Anda di halaman 1dari 17

TEORI BELAJAR

KONSTRUKTIVISME

By :
Mahbubatur
Rohmah
090210103011
TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISME
 Pengertian teori belajar Kontruktivisme
 Ciri** Pembelajaran Kontruktivisme

 Prinsip** Kontruktivisme

 Kelebihan Kontruktivisme

 Kekurangan Kontruktivisme

 Implikasi Kontruktivisme pada Pembelajaran

 Proses Kontruktivisme

 Hubungan Kontruktivisme dengan teori belajar yang lain


PENGERTIAN TEORI KONTRUKTIVISME
 Konstruksi pada umumnya artinya membangun.
Sedangkan menurut filsafat pendidikan, Kontruktivisme
berarti suatu upaya membangun tata susunan hidup yang
berbudaya modern.
 Kontruktivisme merupakan landasan berfikir
pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan di
bangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konsep yang tak terbatas. Pengetahuan
diisini tidak hanya sekedar seperangkat fakta**, konsep
atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
 Menurut Von Glaserfeld, Kontruktivisme merupakan
salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa
pengetahuan dalah bentukan (kontruksi) kita sendiri.
Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga
gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Melainkan
pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi kognitif
melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur,
kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk
membentuk pengetahuan tersebut.
dari berbagai pengertian diatas, dapat disiimpulkan
bahwasanya Teori Belajar Kontruktivisme ini memberikan
keaktifan terhhadap manusia untuk belajar menemukan
sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi, dan hal
lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.
Teori ini memberikan kebebasan bagi manusia yang
ingin belajar atau mencari kebutuhanya dengan
kemampuan untuk menemukan keingiinan atau
kebutuhanya tersebut dengan bantuan fasilitasi dari orang
lain.
CIRI** PEMBELAJARAN
SECARA KONTRUKTIVISME
 Memberi peluang kepada murid guna membina
pengetahuan baru melalui penglihatan dalam dunia
sebenarnya.
 Mendahulukan soal / ide yang diawali oleh siswa guna
sebagai panduan merancang pengajaran
 Mengarahkan murid bertanya dan berdialog dengan
sesama murid maupun guru
 Menganggap pembelajaran sebagai proses yang sama
penting dengan hasil pembelajaran
 Meningkatkan pemahaman murid melalui kajian dan
eksperimen
PRINSIP** KONTRUKTIVISME
 Pengetahuan di bangun oleh diri sendiri
 Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid,
kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar
 Murid aktif mengkontruksi secara terus-mhenerus, sehingga
selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
 Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar
proses kontruksi berjalan lancar
 Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa

 Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya


sebuah pertanyaan
 Mencari daan menilai pendapat siswa

 Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa


KELEBIHAN TEORI KONTRUKTIVISME
Berfikir :
Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir
untuk menyelesaikan masalah, menjalankan ide dan membuat
keputusan.

Ingat :
Oleh karena murid terlibat secara langsung dengan aktif,
maka mereka akan ingat lebih lama semua konsep. melalui
pendekatan ini murid membina sendiri kefahaman mereka,
mereka akan lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam situasi baru.
Kemahiran sosial :
Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan
teman dan guru dalam membina pengetahuan baru.
Seronok :
Oleh karena mereka terlibat secara terus, mereka akan
faham, ingat, percaya dan berinteraksi dengan sehat, maka
mereka akan merasa semangat belajar dalam membina
pengetahuan baru.
Faham :
Oleh karena murid terlibat secara langsung dalam
membina pengetahuan baru, maka mereka akan lebih
faham dan cenderrung mengapliksikannya dalam semua
situasi.
KEKURANGAN TEORI
KONTRUKTIVISME
 kekurangan atau kelemahan Konruktivisme ini mungkin
bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran
guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu
mendukung. Kerena guru disini hanya mengawasi
perilaku anak, karena anak yang dituntut untuk lebih
aktif dalam hal ini.
PROSES PEMBELAJARAN
KONTRUKTIVISME
 Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya
seseorang beradaptasi dan terus mengalami
perkembangan mental dalam interaksinya dengan
lingkungan. Skema juga berfungsi sebagai kategori-
kategori utnuk mengidentifikasikan rangsangan yang
datang, dan terus berkembang.
 Asimilasi adalah proses kognitif perubahan skema yang
tetap mempertahankan konsep awalnya, hanya
menambah atau merinci.
 Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau
karena konsep awal sudah tidak cocok lagi.
 Equilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi sehingga seseorang dapat menyatukan
pengalaman luar dengan struktur dalamya (skemata).
Proses perkembangan intelek seseorang berjalan dari
disequilibrium menuju equilibrium melalui asimilasi dan
akomodasi.
HUBUNGAN KONTRUKTIVISME
DENGAN TEORI BELAJAR LAIN

 Teori Belajar Konsep


 Teori Belajar Ausebel

 Teori Skema
Teori Belajar Konsep

Dalam banyak penelitian diungkapkan bahwa teori petubahan konsep ini


dipengaruhi atau didasari oleh filsafat kostruktivisme. Konstruktivisme yang
menekankan bahwa pengetahuan dibentuk oleh siswa yang sedang belajar, dan
teori perubahan konsep yang menjelaskan bahwa siswa mengalami perubahan
konsep terus menerus, sangat berperan dalam menjelaskan mengapa seorang
siswa bisa salah mengerti dalam menangkap suatu konsep yang ia pelajari.
Kostruktivisme membantu untuk mengerti bagaimana siswa membentuk
pengetahuan yang tidak tepat.
Teori perubahan konsep sangat membantu karena mendorong pendidik agar
menciptakan suasana dan keadaan yang memungkinkan perubahan konsep yang
kuat pada murid sehingga pemahaman mereka lebih sesuai dengan ilmuan.
Konstrutivisme dan Teori Perubahan Konsep memberikan pengertian bahwa
setiap orang dapat membentuk pengertian yang berbeda tersebut bukanlah akhir
pengembangan karena setiap kali mereka masih dapat mengubah pengertiannya
sehingga lebih sesuai dengan pengertian ilmuan. “Salah pengrtian” dalam
memahami sesuatu, menurut Teori Konstruktivisme dan teori Perubahan
Konsep, bukanlah akhir dari segala-galanyamelainkan justru menjadi awal untuk
pengembangan yang lebih baik.
Teori Bermakna Ausubel
Menurut Ausubel, seseorang belajar denga
mengasosiasikan fenomena baru ke dalam sekema yang telah
ia punya. Dalam proses itu seseorang dapat
memperkembangkan sekema yang ada atau dapat
mengubahnya. Dalam proses belajar ini siswa mengonstruksi
apa yang ia pelajari sendiri.
Teori Belajar bermakna Ausuble ini sangat dekat dengan
Konstruktivesme. Keduanya menekankan pentingnya pelajar
mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru
kedalam sistem pengertian yang telah dipunyai. Keduanya
menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru kedalam
konsep atau pengertian yang sudah dipunyai siswa. Keduanya
mengandaikan bahwa dalam proses belajar itu siswa aktif.
Teori Skema.

Menurut teori ini, pengetahuan disimpan dalam suatu


paket informasi, atau sekema yang terdiri dari konstruksi
mental gagasan kita. Teori ini lebih menunjukkan bahwa
pengetahuan kita itu tersusun dalam suatu skema yang
terletak dalam ingatan kita. Dalam belajar, kita dapat
menambah skema yang ada sihingga dapa t menjadi lebih
luas dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai