gastritis
Ny. S mengatakan suka Ketidak mampuan keluarga
makan yang asam dan memodifikasi lingkungan B.D
yang pedas-pedas kurang pengetahuan tentang pola
makan yang tidak teratur
Prioritas Masalah :
1. Anggota keluarga menderita Gastritis dengan skor 4 .
2. Sanitasi lingkungan yang jelek dengan skor 2 1/3.
Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Ny. S
Media : -
A. Pengertian.
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung.
Gastritis terbagi 2 yaitu :
1. Gastritis Akut.
Adalah Gastritis yang terjadi secara tiba-tiba atau mendadak dan
menyebabkan tanda dan gejala yang khas.
2. Gastritis Kronik.
Adalah Gastritis yang terjadi perlahan-lahan dan berlangsung lama.
B. Penyebab.
Adapun penyebab dari Gastritis adalah :
1. Pola makan yang tidak teratur.
2. Makan makanan yang asam.
3. Makan makanan yang pedas.
D. Penanganan.
1. Makan secara teratur.
2. Porsi makan sedikit demi sedikit tapi sering.
3. Jangan makan makanan yang asam dan pedas.
Penyuluhan Kesehatan
Media : -