Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan

Kartu Nama Elektronik Multimedia


Iwan Binanto
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sain dan Teknologi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Abstract
Business card usually needed by people who looking for partnership, colleague, or
else. There are informations about name, office and/or home address, and jobs
position on conventional business card. Sometimes this information is not enough,
because there is no curriculum vitae or something important else. In this time,
computer technology is growing fast and either multimedia technology. We can using
this technology to implementing multimedia electronic business card which is more
complete than conventional one. We can put curriculum vitae, animation, sound, and
something important else in there.
This paper presents about implementing Macromedia Flash MX
to make a
Multimedia electronic business card.
Keywords: multimedia, e-business card, CDROM
1. Pendahuluan.
Kartu nama sudah menjadi suatu kebutuhan bagi seseorang yang sering
mencari rekanan, baik itu rekanan bisnis maupun rekanan lain. Kartu nama
konvensional umumnya dibuat dari media kertas atau plastik yang di atasnya
dicetak informasi berupa nama seseorang, nama instansinya, alamatnya, dan
jabatan seseorang tersebut.
Informasi-informasi yang ada di kartu nama konvensional terkadang dirasa
kurang lengkap. Misalnya tidak dapat memberikan informasi curriculum vitae,
tidak dapat memberikan informasi kegiatan-kegiatan yang dijalani, dan tidak
dapat memberikan informasi-informasi lainnya yang dianggap penting untuk
dipublikasikan. Di samping itu, kartu nama konvensional tidak interaktif.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan teknologi
multimedia, serta harga komputer yang semakin murah, maka informasi yang ada
di media kartu nama konvensional tersebut dapat dialihkan ke suatu media
elektronik untuk dapat diakses menggunakan komputer yang sudah mendukung
teknologi multimedia. Pengalihan ini akan menimbulkan akibat yang baik, karena
informasi yang disampaikan lebih interaktif dan lebih lengkap. Disamping itu
akan menimbulkan image yang lebih baik pula buat seseorang yang memilikinya.
Pembuatan kartu nama elektronik multimedia ini pada dasarnya
menggunakan software Macromedia Flash MX
yang notabene merupakan
software pembuat animasi yang populer karena kemudahan dalam
penggunaannya. Disamping itu, Macromedia Flash MX
dipilih untuk
digunakan karena dapat menghasilkan file .exe sehingga dapat langsung

dipanggil dari command prompt atau dapat langsung dijalankan dengan perintah
batch.
2. Kartu Nama Elektronik Multimedia.
Kartu Nama ini disebut elektronik karena pengaksesan informasi yang ada
di dalamnya harus diakses secara elektronik, yaitu dengan menggunakan
komputer. Kartu Nama ini merupakan suatu multimedia karena di dalamnya
terkandung informasi-informasi yang berupa teks, suara, dan gambar, baik itu
gambar diam maupun gambar bergerak (animasi).
Kartu nama elektronik ini berupa kepingan CDROM yang berisi
informasi-informasi yang ada di satu lembar kartu nama konvensional ditambah
dengan curriculum vitae yang lengkap, maupun informasi-informasi lain yang
dianggap penting. Kartu nama elektronik ini dapat dirancang lebih interaktif
dengan menggunakan menu, penyisipan suara, dan gambar bahkan dapat
dianimasikan.
Secara fisik, CDROM yang digunakan bukan CDROM yang berukuran 5"
berkapasitas 640 MB, tetapi CDROM yang berukuran 3 berkapasitas 50 MB
sampai 185 MB. Perbandingan ukuran fisik CDROM terlihat pada gambar 1.
Media CDROM berukuran 3 dipandang sudah mencukupi kebutuhan untuk
memuat file-file multimedia yang digunakan.

Gambar 1. Perbandingan media CDROM.


CDROM bagian atas (bagian yang tidak dibaca oleh laser) dapat dicetak
cover yang berisi informasi-informasi seperti yang terdapat di kartu nama
konvensional, sehingga orang lain tanpa menggunakan komputer
sudah
mengetahui bahwa CDROM tersebut adalah bentuk lain dari kartu nama. Di
bawah ini merupakan rancangan informasi-informasi yang akan dicetak di bagian
atas CDROM:

Gambar 2. Cover CDROM sebagai kartu nama konvensional.


3. Metodologi.
Menurut Sutopo (2003), metodologi pengembangan Multimedia terdiri dari
6 tahapan, seperti gambar di bawah ini:

design
concept
material
collecting
distribution

assembly
testing

Gambar 3. Tahap Metodologi pengembangan multimedia.


a. Concept.
Tahap ini merupakan tahap untuk menetukan tujuan dan siapa
pengguna software sehingga disebut juga sebagai identifikasi audience. Selain
itu menentukan macam aplikasi (presentasi, interkatif, dan lainnya) serta
tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan, pembelajaran, perkenalan, dan lainnya).
b. Design.
Merupakan tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur program,
gaya, tampilan, dan kebutuhan material atau bahan untuk software.
c. Material Collecting.
Merupakan tahap dimana pengumpulan bahan yang sesuai dengan
kebutuhan. Tahap ini dapat dikerjakan parallel dengan tahap assembly.
d. Assembly.
Tahap dimana semua objek atau bahan multimedia dibuat. Pembuatan
aplikasi berdasarkan dari storyboard dan struktur navigasi pada tahap design.
e. Testing.

Testing dilakukan setelah selesai tahap assembly dengan menjalankan


software dan dilihat serta diperiksa apakah ada kesalahan.
f. Distribution.
Tahapan dimana software disimpan dalam suatu media penyimpanan
dan siap untuk didistribusikan. Setelah didistribusikan akan dievaluasi kembali
apakah concept yang sudah dibuat dapat diterma oleh audience.
Metodologi ini merupakan putaran (cycle) yang saling mendukung. Gambar
panah dengan warna hitam menunjukkan dukungan langsung terhadap tahapan
berikutnya, sedangkan gambar panah dengan warna abu-abu menunjukkan
dukungan yang tidak langsung terhadap tahapan berikutnya (seperti pada tahap
distribution ke tahap concept).
4. Implementasi.
4.1. Penyusunan Concept dan Design.
Concept kartu nama elektronik multimedia ini untuk memperkenalkan diri
seseorang selengkap-lengkapnya. Informasi yang disampaikan dapat tergantung
pada audience yang dituju. Dalam makalah ini, audience yang dituju adalah
kalangan akademisi.
Design kartu nama elektronik multimedia merupakan alur program beserta
rancangan kartu nama elektronik multimedia yang dibuat. Prototype kartu nama
elektronik multimedia yang dibuat mempunyai alur yang tidak terlalu kompleks,
yaitu:
start
Pembukaan
Disisipi efek suara
Disisipi lagu, ketika menunggu
penekanan tombol
nama file: index.swf
Residence
Alamat kantor
Alamat rumah
nama file: _residence.swf
Kegiatan
Kegiatan yang dirasa perlu
untuk dipublikasikan
nama file: _kegiatan.swf
A

A
Pengajaran
Matakuliah yang pernah
diampu
nama file: _mengajar.swf

Publikasi Ilmiah
Makalah yang pernah dimuat
suatu Jurnal Ilmiah
nama file: _publikasi.swf
Publikasi Umum
Buku yang diterbitkan penerbit
umum.
nama file: _publikasi1.swf
end

Gambar 4. Diagram alur kartu nama elektronik multimedia.


Concept dan design tersebut kemudian diimplementasikan dengan
pembuatan kartu nama elektronik multimedia menggunakan Macromedia Flash
MX . Disamping menggunakan Macromedia Flash MX
digunakan juga
software lain, yaitu Adobe Photoshop. Adobe Photoshop digunakan untuk
membuat gambar background maupun gambar-gambar lain yang dirasa perlu.
4.2. Material Collecting.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kartu nama elektronik
multimedia berupa gambar diam, suara (sound), gambar animasi, serta teks. Pada
makalah ini gambar diam diambil dari internet, wallpaper, dan hasil pemotretan.
Gambar diam dimanipulasi dan dianimasikan dengan Macromedia Flash MX
disamping diolah dengan Adobe Photoshop. File suara (sound) diambil dari file
suara Sistem Operasi Windows, sedangkan gambar animasi diambil dari internet.
Media penyimpanan dipilih CDROM dengan diameter 3, karena data yang
terkumpul tidak melebihi 100 MB.
4.3. Assembly.
Concept dan design tersebut kemudian diimplementasikan dengan
pembuatan storyboard. Storyboard berguna untuk merencanakan isi dan animasi
yang ada di masing-masing file .swf. Storyboard yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. File index.swf
Ada layar pembuka, berisi informasi awal, yaitu nama, alamat home
page, alamat e-mail, dan nomor handphone. Diselingi dengan animasi

super pinguin yang sedang terbang. Diberi pesan pembuka tentang


Kartu Nama elektronik di bagian ini.
Ada tombol OK untuk melanjutkan ke bagian selanjutnya, setelah
selesai membaca pesan.

b. File _residence.swf

Berisi informasi alamat kantor dan alamat rumah beserta nomor


teleponnya.
Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut.

c. File _kegiatan.swf

Background dibuat dengan menggunakan Adobe Photoshop yang


menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sudah pernah dilakukan.
Berisi informasi-informasi tentang kegiatan yang sudah dilakukan,
terutama sebagai pembicara.
Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut.

d. File _mengajar.swf

Background mengambil gambar wallpaper dari Linux RedHat 9.0,


tidak diedit dan tidak dimanipulasi dengan Adobe Photoshop.
Berisi informasi-informasi tentang matakuliah yang pernah dan
sedang diampu.
Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut.

e. File _publikasi.swf

Background mengambil gambar wallpaper dari Linux RedHat 9.0,


tidak diedit dan tidak dimanipulasi dengan Adobe Photoshop.
Berisi informasi-informasi tentang judul-judul tulisan yang sudah
pernah dimuat di jurnal.
Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut.

f. File _publikasi1.swf

Background mengambil gambar wallpaper dari Linux RedHat 9.0,


tidak diedit dan tidak dimanipulasi dengan Adobe Photoshop.
Berisi informasi-informasi tentang judul-judul buku yang sudah
diterbitkan penerbit umum..
Ada animasi menghilang dari informasi-informasi tersebut dengan
warna hitam diteruskan dengan suara tanda perpisahan.

4.4. Testing.
Pada pembuatan prototype ini, testing dilakukan permodul. Hal ini
dikarenakan kartu nama elektronik multimedia didesign dengan modul-modul
yang berbentuk file mandiri, sehingga akan memudahkan penanganan kesalahan
serta pengembangan di kemudian hari. Jika modul-modul yang berbentuk file
tersebut sudah berjalan sesuai yang diinginkan, maka dilakukan testing
keseluruhan.
4.5. Distribution.
4.5.1. Pembuatan file .exe dan autorun.inf.

File .swf hanya dapat dijalankan dengan aplikasi Flash Player


sehingga tidak dapat langsung dijalankan dari command prompt maupun dari
Windows Explorer, karena bukan merupakan file executable. Oleh karena
itu, file .swf harus dibuat menjadi executable lebih dulu. Untuk membuat
file .swf menjadi executable (menjadi .exe) dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a.
b.
c.

Menjalankan index.swf terlebih dahulu.


Ketika index.swf sedang berjalan, maka tombol Esc pada keyboard
harus ditekan sehingga menu Flash Player tampil.
Pada menu tersebut diklik File > Create Projector, seperti
pada gambar di bawah ini:

Gambar 5. Membuat .exe pada file .swf.


d.

Kemudian harus disimpan dengan sebuah nama, dalam makalah ini


diberi nama iwan.exe.

Langkah-langkah di atas sebenarnya menghasilkan Flash Player


beserta parameter-parameter yang berupa nama-nama file .swf yang
diperlukan. Sehingga file-file .swf tetap harus disertakan dalam satu
directory dengan file .exe tersebut.
Agar file iwan.exe tersebut dapat berjalan otomatis pada saat media
CDROM dimasukkan ke drive CDROM, maka perlu dibuat file
autorun.inf yang berisi script sederhana dan dibuat dengan text editor
biasa, misalnya menggunakan notepad. Isi dari autorun.inf adalah
sebagai berikut:
[autorun]
open=iwan.exe

File autorun.inf, file-file .swf dan file iwan.exe harus terletak


pada satu directory yang sama.
4.5.2. Burn ke media CD.

Merupakan langkah terakhir pada pembuatan kartu nama elektronik


multimedia. Burning ke media CD dapat dilakukan dengan software pihak
ketiga, misalnya Ahead Nero, atau jika menggunakan Microsoft Windows
XP maka tidak perlu menggunakan software pihak ketiga. Microsoft
Windows XP sudah menyediakan fasilitas tersebut.
5. Kesimpulan dan Saran.
Kartu nama elektronik multimedia mudah dibuat dan informasi-informasi
penting tentang identitas (profile) seseorang dapat dipublikasikan dengan mudah
dan cepat. Disamping itu, mudah digandakan dengan cara mengcopy biasa.
Kartu nama elektronik multimedia ini dapat langsung berjalan atau
langsung dieksekusi oleh Windows ketika dimasukkan ke drive CDROM,
sehingga memudahkan pengguna komputer untuk mengoperasikannya.
Pada pembuatan prototype kartu nama elektronik multimedia ini, masih
terdapat kekurangan-kekurangan, salah satunya adalah antara slide satu dengan
slide lainnya seharusnya dibuat interaktif, yaitu dengan menunggu penekanan
suatu tombol atau klik mouse.
6. Daftar Pustaka.
a. Chandra. 2004. ActionScript Flash MX 2004 untuk Orang Awam. Maxicom.
Palembang.
b. Wahana Komputer. 2004. Pembuatan CD Interaktif dengan Macromedia
Flash MX Professional 2004. Penerbit Salemba Infotek. Jakarta.
c. Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
d. Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat untuk Meningkatkan Keunggulan
Bersaing. Andi Offset. Yogyakarta.
e. Budiarjo, B. 1991. Komputer dan Masyarakat. Elex Media Komputindo.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai