Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan

: Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Pada An.H

Pokok Bahasan

: Kurang Gizi Pada Balita

Sub Pokok Bahasan

: Gizi Seimbang Pada Balita

Sasaran

: Ibu N dan Bapak S

Tempat

: Jl. Melati RT 06 RW 02 No.51 Kelurahan Cinangka, Kecamatan


Bambu runcing, Jakarta Timur

Hari/Tanggal

: Jumat, 26 Februari 2016

Waktu

: 40 menit

Pemberi pendkes

: Fitriyani (Mahasiswi Tk.III-A Jurusan Keperawatan Politeknik


Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 1)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, Ibu N dan Bapak S mampu memahami
tentang informasi penyakit kurang gizi pada balita.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 1 kali 15 menit, ibu N dan Bapak S akan
mampu :
a. Menjelaskan pengertian, Penyebab, Akibat, Pencegahan dan Tanda Gejala Kurang
Gizi.
b. Menjelaskan Fungsi Makanan bagi Balita.
c. Menjelaskan cara memotivasi anak yang susah makan.
d. Menjelaskan cara memodifikasi makanan untuk anak sesuai kebutuhan dan
kemampuan ekonomi.

3. Materi Belajar
a. Pengertian, Penyebab, Akibat, Pencegahan dan Tanda Gejala Kurang Gizi.
b. Fungsi Makanan bagi Balita.
c. Cara memotivasi anak yang susah makan.
d. Cara memodifikasi makanan untuk anak sesuai kebutuhan dan kemampuan ekonomi.
4. Metode Belajar
Metode yang digunakan dalam proses belajar adalah metode diskusi dan Tanya jawab.
5. Alat Bantu Belajar
1. Leaflet yang berisi gambar dan point-point tentang kurang gizi pada balita
2. Lembar balik beirisi gambar dan point-point tentang kurang gizi pada balita.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
1

Tahapan
Fase

Pra-

Kegiatan

Waktu
-

Interaksi

Penyuluhan

Audience

a. Mempersiapkan diri
b. Mempersiapkan

materi

yang akan disampaikan


c. Mempersiapkan
&

alat

media

yang

akan

digunakan
d. Mempersiapkan ruangan
e. Mempersiapkan
2

Fase Orientasi

10 menit

klien

a. Mengucapkan salam

a. Menjawab salam

b.Memperkenalkan diri

b. Menyimak

c. Kontrak waktu

c. Menyepakati

d.Menyampaikan

tujuan d. Menyimak

pertemuan
e. Menyampaikan
3

Fase Kerja

20 menit

penyuluhan
Menyampaikan

topik e. Menyimak
materi a. Menyimak

dengan klien dan suami

mengikuti

serta menjawab setiap point b. Menyimak


materi
a. Pengertian,

dan
dan

menjawab
Penyebab, c. Menyimak

Akibat, Pencegahan dan

menjawab

Tanda Gejala Kurang d. Menyimak


Gizi.
b. Fungsi Makanan bagi
Balita.
c. Cara memotivasi anak
yang susah makan.

dan

menjawab

dan

d. Cara

memodifikasi

makanan

untuk anak

dengan

kurang

gizi

sesuai kebutuhan dan


4

Fase Terminasi

10 menit

kemampuan ekonomi.
a. Menyimpulkan materi
bersama klien dan suami
b. Memberi evaluasi secara
lisan

b.

Menjawab

c.Menyimak
d.

c. Memberikan

reward

kepada Ny.N maupun


suami

a.Menyimak

jika

menjawab
dengan benar

mampu
pertanyaan

Klien
suami
senang

dan
merasa

6. Evaluasi
1. Bentuk evaluasi : Lisan
2. Alat evaluasi : berupa pertanyaan
3. Bentuk soal : lisan dan Tanya jawab
4. Jumlah soal : 4 butir soal
Butir Soal :
1. Apa saja akibat dari gizi kurang?
Kecerdasan anak berkurang, anak mengalami anemia, gangguan tumbuh kembang
dan mudah terserang penyakit
2. Cara mencegah gizi kurang?
Dahulukan makan daripada jajan dan makan minimal 3 x sehari dengan teratur
3. Cara memotivasi anak yang sulit makan ?
Membuat suasanan makan yang menyenangkan, jangan memaksa/mengomeli
anak ketika makan dan beri kebebasan kepada anak untuk memilih menu
makanan denga tetap mempertahankan gizi yang seimbang

MATERI PEMBELAJARAN
I.

Pengertian

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini
otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara
lebih lancar.
Balita adalah anak yang berumur 2 sampai 5 tahun, pada masa ini ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang
memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi,
balita termasuk kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi karena
kekurangan makanan yang dibutuhkan (Sediaoetama 2000).
Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan seharihari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan tubuh tetap sehat.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa
kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung zatzat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu
diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang
bertujuan sebagai berikut :
a. Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan
memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan
perkembangan jasmani serta psikomotorik.
b. Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan
II.

yang diperlukan.
Tujuan Gizi Bagi Balita
a. Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
b. Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk
sang buah hati.
c. Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang
mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.
d. Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
e. Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh

III.

anak balita.
f. Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
g. Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
h. Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
i. Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita
Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :

a. Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:
Trimesterttin

Kebutuhan (ml/kg

I
II
III
IV

BB/hari)
175-200
150-175
130-140
120-140

b. Energi
Menurut FAO/WHO 1971
Umur
3 bulan
3-5 bulan
6-8 bulan
9-11 bulan
Diatas 1 tahun
1-3 tahun
4-6 Tahun
c.

d.

Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)


120
115
110
105
112
101
91

Protein
Umur

Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)

6-11 bulan

3,5-2,0

1-3 tahun

2,5-2,0

4-6 Tahun

3,0

Lemak
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak
kecuali asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang
mengandung asam lemak essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan
gangguan seperti kulit bersisik, rambut mudah rontok dan hambatan pertumbuhan.

e.

Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori yang berasal dari asam lenoleat.


Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada
ibunya mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang
bertambah jika bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak
tepung misalnya bubur susu dan nasi tim.

f.

Vitamin dan mineral


Usia Ca

Fe

Vit A

Vit B1

Vit B12 Vit B6 Vit C

Vit D

6-11 0,6 gr 8 gr

1200 mg

0,4 mg 0,5 mg

6 mg

25 mg

400

bln
1-3

0,5 gr 8 gr

1500 mg

0,5 mg 0,7 mg

8 mg

30 mg

unit
-

th
4-6

0,5 gr 10 gr 1800 mg

0,6 mg 0,9 mg

9 mg

40 mg

th
IV.

Menu seimbang yaitu gizi yng harus terpenuhi untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh,
antara lain:
a. Karbohidrat seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mie. Selain sebagai menu utama,
karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti
atau donat kentang.
b. Buah dan sayur seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam
mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah
menjadi jus.
c. Susu dan produk olahan susu. Pastikan balita mendapatkan asupan kalsium yang cukup
dari konsumsi susunya.
d. Protein seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan. Tunda pemberiannya bila
timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lainnya. Untuk vegetarian, gabungkan
konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan
zat besi.
e. Lemak dan gula seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue
juga mengandung omega dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan balita
mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun
perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis
makanan lainya (seperti karbohidrat).

V. Cara Mengelola Makanan Bagi Balita


Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih tua,
harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat-zat
gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak, mineral dan
vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki fungsi masingmasing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.

Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang telah
dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan lagi
dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga. Peranan orang
tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu dalam hal ini
harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau sehat dalam
keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang tua dan orang-orang
disekelilingnya dalam keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam diantara
makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup menerima porsi
makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan pada makanan selingan
pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu sumber
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi
daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.
Fungsi makanan selingan adalah :
a. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan selingan.
b. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang, dan
malam).
c. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.
VI.

VII.

Ciri-ciri gizi buruk :


a. Kurus, rambut kemerahan.
b. Perut kadang-kadang buncit.
c. Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).
d. Cengeng.
e. Kurang respons.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan
a. Kurangnya pengetahuan ibu dan keterampilan yang mempengaruhi gizi di bidang
memasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan.
b. Anggapan terhadap jenis makanan tertentu yang bisa mempengaruhi gizi, misalnya
anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa menyebabkan cacingan.
c. Pantangan terhadap makanan tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang mempengaruhi
gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging yang biasanya yang terjadi
di daerah pedesaan.
d. Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu yang mengakibatkan
tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.

e. Tingkat penghasilan keluarga yang mempengaruhi status gizi kurang pada balita yang
dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga.
f. Penyakit yang diderita pada anak yang menyebabkan terganggunya status gizi balita.

VIII.

Pengaruh Status Gizi Terhadap Balita


Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh.
Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang penyakit, karena
gizi memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.
Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri, gondok,
busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi
Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.
Gizi bukan hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi dapat juga mempengaruhi
kecerdasan. Apabila gizi yang diperlukan oleh otak tidak terpenuhi, otak akan mengalami
pengaruh sehingga tidak dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi

IX.

genetiknya.
Pengaruh Status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi:
a. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan
dan memiliki makanan yang baik untuk anak balita.
b. Sosial Budaya
Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang
pemberian makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika
ada luka, karena akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain
sebagainya. Seharusnya telur merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik

X.

untuk penyembuhan luka.


Makanan yang harus dihindari
Beberapa makanan perlu diperhatikan extra untuk dihindari, diantaranya:
a. Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya
dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk
balita.
b. Penggunaan garam., bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit.
Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam
kemasan, diperhatikan juga kandungan garamnya.
c. Aneka jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu
bisa membuat sendiri jajanan untuk balita hingga tidak tergiur untuk jajan.

d. Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan kerancunan bila ibu tidak
jeli memilih segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk
menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan.
e. Kacang-kacangan. Karena bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si balita
XI.

belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.


Balita dengan kurangnya nutrisi
Gizi seimbang yaitu gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan seharihari sehingga tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan tubuh tetap sehat.
Gizi seimbang dapat dipenuhi dengan pemberian makanan.
Balita adalah anak yang berumur 2 sampai 5tuhan, pada masa ini ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang
memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi,
balita termasuk kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi karena
kekurangan makanan yang dibutuhkan (Sediaoetama, 2000).

Daftar Pustaka
Haryani S, 2011, Gizi untuk kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu, Yogyakarta
Haryono, 2011, Nutrisi Penting Bagi Balita, www.ibubalita.net, diakses pada tanggal 29 April
2013 pukul 11.12

Anda mungkin juga menyukai