5.1 Simpulan Infeksi virus dengue sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderitanya dan semakin luas penyebarannya. Infeksi virus dengue menimbulkan manifestasi yang beragam dari yang paling ringan sampai berat yaitu Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), maupun Dengue Syok Syndrome (DSS). Keberhasilan dalam penanganan kasus ini terutama ditentukan oleh kecermatan dalam mendiagnosa secara dini serta ketepatan dalam penatalaksanaan dan perawatan. Strategi dalam mengatasi kasus ini yaitu dengan mencegah perkembangan dari vektor dengan cara 3M+ (menutup, menguras, mungubur, dan menggunakan repelent). 5.2 Saran Untuk menurunkan tingkat kejadian infeksi dengue di masyarakat dan penanganan yang tepat di masyarakat maka sangat diperlukan sosialisasi dan edukasi secara luas mengenai cara pencegahan infeksi dengue dengan menjaga lingkungan. Strategi dalam mengatasi kasus ini yaitu dengan mencegah perkembangan dari vektor dengan cara pemberantasan sarang nyamuk menggunakan metode 3M Plus (menguras, menutup, memanfaatkan kembali; serta menggunakan kelambu, menggunakan kelambu, mengatur cahaya, menghindari menggantung pakaian, dan lain-lain). Selain itu diberikan edukasi untuk mewaspadai gejala dari infeksi dengue, yaitu demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari, nyeri kepala, lemas, mual muntah, nyeri otot, perdarahan, dan ruam kulit sehingga keluarga dapat segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat sebelum terjadi tanda bahaya yaitu muntah, nyeri perut, perdarahan spontan, kencing sedikit, akral dingin, dan penurunan kesadaran atau terjadinya kejang untuk menghindari kejadian yang fatal. Pencegahan demam berdarah dengan pemberdayaan kader berupa kader jumantik, sosialisasi ke rumah-rumah dan penyelidikan epidemiologi perlu dilakukan agar masyarakat dapat menangani dan turut serta dalam pencegahan demam berdarah.