DAFTAR ISI
ii
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN MAHASISWA DAN ALUMNI BIDIKMISI NASIONAL
PERMADANI DIKSI NASIONAL
MUKADDIMAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Bahwa
pendidikan
nasional
bertujuan
untuk
mencerdaskan
jawab
kemasyarakatan
dan
kebangsaan.
Dengan
adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlombalomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek
kehidupan.
Sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawab
sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami mahasiswa dan
alumni penerima beasiswa Bidikmisi berdasarkan nilai luhur Pancasila dan
UUD 1945, dengan ini mempersatukan diri dalam wadah organisasi
kepemudaan Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional
dalam rangka mewujudkan generasi emas Indonesia dan memutus rantai
kemiskinan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional
yang selanjutnya disingkat Permadani Diksi Nasional.
Pasal 2
Waktu
1. Permadani Diksi Nasional dideklarasikan dalam forum silaturrahmi
bidikmisi nasional di Jakarta tanggal 27 Februari 2014
2. Permadani Diksi Nasional didirikan pada acara Silahturahim dan
Musyawarah
April 2015
Pasal 3
Kedudukan
Permadani Diksi Nasional berkedudukan di masing-masing Perguruan Tinggi
yang menjadi anggota dan berpusat di Perguran Tinggi Ketua Umum berasal.
BAB II
ASAS DAN SIFAT
Pasal 4
Asas
Permadani Diksi Nasional berasaskan Pancasila.
Pasal 5
Sifat
Permadani Diksi Nasional bersifat:
1. Terbuka bagi seluruh mahasiswa dan alumni Bidikmisi di seluruh
Indonesia tanpa membedakan ras, suku, agama, golongan, serta latar
belakang sosial politik kemasyarakatan,
2. Religius,
3. Nasionalis,
4. Mandiri dan Independen,
5. Kekeluargaan,
6. Adil,
7. Aspiratif dan partisipatif,
8. Representatif
9. Bebas dari politik praktis
10. Legalitas,
11. Akuntabilitas,
12. Dan Profesional.
BAB III
TUJUAN
Pasal 6
Permadani Diksi Nasional bertujuan untuk menyatukan cita-cita bersama
mahasiswa dan alumni Bidikmisi dalam rangka mewujudkan generasi emas
Indonesia dan memutus mata rantai kemiskinan yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika.
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 7
Permadani
Diksi
Nasional
memiliki
pokok-pokok
perjuangan
yang
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota Permadani Diksi Nasional adalah seluruh mahasiswa dan alumni
Bidikmisi di seluruh Indonesia.
BAB VI
KEDAULATAN
Pasal 9
Kedaulatan tertinggi berada di tangan seluruh anggota Permadani Diksi
Nasional yang dilaksanakan sepenuhnya oleh perwakilan anggota dalam
Musyawarah Nasional.
BAB VII
PERANGKAT ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Pasal 10
Perangkat Organisasi
Perangkat Permadani Diksi Nasional terdiri dari:
1. Dewan Pelindung
Dewan Pelindung merupakan dewan yang memberikan perlindungan
bagi perangkat Permadani Diksi Nasional.
2. Dewan Pembina
Dewan Pembina merupakan dewan yang memberikan pembinaan dan
arahan bagi anggota dan perangkat Permadani Diksi Nasional.
3. Badan Pengawas
Badan Pengawas merupakan badan yang mendampingi dan mengawasi
pelaksanaan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional,
kinerja Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.
4. Badan Pengurus Pusat
Badan Pengurus Pusat merupakan badan yang bertanggung jawab untuk
menjalankan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional
sebagai pengurus.
Bidikmisi
masing-masing
Perguruan
Tinggi
merupakan
j.
Pasal 14
1. Kekuasaan tertinggi dalam organisasi adalah Musyawarah Nasional
(MUNAS) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB).
2. Kekuasaan dan wewenang dari musyawarah-musyawarah dan rapatrapat diatur secara rinci dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 15
Lambang
Permadani Diksi Nasional mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 16
Atribut
Permadani Diksi Nasional memiliki atribut berupa logo dan bendera.
BAB X
KEUANGAN
Pasal 17
Keuangan Permadani Diksi Nasional diperoleh dari:
1. Sumbangan yang tidak mengikat.
2. Usaha-usaha yang sah.
3. Iuran sukarela pengurus dan/atau anggota.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan dalam Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa
Permadani Diksi Nasional dengan sekurang-kurangnya 3/4 jumlah peserta
Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional harus hadir dan keputusan
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang hadir dalam
Sidang Istimewa Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional yang sah
dan khusus untuk itu.
BAB XII
PEMBUBARAN PERMADANI DIKSI NASIONAL
Pasal 19
1. Pembubaran Permadani Diksi Nasional dilakukan melalui referendum.
2. Referendum untuk pembubaran Permadani Diksi Nasional merupakan
hasil sidang yang dihadiri paling sedikit 3/4 jumlah Perguruan Tinggi
anggota yang terdaftar dan keputusan disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 jumlah anggota yang hadir dalam Sidang Istimewa Musyawarah
Nasional Permadani Diksi Nasional yang sah dan khusus untuk itu.
BAB XIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 21
Anggaran Dasar Permadani Diksi Nasional ini ditetapkan pada tanggal 10
April 2015 dalam Sidang Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional di
Universitas Hasanuddin, Makassar dan mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Pasal 2
Penggunaan Lambang
Lambang Permadani Diksi Nasional dapat digunakan untuk kop surat, cap,
bendera, seragam, dan segala sesuatu yang memiliki kedudukan formal
dalam hal kekuasaan, kewenangan, dan kepemilikan Permadani Diksi
Nasional.
Pasal 3
Bentuk dan Penggunaan Atribut
(1). Bentuk atribut Permadani Diksi Nasional berupa Logo dan Bendera.
(2). Atribut Permadani Diksi Nasional sebagaimana disebutkan pada ayat 1
dapat
dipergunakan
dalam
kegiatan-kegiatan
resmi
yang
peringatan
(2)
tidak
diindahkan
maka
anggota
tidak
BAB III
KELEMBAGAAN
Pasal 10
Perangkat Organisasi
(1). Kelembagaan Permadani Diksi Nasional diurus oleh beberapa badan
yang selanjutnya disebut perangkat organisasi.
(2). Perangkat organisasi terdiri atas:
a. Dewan Pelindung.
b. Dewan Pembina.
c. Badan Pengawas.
d. Badan Pengurus Pusat.
e. Badan Pengurus Wilayah.
f. Badan Pengurus Cabang.
g. Forum bidikmisi masing-masing perguruan tinggi.
Pasal 11
Dewan Pelindung
(1). Dewan
Pelindung
merupakan
dewan
yang
memberikan
Pasal 12
Dewan Pembina
(1). Dewan Pembina merupakan dewan yang memberikan pembinaan dan
arahan bagi anggota dan perangkat Permadani Diksi Nasional.
(2). Dewan Pembina terdiri dari dewan Pembina Nasional dan Pembina
Forum Bidikmisi masing-masing perguruan tinggi.
(3). Dewan Pembina Nasional terdiri dari satu atau beberapa orang yang
berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yaitu
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) dan/atau personal
DIKTI yang ditunjuk oleh Dirjen DIKTI.
(4). Masa jabatan Dewan Pembina Nasional sesuai dengan masa jabatan
sebagai Dirjen DIKTI dan/atau personal yang ditunjuk oleh Dirjen DIKTI.
(5). Jika terjadi pergantian Dirjen DIKTI, maka Dirjen DIKTI yang baru
otomatis menjadi Dewan Pembina Permadani Diksi Nasional.
(6). Jika personal yang ditunjuk oleh Dirjen DIKTI meninggal dunia,
mengundurkan diri, atau beralih tugas ke direktorat lain, maka Dirjen
DIKTI menunjuk personal DIKTI yang lain untuk menggantikan.
(7). Setiap penujukkan Dewan Pembina Nasional oleh Dirjen DIKTI
diinformasikan kepada Badan Pengurus Pusat Permadani Diksi Nasional.
(8). Penunjukan dan masa jabatan Pembina Forum Bidikmisi masing-masing
perguruan tinggi sesuai dengan kebijakan di masing-masing perguruan
tinggi.
Pasal 13
Tugas Dewan Pembina
Dewan pembina memiliki tugas memberikan masukan, arahan, dan
bimbingan untuk kemajuan Permadani Diksi Nasional.
