Anda di halaman 1dari 68

PENERAPAN SISTEM KENDALI DAN ANALISIS PADA

APLIKASI TEKNOLOGI HIBRID DI SEPEDA MOTOR


HONDA BEAT
Implementation Of Control System and Analysis In Hybrid Technology
Applications In Modification Of Honda Beat Motorcycles
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaikan pendidikan program
D III Program Studi Teknik Mesin di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung

Diajukan Oleh :
Rhendi Ramdhani
NIM. 131211085

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016

PENERAPAN SISTEM KENDALI DAN ANALISIS PADA


APLIKASI TEKNOLOGI HIBRID DI SEPEDA MOTOR
HONDA BEAT
Penulis :
Rhendi Ramdhani NIM : 131211085

Penguji :
1. Ketua

2. Anggota

3. Anggota

Tugas Akhir ini telah disidangkan pada tanggal .......


dan disahkan sesuai dengan ketentuan.

Pembimbing I,

Pembimbing II

Aris Suryadi, ST., MT.

Nana Surjana, ST., MT.

NIP. 19650321 199012 1 001

NIP. 19530617 198403 1 001

Ketua Jurusan Teknik Mesin,

Nama Ketua Jurusan


NIP....................

ii

PERNYATAAN PENULIS
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir ini
adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya
gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi dalam laporan Tugas Akhir ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan
sebagai bahan untuk makalah/Tugas Akhir lain kecuali saya menyatakan dengan jelas
bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa laporan Tugas Akhir yang saya kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiatisme.
Judul Tugas Akhir:
Penerapan Sistem Kendali Dan Analisis Pada Aplikasi Teknologi Hibrid Di Sepeda
Motor Honda Beat
Bandung, .......,...................,...........
Yang menyatakan,

(.........................................)
NIM:
Mengetahui
Pembimbing I

Pembimbing II

Pembimbing III

(..................................) (.................................) (.................................)


NIP:

NIP:

NIP:

HALAMAN MOTTO

ABSTRAKSI
Teknologi motor hibrid di dunia otomotif adalah gabungan dua atau lebih sumber
energi pada motor bakar dengan energi alternatif lain seperti solar cell, ethanol,
biodiesel, listrik dan lain sebagainya. Energi alternatif lain yang dipilih adalah energi
listrik dengan motor listrik sebagai tenaga pendamping sehingga menjadi kendaraan
listrik hibrida ( Hybrid Electric Vehicle atau HEV). Teknologi hibrid akan
diaplikasikan pada sepeda motor Honda Beat menggunakan motor listrik BLDC 48 V
500 Watt sebagai tenaga penggerak pendamping pada roda penggerak depan dan motor
bakar dengan bahan bakar bensin 4 tak.. Penggunaan sistem kendali pada motor hibrid
menggunakan microcontroller Arduino Uno untuk mengendalikan penggunaan antara
motor listrik dan motor bensin pada kondisi tertentu. Sistem kendali berupa
pemrograman dengan memanfaatkan input berupa tegangan baterai, sensor kecepatan,
dan throttle gas serta output berupa motor listrik dan servo motor yang mengatur buka
tutup katup bahan bakar. Motor listrik akan aktif pada kecepatan rendah (<30 kmh)
atau beban rendah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar khususnya
saat terjadi kemacetan di jalan raya . Motor hibrid diharapkan mampu meningkatkan
efisiensi penggunaan bahan bakar di jalan raya serta mengetahui perbandingan
konsumsi energi baik sebelum dan sesudah diterapkannya teknologi motor hibrid.
Kata Kunci : motor listrik, hibrid, Arduino Uno, pemrograman.

ABSTRACT
Hybrid motor technology in the automotive world is a combination of two or more sources of
energy at combustion engine with alternative energy such as solar cell, ethanol, biodiesel,
electricity and so on. Energy alternative that has been taken is electrical energy with electric
motor for driving support so that it becomes a hybrid electric vehicle (HEV). Hybrid technology
will be applied to Honda Beat motorcycle with used BLDC electric motors 48 V 500 Watt
propulsion companion on the front drive wheel and combustion engine with gasoline 4 stroke
. The used of a motor control system in a hybrid using Arduino Uno microcontroller to control
the use of electric motor and combution engine in certain condition. Control system with
programming by utilizing the input of the battery voltage, speed sensor and throttle then the
output of the gas as well as electric motors and servo motors are set unscrew the fuel valve.
The electric motor will be active at low speed (<30 kmh) to improve fuel efficiency, especially
when there is traffic jam on the highway. Motor hybrid is expected to improve fuel efficiency
on the highway and determine the ratio of energy consumption before and after implementation
of the hybrid motor technology.
Keywords: electric motors, hybrid , Arduino Uno, programming

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas berkat dan ridho-Nya, penulis
dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan judul Penerapan Sistem
Kendali dan Analisis pada Aplikasi Teknologi Hibrid di Sepeda Motor Honda Beat
sebagai bagian untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian pendidikan program
studi D III Teknik Mesin di Jurusan Teknik Mesin, serta sebagai bentuk tanggung
jawab dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tersusun dalam penulisan
tugas akhir ini.
Penulisan tugas akhir ini, penulis telah menerapkan teknologi hibrid pada sepeda motor
konvensional dengan menerapkan sistem kendali antara penggunaan motor listrik dan
motor bakar serta melakukan pengujian performa kendaraan baik sebelum dan sesudah
penerapan teknologi motor hibrid berdasarkan penggunaan energi
Penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tinggi terhadap kedua Orang
Tua penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dengan tulus
dan ikhlas. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

10

DAFTAR GAMBAR

11

DAFTAR LAMPIRAN

12

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Energi tidak lepas dari aktivitas manusia. Energi berperan penting dalam hidup
manusia. Manusia melakukan aktivitas didasari oleh energi dari sumber makanan
dialam. Begitu pula alat bantu dan mesin disekitar manusia digerakan oleh energi.
Beberapa diantaranya berasal dari energi yang tidak dapat diperbaharui dan energi
terbarukan. Berdasarkan data bauran energy primer nasional tahun 2012(1189 juta
SBM) yang dikutip dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) .
Diketahui bahwa penggunaan energI bahan bakar minyak (BBM ) mendominasi
sebesar 542 juta SBM (setara barel minyak) atau 40%, diikuti oleh batubara sebesar
343 juta SBM atau 29 %, gas bumi sebesar 225 juta SBM atau 21%, tenaga air sebesar
32 juta SBM atau 3% dan panas bumi sebesar 17 juta SBM atau 1%. Hal ini
menunjukkan bahwa BBM di Indonesia menempati posisi teratas konsumsi energi
nasional.
Penggunaan bahan bakar minyak banyak dikonsumsi oleh kendaraan bermotor dimana
berdasarkan data dari Kepolisian Republik Indonesia, mengenai perkembangan jumlah
kendaraan bermotor,

menurut jenis pada tahun 1987-2012. Diketahui bahawa

peresentasi kendaraan sepeda motor mendominasi sebesar 81% dari keseluruhan jenis
kendaraan bermotor seperti mobil penumpang, bis, dan truk. Dimana rata-rata jumlah
kendaraan sepeda motor pada lima tahun terakhir (2008-2012) sebesar 58 juta lebih
kendaraan dengan rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 6,9 juta kendaraan.
Jumlah ini tentu sangat banyak dan terus meningkat dibanding kendaraan transportasi
publik, mengingat bahwa sepeda motor merupakan kendaraan pribadi.
Kebutuhan bahan bakar minyak yang besar ini berbanding terbalik dengan cadangan
minyak yang kian menipis. Cadangan minyak seperti yang dikutip pada tahun 2014
dari pernyataan Koesnadi Hardjasoemantri hanya cukup untuk 23 tahun lag. Hal ini

14

berarti cadangan minyak nasional bisa habis karena bbm merupakan energi yang tidak
dapat diperbaharui apabila tidak ditemukan sumber cadangan minyak baru atau
teknologi beserta energi alternatif pengganti bahan bakar minyak.
Oleh karena bahan bakar minyak yang kian menipis dimana dikonsumsi oleh
kendaraan bermotor khususnya sepeda motor yang pertumbuhannya terus meningkat,
berdasarkan hal tersebut, penulis mengembangkan gagasan mengenai konsep teknologi
hibrid yang diterapkan di sepeda motor konvensional, sebagai tugas akhir. Teknologi
hibrid dalam dunia otomotif adalah menggabungkan dua atau lebih sumber energi pada
motor bakar dengan energi alternatif lain sebagai penunjang. Energi alternatif lain yang
dipilih adalah energi listrik dengan motor listrik sebagai tenaga pendamping.
Penggunaan motor listrik mampu mengurangi kebutuhan bahan bakar minyak di
sepeda motor dalam kondisi tertentu.
Pembuatan tugas akhir ini, diharapkan dapat mengaplikasikan teknologi hibrid listrik
pada sepeda motor, sehingga mampu mengurangi kebutuhan energi bahan bakar
minyak dan meningkat efisiensi, karena penggunaan motor listrik yang lebih efisien
dan hemat energi serta dapat menerapkan sistem kendali antara penggunaan motor
listrik dan motor bakar.
1.2.

Tujuan

Tujuan dari penulisan proposal tugas akhir ini adalah mengaplikasikan sistem kendali
antara penggunaan motor listrik dan motor bakar serta menguji efisiensi konsumsi
bahan bakar pada kendaraan baik sebelum dan setelah penerapan teknologi hibrid .
1.3.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam tugas akhir ini antara lain :


1. Bagaimana instalasi sistem kendali pada penggunaan antara motor listrik dan
motor bensin ?

15

2. Bagaimana pemrograman arduino pada sistem kendali antara penggunaan


motor listrik dan motor bensin?
3. Bagaimana prinsip kerja sistem kendali pada motor hibrid yang diterapkan ?
4. Berapa efisiensi dan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan pada sepeda motor
hibrid ?
1.4.

Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup dan batasan masalah agar tidak meluas, maka memuat batasan-batasan
berikut ini, diantaranya :
1. Penelitian dilakukan pada sepeda motor Honda Beat Matic keluaran tahun
2010.
2. Menggunakan perancangan skema sistem split hybrid.
3. Instalasi sistem kendali penggunaan antara motor listrik dan motor bakar serta
pemrograman Arduino Uno.
4. Pengujian dilakukan dalam tiga mode pada jalan datar tidak lebih dari 20o di
areal Politeknik Negeri Bandung sejauh 3.55 km.
5. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efisensi konsumsi bahan bakar pada
sepeda motor hibrid.
6. Dalam tugas akhir ini tidak akan dibahas mengenai charging system dan
perhitungan kekuatan rangka.

16

1.5.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang
lingkup dan batasan masalah, serta sistematika penulisan .
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori yang terdiri dari konsep kendaraan hibrid, skema kendaraan
hibdrida, komponen utama HEV motorcycle, mikrokontroler, Arduino, pemrograman dan
prinsip daya mekanik, daya listrik dan energi listrik.
BAB III METODELOGI
Pada bab ini terdapat uraian rinci tentang langkah-langkah dan metodologi penyelesaian
masalah, bahan atau materi TA, alat yang dipergunakan, metoda pengambilan data atau metoda
analisis hasil,
Alat yang dipergunakan diuraikan dan gambar. Metoda penyelesaian berupa uraian lengkap
dan rinci mengenai langkah-langkah yang telah diambil dalam menyelesaikan masalah dan
dibuat dalam bentuk diagram alir (flow chart).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan hasil dan pembahasannya berupa proses pemasangan dan perkitan,
pemrograman, hasil

yang dicapai serta pengujian teknologi yang diterapkan. Hasil TA

disertakan tabel, grafik, foto/gambar atau bentuk lain dan diberi pembahasan dan penjelasan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dicapai untuk menjawab tujuan dari TA.
Saran dibuat berdasarkan pengalaman penulis dan ditujukan kepada pembaca untuk menjadi
bahan pertimbangan bagi yang akan mengembangkan dan melanjutkan penerapan teknologi
hibrid dan sistem kendali sejenis.

17

BAB II
LANDASAN TEORI
Secara umum, penerapan sistem kendali dan aplikasi teknologi hibrid pada sepeda
motor konvensional ini terdapat beberapa teori dasar yang digunakan. Teori dasar yang
digunakan meliputi :
2.1. Konsep Kendaraan Hibrid
Kendaraan hibrid adalah kendaraan yang menggunakan dua atau lebih sumber tenaga
untuk menggerakan kendaraan tersebut. Sumber tenaga yang dapat digunakan sebagai
tenaga kendaraan hibrid, meliputi :
1. Sistem penyimpanan tenaga isi ulang (RESS).
2. Udara terkompresi.
3. Batubara, kayu atau bahan padat mudah terbakar.
4. Energi listrik.
5. Gas alam terkompresi atau cair.
6. Hidrogen.
7. Nitrogen cair.
8. Bahan bakar bensin atau diesel.
9. Tenaga surya.
10. Angin.
11. Panas Buangan dari mesin pembakar dalam.

Salah satu contoh penerapan teknologi hibrid pada kendaraan adalah kendaraan hibrid
listrik (HEV). Sebuah kendaraan listrik hibrida (hybrid electric vehicle atau HEV)
adalah jenis kendaraan hibrida dari kendaraan listrik yang menggabungkan sistem daya
gerak mesin pembakaran dalam konvensional dengan sistem daya gerak listrik. Mesin
pembakaran dalam adalah sebuah mesin yang bersumber tenaganya berasal dari

18

pengembangan gas-gas panas berkompresi tinggi hasil pembakaran campuran bahan


bakar dan udara yang berlangsung diruang tertutup dalam mesin yang disebut ruang
bakar (combustion chamber). Keberadaan tenaga penggerak listrik bertujuan untuk
penghematan bahan bakar serta meningkatkan performa kendaraan konvensional.
Berbagai jenis HEV dibuat dan kegunaannya sebagai kendaraan listrik juga bervariasi.
Bentuk HEV yang paling umum adalah mobil listrik hibrida dan sepeda motor listrik
hibrida.
Pada dasarnya kendaraan dapat dikatakan sebagai kendaraan hibrida adalah jika
kendaraan tersebut menggabungkan dua atau lebih sumber tenaga. Jadi, pada
kendaraan dapat diterapkan teknologi hibrid dengan menambah sumber tenaga lain
sebagai tenaga pendamping disamping sumber tenaga utama.

19

2.2. Skema Kendaraan Hibrida


Ada beberapa konfigurasi skema penggabungan motor listrik pada kendaraann hibrida.
Skema penggabungan umumnya dapat secara seri,paralel, dan kombinasi semi-paralel.
Masing-masing skema memiliki kelebihan dan kelemahannya. Berikut adalah skema
kendaraan hibrida.

Motor Bensin

Motor Bensin

Motor Bensin

Generator

Motor Listrik

Generator
Listrik
Motor
Listrik/
Generator

Baterai

Baterai
Motor Listrik

Baterai

Roda

Gambar 2a. Hibrid Seri

Roda

Gambar 2b. Hibrid Paralel

Roda

Gambar 2c. Hibrid Seri-paralel

2.2.1. Hibrid Seri


Pada skema kendaraan hibrid seri. Kendaran hanya didorong oleh traksi motor listrik
sedangkan motor bensin digunakan hanya untuk menggerakan generator listrik. Traksi
adalah gaya gesek maksimal yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa
menghasilkan slip atau gaya tangensial yang ditransmisikan secara melintang terhadap
dua permukaan melalui gesekan atau konduksi magnet yang menghasilkan gerakan,

20

memberikannya laju, atau transmisi daya. Keunggulan hibrid seri adalah mempunyai
konfigurasi sederhana. Sedangkan kekurangannya adalah daya yang dapat
dioperasikan relatif kecil karena terbatasnya daya akumulator .
Konsep kendaraan hibrid seri ini cocok digunakan untuk penggunaan dalam kota atau
lalu lintas macet dan telah diaplikasikan oleh pabrikan Chevrolet dengan mobil merek
Chevyvolt. Skema kendaraan seri dapat dilihat pada gambar 2a.
2.2.2. Hibrid Paralel
Pada tipe ini penggerak utamanya adalah motor bakar sedangkan motor listrik hanya
sebagai teanaga pendukung. Keunggulan hibrid paralel adalah karena motor bakar
langsung dihubungkan ke roda, pemborosan akibat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik atau sebaliknya dapat dihilangkan, penggunaan motor listrik

dan

akumulator (aki) yang lebih kecil dan efisien pada pengoperasian dijalan raya,
sedangkan kekurangannya adalah memerlukan konfigurasi dan sistem kontrol
kompleks. Pada umumnya hibrid paralel menggabungkan generator listrk dan motor
bakar menjadi satu unit. Konsep hibrid paralel ini diaplikasikan oleh pabrikan Honda
dengan merek mobil Honda Insight, Honda Civic Hybrid, dan Honda Accord Hybrid.
Skema dapat dilihat pada gambar 2b.
2.2.3. Hibrid Seri-Paralel
Kendaraan hibrid tipe seri-paralel ini dapat berfungsi sebagai hibrid tipe seri maupun
paralel. Keunggulan hasil kombinasi seri dan paralel adalah mesin beroperasi disekitar
efisiensi optimum. Pada kecepatan rendah kendaraan beroperasi sebagai kendaraan
hibrid seri, sementara pada kecepatan tinggi, dimana hibrid seri kurang efisien, motor
bakar mengambil alih motor listrik sehingga kehilangan energi dapat dikurangi atau
diminimalkan. Kekurangan pada sistem ini antara lain memiliki biaya yang tinggi dan
lebih banyak komputasi untuk mengontrol sistem kombinasi ganda. Konsep hibrid seriparalel ini diaplikasikan oleh pabrikan Toyota dengan merek mobil Toyota Prius
Hybrid. Skema motor seri-paralel ini dapat dilihat pada gambar 2c.
21

2.3. Komponen Utama HEV motorcycle


Pembuatan tugas akhir ini adalah modifikasi motor konvensional menjadi hybrid
electric vehicle (HEV) atau kendaraan listrik hibrid dalam bentuk sepeda motor.
Berikut adalah komponen-komponen utamanya, antara lain:
2.3.1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator atau dinamo. Pada motor listrik, tenaga listrik diubah menjadi tenaga
mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet
yang disebut sebagai elektromagnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa, kutub-kutub
dimagnet yang senama akan tolak menolak dan kutub magnet tidak senama akan tarikmenarik. Maka, kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet
pada sebuah poros yang dapat berputar dan magnet lain pada suatu kedudukan tetap.
Jenis motor listrik yang digunakan adalah motor listrik BLDC (Brushless Direct
Current).
2.3.2. Motor Bakar
Motor bakar adalah suatu mesin yang mengubah energi kimia (bahan bakar) menjadi
energi panas yang kemudian energi panas ini diubah menjadi tenaga gerak atau
mekanik. Motor bakar dalam bahasa inggris disebut dengan thermal engine. Jenis
motor bakar yang terdapat disepeda motor adalah motor pembakaran dalam. Motor
pembakaran dalam atau Internal Combustion Engine adalah sebuah motor yang dalam
mengubah tenaga kimia menjadi panas atau proses pembakarannya berlangsung
didalam mesin itu sendiri bukan diluar mesin.
2.3.3. Sistem Kendali
Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat (kumpulan alat)
untuk mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Sistem

22

kendali ini digunakan untuk mengendalikan penggunaan motor bakar menjadi motor
listrik maupun sebaliknya secara otomatis. Sistem kendali yang digunakan adalah
sistem pengendali mikro. Pengendali mikro (microcontroller) adalah sistem
mikroprosesor lengkap didalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari
mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC., karena didalam sebuah
mikrrokontroler umunya juga telah berisi komponen pendukung sistem minimal
mikroprosesor, yaitu memori dan antar muka I/O, sedangkan didalam mikroprosesor
umumnya hanya berisi CPU saja.
2.3.4. Akumulator
Akumulator (accu,aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya
energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai
dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator ( sebagai aki atau accu)
hanya dimengerti sebagai aki kendaraan. Sedangkan dalam bahasa inggris kata
akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll.
Didalam standar internasional, setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar
2 volt. Sehingga 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell. Aki
merupakan sel yang sering digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki termasuk
sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik
kembali. Secara sederhana, aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai
anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2S04 . Energi pada aki diharapkan
mampu menggerakan motor listrik dan dapat diisi kembali bila habis energi
didalamnya.
2.3.5. Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan
fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik
disebut Transduser. Sensor adalah transduser yang berfungsi untuk mengolah variasi
gerak, panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik.
23

Sensor sendiri adalah komponen penting pada berbagai peralatan. Sensor juga
berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi dan juga untuk mengetahui magnitude.
Transduser sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere Bentuk
perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi kedalam bentuk
energi lain. Energi yang diolah bertujuan untuk menunjang daripada kinerja piranti
yang menggunakan sensor itu sendiri. Sensor sendiri sering digunakan dalam proses
pendeteksi untuk proses pengukuran. Sensor digunakan pada penerapan teknologi
hibrid listrik ini antara lain sensor kecepatan, sensor tegangan baterai, dan sensor
throttle gas.
A. Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan atau velocity sensor merupakan suatu sensor yang digunakan untuk
mendeteksi kecepatan gerak benda untuk selanjutnya diubah kedalam bentuk sinyal
elektrik. Sensor kecepatandiantaranya Tachometer, Stroboscope, Kabel Piezoelectric,
Muzzle velocity, Encoder Meter, dan Hall Effect. Proses penginderaan sensor
kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object
yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding
dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat
medan magnetis terjadi. Lalu tegangan ini di kirim ke ECM.
B. Sensor Tegangan
Sensor tegangan dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC maupun DC, walau
demikian algoritma pengukuran yang diterapkan tidaklah sama. Tegangan DC relatif
bernilai konstan sehingga mudah untuk diukur, berbeda halnya dengan tegangan AC
yang terus berubah sesuai bentuk gelombang sinus dan memiliki magnitude tegangan
dalam wilayah positif dan negatif. Besaran tegangan efektif AC dapat diketahui apabila
tegangan maksimum/puncak diketahui. Dengan menggunakan algoritma yang tepat

24

dan persamaan matematis yang berkesesuaian, nilai maksimum dan nilai efektif
tegangan AC dapat ditemukan.
C. Sensor TPS
Throttle adalah bagian dari mesin injeksi yang mengatur masuknya udara ke mesin
pembakaran. Fungsi throttle position sensor (TPS) atau sensor posisi throttle adalah
sensor yang digunakan untuk memantau posisi throttle apakah terbuka sebagian,
terbukap penuh atau tertutup. Sensor ini biasanya terletak pada poros kupu-kupu
sehingga dapat langsung memantau posisi throttle. ECU (Engine Control Unit) dapat
mengontrol posisi throttle.
2.4. Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip.
Didalamnya terdapat sebuah inti prosesor, memori ( sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Mikrokontroler adalah salah
satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer dan memiliki bentuk yang lebih kecil
dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari
elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan
output spesifik berdasarkan input yang diterima dan program yang dikerjakan
Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksiinstruksi yang diberikan kepadanya. Program menginstruksikan bagian yang terhubung
dengan mikrokontroler untuk melakukan tugas yang diinginkan programmer.
Mikrokontroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis,
seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga,
alat berat, dan mainan. Mikrokontroler dapat mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi
tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat
input-output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk

25

berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Manfaat lain dari mikrokontroler antara lain
sebagai berikut.
1. Sistem eletronik akan menjadi lebih ringkas.
2. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari
sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.
3. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya kompak.
Mikrokontroler dapat berfungsi apabila terdapat komponen eksternal yang kemudian
disebut dengan sistem minimum. Sistem minimum tidak membutuhkan sistem clock
dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock
internal, sehingga tanpa rangkaian eksternalpun mikrokontroler sudah beroperasi.
Merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras
dan perangkat lunak, yaitu :
1. Sistem minimal mikrokontroler
2. Software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan
untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila
hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sistem minimal mikrokontroler terdiri dari 4
bagian, yaitu :
1. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.
2. Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari
awal.
3. Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
4. Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

26

2.4.1. Jenis-jenis Mikrokontroler


jenis-jenis mikrokontroler yang umum digunakan, diantaranya Keluarga MCS51, AVR
(Microcontroler Alv and Vegards Risc Processor), PIC (Programmable Interface
Controller) Arduino, ARM Cortex-M0. Secara umum, AVR dapat dikelompokan
dalam empat kelas. Pada dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas adalah
memori, periferal dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny,
AT90Sxx, ATMega, dan AT86RFxx.
2.5. Mikrokontroler Arduino
Mikrokontroler Arduino merupakan salah satu board mikrokontroler yang sangat
populer dan memiliki banyak keunggulan, diantaranya, kemudahan dalam
pemrograman, harga yang relatif murah, software dan hardware yang bersifatnya open
source menjadikan mikrokontroler ini banyak digunakan serta dapat digunakan sebagai
media sistem kendali dalam penerapan teknologi hibrid. Arduino merupakan salah satu
jenis mikrokontroler.
2.5.1. Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis
AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu adalah chip atau IC (Integrated
Circuit) yang dapat diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program
pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan.
Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan input, proses dan
output sebuah rangkaian elektronik.

27

Secara umum Arduino terbagi menjadi dua bagian, yaitu :


1.

Hardware berupa papan input/output (I/O) yang open source

2.

Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino IDE
untuk menulis program dan drive untuk koneksi dengan komputer.

2.5.2. Kelebihan Arduino


Arduino merupakan salah satu jenis mikrokontroler dimana setiap mikrokontroler
memiliki kelebihannya masing-masing. Berikut adalah kelebihan dari mikrokontroler,
diantaranya :
1. Biaya murah
Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah dibandingkan jenis yang
lain.
2. Sederhana dan mudah pemrogramannya
Pemrograman Arduino mudah pemrograman bagi pemula dan fleksibel bagi yang
sudah mahir. Arduino baik digunakan pada lingkungan pemrograman processing,
sehingga mahasiswa atau dosen yang terbiasa menggunakan processing mudah
menggunakan Arduino.
3. Perangkat lunak open source
Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai open source. Open source adalah
suatu istilah yang digunakan untuk software (perangkat lunak) yang membuka atau
membebaskan source code-nya dapat dilihat oleh penggunanya, dan membiarkan
penggunanya dapat melihat bagaimana cara kerja dari software tersebut serta
penggunanya juga dapat memperbaiki atau mengembangkan software tersebut menjadi
lebih baik lagi. Keunggulan dari open source software ini yaitu dapat di peroleh secara
free atau gratis tanpa perlu membayar lisensi software.

28

4. Perangkat keras open source.


Perangkat keras

Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168,

ATMEGA 328, dan ATMEGA1280. Siapa saja dapat membuat perangkat keras ini dan
merakitnya dengan periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
5. Tidak perlu perangkat chip programmer.
Di dalamnya terdapat bootloader yang akan menangani upload program dari
komputer.
6. Terkoneksi komputer
Pembuatan program dilakukan menggunakan komputer dan terhubung dengan kabel
USB tanpa port serial/RS323.
7. Bahasa pemrograman mudah
Software Arduino dilengkapi library yang lengkap sehingga penggunaannya mudah.
8. Modul siap pakai
Arduino memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board
Arduino.
2.5.3. Spesifikasi Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis ATMega 328 yang memiliki 14
pin digital input/output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, clock speed 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset.
Board menggunakan daya yang terhubung ke komputer dengan kabel USB atau daya
eksternal dengan adaptor AC-DC atau baterai.
Arduino Uno adalah pilihan yang baik untuk pertama kali atau bagi pemula yang ingin
mengenal Arduino. Disamping sifatnya yang reliabel juga harganya murah. Berikut
adalah spesifikasi Board Arduino Uno :

29

No. Nama

Keterangan
ATMega328

Mikrokontroler

Tegangan Operasi

Tegangan Input (disarankan)

Batas tengangan Input

Pin digital I/O

6
7

Pin Analog Input


Arus DC per I/O pin

Arus DC untuk pin 3.3 V

5V
7-12 V
6-20 V
14 (dimana 6 pin outputnya PWM)
6
40 mA
50 mA

Flash Memory

10
11

SRAM
EEPROM

32 KB (ATMega328)
dimana 0.5 KB digunakan
oleh bootloader
2KB (ATMega328)
1 KB (ATMega328)

12

Clock

16 MHz
Tabel 1. Spesifikasi Arduino Uno

2.5.4. Komponen utama Arduino Uno

Gambar 3. Komponen Arduino Uno


30

Berikut adalah komponen utama yang terdpat di board Arduino Uno, diantaranya :
1. Sumber (catu daya)
Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal.
Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non USB) dapat berasal
dari adapter AC ke DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan
menancapkan power jack, dapat juga dihubungkan pada power pin (Gnd dan Vin)
Board Arduino Uno dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20 volts,
ketika disuplai kurang dari 7V. Meskipun pin 5V dapat disuplai kurang dari lima volt,
board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan tegangan lebih dari 12 V, regulator
tengangan bisa panas dan merusak board. Kisaran yang disarankan adalah 7 sampai 12
Volt.
Pin power supply pada Arduino Uno antara lain :
No. Nama

Keterangan

VIN

Tengangan input Board Arduino ketika


menggunakan sumber daya (5 volts dari sambungan
USB atau dari regulator lain). Kita dapat mensuplai
tengangan pada pin ini,jika suplai tengangan lewat
power jack, dapat mengakses melalui pin ini.

5V

Keluaran pin ini telah diatur sebesar 5V dari


regulator pada board. Board dapat disuplai melalui
DC jack power (7-12V) konektor USB (5V), atau
pin VIN (7-12V). Suplai tegangan melalui pin 5V
dan 3.3V bypasses regulator dapat merusak board.

3.3V

Suplai 3.3 Volt dihasilkan oleh regulator pada


board. Menarik arus maksimum 50 mA.

GND

Pin ground
Tabel 2. Power supply Arduino Uno

31

2. Memory
ATMega328 mempunyai memori 32 KB (dengan 0.5 KB) digunakan untuk
bootloader), juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (dimana dapat dibaca
tulis dengan library EEPROM)
3. Input dan Output
Setiap pin digital pada board Arduino Uno dapat digunakan sebagai input ataupun
output. Penggunaan fungsi pinModel(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Pin-pin ini
beroperasi pada tegangan lima volts. Setiap pin mampu memberikan atau menerima
arus maksimum dan memiliki resistor pull-up internal (secara default tidak terhubung)
dari 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, diantaranya :
No. Nama

Keterangan

Serial 0 (RX) dan 1


(TX)

Serial ini digunakan untuk menerima (RX) dan


mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke
pin yang sesuai dari chip ATMega8U2 USB-to-TTL
Serial.

Interupsi Eksternal
: 2 dan 3

Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk memicu interrupt


pada nilai yang rendah, tepi naik atau turun, atau
perubahan nilai.

PWM 3,5,6,9,10,11 Menyediakan 8 bit output PWM dengan fungsi


analogWrite()

SPI 10 (SS), 11
(MOSI), 12
(MISO), 13 (SCK)

Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan library


SPI

LED 13

Terdapat LED pin digital 13 pada board. Ketika pin


bernilai tinggi (high), LED menyala (ON), ketika pin
bernilai rendah (LOW), LED akan mati (OFF).

Tabel 3. Tabel pin Arduino Uno

32

Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5 yang masing-masing


menyediakan 10 bit resolusi ( yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default, lima volts
dari ground.
4. Komunikasi
Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer,
Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATMega328 menyediakan UART TTL
(5V) komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan (TX).
2.5.5. Bahasa Pemrograman Arduino
Bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk pemrograman mikrokontroler
misalnya bahasa assembly. Namun, dalam pemrograman Arduino bahasa yang lazim
dipakai adalah bahasa C. Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang mendekati
bahasa assembler. Bahasa C menghasilkan file kode objek yang sangat kecil dan
dieksekusi dengan sangat cepat. Karena itu, bahasa Csering digunakan pada sistem
operasi dan pemrograman mikrokontroler. Berikut adalah penjelasan mengenai
perintah program yang terdapat pada software Arduino.
1. Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus
ada, diantaranya :
No. Nama
1
void setup() {}

Keterangan

Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup)


selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan
lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power)
dilepaskan.

void loop() {}

Semua kode di dalam kurung kurawal akan dijalankan hanya


satu kali.

Tabel 4. Struktur pemrograman Arduino Uno

33

2. Syntax
Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.
No. Nama
1
//(komentar satu
baris) .

Keterangan
Hal ini diperlukan untuk memberi catatan pada apa arti dari
kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis
miring dan apa pun yang kita ketikkan di belakangnya akan
diabaikan oleh program

/* */ (komentar

Jika punya banyak catatan, hal itu dapat dituliskan pada

banyak baris) .

beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang terletak di


antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

{} (kurung kurawal)

Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai


dan berakhir ( digunakan juga pada fungsi dan pengulangan)

; (titik koma)

Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika
ada titik koma yang hilang maka program tidak akan
dijalankan)

Tabel 5. Sintax pemrograman Arduino Uno

3. Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk
memindahkannya.

34

No. Nama
1
Int (integer)

Keterangan

Long

Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4


byte (32 bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari
2.147.483.648 dan 2.147.483.647 .

Boolean

Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai


TRUE (benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena
hanya menggunakan 1 bit dari RAM.

Float

Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4


byte (32 bit) dari RAM dan mempuyai rentang dari 3,4028235E+38 dan 3,4028235E+38.

Char (character)

Menyimpan satu karakter menggunakan kode ASCII (


Misalnya A=65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.

Array

Array adalah kumpulan variabel dengan tipe yang sama.


Setiap variabel dalam kumpulan variabel tersebut terdapat
elemen, dapat diakses melalui indeks. Misalnya kita ingin
menginisialisasi pin 1 , pin 5, pin 6, pin 7, maka dengan
menggunakan array menjadi int pins[ ] = {3,5,6,7};

Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit).


Tidak mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari 32.768 hingga 32.767 .

String

String digunakan untuk menyimpan informasi teks, dengan


karakter ASCII, bisa menggunakan string untuk mengirim
pesan via serial port, atau menampilkan teks pada layar LCD.

Double

Angka ganda dengan presisi maksimum


1,79769313486223157x10308

Unsign long

Sama saja dengan long, namun tidak bisa menyimpang angka


negatif, batasnya dari 0 sampai 4.294.967.295.

35

10

Unsignt int

11

Byte

Sama dengan int, menggunakan 2 byte tetapi unsight int ini


tidak dapat digunakan untuk menyimpan angka negatif,
batasnya dari 0 sampai 65,35.

Angka antara 0 dan 255. Sama halnya dengan char, namun


byte hanya menggunakan 1 byte memori.
Tabel 6. Variabel pemrograman Arduino Uno

4. Operator Matematika
Operator yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika
sederhana).
No. Nama

Keterangan

Membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain

Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka


dengan angka yang lain (misalnya: 12 % 10, ini akan
menghasilkan angka 2)

Penjumlahan

Pengurangan

Perkalian

Pembagian

Tabel 7. Operator matematika pemrograman Arduino Uno

36

5. Operator pembanding
Digunakan untuk membandingkan nilai logika, diantaranya :
No. Nama
1
== sama dengan

Keterangan

!= Tidak sama
dengan

misalnya 12 != 10 adala TRUE (benar) dan 12 != adalah


FALSE (salah)

< Lebih kecil dari

misalnya 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah


FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar)

> Lebih besar dari

misalnya 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12>12 adalah


FALSE (salah) atau 12 > 14 FALSE (salah)

misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12


adalah TRUE (benar)

Tabel 8. Operator pembanding pemrograman Arduino Uno

6. Sturktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya,
berikut ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di
internet), diantaranya :
No. Nama

Keterangan

If..... else, dengan format sebagai Dengan struktur seperti di atas program
berikut :
akan menjalankan kode yang ada di dalam
kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan
If (kondisi) {}
jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa
Else if (kondisi) {}
pada else if dan jika kondisinya FALSE
maka kode pada else yang akan dijalankan.
Else {}

For, dengan format seperti berikut ini :

Digunakan
bila
ingin
melakukan
pengulangan kode di dalam kurung kurawal
37

for (int i = 0 , i < #pengulangan; i++) {} beberapa kali , ganti #pengulangan dengan
jumlah pengulangan yang diinginkan.
Melakukan penghitungan ke atas dengan
i++ atau kebawah dengan i- .
Tabel 9. Sturktur pengaturan pemrograman Arduino Uno

7. Digital
Pengaturan digital diantaranya sebagai berikut :

No. Nama
1
PinMode(pin, mode)

Keterangan

DigitalWrite(pin,value)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai


OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan
HIGH (ditarik menjadi lima volts) atau
LOW ( diturunkan menjadi ground)

DigitalRead(pin)

Ketika sebuah pin ditetapkan sevagai


INPUT, maka dapat menggunakan kode ini
untuk mendapat kode ini untuk
mendapatkan nilai pin tersebut apakah
HIGH (ditarik menjadi lima volts) atau
LOW (diturunkan menjadi ground).

Digunakan untuk menetapkan mode dari


satu pin, pin adalah nomor pin yang
digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah
14-19). Mode yang biasa digunakan adalah
INPUT atau OUTPUT.

Tabel 10. Pengaturan digital pemrograman Arduino Uno

38

8. Analog
Arduino adalah mesin digital, tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi
di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini adalah cara untuk
menghadapi hal yang bukan digital.
No. Nama

Keterangan

AnalogWrite(pin,value)

Analog Read(pin)

Beberapa pin pada Arduino mendukung


PWM (pulse width modulation) , yaitu pin
3,5,6,9,10,11. Ini dapat mengubah pin hidup
(on) atau mati (off) dengan sangat cepat
sehingga dapat membuatnya berfungsi
sebagai analog. Value (nilai) pada format
kode tersebut adalah angka antara 0 (0%
duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle
~5V).

Ketika pin analog ditetapkan sebagai


INPUT, kita dapat memca keluaran
tegangan keluarnya. Keluarannya berupa
angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1023
(untuk 5 volts).
Tabel 11. Pengaturan analog pemrograman Arduino Uno

39

2.6. Motor BLDC

Gambar 4. Motor BLDC

Motor DC tanpa sikat atau disebut Brushless DC Motor. Brushless DC Motor adalah
suatu jenis motor-sinkron. Artinya medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan
medan magnet yang dihasilkan oleh rotor berputar di frekuensi yang sama. BLDC
motor tidak mengalami Slip, tidak seperti yang terjadi pada motor induksi biasa. Motor
jenis ini mempunyai permanen magnet pada bagian rotor sedangkan elektro-magnet
pada bagian statornya. Setelah itu, dengan menggunakan sebuah rangkaian sederhana
(simpel computer system), maka kita dapat merubah arus di eletro-magnet ketika
bagian "rotor"-nya berputar.
Penentu yang membedakan watt kecil atau besar pada motor BLDC yang paling
berpengaruh adalah lebar magnet (kekuatan magnet permanent), resistansi kumparan
dan besarnya kekuatan induksi. Kekuatan magnet yang semakin besar akan membuat
request daya tolak semakin besar, selinier dengan itu motor akan request arus listrik
yang lebih besar lagi dari baterai dan kontroller, maka demikian watt akan meningkat.
Resistansi kumparan yang semakin rendah dalam rumus hukum ohm (I=V/R), maka
semakin rendah nilai R maka akan menjadikan I (amper) semakin besar. Semakin besar
amper tentunya akan menyebabkan watt meningkat pula.

40

Besarnya kekuatan induksi adalah korelasi dari dua pernyataan diatas, semakin besar
daya dan arus listrik yang mengalir ke kumparan maka induksi akan semakin besar
pula. Motor BLDC yang request arus dalam jumlah kecil adalah motor BLDC dengan
spesifikasi watt yang kecil, begitupula sebaliknya
Speed motor BLDC paling dipengaruhi oleh jumlah poles pair & struktur kumparan,
resistansi kumparan, dan clock voltase 3 phase motor. Sedangkan torsi dipengaruhi
oleh lebar magnet, kemampuan kontroller, dan jumlah pole pair & struktur kumparan.
Semakin sedikit jumlah pole pair maka semakin cepat putaran rpm motor BLDC.
Dalam jumlah pole pair yang sama maka BLDC yang memiliki resistansi kumparan
lebih rendah akan memiliki top speed rpm yang lebih tinggi. Dalam resistansi
kumparan dan pole pair yang sama BLDC yang diberikan Voltase yang lebih tinggi
akan memiliki top speed yang lebih tinggi. Hal ini juga sesuai hukum ohm (I=V/R) ,
apabila R tetap namun V semakin besar, maka I akan semakin besar pula, sehingga bisa
dikatakan daya motor BLDC juga akan meningkat.
Struktur kumparan sangat berpengaruh terhadap torsi, tipe kumparan segitiga delta dan
kumparan tipe star tentunya memiliki torsi yang berbeda. Semakin banyak jumlah pole
pair akan memili torsi yang semakin besar.Semakin lebar dan semakin kuat daya
induksi magnet maka semakin besar pula torsi motor BLDC

Gambar 5. Kontroller BLDC

41

Pemenuhan kebutuhan torsi yang besar diperlukan Amper yang besar pula, maka
kontroller harus support dan mampu mengalirkan arus yang besar. Efek menggunakan
kontroller yang lebih besar: ini justru sesuatu yang bagus dan rekomended. Torsi akan
meningkat, kontroller lebih awet, dan top speed sama saja, karena top speed adalah
karakter dari motor BLDC. Efek menggunakan kontroller yang lebih kecil: ini tidak
rekomendasikan karena kontroller akan cepat panas dan riskan terhadap kerusakan
Over voltage maksimum pada motor BLDC adalah +12, (misal motor BLDC 48V
overvoltage nya adalah 60V). Efek dari overvoltage akan menyebabkan rpm top speed
akan meningkat namun torsi akan berkurang. Selain itu overvoltage akan menyebabkan
internal head yang lebih tinggi (karena struktur kumparan, dan posisi hall sensor yang
berbeda), hal ini juga menyebabkan turunnya nilai efisiensi BLDC. Dan penggunaan
tegangan yang lebih rendah akan berakibat sebaliknya.
Secara prisip dasar kontroller BLDC sama saja, hanya spesifikasi MOSFET dan jumlah
MOSFET yang membedakan, meski banyak hal lain yang membedakan juga seperti
besarnya kapasitor, settitng curent limiter, dll. Namun hanya MOSFET yang paling
bepengaruh.
Kontroller watt yang kecil misal 350W hanya menggunakan FET IRF P75N75 dan
tidak dipararel. Kontroller 500W menggunakan FET yang dipararel 2 pada setiap
channel, kontroller 8000W menggunakan FET IRF 4110 yang dipararel 6 setiap
jalurnya
Efek penggunaan baterai yang lebih besar dalam tegangan yang sama lebih baik. Misal
bawannya adalah 12V 12Ah lalu diganti 12V 20Ah. Hal ini akan menambah jarak
tempuh kendaraan dan menambah keawetan umur aki. Hanya saja bobot kendaraan
akan bertambah.
Cara menentukan spesifikasi motor BLDC yang ingin kita gunakan Ada dua faktor
yang harus diperhatikan: yaitu top speed yang kita inginkan dan yang kedua bobot
kendaraan kita. Kecepatan 40km/jam kita dapat gunakan motor BLDC 500W. K
42

kecepatan 55 s.d. 60km/jam dapat menggunakan motor BLDC 1KW atau 2KW.
Kecepatan

65

s.d.

75km/jam

bisa

menggunakan

motor

BLDC

3KW.

Sedangkan mengenai bobot dapat kita gunakan rumus 100Kg/motor: untuk 1 Motor
BLDC menopang 100 Kg beban.
2.7. Prinsip Daya Mekanik, Daya Listrik, dan Energi Listrik
Prinsip daya mekanik, daya listrik, dan enegi listrik dalam perhitungan yang digunakan
adalah sebagai berikut.
2.7.1. Prinsip Daya Mekanik
Kecepatan merupakan jarak yang ditempuh dibagi dengan waktu tempuh. Istilah
kecepatan sering kita temukan dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya kecepatan mobil
80 km/jam, pelari itu berlari dengan kecepatan 10m/detik, dan lain sebagainya. Dapat
disimpulkan bahwa pada kecepatan satuan waktu membagi satuan panjang. Alat
pengukur kecepatan pada kendaraan bermotor disebut speometer. Biasanya satuan
jarak yang digunakan adalah kilometer (km), dan meter (m). Satuan waktu yang umum
digunakan adalah jam, menit, dan detik.
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap satuan waktu. Secara
umum rumus kecepatan dapat dituliskan sebagai berikut.
Rumus:
(1)

Dengan ketentuan:
= Jarak yang ditempuh (m, km)
= Kecepatan (km/jam, m/s)
= Waktu tempuh (jam, sekon)

43

Berdasarkan persamaan (1), maka untuk mencari :


1. Jarak yang ditempuh, rumusnya adalah

2. Waktu tempuh, rumusnya adalah .

Sedangkan untuk mencari kecepatan rata-rata adalah total jarak yang ditempuh dibagi
dengan total waktu tempuh dengan rumus sebagai berikut
Rumus kecepatan rata-rata

Gaya yang digunakan untuk memindahkan benda tersebut selain tergantung kepada
berat benda, juga tergantung kepada besarnya gesekan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa usaha berbanding lurus dengan gaya dan jarak. Untuk menghitung
besarnya usaha dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
W=FxS
Dimana :
F

: Gaya (kg)

: Jarak (m)

: Usaha ( kgm )

2.7.2. Prinsip Energi Listrik


Listrik mengalir berarti melakukan usaha, maka listrik adalah energi. Besarnya energi
listrik sebanding dengan beda potensial (tegangan) dan jumlah muatan yang

44

berpindah (mengalir). Pemindahan elektron (banyaknya muatan listrik) maka


diperlukan usaha listrik.
W=VxQ
Besarnya muatan listrik yang berpindah sebanding dengan kuat arus listrik dan
waktu. Oleh karena itu, energi listrik sebanding dengan beda potensial (tegangan),
kuat arus listrik, dan waktu.
W=VxIxt
Menurut hukum Ohm dikatakan bahwa :
V=IxR
Maka :
W = I2 x R x t
Dari persamaan diatas bisa didapatkan persamaan untuk menghitung arus listrik
seperti dibawah ini :

I=
Sehingga jika disubstitusikan pada persamaan sebelumnya maka usaha listrik (W)
adalah :
=
2.7.3

Prinsip Daya Listrik

Daya listrik (P) adalah usaha yang dilakukan oleh suatu sumber arus listrik per satuan
waktu. Dengan kata lain, daya listrik adalah energi listrik yang digunakan suatu alat
listrik per satuan waktu.

45

Daya listrik yang digunakan dalam sautu bagian dalam rangkaian sama dengan arus
pada bagian yang dimaksud dikalikan dengan tegangan diantara bagian tersebut.
P=VxI
Satuan daya adalah watt (W). Hukum Ohm dapat digunakan untuk menjabarkan
bentuk persamaan sebelumnya menjadi
P = V x I = (IR) x I
P=IxIxR
Maka :
P = I2 x R
Dengan menggunakan persamaan menghitung arus listrik, maka :

P=Vx
Maka :
P=

Sehingga untuk menghitung besarnya daya listrik dapat menggunakan salah satu dari
ketiga rumus di bawah ini :
P=

P = I2 x R
P=VxI
Keterangan :

46

: Usaha (J)

: Banyanknya muatan listrik (C)

: Waktu (s)

: Daya Listrik dengan satuan Watt (W)

: Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)

: Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)

: Hambatan dengan satuan Ohm ()

47

BAB III
METODOLOGI
Metode penyelesaian tugas akhir ini terbagi menjadi tiga bagian dengan mengacu
terhadap diagram alir (flowchart) diantaranya yakni tahap persiapan, tahap pembuatan
dan modifikasi serta tahap pengujian, seperti yang terdapat dibawah ini.

MULAI

PEMBUATAN
PROGRAM
ARDUINO

STUDI
LITERATUR

PENYETELAN
MODE HIBRID
DAN PENGUJIAN

PEMBUATAN
SKEMA
PERANCANGAN

APAKAH SISTEM KENDALI


BERJALAN BAIK?

PENGAMBIL
AN DATA

TAHAP PEMBUATAN DAN


MODIFIKASI

PENGUMPULAN
ALAT DAN
KOMPONEN

YES

PENGGANTIAN
MODE HIBRID

PEMBUATAN
KOMPONEN

Gambar 8. Skema sistem kendali

PERAKITAN DAN
PEMASANGAN
SISTEM KONTROL

NO

NO

TAHAP PENGUJIAN

TAHAP PERSIAPAN

PERHITUNGAN
DAN ANALISIS
HASIL DATA HASIL
PENGUJIAN

YES

KESIMPULAN
PERAKITAN
A
KOMPONEN DAN
PEMASANGAN
SISTEM KONTROL

SELESAI

Gambar 6. Diagram alir metodologi

48

3.1. Tahap Persiapan


Pada tahap ini dilakukan persiapan awal dalam proses penerapan teknologi hibrid pada
sepeda motor konvensional, terbagi menjadi beberapa bagian yakni studi literatur,
pembuatan skema perancangan dan pengumpulan alat dan komponen.
3.1.1. Studi Literatur
Pada tahap ini penulis mencari studi literatur yang berkaitan dengan penyusunan
pembuatan tugas akhir ini dari berbagai sumber seperti buku pustaka, internet, maupun
bertanya langsung kepada orang lain dan para dosen ahli sehingga terkumpul saran ,
ide gagasan dan konsep yang mendasari pembuatan tugas akhir ini, mengapa masalah
perlu diangkat, dikemukakan dan dipandang menarik, penting, dan perlu ditelusuri
serta perlu dikembangkan, juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
3.1.2. Pembuatan Skema Perancangan
Penerapan teknologi hibrid pada sepeda motor konvensional memiliki dua skema
perancangan yakni skema split hibrid dan skema sistem kendali seperti yang terdapat
dibawah ini

Motor
Bensin

PLN

Baterai

Motor
Listrik

Roda
Gambar 7. Skema split hybrid

49

INPUT

Tegangan
Baterai

PROSES

OUTPUT

Sensor
Kecepatan

Microcontroller

Throttle
Gas

PEMROGRAMAN

Servo
motor

Kontroller
BLDC

Motor
Bensin

Motor
Listrik

Gambar 8. Skema sistem kendali

Kendaraan hibrid adalah kendaraan yang menggunakan dua atau lebih sumber tenaga
untuk menggerakan kendaraan tersebut. Berdasarkan skema split hybrid pada gambar
7 diketahui bahwa kendaraan digerakan oleh motor bakar sebagai penggerak utama
dengan bensin sebagai bahan bakar dan motor listrik sebagai penggerak pendamping
dengan energi listrik sebagai sumber tenaga. Energi listrik pada motor listrik diperoleh
dari baterai yang telah diisi sebelumnya dari PLN hingga terisi penuh. Penggunaan
generator listrik yang dihilangkan sebagai charging system pada motor listrik karena
terdapat pertimbangan konstruksi yang rumit serta tidak efektif, yaitu untuk operasi
kerja motor sepuluh jam hanya dapat mengisi baterai pada operasi kerja satu jam serta
rentan terbakar karena beban berlebih dan perlu spesifikasi yang sesuai. Oleh karena
itu generator listrik diganti dengan mengambil listrik langsung dari PLN sebagai
charging system pengisian baterai. Pemilihan baterai harus mempertimbangkan
tegangan listrik dari motor listrik. Motor listrik dengan tegangan listrik 48 volts perlu
50

baterai dengan tegangan yang sama. Maka, apabila baterai memiliki tegangan listrik
lebih rendah perlu dibuat rangkai seri. Pemilihan motor listrik BLDC yang dapat
bergabung dengan roda sehingga roda dapat digerakan oleh motor listrik. Roda
digerakan oleh dua sumber tenaga yakni dari motor bakar dan motor listrik. Oleh sebab
itu, perlu sistem kendali untuk kontrol penggunaan motor bakar dan motor listrik.
Skema sistem kendali pada gambar 8 memiliki tiga input diantaranya throttle gas,
tegangan baterai, dan sensor kecepatan yang akan mengirimkan sinyal input 0 s.d. 5
volts kepada microcontroller untuk diproses. Setiap input memberikan informasi
masing-masing seperti sensor kecepatan untuk mengukur kecepatan kendaraan, throttle
gas mengatur kecepatan, serta sensor tegangan baterai untuk mengukur tegangan
baterai agar membatasi daya yang terdapat pada baterai apakah cukup untuk
menggerakan motor listrik. Selanjutnya, microcontroller sebagai sistem kendali yang
mengatur sinyal keluaran ke output untuk penggunaan motor listrik atau motor bakar.
Microcontroller yang dipilih adalah Arduino Uno yang dibuat sistem pemrogramannya
karena cocok untuk pemula, murah serta mudah dalam pengaplikasiannya. Output
berupa servo motor untuk mengendalikan buka tutup katup bahan bakar pada
karburator untuk mengendalikan kecepatan dan penggunaan motor bakar serta
kontroller BLDC yang mengendalikan motor listrik dengan sinyal diskrit. Skema
sistem kendali berupa prinsip keja, instalasi dan pembuatan akan dijelaskan pada BAB
selanjutnya.

51

3.1.3. Pemilihan Alat dan Komponen


Pada tahap ini, dikumpulkan alat dan komponen yang diperlukan dalam penerapan dan
pembuatan teknologi hibrid pada modifikasi motor konvensional, diantaranya :
A. Komponen
Komponen yang diperlukan diantaranya :
No.

Nama

Fungsi

Gambar

Motor Listrik Penggerak roda dengan energi listrik


sebagai sumber tenaga

Baterai

Penyimpan energi listrik untuk


menggerakan motor listrik dan
komponen lainnya

Motor bakar

Penggerak utama dengan energi bahan


bakar bensin sebagai sumber tenaga

Arduino Uno

Microcontroller
kendali

sebagai

sistem

52

Kabel

Penghantar arus dan tegangan listrik

Indikator
Baterai

Pendeteksi tegangan baterai

Servo motor

Pengatur buka tutup katup pada


karburator

Throttle gas

Pengatur kecepatan

Sensor
kecepatan

Pendeteksi kecepatan

10

Selector
switch

Pengganti mode hibrid

53

11

Kontroller
BLDC

driver pemutar motor


mengatur putarannya

BLDC

dan

B. Peralatan
Alat bantu yang diperlukan diantaranya :
No.

Alat

Fungsi

Forcemeter

Mengukur gaya pada bukaan katup di


karburator sebagai pemilihan servo
motor

Tachometer

Pengukur rpm

Charger DC

Pengisian baterai

Gambar

54

Multitester

Mesin bubut Mesin perkakas untuk membentuk


bahan logam sesuai dengan fungsinya

Mesin
milling

Mesin perkakas untuk membentuk


bahan logam sesuai dengan fungsinya

Bor tangan

Membuat lubang

Gerinda
tangan

Memotong dan mengikis logam

Mesin las

Menyambung dua buah logam menjadi


satu kesatuan

3.2.

Pengukur arus dan tegangan listrik

Tahapan Pembuatan dan Modifikasi

Pada tahap pembuatan dan modifikasi terdiri dari pembuatan komponen, perakitan dan
pemasangan sistem kontrol serta pembuatan program Arduino. Pada tahap ini dibuat

55

dan dirakit komponen-komponen serta mulai diterapkannya teknologi hibrid pada


sepeda motor.
3.2.1

Pembuatan Komponen

Pada tahap ini, pembuatan komponen dilakukan apabila terdapat komponen baru yang
tidak tersedia dan perlu pembuatannya. Pembuatan komponen dilakukan di
Laboratorium Pemesinan yaitu menggunakan mesin perkakas baik mesin milling
maupun mesin bubut untuk membentuk logam sesuai dengan kebutuhannya. Terlebih
dahulu dibuat gambar teknik untuk merancang bentuk dan dimensi agar mempermudah
dalam proses pembuatannya.
3.2.2. Perakitan Komponen dan Pemasangan Sistem Kontrol
Tahap perakitan komponen dan pemasangan sistem kontrol ini dilakukan perakitan
komponen-komponen sesuai dengan skema split hybrid pada gambar 7 dan
pemasangan sistem kontrol sesuai dengan skema sistem kendali pada gambar 8.
Komponen-komponen dirakit dan dipasang sesuai dengan penempatan dan fungsinya.
Pada tahap ini telah dilakukan penerapan teknologi hibrid. Proses perakitan komponen
dan pemasangan sistem kontrol akan dijelaskan pada BAB selanjutnya.
3.2.3.

Pembuatan Program Arduino

Pada tahap ini dilakukan pembuatan program Arduino dengan menggunakan software
sebagai sistem kendali otomatis untuk memproses informasi dari input serta
memberikan program perintah kepada output. Program Arduino yang dibuat antara
lain:
1. Pembacaan kecepatan kendaraan.
2. Kendali motor listrik.
3. Kendali Servo motor.
4. Mode hibrid.

56

3.3. Tahap Pengujian


Pada tahap ini dilakukan pengujian pada sepeda motor konvensional yang telah
diterapkan teknologi hibrid dengan motor listrik sebagai tenaga pendamping dan motor
bakar sebagai penggerak utama. Berikut adalah tahap-tahap pengujian.
3.3.1. Penyetelan Mode Hibrid dan Pengujian
Penyetelan mode hibrid dengan selector switch yang telah terpasang, ada tiga mode
yang disediakan antara lain motor listrik, motor bakar, dan motor hibrid (motor listrik
dan motor bakar). Pada mode motor listrik dilakukan penuh penggunaan motor listrik
sebagai pengujian, pada mode motor bakar dilakukan penuh penggunaan motor bakar,
sedangkan pada mode motor hibrid dilakukan gabungan antara motor listrik dan motor
bakar dengan sistem kendali untuk penggunaannya dan sesuai dengan kondisi yang
tercapai. Apabila kecepatan kurang dari 30 km/jam motor listrik akan bekerja, bila
lebih dari 30 km/jam motor bakar akab bekerja.

Gambar 9. Lintasan pengujian

Pengujian dilakukan pada lintasan pengujian di areal kampus Politeknik Negeri


Bandung dengan menempuh jarak sekitar 3.55 km pada lima putaran pada jalan datar

57

tidak lebih dari 300 dan diambil data sesuai dengan tabel pengujian dibawah ini untuk
mengukur penggunaan energi (kJ).
3.3.2. Hasil data pengujian
Hasil data pengujian dicatat setelah dilakukan pengujian pada masing-masing mode
ditabel berikut ini.

Tabel 12. Pengujian

3.3.3. Perhitungan dan Analisis Hasil Pengujian


Hasil data pengujian serta proses selama pengujian berlangsung dilakukan perhitungan
dan analisis untuk mengetahui penggunaan energi (kJ) dan kemudian ditarik suatu
kesimpulan

58

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Instalasi Sistem Hibrid

Motor
Bensin

PLN

Baterai

Motor
Listrik

Roda

Gambar 7. Skema split hybrid

Penerapan sistem hibrid berdasarkan dari skema motor split hibrid pada gambar 7
yakni untuk menggerakan roda digerakan oleh dua tenaga dari motor bakar sebagai
penggerak utama dan motor listrik sebagai penggerak pendamping yang disuplai
tenaganya oleh baterai 48V 12 Ah yang diisi sebelumnya oleh arus dari PLN.
Penggunaan antara motor bakar dan motor listrik dikendalikan oleh microcontroller.
Berikut adalah tahap-tahap pemasangan instalasi sistem hibrid

59

4.1.1. Pemasangan motor listrik penggerak depan

FOTO

Pemasangan motor listrik dibagian penggerak depan karena konstruksinya yang


sederhana, penempatan kabel dan sensor yang berdekatan, serta mudah. Selain itu,
kontruksi roda penggerak belakang motor matic terdapat jari-jari, transmisi dan knalpot
yang membuat konstruksi rumit dan sulit untuk pemasangan.
Pemasangan motor listrik berada dibagian tengah roda dibagian tromol. Kemudian
motor listrik dihubungkan dengan rim atau pelek menggunakan jari-jari secara manual.
Pada bagian ini, terdapat sedikit kesulitan sehingga jari-jari pada rim atau pelek tidak
rata. Oleh karena itu, pemasangan motor listrik harus hati-hati dan tepat berada
ditengah atau sumbu roda agar tidak goyang. Sehingga, pemasangan motor listrik ke
pelek roda disarankan dilakukan pemasangan ke bengkel oleh teknisi ahli. Kemudian
chasing dari motor listrik dipasang baut dan mur yang sebelumnya telah dilubangi
dengan diameter 12 untuk menhubungkan motor listrik dengan hub dan cakram rem
Poros motor listrik untuk menghubungkan bagian-bagian roda seperti hub, cakram rem,
ring dan softbreaker di ratakan dengan gerinda tangan. Karena diameter poros yang
bertingkat membuat bagian-bagian di roda sulit saat dipasang. Maka, untuk mengatur
lebar celah softbreaker dan roda stabil ditengah sehingga posisi antar komponen roda
dapat berubah. Maka diameter poros tersebut diratakan oleh gerinda tangan sesuai
gambar diatas

60

FOTO

Selanjutnya adalah pembuatan hub. Hub/tromol roda adalah sebagai dudukan sistem rem
dan sebagai penopang roda pada porosnya. Pembuatan hub ini menggunakan bahan dural
alumunium yang mudah dibentuk serta tahan panas. Hub dibuat dengan mesin bubut dengan
ukuran sesuai dengan gambar (x). Hub dihubungkan pada poros motor listrik dengan membuat
chamfer karena terdapat bagian yang radius di motor listrik. Hub dihubungkan seperti pada
gambar berikut ini. Agar hub dapat melekat sempurna dengan motor listrik dibuat lubang
sebagai tempat masuknya mur . Hub dibor empat lubang dengan ukuran diameter 12 di bagian
sisi-sisinya. Pembuatan lubang untuk menghubungkan hub dengan motor listrik.

Selanjutnya pemasangan cakram ring dan rem master pada roda. Rem master dibubut
terlebih dahulu agar tipis dan dapat dipasang pada roda karena ukuran celah kecil akibat
ruang yang sempit oleh terdapatnya motor listrik dan hub. Cakram rem dibor untuk
dibuat lubang diameter disisi-sisinya tempat mur dan baut untuk mengunci hub dan
motor listrik.
Selanjutnya memasang ring sebagai bantalan,penghubung,pengunci antar komponen
di roda. Ring dipasang diantara cakram rem dan softbreaker serta mengencangkan
softbreaker dibagian motor.
Softbreaker dibagian roda dibubut di sisi lubang pemasangan ke poros motor listrik
karena bentuknya yang menonjol sehingga menghalangi dan menyulitkan masuknya
softbreaker ke bagian poros roda. Bagian yang menonjol tersebut diratakan dengan
mesin milling dan gerinda tangan.
61

4.1.2. Pemasangan Baterai

FOTO

Dibuat dudukan baterai sesuai dengan gambar. Dudukan baterai berfungsi untuk
menopang, menutup dan menjaga baterai dari guncangan. Dudukan baterai dipasang di
bagian dashboard tengah motor tempat pijakan kaki karena pemasangan yang mudah,
manuver pengendalian motor yang terkendali karena beban terpusat merata ditengah
serta konstruksi yang sederhana. Kemudian, baterai dipasang secara seri empat buah
karena spesifikasi awal masing-masing baterai 12V 12Ah membutuhkan tegangan 48
V sesuai dengan kebutuhan motor listrik.

62

4.2.

Instalasi Sistem Kendali Hibrid

Tegangan
Baterai

Sensor
Kecepatan

Throttle
Gas

Microcontroller

Servo
motor

Kontroller
BLDC

Motor
Bensin

Motor
Listrik

Gambar 7. Skema sistem kendali


Sistem kendali motor hibrid berfungsi untuk mengendalikan penggunaan antara motor listrik
dan motor bakar. Terdapat tiga input diantara tegangan baterai sensor kecepatan, dan throttle
gas untuk memberi informasi berupa sinyal input tegangan listrik antara 0 s.d. 5 volts ke

microcontroller untuk diproses. Setiap input memberikan informasi masing-masing


seperti sensor kecepatan untuk mengukur kecepatan kendaraan, throttle gas mengatur
kecepatan, serta sensor tegangan baterai untuk mengukur tegangan baterai agar
membatasi daya yang terdapat pada baterai apakah cukup untuk menggerakan motor
listrik. Selanjutnya, microcontroller sebagai sistem kendali yang mengatur sinyal
keluaran ke output untuk penggunaan motor listrik atau motor bakar.

63

4.2.1. Pemasangan Dudukan Servo Motor

FOTO

Servo motor berfungsi untuk mengendalikan aliran bahan bakar menuju ruang bakar
dengan mengontrol buka tutup katup. Servo motor yang berada dibagian dalam motor
tidak memiliki tempat khusus. Sehingga, agar servo motor dapat ditempatkan dan
posisinya stabil memerlukan dudukan Dudukan servo motor seperti pada gambar
berikut ini. Duduka servo motor tempel pada rangka besi motor dengan cara di las.
4.2.2. Pemasangan Kontroller BLDC

FOTO

Kontroller BLDC di tempatkan di tempat dudukan baterai yang telah diberi ruang khusus
seperti pada gambar. Kontroller BLDC berupa kabel-kabel yang diihubungkan dengan
komponen motor seperti motor listrik, throttle gas.... dsb.

64

4.2.3. Pemasangan Throttle Gas

FOTO

Throttle Gas dipasang pada handle gas. Throttle gas dilengkapi kabel yang
dihubungkan ke kontroller BLDC dan Arduino. Throttle Gas untuk mengatur
kecepatan motor listrik dan motor bakar berupa posisi mekanik putaran handle gas yang
diubah menjadi sinyal tegangan listrik. Pemasangan throttle gas seperti pada gambar
(x)
4.2.4. Pemasangan sensor kecepatan

FOTO

Sensor kecepatan menggunakan hall effect HI400. Sensor ini dengan membaca
sentuhan magnet yang dipasang pada tromol. Sensor Hall Effect akan memberikan
sinyal input berupa tegangan listrik 0-5 volts. Tegangan listrik ini akan diubah menjadi
pembacaan rpm di microcontroller Arduino Uno dengan pemrograman. Pembacaan
rpm ini yang akan mengendalikan penggunaan motor listrik dan motor bakar.
Kecepatan <30 km/jam akan mengaktifkan motor listrik. Sementara, lebih dari itu akan

65

mengaktifkan penggunaan motor bakar dengan terlebih dahulu memutar selector


switch ke mode hibrid..
4.2.5. Pemasangan microcontroller

FOTO

Microcontroller dipasang pada dudukan baterai. Microcontroller ini akan mengolah


informasi dari sinyal input menjadi sinyal output yang akan memberi perintah berupa
kendali penggunaan motor listrik dan motor bakar. Arduino Uno dibuat terlebih dahulu
rangkai power supply seperti pada gambar (x) sebagai catu daya karena input yang
banyak tidak sebanding dengan pin power supply pada Arduino.
4.3. Penentuan Input dan Output
Penentuan alamat input dan Output pada penerapan sistem kendali adalah sebagai
berikut.
PORT
A0

INPUT
Handle Gas

KETERANGAN
Handle Gas
fungsi: untuk mengatur sudut bukaan throttle

A1

Sensor Tegangan Baterai

Sensor throttle
fungsi: untuk mendeteksi tegangan baterai

A2

Sensor Kecepatan

Sensor RMP
fungsi: untuk mendeteksi putaran roda

66

PORT
3

OUTPUT
Kontroler

KETERANGAN
Mengatur kecepatan motor listrik

BLDC
4

Servo Motor

Mengatur kecepatan motor bensin

Keterangan:
I1 = Bukaan Handle Gas

O1 = Kontroler BLDC

I2 = Tegangan Baterai

Q2 = Servo Motor

I3 = Sensor Kecepatan

67

DAFTAR PUSTAKA
https://ardra.biz/sain-teknologi/ilmu-dan-teknologi-terapan/menghitung-biayaenergi-listrik-rumahkantor/
http://teknikelektronika.com/pengertian-daya-listrik-rumus-cara-menghitung/
http://mafia.mafiaol.com/2013/04/cara-menghitung-energi-dan-daya-listrik.html
http://komponenelektronika.biz/pengertian-sensor.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sensor
http://elektronika-dasar.web.id
http://www.electricisart-bogipower.com/2014/11/tentang-seputar-motor-bldckendaraan.html

68

Anda mungkin juga menyukai