Anda di halaman 1dari 22

Mengenal Palet Layer

Diarsipkan dalam kategori: Tutorial Photoshop Dasar tanggal: 7 December 2007 oleh Mbah Dewo

Dalam beberapa tutorial photoshop yang saya tulis sebelumnya seringkali saya sebutkan tentang palet layer.
Palet ini memang saya anggap termasuk sesuatu yang utama dalam Photoshop. Karena palet ini berfungsi untuk
mengorganisir layer (lapisan gambar) yang kita olah/edit.

Mengorganisir yang saya maksudkan tadi adalah untuk memilih, mengatur posisi, menggandakan, menghapus
dan sebagainya. Saat kita bekerja dengan Photoshop, maka kita sebenarnya bekerja pada lapisan-lapisan
gambar (baca artikel sebelumnya).

Palet layer secara default selalu ditampilkan pada tampilan layar Photoshop. Jika layer ini tidak nampak, bisa
ditampilkan dengan memilih menu Window > Layer. Berikut ini gambar ilustrasi palet layer (dalam Photoshop
versi CS2).

Keterangan gambar
A. Link
Digunakan untuk membuat agar bisa mengelompokkan banyak layer sekaligus. Cara memakainya dengan
memilih nama-nama layer yang diinginkan (dengan Shift + Klik), kemudian klik icon ini.

B. Layer Style
Digunakan untuk membuat layer yang berfungsi seperti menu Layer > Layer style.

C. Add Layer Mask


Digunakan untuk menutup/melindungi sebagian/seluruh lapisan gambar dari proses pengeditan.

D. New Adjustment Layer


Digunakan untuk membuat layer yang berfungsi sebagai pengubahan warna. Perbedaannya kalau menggunakan
menu Image > Adjustment bisa dibaca artikel tutorial yang ini.

E. Layer Group
Digunakan untuk mengelompokkan beberapa layer menjadi suatu kumpulan layer, agar mempermudah proses
pekerjaan yang menggunakan banyak sekali layer.

F. New Layer
Digunakan untuk membuat layer baru yang kosong, ataupun untuk membuat duplikat layer. Untuk membuat
duplikat layer, lakukan dengan cara menggeser nama layer ke icon ini.
G. Delete Layer
Digunakan untuk menghapus layer. Aktifkan layer yang ingin dihapus, kemudian klik icon ini. Dalam
Photoshop versi CS2, bisa juga dilakukan hanya dengan mengaktifkan layer kemudian tekan tombol Delete
pada keyboard (ini belum bisa dilakukan jika Anda menggunakan Photoshop versi sebelumnya).

H. Layer Blending Option


Digunakan untuk mengatur proses yang terjadi pada pixel-pixel layer terhadap layer yang ada posisinya berada
dibawahnya.

I. Image Adjustment Layer


Ini menunjukkan sebuah gambar layer yang merupakan pengaturan warna.

J. Layer Thumbnail
Ini adalah tampilan gambar kecil dari gambar asli Anda. Jika layer merupakan sebuah tulisan atau text, maka
gambar tampilannya adalah sebuah huruf T.
Layer ini juga menunjukkan bahwa layer ini adalah layer yang dalam kondisi aktif atau terpilih. Layer yang
sedang aktif akan mempunyai warna yang berbeda dengan layer yang tidak aktif.
Tiap sebuah layer bisa mempunyai nama yang berbeda beda. Secara default, Photoshop akan membuat layer
dengan nomor yang berurutan. Nama layer ini bisa diganti dengan cara melakukan klik 2 kali pada nama
layernya, kemudian Anda tinggal mengetikkan nama yang diinginkan.
Namun saat melakukan klik 2 kali, harus tepat pada nama layernya, karena kalau tidak, maka kita justru masuk
ke pengaturan Layer Style. Jika klik 2 kali dilakukan pada thumbnail text layer, maka kita akan langsung
membuat blok pada layer tulisan tersebut.
Anda juga bisa menyeleksi layer dengan melakukan klik kanan pada thumbnail layer kemudian memilih Layer
Transparency. Atau dengan melakukan Ctrl + klik pada thumbnail layer.

K. Eye Ball / Visibility


Digunakan untuk mengatur tentang tampil atau tidaknya sebuah layer yang sedang Anda kerjakan dengan
Photoshop. Cara pakainya, dengan melakukan klik pada icon tersebut.

L. Palette Menu
Icon ini digunakan untuk menampilkan pilihan menu palet. Menu palet ini berhubungan dengan fungsi palet
yang sedang Anda tampilkan.

M. Opacity
Digunakan untuk mengatur tingkat transparansi layer. Semakin kecil nilai prosentasenya, maka layer/gambar
Anda akan semakin transparan.

N. Fill Opacity
Digunakan untuk mengatur tingkat transparansi layer. Namun tidak sama dengan Opacity, karena Fill ini tidak
mengatur bagian yang merupakan Layer Style. Jadi pilihan Fill ini akan bermanfaat jika Anda juga menerapkan
Layer Style.

O. Layer Style option


Gambar icon F pada layer ini menunjukkan bahwa pada layer ini terdapat efek Layer Style, sementara gambar
segitiga di sebelah kanan ini digunakan untuk menampilkan atau tidaknya informasi detil Layer Style yang
digunakan.

P. Locked layer
Gambar icon gembok (maksudnya kunci) ini menunjukkan bahwa layer ini dalam kondisi terkunci. Biasanya
gambar dengan ekstension .jpg akan mempunyai layer background yang selalu terkunci. Untuk membuka kunci
pada layer background ini, caranya dengan melakukan klik 2 kali pada layer tersebut, kemudian klik OK pada
kotak dialog yang muncul.
Seleksi dengan Lasso tools
Diarsipkan dalam kategori: Seleksi, Tutorial Photoshop Dasar tanggal: 29 August 2008 oleh Mbah Dewo

Tutorial Photoshop ini akan membahas tentang pembuatan seleksi menggunakan lasso. Tool seleksi ini
sebenarnya sudah umum diketahui. Namun karena dari beberapa pertanyaan yang sudah saya terima, saya
merasa ada beberapa teman para pembaca blog Belajar Tutorial Photoshop ini yang masih awal dalam
menggunakan Photoshop, maka saya akan mencoba menuliskan beberapa tutorial Photoshop dari dasar. Hal ini
agar para pembaca yang belum lama mengenal Photoshop bisa mengikuti langkah-langkah pada tutorial yang
saya tulis dengan lebih mudah.

Seleksi itu sendiri menurut saya adalah memilih sebuah area pada gambar. Area seleksi bisa di edit tanpa
mempengaruhi area lain diluar seleksi. Untuk bahan bacaan lebih lanjut tentang tujuan pembuatan seleksi, bisa
dibaca pada Seperti Membuat Kliping.

Lasso tool adalah sebuah perangkat seleksi yang sudah disediakan oleh Photoshop. Lasso tool berada pada
toolbox Photoshop.

Tool seleksi ini dibagi menjadi 3 buah, yaitu:

1. Lasso
Tool ini digunakan untuk membuat seleksi dengan cara menekan dan tahan tombol mouse, sambil
digerakkan mengikuti bentuk gambar yang akan diseleksi. Cocok digunakan untuk membuat seleksi
dengan cepat namun tidak memerlukan bentuk yang akurat.

2. Polygonal Lasso
Tool ini digunakan untuk membuat seleksi dalam bentuk garis-garis lurus. Hanya cocok digunakan
untuk menyeleksi bidang / bentuk yang lurus. Caranya dengan melakukan klik pada satu titik, kemudian
klik lagi pada titik di daerah yang lain.
3. Magnetic Lasso
Tool ini hampir mirip dengan lasso. Tool ini bisa mengetahui perbatasan gambar dengan cara melihat
tingkat perbedaan kontras warna gambar. Secara lebih lanjut tentang tool ini bisa dibaca pada
Menggunakan Magnetic Lasso Tools, pada tutorial tersebut saya tuliskan cara melakukan pengaturan
Magnetic Lasso.

Seleksi menggunakan ketiga tool tersebut diatas haruslah membentuk sebuah bangun, maksudnya tidak hanya
berupa sebuah garis. Misalnya kita akan menyeleksi wajah orang, maka tool seleksi tersebut harus melingkari
wajah tersebut.

Jika seleksi yang kita buat dengan lasso tersebut sampai pada titik awal pembuatan seleksi, maka seleksi akan
membentuk sebuah bangun. Apabila tidak menemukan titik awal pembuatan seleksi, maka sebagai gantinya
bisa dengan melakukan klik dua kali.

Semoga tutorial singkat tentang seleksi dengan lasso ini bisa membantu untuk belajar Photoshop. Pada tutorial
berikutnya akan saya bahas tentang Quick Selection tool, sebuah tool seleksi baru pada Photoshop CS3.

Menggunakan Magnetic Lasso Tools


Diarsipkan dalam kategori: Seleksi tanggal: 25 January 2007 oleh Mbah Dewo

Magnetic Lasso tool adalah sebuah tool yang bisa digunakan untuk membuat seleksi secara cepat pada gambar
yang kontras. Akurat atau tidaknya hasil seleksi, akan tergantung dari kondisi gambar dan kepekaan tool ini
sendiri. Pada tutorial Photoshop kali ini, kita akan belajar cara mengatur tool ini. Kaalau cara pakainya,
gampang sekali. Tinggal klik di tempat yang akan kita seleksi, kemudian pointer mouse digeser tanpa harus
menekan tombol mousenya terus-terusan.

Cara mengatur Magnetic Lasso pada Photoshop

Agar tool ini akurat, maka coba kita mulai melakukan pengaturan pada bagian Option bar:
1. Atur ukuran feather, ini digunakan untuk mengatur transparansi pada tepi seleksi.
2. Klik pilihan anti-aliasing, ini digunakan untuk mengurangi ujung seleksi yang bergerigi dan tidak rata.
3. Atur ukuran Width, ini digunakan untuk mengatur jarak antara tiap-tiap tepian seleksi yang dianggap
sebagai garis tepi. Ini akan membuat Magnetic Lasso hanya akan mendeteksi ujung dari garis yang
masih berada dalam jangkauan pointer. Saya menyarankan untuk menggunakan nilai kecil pada
pengaturan ini. Namun ini tidaklah baku, karena Anda tetap harus memperhatikan kondisi gambar yang
Anda seleksi.
4. Atur ukuran Edges Contrast, ini untuk mengatur seberapa kontras tingkat perbedaan warna yang akan
dideteksi oleh Magnetic lasso sebagai tepian seleksi. Sama seperti sebelumnya, saya sarankan untuk
menggunakan nilai kecil pada pengaturan ini. Namun ini tidaklah baku, karena Anda tetap harus
memperhatikan kondisi gambar yang Anda seleksi.
5. Atur Frequency, ini digunakan untuk mengatur jumlah titik-titik yang muncul sebagai ujung seleksi.
Saya sering menggunakan nilai yang banyak pada Frequency ini, hingga 100 titik.
6. Tablet pressure, tidak pernah saya atur karena saya menggunakan mouse (moga-moga iso tuku stylus
tablet).

Catatan

• Pada gambar dengan tepian kontras tinggi, misalnya gambar kartun, gunakan nilai Edges Contrast yang
tinggi.
Pada gambar foto dengan tepian yang nampak kabur/lembut, gunakan nilai yang rendah
• Saat membuat seleksi, tekan tombol ] untuk meningkatkan Width sebanyak 1 pixel; tekan [ untuk
mengurangi sebanyak 1 pixel.
• Jika ingin menghapus beberapa titik yang telah terbuat, lakukan dengan menekan tombol Delete di
keyboard.
• Jika ingin menghapus semua titik yang telah dibuat, tekan tombol ESC.

Sedikit Tentang Move Tools


Diarsipkan dalam kategori: Petunjuk Photoshop, Tutorial Photoshop Dasar tanggal: 15 June 2007 oleh Mbah
Dewo

Tutorial Photoshop kali ini akan saya gunakan untuk mengulas tentang Move Tools. Move Tools adalah sebuah
tool pada photoshop yang sering digunakan untuk memilih layer dan menggeser ataupun mengubah letak layer.
Ada beberapa pengaturan yang bisa kita lakukan saat menggunakan tool ini.
Setting atau pengaturan default pada program photoshop untuk move tool adalah tidak aktif pada pilihan Auto
Select. Ini membuat saat kita melakukan klik pada sebuah layer maka layer tersebut tidak langsung terpilih atau
aktif. Jika menginginkan saat kita klik sebuah layer dengan move tool langsung terpilih layernya, maka pilihan
Auto Select bisa diaktifkan.

Pilihan yang lain lagi adalah Show Bounding Box. Pilihan ini untuk memunculkan atau tidaknya kotak pada
layer yang aktif.

Kotak ini seperti saat kita akan mengubah ukuran layer dengan Edit > Free Transform. Saat kotak ini muncul,
kalo kita ingin mengubah ukuran sebuah layer, maka kita tinggal melakukan klik saja pada pinggiran kotak
(Bounding Box) tersebut.

Catatan:

• Pada Photoshop versi CS, kalo ingin memilih sebuah layer dengan move tool, saat pilihan Auto Select
tidak aktif, bisa dengan sambil menekan tombol Ctrl saat memilih layer tersebut dengan move tool.
Kalo ingin memilih banyak layer sekaligus, kliknya sambil menekan Ctrl + Shift.
• Sedangkan pada Photoshop CS2 bentuk tampilannya seperti dibawah ini. Terdapat tambahan pilihan
yaitu Auto Select Group. Pilihan ini fungsinya untuk memilih banyak layer sekaligus, cara untuk
memilih layer bisa juga dengan cara melakukan drag pad bidang gambar apabila pilihan ini dalam
kondisi aktif/terpilih

Gambar tampilan Option bar milik Move Tool pada Photoshop CS2

Gambar tampilan Option bar milik Move Tool pada Photoshop CS3

Memperhalus tepian seleksi


Diarsipkan dalam kategori: Petunjuk Photoshop, Seleksi tanggal: 18 January 2007 oleh Mbah Dewo
Jika anda pernah menggunakan magic wand, lasso, ataupun selections tools lainnya untuk membuat seleksi
pada foto dengan Photoshop, tentu akan mendapatkan sebuah tepian seleksi yang bergerigi.

Tepian seleksi ini bisa diperhalus. Pada CorelPhotopaint, ini dapat diminimalir dengan memberikan Feather
pada seleksi. Namun pada Photoshop untuk memberikan Feather tidak langsung mendapatkan previewnya,
sehingga relatif lebih sulit dilakukan.

Cara untuk memperhalus tepian seleksi pada photoshop

Setelah Anda selesai membuat seleksi, pastikan layer yang Anda seleksi dalam keadaan aktif. Dan pastikan
bahwa layer ini bukan merupakan layer background. Jika layer yang Anda seleksi adalah layer background,
maka klik dua kali pada nama layer background, kemudian klik OK.

Setelah gambar diseleksi, kemudian klik icon Add Layer Mask pada palet layer.

Dan pastikan Anda selalu aktif di layer mask, bukan pada gambar aslinya. Layer mask itu adalah gambar
thumbnail hitam putih di Palet layer, letaknya tepat disamping thumbnail layernya.

Pilihlah menu Filter > Blur > Gaussian Blur. Tentukan seberapa banyak tingkat kehalusan gambar yang Anda
inginkan.
Jika tepian halus yang Anda inginkan hanya pada perbagian dari gambar, maka gunakanlah Blur Tool untuk
membuat kesan halus tersebut.

Mengatur tepi seleksi pada Photoshop CS3


Diarsipkan dalam kategori: Seleksi, Tutorial Photoshop Dasar tanggal: 17 July 2008 oleh Mbah Dewo

Tutorial kali ini saya gunakan untuk membahas tentang pengaturan tepi seleksi. Terutama bagi yang sedang
belajar menggunakan Photoshop CS3, saya juga. Karena memang belum lama menggunakan versi CS3 / versi
10 ini. Perbedaan dengan Photoshop versi sebelumnya adalah munculnya pengaturan tepi seleksi menggunakan
Refine Edges (bisa dipilih dari menu Select > Refine Edge ). Pada kotak dialog ini terdapat beberapa
pengaturan seperti Feather, seperti yang kita ketahui feather itu dulunya merupakan submenu sendiri dalam
menu Select, namun kali ini dimasukkan dalam sebuah kotak dialog tersendiri. Yang akan saya bahas sekarang
adalah tentang Refine Edge ini.

Adapun tampilan dari kotak dialog Refine Edge adalah sebagai berikut.
Pada kotak dialog Refine Edge ini, terdapat beberapa pengaturan sebagai berikut:

1. Radius
Digunakan untuk menentukan luas daerah yang diatur dalam keseluruhan pengaturan di kotak dialog
Refine Edge ini.

2. Contrast
Digunakan untuk mempertegas garis tepi seleksi. Dengan nilai pengaturan yang tinggi, akan membuat
seleksi nampak semakin tegas/kuat.

3. Smooth
Digunakan untuk memperhalus garis tepi seleksi. Apabila ada tepian seleksi yang begerigi, maka
dengan memberi nilai pengaturan yang tinggi, tepi yang bergerigi tersebut bisa diperhalus.

4. Feather
Digunakan untuk membuat perbatasan antara area dalam seleksi denga yang diluar area seleksi menjadi
semakin tidak jelas / kabur.

5. Contract/Expand
Digunakan untuk memperluas dan mempersempit area seleksi. Meluas atau menyempitnya area seleksi
ini dihitung dari seleksi semula, kemudian arah perubahannya menyebar baik kearah luar maupun
dalam. Dalam kata lain, misalnya ada sebuah gambar seleksi lingkaran maka bayangkanlah lingkaran
tersebut membesar atau mengecil. Pengaturan ini merupakan perkembangan selanjutnya dari Contract
dan Expand yang merupakan submenu dari Photoshop versi sebelumnya.

Dalam kotak dialog Refine Edge ini, Photoshop CS3 juga menambahkan pilihan tampilan pengaturan seleksi.
Saat kita sedang mengatur dengan Refine Edge, terdapat 5 tampilan yang bisa kita ganti-ganti dengan cepat.

Sebenarnya bisa dikatakan ini bukanlah fasilitas baru namun sebuah pengembangan dari tool Photoshop pada
versi yang sebelumnya. Namun dengan menyatukan tool-tool yang setipe dan penambahan pilihan tampilan
seperti diatas tadi, akan mempermudah kita untuk membuat dan melihat perkiraan hasil jadi dari seleksi.

Membuat seleksi dengan Quick Selection


Diarsipkan dalam kategori: Seleksi tanggal: 29 March 2009 oleh Mbah Dewo

Tutorial Photoshop kali ini akan membahas tentang sebuah tool yang mulai muncul pada Photoshop CS3, yaitu
Quick Selection Tool. Agak terlambat pembahasan tool ini, karena sekarang Photoshop sudah sampai pada
CS4.

Quick Selection Tool adalah sebuah sebuah tool pembuatan seleksi yang saya sebut instan (sekali klik terjadi
sebuah seleksi). Tool ini merupakan sebuah kombinasi antara Magic Wand dengan penggunaan brush. Sama-
sama bisa mampu memilih sendiri area warna, namun lebih mampu dibatasi perbatasan area yang diseleksi jika
dibandingkan dengan Magic Wand.

Tool seleksi ini bisa dipilih dari tool box, menjadi satu dengan Magic Wand.
Untuk membuat seleksi, tool ini tinggal diklik / klik dan geser pada area yang akan diseleksi. Sebagai contoh,
pada gambar foto artis terkenal saya dibawah ini, Quick Selection Tool di klik pada bagian baju satu kali. Dan
hasilnya adalah seleksi menyebar di sekitar area yang diklik, namun berhenti pada perbatasan baju dengan latar
belakang.

Untuk melakukan pengaturan tool ini bisa dilakukan pada option bar.

Sample All layers akan bermanfaat jika yang akan diseleksi lebih dari satu layer.

Pilihan Auto-Enhance digunakan untuk membuat tepian seleksi yang lebih halus, saya anjurkan untuk selalu
mengaktifkan pilihannya.

Tombol Refine Edge digunakan untuk melakukan pengaturan ulang hasil seleksi, dulu pernah saya tulis
tentang ini di halaman yang ini.

Bisa disebut tool ini sangat praktis penggunaannya, mudah dan cepat (sesuai namanya Quick Selection). Tapi
bagaimanapun sampai sekarang saya masih beranggapan kalau path dan channel masih lebih akurat untuk
membuat seleksi atau memotong-motong gambar.

Cara menggunakan Magic Wand


Diarsipkan dalam kategori: Seleksi tanggal: 7 February 2008 oleh Mbah Dewo
Tutorial Photoshop pada post ini akan membahas tentang Magic Wand. Magic Wand adalah sebuah tool
pembuat seleksi dalam Photoshop. Tool ini bisa digunakan untuk menyeleksi bidang gambar yang mempunyai
kemiripan warna, mirip dengan penggunaan Color Range. Cara penggunaannya mudah sekali, tinggal di
klikkan pada bidang gambar yang akan diseleksi, yang mungkin agak rumit adalah cara untuk mengatur
kepekaan tool ini.

Cara menggunakan Magic Wand

Langkah 1
Bukalah gambar yang akan diseleksi. Sesuai dengan fungsi Magic Wand, pilihlah gambar yang mempunyai
warna-warna dominan yang luas. Misalnya seperti gambar dibawah ini. Gambar ini adalah sebuah gambar dari
image sample milik Adobe Photoshop (secara default terletak di
C:\Program Files\Adobe\Adobe Photoshop CS2\Samples\Ducky.tif).
Gambar ini mempunyai background / latar belakang berwarna putih pekat.

Langkah 2
Pilihlah Magic Wand Tool di toolbox Photoshop.
Langkah 3
Sebelum tool ini digunakan, aturlah terlebih dulu tool ini.

Pengaturan yang bisa dilakukan adalah:

Tolerance
Digunakan untuk menentukan tingkat kepekaan tool ini. Nilai standarnya adalah 32, namun bisa diisi
sendiri dengan nilai dari 0 hingga 255. Semakin kecil nilainya, maka tool ini akan semakin peka. Dalam
arti bahwa dengan nilai toleransi kecil, maka saat Anda memilih sebuah warna, hanya daerah warna lain
yang benar-benar mirip saja yang akan terpilih. Begitu juga sebaliknya.

Anti Alias
Digunakan untuk membuat tepi seleksi yang halus.

Contiguous
Digunakan untuk memilih hanya daerah warna yang bedekatan saja. Atau sebaliknya, dengan
Contiguous tidak aktif maka seluruh bidang gambar yang mempunyai warna sama akan terpilih.
Pada ilustrasi gambar tutorial dibawah ini, seleksi dilakukan pada background yang putih dalam kondisi
Contiguous tidak aktif, maka seluruh bidang gambar yang berwarna putih, termasuk bagian mata, ikut
terpilih.

Sample All Layers


Digunakan jika gambar yang sedang Anda olah dengan Photoshop terdiri dari banyak layer, maka tool
ini juga akan mampu menyeleksi warna pada layer-layer yang lain.

Langkah 4
Dengan menggunakan pointer magic wand, kliklah area pada gambar yang akan diseleksi. Untuk
mempermudah pembuatan seleksi, maka yang diseleksi kali ini justru pada bagian bakground-nya yang putih.
setelah seluruh background-nya terseleksi, baliklah area seleksinya dengan memilih menu Select > Inverse. Ini
dilakukan karena yang sebenarnya ingin kita seleksi adalah bagian gambar bebeknya.

Berikut ini gambar bebek yang sudah diseleksi dan dimodifikasi gambarnya.

Selamat mencoba.

Cara menyimpan seleksi


Diarsipkan dalam kategori: Petunjuk Photoshop, Seleksi tanggal: 18 March 2008 oleh Mbah Dewo
Pada artikel tutorial Photoshop kali ini akan saya gunakan untuk membahas penyimpanan seleksi. Sebagaimana
yang sudah kita ketahui bahwa seleksi yang kita buat di Photoshop akan hilang jika kita pilih menu Select >
Deselect. Demikian juga saat kita membuat sebuah seleksi lain.

Seleksi yang baru saja kita hilangkan, bisa ditampilkan dengan memilih menu Select > Reselect. Namun itu
hanya akan bisa menampilkan seleksi yang terakhir kali saja. Bagaimana jika kita sudah membuat banyak
seleksi kemudian ingin memunculkan seleksi yang terdahulu? Tidak akan bisa kita munculkan lagi dengan
Reselect. Jika waktu kita membuat seleksi tersebut kita sudah meng-copy layernya dulu, maka memunculkan
seleksi mudah dilakukan. Cukup dengan Ctrl + klik pada nama layernya, seleksi akan muncul kembali.

Tetapi jika seleksi tersebut belum/tidak kita copy, maka agar kita bisa memunculkan seleksi tersebut, simpanlah
seleksinya terlebih dulu. Caranya seperti berikut ini.

Langkah menyimpan seleksi pada Photoshop

Contohnya seperti ini, saya membuat sebuah seleksi pada gambar di bawah ini (ini gambar sample pada
program Photoshop CS2). Seleksi saya buat dengan Magic Wand pada bagian langitnya.

Untuk menyimpan seleksi, pilihlah menu Select > Save selection. Isikan nama seleksi pada bagian Name, ini
terserah kita namanya.
Kemudian hilangkan seleksi tersebut, caranya dengan memilih menu Select > Deselect.

Kita buat lagi seleksi lain. Kali ini saya buat seleksi lingkaran dengan Eliptical Marque. Seleksi lingkaran ini
saya buat warnanya menjadi kehijauan dengan menu Image > Adjustment > Hue/Saturation.

Kemudian hilangkan lagi seleksinya (Select > Deselect).

Sekarang bagaimana untuk memunculkan seleksi pada langit tadi? Kalau kita lakukan Select > Reselect, yang
muncul justru seleksi yang lingkaran.

Ada dua cara untuk memuncukan seleksi yang sudah kita simpan tadi. Yaitu:
memilih menu Select > Load Selection.
atau dengan mengeklik nama seleksinya di palet channel (Window > Channel).

kemudian klik icon load channel as selection. Seleksi akan muncul pada layer yang gambarnya hitam putih.
Sekarang klik lagi channel RGB.

Seleksi yang sudah kita simpan tadi sekarang bisa kita munculkan lagi.
Catatan:
File yang mempunyai channel seleksi ini hanya bisa disimpan pada format file tertentu. Misalnya pada format
file .PSD, .TIFF, dan lain-lainnya. Jangan disimpan pada format JPEG/JPG atau GIF, karena format file ini
tidak mendukung adanya channel tambahan ini.

Membuat Vignette
Diarsipkan dalam kategori: Efek Foto tanggal: 31 August 2007 oleh Mbah Dewo

Yang dimaksud vignette dalam judul tutorial photoshop di atas adalah sebuah gambar yang memudar dan
melebur pada bagian tepinya, seolah kelihatan menyatu dengan background/latar belakangnya. Efek seperti ini
sering kali digunakan, dan ada banyak teknik/cara untuk membuatnya dalam Photoshop. Cara yang akan
kubahas dalam post kali ini adalah dengan menggunakan seleksi dalam bentuk kotak.

Cara membuat efek Vignette

Langkah 1
Bukalah gambar yang akan digunakan sebagai latihan dengan menggunakan program Adobe Photoshop.
Update: tanggal 03/09/2007
Gambarnya kuganti dengan fotoku sendiri karena yang punya foto baru saja konfirmasi, menyatakan
keberatannya atas fotonya yang kupakai.

Langkah 2
Buatlah seleksi pada gambar foto tersebut, pilihlah daerah seleksi yang ingin Anda tampilkan sebagai vignette.
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, seleksi yang digunakan adalah seleksi menggunakan Elliptical
Marque Tool. Gunakan tool ini untuk membuat sebuah seleksi dalam bentuk lingkaran.
Jika dirasa ukuran atau posisinya kurang sesuai, bisa diatur ulang dengan cara memilih menu Select >
Transform Selection.

Jika seleksi diatur ulang dengan transform selection, akhiri pengubahan ukuran tadi dengan menekan Enter.

Langkah 3
Pilih menu Select > Feather. Langkah ini untuk membuat bagian tepi dari seleksi agak kabur. Isikan nilai
angka yang lumayan banyak pad kotak dialog Feather. Untuk contoh latihan ini kuisi dengan nilai 30.

Langkah 4
Gandakanlah hasil seleksi tadi dengan Edit > Copy kemudian Edit > Paste, atau dengan menekan Ctrl + J.
Langkah 5
Efek vignette sudah jadi, tinggal diberi gambar background sesuai selera Anda. Kalau pada contoh hasilnya
dibawah, background-nya kuisi dengan warna putih. Caranya dengan menekan huruf D di keyboard, kemudian
menekan Ctrl + Backspace.

Cara menggabung gambar


Diarsipkan dalam kategori: Petunjuk Photoshop, Tutorial Photoshop Dasar tanggal: 16 March 2008 oleh Mbah
Dewo
Pada tutorial Photoshop kali ini akan saya bahas tentang cara menggabung gambar. Penggabungan gambar
yang dimaksud di sini adalah gambar yang nampak melebur satu sama lain di salah satu sisinya.

Ada beberapa cara / tehnik dalam Photoshop yang bisa digunakan untuk membuat efek penggabungan seperti
ini. Misalnya seperti saat menggunakan photomerge, atau feather. Yang akan saya bahas dalam tutorial ini
adalah yang menggunakan layer mask.

Langkah penggabungan gambar dengan layer mask

Langkah 1
Bukalah sebuah gambar dengan Photoshop (File > Open).

Langkah 2
Pastikan bahwa merupakan sebuah layer yang tidak terkunci (bukan layer Background). Misalnya seperti pada
gambar dibawah ini.

Lihat pada palet layer, jika di sebelah kanan dari nama layer nampak gambar gembok / kunci, berarti layer itu
dalam kondisi terkunci (biasanya selalu ada pada layer background).

Untuk menghilangkan gambar kunci tersebut, caranya dengan melakukan klik 2 kali pada nama layernya.
Kemudian klik OK pada kotak dialog yang muncul. Secara default, nama layernya akan berubah menjadi layer
0 (bisa juga namanya Anda ganti sendiri).

Langkah 3
Kita akan membuat penggabungan gambar, maka pastikan dalam file yang sedang Anda kerjakan ada dua buah
layer gambar. Jika baru ada satu gambar? Ya buka dulu gambar lain, kemudian masukkan ke file yang kita
kerjakan dengan move tool.
Langkah 4
Pilih layer yang posisinya di atas, kemudian klik icon Add Layer Mask ( letaknya di sebelah bawah pada palet
layer).

Langkah 5
Pilih Gradient tool di toolbox Photoshop. Kemudian di Option bar, pilih warna gradasi hitam putih.

Langkah 6
Klik dan geser pointer gradient tool tadi pada gambar Anda. Jika hasilnya kurang sesuai, ulangi lagi langkah
klik dan gesernya. Tidak perlu di-undo dulu, karena langkah pembuatan warna gradasi ini akan langsung
menimpa langkah sebelumnya.

Mudah kan. Variasikan juga dengan arah gradasi yang berlawanan. Jika tadi membuat gradasi dari kiri ke
kanan, coba sekarang dari kanan ke kiri. Hasilnya adalah bentuk transparan yang berbeda. Kenapa bisa begitu?
Coba baca prinsip penggunaan layer mask pada artikel tutorial yang ini.

Pada option bar, selain gradasi mode Linear, ada juga bentuk Radial, Angle, Reflected, dan Diamond. Bentuk-
bentuk ini bisa digunakan untuk membuat variasi gradasi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai