Seri 06/67
AL-QURAN SEBAGAI BEKAL DAN TUNTUNAN PERJUANGAN DAKWAH
:
Kedudukan dan fungsi Al-Quran
Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Di samping itu Dia juga
memberikan bekal kepada manusia dengan bekal yang memandunya supaya dapat menjalankan tugas
kekhalifahan, yakni Al-Quran Al-Karim.
Al-Quran adalah pedoman hidup manusia dalam mengarungi tugas kekhalifahannya di muka
bumi, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 185. Namun demikian, yang
mampu mengambilnya sebagai petunjuk hanyalah orang-orang yang bertaqwa (lihat Q.S. 2/Al-Baqarah
: 2).
Asy-Syahid Hasan Al-Banna pernah mengungkapkan bahwa sikap kebanyakan manusia di
masa-masa sekarang ini terhadap kitab Allah SWT ibarat manusia yang diliputi dengan kegelapan dari
segala penjuru. Berbagai sistem telah bangkrut, masyarakat telah hancur, nasionalisme telah jatuh.
Setiap kali manusia membuat sistem baru untuk diri mereka, segera sistem itu hancur berantakan. Hari
ini, manusia tidak mendapatkan jalan selain berdoa, bersedih, dan menangis. Sungguh aneh, karena di
hadapan mereka sebenarnya terdapat Al-Quran, cahaya sempurna.(Hadits Tsulatsa/23-24)
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya
kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu,
tetapi
Kami
menjadikan
Al
Qur'an itu
cahaya,
yang
Kami
tunjuki
dengan dia
siapa
yang Kami
kehendaki
di
antara
hambahamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Q.S.
26/Asy-Syuaraa: 52)
Dalam ayat ini Allah SWT menyebutkan Al-Quran sebagai ruh yang berfungsi menggerakkan
sesuatu yang mati, mencairkan kejumudan, dan membangkitkan kembali semangat umat sehingga ia
bisa menunaikan tugas kekhalifahannya dengan sebaik-baiknya.
-
Seri Taujihat Riayah Manawiyah terdiri dari Khithab Qiyadi, Taujihat Lailatul Katibah dan Taujihat Dua Pekanan.