Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


Praktikum Tetes Minyak Milikan ini bertujuan untuk menentukan muatan
elementer dengan metode tegangan ambang dan dengan metode kecepatan gerak naik
dan turun.
1.2 Dasar Teori
Robert Milikan dari Universitas Chicago mempublikasikan eksperimennya pada
tahun 1910. Eksperimen ini membuktikan keragu-raguannya tentang isi yang dibawa oleh
diskrit negatif dan positif masing-masing pada jarak yang sama.(Marcello.1992)
Percobaan Milikan atau yang dikenal sebagai percobaan oil drop dirancang guna
pengukuran muatan listrik elektron. Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan
gaya-gaya antara gaya grafitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada
di antara dua plat elekroda. Muatan pada tetes minyak yang dijatuhkan (droplet) dapat
ditentukan dengan mengetahuai besarnya medan listrik. Eksperimen Miliakn ini diulangi
beberapa kali, sehingga ditemukan bahwa nilai-nilai yang terukur selalu merupakan
kelipatan dari bilangan yang sama. Milikan mwnginterpretasikan bahwa bilangan ini
merupakan muatan dari satu elektron yaitu 1,602×10-19 coulomb. (Thompson,2001).
Besarnya muatan didalam elektron ditemukan melalui percobaan tetes minyak
Milikan sebagai berikut:
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Gaya tarik grafitasi akan
mengendapkan tetes minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif,
maka tetesan minyak akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan
Milikan dan Thompson diketahui bahwa besarnya muatan elektron adalah -1 dan
besarnya elektron adalah 0.
Dari percobaan Milikan juga dapat diukur kesatuan isi elektron secara

akurat. Eksperimen ini dianggap sebagai satu eksperimen yang paling signifikan, dan

Milikan menerima penghargaan nobel pada tahun 1923.


Percobaan Milikan pada waktu itu hanya didesain dengan listrik yang seragam,
disepanjang plat paralel horizontal dengan beda potensial yang sangat besar, selanjutnya
minyak diteteska pada plat dan di antara plat. Minyak dapat naik dan turun dengan
mengubah tegangan. Penggunaan jaringan pengisolasian dimaksudkan agar plat bersama.
Plat memiliki empat lubang yang dipotong ke dalam dan tiga sinar cemerlang yang
menyinari mereka dan yang lainnya memiliki mikroskop yang letakknya melalui plat.
(Zemansky,1994).
Selain itu, Milikan juga membuat desain peralatan yang memungkinkan pengisian tetes
minyak yang stasioner, dengan gambar perbesaran oleh lensa mata. Kondisi tersebut
dapat dilukiskan sebagai berikut:

F(listrik)

Tetesan
F (gravitasi)

Gaya listrik diberikan oleh F = QE. Gaya grafitasi diberikan F= -mg. Massa tetesan =
volume bidang x berat jenis minyak = (4pi R3)/3P. Persamaan gaya keseimbangan =
Flistik + Fgrav = 0.
qE + (-mg) = 0
qE = mg
sehingga
g = mg / E
g = 4phi R3 pP
(Marcelo, 1992).

BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat-Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah satu set peralatan
Milikan, satu unit Milikan Power Supply unit, dua unit counter P, dan lima buah kabel
penghubung.
2.2 Tata Laksana Percobaan
Rangkaian Alat
Rangkaian pengukuran dengan metode dinamik (kecepatan naik dan turun tetes
minyak),memiliki variabel-variabel pengukuran yaitu waktu(t2) yang diperlukan oleh
tetes minyak untuk mencapai jarak skala x pada tegangan yang dipakai (U),dan waktu
(t1) yang diperlukan oleh tetes minyak jika tegangan (U) dimatikan untuk mencapai jarak
x.
Untuk rangkaian alat ini,switch(1) diatur pada posisi down dan switch(2) diatur
pada posisi up, kemudian rangkaian kontrol dibuka (untuk stop clock) untuk memberikan
tegangan ke kapasitor. Tegangan U diatur dari 500V ke 600V dengan knop putar(3), hal
ini bertujuan agar tetes minyak jatuh dengan pelan-pelan, kemudian tegangan U
dibaca.Tetesan minyak yang jatuh perlahan-lahan dipilih pada posisi tertentu yang telah
ditentukan, kemudian switch(1) dipindahkan jika tetesan minyak telah melewati tanda
pengukuran (skala divisi 40). Stop clock B digunakan dalam pengukuran rising time t
setelah medan listrik diberikan.
Tetesan yang jatuh diamati dan switch(2) dipindahkan ke posisi ”0” bila telah
melewati tanda pengukuran kedua posisi(skala divisi 60). Tegangan kapasitor U
dimatikan, dan clock B dimatikan, bersamaan dengan itu, clock A dihidupkan. Tetesan
yang timbul diperhatikan dan clock A dihentikan bila telah melewati tanda pengukuran
pertama lagi. Power supply unit dinyalakan dengan togel switch di belakang panel.
Mikrometer diatur secara vertikal dan difokuskan dengan pengaturan sekrup. Atom dari
coil masuk ke dalam chamber Milikan dengan menekan bola karet, dan mikrometer
difokuskan kembali sehingga tetesan minyak tampak dengan jelas. Bayangan yang
dihasilkan mikroskop akan terbalik.Semua gerakan demikian tampak terbalik. Semua
gerakan akan diperjelas dengan mikroskop.Time display pada pada stop clock ditunda
dengan menekan tombol reset (ditunjukkan oleh O di depan panel).
Jika yang digunakan adalah counter P, counter dihidupkan dengan switch utama.
Range pengkuran diatur untuk waktu pengukuran (s), dan waktu display ditunda. Waktu
pengukuran mungkin hanya sampai 10s jika menggunakan elektronik stop
clock(31303).Cahaya merah diiluminasikan didepan display digital kedua,jika
pengukuran melebihi 10s. Untuk pengukuran waktu yang melebihi 20s,kemungkinan
nilai yang dihasilkan kurang tepat. Untuk pengukuran yang melebihi 10s,disarankan
dengan stop clock manual.
Jalannya percobaan
Minyak dimasukkan ke dalam chamber milikan dengan menekan bola karet.
Untuk beberapa kali percobaan, tetes yang bergerak naik pada U=0 ditentukan dengan
kecepatan antara 1 dan 2 skala/detik dan untuk tetes yang bergerak turun dengan U=600V
ditentukan dengan kcepatan 1-2 skala / detik. Variabel-variabel pengukuran untuk
metode kesetimbangan yaitu tegangan U dimana tetes minyal mengapung, dan waktu
yang diperlukan oleh tetesan yang sama untuk melintasi jarak ”d” jika tegangan U
dimatikan.
Switch(1) dan switch (2) dipindahkan ke atas. Stop clock sudah siap melakukan
pengukuran dan power supply dihubungkan ke power supply. Tegangan U diatur dengan
tombol putar (3) sehingga suatu tetesan berada mengapung dalam daerah pengamatan,
kemudian tegangannya dibaca. Switch (2) dipindahkan ke posisi “0”, sehingga tegangan
U mati, dan stop clock mulai di-on kan pada saat yang bersamaan.Tetesan yang naik
dilihat, dan clock dihentikan yaitu stop switch ditekan bila tetesan telah mencapai jarak d
skala.

Rangkaian dengan elektronik stop clock P untuk metode statik


Rangkaian alat untuk metode dinamik

1.Switch on/off stop clock


2.Switch on/off
3.Potensiometer tegangan DC
4.Voltmeter
5.Start/stop

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Data dan Hasil Percobaan


3.1.1. Metode Dinamik
No U (V) t1 (Sekon) t2 (Sekon) ∆X
1 100 8,1 3,9 10
2 150 6,3 3,4 10
3 200 7,6 3 10
4 250 7,4 3,7 10
5 300 5 3,6 10

3.1.2. Metode Statik


No ∆X U(V) T
1 35 10 8,1
2 35 10 9,2
3 35 10 8,8
4 35 10 8,7
5 35 10 8,3

3.2. Analisa Data


3.2.1. Metode Dinamik
2
No U (V) T1 (s) T2 (s) V1 (m/s) V1 (m/s) Q (As) Q−Q

1 100 8,1 3,9 6,5×10-5 13,66×10-5 3,28×10-18 0,98×10-36


2 150 6,3 3,4 8,46×10-5 15,67×10-5 2,95×10-18 0,46×10-36
3 200 7,6 3 7,01×10-5 17,76×10-5 2,07×10-18 0,04×10-36
4 250 7,4 3,7 7,2×10-5 14,4×10-5 1,46×10-18 0,68×10-36
5 300 5 3,6 10,66×10-5 14,8×10-5 1,73×10-18 1,73×10-36
∑ 11,49×10-18 2,44×10-36

∆X −4 10 −4 −4
S = ×10 m = ×10 m =5,33 .10 m
1,87 1,87

−4
S 5,33 .10 m
V = =
s
1
t t 1 1 −4
S 5,33 .10 m
V = =
s
t 2
t 2 2

Q=
∑Q
n
−18
11,49 ×10
= As
5
−18
=2,29 ×10 As
V
Q = (V +V ) U 1
. 2 .10
−10
As
1 1 2

δQ = ∑n ( n −1)
2
Q −Q

−36
2,44 ×10
=
5( 4 )
−18
= 0,34 ×10 As
δQ
KR = ×100 %
Q
−18
0,34 ×10
= −18
×100 %
11,49 ×10
= 2,95 %

(
Q = Q ±δQ As )
−18 −18
=11,49 ×10 ±0,34 ×10 As
= (11,49 ± 0,34 ) .10
−18
As

3.2.2 Metode Statik

( As )
2
No U (Volt) ∆X t(s) V (m/s) Q (As) Q −Q

1 35 10 8,1 6,58×10-5 3,05×10-18 0,072×10-36


2 35 10 9,2 5,79×10-5 2,51×10-18 0,072×10-36
3 35 10 8,8 6,05×10-5 2,68×10-18 0,01×10-36
4 35 10 8,7 6,12×10-5 2,73×10-18 0,002×10-36
5 35 10 8,3 6,42×10-5 2,93×10-18 0,022×10-36
∑ 13,9×10-18 0,178×10-36

∆X −4 10 −4 −4
S= ×10 m = ×10 m =5,33 .10 m
1,875 1,875
−4
V=s =
5,33 .10 m
t t s
3

Q= V 2
× 2 .10 10 As
U

Q=
∑Q
n
−18
13 ,9 ×10
= As
5
−18
=2,78 ×10 As

δQ = ∑n ( n−1)
2
Q −Q

−36
0,178 ×10
=
5( 4 )
−18
= 0,094 ×10 As

δQ
KR = ×100 %
Q
−18
0,094 ×10
= −18
×100 %
13,9 ×10
= 0,67 %

(
Q = Q ±δQ As )
−18 −18
=2,78 ×10 ±0,094 ×10 As
= ( 2,78 ± 0,094 ) .10
−18
As
3.3 Pembahasan
3.3.1 Analisa Prosedur

Pada percobaan Tetes Minyak Milikan ini digunakan beberapa alat antara lain yait
peralatan Milikan yang terdiri dari Milikan Chamber sebagai tempat disemprotkannya
minyak dan sebuah mikroskop yang berfungsi untuk mengamati tetes minyak pada
peralatan Milikan juga terdapat lampu yang berfungsi untuk menerangi tempat
pengamatan yaitu saat tetes minyak bergerak,juga terdapat bola karet untuk menekan
minyak,sehingga tersemprot ke dinding chamber Milkan.Juga terdapat Milikan
powersupply unit yang berfungsi sebagai sumber tegangan. Dua buah counter P berfungsi
untuk mencacah waktu (t), serta kabel penghubung yang berfungsi untuk
menghubungkan powersupply dengan counter P,dan menghubungkan alat yang satu
dengan yang lain. Dalam percobaan Tetes Minyak Milikan ini tidak digunakan Elektronic
Stop Clock P, karena electronic stop clock P hanya dapat mencatat waktu kurang dari 10
sekon (≤10 sekon), sedangkan waktu yang tercatat mungkin saja tidak hanya sampai 10
sekon,sehingga digunakan counter P.

Dalam percobaan ini digunakan dua metode untuk pengamatan tetes minyak,
yaitu metode dinamik dan metode static. Pada metode dinamik digunakan dua buah
counter P, untuk menghitung waktu t1 dan t2, juga digunakan power supply untuk
mengatur tegangan kapasitor. Switch (1) pada power supply diatur pada posisi down dan
switch (2) diatur pada posisi up. Tegangan kapasitor diatur pada posisi 100V sehingga
tetes minyak dapat diamati,dan tetes minyak dapat jatuh dengan pelan-pelan.Mikrometer
dalam mikroskop diatur secara fertikal dan difokuskan dengan mengatur sekrupnya.
Kemudian bola karet ditekan sehingga minyak mencapai dinding dan masuk ke dalam
milikan chamber, pada saat ini tetes minyak yang jatuh perlahan-lahan diamati dipilih
untuk posisi tertentu.Kemudian switch (1) dipindahkan jika tetes minyak telah sampai
tanda pengukuran, dan stop clock B dinyalakan untuk pengukuran rising time t setelah
medan listrik diberikan, kemudian tetes minyak diamati hingga mencapai tanda
pengukuran kedua. Dalam pengukuran ini digunakan delta x=10, dan switch 2
dipindahkan ke posisi 0, dan tegangan kapasitor U dimatikan, clock B dimatikan dan
clock A dihidupkan secara bersamaan. Tetes minyak diamati dan jika ia naik mencapai
tanda pengukuran pertama, maka clock A dimatikan, kemudian dicatat waktu t1 dan t2.
Pada pengamatan ini gerakan tetes minyak teramati pada mikroskop, pada kenyataannya
gerakan turunnya tetes minyak akan terlihat naik pada mikroskop, dan gerakan naiknya
tetes minyak akan terlihat turun pada mikroskop. Pada pengamatan metode dinamik ini
akan diketahui delta x,t1,t2,dan U, t1 adalah waktu yang diperlukan oleh tetes minyak
jika tegangan U dimatikan untuk mencapai jarak x, dan t2 adalah waktu yang diperlukan
oleh tetes minyak untuk mencapai skala x pada tegangan U yang digunakan. Pengukuran
dilakukan pada g
Untuk metode statik, alat yang digunakan dirangkai, anmun pada metode ini satu
buah counter P. Jiak sudah selesai, switch(1) dan switch (2) dipindahkan ke atas.
Tegangan U diatur, dan bola karet ditekan, kemudian tetes minyak diamati hingga posisi
mengapung,kemudian tegangan kapasitor diamati, pada percobaan ini tegangan
ambangnya sebesar 35 V. Kemudian switch (2) dipindahkan ke posisi ”0” sehingga
tegangan U mati. Kemudian counter P dihidupkan pada saat yang bersamaan, kemudian
tetes minyak diamati , jika tetes minyak yang jatuh mencapai jarak delta x, maka cunter p
dimatikan, dalam percobaan ini digunakan x=10, dan dicatat waktu (t) yang diperlukan
untuk naik ke posisi x, dan percobaan dilakukan sebanyak lima kali dengan tegangan
kapasitor 35V dan delta x=10.

3.3.2 Analisa Hasil


Dari percobaan tetes minyak milikan ini dapat diketahui muatan elementer.Pada
percobaan ini digunakan dua metode yaitu metode dinamik dan statik. Pada metode
dinamik, minyak yang digunakan adalah oli dengan viskositas teetentu, pada saat minyak
mencapai dinding dan masuk ke dalam chamber milikan, tetes minyak akan naik ke atas,
hal ini disebabkan chamber milikan terdiri dari kapasitor sejajar, yaitu bagian atas positf
dan bagian bawah negatif. Tetes mnyak dianggap sebagai muatan negatif, sehingga pada
saat diberikan arus pada kapasitor. Muatan tetes minyak akan menuju positif, waktu yang
diperlukan untuk mencapainya (pada skala tertentu) adalah t2, sedangkan saat tegangan
dimatikan dan tetes minyak kembali ke kutub negatif, maka waktu yang diperlukan untuk
kembali pada skala delta x tertentu adalah t1.Dari metode dinamik diperoleh muatan Q
sebesar (11,49 ± 0,34) x 10-18 As,dengan kesalahan ralat sebesar 2,95%.
Pada metode dinamik, penentuan muatan elementer melalui tegangan ambang,
yaitu tegangan pada saat tetes minyak mengapung dalam Milikan Chamber. Pada saat
tetes minyak mengapung, tegangan kapasitor diamati sebagai tegangan ambang,
kemudian tegangan dimatikan dan diamati tetes minyak yang kembali pada jarak x
dengan skala x=10.Dari perhitungan didapatkan besarnya muatan Q=(2,78 ± 0,094)x10-18
As, dengan kesalahan relatif sebesar 0,67%.

Pada percobaan tetes minyak milikan ini diketahui bahwa jika tetes minyak diberikan
tegangan dan dilewatkan pada medan listrik, maka gaya-gaya yang bekerja padanya
adalah:
a.Gaya Coulomb = QE
Gaya ini berkaitan dengan muatan pada jarak tertentu dan juga medan listrik. Medan ini
akan melakukan pada muatan lain yang berada pada jarak tertentu.
b.Gaya berat = Moil x g
Gaya berat berkaitan dengan massa tetes minyak yang jatuh, dan juga gaya gravitasi.
c.Gaya angkat (gaya archimedes) yang besarnya memenuhi persamaan Mu x g .Dimana
Mu adalah massa udara yang dipindahkan oleh tetesan minyak tersebut.
d.Gaya Stokes
Yaitu gaya yang bekerja pada fliuda,dalam hal ini adalah minyak., jika tetesan
bergerak relatif disekitar udara (shi=viskositas udara,r=jari-jari tetesan yang dianggap
berbentuk bola, dan v adalah kecepatan gerak tetesan.

Penggambaran gaya-gaya pada percobaan ini adalah ketika minyak disemprotkan ke


dalam tabung (chamber milikan) yang bermuatan listrik, akan dipengaruhi oleh gaya
coulomb, dan akibat gaya grafitasi akan mengendapkan tetes minyak . Jika tetesan diberi
muatan negatif, akan tertarik ke kutub positif.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tetes minyak milikan yang dilakukan dengan dua metode
dinamik dan metode statik, didapat muatan Q. Pada metode dinamik digunakan x=10 dan
tegangan U dimulai pada 100V dengan range tegangan pada 50V, didapat Q dengan
rumusan

V
Q = (V +V ) U 1
. 2 .10
−10
As
1 1 2

Sehingga didapat muatan Q = (11,49 ± 0,34) x 10-18. As dengan kesalahan relativ sebesar
2,95%.
Pada metode statik, dengan tegangan ambang 35 V dan x =10,dengan rumusan
3

Q= V 2
× 2 .10 10 As
U
didapat besarnya muatan Q = (2,78±0,094) x 10-18As dengan kesalahan 0,67%.Gaya-
gaya yan bekerja pada tetes minyak adalah:
. a.Gaya Coulomb = QE
Gaya ini berkaitan dengan muatan pada jarak tertentu dan juga medan listrik. Medan ini
akan melakukan pada muatan lain yang berada pada jarak tertentu.
b.Gaya berat = Moil x g
Gaya berat berkaitan dengan massa tetes minyak yang jatuh, dan juga gaya gravitasi.
c.Gaya angkat (gaya archimedes) yang besarnya memenuhi persamaan Mu x g .Dimana
Mu adalah massa udara yang dipindahkan oleh tetesan minyak tersebut.
d.Gaya Stokes
Yaitu gaya yang bekerja pada fliuda,dalam hal ini adalah minyak.

4.2 Saran
Praktikan harus hati-hati dan teliti dalam menentukan tetes minyak yang diamati dan
harus teliti dalam mengamati tetes minyak. Pembacaan counter P harus teliti dan
penghentian switch dan on/off harus lebih hati-hati.
DAFTAR PUSTAKA

A.Baiquni .1985.FISIKA MODERN. Balai Pustaka.Jakarta

Marcello,Alonso. 1992. PHYSICS. Addison Wesley Publishing Company. New York.

Thomson,M.2001. MILIKAN OIL DROP EXPERIMENT.Pedagogy.Eastern Michigan

University.

Zemansky.S.1994.FISIKA UNTUK UNIVERSITAS 1

(PANAS,BUNYI,MEKANIKA).Bina Cipta.Bandung.

Zemansky.S.199.LISTRIK MAGNET.Erlangga.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai