Anda di halaman 1dari 12

Paper Model Pembelajaran

Disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Strategi Belajar


Mengajar Bidang Studi

Oleh :

Enki Dani Nugroho (090210103031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2010
I.

1. Pengertian beberapa istilah dalam pembelajaran berikut ini:


 Pendekatan
Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi
atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Contoh pendekatan pembelajaran :Contextual Teaching and Learning
(CTL)
Sumber: Wina Senjaya, 2008
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses
pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk
memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),
sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan
fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
1. Konstruktivisme (CONSTRUKTIVISM)
2. Menemukan (INQUIRY)
3. Bertanya (QUESTIONING)
4. Masyarakat Belajar (LEARNING COMMUNITY)
5. Permodelan (MODELLING)
6. Refleksi (REFLECTION)
7. Penilaian Yang Sebenarnya (AUTHENTIC ASSESSMENT)

Sumber: Bandono, 2008


 Strategi
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David,
Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran
terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil
dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1)
exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning
(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan
cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Sumber: Wina senjaya, 2008

 Metode
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3)
diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7)
brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Sumber: Wina senjaya, 2008
 Teknik
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi,
perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong
aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun
dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sumber: Wina senjaya, 2008

 Model
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil
(Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4
(empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial;
(2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4)
model modifikasi tingkah laku.
Sumber: Wina senjaya, 2008

 Kedudukan Behavioristik dan Konstruktivistik:

Behavioristik dan Konstruktivistik tidak termasuk ke dalam salah satu


istilah dari kelima istilah di atas. Karena pada hakikatnya behavioristik
dan konstruktivistik merupakan suatu paham yang mendasari sebuah
prinsip pembelajaran, yang nantinya akan membentuk atau memunculkan
teori-teori belajar yang selanjutnya teori belajar tersebut akan berpengaruh
terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Sedangkan model
pembelajaran yang diterapkan nantinya akan mempengaruhi pula suatu
peta konsep pembelajaran yang dibuat. Meskipun behavioristik atau
konstruktivistik dapat mempengaruhi peta konsep, tetapi behavioristik dan
konstruktivistik tetap berada diluar lingkup dari peta konsep itu sendiri.
Maka dari itu behavioristik dan konstruktivistik tidak termasuk ke dalam
ke lima istilah tadi, karena behavioristik dan konstruktivistik merupakan
suatu paham yang mendasari sebuah prinsip pembelajaran.

2. Posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, dapat


digambarkan sebagai berikut:
3. Peta Konsep Pembelajaran

Menurut Dahar (1988:154) peta konsep memegang peranan penting dalam


belajar bermakna.
Contoh peta konsep dalam metode pembelajaran Jig Saw (Aronson), langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Memilih suatu bahan bacaan yang berhubungan dengan materi yang akan
diajarkan.
2. Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi bahan ajaran.
3. Memilih metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran,
misalnya menggunakan metode diskusi.
4. Memilih metode diskusi, kemudian dilaksanakan dengan menggunakan
model pembelajaran (Jig Saw).
5. Kemudian melakukan pembelajaran sesuai langkah-langkah pada model
pembelajaran tipe Jig Saw yaitu:
a) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana dalam setiap
kelompok terdiri dari 4 anggota.
b) Tiap anggota dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
c) Tiap anggota dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
d) Kemudian tiap anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian materi sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendapatkan penjelasan dari sub bab mereka.
e) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim tentang sub
bab mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh.
f) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
g) Guru memberi evaluasi
h) Penutup
II.
1. Pengertian Sintaks Pembelajaran

Sintaks pembelajaran adalah suatu model pengajaran yang menggambarkan


keseluruhan urutan alur langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian
kegiatan pembelajaran. Sintaks pembelajaran menunjukan dengan jelas
kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan oleh guru atau siswa, urutan
kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh
siswa.
Sintaks dari bermacam-macam model pengajaran mempunyai komponen-
komponen yang sama. Misalnya, boleh dikatakan bahwa semua pembelajaran
diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk terlibat
dalam proses pembelajaran. Demikian pula, setiap model pengajaran selalu
mempunyai tahap “ menutup pembelajaran “ yang berisi merangkum pokok-
pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Namun, sintaks yang satu dengan yang lainnya juga mempunyai perbedaan.
Misalnya, urutan tahap-tahap kegiatan pada pengajaran langsung berbeda
dengan yang terdapat pada pembelajaran kooperatif. Perbedaan-perbedaan
inilah, terutama yang berlangsung diantara pembukaan dan penutupan
pembelajaran, yang harus dipahami oleh para guru jika model-model tersebut
ingin dapat dilaksanakan dengan berhasil.

2. Contoh Pembelajaran Think-Pair-Share

Think-Pair-Share adalah salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk


mempengaruhi pola hubungan antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam hal ini diharapkan siswa untuk bekerja saling membantu dalam
kelompok kecil dan lebih diidentikkan dengan pola kerjasama daripada
individu.
Secara sederhana tahapan Think-Pair-Share adalah sebagai berikut:
Tahapan Think: Guru memberikan pertanyaan atau permasalahan, dan siswa
memikirkan jawaban atau solusi secara mandiri untuk beberapa saat.
Tahapan Pair : Guru meminta siswa berpasangan (bisa diartikan kelompok)
dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan materi yang dipikirkan pada
Tahapan Think. Pada tahap ini digunakan oleh siswa untuk berdiskusi dan
menghasilkan berbagi ide terhadap permasalahan yang dihadapi. Guru
memberi waktu sesaat untuk berpasangan.

Tahapan Share: Pada tahap akhir ini guru meminta kepada


pasangan/kelompok untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang
telah mereka bicarakan dan diskusikan dengan cara (masing-masing
kelompok) memaparkan hasil kepada seluruh siswa di kelas.

Tipe ini didesain untuk membuat para siswa berpikir tentang sebuah topik,
kemudian berdiskusi dalam kelompok, dan kemudian berbagi pemikiran atau
ide mereka kepada seluruh anggota kelas. Model Think-Pair-Share ini dapat
diterapkan bagi semua tingkat kelas, juga dapat diterapkan di kelas besar
sekalipun.

 Contoh sintaks langkah-langkah model pembelajaran Think Pair


Share (Kagan, 1990)
1. Guru mengemukakan pertanyaan/memberikan permasalahan
2. Peserta didik berpikir secara individu
3. Setiap peserta didik mendiskusikan jawabannya dengan seorang mitra
4. Peserta didik berbagi jawaban dengan seluruh kelas
3. Contoh Modifikasi Sintaks Pembelajaran Think Pair Share (Kagan,
1990)

Fase Kegiatan guru Kegiatan siswa


Fase 1 Guru menuliskan topik Siswa menyimak dan
menuliskan topik pembelajaran mencatat penjelasan
pembelajaran guru
Fase 2 Guru menuliskan tujuan Siswa menyimak dan
menuliskan tujuan pembelajaran mencatat penjelasan
pembelajaran guru
Fase 3 Guru membagikan Siswa bersiap
membagikan LKPD 1 LKPD 1 yang berisi menjawab pertanyaan
pertanyaan tentang yang akan diberikan
materi yang akan oleh guru
dipelajari
Fase 4 Guru meminta peserta Siswa menjawab
berpikir secara individu didik untuk berpikir pertanyaan yang
(think) secara individu (think) terdapat dalam LKPD
1. Jawaban ditulis pada
Lembar Jawaban Think
Fase 5 Guru meminta peserta Siswa menjawab
berpikir secara berdua didik untuk berpikir pertanyaan yang
(pair) secara berdua (pair) terdapat dalam LKPD
1. Jawaban ditulis pada
Lembar Jawaban Pair
Fase 6 Guru meminta peserta Siswa menjawab
berpikir secara didik untuk berpikir pertanyaan yang
berempat/berlima (share) secara terdapat dalam LKPD
berempat/berlima 1. Jawaban ditulis pada
(share) Lembar Jawaban Share
dan plastic transparan
Fase 7 Guru meminta siswa Siswa berdiskusi dalam
Diskusi kelas untuk melakukan kelas tentang materi
diskusi kelas tentang yang dipelajari
materi yang dipelajari
Fase 8 Guru memberikan Siswa menyimak dan
memberikan penguatan penguatan pada diskusi mencatat pejelasan dari
kelas guru
Fase 9 Guru membimbing Siswa menyusun
membimbing peserta peserta didik menyusun kesimpulan dari hasil
didik menyusun
kesimpulan diskusi kelas
kesimpulan

Langkah-langkahnya :

1. Guru menyampaikan tujuan atau kompetensi pembelajaran yang ingin


dicapai, dengan adanya tujuan mempermudah guru dan siswa
mengetahui apakah pembelajarannya tersebut tercapai atau tidak.

2. Guru menuliskan topik pembelajaran yang akan disampaikan pada


siswa misalnya dalam pembelajaran Biologi tentang Rekayasa Genetik

3. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja peserta didik 1 (LKPD 1)


yang berisi pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari yaitu
Rekayasa Genetika
4. Guru meminta peserta didik untuk berpikir secara individu (think)
untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKPD 1 dan
jawaban masalah tersebut ditulis pada Lembar Jawaban Think
5. Pada fase ini guru meminta peserta didik untuk be untuk mencari
pasangan membentuk kelompok ( 2 orang ) untuk memikirkan
permasalahan secara berdua (pair) untuk menjawab pertanyaan yang
terdapat dalam LKPD 1 dan jawaban ditulis pada Lembar Jawaban
Pair
6. Guru meminta peserta didik untuk berpikir secara berempat/berlima
(share) berkumpul dengan pasangan lain untuk menjawab pertanyaan
atau berbagi jawaban/ berbagi ide yang terdapat dalam LKPD 1 dan
jawaban ditulis pada Lembar Jawaban Share.

7. Guru memimpin pleno kecil diskusi kelas mengenai permasalahan


tadi, bagi tiap pasangan harus mengemukakan hasil diskusinya.

8. Guru memberikan penguatan pada diskusi kelas, dengan awal dari


kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan oleh para siswa.
Sehingga siswa mengetahui penyelesaian yang tepat dari
permasalahannya tersebut.
9. Guru membimbing peserta didik menyusun kesimpulan, siswa
menyimpulkan apa yang didapat dari pembelajaran Rekayasa Genetik
baik dari penjelasan guru dan hasil diskusi dikelas.

DAFTAR PUSTAKA

 http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/16_pengembangan-
model-pembelajaran-ctl-smp-2006.ppt
 http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2010/01/12/sintaks-tahapan-
model-model-pembelajaran
 http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/24/sintaks-model-
pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen21 halaman
    Kelompok 7
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Krs Enki
    Krs Enki
    Dokumen1 halaman
    Krs Enki
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • KTSP
    KTSP
    Dokumen6 halaman
    KTSP
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Virus
    Virus
    Dokumen79 halaman
    Virus
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Hirarki Pembelajaran Vie
    Hirarki Pembelajaran Vie
    Dokumen17 halaman
    Hirarki Pembelajaran Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • HAKIKAT BELAJAR Vie
    HAKIKAT BELAJAR Vie
    Dokumen13 halaman
    HAKIKAT BELAJAR Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Bioetika Bayi Tabung Vie
    Bioetika Bayi Tabung Vie
    Dokumen10 halaman
    Bioetika Bayi Tabung Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • GEN DNA Rekombinan Vie
    GEN DNA Rekombinan Vie
    Dokumen5 halaman
    GEN DNA Rekombinan Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Hirarki Pembelajaran Vie
    Hirarki Pembelajaran Vie
    Dokumen15 halaman
    Hirarki Pembelajaran Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    100% (1)
  • Sitologi Vie
    Sitologi Vie
    Dokumen25 halaman
    Sitologi Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Skenario Pembelajaran Vie
    Skenario Pembelajaran Vie
    Dokumen6 halaman
    Skenario Pembelajaran Vie
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Kel 3. DIGESTI
    Kel 3. DIGESTI
    Dokumen74 halaman
    Kel 3. DIGESTI
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Pencemaran Air Vie DKK
    Pencemaran Air Vie DKK
    Dokumen12 halaman
    Pencemaran Air Vie DKK
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • KONSTRUKTIVISME
    KONSTRUKTIVISME
    Dokumen17 halaman
    KONSTRUKTIVISME
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Pertulangan Daun
    Pertulangan Daun
    Dokumen29 halaman
    Pertulangan Daun
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Pertulangan Daun
    Pertulangan Daun
    Dokumen29 halaman
    Pertulangan Daun
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Ekspresi Gen Vie DKK
    Ekspresi Gen Vie DKK
    Dokumen42 halaman
    Ekspresi Gen Vie DKK
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat
  • Protozoa
    Protozoa
    Dokumen21 halaman
    Protozoa
    Mahbubatur Rohmah (evie)
    Belum ada peringkat