Pasal 14
Wewenang Dewan Pembina
Wewenang dari dewan pembina adalah :
1. Memberikan dukungan terhadap setiap kegiatan Permadani Diksi
Nasional
2. Memberikan pengesahan terhadap program kerja Permadani Diksi
Nasional
3. Mengetahui perkembangan Permadani Diksi Nasional
4. Memeroleh laporan perkembangan Permadani Diksi Nasional
5. Menghadiri kegiatan Permadani Diksi Nasional di tingkat nasional
Pasal 15
Badan Pengawas
(1). Badan Pengawas merupakan badan yang mendampingi dan mengawasi
pelaksanaan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional,
kinerja Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.
(2). Badan Pengawas periode pertama kepengurusan terdiri dari 5-10 orang
mahasiswa dan/atau alumni Bidikmisi yang merupakan anggota Badan
Perumus Permadani Diksi Nasional dan dipimpin oleh seorang
koordinator.
(3). Badan Pengawas kepengurusan untuk periode selanjutnya terdiri dari 10
orang
mahasiswa
dan/atau
alumni
Bidikmisi
yang
merupakan
pertimbangan,
usulan,
dan
saran
terhadap
jalannya
dan
melaksanakan
program
kerja
yang
mendukung
laporan
pertanggungjawaban
program
kerja
pada
Musyawarah Nasional
(5). Mengadakan koordinasi aktif dan menjalin hubungan erat antar wilayah
yang menjadi cakupan Permadani Diksi Nasional.
Musyawarah
Nasional,
Rapat
Kerja
Nasional,
Pasal 22
Tugas Badan Pengurus Wilayah
Badan pengurus wilayah mempunyai tugas:
1. Menyalurkan segala jenis informasi dari Badan Pengurus Pusat kepada
Forum Bidikmisi di wilayahnya.
2. Menyampaikan segala jenis informasi dan laporan perkembangan dari
Forum Bidikmisi di wilayahnya kepada Badan Pengurus Pusat setiap tiga
bulan sekali.
3. Mengadakan rapat rutin wilayah yang diadakan minimal setiap satu bulan
sekali.
4. Mengadakan rapat tatap muka minimal satu kali dalam satu tahun.
5. Mengadakan kegiatan di tingkat wilayah minimal satu kali dalam satu
periode kepengurusan.
6. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional.
Pasal 23
Wewenang Badan Pengurus Wilayah
Wewenang dari Badan Pengurus Wilayah adalah:
1. Mengadakan Musyawarah Wilayah.
2. Menginisiasi dan mengkoordinasi kegiatan bersama di tingkat wilayah.
3. Ikut
serta
dalam
pengambilan
kebijakan
terkait
wilayah
yang
dipimpinnya.
4. Mengadakan program kerja sesuai dengan kebutuhan wilayah yang
selanjutnya dilaporkan pada Musyawarah Permadani Diksi Nasional.
Pasal 24
Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi
(1). Forum
Bidikmisi
masing-masing
Perguruan
Tinggi
merupakan
BAB IV
KELENGKAPAN BADAN PENGURUS PUSAT
Pasal 27
Ketua Umum
Ketua umum merupakan seseorang yang memegang kekuasaan tertinggi
dalam Badan Pengurus Pusat yang ditetapkan melalui Musyawarah Nasional
atau Musyawarah Nasional Luar Biasa.
Pasal 28
Tugas Ketua Umum
(1). Bertanggung jawab penuh terhadap kinerja organisasi
(2). Menyusun dan melaksanakan program kerja yang mengacu pada AD,
ART, dan GBHO.
(3). Mengatur koordinasi Permadani Diksi wilayah dan pusat
(4). Menyampaikan laporan kinerja kepada Badan Pengawas secara berkala
sesuai kesepakatan
(5). Memastikan setiap pengurus dan anggota mengetahui tugas, hak, dan
kewajiban
(6). Mengikuti semua rapat yang relevan untuk badan pengurus pusat
(7). Menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
di
akhir
masa
(3). Memilih dan menetapkan anggota Badan Pengurus Pusat lainnya dengan
sepengetahuan Badan Pengawas
(4). Membentuk dan mengangkat panitia khusus untuk tugas tertentu yang
diperlukan
Pasal 30
Syarat Calon Ketua Umum
(1). Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2). Berstatus sebagai mahasiswa minimal semester IV atau sebagai alumni
maksimal 4 tahun penerima beasiswa Bidikmisi di Perguruan Tinggi di
Indonesia.
(3). Bermoral baik, mempunyai rasa tanggung jawab, dan mampu bertindak
profesional, serta memiliki visi dan misi untuk membangun Permadani
Diksi Nasional.
(4). Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri yang dinyatakan
secara tertulis sebagai calon Ketua Umum Permadani Diksi Nasional
dengan surat pernyataan dicalonkan atau mencalonkan diri yang
ditandatangi
oleh
calon
Ketua/Koordinator
Bidikmisi
di
Ketua
Umum
dan
diketahui
Forum/Komunitas/Paguyuban
PT
masing-masing,
Forum/Komunitas/Paguyuban
maka
jika
diketahui
oleh
Mahasiswa
belum
oleh
ada
bidang
kemahasiswaan PT masing-masing.
(5). Mempunyai pengalaman organisasi selama menjadi mahasiswa
dibuktikan dengan scan surat keterangan atau sertifikat dari organisasi
yang bersangkutan.
(6). Mempunyai IPK minimal 3,00 dibuktikan dengan scan KHS terakhir.
(7). Mengirimkan scan KTP dan Kartu Mahasiswa/Alumni melalui email.
(8). Mengirimkan foto resmi berwarna beralmamater PT masing-masing
melalui email.
(9). Mengisi biodata (google form) yang disediakan oleh panitia seleksi .
(10). Mengirimkan
bukti
penghargaan/surat
isian
form
keterangan
berupa
scan
sertifikat/piagam
kepanitiaan/pelatihan/penelitian/
Pasal 34
Bendahara Umum
Bendahara Umum adalah sesorang yang memiliki jabatan bendahara dengan
tugas-tugas tertentu sesuai dengan strukturnya.
Pasal 35
Tugas Bendahara Umum
(1). Mengelola kebijakan alokasi keuangan Permadani Diksi Nasional
(2). Membantu Ketua Umum dalam menentukan kebijakan keuangan
Permadani Diksi Nasional
(3). Membuat laporan keuangan Permadani Diksi Nasional
(4). Mengontrol pemakaian keuangan Permadani Diksi Nasional
(5). Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Pasal 36
Wewenang Bendahara Umum
Bendahara mempunyai wewenang mengambil keputusan terkait keuangan
Permadani Diksi Nasional dengan sepengetahuan Ketua Umum.
Pasal 37
Bidang-Bidang
(1). Bidang-bidang merupakan bagian dari Badan Pengurus Pusat yang
terdiri dari ketua Bidang dan staf- stafnya yang memiliki tugas tertentu
sesuai dengan strukturnya.
(2). Bidang-bidang Permadani Diksi Nasional sekurang-kurangnya terdiri
dari:
a. Bidang Media dan Komunikasi
b. Bidang Pengabdian Masyarakat, Bangsa, Negara, dan Lingkungan.
c. Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan.
d. Bidang Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Pasal 38
Tugas Bidang
(1). Menyusun dan melaksanakan program kerja bersama ketua umum
berdasarkan AD, ART, dan GBHO.
(2). Memimpin dan mengatur pelaksanaan program kerja Bidang yang
dipimpinnya
(3). Menyelenggarakan rapat Bidang
(4). Melaksanakan program kerja yang telah dirumuskan
(5). Mengkoordinasikan staf-staf dalam Bidangnya
(6). Melaporkan kegiatan Bidang secara berkala kepada Ketua Umum sesuai
kesepakatan
(7). Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
(8). Bertanggung jawab atas keberlangsungan kegiatan pada masing-masing
Bidang
Pasal 39
Wewenang Bidang
(1). Mengambil keputusan terkait dengan Bidang yang dipimpinnya dengan
sepengetahuan Ketua Umum
(2). Merekrut staf Bidang sesuai kebutuhan Bidang dengan persetujuan
Ketua Umum
(3). Membuat kebijakan-kebijakan terkait sesuai dengan Bidang yang
dipimpinnya
(4). Melakukan berbagai penyesuaian program kerja yang diperlukan dengan
persetujuan Ketua Umum
BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 40
Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional merupakan forum tertinggi
dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa
dan Alumni Bidikmisi Nasinal (Permadani Diksi Nasional).
Pasal 41
Wewenang Musyawarah Nasional
(1). Membahas, menetapkan dan mengesahkan tata tertib Musyawarah
Nasional Permadani Diksi Nasional.
(2). Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional.
(3). Mendengarkan dan menerima atau menolak Laporan Pertanggung
Jawaban Badan Pengurus Permadani Diksi Nasional.
(4). Mendengarkan dan menanggapi Laporan Pertanggung Jawaban Badan
Pengawas Permadani Diksi Nasional.
(5). Mendemisionerkan/mencabut mandat perangkat organisasi periode
sebelumnya.
(6). Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) Permadani Diksi Nasional
(7). Memilih dan menetapkan ketua umum Permadani Diksi Nasional
periode selanjutnya.
(8). Memilih dan menetapkan struktur kepengurusan Permadani Diksi
Nasional periode selanjutnya.
(9). Membahas dan menetapkan program kerja Permadani Diksi Nasional
periode selanjutnya.
Pasal 45
Rapat Badan Pengawas
(1). Rapat Badan Pengawas merupakan rapat antar anggota badan pengawas
(2). Rapat Badan Pengawas diselenggarakan oleh Badan Pengawas sekurangkurangnya sekali dalam sebulan
Pasal 46
Wewenang Rapat Badan Pengawas
(1). Membuat evaluasi kinerja yang sesuai dan sejalan dengan program kerja
dan tidak menyimpang AD/ART
(2). Meminta laporan kerja Badan Pengurus Pusat dan Wilayah Permadani
Diksi Nasional selama waktu 6 (enam) bulan kerja
(3). Memberikan teguran, koreksi dan sanksi secara tertulis terhadap
jalannya kepengurusan Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus
Wilayah Permadani Diksi Nasional
(4). Menetapkan keputusan-keputusan yang dapat diberlakukan kepada
Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah Permadani Diksi
Nasional
(5). Mengusulkan Musyawarah Nasional Luar Biasa apabila dipandang ada
hal-hal penting yang mendesak melalui mekanisme referendum
Pasal 47
Rapat Badan Pengurus Pusat
(1). Rapat Badan Pengurus Pusat merupakan rapat anggota yang diikuti oleh
anggota Badan Pengurus Pusat Permadani Diksi Nasional.
(2). Rapat Badan Pengurus Pusat diadakan oleh Badan Pengurus Pusat
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali yang dipimpin oleh Ketua Umum
Permadani Diksi Nasional atau perwakilannya
Pasal 48
Wewenang Rapat Badan Pengurus Pusat
Membuat keputusan-keputusan yang diimplementasikan baik di tingkat
Badan Pengurus Pusat, Badan Pengurus Wilayah, maupun di tingkat
perguruan tinggi yang dianggap perlu demi terlaksananya program kerja
Permadani Diksi Nasional selama kepengurusan
Pasal 49
Musyawarah Wilayah
Musyawarah Wilayah merupakan forum tertinggi dalam pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi
Nasional (Permadani Diksi Nasional) di tingkat wilayah.
Pasal 50
Wewenang Musyawarah Wilayah
(1). Membahas, menetapkan dan mengesahkan tata tertib Silaturahim dan
Musyawarah Wilayah Permadani Diksi Wilayah.
(2). Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap Silaturahim dan
Musyawarah Wilayah Permadani Diksi Wilayah.
(3). Mengevaluasi kinerja Badan Pengurus Wilayah Permadani Diksi Wilayah.
(4). Memberi rekomendasi kepada Badan Pengurus Wilayah Permadani Diksi
Wilayah.
Pasal 51
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
(1). Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan bila dianggap perlu oleh
Badan Pengawas dengan persetujuan sekurang-kurangnya sepertiga
dari jumlah Badan Pengurus Wilayah melalui mekanisme referendum.
(2). Musyawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh anggota aktif Permadani
Diksi Nasional di tingkat wilayah.
Pasal 52
Wewenang Musyawarah Wilayah Luar Biasa
Musyawarah Wilayah Luar Biasa memiliki wewenang untuk memilih dan
menetapkan Koordinator Wilayah ketika terjadi kekosongan jabatan.
Pasal 53
Rapat Kerja Wilayah
(1). Rapat Kerja wilayah merupakan rapat anggota yang diikuti oleh anggota
Permadani Diksi wilayah.
(2). Rapat kerja wilayah dilaksanakan setelah pembentukan Badan Pengurus
Wilayah yang baru dan dilaksanakan oleh Badan Pengurus Wilayah yang
diamanatkan kepada salah satu anggota Permadani Diksi wilayah.
