Anda di halaman 1dari 2

Gel lidah buaya memiliki efek antijamur terhadap jamur Candida albicans diperkirakan

diperankan oleh zat-zat aktif yang larut dalam etanol sebab metode ekstraksi pada penelitian ini
menggunakan pelarut alkohol. Zat zat aktif yang diperkirakan larut kedalam etanol adalah
saponin dan flavonoid. Saponin adalah phytochemical yang berguna, yaitu antara lain
mempunyai aktivitas antifungal dan antibakteri yang berspektrum luas. Saponin mempunyai
kerja merusak membran plasma dari jamur. Senyawa saponin dapat merusak sel membran
sitoplasma Candida albicans dengan cara meningkatkan permeabilitas membran sel jamur.
Saponin dikatakan pula sebagai detergen alamiah, mampu menurunkan tekanan permukaan
antar molekul pada suatu permukaan benda atau cairan (surface active agent). Detergen dapat
terkondensasi pada permukaan suatu benda atau cairan dikarenakan memiliki gugus
hidrokarbon yang larut lemak (berada pada membrane sel). Sehingga dapat menyebabkan selselpada membran sitoplasma lisis (Hopkins,1999).
Aktifitas biologis senyawa flavonoid dilakukan dengan merusak dinding sel dari Candida
albicans yang terdiri atas lipid dan asam amino akan bereaksi dengan gugus alkohol pada
senyawa flavonoid sehingga dinding sel akan rusak dan senyawa tersebut dapat masuk ke
dalam inti sel jamur. Selanjutnya dengan inti sel jamur senyawa ini akan kontak dengan DNA
pada inti sel jamur Candida albicans dan melalui perbedaan kepolaran antara lipid penyusun
DNA dengan gugus alcohol pada senyawa flavonoid akan dapat terjadi reaksi sehingga akan
merusak struktur lipid dari DNA jamur Candida albicans sehingga inti sel jamur juga akan lisis.
Flavonoid diketahui telah disintesis oleh tanaman dalam responsnya terhadap infeksi mikroba
sehingga tidak mengherankan kalau mereka efektif secara in vitro terhadap sejumlah
mikroorganisme. Aktivitas mereka kemungkinan disebabkan oleh kemampuannya untuk
membentuk kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut, dan dengan dinding sel.
Flavonoid yang bersifat lipofilik mungkin juga akan merusak membran mikroba. Efek flavonoid
terhadap macam-macam organisme sangat banyak macamnya dan dapat menjelaskan
mengapa tumbuhan yang mengandung flavonoid dipakai dalam pengobatan tradisional. Flavon,
flavonoid, dan flavonol, ketiganya diketahui disintesis oleh tanaman dalam responnya terhadap
infeksi mikroba. Senyawa flavonoid mempunyai kerja menghambat enzim topoisomerase II
pada bakteri serta berikatan dengan protein bakteri. DNA gyrase termasuk salah satu dari
enzim kelas topoisomerase II (Melderen,2002). DNA gyrase memilin untaian dari DNA, dengan
menguraikan untaian DNA. Flavonoid dapat membentuk kompleks dengan dinding sel bakteri.
Semakin lipofilik suatu flavonoid, kemampuannya dalam merusak dinding sel bakteri semakin
kuat (Cowan,1999).

Winarsih,sri.2011. HAMBATAN EKSTRAK ETANOL GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP
PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans ISOLAT VAGINA 218 SV SECARA IN VITRO.
Laboratorium Mikrobiologi FKUB.

Anda mungkin juga menyukai