Hiperemis
Penglihatan
menjadi semakin
Mata merah kabur
PATOGENESIS TIMBULNYA KATARAK
Penuaan
Lensa keruh
PARASINTESIS
Jika terapi medikamentosa secara intensif masih dianggap lambat dan setelah 2-4 jam
penggunaan obat, TIO masih tinggi, dapat dilakukan teknik parasintesis. Teknik ini
diperkenalkan oleh Lambs dan dkk (2002). Parasintesis dilakukan dengan
mengeluarkan akuos 0,05 ml pada pasien dengan TIO 68,6. Setelah 15 menit
kemudian, TIO menjadi 17,1 mmHg, 30 menit 21,7 mmHg, 1 jam 22,7 mmHg, 2 jam
kemudian 20,1 mmHg. Cara ini juga dapat menghilangkan rasa nyeri dengan segera
pada pasien.
PEMBEDAHAN
Sebagai dokter umum paling tidak dapat menerapi pasien glaukoma sampai thap
terapi medika mentosa. Kemudian, dokter umum merujuk ke rumah sakit yang
mempunyai fasilitas pembedahan mata untuk direncanakan pembedahan. Sebelum
dilakukan pembedahan, tiap glukoma akut harus diobati dulu dengan obat-obatan di
atas untuk menurunkan tekanan bola mata sampai di bawah 25 mmHg.
Terapi pembedahan yang dapat dilakukan untuk penderita glaukoma:
1. Laser Trabeculoplasty
Untuk menangani glukoma sudut terbuka, pembedahan yang dinamakan laser
trabeculoplasty sering digunakan. Ada 2 jenis trabeculoplasty, yaitu:
a. Argon Laser Trabeculoplasty (ALT), selama pembedahan
menggunakan teknik ini, kaser akan membuat ruang kecil pada
jaringan trabekulat. Laser tidak membuar lubang aliran yang baru
tetapi teknik ini untuk menstimulasi aliran agar berfungsi lebih efisien.
b. Selective Laser Trabeculoplasty (SLT), pada teknik ini SLT
memperbaiki sel-sel spesifik dan membuat saluran aliran mengelilingi
iris. SLT mungkin merupakan alternative pada pasien yang tidak dapat
ditangani dengan bedah laser tradisional.
Walaupun pembedahan laser trabeculoplasty ini berhasil, kebanyakan pasien
menggunakan obat glukoma setelah pembedahan. Hampir separuh pasien yang
melakukan pembedahan dengan teknik ini mengalami peningkatan tekanan bola
mata lagi dalam 5 tahun. Kebanyakan orang yang telah berhasil menjalani laser
trabeculoplasty mengulangi terapi yang sama.
Laser trabeculopasty juga dapat digunakan sebagai terapi pertama pada pasien
yang tidak ingin atau tidak bisa menggunakan tetes mata.
2. Laser iridotomy
Laser iridotomy disarankan bagi pasien dengan glukoma sudut tertutup dan sudut
aliran yang sangat sempit. Laser akan membuat lubang kecil seukuran jarum pada
bagian atas iris untuk meningkatkan aliran akuos ke sudut aliran. Lubang ini
tersembunyi dengan adanya kelopak mata bagian atas.
3. Iridektomi Perifer
Indikasi: Pembedahan ini digunakan untuk glaukoma dalam fase prodromal,
glaukoma akut yang baru terjadi atau untuk tindakan pencegahan pada mata
sebelahnya yang masih sehat.
Teknik: pada prinsipnya dibuat lubang di bagian perifer iris
Maksudnya adalah untuk menghindari hambatan pupil. Iridektomi ini biasanya
dibuat di sisi temporal atas.
4. Pembedahan Filtrasi
Indikasi: pembedahan filtrasi ini dilakukan kalau glaukoma akut sudah
berlangsung lama atau penderita sudah masuk stadium glaukoma kongestif
kronik.
Trepanasi Elliot: ’sebuah lubang kecil berukuran 1,5 mm dibuat di daerah korneal
skleral, kemudian ditutup oleh konjungtiva dengan tujuan agar akuos mengalir
langsung dari bilik mata depan ke ruang subkonjungtiva.
Sklerotomi Scheie kornea-skleral dikauterisasi agar luka tidak menutup kembali
dengan sempurna, dengan tujuan agar akuos mengalir langsung dari bilik mata
depan ke ruang sibkonjungtiva. Trabekuloktomi yaitu dengan mengangkat
trabekulum sehingga terbentuk celah untuk mengalirkan cairan mata masuk ke
dalam kanal Schlemm.
PENATALAKSANAAN KATARAK
PEMBEDAHAN
Pengobatan terhadap katarak adalah pembedahan yang dilakukan apabila tajam
penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-
hari atau bila katarak menimbulkan penyulit seperi glukoma atau uveitis.
Pembedahan dapat dilakukan dengan intrakapsular yaitu mengeluarkan lensa bersama
dengan kapsul lensa atau ekstrakapsular yaitu mengeluarkan isi lensa (korteks dan
nukelus) melalui kapsul anterior yang dirobek (kasulotomi anterior) dengan
meninggalkan kapsul posterior. Tindakan bedah ini sekarang dianggap lebih baik
karena mengurangi beberapa penyulit.
1. Operasi katarak Ekstrakapsular
Tindakan pembedahan pada kensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi
lensa dengan memecaj atu merobek kapsul lensa anterior sehingga massa
lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut.
Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan
endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intraocular posterior,
perencanaan implantasi sekunder lensa intraocular, kemungkinan akan
dilakukan bedah glaucoma, mata dengan predisposisi untuk terjadinya prolaps
badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid
macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat
melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca.
Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadi katarak
sekunder.
2. Operasi katarak intrakapsular
Pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.
Dapat dilakukan pada zonula Zinn telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah
diputus.
Pada katarak ekstraksi intrakapsular tidak akan terjadi katarak sekunder dan
merupakan tindakan bedah yang sangat lama populer. Pembedahan ini
dilakukan dengan mempergunakan mikroskop dan pemakaian alat khusus
sehingga penyulit tidak banyak seperti sebelumnya.
Katarak ekstraksi intrakapsular ini tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi
pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen
hialoidea kapsular, katarak imatur yang masih mempunyai zonula Zinn.
Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmat, glaukoma, uveitis,
endoftalmitis dan perdarahan.
3. Saat dilakukan pembedahan, sebaiknya ditanamkan lensa intraokular,
sehingga tidak perlu memakai kacamata afakia yang tebal atau lensa kontak.
Kontraindikasi pemasangan lensa intraokular adalah uveitis berulang,
retinopati diabetik proliferatif, rubeosis iridis, dan glaukoma neovaskular.
DAFTAR PUSTAKA
http://emedicine.medscape.com/article/1210914-overview
http://www.aao.org/eyesmart/diseases/cataracts-causes.cfm
http://www.aao.org/eyesmart/diseases/glaucoma-treatment.cfm
Amra, Aryani Atiyatul. 2007. Penatalaksanaan Glaukoma. FK USU