Pasal 54
Wewenang Rapat Kerja Wilayah
Rapat Kerja Wilayah berwenang dalam merumuskan, memaparkan, dan
memusyawarahkan rancangan program kerja Permadani Diksi wilayah
periode kepengurusan yang baru di tingkat wilayah.
Pasal 55
Rapat Badan Pengurus Wilayah
(1). Rapat Badan Pengurus Wilayah merupakan rapat anggota yang diikuti
oleh anggota Badan Pengurus Permadani Diksi wilayah.
(2). Rapat Badan Pengurus Wilayah diadakan oleh Badan Pengurus Wilayah
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali yang dipimpin oleh Koordinator
Permadani Diksi wilayah atau perwakilannya di masing-masing wilayah.
Pasal 56
Wewenang Rapat Badan Pengurus Wilayah
Membuat keputusan yang diimplementasikan baik di tingkat Badan Pengurus
Wilayah dan tingkat perguruan tinggi di wilayanya yang dianggap perlu demi
terlaksananya
program
kerja
Permadani
Diksi
Nasional
selama
keputusan
pada
dasarnya
dilaksanakan
secara
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 58
Keuangan Permadani Diksi Nasional diperoleh dari:
1. Sumbangan yang tidak mengikat.
Sumbangan yang tidak mengikat dapat berasal dari DIKTI, Lembaga
Swadaya Masyarakat, perusahaan-perusahaan, dan lembaga lainnya.
2. Usaha-usaha yang sah.
Usaha-usaha yang sah meliputi semua wirausaha dan/atau penggalangan
dana yang dilakukan oleh Badan Pengurus Permadani Diksi Nasional yang
halal dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
3. Iuran sukarela pengurus dan/atau anggota.
Iuran sukarela disepakati oleh seluruh anggota, Badan Pengurus, Badan
Pengawas
dan
Badan
Pengurus
Wilayah
dalam
satu
periode
BAB IX
PENUTUP
Pasal 60
Anggaran Rumah Tangga Permadani Diksi Nasional ini ditetapkan pada
tanggal 10 April 2015 dalam Sidang Istimewa Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional di Universitas Hasanuddin, Makassar dan mulai
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
nasional,
PERMADANI
DIKSI
NASIONAL
berfungsi
arah
perluasan
wawasan,
peningkatan
secara
menyuluruh,
terencana,
terpadu
berkesinambungan.
dan
2. PENGERTIAN
GBHO PERMADANI DIKSI NASIONAL adalah pedoman atau panduan
umum program kerja organisasi yang bertujuan untuk memberikan
arahan dan haluan kebijakan organisasi.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Garis-garis Besar Haluan Organisasi ditetapkan dengan maksud
memberikan arah penyelenggaraan PERMADANI DIKSI NASIONAL
dengan Tujuan memberikan arah dan koridor bergerak yang jelas dalam
mencapai visi dan misi serta cita-cita organisasi.
4. LANDASAN
a. Pancasila dan UUD 1945
b. AD dan ART Permadani Diksi Nasional.
5. SISTEMATIKA
Sistematika GBHO PERMADANI DIKSI NASIONAL ini disusun sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II VISI DAN MISI
BAB III ARAH ORGANISASI
BAB IV PROGRAM KERJA
BAB V KAIDAH PELAKSANAAN
BAB VI PENUTUP
BAB II
VISI DAN MISI
1. VISI
PERMADANI DIKSI NASIONAL bertujuan untuk menyatukan cita-cita
bersama mahasiswa dan alumni Bidikmisi dalam rangka mewujudkan
generasi emas Indonesia dan memutus mata rantai kemiskinan yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika.
2. MISI
(1). Memajukan peran mahasiswa dan alumni Bidikmisi yang berkualitas
dan berkarakter guna mempersiapkan generasi emas Indonesia
selanjutnya,
(2). Membangun pemuda yang berkarakter, berbudi pekerti luhur,
terampil, cerdas, dan berprestasi serta berperan aktif dalam
pembangunan nasional dan peningkatan daya saing bangsa di era
globalisasi.
(3). Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
(4). Pengabdian kepada masyarakat, bangsa, negara, dan lingkungan
hidup.
(5). Mempertahankan eksistensi beasiswa Bidikmisi sebagai program
unggulan pemerintah di bidang pendidikan dalam rangka memutus
rantai kemiskinan.
