DI SUSUN OLEH :
UMI AISYAH
NIM.P.09109
STUDI KASUS
DI SUSUN OLEH :
UMI AISYAH
NIM.P.09109
: UMI AISYAH
NIM
: P.09109
Program Studi
: DIII KEPERAWATAN
DIRUANG
BOUGENVIL
RSUD
SUKOHARJO
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Surakarta, Maret 2012
Yang Membuat Pernyataan
UMI AISYAH
NIM. P.09074
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
: UMI AISYAH
NIM
: P.09109
Program Studi
: D3 KEPERAWATAN
Judul
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi
D3 Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di :
Hari/ Tanggal :
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah diajukan oleh :
Nama
: UMI AISYAH
NIM
: P.09074
Program Studi
: D3 KEPERAWATAN
Judul
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi
D3 Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di :
Hari/ Tanggal :
Penguji I :
()
NIK.200179001
PengujiII :
(.....)
NIK.201187065
PengujiIII :
(....)
Mengetahui,
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN RASA
NYAMAN NYERI PADA NY. S DENGAN POST SECTIO CAESAR ATAS
INDIKASI
PRESENTASI
BOKONG
DIRUANG
BOUGENVIL
RSUD
SUKOHARJO
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai
penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukanmasukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi
demi sempurna studi kasus ini.
3. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Stikes
Kusuma Husada Surakarta dan selaku penguji 2 yang telah membantu
menyempurnakan studi kasus ini.
4. Siti Mardiyah S.Kep.,Ns, selaku
dengan cermat, dan memberikan masukan demi sempurna studi kasus ini.
5. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan
wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.
6. Kedua orangtuaku tercinta, yang selalu menjadi inspirasi, memberikan
dukungan, semangat, dan doa untuk menyelesaikan pendidikan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................
iv
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...............................................................
C. Manfaat Penulisan..........................................................
LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien................................................................
B. Pengkajian.....................................................................
10
D. Perencanaan Keperawatan.............................................
10
E. Implementasi perawatan................................................
11
F. Evaluasi keperawatan....................................................
13
vii
BAB III
15
B. Kesimpulan........
26
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
LOOK BOOK
Lampiran 2
FORMAT PENDELEGASIAN
Lampiran 3
Lampiran 4
LEMBAR ASKEP
Lampiran 5
Lampiran 6
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua cara persalinan, yaitu persalinan lewat vagina, lebih dikenal
dengan persalinan normal atau alami dan persalinan dengan operasi caesar
atau sectio caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan
melakukan insisi atau pemotongan pada kulit, otot perut, serta rahim ibu
(Suririnah, 2008, hal. 183). Sectio caesarea umumnya dilakukan ketika proses
persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan atau karena adanya
indikasi medis maupun nonmedis. Tindakan medis hanya di lakukan jika ada
masalah pada proses kelahiran yang bisa mengancam nyawa ibu dan janin
(Judhita, 2009, hal. 89).
Angka persalinan dengan sectio caesarea di Indonesia cukup tinggi
menurut survei yang dilakukan oleh Prof. Dr. Gulardi dan dr. A. Basalamah,
terhadap 64 rumah sakit di Jakarta pada tahun 1993. Hasilnya 17.665
kelahiran yang dikutip dari majalah ayah bunda No. 3/Februari 2001. Dari
angka kelahiran tersebut, sebanyak 35,7-55,3 % melahirkan dengan tindakan
sectio caesarea. Sebanyak 19,5-27,3 % di antaranya merupakan sectio
caesarea karena adanya komplikasi Cephalopelvik Disproportion/CPD
(ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin).
Berikutnya, sectio caesarea akibat perdarahan hebat yang terjadi selama
anemia
atau
memerlukan
tranfusi
darah,
peningkatan
nyeri pasca operasi akibat insisi yang disebabkan oleh robeknya jaringan pada
dinding perut dan dinding uterus yang membuat ibu sulit merawat bayi sendiri
serta ibunya (simkin, dkk, 2008:278)
Masalah yang sering muncul pada pasien post sectio caesar akibat
insisi oleh robeknya jaringan pada dinding perut dan dinding uterus adalah
nyeri. Penyebab terjadinya letak sungsang meliputi panggul sempit, terdapat
lilitan tali pusat atau tali pusat pendek, kelainan uterus (uterus arkuatus, uterus
septus, uterus dupleks), terdapat tumor dipelvis minor yang mengganggu
masuknya kepala janin ke PAP, plasenta previa, kehamilan ganda. (manuaba,
2008). Upaya dalam mengatasi ketidaknyamanan nyeri salah satunya adalah
teknik relaksasi, yang didasarkan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang
merangsang pikiran karena nyeri atau kondisi penyakitnya. Teknik relaksasi
dapat dapat menurunkan ketegangan fisiologis. (Asmadi, 2008)
Nyeri merupakan pengalaman subyektif yang memiliki dimensi
biologis, psikososial, fisik dan emosional yang membuatnya sebagai
pengalaman unik bagi setiap individu. (mary billington,dkk 2009)
Nyeri merupakan masalah kompleks yang didefinisikan oleh
international society for the study of pain sebagai pengalaman sensori dan
emosi yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual
maupun potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan.
Menurut Word Health Organitation (WHO, 2007), standar rata-rata
sectio caesarea disebuah negara adalah sekitar 5-15%. Di rumah sakit
pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari
30% (Dewi P, 2007, hal. 126-127).
Berdasarkan fenomena diatas maka penulis mengangkat asuhan
keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan post sectio
caesar atas indikasi presentasi bokong.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan kasus pemenuhan gangguan rasa nyaman nyeri pada
Ny. S dengan post sectio caesar atas indikasi presentasi bokong di RSUD
SUKOHARJO.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. S dengan gangguan
rasa nyaman nyeri : post sectio caesar indikasi presentasi bokong.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. S.
gangguan rasa nyaman nyeri : post sectio caesar indikasi presentasi
bokong.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. S
dengan gangguan rasa nyaman nyeri : post sectio caesar indikasi
presentasi bokong.
d.
menambah
pengetahuan
bagi
perawat
dan
dapat
BAB II
LAPORAN KASUS
secara section caesar BB lahir bayi 3400 gram keadaan bayi hidup, sehat,
tidak ada komplikasi nifas, umur sekarang 2 hari.
Dalam
pengkajian
fisiologis/pola
kesehatan
fungsional
pada
10
sectio caesar vertikal dari atas kebawah sepanjang 15 cm, auskultasi bising
usus 10 x/menit. Perineum kurang bersih, perdarahan 50 cc/hari. Lokhea
merah segar (rubra). Ekstermitas kanan atas/bawah pergerakan baik, tidak
oedeme, tidak ada kekakuan. Kiri atas/bawah. Pergerakan baik, tidak oedeme,
tidak ada kekakuan.
Pada
pemeriksaan
penunjang
hasil
pemeriksaan
laboratorium
didapatkan hasil 05 April 2012 09.30 WIB HGB 8,1 g/dl pada 06 April 2012
pukul 08.15 yaitu, HGB 11,1 g/dl , HbSag negative, golongan darah B,
glucose S/N 76,69 mg/dl, theraphy cefotaxim 500 mg secara IV (1/12Jam),
antalgin 1 ml drip (1x24 jam), RL 20tpm.
C. Daftar Perumusan Masalah
Dari data hasil pengkajian dan observasi diatas penulis melakukan
analisa data dan kemudian diprioritaskan diagnosa aktual yaitu pada hari
pertama tanggal 6 April 2012 dengan gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan agen injury fisik (post sectio caesar). Ditandai dengan
data subyektif pencetus nyeri pada bekas luka post sectio caesar, kualitas
nyeri klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, bagian pada abdomen,
skala 7 waktu 2 menit, saat bergerak. Data obyektif didapatkan hasil klien
tampak meringis menahan sakit, tekanan darah : 120/80mmHg, suhu badan
37,10C, pernafasan : 20x/menit, pemeriksaan nadi : 83x/menit, tampak luka
heating 15 cm.
11
D.
Intervensi Keperawatan
Setelah penulis melakukan prioritas diagnosa maka intervensi atau
rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut
pada prioritas diagnosa keperawatan yang pertama adalah gangguan rasa
nyaman nyeri berhubungan dengan agen injury fisik (post sectio caesar).
Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan
3x24 jam diharapkan nyeri berkurang, dengan kriteria hasil skala nyeri
berkurang menjadi 2 ekspresi wajah rileks vital sign dalam batas normal
(tekanan darah 120/80 mmHg, respirasi 11 24 x/menit, nadi 60 80 x/menit,
suhu 36 37 0c) rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu kaji skala
PQRST dengan rasional untuk mengetahui karakteristik nyeri, monitor vital
sign dengan rasional dapat meningkat secara dini sehubungan dengan
rangsangan simpatis kemudian turun bila curah jantung dan terhadap
rangsangan simpatis dan dapat berlanjut sebagai kompensasi bila curah
jantung turun, ajarkan teknik relaksasi dengan rasional lepaskan tegangan
emosional dan otot tingkatkan perasaan kontrol yang mungkin dapat
meningkatkan kemampuan koping, berikan posisi yang nyaman dengan
rasional mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi, kolaborasi dengan
dokter
dalam
pemberian
analgetik
dengan
rasional
mempercepat
12
E.
Implementasi
Setelah penulis melakukan prioritas diagnosa keperawatan serta
merencanakan intervensi keperawatan atau tindakan keperawatan maka
implementasi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut
Pada prioritas diagnosa keperawatan yang pertama adalah gangguan
rasa nyaman nyeri berhubungan dengan agen injury fisik (post sectio caesar),
implementasi yang dilakukan oleh penulis adalah tindakan keperawatan yang
dilakukan pada tanggal 6 April 2012 pukul 09.15 WIB yaitu mengkaji skala
nyeri dengan respon data subyektif pencetus nyeri pada bekas luka post sectio
caesar, kualitas pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk jarum, bagian
pada abdomen, skala 7 waktu 2 menit, saat bergerak, data obyektif klien
tampak meringis, tampak luka heating 15 cm, pukul 09.30 WIB
mengajarkan teknik relaksasi dengan respon pasien mengatakan nyeri
berkurang setelah tarik nafas dalam, klien tampak mempraktekkan teknik
relaksasi, pukul 10.00 memberi injeksi antalgin 1 ml/24 jam drip, dengan
respon data subyektif pasien mengatakan bersedia di injeksi data obyektif
obat sudah masuk melalui selang infus, tidak terjadi alergi.
Pada hari kedua tanggal 7 April 2012 pukul 07.30 WIB mengkaji skala
nyeri dengan respon data subyektif pencetus nyeri pada bekas post sectio
caesar, kualitas pasien mengatakan nyeri cenut cenut, bagian pada abdomen,
skala 6 waktu 2 menit, saat bergerak. Pukul 08.00 WIB menganjurkan
teknik relaksasi dengan respon pasien mengatakan nyeri berkurang setelah
tarik nafas dalam, klien tampak mempraktekkan kembali teknik relaksasi,
13
pukul 10.00 memberi injeksi antalgin 1 ml/24 jam drip, dengan respon data
subyektif pasien mengatakan bersedia di injeksi data obyektif obat sudah
masuk melalui selang infus, tidak terjadi alergi.
Pada hari ketiga tanggal 8 April 2012 pukul 07.30 WIB mengkaji skala
nyeri dengan respon data subyektif pencetus nyeri pada luka post sectio
caesar, kualitas pasien mengatakan nyeri berkurang, bagian pada abdomen,
skala 4 waktu 1 menit, saat bergerak.
F.
Evaluasi
Setelah
penulis
melakukan
prioritas
diagnosa
keperawatan,
14
Pada data hari kedua tanggal 7 April 2012 yaitu pada pukul 13.30 WIB
dengan menggunakan metode SOAP yang hasilnya adalah data subyektif yaitu
klien mengatakan nyeri pada daerah jahitan post sectio caesar agak berkurang,
data obyektif klien tampak meringis, skala 6, tekanan darah 120/80mmhg,
suhu badan 37,0 C, pernafasan 22x/menit, nadi 100x/menit, assesment
masalah belum teratasi, planning intervensi di lanjutkan kaji skala PQRST,
berikan posisi nyaman, monitor vital sign, ajarkan teknik relaksasi, kolaborasi
pemberian analgesik.
Pada data hari ke tiga tanggal 8 April 2012 yaitu pada pukul 13.30
WIB dengan menggunakan metode SOAP yang hasilnya adalah data subyektif
yaitu klien mengatakan nyeri pada daerah jahitan post sectio caesar
berkurang, data obyektif klien tampak rileks, skala 4, tekanan darah 120/70
mmhg, suhu badan 37,0C, pernafasan 22x/menit, nadi 110x/menit,
assessment masalah belum teratasi, planning intervensi di lanjutkan kaji skala
nyeri, monitor vital sign, kolaborasi pemberian analgesik.
BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A. PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis
dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata asuhan keperawatan
gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny. S dengan sectio caesarea atas
indikasi presentasi bokong diruang Bougenvile RSUD Sukoharjo.
Pembahasan yang penulis lakukan meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi, implementasi keperawatan dan evaluasi. Dalam
asuhan keperawatan pada Ny. S yang dilakukan pada tanggal 6-8 April
2012.
Penyebab terjadinya letak sungsang meliputi panggul sempit,
terdapat lilitan tali pusat atau tali pusat pendek, kelainan uterus (uterus
arkuatus, uterus septus, uterus dupleks), terdapat tumor dipelvis minor
yang mengganggu masuknya kepala janin ke PAP, plasenta previa,
kehamilan ganda. Pada kasus Ny. S terdapat lilitan tali pusat umur
kehamilan 38 minggu 2 hari sehingga bila dilakukan persalinan normal
akan beresiko tinggi. (manuaba, 2008). pertolongan letak sungsang
pervagina tidak dapat dilakukan bila letak sungsangnya digolongkan
beresiko tinggi, artinya mortalitas dan morbiditasnya tinggi bila
dipaksakan persalinan pervagina. Resiko tinggi ini meliputi terdapat
15
16
17
tumpul. Nyeri yang klien rasakan seringkali tidak dapat dijelaskan. Nyeri
akibat insisi bedah seringkali dideskripsikan sebagai sensasi tajam atau
tikaman (Potter dan Perry, 2006).
Pada pengkajian riwayat persalinan masa lalu Ny. S kelahiran
pertama secara partus spontan BB bayi: 3600 gram, keadaan bayi saat
lahir sehat, baik, hidup, tidak ada komplikasi nifas, umur sekarang 6
tahun. Kelahiran persalinan kedua secara sectio caesar BB lahir bayi
3400 gram keadaan bayi hidup, sehat, tidak ada komplikasi nifas, umur
sekarang 2 hari.
Pada pola aktivitas latihan nyeri post section caesar yang
dirasakan klien berpengaruh dalam aktivitas klien, sehingga pergerakan
klien sangat terbatas, dan aktivitas dibantu orang lain. Nyeri somatic
superfisial cenderung berlokalisasi, bersifat tajam atau menusuk, dan
ditransmisikan melalui serabut bermielin besar. Nyeri somatic dalam
lebih menyebar dan diungkapkan sebagai rasa terbakar atau nyeri dengan
impuls ditransmisikan disepanjang serabut C tak bermielin kecil
(Billington, 2005), sehingga mengganggu aktivitas klien, nyeri yang
terbakar mau pun seperti tertusuk-tusuk mempersulit klien dalam
beraktifitas karena terjadi kelemahan atau ketakutan dalam beraktifitas
setelah operasi post sectio caesar. Berdasarkan teori yang ada nyeri
mengarah pada penyebab ketidakmampuan, dikarenakan salah satu
ketakutan yang paling dini dirasakan setiap klien yang didiagnosis suatu
penyakit ialah kekhawatiran nyeri yang akan mereka rasakan. Sesuai
18
terpenuhinya
kebutuhan
istirahat
dan
tidur,
maka
dapat
19
20
21
22
23
24
pasien
obyektif obat sudah masuk melalui selang infus, tidak terjadi alergi.
Pada hari ketiga tanggal 8 April 2012 pukul 07.30 WIB mengkaji
skala nyeri dengan respon data subyektif klien bekas luka post sectio
caesar, kualitas pasien mengatakan nyeri berkurang, bagian pada
abdomen, skala 4 waktu 1 menit, saat bergerak.
Evaluasi adalah hasil yang penulis ingin capai dari klien sesuai
dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan klien dapat
25
26
Pada data hari ke tiga tanggal 8 April 2012 yaitu pada pukul 13.30
WIB dengan menggunakan metode SOAP yang hasilnya adalah data
subyektif yaitu klien mengatakan nyeri pada daerah jahitan post sectio
caesar berkurang, data obyektif klien tampak rileks, skala 4, tekanan
darah 120/70 mmhg, suhu badan 37,0C, pernafasan 22x/menit, nadi
110x/menit, assessment masalah teratasi sebagian, planning intervensi di
lanjutkan kaji skala nyeri, monitor vital sign, kolaborasi pemberian
analgesik.
B. Simpulan
1. Simpulan
Dari uraian bab pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
a.
b.
27
c.
Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Ny. S pada tanggal 68 april 2012 mengobservasi PQRST, mengobservasi vital sign,
ajarkan teknik relaksasi, berikan posisi nyaman, kolaborasi dengan
tim medis dalam pemberian analgesik,
d.
6-8
mengobservasi
April
vital
2012
sign,
adalah
mengobservasi
mengajarkan
teknik
PQRST,
relaksasi,
f.
2. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, penulis memberi saran
sebagai berikut:
a.
28
b.
c.
Bagi Penulis
Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu
seefektif
mungkin,
sehingga
dapat
memberikan
asuhan
DAFTAR PUSTAKA
Wilkinson, Judith M., 2006, Buku saku diagnose keperawatan dengan NIC dan
kriteria hasil NOC, penerjemah eny meiliya, monica ester, penerbit
buku kedokteran EGC, Jakarta, hal 338
Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan, Ed. 3, penerbit Yaysan Bina Putaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Yusuf Ismail , ( 2008), Hipertensi Sekunder http://www.google.co.id/search?hl
=id&as_q=jurnal+hipertensi+skunder_filetype=pdf&as_rights,
diakses tanggal 18 April 2012 jam 18.30 WIB.
Nama
: Umi Aisyah
Tempat, TanggalLahir
Jenis kelamin
: perempuan
Alamat rumah
Riwayat Pendidikan :
1.
TK Aisiyah
Pulutan Lulus Tahun 1997
2.
MIM Pulutan
Lulus Tahun 2003
3.
MTs M 2
Kalijambe, Sragen Lulus Tahun 2006
4.
SMA N 1
Nogosari Lulus Tahun 2009
Riwayat pekerjaan
:-
Riwayat Organisasi
1.
Anggota
Paskibraka SMA N 1 Nogosari
2.
Anggota
KORS Sukarela PMI Markas Solo
Publikasi : -