Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

S DENGAN
MASALAH GASTRITIS DI DESA ANDAMAN 1 RT. 1
KECAMATAN ANJIR PASAR KAB. BATOLA

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Keperawatan Komunitas & Keluarga
Pada Praktek Kesehatan Masyarakat Desa
( PKMD )

Disusun Oleh :
SARI RISDAWATI AMILIA
NPM: 14149011342

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


PROGRAM PROFESI NERS
2016
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Laporan : Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.S Dengan Masalah


Gastritis Di Desa Adaman 1 Rt. 1 Kec. Anjir Pasar Kab.
BATOLA
Nama Mahasiswa : Sari Risdawati Amilia
NPM : 14149011342
Institusi : Univeresitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Banjarmasin, Mei 2016
Mahasiswa

Sari Risdawati Amilia

Menyetujui

Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik

Heryadi, S.Kep. Ns,M.Kes.Sp.Kom Firman Arief, S.Kep . Ns


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib di
penuhi seorang manusia untuk bertahan hidup. Keadaan ini dibuktikan dengan
adanya sistem pencernaan atau traktus gastrointestinal yang merupakan salah satu
sistem yang mendukung tubuh manusia. Sistem pencernaan atau gastrointestinal
terdiri dari beberapa organ, yaitu mulut, esofagus, gaster, colon dan anus.
Sistem pencernaan akan terganggu apabila salah satu atau beberapa organ
pencernaan terjadi inflamasi, kerusakan, maupun ketidaknormalan. Salah satu
gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai dan diderita masyarakat adalah
gastritis atau di masyarakat umum sering disebut dengan penyakit maag atau dalam
istilah kesehatan dikenal dengan gastritis.
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat
maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan yang
tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses inflamasi pada
lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang awam sering
menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan salah satu yang paling
banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya. Masyarakat sering
menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan semakin besar dan parah
maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak sembab, merah, dan mudah
berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres, karena
stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada penyakit gastritis adalah
rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit kepala, mual, lidah berlapis.
Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas sehari -hari, karena penderita akan
merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa
tidak enak, juga menyebabkan peredaran saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena
gangguan absorbsi vitamin B12. Ada berbagai cara untuk mengatasi agar tidak
terkena penyakit gastritis dan untuk menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi
parah yaitu dengan banyak minum kurang lebih 8 gelas/hari, istirahat cukup,
kurangi kegiatan fisik, hindari makanan pedas dan panas dan hindari stres.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga didefinisikan dalam berbagai cara. Definisi keluarga

berbeda-beda, tergantung kepada teoritis pendefinisi yaitu dengan

menggunakan menjelaskan yang penulis cari untuk menghubungkan

keluarga. Misal para penulis mengikuti orientasi teoritis interaksionalis

keluarga, memandang keluarga sebagai suatu arena berlangsungnya

interaksi kepribadian, dengan demikian menekankan karakteristik

transaksi dinamika. Para penulis yang mendukung suatu perspektif sistem-

sistem sosial terbuka ukuran kecil yang terdiri dari seperangkat bagian yang

sangat tergantung sama lain dan dipengaruhi oleh struktur internal dan

sistem-sistem yang ekstrem (Friedman, 1998).

Kaluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari angota-

anggotanya merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalah

memelihara pertumbuhan psikososial anggota-anggotanya dan kesejahteraan

selama hidupnya secara umum. Keluarga juga membentuk unit sosial yang

paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-nilai dari suatu

masyarakat, dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus

beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga

membantu perkembangan dan pertumbuhan anggotanya sementara itu

semua
tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai
kelompok refrensi dari individu (Friedman, 1998).

Dari kedua pengertian keluarga diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa keluarga adalah seperangkat bagian yang saling tergantung satu

sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari anggota dan

tugas utama keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial anggota-

anggotanya dan kesejahteraan hidupnya secara umum.

2. Struktur keluarga

Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas


a. Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi : (1) bersifat terbuka dan


jujur, (2) selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran positif,
dan (4) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk:

1. Karakteristik pengirim : yakin dalam mengemukakan sesuatu atau


pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu
meminta dan menerima umpan balik.

2. Karakteristik penerima : siap mendengarkan, memberi umpan balik,


melakukan validasi.

b. Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai


dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi
atau status adalah posisi individu dalam masyarakat misalnya sebagai
suami, istri,
anak dan sebagainya. Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh
masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain
sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri
dirumah.

c. Struktur kekuatan

Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari


individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah
perilaku orang lain kearah positif.

d. Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang

secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu

budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi

perkembangan norma dan peraturan.Norma adalah pola perilaku yang

baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam

keluarga.Budaya adalah kupulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari,

dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah

(Murwani, 2007).

3. Tipe dan Bentuk Keluarga

Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuwan dan


orang yang mengelompokkan menurut (Friedman, 1998) tipe keluarga
ada tiga, yaitu:
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau
keduanya.

b. keluarga orientasi (keluarga asal) adalah unit keluarga yang di dalamnya


seseorang di lahirkan.

c. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga yang


lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman,
bibi). 4. Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) adalah:

a. Fungsi Afektif (The affective function) : Fungsi keluarga yang utama

untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga


berhubungan dengan orang lain, fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi dan penempatan sosial (sosialisation and social

placement fungtion) : Fungsi pengembangan dan tempat melatih anak


untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

c. Fungsi Reproduksi ( reproductive function ) : Fungsi untuk


mempertahankan generasi menjadi kelangsungan keluarga.

d. Fungsi Ekonomi (the economic function) : Keluarga berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk


mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the healty care function) :
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan
menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.

5. Tugas Kesehatan Keluarga


Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut: (Friedman, 1998)

a. Mengenal masalah kesehatan.


b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

c. Memberi perawatn pada anggota keluarga yang sakit.


d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan


masyarakat.

6. Tugas Perkembangan Keluarga

Siklus kehidupan setiap keluarga mempunyai tahapan-tahapan. Seperti

individu-individu yang mengalami tahap pertumbuhan dan

perkembangan yang berturut-turut, keluarga juga mengalami tahap

perkembangan yang berturut-turut. Adapun tahap-tahap perkembangan

menurut Duvall dan Miller dalam (Friedman, 1998) adalah:

a. Tahap I : keluarga pemula Perkawinan dari sepasang insan menandai


bermulanya sebuah keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal
atau status lajang ke hubungan baru yang intim.

b. Tahap II: keluarga sedang mengasuh anak dimulai dengan kelahiran anak
pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
c. Tahap III : keluarga dengan anak usia pra sekolah dimulai ketika anak
pertama berusia dua setengah tahun, dan berakhir ketika anak berusia lima
tahun.

d. Tahap IV : keluarga dengan anak usia sekolah dimulai ketika anak


pertama telah berusia enam tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan
berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.

e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja Dimulai ketika anak pertama

melewati umur 13 tahun, berlangsung selama enam hingga tujuh tahun.


Tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di rumah hingga berumur
19 atau 20 tahun.

f. Tahap VI: keluarga yang melepas anak usia dewasa muda Ditandai oleh

anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah

kosong, ketika anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat

singkat atau agak panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang

belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh

tahuntahun puncak persiapan dari dan oleh anak -anak untuk kehidupan

dewasa yang mandiri.

g. Tahap VII : orangtua usia pertengahan Dimulai ketika anak terakhir


meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian
salah satu pasangan.
h. Tahap VIII : keluarga dalam masa pensiun dan lansia Dimulai dengan
salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun, hingga salah satu
pasangan meninggal dan berakhir dengan pasangan lainnya meninggal.
KONSEP DASAR PENYAKIT GASTRITIS

A. PENGERTIAN
Gastris akut adalah lesi mukosa akut berupa erosi dan perdarahan akibat
faktor-faktor agresif / akibat gangguan akut mukosa lambung.

B. ETIOLOGI
Yang sering dijumpai adalah :
1. Obat analgesik dan AINS, missal aspirin
2. bahan kimia. seperti ;Lysol
3. merokok dan alcohol
4.stess fisik
5. gangguan sirkulasi akut mukosa lambung
6. endotoksin

C. PATOFISIOLOGI
Sress fisisk dan emosional menyebabkan keluarnya katekolamin dqan
adrenalin yang menyebabkan peristaltic usus meningkat dan menghasilkan
getah lambung yang beelebihan serta perfusi mukosa lambung terganggu
sehingga timbul infark-infark kecil, dan membuat suasana lambung menjadi
asam dan ditambah infark kecil akan mempercepat kerusakan mukosa
lambung dan menimbulkan nyeri.

Demikian juga obat-obatan, bahan kimia, rokok, alcohol akan merangsang


produksi getah lambung yang berlebiha dapat menimbulkan mual disetai
muntah.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Syndrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, dan muntah
2. kadang dijumpai hematemesis dan melena dan disusul tanda anemia.
E. KOMPLIKASI
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas
2. Terjadi ulkus
3. Perporasi

II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
Data dasar pengkajian :
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
keluhan mual dan muntah, pucat,lesu,lemah dan sering disertai nyeri
epigastrium.
3.Riwayat kesehatan sekarang
Pasien merasakan nyeri epigastrium, anorexia, sakit kepala, mual
4. Riwayat penyakit dahulu
1. Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama ?
2. apakah pernah dirawat dengan keluhan yang sama ?
3. pengobatan dan tindakan apa yang pernah dilakukan untuk mengatasi
sakit tersebut ?
4. bagaimana perkembangan penyakit sembuh atau tidak ?
5. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada diantara anggota keluarga yang mengalami sakit yang sama ?
6. Pengkajian fisik
1. Inspeksi
o keadaan pasien yang lemah dan cepat lelah
o tampak pucat dan nyeri ulu hati
o kadang pasien mengalami muntah
2. Palpasi
- turgor kulit kembali dalam 2 detik
- nyeri tekan pada ulu hati
3. auskultasi
- periksa tekanan darah
- peristaltic usus
7. Periksa tanda tanda vital
Tekanan darah darah, nadi, respirasi, dan suhu.
8. Pemerikasaan Fisik
1. Aktifitas dan istirahat pasien sehari hari
2. Personal hygiene
3. Pola nutrisi
4.Hubungan sosialisasi
5. kemampuan beradapatasi
6. Keadaan tempat tinggal dan kebersihan lingkungan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhungan dengan peningkatan peristaltic usus
Tujuan :
Nyeri teratasi dengan kriteria pasien tidak mengeluh nyeri dan dapat
beristirahat dengan tenang.
Intervensi :
a. kaji lokasi, skala, intensitas nyeri dan laporkan perubahan yang
terjadi
b. kaji ulang faktor yang memperberat dan mempeburuk
c.anjurkan pasien mengatur posisi yang nyaman dan mengurangi nyeri
d. gunakan teknik relaksasi dan distraksi
e. berikan kompres dingin
f. berikan kesempatan pasien untuk beristirahat

2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah


dan anorexia
Tujuan :
Nutrisi terpenuhi dengan kriteria anorexia, mula dan muntah berkurang
atau hilang
Intervensi :
a. Kaji pola kebiasaan makan pasien
b. monitor nutrisi dan laksanakan program diet
c.anjurkan porsi kecil tapi sering
d. sajikan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi
e. hindarkan dari makanan yang berlemak, mengandung zat yang
merangsang
f. berikan obat anti emetik sesuai program

3. Resiko dehidrasi berhubungan dengan muntah yang terus menerus


a. kaji karakteristik muntah
b. observasi vital sign, turgor kulit dan mukosa
c.observasi intake dan output
d. tingkatkan pemasukan cairan yang adekuat
e. kolaborasi pemberian emetic
f. batasi aktifitas dan istirahat yang cukup
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA

I. Identitas Keluarga.
A. Kepala Keluarga.
1. Nama : Tn.R
2. Umur : 28 thn
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Agama : Islam
6. Suku : Banjar
7. Alamat : Desa Andaman Rt.1
B. Daftar Anggota Keluarga.

No Nama Umur L/P Agama Pend. Pekerjaan Hub. Klg

1 Ny.S 25 th P Islam SD IRT Istri


2 An. A 9 th L Islam SD Pelajar Anak
3 An. A 7 th L Islam SD Pelajar Anak

Tipe Keluarga.
Keluarga Tn.R merupakan tipe keluarga inti ( Nukleus Family )
yang terdiri dari ibu dan 2 orang anak yang mana semua tinggal dalam
satu rumah dan saling melakukan interaksi.
C. Genogra

D. Data Kesehatan Keluarga.


No Nama Kesehatan Sekarang Penyakit Yang
Keterangan : Pernah Diderita
1 Ny. S Gastritis Nyeri epigastrium,
dan mual

: Tinggal dalam 1 rumah

: Hubungan perkawinan
: Perempuan
: Laki-laki

E. Sifat Keluarga.
1. Pengambilan Keputusan.
Dalam pengambilan keputusan terhadap suatu masalah dalam keluarga
diputuskan bersama terutama oleh Ny. S dan Anak - anak.

2. Kebiasaan Hidup Sehari-hari.


a) Pola Makan Keluarga.
Keluarga Ny. S memiliki kebiasaan makan 3 x sehari dengan waktu
yang tidak teratur, dengan makanan pokok nasi ditambah ikan yang
bervariasi ditambah tahu dan tempe, makan sayur kadang-kadang saja,
Ny. S makan tidak teratur terutama pada pagi hari, kadang kadang
pagi hanya minum teh saja dan langsung pergi bekerja dan Ny.S
mengatakan bahwa ia suka makan yang asam-asam dan yang pedas-
pedas.

b) Pola Kebiasaan Istirahat Keluarga.


Lama tidur malam dalam sehari 7-8 jam sedangkan pada siang hari
kadang-kadang saja .

c) Pola Rekreasi Keluarga.


Yang dilakukan keluarga pada waktu senggang adalah untuk istirahat
dan dalam keluarga ini tidak pernah pergi rekreasi.

d) Personal Hygiene.
Keluarga ini mandi 2 x sehari yaitu pagi dan sore hari dengan
memakai sabun dan air sungai, gosok gigi 2 x sehari dengan
menggunakan pasta gigi, kebersihan anggota keluarga cukup.

II. Sosial Ekonomi Keluarga.


A. Pendapatan.
Pendapatan keluarga Ny. S perbulan rata-rata Rp 100.000
200.000,00 perbulan, hal ini bersumber dari penghasilan penjualan padi,
sedangkan pengeluaran mereka perhari Rp 2000 4000,00. Itu pun bisa tidak
ada pengeluaran, sedangkan untuk beras keluarga ini tidak membeli karena
mereka sendiri sebagai petani yang memiliki simpanan beras dan padi untuk
makan 1 tahun.
B. Sosial.
Hubungan keluarga dengan masyarakat baik, bahkan di lingkungan rumah
mayoritas kerabat dekat. Ny. S tidak begitu aktif dalam kegiatan masyarakat
dalam kepengurusan masyarakat keluarga ini tidak ikut.
III. Data Kesehatan Lingkungan.
A. Perumahan.
Rumah milik sendiri, bentuk panggung dari kayu, memiliki satu kamar tidur,
ruang makan merangkap jadi satu dengan dapur, tidak punya kamar mandi
dan WC. Penerangan lampu tembok bisa juga menggunakan lilin / obor, kalau
cahaya matahari masuk sangat banyak, ventilasi berupa pintu ada 2 buah dan
jendela yang besar 3 buah, alat transportasi keluarga jalan kaki.

B. Sarana Sanitasi Lingkungan.


1. Sumber Air Minum.
Air minum berasal dari air sumur bor yang ada di depan rumah, air bisa di
beri obat / tawas bisa juga tidak. Air yang digunakan untuk minum
dimasak sampai mendidih.
2. Sumber Air Untuk Mencuci.
Air yang digunakan untuk mencuci adalah air sumur bor dan bias juga air
sungai.
3. Pembuangan Air Limbah.
Pembuangan air limbah biasanya dilakukan di jamban.
4. Kebiasaan mengelola air minum.
Air minum selalu dimasak sampai mendidih (100 C).
5. Pembuangan kotoran BAB / BAK.
Keluarga ini tidak memiliki kakus / WC. Keluarga ini membuang kotoran
di jamban tepi sungai.
6. Jarak pembuangan kotoran dengan sumber air minum.
Keluarga dan masyarakat disekitar rumah Ny. S membuang kotoran
disungai sedangkan mereka mengkonsumsi atau mendapatkan air
dari sumur bor dan air ujan.
7. Kebiasaan membuang sampah.
Keluarga ini membuang sampah dipekarangan rumah dan sungai serta
diselokan.
8. Letak kandang ternak keluarga.
Letak kandang ternak keluarga terpisah dari rumah + 1 meter dari rumah.
9. Pemanfaatan pekarangan rumah.
Pekarangan rumah dimanfaatkan untuk menanam sayur dan buah kuini /
ampalam.

IV. Sarana Kesehatan.


A. Pemanfaatan Fasilitas.
Tempat meminta pertolongan kesehatan Puskesmas yang ada di Anjir pasar,
jarak fasilitas kesehatan dengan rumah tempat tinggal keluarga yaitu > 1 km.

B. Pasangan Usia Subur (PUS)

Denah Rumah :

Keterangan :
C
A : Teras.
B : Ruang tamu.
B
C : Kamar tidur.
D : Dapur
A E : Sumur Bor.
: Jendela
.
: Pintu.

V. Fisik.
A. Ny.S
1. Keadaan Umum.
Kesadaran CM, TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 76 x/m
R: 24 x/m, T: 36,8 C.
2. Kulit.
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada lesi dan kelainan
pada kulit, kulit teraba hangat dengan T: 36,8 C.
3. Kepala dan Leher.
Rambut hitam, tidak terdapat trauma dan edema, tidak terdapat
pembesaran kelenjar Tiroid, pergerakan kepala dan leher baik, kepala
cukup bersih, kx dapat menggerakkan kepalanya ke segala arah.
4. Penglihatan dan Mata.
Tidak ada kelainan bentuk, kx tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, struktur mata simetris, tidak terdapat peradangan dan
pendarahan, fungsi penglihatan baik dan sklera tidak ikterik.
5. Penciuman dan Hidung.
Struktur hidung tampak simetris, hidung tampak bersih, tidak ada
peradangan dan pendarahan pada hidung, fungsi penciuman baik.
6. Mulut dan Gigi.
Kebersihan mulut cukup bersih, gigi tampak bersih, tidak ada
peradangan dan pendarahan pada gigi dan gusi, fungsi pengunyahan
baik.
7. Dada dan Pernafasan.
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi, frekuensi
nafas 24 x/m.
8. Abdomen.
Bentuk simetris, nyeri perut bagian kiri atas, dan terasa mual, kebersihan
perut cukup bersih.
9. Ekstrimitas Atas dan Bawah.
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada ekstrimitas atas maupun bawah,
bentuk ekstrimitas simetris.

VI. Pengkajian Psikologis.


A. Status Emosi.
Pada keluarga Ny.S untuk status emosi anggota keluarga dapat terkendali /
dikendalikan.

B. Konsep Diri.
Berdasarkan wawancara dengan keluarga Ny. S bahwa untuk konsep diri
yang dipegang oleh semua anggota keluarga adalah saling mempercayai,
teguh pendirian dan menghormati orang yang lebih tua.

C. Pola Komunikasi.
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga ini adalah saling terbuka dan
berinteraksi dengan masyarakat disekitar rumahnya dengan menggunakan
bahasa banjar dan bugis.

D. Pola Interaksi.
Keluarga ini melakukan interaksi dan bersosialisasi di masyarakat dengan
cara mengikuti acara selamatan dan bila ada waktu luang biasanya keluarga
Ny. S sering kumpul-kumpul dengan tetangga dekat.

E. Pola Pertahanan Keluarga.


Keluarga ini dalam menghadapi masalah selalu diputuskan bersama istri.

Analisa Data.
A. Penjajakan tahap I.
1. Ancaman Kesehatan
a) Sanitasi lingkungan yang jelek.
2. Tidak / kurang sehat.
a) Anggota keluarga menderita Gastritis.
3. Krisis
Tidak ada.
B. Penjajakan tahap II
1. Anggota keluarga ada yang menderita Gastritis.
Masalah Kesehatan Dan
Data
Keperawatan
Ny. S mengatakan bahwa Masalah Kesehatan :
ia punya penyakit maag Ny. S menderita penyakit Gastritis
(Gastritis) Masalah Keperawatan :
Ny. S mengeluh nyeri Ketidak mampuan keluarga
perut bagian kiri atas dan mengenal masalah Gastritis B.D
terasa mual kurang pengetahuan tentang tanda
Ny. S merasa nyeri dan gejala Gastritis
daerah epigastrium dan Ketidak mampuan keluarga
merasa mual membuat keputusan untuk
Kebiasaan makan tidak mengatasi masalah Gastritis B.D
teratur, terutama pada kurang pengetahuan tentang akibat
pagi hari Gastritis
Ny. S mengatakan suka Ketidak mampuan keluarga
makan yang asam dan memodifikasi lingkungan B.D
yang pedas-pedas kurang pengetahuan tentang pola
makan yang tidak teratur

2. Sanitasi Lingkungan yang Jelek.

Masalah Kesehatan Dan


Data Keperawatan
Keluarga Ny. S tidak Masalah Kesehatan :
memiliki WC keluarga Sanitasi lingkungan yang jelek
Keluarga membuang
limbah di jamban
pinggir sungai
Masalah Keperawatan :
Keluarga membuang Ketidak mampuan keluarga
sampah di sungai dan di mengenal masalah kesehatan
sembarang tempat lingkungan yang dapat
Keluarga memiliki mempengaruhi kesehatan B.D
kandang ternak < 1 ketidak tahuan keluarga tentang
meter pentingnya kebersihan lingkungan
Ketidak mampuan keluarga
membuat keputusan untuk
mengatasi masalah sanitasi yang
kurang sehat / jelek B.D kurang
informasi tentang kebersihan
lingkungan

Rumusan Prioritas Masalah.