BAB III
ARAH ORGANISASI
(1). Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalitas serta mampu
berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan
karakter dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa
mahasiswa Indonesia ke kancah internasional.
(2). Meningkatkan
kualitas
mahasiswa
bidikmisi
yang
melalui
koordinasi
dan
konsolidasi
terhadap
seluruh
Departemen, yaitu :
a. Bidang Media dan Komunikasi.
b. Bidang Pengabdian Masyarakat, Lingkungan, Bangsa dan Negara.
c. Bidang Pendidikan dan Penelitian.
1. Hubungan Kelembagaan
2. Publikasi dan Layanan Informasi
3. Hubungan Media
4. Pengelolaan Opini Publik
Kegiatan yang dilakukan Bidang Media dan Komunikasi:
1. Komunikasi: perukaran ide, pendapat atau peasn melalui visual,
lisan atau tulisan.
2. Promosi: aktifitas mengkreasi atau menstimulasi perhatian
terhadap organisasi.
3. Press agentry: melalui soft news stories
4. Manajemen Isu: identifikasi, memonitor aksi publik atau reaksi
publik terhadap organisasi
5. Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan
antara organisasi dan masyarakat
6. Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan
dengan orang orang yang berada dan memilki hubungan di
dalam organisasi
7. Public Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan
untuk membuka jalur kerjasama antar lembaga lain dan/atau
pemerintah untuk kepentingan PERMADANI DIKSI NASIONAL
ada
agar
anggota
PERMADANI
DIKSI
NASIONAL
kerja
Lembaga
serta
melakukan
pemantauan
e. Bidang Advokasi
Bidang advokasi merupakan Bidang yang berfungsi:
1. Mengoordinasi dan mengakomodasi persoalan bidikmisi di setiap
perguruan tinggi untuk diselesaikan bersama pihak-pihak yang
berwenang.
2. Sebagai bahan kajian mengenai perumusan sistem bidikmisi yang
ideal.
3. Menginiasi dan mendorong terbentuknya forum bidikmisi di
masing-masing perguruan tinggi penyalur bidikmisi.
4. Mengawal proses tahapan beasiswa bidikmisi secara nasional.
Departemen Departemen Advokasi
1. Departemen Advokasi Pemerintah
2. Departemen Advokasi Perguruan Tinggi
BAB VI
PENUTUP
1. GBHO PERMADANI DIKSI NASIONAL disusun dengan rasa kesadaran
dan penuh tanggung jawab untuk memberikan tata kelola organisasi
yang baik dan benar.
2. Kesabaran dan keikhlasan berkarya akan membawa kita menuju
kejayaan bangsa dan negara. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhai rencana, sikap, dan tindakan PERMADANI DIKSI
NASIONAL.
Pasal 4
Tempat
SMNPDN 2015 dilaksanakan di Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar,
Sulawesi Selatan, Indonesia.
BAB III
STATUS DAN WEWENANG
Pasal 5
Status
SMNPDN 2015 merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh Permadani Diksi Nasional 2015.
Pasal 6
Wewenang
(1). Membahas, menetapkan dan mengesahkan tata tertib SMNPDN 2015.
(2). Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap SMNPDN 2015.
(3). Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) Permadani Diksi Nasional yang
sebelumnya sudah dirumuskan oleh Tim AD/ART Badan Perumus
Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (BPPDN).
(4). Memilih dan menetapkan ketua umum Permadani Diksi Nasional periode
pertama.
(5). Memilih,
merumuskan,
dan
menetapkan
struktur
kepengurusan
BAB IV
PESERTA, HAK, DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Peserta
Peserta Silaturahim dan Musyawarah Nasional Permadani Diksi terdiri dari:
1. Anggota Badan Perumus Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi
Nasional (BPPDN).
2. Perwakilan mahasiswa ataupun alumni penerima beasiswa bidikmisi dari
tiap-tiap perguruan tinggi di Indonesia yang telah terdaftar mengikuti
acara SMNPDN 2015.
3. Undangan yang bertugas sebagai peninjau, terdiri dari dewan pembina
dan atau yang mewakili.
Pasal 8
Hak Peserta
(1). Peserta SMNPDN 2015 mempunyai hak bicara dan hak suara.
(2). Yang dimaksudkan hak suara adalah dari masing-masing universitas
satu hak suara.
(3). Hak bicara merupakan hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat
dan mengajukan usulan kepada pimpinan sidang baik secara lisan
maupun tulisan.
(4). Hak bicara meliputi:
a. Point of information: interupsi untuk menyampaikan informasi yang
berkaitan dengan sidang.
b. Point of clarification: interupsi untuk mengklarifikasi permasalahan
yang berkaitan dengan sidang.
c. Point of personal previlage: interupsi untuk menyampaikan pembelaan
pribadi.
d. Point of order: interupsi untuk menyampaikan saran, pendapat, dan
permasalahan yang bersifat prinsip.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 10
Sidang
(1). SMNPDN 2015 akan membahas dan mengesahkan keputusan secara
pleno.
(2). Sidang pleno terdiri dari:
a. Pleno 1
(2). 2 ketukan untuk pending dan mencabut pending, skorsing waktu lebih
dari 1x15 menit.
(3). 3 ketukan untuk membuka, mengesahkan konsideran, dan menutup
sidang
(4). Lebih dari 3 ketukan untuk menertibkan kondisi sidang dengan
menggunakan gagang palu.
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 12
Pimpinan sidang terdiri dari 3 orang, sebagai berikut:
1. Pimpinan Sidang I: memimpin jalannya persidangan.
2. Pimpinan Sidang II: mewakili dan membantu Pimpinan Sidang I.
3. Pimpinan Sidang III: menjadi notulen sidang.
Pasal 13
Pimpinan sidang terdiri dari:
1. Pimpinan Sidang Sementara
2. Pimpinan Sidang Tetap
Pasal 14
Pimpinan Sidang Sementara bertugas:
1. Memimpin dan mengarahkan jalannya persidangan sampai terpilih
Pimpinan Sidang Tetap.
2. Menetapkan dan mengesahkan tata tertib sidang.
3. Menetapkan pimpinan sidang tetap
Pasal 15
Pimpinan Sidang Tetap bertugas;
1. Memimpin dan mengarahkan jalannya persidangan
2. Menetapkan dan mengesahkan AD, ART dan GBHO Permadani Diksi
Nasional.
3. Menetapkan Ketua Umum dan Struktur Kepengurusan Permadani Diksi
Nasional.
4. Menetapkan program kerja periode pertama.
5. Menetapkan rekomendasi SMNPDN 2015.
Pasal 16
Tata cara pemilihan Pimpinan Sidang Sementara:
Pimpinan Sidang Sementara merupakan anggota Badan Perumus Persatuan
Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (BPPDN) yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pasal 17
Tata cara pemilihan Pimpinan Sidang Tetap:
2. Pimpinan Sidang Tetap dipilih dari dan oleh peserta sidang.
3. Peserta dapat mencalonkan diri atau dicalonkan untuk menjadi Pimpinan
Sidang Tetap yang mempunyai delegasi lebih dari satu orang.
4. Pemilihan dan penetapan pimpinan sidang tetap dilakukan melalui
mekanisme sebagai berikut:
a. Apabila hanya terdapat tiga calon pimpinan sidang tetap, maka yang
bersangkutan secara otomatis akan ditetapkan sebagai pimpinan
sidang tetap.
b. Apabila peserta yang mengajukan diri lebih dari tiga orang, maka
dilakukan mekanisme musyawarah dan mufakat untuk menentukan
pimpinan sidang tetap.
BAB VI
SANKSI
Pasal 21
(1). Apabila peserta sidang melanggar tata tertib maka pimpinan sidang
berhak memberikan peringatan pertama secara lisan.
(2). Apabila peserta melakukan pelanggaran ke-2 setelah diberikan
peringatan pertama, maka peserta dicabut hak bicara satu kali ketetapan.
(3). Apabila peserta melakukan pelanggaran ke-3 setelah diberi peringatan
ke-2, maka peserta tersebut dapat dikeluarkan dari persidangan selama
satu angenda sidang.
BAB VII
PENUTUP DAN PENGESAHAN
Pasal 22
Penutup
(1). Tata tertib ini berlaku untuk persidangan pada Silaturahmi dan
Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional 2015.
(2). Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur oleh
pimpinan sidang dengan persetujuan peserta Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional 2015 .
(3). Segala sesuatu yang bertentangan dengan tata tertib ini dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 23
Penetapan/pengesahan dan perubahan tata tertib ini hanya dapat dilakukan
dalam sidang Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional 2015.
LAMPIRAN