Anda di halaman 1dari 25

Sepuluh Ide (Gila) Membangun Web 2.

0 Baru di Indonesia
5 February 2008 2,880 views 32 komentar

Sejak awal tahun 2008 kemarin, sempat banyak kepikiran ide-ide unik apa yang (mungkin) bisa
dikembangkan menjadi website Web 2.0 baru. Karena ini sifatnya ide-ide yang keluar tanpa
pemikiran bisnis mendalam, tidak dijamin akan berkembang menjadi sesuatu yang sukses ya.
Lagi pula, menemukan ide ini lebih mudah daripada mengeksekusinya. Boleh jadi mendesain
aplikasi website-nya mudah, tapi untuk mengeksekusinya menjadi website partisipatif yang
berjalan dengan sendirinya, itu jelas butuh kelihaian sendiri.

Berikut ini ada 10 ide, baik itu ide normal maupun gila yang mungkin bisa jadi rujukan. Silakan
kalau nanti di antara Anda ada yang menjiplak dan mengeksekusinya. Hanya saja, nanti kalau
butuh bantuan komunikasi dan strateginya (yang justru itu bagian yang sulit), monggo kontak
kami ya!

1. Website dimana setiap anggotanya bisa berbagi info kesehatan, baik itu medikal, alternatif,
hingga mungkin pengobatan klenik. Bila ada anggota yang punya masalah kesehatan, anggota
lain bisa memberi rujukan info. Untuk membangun obyektifitias, sistem rating dan komentar
bisa dipakai untuk setiap balasan rujukan.

2. Website tempat berbagi galeri dan portfolio. Memang sudah ada Deviantart, tapi nggak salah
kan kalau dibuat serupa di Indonesia, supaya mengirit bandwidth ke luar negeri. Komunitas
desainer grafis, ilustrator, komikus di Indonesia belum pernah ada yang digarap serius secara
online. Bisa jadi dengan strategi yang tepat, website komunitas ini bisa menjadi alternatif
kebuntuan mengembangkan keprofesionalan komik dan desainer grafis Indonesia.

3. Hingga saat ini belum ada website komunitas yang spesifik ditujukan untuk para siswa SMP.
Jangan salah, siswa SMP sudah banyak yang melakukan aktifitas online. Hanya saja mereka
fokus pada permainan online game dan chat. Mungkin dibantu dengan aktifitas below the line
yang aktif ke sekolah-sekolah, bukan nggak mungkin bisa dibangun website komunitas yang pas
dengan kebutuhan mereka.

4. Anak SMU itu senangnya bertanding. Mereka suka unggul-unggulan dari sisi olahraga,
paduan suara, hingga penelitian ilmiah. Kegiatan ini harus terintegrasi dengan aktivitas below
the line ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Melalui website komunitas ini, setiap SMU bisa
unggul-unggulan. Semakin banyak mereka aktif berkegiatan positif dan mereportasikannya di
website, semakin banyak pula poin sekolah yang diwakili. Di akhir setiap periodenya, sekolah
dengan poin tertinggi bisa mendapatkan hadiah dana dan piala bergilir.

5. Website tentang genealogi, atau silsilah keluarga. Sejauh mana Anda mengenal kakek buyut
Anda? Jangan-jangan, rekan satu kerja Anda sebetulnya berasal dari leluhur yang sama. Bisa jadi
dengan adanya website ini, akan bisa membantu Anda melacak saudara-saudara jauh Anda.
Bukankah kita di Indonesia sangat menyukai silaturahim? Nah, genealogi akan membantu Anda
membangun tali silaturahim yang terputus.
6. Punya masalah dengan polisi di jalan raya? Kenapa nggak direkam saja. Semua orang punya
telepon genggam yang bisa memfoto, merekam suara, hingga video. Melalui kampanye Rekam
Tilang, setiap orang yang ditilang bisa menyalakan telepon genggam atau MP3 sebelum
berdialog dengan polisi. Jadi, melalui website ini, bisa diketahui polisi mana yang baik bak jujur,
dan mana yang bandel bak nakal. Ide serupa juga bisa diaplikasikan untuk merekam aksi sogok
yang terjadi pada saat pembuatan KTP, paspor, hingga tender Pemda dan BUMN.

7. Website adu partai. Karena di tahun 2008 ini masa-masa para partai mulai membangun
barisan, kenapa nggak dibuat sebuah website dimana Anda bisa membangun partai fiktif Anda
sendiri. Tujuannya, dalam setahun Anda harus mengumpulkan anggota sebanyak mungkin,
berdiskusi debat dengan partai fiktif lainnya, untuk akhirnya bisa meraih kursi fiktif DPR.
Analoginya seperti Republik Mimpi tapi versi website.

8. Membangun info yang lebih lengkap tentang Jakarta, dengan sumber dari warga Jakarta
sendiri. Selain hal-hal standar seperti tempat makan, tempat gaul, atau tempat dugem, website
bisa dilengkapi dengan suatu bentuk kolaborasi dimana setiap anggotanya bisa berbagi info
tentang mobil apa yang ia pakai, di mana ia kerja, dan ke arah mana ia pulang. Loh, untuk apa?
Ya supaya anggota lainnya bisa tahu dan bisa ikutan nebeng. Lumayan kan, dalam jangka
panjang mudah-mudahan bisa ikut membantu mengurangi kepadatan Jakarta di pagi dan sore
hari. Radio streaming tentang info jalan raya di pagi dan sore hari juga akan membantu.

9. Kalau Anda membuka tabloid-tabloid misteri, bisa terlihat betapa banyaknya para “ahli” yang
mempromosikan ilmunya mengusir jin, mengobati beragam jenis penyakit, hingga membantu
mendapatkan jodoh melalui website atau blog. Kalau mereka sudah melirik internet, itu berarti
memang ada pasarnya di dunia maya. Kenapa nggak merangkul mereka semua dalam satu atap.
Tujuannya, ya untuk mempermudah para target pasar untuk mendapatkan mantra atau obat dari
Kyai yang tepat. Kalau perlu, bisa dibikin top ten Kyai terjago dalam beragam kategori keahlian.

10. Dan yang terakhir, ini agak ekstrim. Sudah tahu tentang WowTV, televisi untuk internet
broadband di Indonesia? Mau bersaing langsung dengan WowTV tapi dengan konten yang
berbeda? Mumpung belum ada regulasi jelas tentang penyiaran melalui internet, kenapa nggak
Anda membangun hal serupa tapi dengan konten dewasa. Siaran televisi berbayar untuk dewasa
ini sudah pasti akan ada pelanggannya, meski mereka harus membayar Rp. 1.000.000,-/tahun.
Hanya siap-siap saja ya dengan resiko terburuknya.

Atau adakah di antara Anda yang punya ide-ide gila lain? Ayo, bagi-bagi info di sini! Ide nggak
akan habis kok untuk dibagi.

Atau mungkin ada di antara Anda yang punya uang berlebih tanpa nomor seri dan mau
berinvestasi di dunia maya, tapi kebingungan mau masuk di bidang apa? Nah, kalau untuk yang
ini, kontak via e-mail saja ya

Artikel lalu yang relevan:

Sebuah Ide Gila


Para peWirausaha sekarang umumnya blak-blakan dalam menentukan kebijakan suatu perusahan
yang dimilikinya sendiri dengan Ide yang super Gila yang membuat orang kelabakan
mendengarnya, seperti yang dilakukan oleh boz kerja saya ini…he…Pak a212, dengan ide
gilanya beliau mengungkapkan perlunya ide gila untuk menawarkan produk atau jasa yang baru.
Gagasan itu diperlukan untuk mencari celah pasar yang belum dipikirkan atau mengatasi
hambatan usaha. Begitulah sekiranya ungkapan boz saya yang satu ini, memang agak terlihat
aneh dan nyleneh tapi emang aneh dan nyleneh….he…..

Tapi ketika Ide itu berjalan dan kita lihat hasilnya, sangat mengagumkan dan ternyata mudah
dilakukannya bahkan sangat mudah kalau boleh saya katakan, kenapa?

Seperti contohnya, gagasan seorang ilmuwan kadang lebih gila daripada gagasan orang sinting.
seperti halnya ilmuwan matematika dari Universitas Lowa, Abian mengatakan bahwa iklim bumi
akan lebih nyaman bila bulan dikurangi bobotnya atau dihancurkan sama sekali. Sebabnya
simple, rotasi bumi yang selalu bergeser dari sumbunya (sampai 23 derajat) disebabkan karena
gaya tarik bulan. Bila pergeseran sumbu ini dihilangkan maka iklim bumi akan lebih nyaman.
Tak ada daerah yang kepanasan dan tak ada daerah yang beku.

walaupun itu cuma sekedar gagasan tapi bagaimana kita menjalankannya, sesuai dengan apa
yang direncanakan atau tidak. kalau tidak sudah pasti itu akan hancur, dalam hal ini bumi yang
jadi sasaran.

Karena ketika kita menawarkan produk kita dengan murah dan sangat murah, siapa yang tidak
mau? pasti semua orang lapisan masyarakat sekitarnya mau. Seperti contoh marketing yang
diterapkan oleh boz saya untuk seorang karyawannya ini, hanya dengan 10 ribu Rupiah kita main
internet sePUASnya warnet yang bertempat di Jl. Karanglo 1/64 Pedurungan Semarang Timur
ini terbilang sangat murah dengan paket PUASnya dan perjam hanya Rp. 2.500,-….cobalah anda
hitung sendiri bagaimana anda menghitung pendapatan jika dengan 9 komputer bilik semuanya
tetap bisa bermain internet sampai PUAS dan sePUASnya…..???? dan perjamnya hanya degan
Rp. 2.500,-….karena itulah dibutuhkan Ide Gila untuk membangun suatu perusahaan yag profit,
gesit dan irit.

Hitung sendiri dech saya ajah karyawannya masih belum ngitung….he….


berkaryalah dengan Ide Gila mu niscaya kamu akan ikutan Gila keberhasilan…..Tapi satu hal
yang tidak boleh ditinggalkan tetap Sholat Lima Waktu, sedekah, Amar Ma’ruf nahi munkar, dan
Hormati orang tua mu seperti mereka menjadikan mu lebih besar dari mu.

Kreasi Seni Si Beetle Luna

Beetle Luna, model terbaru dari varian New Beetle –si pendongkrak citra VW yang sempat turun
itu– diluncurkan dengan menyasar target wanita berusia 25 hingga 49 tahun. Target tersebut
dipercaya VW sangat mementingkan faktor desain dan style dalam memilih mobil. Karenanya
diluncurkanlah online campaign New Beetle Art, melengkapi strategi direct marketing yang
mereka lakukan.
Dikreasi oleh biro iklan Tribal DDB, situs yang berbasis untuk konsumen di London ini
memberikan keleluasaan pengunjung untuk memunculkan imajinasi membuat New Beetle bukan
hanya sebagai mobil yang handal namun juga bernilai seni.

Selain menyediakan fasilitas download brosur, email atau print hasil karya serta form untuk
melakukan test drive, juga diberikan kesempatan kepada para Beetlemania untuk mengikuti
kompetisi menghias tampilan VW Beeltle versi baru ini.

Sebagai salah satu upaya strategi direct marketing, situs yang ringan dijalankan namun impresif
ini, cukuplah mewakili citra “feminim dan bercitra seni tinggi” yang ingin dikedepankan.

Comments (1)
Online PublishingFebruary 21, 2006

Nge-Bir, Nge-Blog Bersama Guinness

Langkah berani diambil oleh tim pemasaran dari Guinness di Inggris. Mereka tanpa bantuan
advertising agency atau firma public relations sepakat bahu-mambahu meluncurkan corporate
blog, GuinnessBlog.
Sekilas tidak ada yang istimewa dengan kehadiran blog ini. Apalagi bagi sebuah korporasi di
negara-negara besar, membuat corporate blog adalah hal yang wajar dan sangat biasa saat ini.
Namun bagaimanapun juga contents dalam blog ini bisa kita jadikan rujukan untuk
mengembangkan blog serupa bagi korporasi-korporasi di Indonesia. Blog marketing memang
belum menjadi langkah yang lazim bagi korporasi di negeri ini. Setidaknya GuinnessBlog bisa
dijadikan cermin.

Blog ini dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu Advertising, Innovation, Quality, Rugby dan St.
Patrick’s Day. Sayangnya gaya penulisan dalam blog ini terkesan serius, sesuatu yang kurang
relevan terhadap image produk maupun target audiens yang mengkonsumsi Guinness. Untunglah
ada contents yang lebih “cair”, meskipun hanya link dari web site lain seperti Bubbles in
Guinness dan Facts & Folklore.

Di luar kekurangan dan hal-hal yang biasa itu, terbersit antusiasme dan semangat dari tim
marketing Guinness di Inggris yang berkomitmet untuk menjaga, merawat dan mengembangkan
blog ini, seperti pernyataan mereka, “….This blog is the happy result. We’re just getting started
and this is kind of a test so please bear with us while we work some stuff out. But we’re really
excited too – we sincerely hope this blog will let us have a ‘conversation’ with more people who
are passionate about the same thing as us – GUINNESS®!”

Comments (2)
Online Advertising, Local ContentsFebruary 15, 2006

Dunia Gebetan dari Conello

Percayakah Anda bahwa es krim mempunyai kontribusi penting dalam upaya memikat lawan
jenis? Setidaknya itulah yang coba diyakinkan oleh produsen es krim Wall’s dalam online
campaign yang mereka lakukan. Kali ini mengedepankan salah satu varian produknya, Conello.
Target sasarannya anak muda. Lebih fokus lagi, anak muda yang sedang dalam proses usaha
memikat lawan jenis. Lebih fokus lagi? Ya, anak muda yang memerlukan dukungan tambahan
untuk memikat lawan jenis. Dan dukungan itu adalah sepotong es krim. Maka jadilah Conello
Jago Gebet.

Desain web site cukup menarik dan fresh dengan loading page yang tidak terlalu berat.
Meskipun relevansi tema “gebetan” dengan produk terkesan dipaksakan, namun upaya kreatif
dalam online campaign ini cukup memberikan diferensiasi terhadap produk sejenis. Penamaan
varian produk dalam “Conello Flavor of Love” dilakukan dengan kreatif. Naming untuk produk
dengan rasa tiramisu misalnya, menjadi Tiramiss You — yang tidak tertutup kemungkinan akan
menjadi bahan pembicaraan atau bahkan menjadi “bahasa” baru di kalangan target sasaran.

Deferensiasi lain adalah adanya kontes pembuatan video “Jago Gebet”. Entah bagaimana respon
target sasaran produk terhadap kontes ini mengingat ketika tulisan ini dibuat, belum ada kiriman
dari peserta. Fasilitas Shout Out box di halaman depan lumayan menarik pengunjung untuk
kembali lagi ke web site ini. Game juga ditampilkan, namun sangat miskin tantangan. Menu
“Nge-Game Yuk” lebih pantas diganti dengan intermezzo atau rehat, karena aplikasi yang
ditampilkan tidak layak untuk disebut game.

Jika tujuan utama online campaign ini adalah untuk lebih menanamkan brand pada target
sasaran Conello, patut dipertanyakan kerhasilannya. Konfigurasi content yang ada menyebabkan
brand Conello beserta product knowledge-nya sendiri akhirnya tenggelam dalam info-info
mengenai “dunia pergebetan”. Perlu diupayakan untuk menajamkan relevansi tema terhadap
produk, analisa content, fokus pada satu tujuan dan pembuatan copywriting yang lebih cerdas.

Berhasilkah Conello menggebet konsumennya melalui online campaign ini?

Comments (3)
Online AdvertisingFebruary 14, 2006

Rahasia dari Dapur Koki Legendaris

Ikea selama ini dikenal sebagai produsen produk-produk furnitur yang disukai kaum urban
maupun kalangan mapan di kota-kota besar. Kali ini Ikea mempromosikan produk-produk
peralatan dan furnitur dapur melalui online campaign The Real Swedish Chef.

Mini-site yang lucu dan menghibur ini menyajikan demo membuat “meatballing” dan pancakes
dalam potongan video yang tidak begitu berat ditampilkan. Pengunjung juga bisa mengikuti
kompetisi dengan hadiah total 1.000 poundsterling, hadiah sebesar itu diwujudkan dalam pesta di
rumah pemenang yang dihadiri Lars Backman, si koki legendaris.
Simak Chef’s Manifesto di site ini, dan temukan content yang menarik, menghibur, bermanfaat
dan relevan terhadap produk-produk yang dipromosikan. “The more fun you have cooking, the
better it tastes,” kata si Chef.

Comments (2)
Mobile MarketingFebruary 7, 2006

Berkendara Sambil “Membaca dengan Telinga”

Mengendarai mobil kelas atas dengan fasilitas wahid tentu menjadi lebih menyenangkan jika
dilakukan sambil “membaca” novel pilihan. Jangan takut Anda akan kehilangan kendali karena
buku yang dipersembahkan khusus bagi pemakai BMW ini adalah buku dalam format audio file.

Bekerjasama dengan penerbit Random House, BMW meluncurkan strategi pemasaran dengan
mamanfaatkan demam podcasting melalui audio books yang bisa didapatkan di site ini.

BMW secara rutin akan menyediakan audio books berformat mp3 yang bisa diputar di beberapa
device dan —tentu saja– mobil-mobil BMW seri terbaru yang podcasted ready.

Buku pertama yang bisa diunduh adalah “Beautiful Ride” karya Don Winslow. Rata-rata panjang
durasi audio books ini adalah 45 menit dengan besar file rata-rata 14 MB.

Comments (0)
Online AdvertisingJanuary 27, 2006

Kontes Karaoke Online Pecinta Bola

Inilah salah satu contoh ide “gila” yang sangat relevan dengan produk yang dipromosikan.
Potensinya dalam memikat audiens, menanamkan brand di benak mereka dan menghasilkan
user experiences sangat besar di online campaign The Lovely Football .
Sebelum memaparkan ide-ide “gila” yang dilakukan produsen peralatan olahraga Onitsuka ini,
kita tengok sejenak profil Onitsuka untuk lebih dalam mengetahui relevansi dari online
campaign yang mereka lakukan.

Onitsuka Tiger adalah nama salah satu produk sepatu yang dihasilkan oleh perusahaan yang
berdiri di Jepang sejak 1949. Meskipun sasaran produk adalah anak muda, namun desain yang
klasik tetap dipertahankan. Filosofinya adalah memberikan “semangat muda” pada produk yang
desainnya diilhami dari sepatu untuk sepakbola ini. Maka, penggemar sepatu Onitsuka Tiger pun
bukan hanya dari kalangan muda yang gandrung dengan desain vintage yang klasik, namun juga
generasi sebelumnya yang sudah merasakan spirit dan pengalaman terhadap produk ini bertahun-
tahun.

Ide “gila” pertama adalah membuat “yel-yel” pertandingan bola yang —tentu saja— dikaitkan
dengan pengetahuan tentang produk yang dipromosikan. Lalu “yel-yel” atau jingle tersebut
dikonteskan. Maka, online campaign ini pun mengklaim sebagai the world’s first online
karaoke! Meski produk dan perusahaan ini sudah berkembang di 12 negara, namun spirit dan ciri
ke-Jepang-an masih dipertahankan. Untuk itulah dipilih tema karaoke, bukan game atau kontes
yang lain.

Dari ide “gila” tersebut berkembang ke gagasan “gila” lain dengan membentuk Onitsuka Tiger
National Choir, paduan suara yang hanya mau (dan bisa?) melantunkan “yel-yel” sepakbola.
Seragam anggota choir pun memakai siluet dari sepatu Onitsuka Tiger, sehingga selama Anda
ber-karaoke, image, logo dan siluet produk perlahan tertanam di benak.

Diketuai oleh Tatsuya Nagoshi yang selalu tampil ceria di web site ini, choir terdiri dari 22 orang
yang siap memberikan contoh bagaimana ber-karaoke dengan “yel-yel” sepakbola yang dibuat
sangat serius ini.

Pecinta sepakbola atau bukan, pemakai sepatu Onitsuka Tiger atau bukan, saya yakin Anda akan
tergerak untuk mencoba ber-karaoke dan tergelitik dengan score yang Anda hasilkan. Saya pun
yakin Anda tak segan untuk mengulangi bernyanyi. Experiences seperti itulah yang akan
dilakukan pengunjung web site ini, maka hasilnya bisa ditebak: secara tidak sadar brand
Onitsuka Tiger akan tertanam di benak audiens melalui “yel-yel” yang kita nyanyikan!

———-
Ide unik lain mengenai online campaign produk sepatu, bisa Anda cermati di sini.

Comments (0)
Mobile MarketingJanuary 10, 2006

Kiat Rias Wajah via Podcast

Maybelline, produsen kosmetika terkemuka, melalui salah satu area divisi di Perancis baru-baru
ini meluncurkan strategi marketing yang memanfaatkan teknologi podcasting [ see define ].
Intinya adalah menyediakan tip kecantikan dan tata rias yang bisa didengar dan dilihat melalui
iPod.Beauty Podcast, begitu campaign ini mereka sebut.

Tips disajikan dengan dua format file, podcast video setiap minggu dan beberapa file audio yang
berisi tips tata rias dari Max Delorme, salah seorang pakar rias dari Perancis.

Contents yang bisa didapat pengakses antara lain mengenai bagaimana cara mempertahankan
hasil riasan tanpa menambah kosmetika baru, bagaimana memilih dan menggunakan blush agar
kulit tampak cerah.

Selain itu juga disediakan fasilitas membership dengan benefit antara lain bisa mencoba
beberapa produk baru, selain hal-hal standar lain seperti mendapatkan potongan harga melalui
voucher.

Comments (1)
Mobile MarketingDecember 23, 2005

Beli Tampon Bonus Ringtone

P&G, salah satu raksasa produk toiletris, menggagas mobile campaign dengan menghadiahkan
ringtones yang bisa dikreasikan secara personal dan dikirimkan ke sesama pengguna. Tampax,
tampon yang merupakan salah satu dari sekian banyak brand tangguh P&G, dikemas dalam
packing baru yang men-drive penggunanya –para gadis remaja– untuk masuk ke website Being
Girl, di mana ringstones bisa diunduh dan dikreasikan sendiri.

Dalam site tersebut, ringtones memang bisa didengar dan dikreasikan secara cuma-cuma.
Melalui Rate-My-Tone Gallery pengunjung bisa bermain-main dengan beberapa macam pilihan
nada seperti gitar dan drums. Namun jika ingin mengunduh ringtones tersebut ke handphone,
pengunjung harus memasukkan kode khusus yang bisa didapat di kotak kemasan Tampax.

Site dengan style grafis yang menarik, cukup ringan ketika tampil dan fitur audio yang jernih
adalah point penting dalam campaign ini, selain hadiah menarik bagi kreasi ringtone terpilih,
yaitu sebuah iTunes Motorola ROKR.

Tentang produk tampon Tampax bisa dilihat di sini.

Comments (0)
Online AdvertisingDecember 16, 2005

Luncurkan DVD, Cabut Bulu Dada

Universal Pictures melakukan viral campaign melalui media online dengan mengambil salah
satu scene dari film The 40 Year Old Virgin, menandai diluncurkannya format DVD dari film
tersebut. Scene yang diambil adalah ketika sang aktor Steve Carell berada di suatu klinik untuk
melakukan waxing, pencabutan bulu dada.
Campaign unik, lucu dan sangat relevan dengan produk ini disasar untuk audiens di Inggris.
Idenya sederhana, pengunjung bisa mengetikkan kata-kata yang nantinya akan tercetak di dada
Carell yang lebat berbulu, sebelum mengirimkan hasilnya ke beberapa orang. Informasi yang
disampaikan ke orang lain tersebut tentu dimuati dengan promosi peluncuran DVD ini.

Pada saat Anda melakukan waxing di dada Carell, Anda akan melihat ekspresi Carell yang
kesakitan, namun lucu!

Comments (0)
Online PublishingDecember 14, 2005

Goool! Akhirnya Yahoo Sponsori Piala Dunia

Demam sepak bola yang sudah mulai terasa di penjuru dunia, dimanfaatkan Yahoo! untuk
mengukuhkan eksistensinya sebagai bukan hanya jawara mesin pencari namun juga information
center yang bisa dihandalkan kelengkapan dan aktualitasnya.

Piala Dunia 2006 yang kali ini berlangsung di Jerman akan diselenggarakan pada bulan Juni dan
Juli. Sebuah publikasi resmi dari FIFA (Federation International Football Association) mengenai
even ini disajikan Yahoo melalui website yang sangat informatif.
Dibagi dalam 7 pilihan bahasa utama dunia, selain menyajikan informasi wajib seperti jadwal
pertandingan, pembagian grup, lokasi stadion, juga ditampilkan game dan —ini yang menarik–
Classic Football, berisi informasi sepakbola jaman dahulu.

Destination Germany adalah content lain yang akan membawa pengunjung site ini sejenak
bertamasya menjelajah kecantikan kota-kota di Jerman.

Dan yang tidak kalah penting, site ini sudah banyak diminati pengiklan: kemenangan kedua bagi
Yahoo setelah mendapatkan lisensi dari FIFA sebagai The Official Site for The 2006 FIFA
World Cup Germany.

Comments (1)
Online Advertising, Local ContentsDecember 13, 2005

Terbang Gratis di Langit Asia

Sekitar empat tahun lalu, ketika terlintas di benak Tony Fernandes [ see profile ] hasrat untuk
memiliki bisnis penerbangan murah, Tony tidak juga segera mendapatkan lisensi. Baru setelah
dia membeli sebuah maskapai penerbangan yang nyaris bangkrut, sejak itulah terkuak fenomena
penerbangan murah yang sekarang menjadi dambaan para penumpang pesawat di Asia.

Kesuksesan Tony dan Air Asia ini dirayakan dengan mengadakan online campaign berupa
pemberian 2.000.000 kursi gratis untuk 60 rute penerbangan di seluruh Asia.

Kesempatan terbang gratis maskapai yang mempunyai slogan “Now Everyone Can Fly” ini
hanya dapat diperoleh secara online di www.airasia.com atau pesan melalui mobile.airasia.com.
Mobile campaign hanya tersedia untuk telepon seluler dan alat nirkabel lain berteknologi GPRS,
3G, dan EDGE. Periode booking yang berlaku adalah sejak 7-28 Desember 2005 dengan periode
penerbangan 7 Februari-10 Oktober 2006.

Campaign ini didukung dengan print ad di beberapa media cetak terkemuka. Salah satunya
adalah di Harian Kompas dengan ukuran 2 halaman penuh (!). Namun, di tengah gencarnya
promosi ini berlangsung, terselip berita tidak sedap tentang keabsahan penerbangan domestik Air
Asia di Indonesia. Meskipun sudah mengakuisisi Awair dan menjadi PT Indonesia Air Asia,
namun maskapai ini masih belum boleh melakukan penerbangan domestik di Indonesia.

Apakah ini hanya salah komunikasi antara pemerintah dengan manajemen Air Asia, atau
memang benar Air Asia melanggar aturan?

Comments (4)
Online AdvertisingDecember 3, 2005

Menjual Pixel Seharga 1 Juta Dolar AS

Iklan di media online, terutama website bagaikan dua mata sisi uang yang berbeda. Suatu ketika
bisa menjadi media informasi yang menghibur, namun banyak juga yang mengeluhkan sebagai
gangguan akibat banyaknya banner ads [ see define ] pada sebuah halaman web.

Lalu, apa pendapat Anda jika menemui sebuah website yang hanya, sekali lagi hanya, terdiri dari
banner ads di setiap jengkal halamannya? Menganggapnya sebuah proyek gila? Pekerjaan sia-
sia? Tunggu dulu, website yang melulu menyajikan banner ads ini sukses menjual setiap pixel di
halaman webnya. Bagaimana bisa?

The Million Dollar Homepage, begitu Alex Tew, si penemu, menamakan situsnya. Tew sukses
berjualan setiap pixel [ see define ] di website ini dengan target US$ 1 juta. Saat ini Tew telah
berhasil memanen ladang pixel di websitenya sebesar US$ 623,800. Jumlah yang lebih dari
cukup untuk seorang mahasiswa berumur 21 tahun seperti dia. Ah, Tew!

Comments (0)
Online AdvertisingNovember 26, 2005

Bercanda dengan Teknologi Lumix

Ketika pertama kali kamera diperkenalkan kepada publik pada tahun 1800-an, dibutuhkan waktu
dan pemrosesan yang sangat lama. Obyek foto tidak boleh banyak bergerak dan harus pada
posisi diam selama beberapa menit. Setelah itu baru melalui proses “penampakan” gambar yang
juga membutuhkan waktu lama.
Kini digitalisasi kamera sudah mengubah segalanya. Variasi produk dan kandungan teknologi
yang dihasilkan produsen kamera semakin bervariasi. Maka “kegiatan membekukan peristiwa”
ini sekarang mengalami redefinisi hampir menyeluruh. Mengubah berbagai pengenalan,
pengalaman, dan pemahaman kita tentang dunia fotografi.

Info Trends Research Group memaparkan tahun depan persentasi penjualan kamera digital
diperkirakan akan menyentuh angka 63 dari total penjualan kamera, meskipun industri ini juga
mendapatkan tekanan yang cukup keras dari penjualan telepon-selular-berkamera.

Panasonic, salah satu pemain di industri ini meluncurkan online campaign menarik, Gyro Runner
untuk memasyarakatkan teknologi Lumix yang diusung di setiap produk kamera digital
Panasonic.

Advergaming [ see define ] ini sangat sederhana, loading-nya cepat dan menyenangkan
dimainkan. Latar belakang permainan berupa profil kamera adalah strategi Panasonic untuk
semakin menancapkan brand Panasonic di benak konsumen.

Biro iklan interaktif Inbox Digital mengembangkan campaign yang berhadiah voucher diskon
pembelian dan hadiah utama berupa kamera digital. Besarnya hadiah diskon didapat dari nilai
game yang dimainkan. Campaign ini berbasis di Inggris.

Comments (0)
Online AdvertisingNovember 25, 2005

FilmLoop, Album Foto Berbingkai Iklan

Seusai menyantap pancakes pada suatu sarapan pagi di tahun 2004, dua sobat Kyle Mashima dan
Prescott Lee membangun FilmLoop, Inc. Baru-baru ini FilmLoop bersepakat dengan beberapa
brand terkemuka seperti HP, Purina dan TBS untuk memasang iklan di aplikasi image viewer
yang berjalan di deskstop ini.

FilmLoop bukan sekadar image viewer, namun lebih tepat disebut desktop photo broadcasting
tool. Kita bisa membuat semacam loops —selarik gambar-gambar dinamis yang berjalan di
komputer. Foto dan gambar tersebut bisa kita share kepada pemakai lain, keluarga atau kerabat
kita, dengan kemampuan updating yang simultan. Sebaliknya, kita juga bisa meminta kepada
pengguna lain untuk mendapatkan akses viewer dari album mereka.

Pengiklan bisa membeli space di sela-sela foto atau gambar yang sedang “berjalan”. Itulah yang
dilakukan HP, Purina dan TBS tadi. Iklan-iklan yang terselip tersebut bisa membesar, ter-link ke
suara, video atau website pengiklan.

Salah satu kelebihan memasang iklan di FilmLoop adalah bisa memastikan target audiens-nya
berdasarkan usia, jender, lokasi atau data-data lain yang diperoleh ketika pengguna mengunduh
aplikasi ini.

Kabarnya, jaringan TBS akan melakukan promosi serial “Sex and the City” ke dalam FilmLoop.
Anda tertarik? Ambil saja di sini.

Comments (0)
Online AdvertisingNovember 22, 2005

Liburan dengan Secangkir Starbucks

Starbucks memang bukan hanya sekadar soal secangkir kopi, namun adalah juga sebuah entitas
gaya hidup. Apa yang disajikan Starbucks pada setiap gerainya bukan hanya variasi rasa dan cara
menikmati kopi. Lebih dari itu.

Di musim liburan kali ini, Starbucks mengajak bertamasya bersama Si Cangkir Merah. The Red
Cup, begitu online campaign Starbucks kali ini disebut.
Content dan navigasi website ini sangat simple, namun usable. Advergaming-nya ringan
dijalankan dan mampu membangkitkan nostalgia kita akan permainan “jadul” seperti PacMan,
Puzzle. Kesemuanya adalah game ringan yang tentu masih memungkinkan kita memainkannya
sambil menyeruput secangkir kopi.

Sajian di halaman pertama selalu berubah setiap hari. Suatu ketika berisi tentang tips berlibur,
ketika yang lain mengenai game.

Fitur lain dari campaign yang didukung dengan promosi melalui media luar ruang ini adalah…..
Ah, lebih baik jelajahi segera website ini. Lebih menarik dari yang sekadar bisa disampaikan di
sini. Percayalah!

Android dan Ketoprak Ciragil


August 3, 2009 by rumahide

Steve Jobs mengguncang dunia dengan cara sederhana. Berdiri di depan ribuan orang di
Moscone Center, San Fransisco, dia cuma memakai celana jins, kaus hitam, dan sepatu kets. Ia
tersenyum lebar sembari menunjukkan ponsel tanpa tombol, yakni iPhone.

“Selamat tinggal tombol,” begitu kata Jobs.

Gemuruh tepukan tangan pun memenuhi Moscone Center. Gedung itu sibuk berdiri membeku
menahan hawa dingin kota itu ketika penjualan iPhone meroket di berbagai belahan bumi, seperti
Amerika Serikat dan Eropa.

Setelah itu semua produsen ponsel berbondong-bondong membikin tiruannya. Bahkan Google,
yang notabene tak berbisnis ponsel, pun ikut-ikutan masuk. Ia bersama pengembang lainnya
menyulap sistem operasi Linux menjadi Android, sebuah sistem operasi baru untuk ponsel.
Google tahu iPhone memang fenomenal. Dalam tiga bulan terjual lebih dari sejuta unit. Dan
sejak dijual pada 29 Juni 2007 hingga kini telah terjual 21,1 juta.

Tapi Google juga tahu pasar ponsel pintar masih terlalu lebar. Kue penjualan iPhone masih
terlalu kecil, sekitar 8 persen dari 162 juta ponsel pintar pada 2008. Itu menurut data Informa.
Pasar utama masih dikuasai ponsel-ponsel Nokia.

Itulah sebabnya Sergey Brin dan Larry Page, dua pendiri Google, tak keder. Mereka malah
mencium kue penjualan yang sedap: pangsa pasar ponsel pintar akan terus meroket. Android,
yang kini masuk Indonesia lewat G1 bikinan HTC, punya peluang.
Continue Reading »

Posted in in digital | Tagged Android, google, HTC | Leave a Comment »

Mengusir Macet ala Stockholm


August 1, 2009 by rumahide

Gelap datang cepat di Stockholm saat musim dingin. Saat itu pukul 4 sore. Di sore yang
menggigil itu, Gunnar Johansson berdiri di samping sebuah jalan raya. Tubuhnya terbalut
mantel, tangannya terbungkus di sakunya. Ia memandangi mobil-mobil yang berpacu tanpa
kemacetan. Di sisi jalan ada dua kamera yang “mencatat” pergerakan mobil-mobil itu. Sebuah
pelajaran penting buat Jakarta sedang ditorehkan saat itu.

Johansson bukanlah orang spesial. Dia hanya seorang ekonom ahli transportasi. Tapi warga
Stockholm kadang menjulukinya sebagai tukang sulap karena ia telah membuat kemacetan
hilang dari kota itu.

Kalau warga Jakarta datang ke Stockholm pada 2003, mereka pasti kaget. Kota itu dibekap
kemacetan. Udara juga dikotori oleh asap mobil-mobil pribadi yang menderu-deru. Pemerintah
setempat puyeng mengatasi penyakit kronis itu. Mereka lalu membentangkan rencana:
kemacetan pada jam sibuk harus diturunkan 10 sampai 15 persen. Caranya, mereka menarik tarif
khusus untuk mobil yang melintas pada jam tertentu dan di jalan-jalan protokol. Cara ini menjadi
obat mujarab untuk Kota Singapura dan London.

Tapi Stockholm menerapkan strategi ini dengan memasang kamera. Kamera? Di setiap jalan ada
dua kamera pengintai yang dipasang berhadapan. Johansson bergabung dengan IBM setelah
PricewaterhouseCoopers diakuisisi oleh perusahaan Big Blue itu. Dialah yang memimpin IBM
memenangi proposal untuk menggebah kemacetan.
Continue Reading »

Posted in in digital | Tagged IBM, macet, OCR, Stockholm | 2 Comments »

Energi Kreatif Bom Marriott


August 1, 2009 by rumahide

Sepotong bom tak cuma membawa pesan pembunuhan. Bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-
Carlton bisa juga dilihat dengan “kacamata” positif: betapa kreatif para pembuatnya. Anggap
saja bom ini sama dengan bom Marriott pada 2003. Para pembuatnya bisa menghasilkan energi
yang dahsyat dari baterai 9 volt dan beberapa bubuk rahasia. Teroris Amerika mungkin butuh C4
untuk membikin ledakan. Teroris Indonesia tidak. Hanya bermodal bubuk belerang, bubuk hitam
misterius racikan khas Jamaah Islamiyah sebagai pemicu, lalu gotri dan mur yang dilekatkan
dengan jarak yang sama, mereka membuat bom yang bisa mengguncang dunia itu.

Mereka mempelajari itu bukan di gedung ber-AC yang mewah seperti tim Laboratorium
Forensik Kepolisian Republik Indonesia belajar di kantor FBI di Amerika Serikat. Mereka
belajar di kamar-kamar kontrakan sempit dan sekadarnya, dari buku-buku diktat tulisan para
senior mereka.

Betapa sayangnya energi kreatif para pembuat bom itu meletup pada tempat dan ideologi yang
keliru. Andai energi tersebut disalurkan ke temuan-temuan bermanfaat, seperti membikin cip
ponsel, betapa dahsyatnya. Jumlah pelanggan seluler di Indonesia pada pertengahan tahun lalu
sudah di atas 120 juta. Angka itu terbilang terbesar nomor 6 dunia. Bayangkan, bila mereka bisa
membuat cip separuh saja dari jumlah itu, produsen ponsel seperti Nokia, Motorola, dan Apple
mungkin akan “menyembah-nyembah” mereka. Selama ini hampir semua ponsel di Indonesia
adalah produk impor. Tak ada satu pun komponen bikinan lokal. Jadi dari tukang becak, tukang
sayur, sopir, hingga bos-bos perusahaan raksasa semua menyumbangkan duitnya untuk ponsel
impor.
Continue Reading »

Posted in 1 | Tagged ARM, bom, intel, marriott, prosesor, ritz carlton | Leave a Comment »

Kampanye, Demam iPhone, BlackBerry, dan Plurk?


March 22, 2009 by rumahide

Jusuf Kalla tampaknya begitu terinspirasi dengan gaya kampanye Barack Obama. Entah siapa
pembisiknya, tiba-tiba saja dia meniru jejak Obama pekan lalu. Kalla saja mendadak jadi
blogger. Lalu dia menggandeng blogger kondang, Ndoro Kakung, untuk menggelar acara
kumpul blogger pada Kamis (19/3) di Kafe Pisa Mahakam, Jakarta Selatan.

Para blogger pun kaget. Juga bingung. Soalnya, pada saat yang sama ada acara Fresh, kopi darat
para blogger sebulan sekali, yang malam itu digelar di FX. “Saya ingin mendengar dan
didengar,” begitulah kata blogger pemula, Kalla.

Selain mendadak ngeblog, Kalla juga mendadak pakai BlackBerry Bold. Lagi-lagi meniru
Obama? Entahlah. Kalla beli Bold BM atau bundel operator? Manaketehe
Yang pasti, pesaingnya, Susilo Bambang Yudhoyono masih menggunakan ponsel Nokia E90.
“Susah memakainya,” kata Kalla saat memamerkan Boldnya seperti dikutip Jawa Pos. Dia malah
mengeluarkan ponsel Samsung pipih lamanya.

Setelah ini apakah para calon presiden ini juga akan mendadak nge-plurk? Atau malah ikutan
beli iPhone? Wallahu a’lam. Kalau bagi rakyat, apa pun ponselmu Sob, yang penting hatimu
jujur untuk rakyat.

clipped from www.kaskus.us

JAKARTA – Wabah BlackBerry (BB), rupanya, tidak hanya mencandui anak muda ataupun
kalangan pekerja kantoran. Wakil Presiden Jusuf Kalla pun kini ”terjangkiti” virus BB. Ketua
umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar itu kini getol belajar menggunakan telepon seluler
tambun yang juga favorit Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama itu.

Saat penerbangan dari Jakarta menuju ke Makassar, Sulawesi Selatan, Kalla yang didampingi
istrinya, Ny Mufidah Jusuf Kalla, tampak sibuk mengutak-atik BlackBerry. Perangkat
BlackBerry jenis Bold itu sudah hampir seminggu ini dimiliki Kalla yang akan maju sebagai
calon presiden RI periode 2009-2014. Bukan terbantu, Kalla justru bingung mengoperasikan
ponsel canggih yang menyediakan banyak fitur tersebut.

”Ah, susah juga yang pakai ini. Lebih mudah menggunakan handphone saya ini yang lama,”
ujarnya sambil mengeluarkan HP merek Samsung model lama yang berwarna hitam dan
berbentuk pipih. (noe/kim)

Posted in 1 | 1 Comment »

Internet untuk Petani. Kapan Indonesia ?


February 12, 2009 by rumahide
Jangan dikira Amerika Serikat adalah negeri supermaju untuk internet. Dalam soal internet cepat,
persentasi penduduk Amerika yang menikmati internet pita lebar (broadband) malah dengan
Korea atau Jepang.

Itulah sebabnya, senat Amerika sedang sibuk membahas rencana alokasi stimulus ekonomi yang
akan mengucurkan US$ 7 miliar untuk memberikan koneksi broadband gratis di pedesaan
Amerika.

Di bawah ini peta petani di Amerika yang menggunakan internet. Semakin merah warna petanya,
berarti semakin top konseksi internetnya.

Kapan ya Indonesia bisa begini? Siapa tahu para petani bisa mengikuti jejak ndorokakung
(www.ndorokakung.com), berjualan di internet.

clipped from gigaom.com

StatShot: Farmers With Broadband

Posted in 1 | 1 Comment »

Ironi Amerika?
January 29, 2009 by rumahide

Saat perusahaan-perusahaan Amerika Serikat kelimpungan dan sibuk menyelamatkan diri


dengan memecat jutaan karyawan, tentara Amerika Serikat malah SUKSES menambah jumlah
tentaranya.
Keberhasilan perekrutan ini diabadikan oleh majalah Time dengan grafik yang gamblang. Inikah
ironi Amerika?

Posted in 1 | 1 Comment »

Simplicity of BarackBerry
January 26, 2009 by rumahide

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memang boleh memakai ponsel kegemarannya, yakni
BlackBerry. Hanya, Gedung Putih mewanti-wanti agar dia berpikir dua kali sebelum menekan
tombol “SEND” . Menurut juru bicaranya Gedung Putih, BlackBerry itu hanya digunakan untuk
menghubungi orang-orang terdekatnya.

Siapa orang terdekatnya? Ponsel yang disebut BarackBerry ini menurut Time, hanya terdiri dari
beberapa tombol. Di bawah ini tampak gambar bocorannya ponsel yang disebut BarackBerry.
Ponsel ini diberi pengaman khusus sehingga tak mudah disadap. Harganya Rp 36,8 juta. Lihatlah
betapa “simpelnya” tombol-tombol BarackBerry ini.
Posted in in digital | Tagged barack obama, BarackBerry, BlackBerry | 1 Comment »

Fans Jempol-er Melonjak


January 9, 2009 by rumahide

Para pengguna BlackBerry alias fans ponsel jempol-er ternyata meningkat pesat. Tiga operator,
Indosat, Telkomsel, XL adu kuat kampanye iklan. XL penggunannya sudah di atas 8.000 ribu
orang. Indosat dan Telkomsel lebih tinggi. Indikator kenaikan para jempol-er itu bisa dilihat dari
ramainya milis-milis blackberry berikut ini:
jumlah pengguna milis blackberry di indonesia meningkat

Posted in in digital | Tagged blackbberry, milis blackberry | Leave a Comment »

Autis
October 17, 2008 by rumahide

Sayidati kerap tak habis pikir mengapa suaminya begitu keranjingan Facebook atau Twitter, dan
Yahoo! Messenger. Ke mana pun sang suami pergi, dia tak pernah lepas dari situs dan peranti
social networks itu. Ke kafe, kantor, bahkan saat berlebaran di rumah paman mereka, jemari
kekasihnya itu tak pernah lepas dari BlackBerry. Matanya juga selalu melirik pesan-pesan baru
yang masuk.

“Persis orang autis,” kata Sayidati kesal. Dia sudah bosan mengingatkan lelaki itu. Toh, sang
suami seperti tak pernah mendengar keluhan soal autisme yang sudah belasan kali dilontarkan.

Continue Reading »

Posted in in digital, in marketing | Tagged Anne Wojcicki, facebook, Mark Zuckerberg, Sheryl
Sandberg, Twitter, Yahoo! Messenger | 2 Comments »

Bukan Makelar
October 10, 2008 by rumahide

Dari mana lahirnya sebuah inovasi? Setiap penemu punya jawaban berbeda soal ini. Thomas
Alva Edison, contohnya, menggali ide dari hal-hal gila, seperti mengerami telur berjam-jam.
Cher Wang punya jalan sendiri. Putri raja plastik Taiwan itu menapaki jalan terjal selama
bertahun-tahun sebelum akhirnya perusahaannya, HTC, berkibar menjadi produsen PDA papan
atas dunia. Bahkan kini mereka menjadi produsen PDA dengan sistem operasi Android, sistem
yang dikembangkan bersama Google dan bakal menjadi penantang iPhone.

Wang ingat saat dia masih tinggal di Prancis pada awal 1980-an. Paris kala itu masih beku,
diselimuti pagi. Tapi Wang, putri orang kedua terkaya di Taiwan, sibuk naik-turun tangga
menggotong komputer yang akan dijualnya. Dia saat itu bekerja untuk First International
Computer. “Saya juga bolak-balik harus membongkar komputer agar tak terlalu berat dibawa
dan bisa masuk taksi,” kata perempuan yang kini berusia 50 tahun ini. Kerja keras di pagi buta
itu rupanya meletikkan ide di otaknya: “Saya harus menjadi raja komputer.”

Wang bukanlah Paris Hilton. Hidupnya bukan cuma untuk memborong baju dan tas mahal Gucci
atau Prada. Saat muda, dia pindah dari jurusan yang penuh senang-senang, yakni musik, ke
jurusan yang penuh kerja keras, yaitu bisnis, di University of California, Berkeley.

Wang telah memetakan jalan untuk melahirkan serentetan inovasi. Awalnya dia cuma
mendirikan pabrik “tukang jahit” komputer pada 1997, yakni Via. Dia segera menelurkan
perusahaan baru khusus membuat komputer genggam atau PDA. HTC adalah sahabat erat
Microsoft dalam proyek membuat PDA berbasis Windows. Dulu raja PDA adalah Palm.

Di tangan Wang, HTC menjadi inovator. Wang bukan pengusaha kelas pedagang atau makelar
seperti kebanyakan pengusaha di Indonesia. Dia adalah pengusaha yang juga penemu. Pada 1999
dia menjadi produsen pertama yang membikin PDA dengan layar warna. Lalu pada 2002, HTC
pula yang pertama membuat PDA phone. Pada tahun yang sama, HTC meluncurkan PDA phone
pertama berbasis Windows untuk pasar Eropa. Kenangan akan dinginnya angin pagi Paris saat
dia masih bekerja untuk orang lain membuat Wang memulai langkah di wilayah itu.

Sejak itu, orang tercengang-cengang melihat HTC. Merekalah yang ada di balik PDA merek
Compaq atau O2. HTC melesat menjadi menjadi produsen PDA berbasis Windows terbesar di
dunia.

Rahasianya ada pada ide liar Cher Wang. Sebagai contoh, tiga tahun lalu HTC melahirkan divisi
yang disebut Magic Labs. Ini kelompok kecil yang menghargai ide segar. Mereka terdiri atas
desainer manufaktur, insinyur, penulis, programmer, bahkan desainer perhiasan. Tugas mereka
adalah menguji semua ide gila. Tim ini dipimpin oleh John Wang, yang pada kartu namanya
tertulis sebagai “Kepala Jagoan Inovasi”.

“Tugas kami adalah merancang produk untuk gagal,” kata John Wang bercanda. “Butuh 1.000
ide sebelum akhirnya lahir menjadi sebuah produk yang bisa dijual.” Merekalah yang melahirkan
teknologi layar sentuh seperti iPhone yang mereka sebut TouchFlo.
Khusus untuk membuat Android, HTC mengirimkan 30 insinyur untuk bekerja di tempat yang
mereka sebut Googleplex di Mountain View, California. Itulah yang membuat Android lahir.

Sebuah jalan kesuksesan telah dibentangkan oleh sang inovator, Cher Wang, perempuan perkasa
yang kini menjadi orang terkaya kelima di Taiwan

Anda mungkin juga menyukai