Anda di halaman 1dari 76

ALUMINIUM

Aluminium adalah logam yang berwarna


putih perak dan tergolong ringan.
Massa jenis : 2,7 Ton.m -3
Bijih Aluminium yang utama adalah
bauksit
Di Indonesia, bijih bauksit banyak
ditemukan di pulau Bintan dan di Tayan
(Kalimantan Barat)
SIFAT-SIFAT ALUMINIUM
Ringan, tahan korosi dan tidak beracun. Maka
banyak digunakan untuk alat rumah tangga.
Reflektif, dalam bentuk aluminium foil
digunakan sebagai pembungkus makanan, obat
dan rokok.
Daya hantar listrik cukup baik, sehingga
banyak digunakan sebagai kabel.
Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan
logam yang kuat seperti Duralumin (campuran
Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan pesawat.
Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2
dan Cr2O3.
SEJARAH ALUMINIUM
TAHUN SEJARAH
1808 Sir Humphry Davy (Britain) Menemukan
logam dalam senyawa dan menamakannya
Aluminium

1821 P. Berthier (France) menemukan bauxite

1825 Hans Christian Oersted (Denmark)


menemukan cara untuk memperoleh Al murni,
dengan mereaksikan potassium amalgam dan
hydrous aluminium chloride.

1827 Friedrich Wöhler (Germany) mnemukan


proses pembutan bubuk Al
1845 Wöhler menemukan specific
gravity (density) dari
aluminium
1854 Al dijual secara komersial

1886 Paul Louis Toussaint Héroult


(France) dan Charles Martin
Hall (USA), menenukan
proses electric untuk
produksi Al terbaru Hall-
Héroult process, proses ini
digunakan sampai sekarang
1889 Karl Josef Bayer (Austria),
menemukan Bayer Process
untuk produksi masal Al for
dari bauksit
PENGOLAHAN ALUMINIUM
Aluminium dibuat menurut proses Hall-
Heroult yang ditemukan oleh Charles M.
Hall dan Paul Heroult di Amerika Serikat
pada tahun 1886
Pengolahan aluminium dan bauksit
meliputi 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit untuk memperoleh
alumina murni
2. Peleburan/reduksi alumina dengan
proses elektrolisis
Proses Pemurnian Bauksit Untuk
Mendapatkan Alumina Murni :
1. Bauksit direaksikan dengan NaOH(q).
Alumunium oksida akan larut membentuk
NaCl(OH)4.
2. Larutan disaring, lalu filtrat yang
mengandung NaAl(OH)4 diasamkan dengan
mengalirkan gas CO2. Al mengendap sebagai
AL(OH)3.
3. Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan
dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak
berair.
Skema Proses Pemurnian Bauksit Untuk
Mendapatkan Alumina Murni (Proses Bayer)
Proses Peleburan Alumina Untuk
Memperoleh Aluminium Murni :
Peleburan ini menggunakan sel elektrolisis yang
terdiri atas wadah dari besi berlapis grafit yang
sekaligus berfungsi sebagai katode (-), sedang
anode (+) adalah grafit. Campuran Al2O3 dengan
kriolit dan ALF3 dipanaskan hingga mencair, dan
pada suhu sekitar 950 derajat kemudian di
elektrolisis. Al yang terbentuk berupa zat cair dan
terkumpul didasar wadah lalu dikeluarkan secara
periodik untuk mendapatkan Al batangan (ingot).
Anode grafit akan terus habis, karena bereaksi
dengan oksigen. Untuk mendapat 1 kg Al,
diperlukan 0,44 anode grafit.
Reaksi : 2Al2O3 + 3C 4Al + 3CO2
Dapur Aluminium
Pengaruh Unsur Paduan Pada
Aluminium
Tembaga untuk meningkatkan sifat
kemampumesinan
Mangan untuk meningkatkan ketahanan
terhadap korosi
magnesium sangat baik untuk meningkatkan
mampu las
zinc dapat meningkatkan kekerasan
Paduan magnesium dan silikon untuk
membentuk paduan yang baik dalam perlakuan
panas dan memiliki karakteristik yang baik
http://www.rmc.com/gbu/bauxitealumina/
Aluminium Paduan
Untuk memperoleh
aluminium paduan.
Cairan Aluminium
dapat langsung
dikirim ke dalam
dapur paduan, atau
dengan melebur
kembali ingot
didalam dapur
paduan
Berat Jenis Aluminium
Berat jenis aluminium lebih kecil
dibandingkan berat jenis logam-logam
lainnya. Berat jenis aluminium sekitar
1/3 berat jenis besi, baja, tembaga, atau
kuningan.
Berat Jenis Aluminium
Sambungan Pada Aluminium
Aluminum dapat disambung dengan
beberapa cara :
– Pengelasan,
– Penyolderan, atau patri
– Pengeleman,
– Dijepit, bolts, rivets,
– Metode Integral joining dapat digunakan
untuk desain tertentu.
Aluminum “Logs”
Aluminum “Logs”
Aluminum Extrusion
Ram
Billet
Aluminum Extrusions
Aluminum Extrusions
Aluminum Extrusions
Aluminum Casting
Aluminum Casting
Aluminum Castings
Aluminum Castings
Petroleum
Piping
Aluminum Castings
Valve
Aluminum Castings
Aluminum Castings
Aluminum Casting
CPAC Process

1) Matrix
2A) Soft Tooling
3) Rubber
Pattern
4) Plaster Mold
5) Casting
PROSES FORGING VELG
Dalam penggunaannya
Di gunakan sebagai :
velg motor
Lengan ayun
atau sering
dikenal sapit urang
Drum
gitar
Tangga
Angel rule
Kursi dan meja
toolbox
Termos dan gelas
Pembuka kaleng
Pintu
Aluminium wire / kawat
Uang logam
Plat
Chassing CPU
Blok mesin
Alat alat rumah tangga
Flashdisk
Handle pancing
refrigerator
jendela
Botol air
Caliper digital ( pd tepi nya )
Handycraft
Aluminum Casting Case Study
The Brake Pedal for the
Chevrolet Corvette
ALUMINIUM ALLOY
SIFAT-SIFAT ALUMINIUM MURNI
– Kekuatan relative tinggi dan ringan .
– Konduktifitaas listrik dan panas tinggi .
– Reflektifitas panas dan sinar yang baik .
– Dapat dilas tetapi tidak dapat disoldir .
– Tahan korosi air , adam fosfat encer , asam nitrat
konsentrat , dioksida belerang , dan senyawa nitrogen
yang lain .
– Tidak tahan korosi air laut , asam organic , soda ,
mortar .
– Al didapat dalam keadaan cair dengan elektrolisa ,
umumnya mencapai kemurnian 99,85 % berat, dengan
mengelektrolisa kembali dapat dicapai dengan
kemurnian 99,99 % .
SIFAT-SIFAT FISIK ALUMINIUM MURNI

Catatan : fcc : kubus berpusat muka


SIFAT-SIFAT MEKANIK ALUMINIUM MURNI
Produksi Aluminium
Produksi aluminum dunia

7
6 Africa
Amerika Utara
5
Ribu Metrik Ton

Amerika Latin
4
asia
3 eropa barat
2 eropa tengah
1 oceania

0
2000 2001 2002 2003
tahun

Sumber : http://www.world-aluminium.org/
Paduan Alumunium
Klasifikasi Paduan Al (Aluminium Tempa)

1XXX Aluminum murni, kandungan minimal


99.00%
2XXX Copper (Cu). => Duralumin
3XXX Manganese (Mn)
4XXX Silicon (Si)
5XXX Magnesium (Mg)
6XXX Magnesium and Silicon (Mg and Si)
7XXX Zinc (Zn)
8XXX Unsur lain
9XXX Unused series
Paduan Al dan Sifatnya

1XXX Tahan korosi, high electrical and thermal


conductivity, mudah dibentuk, kekuatan
kecil, not treattable
2XXX Kekuatan tinggi, tahan korosi kecil,
heattreatble
3XXX non-heat-treatable, kekuatan cukup
tinggi.
4XXX Ringan, baik untuk pendingin
Duralumin
Pembuatan Duralumin

Al + Cu + Mn + Mg = Duralumin Tuang

Heat Treatment (Precipition Hardening)


Precipition Hardening
Komposisi Duralumin

Aluminum (AL) = lebih dari 90 %


Tembaga (Cu)= 4 %
Magnesium (Mn) = 0.5 – 1 %
Mangan (Mg) = kurang dari 1 %
Karateristik Duralumin
uji tarik
Mechanical Properties
Duralumin dan Al – Alloy lainya
Mechanical Properties
Duralumin bentuk plat
Aplikasi Duralumin
Rangka Sepeda dan Accesories

Pulley dan Roda Gigi

Baut dan Mur


Aplikasi Duralumin
Casing dan Frame

Peleg Mobil
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai