Anda di halaman 1dari 7

NAMA

: MEIDARSI UTAMI

NIM

: 21115069

KANKER

A.Definisi Kanker
Penyakit Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya
(invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ
penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah
diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan
membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi
penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan
merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat
terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai
kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati.
Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang
tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga
sulit diobati.
B.Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya
tumbuh dan membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak menyebar ke luar jaringan.
Sedangkan tumor ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali
dan merusak jaringan lainnya.
C.Faktor - faktor penyebab kanker
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab
kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan.
Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai
berikut :
1. Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker
yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung
telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk

menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya
menderita kanker payudara.
2. Faktor Lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring
(pita suara), dan kandung kemih.
Sinar Ultraviolet dari matahari
Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen
dihasilkandari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di
Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel
darah, seperti Leukemia.
3. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan
kanker adalah :
o Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan
resiko terjadinya kanker lambung
o Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi
terhadap kanker kerongkongan.
o Zat pewarna makanan
o Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang
tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
o Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
4. Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :

Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan


salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah
yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di
China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena
faktor lingkungan dan genetik.
Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker
darah lainnya.

5. Infeksi

o Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih


karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab
iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
o Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran
empedu.
o Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab
kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan
lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
6. Faktor perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum
minuman beralkohol.
Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering
berganti ganti pasangan.
7. Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong
terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang
berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker
rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
8. Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan
berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
9. Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron
bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu :

Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.


Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari
makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan,
baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

D. Jaringan yang diserang

Semua jaringan yang ada di dalam tubuh dapat diserang oleh kanker, terutama
jaringan jaringan yang perfusinya sangat baik, seperti paru paru, hati, ginjal, dll.
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus
sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

menyerang jaringan biologis di dekatnya.


bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem
limfatik, disebut metastasis.
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel
kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat
sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia
merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat
adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi,
aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan
dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan
yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA,
menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi
mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi
tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi
dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:
perpindahan fasa G1 menuju fasa S
siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi.Pencerap
hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh
hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang
sering ditemukan pada kanker.
siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih
seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain
tertentu pada kromosomPada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita
mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.

E.Pengobatan Kanker
1. Pengobatan Konvensional
- Pengobatan dengan Kemoterapi
Prinsip kerja pengobatan ini adalah dengan meracuni atau membunuh sel - sel
kanker, mengontrol pertumbuhan sel kanker, dan menghentikan pertumbuhannya
agar tidak menyebar atau untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh

kanker. Kemoterapi terkadang merupakan pilihan pertama untuk menangani


kanker. Kemoterapi bersifat sistematik, berbeda dengan radiasi atau pembedahan
yang bersifat setempat, karenanya kemoterapi dapat menjangkau sel-sel kanker
yang mungkin sudah menjalar dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Penggunaan kemoterapi berbeda-beda pada setiap pasien, kadang-kadang sebagai
pengobatan utama, pada kasus lain dilakukan sebelum atau setelah operasi dan
radiasi. Tingkat keberhasilan kemoterapi juga berbeda-beda tergantung jenis
kankernya. Kemoterapi biasa dilakukan di rumah sakit, klinik swasta, tempat
praktek dokter, ruang operasi (walaupun jarang dilakukan) dan juga di rumah
(oleh perawat, penderita sendiri, atau anggota keluarga lainnya).
Efek samping kemoterapi adalah terjadi penurunan jumlah sel-sel darah (akan
kembali normal sekitar seminggu kemudian), infeksi (ditandai dengan panas ,
sakit tenggorokan, rasa panas saat kencing, menggigil dan luka yang memerah,
bengkak, dan rasa hangat), anemia, pendarahan seperti mimisan, rambut rontok,
kadang ada keluhan seperti kulit yang gatal dan kering, mual dan muntah,
dehidrasi dan tekanan darah rendah, sembelit/konstipasi, diare, gangguan sistem
syaraf.
- Pengobatan dengan Terapi Penyinaran (Radiasi)
Terapi radiasi biasanya dilakukan sebelum atau sesudah operasi untuk
mengecilkan tumor. Radiasi dilakukan dalam usaha menghancurkan jaringanjaringan yang sudah terkena kanker.
Efek samping penyinaran adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel
darah putih, infeksi/peradangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari,
rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan dapat menyebabkan
kebotakan.
- Pengobatan dengan pembedahan
Pembedahan merupakan bentuk pengobatan kanker yang paling tua. Beberapa
kanker sering dapat disembuhkan hanya dengan pembedahan jika dilakukan pada
stadium dini.
- Pengobatan dengan terapi kombinasi
Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari
pembedahan, penyinaran, dan kemoterapi. Pembedahan atau penyinaran
mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi bertujuan
membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun
penyinaran. Terkadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum
pembedahan untuk memperkecil ukuran tumor atau setelah pembedahan untuk
menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang mungkin tersisa.
2. Pengobatan Herbal

Pengobatan herbal adalah suatu pengobatan menggunakan berbagai macam


ekstrak dari tumbuh-tumbuhan (tanaman obat), contohnya, ekstrak dari keladi
tikus (Extract Typhonium Flagelliforme) yang dikombinasikan dengan bahan
alami lainnya yang diolah secara modern, yang dapat membantu detoxifikasi
jaringan darah dan menstimulasi system kekebalan tubuh untuk bersama-sama
memberantas sel kanker. Pengobatan herbal adalah salah satu alternatif
pengobatan yang telah banyak terbukti keampuhannya selain pengobatan yang
dilakukan secara modern/konvensional.
Penggunaan herbal untuk mengobati kanker tidak muncul begitu saja. Ada
beberapa pendekatan yang mendasari pengobatan dengan bahan baku tersebut,
yaitu sebabagi berikut:

Konsep dari hasil penelitian bahwa kanker bersifat reversible (bisa normal
kembali)
Konsep menghambat pertumbuhan kanker. Kanker tumbuh karena
karsinogen dan lingkungan yang mendukung mutasi genetis pertumbuhan.
Jika karsinogen dan lingkungan tersebut ditiadakan, pertumbuhan kanker
akan terhambat.
Konsep penuaan sel kanker. Jika pertumbuhannya dihambat, maka sel kanker
tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang, kemudian tua dan
mati.
Konsep memperkuat sel lain di sekitar kanker. Kanker berkembang dengan
cara menyerang sel yang ada disekitarnya, sehingga dengan memperkuat sel
sehat di sekitarnya akan terbentuk pertahanan sel yang dapat menahan sel
kanker.

Ketika sel normal (A) rusak atau tua (2),


merekamengalami apoptosis (1); sel kanker (B)
menghindari apoptosis dan terus membelah diri.

Perkembangan sel normal menjadi sel kanker

Anda mungkin juga menyukai