Anda di halaman 1dari 20

Internet Protocol :

ROUTING

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 1


• Routing – adalah proses untuk memilih jalur (path) yang
harus dilalui oleh paket
– Router : perangkat yang melakukan proses routing
• “Jalur yang baik”, tergantung pada :
– Beban jaringan
– Panjang datagran
– Type of service requested
– Pola trafik
• Pada umumnya skema routing hanya
mempertimbangkan the shortest path

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 2


• Perangkat yang berpartisipasi pada proses
routing:
– Routers : harus merutekan paket
– Multihomed Hosts : bisa merutekan paket
• Resminya, host tidak melakukan routing
walaupun sudah dilengkapi software yang
diperlukan untuk routing

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 3


• Dua bentuk routing:
– Direct Routing (Direct Delivery) –
mengirimkan paket dari satu mesin ke mesin
lain secara langsung (mesin-mesin terletak
pada jaringan fisik yang sama)
– Indirect Routing (Indirect Delivery) –
mengirimkan paket dari suatu mesin ke mesin
lain yang tidak terhubung langsung

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 4


Direct Delivery
A B

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 5


Indirect Delivery
A

B
ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 6
Direct Delivery
• Untuk melihat apakah tujuan berada di dalam jaringan fisik yang
sama:
– NETID dari IP address tujuan diambil (diekstrak)
– Lalu dibandingkan dengan NETID pengirim
• Untuk mengirimkan paket dari suatu node,misalnya node A, ke
node yang lain, misalnya node B :
– Datagram dibungkus (encapsulated) ke dalam frame jaringan fisik
– IP address di-bind ke physical address (ARP, RARP)
– Frame dikirimkan
• Router terakhir dari sekumpulan router yang ditempuh datagram
selalu melakukan direct delivery ke node tujuan

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 7


Indirect Delivery
• Router-router bekerjasama untuk mengirimkan
datagram sampai ke router terakhir yang melakukan
direct delivery
• Indirect delivery meliputi :
– Pengambilan datagram dari suatu frame
– Memilih rute berdasarkan algoritma routing yang digunakan
– Re-encapsulation datagram ke dalam frame yang baru
– Menala (setting) physical addresses yang sesuai dalam
header frame
– Mengirimkan frame yang baru ke jaringan

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 8


Table Driven Routing
• Algoritma routing biasanya menggunakan Internet routing table (biasa juga
disebut IP routing table)
– Menyimpan informasi mengenai suatu tujuan dan bagaimana mencapainya
• Tabel ruting hanya menyimpan informasi NETID
– Ukuran tabel ruting jadi kecil dan efisien
• Informasi dalam tabel ruting dinyatakan dalam pasangan (N, G)
• N – NETID jaringan tujuan
• G - IP address dari router berikutnya yang harus ditempuh (next-hop addres)
» Metoda ruting seperti ini disebut next-hop routing
• Setiap pasangan hanya menyatakan satu hop dan selalu mengacu pada
router yang dapat dicapai langsung (directly connected)
• Tabel ruting akan bertambah bila jumlah jaringan (bukan host) bertambah
• Biasanya hanya menggunakan rute statis

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 9


Contoh (Tabel ruting pada router R)

TO REACH HOSTS ROUTE TO


ON NETWORK THIS ADDRESS

20.0.0.0 DELIVER DIRECTLY


30.0.0.0 DELIVER DIRECTLY

10.0.0.0 20.0.0.5

40.0.0.0 30.0.0.7

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 10


Contoh lain next-hop routing

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 11


• Next-hop address tidak diisikan ke datagram (ingat
bahwa IP address dari destination dan source tidak
berubah selama datagram dikirimkan di internet; lihat
lecture notes nomor 7 (tentang IP) halaman 9)
• Nex-hop address disampaikan ke Network Interface
Layer yang akan melakukan hal-hal berikut :
– Binds next-hop address ke physical address
– Membentuk frame menggunakan physical address tersebut
– Membungkus (encapsulates) datagram ke dalam field data
dari frame tersebut
– Mengirimkan frame ke jaringan

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 12


EXAMINATION OR DATAGRAM
UPDATES OF ROUTES TO BE ROUTED

ROUTING ROUTING ALGORITHM


TABLE IN IP SOFTWARE

IP addresses used
Physical addresses used
DATAGRAM TO BE SENT
PLUS ADDRESS OF NEXT HOP

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 13


Default Routes
• Teknik lain yang digunakan untuk menjaga agar
ukuran tabel ruting tetap kecil
• Sangat berguna untuk jaringan yang kecil dan
hanya memiliki satu koneksi ke internet
• Ketika melakukan proses routing, router
memeriksa jaringan lokal terlebih dahulu, jika
ternyata jaringan lokal bukan merupakan
jaringan yang dituju maka router mengirimkan
datagram ke default router

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 14


Contoh default routes

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 15


Host specific routing
• Biasanya tabel ruting dibuat berdasarkan NETID
• IP memungkinkan rute ke sebuah host
dicantumkan di dalam tabel ruting
– Disebut host-specific routing

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 16


Contoh
ET5044Host-specific
– T2N – Telematicsrouting
Lab. ITB 17
Penanganan datagram oleh IP
• Datagram mengalami dua kemungkinan ketika diterima oleh
suatu host :
– Diterima atau diproses oleh host
– Dibuang jika tidak tidak ditujukan untuk host tersebut
• Hanya router yang dapat mem-forward datagram jika datang ke
tujuan yang salah
• Jika datagran sampai ke tujuan yang benar (IP address match):
– Datagram di-ekstrak lalu dikirimkan ke IP protocol module untuk diproses.
– IP protocol menentukan protokol layer atas yang harus dikirimi datagram

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 18


• Jika datagram sampai ke tujuan yang salah (IP
addresses do not match):
– TTL dikurangi 1
– Checksum baru dihitung
– Merutekan datagram (hanya oleh router)
• Host yang bukan router tidak boleh merutekan datagram; dia buang
saja datagram tersebut

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 19


Establishing Routing Tables

• Sampai saat ini kita baru


membahas bagaimana
datagram IP dirutekan
berdasarkan tabel routing
• Kita belum membahas :
– Inisialisasi tabel routing
– Updating tabel routing bila
terjadi perubahan di jaringan
We will deal with those above in
latter lectures

ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB 20

Anda mungkin juga menyukai