Materi Pelatihan
Tujuan:
1. Peserta mempunyai persepsi yang sama tentang tujuan pengorgansiasian masyarakat
menuju lingkungan kampung mandiri.
2. Terumuskannya tujuan pengorgansiasian lingkungan mandiri sementara
Langkah – langkah:
1. Fasilitator memberikan penjelasan materi yang disampaikan,
2. Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi masyarakat dilingkungan
kampungnya dengan melihat aspek social, budaya, politik, dan mengidentifikasi
tujuan serta merumuskan tujuan sementara.
Bentuk kegiatan :
1. Pengantar fasilitator
2. Penggalian peserta (curah Pendapat)
3. Diskusi kelompok
4. Diskusi Umum
5. Rangkuman
Tujuan:
1. Peserta mampu mengenal jenis-jenis
sampah dan sumbernya yang ada
dilingkungan kampungnya
2. Peserta mempunyai persepsi yang
sama tentang tujuan pengorgansiasian
masyarakat dalam pemilahan sampah
dirumah tangganya.
3. Terumuskannya tujuan pengorgansiasian sementara masyarakat dalam pemilahan
sampah ditingkat lingkungan kampungnya
4. Peserta mengerti dampak dan manfaat sampah yang terkelola dilinkungan
kampungnya.
Proses Kegiatan:
1. Fasilitator memberikan penjelasan materi yang disampaikan,
2. Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi sampah dilingkungan kampungnya
dengan melihat sumbernya dan merumuskan cara-cara efektif pengelolaan
sementara dikampungnya.
3. Fasilitator meminta peserta untuk mengidentifikasi dampak sampah yang tak
terkelola
Materi :
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pemakaiaan barang rusak atau materi kelebihan atau
ditolak atau boangan. (kamus istilah lingkungan 1994)Berdasarkan asalnya sampah pada dapat
digolongkan sebagai:
Sampah Organik: adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain.
Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami.
Sampah An-Organik: berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Sebahagian zat an-organik secara keseluruhan tidak dapat
diuraikan oleh alam, sedang sebagahagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang
sangat lama.
Sumber Sampah
1. Dari pemukiman
2. Darri pertanian dan perkebunan
3. Dari sisa bangunan dan konstruksi gedung
4. Dari perdagangan dan perkantoran
5. Dari Industri
Sampah khusus yang perlu penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan
ditimbulkan. Antara lain:
1. Dari Rumah Sakit, yaitu :
Sampah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari
pembedahan, peralatan, botol infus dan sejenisnya, serta obat-obatan. Semua
sampah ini mungkin terkontaminasi oleh bakteri, virus dan sebahagian beracun
sehingga sangat berbahaya bagi manusia dan mahluk lainnya.
Sampah rumah sakit harus dipisahkan
Sampah rumah sakit dibakar didalam sebuah insioerator milik rumah sakit
Sampah Biomedis disterilisasi terlebih dahulu sebelum dibuang ke landfill.
2. Baterai Kering dan Akumulator Bekas
Sampah ini biasanya mengandung logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan.
Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi menimbulkan
bahaya bagi manusia. Jenis sampah ini, biasanya:
Bola lampu bekas
Pelarut dan cat
Zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman
Sampah dari kegiatan pertambangan dan ekspolarasi minyak
Zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi.
Proses kegiatan :
1. Fasilitator memberikan penjelasan materi
yang disampaikan,
2. Fasilitator meminta peserta mengidentifikasi media komunikasi yang tepat
dilingkungan kampungnya dengan harapan dan kekhawatiran peserta.
Materi :
Komunikasi adalah proses pengiriman lambang-lambang sebagai pesan dari komunikator
(penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Komunikasi juga biasanya
menggunakan media atau alat yang berupa apa saja sebagai tempat menyalurkan informasi yang
ingin disampaikan.
Sebuah komunikasi yang baik adalah sesuatu yang bisa memberikan dan menyampai pesan
secara benar pula kepada para penerima pesan. Pesan bisa tersampaikan bila komunikasi yang
dilakukan memenuhi beberapa kriteria, yakni :
1. Adanya pengalaman yang sama
2. Bahasa yang sama
Dengan dua hal di atas, maka komunikasi yang terjadi akan efektif. Namun, efektivitas
komunikasi juga bisa membuat perubahan perilaku sesuai yang diharapkan. Semua itu tentunya
tergantung pada hal, yakni :
1. Aktor
2. dan Frekwensi
Latihan :
*Mencari bentuk komunikasi perubahan perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
Kekwatiran Bersama
Masayakat ampah
Harapan Bersama
Mimpi Bersama
Mimpi Bersama
Dari masyarakat ke msyarakat untuk masyarakat
Bentuk kegiatan :
1. Pengantar fasilitator
2. Penggalian peserta (curah Pendapat)
3. Diskusi kelompok
4. Diskusi Umum
5. Rangkuman