Anda di halaman 1dari 28

INFERENSI KAUSAL

Oleh :
Rahman Setiawan, S.ked

DosenPembimbing:
Prof.DR.dr.R.M.SuryadiTjekyan,DTMH,MPH
Dr.ArdehliaArin
Dr.RA.EmilArief

BAB I
PENDAHULUAN

Latar BElakang
EPIDEMIOLOGI

Rasionalisme

Logikadeduktif

Plato,427-347SM

Empirisme

Logikainduktif

FrancisBacon,1620

Teori/Pengetahuan/Aksioma

Penyempurnaan
hipotesis
KesimpulandanInterpretasi

Penyempurnaan
hipotesis
HipotesisKonseptual
RancanganStudi

Penarikan
Inferensi
Temuanempirik

Analisisdata

HipotesisOperasional

Pengumpulandata

Data/HasilObservasi

SiklusKonsepMetodeIlmiah
Kleinbaum dan Popper, 1982
Logic of Scientific Discovery

BAB I
TINJAUAN
PUSTAKA

1. Metode Dan Prosedur

Riset epidemiologi adalah riset empirik kuantitatif. Oleh


karena itu dilakukan kegiatan kuantifikasi, yaitu:
(1) Pengukuran variabel (acak);
(2) Estimasi parameter populasi;
(3) Uji statistik terhadap sebuah atau lebih hipotesis dan
(4) Membuat perbandingan antar kelompok/populasi.

2. RiwayatAlamiahPenyakit

3. InferensiKausaldanModelKausalitas

Perhatian utama para epidemiolog ditujukan kepada


riset etiologi.
Riset etiologi adalah riset epidemiologi yang bertujuan
mengetahui penyebab-penyebab penyakit, hubungan
satu penyebab penyakit dengan penyebab lainnya, serta
besarnya pengaruh terhadap penyakit.
Untuk membuat kesimpulan tentang penyebab penyakit,
pertama-tama kita perlu mengklasifikasikan arti
kausalitas dalam epidemiologi

a. Konsep Kausasi

Pendekatan
Determinisme

Pendekatan
Probabilitas

Dalam pendekatan
probabilitas
hubungan
antara variabel
digunakan
teori dan
dependen
(penyakit)
statistik independen
unuk
variabel
(faktor
penelitian)
berjalan
meyakinkan
apakah
sempurna,
dengan
terdapat persis
hubungan
yang digambarkan pada
yang valid antara
model matematik
faktor penelitian dan
penyakit

b. Konsep Penyebab
Necessary cause
Faktor-faktor yang harus ada dari suatu
penyakit dan tidak ada bila tidak terkena
penyakit tertentu

Sufficient cause
Faktor itu sendiri yang dapat menimbulkan
penyakit, dengan tidak memperdulikan adanya
faktor-faktor lain

Postulat Henre-Koch ( Rivers, 1927)

Contoh : Hipotesis Penyebab Kolera

Sufficient Cause

Necessary Cause

Postulasi Henle Koch tentang penyebab


a. Parasit yang terjadi pada setiap kasus
penyakit diatas dapat dihitung untuk
melihat perubahan patologi dan klinis
selama berlangsungnya penyakit
b. Hal ini terjadi dengan tidak adanya
penyakit lain sebagai parasit yang patogen
c. Setelah diisolasi dari tubuh dan secara
berulang tumbuh pada kultur murni,dapat
menginduksi penyakit baru.

Contoh Model Kausasi Majemuk Kumulatif


Infeksi
M. Tuberkulosa

Sufficient Cause

Gizi Buruk

Umur

Faktor Genetik

Keadaan
Lingkungan

Reaksi pada
Tingkat Selular

Necessary Cause

Tuberkulosis
Klinis

Model Kausasi Majemuk

Klaster Faktor Penyebab

Dikemukanan oleh Rothman (1976) (cluster of causal


factors).
Penyebab yang mencukupi bukankah faktor tunggal, tetapi
sejumlah faktor yang membentuk sebuah kelompok yang
disebut klaster.
Tiap klaster faktor penyebab mengakibatkan sebuah
penyakit.
Faktor-faktor dalam satu klaster saling berinteraksi dan
saling tergantung, untuk menimbulkan pengaruh klaster itu

Segitiga Epidemiologi
PEJAMU
Host

AGEN
Agent

LINGKUNGAN
Environment

Web Causation

MacMahon dan Pugh (1970).


Konsepnya setiap panyakit tidak hanya tergantung kepada
sebuah faktor penyebab, melainkan tergantung kepada
sejumlah faktor dalam rangkaian proses sebab akibat.
Terdapat faktor sebagai promotor dan ada pula sebagai
inhibitor.
Perubahan pada salah satu faktor dapat berakibat
bertambah atau berkurangnya penyakit.
Timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan
memotong rantai pada berbagai titik.

Model Roda

4. Kriteria Kesimpulan Kausal dalam Epidemiologi

ANALOGI

ASOSIASI

MASUK
AKALSECARA
BIOLOGIS

BUKTI
EKSPERIMEN

KONSISTENSI

Kesimpulan
Kausal

EFEK
DOSIS
RESPON

KOHEREN

SPESIFISITAS

KRONOLOGI
WAKTU

Bradford
Hill,
1975

BAB III
KESIMPULAN

THE-END

Anda mungkin juga menyukai