Anda di halaman 1dari 17

MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya pencak silat adalah warisan budaya bangsa yang luhur dan
bermoral harus senantiasa dilestarikan, dikembangkan dan diamalkan dengan
memanfaatkan segala potensi yang hidup serta berkembang di dalam kehidupan
bermasyarakat serta harus dijaga dari segala pengaruh menyesatkan yang dapat
menodai nilai luhur ajaran yang terkandung dialamnya.
Bahwa sesungguhnya pembangunan suatu bangsa yang kuat jasmaniah dan
rohaniah melakukan dorongan pembinaan dan pengorganisasian para pemuda dan
pemudi yang merupakan unsur - unsur kekuatan yang hidup di tengah masyarakat.
Bahwa untuk mempergiat pembangunan di segala bidang dirasakan perlu untuk
mengorganisir putra putri bangsa ke arah pembinaan mental spiritual, rohaniah dan
jasmaniah melalui suatu wadah kegiatan organisasi warisan budaya leluhur bangsa
yang berfalsafah budi pekerti luhur.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh keinginan luhur untuk
melestarikan dan mengembangkan Pencak Silat sebagai budaya bangsa yang luhur
dan bermoral agar dapat menjadi kekuatan perjuangan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 telah dibentuk suatu wadah organisasi
Perguruan Silat Budi Suci dengan anggaran dasar seperti tersebut dibawah ini :
DAFTAR ISI
Anggran Dasar Perguruan Silat Budi Suci
Bab 1 Nama, Sifat, Waktu Dan Tempat Kedudukan
Bab II Azas
Bab III Maksud Dan Tujuan
Bab IV Usaha
Bab V Keanggotaan
Bab VI Permusyawaratan
Bab VII Struktur Organisasi
Bab VIII Keuangan Dan Kekayaan
Bab IX Lambang Perguruan
Bab X Pendidikan
Bab XI Tindakan Administratif
Bab XII Peraturan Pelaksanaan
Bab XIII Perubahan Anggaran Dasar
Bab XIV Pembubaran PSBS
Bab XV Penutup
Anggaran Rumah Tangga Perguruan Silat Budi Suci
Bab I Keanggotaan
Bab II Struktur Organisasi
Bab III Perwakilan Daerah Luar Negeri
Bab IV Pendidikan
Bab V Pertandingan
Bab VI Tindakan Administrasip
Bab VII Lain-Lain
Bab VIII Penutup
Struktur Organisasi Perguruan Silat Budi Suci
Struktur Organisasi Pengurus Pusat Perguruan Silat Budi Suci
Struktur Organisasi Pengurus Daerah Perguruan Silat Budi Suci
Struktur Organisasi Pengurus Cabang Perguruan Silat Budi Suci
Struktur Organisasi Pengurus Ranting Perguruan Silat Budi Suci
ANGGRAN DASAR
PERGURUAN SILAT BUDI SUCI

BAB I NAMA, SIFAT, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1
Organisasi ini adalah Perguruan Silat bernama Perguruan Silat Budi Suci disingkat
(PSBS).
Pasal 2
PSBS bersifat kekeluargaan, persaudaraan dan kesetiakawanan dalamkerangka
persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak berafilasi dan berfungsi politik.
Pasal 3
PSBS didirikan pada tanggal 10 Nopember 1980 untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
Pengurus pusat PSBS berkedudukan di Jakarta serta mempunyai Pengurus Daerah
dan Pengurus Cabang serta Pengurus Ranting di Indonesia serta perwakilan Daerah
diluar Negeri.
BAB II AZAS
Pasal 5
Perguruan Silat Budi Suci berazaskan Pancasila.
BAB III MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 6
Dalam rangka tercapainya tujuan nasional sebagai yang termaktub dalam
pembukaan Undang - Undang Dasar 1945 dalam negara kesatuan Republik
Indonesia, PSBS menetapkan maksud dan tujuan. sebagai berikut:
1. Menjadikan PSBS sebagai sarana pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
yang berkepribadian Pancasila.
2. Mendidik serta membina ketangkasan / keterampilan Pencak Silat sebagai seni
beladiri Indonesia dan mental spiritual yang berfalsafah budi pekerti luhur.
3. Memelihara kemurnian Pencak Silat sebagai budaya bangsa yang luhur dan
bermoral.
BAB IV USAHA
Pasal 7
Untuk mencapai maksud dan tujuan PSBS berusaha dengan :
1. Menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan seni Beladiri Indonesia serta
mental spiritual.
2. Menyelenggarakan penggalian dan penelitian ilmu seni beladiri meningkatkan
dan mengembangkan kemajuan seni beladiri Indonesia.
3. Memelopori usaha kerja sama dengan organisasi Perguruan Silat lain untuk
menggalang persaudaraan dan persahabatan yang dinamis dalam rangka
persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Aktif dalam lembaga olahraga dan seni baik yang diadakan oleh pemerintah
maupun swasta yang tidak menyimpang dari maksud dan tujuan PSBS.
5. Menyelenggarakan pertandingan dan lomba serta pertemuan untuk memperluas
pengalaman dan persaudaraan.
6. Menyelenggarakan usaha lain yang dapat mewujudkan maksud dan tujuan
PSBS.
BAB V KEANGGOTAAN
Pasal 8
Keanggotaan PSBS terdiri dari :
1. Anggota Biasa
Yang dimaksud dengan Anggota Biasa ialah semua orang yang menyetujui
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.

2. Anggota Kehormatan
Yang dimaksud dengan Anggota Kehormatan ialah orang- orang yang telah
berjasa pada perguruan atau orang yang karena jabatannya serta kedudukan
dan atau keahliannya telah diangkat oleh pengurus pusat dengan surat
ketetapan.
Pasal 9
Keanggotaan PSBS berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Permohonan secara tertulis.
3. Sanksi/ ketetapan organisasi.
BAB VI
PERMUSYAWARATAN
Pasal 10
Permusyawaratan dalam PSBS terdiri dari :
1. Musyawarah Besar (Kongres) adalah merupakan musyawarah tertinggi di PSBS
yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali atas undangan pengurus pusat.
2. Musyawarah Besar (Kongres) Luar Biasa dapat diadakan, apabila dianggap perlu
oleh Dewan Guru karena suatu permasalahan organisasi / perguruan yang
menyangkut keberadaan serta perkembangan dan kemajuan organisasi /
perguruan yang harus segera diselesaikan, yang diselenggarakan menurut
kebutuhan atas undangan Dewan Guru.
3. Musyawarah Kerja Nasional adalah merupakan musyawarah kerja Bidang
tertentu yang diselenggarakan atas undangan pengurus pusat PSBS.
4. Musyawarah Daerah adalah merupakan musyawarah tertinggi ditingkat Daerah
yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali atas undangan pengurus Daerah.
5. Musyawarah Kerja Daerah adalah merupakan musyawarah kerja Bidang tertentu
yang diselenggarakan atas undangan pengurus Daerah.
6. Musyawarah Cabang adalah merupakan musyawarah tertinggi ditingkat Cabang
yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali atas undangan pengurus Cabang.
7. Musyawarah Kerja Cabang adalah merupakan musyawarah kerja Bidang tertentu
yang diselenggarakan atas undangan pengurus Cabang.
Pasal 11
1. Peserta musyawarah besar (kongres) adalah Dewan Guru, Personal Penggurus
Pusat, Utusan Pengurus Daerah, Utusan Pengurus Cabang serta personil lain
yang diundang oleh Dewan Guru.
2. Peserta musyawarah besar (kongres) luar biasa adalah Dewan Guru, Penggurus
Pusat, Utusan Pengurus Daerah, Utusan Pengurus Cabang serta personil lain
yang diundang oleh Dewan Guru.
3. Peserta musyawarah kerja nasional ialah Dewan Guru. Personal Penggurus
Pusat, Utusan Daerah, Utusan Cabang yang bidangnya terkait.
4. Peserta musyawarah daerah ialah personil Pengurus Daerah dan Utusan
Pengurus Cabang yang diundang oleh Dewan Guru serta dihadiri oleh dewan
guru dan atau pengurus pusat PSBS.
5. Peserta musyawarah kerja daerah ialah Dewan Guru serta Personil yang
ditentukan oleh Pengurus Daerah.
6. Peserta musyawarah Cabang adalah Utusan Pengurus Cabang serta Utusan
Pengurus Ranting.
7. Peserta musyawarah kerja Cabang ialah Utusan Pengurus Daerah serta personil
yang ditentukan oleh Pengurus Cabang.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 12
Ditingkat pengurus pusat dibentuk dewan guru yang mempunyai fungsi dan tugas
sebagai berikut :
1. Memberi nasehat kepada pimpinan organisasi baik diminta maupun tidak.
2. Memberikan pertimbangan dan evaluasai pelaksanaan program organisasi.
3. Menyelesaikan persoalan terjadi dalam tubuh organisasi yang tidak dapat
diselesaikan oleh Pengurus Pusat PSBS.
4. Menentukan perlu atau tidaknya penyelenggaraan Musyawarah Besar (Kongres)
Luar Biasa.
5. Penanggung jawab keilmuan, kependekaran dan kepelatihan.
6. Penanda tangan surat keputusan yang berkaitan dengan masalah keilmuam.
7. Memberikan pengarahan mengenai penyusunan persolia pengurus pusat.
8. Memberikan Pengarahan mengenai penyusunan program organisasi.
Pasal 13
PSBS bergerak dalam wilayah negara Republik Indonesia dan perwakilan luar
negeri yang tersusun dalam tingkatan sebagai berikut
1. Pengurus Pusat.
2. Pengurus Daerah.
3. Pengurus Cabang.
4. Pengurus Ranting.
5. Perwakilan Daerah Luar Negeri.
Pasal 14
1. Pengurus pusat adalah pimpinan tertinggi yang melaksanakan tugas
kepemimpinan dan bertanggung jawab keluar dan kedalam.
2. Pengurus pusat terdiri dari Pengurus Harian dan Bidang - Bidang.
3. Musyawarah besar (kongres) memilih 3 (tiga) orang formatur untuk menetapkan
personalia pengurus pusat untuk masa bakti 5 tahun.
4. Formatur dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua umum.
5. Personalia Pengurus Pusat harus dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari
Guru Besar.
6. Perubahan personalia pengurus pusat kalau dianggap perlu dapat dilakukan
dalam rapat pleno pengurus pusat dengan persetujuan Dewan Guru.

Pasal 15
1. Pengurus daerah berkedudukan di ibu kota propinsi daerah tingkat I, bertindak
sebagai pimpinan daerah sekaligus komisaris pengurus yang melaksanakan
tugas - tugas koordinator administrasi dan operasional.
2. Pengurus daerah terdiri dari pengurus harian dan bidang-bidang.
3. Musyawarah daerah memilih 3 (tiga) orang formatur untuk menetapkan
personalia pengurus daerah untuk masa bakti 5 tahun.
4. Formatur dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua umum Pengurus
Daerah.
5. Susunan Personalia Pengurus daerah harus dilaporkan dan mendapatkan
pengesahan dari Pengurus Pusat.
6. Perubahan personalia pengurus daerah kalau diperlukan dapat dilakukan
perubahan oleh rapat pleno pengurus daerah dengan persetujuan pengurus
pusat.
Pasal 16
1. Pengurus Cabang berkedudukan disetiap Kotamadya / Kabupaten / kota
Administratif sebagai pelaksana administrasi dan bertindak secara operasional.
2. Pengurus Cabang terdiri dari pengurus harian dan bidang - bidang.
3. Musyawarah Cabang memilih 3 (tiga) orang formatur untukmenetapkan
personalia pengurus Cabang untuk masa bakti 5 tahun.
4. Formatur dengan suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua umum.
5. Susunan personalia Pengurus Cabang harus dilaporkan dan mendapatkan
pengesahan dari Pengurus Pusat yang tembusannya disampaikan kepada
pengurus daerah.
6. Perubahan personalia Pengurus Cabang kalau diperlukan dapat dilakukan
perubahan oleh rapat pleno Pengurus Cabang dengan persetujuan pengurus
pusat.
Pasal 17
1. Pengurus Ranting berkedudukan disetiap Kecamatan.
2. Keberadaan Ranting disyahkan oleh pengurus Cabang dan dilaporkan kepada
Pengurus Pusat dengan tembusan pengurus daerah.
3. Pengurus Ranting bertindak sebagai koordinator administratif.
Pasal 18
1. Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan Guru Dapat membentuk perwakilan
Daerah Luar Negeri sebagai pelaksana administrasi dan bertindak secara
operasional.
2. Syarat-syarat mengenai Perwakilan Daerah Luar Negeri akan diatur dalam
peraturan khusus.
BAB VIII KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 19
Keuangan dan kekayaan PSBS didapat dari :
1. Uang pangkal dan iuran anggota / murid.
2. Sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat.
3. Usaha-usaha lain yang halal dan sah
BAB IX LAMBANG PERGURUAN
Pasal 20
PSBS mempunyai lambang sebagai berikut :
1. Warna dasar merah putih. Merah melambangkan keberanian, putih
melambangkan kesucian. Berani berkorban membela kebenaran dan keadilan
demi nusa dan bangsa.
2. Gambar kaligrafi duduk bersila, artinya kita harus menyerahkan diri kepada Allah.
3. Gambar bintang bersinar, artinya ke Tuhan Yang Maha Esa.
4. Warna biru pada tulisan BS, artinya melambangkan cinta akan seni Bela diri
budaya asli bangsa Indonesia (Pencak Silat).
5. Warna kuning keemasan dikepala melambangkan ketahanan mental dan spiritual
atau tahan uji / coba. Warna hitam pada lingkaran, artinya melambangkan
ketegaran dalam menghadapi segala rintangan.
BAB X PENDIDIKAN
Pasal 21
1. PSBS memberikan pembinaan dan pendidikan kepada murid /anggota.
2. Materi Pembinan dan Pendidikan Keilmuan ditetapkan oleh Dewan Guru.
3. Jenjang Pendidikan PSBS diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
4. Evaluasi pembinaan dan pendidikan PSBS dilaksanakan dengan melakukan
ujian.
5. Syarat-syarat ujian ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI TINDAKAN ADMINISTRATIF
Pasal 22
Tindakan administratif dapat dikenakan kepada aggota yang terbukti melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan :
1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia.
2. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lain yang berlaku.
Pasal 23
Tindakan administratif dikenakan dalam bentuk :
1. Teguran dan Peringatan.
2. Pemberhentian sementara.
3. Pemecatan dan atau Pencabutan Surat Ketetapan.
BAB XII PERATURAN PELAKSANAAN
Pasal 24
Peraturan pelaksanaan dari Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat dengan persetujuan Dewan Guru.
BAB XIII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 25
Anggaran Dasar dapat di ubah oleh musyawarah Besar (kongres) dan
perubahannya sah apabila diputuskan oleh suara terbanyak biasa dari jumlah
peserta musyawarah besar yang hadir serta mendapat persetujuan dari Dewan Guru.
BAB XIV PEMBUBARAN PSBS
Pasal 26
1. Pembubaran Perguruan musyawarah besar yang Silat Budi Suci Ditetapkan
khusus diadakan untuk oleh itu dan keputusannya dinyatakan sah, apabila
dihadiri oleh sedikitnya ¾ Cabang yang sah, serta mendapat persetujuan 34
suara dari jumlah peserta yang hadir.
2. Apabila PSBS dibubarkan, segala hak miliknya diurus oleh suatu komisi yang
dibentuk oleh musyawarah besar PSBS yang membubarkan dengan diketahui
oleh Dewan Guru.
3. Dalam hal mendesak Dewan Guru dapat mengambil tindakan yang
keputusannya tidak dapat diganggu gugat.
BAB XV PENUTUP
Pasal 27
1. Hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga atau Ketentuan tersendiri.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan oleh musyawarah
besar PSBS.
3. Untuk pertama kali Anggaran Dasar PSBS ini diatur dan disahkan oleh Dewan
Guru.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERGURUAN SILAT BUDI SUCI

BAB I KEANGGOTAAN
Pasal 1
1. Yang dapat diterima menjadi Siwa Budi Suci adalah anak – anak remaja, dewasa
putra - putri yang menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta telah memenuhi persyaratan, sebagai berikut :
a. Mendaftarkan diri untuk menjadi Siswa Budi Suci dengan mengisi formulir
permohonan yang telah disediakan kepada Pengurus Cabang PSBS.
b. Membayar uang pangkal.
c. Menjalani test masuk yang diadakan untuk itu.
2. Calon siswa yang lulus test akan diterima menjadi Siswa Dasar.
Pasal 2
Yang dapat diterima sebagai anggota Budi Suci adalah :
a. Pelatih Budi Suci.
b. Pendekar Budi Suci.
Pasal 3
Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan Budi Suci adalah : seorang yang
karena jabatannya, kedudukannya dan atau keahliannya. dibutuhkan oleh perguruan
Silat Budi Suci.
Pasal 4
Hak dan kewajiban siswa Budi Suci adalah :
a. Setia kepada Perguruan Silat Budi Suci.
b. Taat kepada peraturan- peraturan dan tunduk kepada pimpinan.
c. Sanggup menjaga nama baik Perguruan Budi Suci serta menjauhkan diri dari
perbuatan yang tercela.
d. Membayar uang iuran / uang pembinaan.
e. Mendapatkan nomor induk, atribut serta pendidikan yang sesuai dengan
tingkatannya.
f. Tidak merangkap dengan Perguruan yang sejenis.
Pasal 5
a. Setia kepada Perguruan Silat Budi Suci.
b. Tunduk dan Taat kepada peraturan-peaturan dan tunduk kepada pimpinan.
c. Sanggup menjaga. Nama baik perguruan menjauhkan diri dari perbuatan yang
tercela. Budi Suci serta
d. Membayar uang iuran / pembinaan.
e. Mendapatkan nomor induk, atribut serta pendidikan yang sesuai dengan
tingkatannya.
f. Tidak merangkap dengan perguruan yang sejenis.
g. Anggota berhak menyatakan pendapat, suara, memilih serta dipilih sebagai
pemimpin.
h. Anggota yang cacat atau meninggal dunia dalam melaksanakan tugas perguruan
berhak mendapatkan santunan yang diberikan kepada yang bersangkutan atau
ahli warisnya.
Pasal 6
Siswa dan anggota Budi Suci berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri.
3. Atas keputusan pimpinan / organisasi.
BAB II STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 7
Struktur organisasi PSBS tersusun sebagai berikut :
1. Pengurus Pusat.
2. Pengurus Daerah.
3. Pengurus Cabang.
4. Pengurus Ranting.
5. Perwakilan Daerah Luar Negeri.
Pasal 8
1. Pengurus pusat PSBS berkedudukan ditempat kedudukan organisasi sebagai
lembaga tertinggi yang melaksanakan tugas kepemimpinan serta bertanggung
jawab keluar dan kedalam.
2. Personalia Pengurus Pusat atas persetujuan Dewan Guru.
3. Pengurus pusat bertanggung jawab kepada Dewan Guru.
Komposisi Pengurus Pusat PSBS tersusun sebagai berikut :
a. Ketua Umum
 Penanggung jawab organisasi keluar dan kedalam.
 Penanggung jawab kebijaksanaan organisasi.
 Penanggung jawab masalah keuangan organisasi.
 Penanda tangan semua bentuk surat menyurat organisasi.
b. Wakil Ketua Umum dan atau Ketua Harian
 Membantu ketua umum dalam pelaksanaan tugas harian sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan oleh ketua umum.
 Mewakili ketua umum bila berhalangan.
 Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Umum.
c. Sekretaris Umum
 Penanggung jawab administrasi keuangan.
 Penanda tangan semua bentuk surat menyurat organisasi.
 Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan fungsi lainnya dilingkungan
Pengurus Pusat PSBS melalui dukungan administrasi kesekretariatan.
 Koordinator penyelenggaran rapat-rapat/pertemuan dilingkungan Pengurus
Pusat PSBS.
 Didalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa orang sekretaris.
 Sekretaris umum dalam melaksanakan tugasnya melaporkan dan
bertanggung jawab kepada Ketua Umum/ Wakil Ketua Umum / Ketua Harian.

d. Bendahara
 Penanggung jawab administrasi keuangan.
 Pemegang kas / kekayaan organisasi.
 Menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan fungsi lainya dilingkungan
Pengurus Pusat PSBS melalui dukungan administrasi keuangan.
 Membantu kegiatan pengadaan dana bekerja sama dengan Bidang Usaha dan
Dana.
 Didalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa orang Wakil Bendahara.
 Bendahara dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua
Umum / Wakil Ketua Umum / Ketua Harian.
e. Ketua Bidang Organisasi dan Operasi
Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja pengurus Pusat PSBS untuk
bidang organisasi dan hubungan luar negeri Yang meliputi pembinaan organisasi
kepemimpinan PSBS Serta pembinaan tingkat pengembangan hubungan dengan
instansi / organisasi lain. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
 Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Operasi dengan tugas dan tanggung jawab
membantu Ketua Bidang sesuai dengan yang ditugaskan, serta bertanggung
jawab kepada Ketua Bidang.
 Departemen Pembinaan Organisasi Perguruan dengan tugas dan tanggung
jawab :
o Membina, menetapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan, disiplin dan
kader kader organisasi disemua jajaran kepemimpinan PSBS.
o Melaporkan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab kepada Ketua Bidang
Organisasi dan operasi
 Departemen Pembinaan Mental Spiritual dengan tugas dan tanggung jawab :
o Pengelolaan dan mengembangkan nilai-nilai spiritual Pencak Silat yang
sesuai dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar PSBS.
o Melaporkan pelaksanaan tugas serta tanggung jawab kepada Ketua Bidang
Organisasi dan operasi.
Ketua Bidang Organisasi dan operasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Ketua Umum / Wakil Ketua Umum / Ketua Harian.
f. Ketua Bidang Hubungan Masyarakat
1. Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja Pengurus Pusat PSBS untuk
bidang permasyarakatan perguruan dokumentasi dan berbagai bentuk kegiatan
lainnya yang berhubungan dengan pengembangan perguruan.
2. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
 Departemen permasyarakatan dengan tugas dan tanggung jawab :
 Memasyarakatkan dan meningkatkan citra perguruan melalui pemanfaatan
berbagai media massa.
 Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Hubungan Masyarakat.
 Departemen Dokumentasi dan Penerbitan dengan tugas dan tanggung jawab :
 Penyelenggaraan dokumentasi kegiatan perguruan dan berbagai bentuk
penerbitan baik sebagai media komunikasi untuk kalangan intern perguruan
maupun untuk masyarakat luas pada umumnya.
 Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Hubungan Masyarakat.
 Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Ketua Umum / Wakil Ketua Umum / Ketua Harian.
g. Ketua Bidang Dana dan Usaha
 Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja Pengurus Pusat PSBS
untuk Bidang Dana dan Usaha yang meliputi usaha penghimpunan dana
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan perguruan.
 Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
 Departemen Dana dengan tugas dan tanggung jawab :
 Mengusahakan dana melalui berbagai program yang dapat menghimpun dan
meningkatkan kekayaan organisasi perguruan, baik dalam bentuk
sumbangan maupun dalam bentuk kerjasama menguntungkan dengan pihak
lain. yang saling
 Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Dana dan Usaha.
 Departemen Usaha dengan tugas dan tanggung jawab : Mengusahakan
pengadaan prasarana / perlengkapan perguruan termasuk pemeliharaan dan
penggunaannya.
 Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Dana dan Usaha.
h. Ketua Bidang Keilmuan
1. Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja Pengurus Pusat PSBS untuk
Bidang Pembinaan Keilmuan PSBS yang meliputi aspek Pencak Silat.
2. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : Departemen Kepelatihan dengan
tugas dan tanggung jawab: Membina, memantapkan serta meningkatkan kualitas
pelatih serta mengorganisir keberadaan pelatih.
• Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Keilmuan. Departemen Pembinaan siswa dengan tugas dan tanggung
jawab :
• Membina, memantapkan serta meningkatkan kualitas siswa.
• Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua
Bidang Keilmuan.
i. Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
1. Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja Pengurus Pusat PSBS untuk
kegiatan Penelitian dan Pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan
keberadaan dan kualitas Perguruan Silat Budi Suci.
2. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :Departemen Pencak Silat Olahraga
dengan tugas dantanggung jawab : Memantau, meneliti serta mengkaji
penyelenggaraan pembinaan aspek Pencak Silat Olahraga termasuk berbagai
peraturan Olahraga baik Dan ketentuan dilingkungan Pencak PSBS Silat
Maupun dilingkungan IPSI sebagai induk organisasi dalam upaya meningkatkan
kualitas dan citra PSBS.
• Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua Bidang
Litbang.
Departemen Pencak Silat Seni dan Beladiri dengan tugas dan tanggung jawab :
1. Memantau, meneliti serta mengkaji penyelenggaraan pembinaan aspek Pencak
Silat Seni dan Beladiri termasuk berbagai peraturan dan ketentuan Seni dan
Beladiri baik dilingkungan PSBS maupun dilingkungan IPSI dalam rangka upaya
meningkatkan kualitas dan citra PSBS.
2. Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada Ketua Bidang
Litbang.
3. Ketua Bidang Litbang bertanggung jawab kepada Ketua Umum / Wakil Ketua
Umum / Ketua Harian.
j. Ketua Bidang Perwasit Jurian
1. Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja Pengurus Pusat PSBS untuk
kegiatan pembinaan dan Pengembangan perwasit jurian mulai dari kaderisasi
wasit juri, pendidikan dan penetapan jenjang wasit juri, penugasan
penyelenggaraan disiplin serta pendataan prestasi wasit juri.
2. Melaporkan pelaksanaan tugas serta bertanggung jawab kepada kepada Ketua
Umum / Wakil Ketua Umum / Ketua Harian.
Pasal 9
1. Pengurus Daerah PSBS berkedudukan di Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I,
yang melaksanakan koordinasi dan operasi daerah.
2. Personalia Pengurus Daerah disahkan oleh Pengurus Pusat dan dilaporkan
kepada Dewan Guru.
3. Pengurus Daerah bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.
4. Komposisi Pengurus Daerah Pusat sama dengan Komposisi Pengurus
Pasal 10
1. Pengurus Cabang PSBS berkedudukan di Kotamadya / Kabupaten/ kota
Administratif yang melaksanakan tugas operasional.
2. Personalia Pengurus Cabang disahkan oleh Pengurus Pusat dan dilaporkan
kepada Dewan Guru.
3. Pengurus Cabang bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.
4. Komposisi Pengurus Cabang sama dengan Komposisi Pengurus Daerah.
Pasal 11
1. Pengurus Ranting berkedudukan di Kecamatan, yang melaksanakan tugas-
tugas operasional Pengurus Cabang.
2. Personalia Pengurus Ranting disahkan oleh Pengurus Cabang dan dilaporkan
kepada Pengurus Pusat dengan tembusan kepada Pengurus Daerah.
3. Pengurus Ranting bertanggung jawab kepada Pengurus Cabang.
Komposisi Pengurus Ranting adalah sebagai berikut :
• Ketua
• Sekretaris
• Bendahara
• Departemen Pembinaan Siswa
BAB III PERWAKILAN DAERAH LUAR NEGERI
Pasal 12
1. Perwakilan Daerah Luar Negeri berkedudukan disatu negara.
2. Personalia Perwakilan Daerah Luar Negeri disahkan oleh Pengurus Pusat dan
disetujui oleh Dewan Guru.
3. Perwakilan Luar Negeri bertanggung jawab kepada Daerah Pengurus Pusat.
4. Komposisi Perwakilan Daerah Luar Negeri disesuaikan dengan kebutuhan
dengan persetujuan Dewan Guru.
BAB IV PENDIDIKAN
Pasal 13
Perguruan Silat Budi Suci memberikan pembinaan dan pendidikan kepada siswa
dan anggota dengan jenjang sebagai berikut :
TINGKAT SISWA
1. Siswa Dasar, tanda Sabuk Putih dengan masa pembinaan 3 bulan.
2. Siswa Satu, tanda Sabuk Hijau dengan masa pembinaan 1 tahun.
3. Siswa Dua, tanda Sabuk Kuning dengan masa pembinaan 1 tahun.
4. Siswa Tiga, tanda Sabuk Coklat dengan masa pembinaan 1 tahun.
TINGKAT PELATIH
1. Pelatih Muda, tanda Sabuk Merah Strip Coklat dengan masa pembinaan 1 tahun.
2. Pelatih Madya, tanda Sabuk Merah Strip Merah dengan masa pembinaan 1 tahun.
3. Pelatih Utama, tanda Sabuk Merah Strip Hitam dengan masa pembinaan 1 tahun.
TINGKAT PENDEKAR
1. Pendekar Muda, tanda Sabuk Hitam Strip Putih dengan masa pembinaan 3 tahun.
2. Pendekar Madya, tanda Sabuk Hitam Strip Kuning dengan masa pembinaan 3
tahun.
3. Pendekar Utama, tanda Sabuk Hitam Strip Merah dengan masa pembinaan 3
tahun.

Pasal 14
1. Peraturan Kenaikan Tingkat Siswa
a. Untuk melaksanakan evaluasi hasil Pembinaan dan pendidikan siswa
dilakukan dengan ujian kenaikan tingkat siswa.
b. Yang boleh mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat Siswa adalah semua siswa
yang telah selesai menjalani pembinaan dan pendidikan sesuai dengan
tingkatnya.
c. Ujian kenaikan tingkat siswa dilaksanakan oleh Pengurus Cabang.
d. Peserta ujian kenaikan tingkat yang lulus dilaporkan ke Pengurus Pusat untuk
mendapatkan pengesahan dengan bukti ijazah.
2. Peraturan Kenaikan Tingkat Pelatih
a. Untuk melaksanakan evaluasi hasil Pembinaan dan pendidikan pelatih
dilakukan dengan ujian kenaikan tingkat pelatih.
b. Yang boleh mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat pelatih adalah semua pelatih
yang telah selesai menjalani pembinaan dan pendidikan sesuai dengan
tingkatnya.
c. Ujian kenaikan tingkat pelatih dilaksanakan oleh Pengurus Daerah dengan
mandat dari Pengurus Pusat yang disetujui oleh Dewan Guru.
d. Peserta ujian kenaikan tingkat yang lulus dilaporkan ke Pengurus Pusat untuk
mendapatkan pengesahan dengan bukti ijazah.
3. Peraturan Kenaikan Tingkat Pendekar
a. Untuk melaksanakan evaluasi hasil Pembinaan dan pendidikan Pendekar
dilakukan dengan ujian kenaikan tingkat Pendekar.
b. Yang boleh mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat Pendekar adalah semua
Pendekar yang telah selesai menjalani pembinaan dan pendidikan sesuai
dengan tingkatnya.
c. Ujian kenaikan tingkat Pendekar dilaksanakan oleh Dewan Guru.
d. Peserta ujian kenaikan tingkat yang lulus akan mendapatkan pengesahan
dengan bukti ijazah.
4. Persyaratan mengenai ujian kenaikan tingkat diatur dalam peraturan khusus
kenaikan tingkat Perguruan Silat Budi Suci.
BAB V PERTANDINGAN
Pasal 15
1. Perguruan Silat Budi Suci menyelenggarakan pertandingan Pencak Silat
olahraga.
a. Kejuaraan Nasional Dewasa.
b. Kejuaraan Nasional Remaja.
c. Kejuaraan lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan.
2. Perguruan Silat Budi Suci menyelenggarakan pertandingan Pencak Silat Seni
dan Pencak Silat Beladiri.
a. kejuaraan Nasional Dewasa.
b. Kejuaraan Nasional Remaja.
c. Kejuaraan lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan.
3. Peraturan Pelaksanaan Kejuaraan Nasional diatur dalam peraturan
penyelenggaraan pertandingan Pencak Silat Budi Suci.
BAB VI TINDAKAN ADMINISTRASIP
Pasal 16
1. Tindakan administratip yang berbentuk sanksi dapat diberikan kepada siswa,
anggota dan tingkat pimpinan yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan lain yang
berlaku.
2. Saksi diberikan dalam bentuk :
a. Teguran lisan/ Peringatan Tertulis
b. Pemberhentian Sementara
c. Pemecatan / Pencabutan Surat Keputusan
3. Yang berhak memberikan saksi adalah sebagai berikut :
a. Siswa yang melakukan pelanggaran, yang berhak memberikan sanksi adalah
Pengurus Cabang.
b. Anggota yang melakukan pelanggaran, yang berhak memberikan sanksi
adalah Pengurus Pusat dengan disetujui Dewan Guru.
c. Tingkat Pengurus Ranting yang melakukan pelanggaran yang berhak
memberikan sanksi adalah Pengurus Cabang, serta harus dilaporkan kepada
Pengurus Pusat dengan tembusan Pengurus Daerah.
d. Tingkat Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang yang melakukan
pelanggaran yang berhak memberikan sanksi adalah Pengurus Pusat dengan
persetujuan Dewan Guru.
e. Tingkat Pengurus Pusat yang melakukan pelanggaran, yang berhak
memberikan sanksi adalah Dewan Guru.
BAB VII LAIN-LAIN
Pasal 17
1. Dewan Guru berhak melaksanakan Serasehan Pendekar, sebagai salah satu
sarana untuk tercapainya maksud dan tujuan.
2. Hal-hal yang belum teratur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
Peraturan Khusus yang dikeluarkan oleh Pengurus Pusat.
3. Segala surat menyurat organisasi harus ditanda tangani oleh Ketua dan
Sekretaris
4. Segala surat menyurat yang menyangkut masalah keilmuan disamping ditanda
tangani oleh Ketua dan Sekretaris, harus ditanda tangani pula oleh Dewan Guru.
BAB VIII PENUTUP
Pasal 18
Untuk pertama kali Anggaran Rumah Tangga ini diatur dan disahkan oleh Dewan
Guru.

Anda mungkin juga menyukai