A. Anggota Keluarga Menderita Gastritis.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah sudah ada


selanjutnya intervensi dan
implementasi

2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah mudah untuk


masalah dapat dicegah karena tidak banyak
diubah memerlukan biaya

3 Potensi 3/3 x 1 1 Kepekaan terhadap penyakit


masalah untuk Gastritis dapat dikurangi /
dicegah dihilangkan bila mau
memperhatikan pola makan
yang baik dan
memperhatikan makanan
yang dimakan
4 Menonjolnya x2 Adanya masalah tetapi tidak
masalah perlu segera ditangani
Total skor 4

B. Sanitasi Lingkungan yang Jelek.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 2/3 x 1 2/3 Masalah adalah kurang /


Ancaman tidak sehat dan
memerlukan tindakan
yang tepat

2 Kemungkinan x2 1 Sumber daya keluarga


masalah dapat untuk mengatasi masalah
diubah : kebiasaan yang kurang
Hanya sehat ada tetapi perlu
sebagian waktu yang lama

3 Potensial 2/3 x 1 2/3 Kemungkinan


masalah untuk pendidikan kepala
diubah : keluarga yang rendah,
Cukup sehingga keluarga
kurang mengerti arti
penting dari kesehatan
lingkungan

4 Menonjolnya 0/2 x 1 0 Keluarga tidak


masalah merasakan masalah yang
ada dan tidak
mengetahui masalah
yang terjadi
Total skor 2 1/3

Prioritas Masalah :
1. Anggota keluarga menderita Gastritis dengan skor 4 .
2. Sanitasi lingkungan yang jelek dengan skor 2 1/3.
Rencana Intervensi Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Ny. S

Masalah Masalah Tujuan Jangka Tujuan Jangka Evaluasi


No Intervensi
Kesehatan Keperawatan Panjang Pendek Kriteria Standar
1 Ny. S menderita 1) Ketidak 1) Setelah 1) Setelah Respon 1) Keluarga dapat 1) Kaji
penyakit Gastritis mampuan dilakukan dilakukan Verbal mengerti pengetahuan
keluarga 2-3 kali tindakan tentang keluarga
mengenal kunjungan keperawatan, pengertian tentang
masalah rumah, keluarga dapat Gastritis penyakit
Gastritis B.D keluarga menyebut 2) Keluarga Gastritis
kurang dapat tentang : mampu 2) Jelaskan
pengetahuan mengenal Pengertian menyebutkan pengeritan,
tentang tanda masalah Gastritis penyebab penyebab, tanda
dan gejala Gastritis Penyebab Gastritis dan gejala
Gastritis serta tanda Gastritis 3) Keluarga dapat Gastritis
2) Ketidak dan Tanda dan mengetahui
mampuan gejalanya gejala tentang tanda
keluarga 2) Setelah Gastritis dan gejala
membuat dilakukan 2) Setelah Gastritis
keputusan 2-3 kali dilakukan
untuk kunjungan tindakan Respon 1) Keluarga 1) Beri penjelasan
mengatasi rumah, keperawatan Verbal mengetahui tentang akibat
masalah keluarga keluarga dapat: akibat dair dari Gastritis
Gastritis B.D dapat Mengetahui Gastritis 2) Bantu keluarga
kurang membuat akibat dari 2) Keluarga dapat dalam
pengetahuan keputusan Gastritis mengambil mengambil
tentang akibat yang tepat Mengambil keputusan yang keputusan yang
Gastritis terhadap keputusan tepat dalam tepat
3) Ketidak anggota yang tepat merawat
mampuan keluarga dalam anggota
keluarga yang sakit merawat keluarga yang
memodifikasi 3) Setelah anggota sakit
lingkungan dilakukan keluarga
B.D kurang 2-3 kali yang sakit
pengetahuan kunjungan 3) Setelah Respon 1) Keluarga 1) Jelaskan
tentang pola rumah, dilakukan Verbal mengerti bagaimana cara
makan yang keluarga tindakan bagaimana cara pencegahan
tidak teratur dapat keperawatan pencegahan Gastritis
merawat keluarga dapat Gastritis 2) Beri informasi
anggota menyebut 2) Keluarga dapat tentang cara
keluarga tentang : menyebutkan memilih
yang sakit Cara makanan yang makanan yang
dan pencegahan menyebabkan menyebabkan
mengetahui Mengetahui Gastritis Gastritis
proses dan makanan
pencegaha yang dapat
nnya menyebabk
an Gastritis

2 Sanitasi 1) Ketidak 1) Setelah 1) Setelah Respon 1) Keluarga 1) Kaji


lingkungan yang mampuan dilakukan dilakukan Verbal mengetahui pengetahuan
kurang sehat / keluarga 3x tindakan betapa keluarga
jelek mengenal kunjungan keperawatan : pentingnya tentang
masalah rumah Keluarga kebersihan kebersihan
kesehatan selam 30 dapat lingkungan lingkungan
lingkungan menit mengetahui 2) Rumah selalu 2) Beritahu cara
yang dapat keluarga betapa tampak bersih pembuangan
mempengaruh dapat pentingnya dan rapi sampah dan
i kesehatan mengerti kebersihan 3) Ada tempat limbah yang
B.D ketidak dan lingkungan pembuangan air benar
tahuan menjelaska Ada tempat limbah dan 3) Anjurkan
keluarga n tentang pembuanga keluarga keluarga untuk
tentang pentingnya n air limbah memiliki WC membakar
pentingnya pembuanga Keluarga 4) Ada tempat sampah
kebersihan n sampah ada pembuangan 4) Jelaskan akibat
lingkungan pada memiliki sampah sanitasi
2) Ketidak tempatnya WC lingkungan
mampuan 2) Setelah Keluarga yang jelek /
keluarga dilakukan tidak tidak sehat
membuat 3x membuang
keputusan kunjungan sampah di Respon 1) Keluarga dapat 1) Kaji
untuk rumah sungai dan Verbal mengetahui pengetahuan
mengatasi selama 30 di tentang keluarga
masalah menit sembarang kebersihan tentang hal-hal
sanitasi yang keluarga tempat lingkungan yang
kurang sehat / dapat 2) Setelah yang dapat mempengaruhi
jelek B.D mengerti dilakukan mempengaruhi kesehatan
kurang dan tindakan kesehatan 2) Jelaskan akibat
informasi menjelaska keperawatan, 2) Keluarga dapat sanitasi
tentang n tentang keluarga dapat : membuat lingkungan
kebersihan pentingnya Mengetahui keputusan yang yang jelek
lingkungan pengelolaa tentang tepat dalam 3) Tanyakan pada
n air kebersihan menyelesaikan keluarga
limbah lingkungan masalah tentang sanitasi
yang baik yang dapat lingkungan
mempengar yang baik
uhi
kesehatan
Membuat
keputusan
yang tepat
dalam
menyelesai
kan
masalah
Implementasi Dan Evaluasi

No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf

1 19 Mei 1) Menjelaskan tentang Tanggal


2016 pengertian, tanda dan 19 Mei 2016
Jam gejala, penyebab Jam 17.00
16.00 akibatnya dan cara S :
pencegahannya, dan Keluarga Ny. S (suami
menjelaskan dan istri) dapat
bagaimana makanan menyebutkan
yang menjadi pengertian, tanda dan
pantangan gejala, penyebab
2) Menganjurkan akibat dan cara
keluarga untuk pencegahannya dan
memeriksa kesehatan keluarga dapat
secara rutin ke menjelaskan dan
Puskesmas atau tempat mengetahui cara
pelayanan terdekat penanganan
3) Menganjurkan terjadinya Gastritis
keluarga untuk O :
menggiatkan pola Keluarga tampak
hidup sehat (memakan dapat menjawab
makanan sehat, tidur pertanyaan tentang
sehat dll) pengertian tanda dan
gejala penyebab
akibat dan cara
pencegahannya
A :
Masalah teratasi
P :
Intervensi dihentikan
2 19 Mei 1) Menjelaskan Tanggal
2016 pengertian sanitasi 19 Mei 2016
Jam lingkungan dan akibat Jam 17.30
17.00 yang ditimbulkan S :
sanitasi lingkungan Keluarga Ny. S dapat
yang jelek atau tidak menyebutkan tujuan
sehat pembangunan
2) Menganjurkan kesehatan
keluarga untuk selalu Keluarga mengetahui
memelihara kebersihan pentingnya
lingkungan sekitar kebersihan
rumah lingkungan, akibat
3) Memberitahu dan dari sanitasi
menganjurkan lingkungan yang jelek
membuang limbah ke dan hal-hal yang
tempat khusus seperti mempengaruhi
lubang yang dibuat kesehatan lingkungan
4) Memberi tahu cara O :
membuang sampah Tampak keluarga
yang benar (ditimbun kurang menyadari
lalu dibakar) tentang pentingnya
arti kebersihan (belum
dibuat sarana
pembuangan air
limbah dan sampah)
Tampak keluarga ini
masih belum ada WC
A :
Masalah teratasi
sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan
Penyuluhan Kesehatan

Judul : Penanggulangan Gastritis.

TIU : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga dapat mengetahui


penanganan Gastritis secara tepat dan benar.

TIK : 1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian Gastritis.


2. Keluarga dapat menyebutkan penyebab Gastritis.
3. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala Gastritis
4. Keluarga dapat menyebutkan salah satu tindakan untuk mengatasi
Gastritis.

Materi : 1. Pengertian Gastritis.


2. Penyebab Gastritis.
3. Tanda dan gejala Gastritis
4. Penanganan Gastritis.

Metode : Ceramah dan tanya jawab.

Media : -

KBM : 1. Menjelaskan tujuan.


2. Menjelaskan Materi.
3. Memberi kesempatan bertanya.

Evaluasi : 1. Apa yang dimaksud dengan Gastritis.


2. Sebutkan penyebab Gastritis.
3. Sebutkan tanda dan gejala Gastritis.
4. Sebutkan salah satu tindakan untuk mengatasi Gastritis.
Lembar Materi

A. Pengertian.
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung.
Gastritis terbagi 2 yaitu :
1. Gastritis Akut.
Adalah Gastritis yang terjadi secara tiba-tiba atau mendadak dan
menyebabkan tanda dan gejala yang khas.
2. Gastritis Kronik.
Adalah Gastritis yang terjadi perlahan-lahan dan berlangsung lama.

B. Penyebab.
Adapun penyebab dari Gastritis adalah :
1. Pola makan yang tidak teratur.
2. Makan makanan yang asam.
3. Makan makanan yang pedas.

C. Tanda Dan Gejala.


Adapun tanda dan gejala dari Gastritis adalah :
1. Mual.
2. Muntah.
3. Anoreksia.
4. Nyeri epigastrium.

D. Penanganan.
1. Makan secara teratur.
2. Porsi makan sedikit demi sedikit tapi sering.
3. Jangan makan makanan yang asam dan pedas.
Penyuluhan Kesehatan

Judul : Penanganan sanitasi lingkungan yang jelek.

TIU : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga dapat mengetahui


penanganan sanitasi lingkungan secara tepat dan benar.

TIK : 1. Keluarga dapat menyebutkan tujuan pembangunan kesehatan.


2. Keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang mempengaruhi tingkat
kesehatan masyarakat.
3. Keluarga dapat menjelaskan akibat dari sanitasi lingkungan yang
tidak baik atau tidak sehat.

Materi : 1. Tujuan pembangunan kesehatan.


2. Hal-hal yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
3. Akibat-akibat dari sanitasi lingkungan yang tidak sehat.

Metode : Ceramah dan tanya jawab.

Media : -

KBM : 1. Menyampaikan tujuan.


2. Menjelaskan Materi.
3. Memberi kesempatan bertanya.

Evaluasi : 1. Apa tujuan dari pembangunan kesehatan.


2. Hal-hal apa saja yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat
3. Apa akibat dari sanitasi lingkungan yang tidak sehat.
Lampiran Materi

A. Tujuan Pembangunan Kesehatan.


Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

B. Hal-Hal Yang dapat Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Masyarakat.


1. Lingkungan yang sehat.
2. Prilaku sehat.
3. Pelayanan kesehatan.
4. Keturunan.

Lingkungan yang sehat di lingkungan tersedia :


1. Air bersih.
2. Jamban keluarga.
3. Tempat pembuangan sampah.
4. Saluran pembuangan air limbah.

C. Akibat Dari Sanitasi Lingkungan Yang Tidak Sehat.


Akibatnya adalah timbulnya berbagai penyakit juga pencemaran
lingkungan, pencemaran yang tidak sehat dapat terlihat dari sampah yang
berserakan di sekitar rumah, sehingga mengganggu pemandangan, menimbulkan
bau yang tidak sedap, tempat disarangi serangga atau lainnya. Saluran air
tersumbat akibat banjir, bahaya kebakaran, banyak lalat berterbangan dan
membawa penyakit.

Anda mungkin juga menyukai