Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN DALAM SUATU PABRIK

DISUSUN OLEH:

BIMBI HERDIATO
NPM. 0934030014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN OPERASIONAL


FASKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2011
Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan
keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan
kerugian baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil maka akan
memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Agar terhindar dari
resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang
matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa
komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu
komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-
komponen bisnis tersebut:

• Manajemen, yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan


bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang
berada di belakang layar.
• Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki
oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap
perusahaan atau produk.
• Produk atau Layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar.
Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada
didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.
• Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.
• Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk
dan layanan yang ditawarkan.

Saya akan membahas komponen-komponen diatas satu persatu disertai kriteria,


prisip, dan standar yang perlu dipenuhi agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal
sesuai yang diharapkan. Tiap komponen tidak dapat berdiri sendiri karena gangguan
pada satu komponen akan mengganggu komponen lain. Saya akan menulis pemikiran
saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada
perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada
komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.

Manger yang tegas dan demokrais

Kepemimpinan seorang manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi


perusahaan. Mereka adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah
perusahaan akan mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang
berwibawa harus dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan
wibawa bukan berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap
terbuka seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari
bawahannya akan membantu seorang manager dalam memimpin perusahaan
atau departement yang dibawahinya. Ketegasan dalam memimpin dan
mengambil keputusan sangat diperlukan oleh seorang manager, karena di tangan
mereka keputusan akan jalan yang ditempuh oleh perusahaan akan menentukan
perkembangan dan operasional perusahaan. Manager juga harus dapat
mempertanggung jawabkan keputusan mereka di depan direksi tidak melulu
menyalahkan bawahan yang tidak becus melakukan perintahnya. Sebaiknya
setiap pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak, baik itu bawahan
ataupun pihak lain yang terkait. Dengan adanya masukan dari yang lain maka
manager dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat dan
memuaskan banyak pihak.

Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa
mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan
searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa
mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis
seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang
solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.

Lingkungan yang nyaman dan mendukung

Seorang pekerja menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari berada di


kantor. Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang menjadi
tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor yang
nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan. Lingkungan
kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi termasuk suasana kerja, dan
hubungan antar pegawai perusahaan. Bila salah satu bagian dari lingkungan kerja
tersebut ada yang membuat tidak nyaman seorang pekerja maka akan berdampak
terhadap menurunnya kinerja dan kontribusi pegawai tersebut terhadap
perusahaan.
Kantor adalah tempat bekerja dimana kenyamanan kantor bergantung pada
kebersihan, kerapian, ketenangan, keindahan, suhu dan udara yang sesuai, serta
tata letak furniture dan ruangan yang baik. Perangkat kerja yang mendukung juga
perlu diperhatikan. Jangan memaksakan penghematan terhadap perangkat kantor
yang dapat menghambat pekerja. Beberapa perusahaan terkadang
mempertahankan komputer tua yang suka crash dengan alasan masih dapat
dipakai padahal justru kelambatan dan tuanya perangkat membuat waktu bekerja
dan terkadang menghambat pekerja pada saat perangkat tua tersebut rusak. Kantor
yang nyaman akan membuat pegawai betah dan tidak terburu-buru ingin
meninggalkan kantor sehingga pekerja lebih berkosentrasi dalam melakukan
pekerjaannya. Suasana kekeluargaan di kantor perlu dibina agar pegawai merasa
sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap
perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan. Jangan sampai ada sifat iri,
sinis, atau ada pertikaian antar pegawai karena akan mengganggu pekerjaan dan
kinerja perusahaan.

Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat dan pulang dari kantor.
Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari kantor maka perlu dipikirkan bagaimana
bila terkendala macet dan terlambat sampai dikantor. Ada baiknya perusahaan
menyediakan jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan
mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan dari atau
ke kantor.

BIAYA OVERHEAD PABRIK

langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak
dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan,
produk, atau objek biaya lain yang spesifik. Istilah lain yang digunakan untuk
overhead pabrik adalah tanggungan pabrik, beban produksi, overhead

produksi, beban pabrik, dan biaya produksi tidak langsung.

Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang memerlukan pertimbangan jika


produk ingin dibebankan dengan jumlah yang sewajarnya dari biaya ini.
Karakteristik-karakteristik ini berkaitan dengan hubungan overhead pabrik dengan
produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja
langsung, overhead merupakan bagian yang tidak terlihat dari produk jadi. Tidak ada
bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja karyawan yang mengindikasikan
jumlah overhead yang digunakan oleh suatu pesanan atau produk. Tetapi meskipun
demikian, overhead juga merupakan bagian dari biaya produksi suatu produk yang
sama pentingnya dengan biaya bahan baku langsung maupun biaya tenaga kerja
langsung. Karena meningkatnya otomatisasi, overhead telah menjadi persentase dari
total biaya produksi yang lebih besar, sementara persentase tenaga kerja langsung
telah menurun.
Karakteristik yang kedua dari overhead berurusan dengan bagaimana item- item
yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume produksi.
Overhead dapat bersifat tetap, variabel, atau semivariabel.Biaya

overhead tetap besarnya konstan tanpa memperdulikan perubahan dalam tingkat


output, dalam rentang yang relevan. Dapat dikatakan, bahwa biaya overhead tetap per
unit output bervariasi secara terbalik dengan volume produksi.Biaya overhead
variabel berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi,
dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya overhead variabel per unit
output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel adalah tidak seluruhnya bersifat
tetap maupun variabel. Jumlahnya berubah, tetapi tidak

secara proporsional terhadap perubahan terhadap volume produksi. Ketika volume


berubah, pola perilaku biaya overhead yang berbeda menyebabkan biaya produksi per
unit berfluktuasi secara signifikan. Akibatnya, beberapa metode diperlukan untuk
menstabilkan jumlah overhead yang dibebankan ke unit produksi

Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung

Menggunakan suatu dasar biaya tenaga kerja langsung untuk membebankan


overhead pabrik ke pesanan atau produk memerlukan pembagian estimasi overhead
dengan estimasi biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung suatu persentase

Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung

Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi kelemahan kedua dari
penggunaan dasar biaya tenaga kerja langsung. Tarif overhead pabrik yang
didasarkan pada jam tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut :
Efektif
Adalah pemanfaatan sumber daya sarana perasarana dalam jumlah ter tentu
yang secara sadar di tetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan
tpat pada waktunya
Episien
Suatu ukran keberhasilan yang di nilai dari segi besarnya sumber atau biaya
untuk mencapai hasil dari kegiatan yang di jalankan

Anda mungkin juga menyukai