Allah SWT adalah Dzat yang memberikan jaminan rezki kepada kita, ini menunjukkan
bahwasanya Allah pun berhak mengatur peruntukan rezki yang ada pada kita.
Manusia yang tidak menyadari akan hal ini menganggap bahwasanya rezki itu adalah hasil
kerja kerasnya sendiri tanpa ada campur tangan Allah SWT. Perilaku ini digambarkan oleh Allah SWT
ketika menceritakan tentang kepicikan Karun. Allah berfirman:
¼ WÓWÎ :WÙPVTßXM
ISãS~YTèRK
uøVÕWÆ ]y<ÕYÆ v&÷YÞYÆ
óØVÖWèVK
óØVÕ`ÅWTÿ UfûKV
WJð/@
`WÎ WÐVÕ`åKV
ÝYÚ -YãYÕ`WTÎ
fÛYÚ XÜèS£TTSÍ<Ö@
óÝWÚ WéSå JñW®KV
Sã`ÞTYÚ _áQWéSTÎ S£WT<ÒKV
Wè &_TÅî`ðr WWè SÔWLTTpT©STÿ ÝWÆ SØXäYTéSßS¢ fûéSÚX£`SÙ<Ö@
(78) »
Karun berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan
apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya
1
yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya
kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” (QS. Al-Qashash: 78)
Tuntutan yang dikehendaki Allah terkait dengan harta kita adalah dalam bentuk Infaq di jalan
Allah SWT untuk menegakkan agama-Nya di muka bumi ini.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang)
dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan
mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan,” (QS. Al-Anfal: 36)
Oleh karena itu, pelalaian akan infak di jalan Allah ini akan menyebabkan surutnya kembali
cahaya Islam dan tertutupinya kebenaran Islam. Tertutup oleh kegelapan kebatilan dan kezhaliman
yang mengobral harta mereka untuk melawan kebenaran.
Perhatikanlah dalam penggalan sejarah ketika para sahabat berkeinginan meminta dispensasi
kepada Rasulullah untuk tidak lagi berinfak dan meninggalkan dakwah yang telah maju di Madinah
untuk sekadar memetik keuntungan duniawi. Permintaan dispensasi tersebut dijawab oleh Allah dengan
sebuah penegasan untuk berinfak di jalan Allah SWT.
2
¼ N
éSÍYÉßKV
Wè Á XÔ~YTfTTTª JðY/@
WWè N
éSÍ<ÕST `yRÑÿY`TÿKVY
øVÖXM
+YàVÑRÕ`äPVÖ@
v+N
éTSÞY©óKV
Wè QWÜMX
JðW/@
JñYSTÿ WÜkYÞY©`SÙ<Ö@
(195) »
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)
Semoga Allah SWT senantiasa melapangkan rezki kepada kita dan memberikan kekuatan
kepada kita untuk berinfak di jalan Allah SWT dalam menegakkan agama Allah di muka bumi ini.
Amin.
ÃóÞõæúáõ Þóæúáöíú åóÐóÇ æóÃóÓúÊóÛúÝöÑõæúÇ Çááåó áöíú
æóáóßõãú - æÇáÓáÇã Úáíßã æÑÍãÉ Çááå æÈÑßÇÊå
Seri Taujihat Ri’ayah Ma’nawiyah terdiri dari Khithab Qiyadi, Taujihat Lailatul Katibah dan Taujihat Dua Pekanan.
Taujihat tersedia dalam bentuk audio, vcd dan tulisan.
Taujihat Ri’ayah Ma’nawiyah terbit secara berkala dalam rangka penyiagaan kader menghadapi agenda Dakwah 1424 H.
kaderisasi@pk-sejahtera.org