Anda di halaman 1dari 27

Presentasi Bahasa Indonesia

Kelompok 9
Yunita Sulaiman
Amelya Christa H.
Hasan Wicaksono

SMA NEGERI 5 MAKASSAR


SK 8. MENULIS
Menungkapkan pendapat,
informasi, dan pengalaman dalam
bentuk resensi dan cerpen
KD 8.1 Menulis resensi buku
kumpulan cerpen berdasarkan
unsur-unsur resensi
KD 8.2 Menulis cerpen berdasarkan
kehidupan orang lain
KD 8.1 a. Mencatat identitas buku
b. Menjelaskan penulis buku yang
menjadi objek
resensi
c. Menguraikan keunggulan dan
kelemahan buku
d. Membuat rancangan penulisan resensi
buku kumpulan cerpen
e. Menyusun resensi buku kumpulan
cerpen
berdasarkan unsur-unsur yang tepat
KD 8.2 a. Memilih tema cerpen
b. Menjelaskan unsur-unsur pembangun
cerpen
c. Membuat cerpen berdasarkan tema
yang dipilih
d. Menggali tema dari kehidupan orang
lain sebagai bahan penyusunan
cerpen
KD 8.1
a. Mencatat identitas buku
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya atau buku. Menulis resensi
berarti menulis tentang kelebihan dan kekurangan suatu
buku. Khusus dalam meresensi cerpen, seorang
peresensi harus memahami sepenuhnya unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik cerpen tersebut.
Sebelum meresensi sebuah cerpen, kita harus
menuliskan terlebih dahulu identitas buku pada awal
tulisan. Identitas itu mencakup :
a. Judul cerpen
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tebal halaman cerpen
e. Tahun terbit
b. Menjelaskan penulis buku yang menjadi objek resensi
Setelah menuliskan identitas buku yang akan
diresensi, pada awal tulisan kemukakakan sinopsis atau
ringkasan cerpen tersebut. Setelah itu tuliskan latar
belakang kehidupan penulis, seperti nama lengkap,
tempat dan tanggal lahir, tujuan penulis menulis cerpen
tersebut, serta prestasi-prestasi yang diraih penulis.
Contohnya sebagai berikut :
Hanna Al – Ithriyah, penulis muda berbakat ini masih
bersekolah di madrasah aliah ( P1 ) Annuqayah,
Sumenep, Madura,. Lahir di Sumenep, 22 desember 1985,
karyanya yang berjudul “ Selaka Rindu Dinda “ berhasil
memperoleh juara hiburan pertama pada lomba SMCI
Gema Insani dan di bukukan dalam antologi cerpen
pemenang sayembaya yang judulnya diambil dari judul
cerpennya, “ Selaka Rindu Dinda “.
Kali ini, Hanna Al – Ithriyah kembali meluncurkan
buku kumpulan cerpen karyanya yang berjudul “ My
Valentine “ yang berisi sebelas cerita dengan
karakteristik yang berbeda di setiap ceritanya.
c. Menguraikan kelemahan dan keunggulan buku yang
akan diresensi
Setelah membahas identitas buku dan penulis di
atas, barulah dikemukakan kelebihan dan kekurangan
cerpen tersebut dari unsur-unsur pembentuknya. Unsur-
unsur tersebut adalah :
a. Tema
Bagaimana tema cerpen yang digarap pengarang?
Apakah sesuai dengan kebenaran umum?
b. Plot atau Alur
Bagaimana penulis merangkaikan ceritanya?
Apakah menggunakan alur maju atau alur mundur? Dan
apakah cerpen itu menarik atau membosankan?
c. Penokohan
Bagaimana pengarang menetapkan tokoh-tokohnya
dan menggambarkan keseluruhan pribadinya.
d. Sudut Pandang
Bagaimana penulis meletakkan sudut pandang
dalam cerita itu?
e. Gaya Bahasa
Apakah gaya bahasa yang digunakan penulis dalam
menggarap ceritanya menarik atau membosankan.

d. Membuat rancangan penulisan resensi buku kumpulan


cerpen
1.Mencatat identitas buku yang akan di resensi
- Judul cerpen
-Pengarang
-Penerbit
-Tebal Halaman cerpen
-Tahun terbit
2.Menjelaskan identitas penulis buku
-latar belakang kehidupan penulis
-nama lengkap,
-tempat dan tanggal lahir
-tujuan penulis menulis cerpen tersebut
 -prestasi-prestasi yang diraih penulis.

3.Menguraikan kelemahan dan keunggulan buku:


-Tema
-Plot atau Alur
-Penokohan
-Sudut pandang
-Gaya Bahasa
e. Menyusun resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan
unsur-unsur yang tepat

1. Judul resensi
Judul resensi harus mampu menarik minat pembaca dan
benar-benar menggambarkan isi buku dan isi resensi

2. Data buku, memuat


Judul buku,
Judul asli (jika buku terjemahan),
Pengarang,
Penerjemah (jika buku terjemahan),
Penerbit,
Tahun terbit beserta cetakannya, dan
Tebal buku
 
 
3. Pembukaan
Hal yang dapat dikemukakan pada pembukaan resensi
adalah sebagai berikut:
Memperkenalkan pengarang
Membandingkan dengan buku sejenis
Memaparkan kekhasan buku atau pengarang
Merumuskan tema buku
Mengungkapkan kritik terhadap buku
Mengungkapkan kesan terhadap buku
Mengajukan pertanyaan
Membuka dialog
 
4. Tubuh resensi
Hal yang dapat dikemukakan pada tubuh resensi
adalah
Synopsis buku
Ulasan singkat
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Kerangka buku
Tinjauan bahasa
Kesalahan cetak
5. Penutup
Bagian penutup berisi pertimbangan layak atau tidak
layak perihal buku tersebut bagi pembaca.
KD 8.2
a. Memilih tema cerpen
Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana kita
menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika kita menulis, yakinlah bahwa setiap kata
berhubungan dengan tema ini.
Penentuan tema merupakan hal yang paling penting dalam penulisan cerpen. Sebelum membuat cerpen,
setidaknya kita harus menentukan titik tekan (stressing point) dari cerpen tersebut. Ada banyak pilihan tema
yang bisa kita pilih, diantaranya yaitu persahabatan, percintaan, sosial, budaya, sejarah, politik, sains dan
tekhnologi, agama, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, kita memilih tema sejarah. Dari tema inilah kelak, kita
akan membuat ide cerita.
b. Menjelaskan unsur-unsur pembangun cerpen
Unsur pembangun dalam cerpen terdiri dari unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur
pembangun yang berasal dari dalam tubuh karya sastra,
yang meliputi tema, alur, karakteristik, setting, sudut
pandang, amanat. Unsur ekstrinsik adalah segala macam
unsur yang berada di luar suatu karya sastra yang ikut
mempengaruhi kahadiran suatu karya sastra, seperti
faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, keagamaan, dan
tata nilai masyarakat.
Berikut penjelasan mengenai unsur intrinsik.
1. Tokoh dan Karakter Tokoh
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita,
sedangkan watak, perwatakan, atau karakter menunjuk
pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan
kualitas pribadi seorang tokoh. Tokoh cerita menempati
posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan,
amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan
kepada pembaca. Secara umum kita mengenal tokoh
protagonis dan antagonis.
Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi,
tokoh yang merupakan pengejawantahan norma-norma,
nilai-nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis
menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan
dan harapan pembaca. Adapun tokoh antagonis adalah
tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik. Tokoh
antagonis merupakan penentang tokoh protagonis.
2. Latar (Setting)
Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat,
hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwaperistiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan
cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk
memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan
suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan
terjadi. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok,
yaitu sebagai berikut.
a. Latar Tempat
Latar tempat merujuk pada lokasi terjadinya peristiwa.
Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-
tempat dengan nama tertentu.
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan "kapan" terjadinya
peristiwa yang diceritakan.
c. Latar Sosial
Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan dosial masyarakat di suatu tempat yang
diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dapat berupa
kebiasaan hidup, istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup,
cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal lainnya.

3. Alur (Plot)
Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab
akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan
tetapi menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Kehadiran alur
dapat membuat cerita berkesinambungan. Oleh karena itu, alur
biasa disebut juga susunan cerita atau jalan cerita. Ada dua
cara yang dapat digunakan dalam menyusun bagianbagian
cerita, yakni sebagai berikut. Pengarang menyusun peristiwa-
peristiwa secara berurutan mulai dari perkenalan sampai
penyelesaian. Susunan yang demikian disebut alur maju.
Ada pula cerpen yang pengarangnya menyusun
peristiwa secara tidak berurutan. Pengarang dapat
memulainya dari peristiwa terakhir atau peristiwa yang
ada di tengah, kemudian menengok kembali pada
peristiwaperistiwa yang mendahuluinya. Susunan yang
demikian disebut alur sorot balik (flashback). Selain itu,
ada juga istilah alur erat dan alur longgar. Alur erat
adalah jalinan peristiwa yang sangat padu sehingga
apabila salah satu peristiwa ditiadakan maka dapat
mengganggu keutuhan cerita. Adapun alur longgar adalah
jalinan peristiwa yang tidak begitu padu sehingga apabila
salah satu peristiwa ditiadakan tidak akan mengganggu
jalan cerita.
4. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang
suatu peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang,
kita dapat mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan
kisah tersebut? Ada beberapa macam sudut pandang, di
antaranya sudut pandang orang pertama (gaya bercerita
dengan sudut pandang "aku"), sudut pandang peninjau (orang
ketiga), dan sudut pandang campuran.

5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian
dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan
meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan
majas,dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni
pengungkapan seorang pengarang terhadap karyanya.

6. Tema
Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut
juga ide cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang
terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Kita dapat
memahami tema sebuah cerita jika sudah membaca cerita
tersebut secara keseluruhan.
7. Amanat
Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik
hal yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kata lain,
amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa
pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada
dalam cerita.

Berikut penjelasan mengenai unsur ekstrinsik.


Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar
karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
bangun cerita sebuah karya. Yang termasuk unsur ekstrinsik
karya sastra antara lain sebagai berikut.
1. Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap,
keyakinan, dan pandangan hidup.
2. Psikologi pengarang (yang mencakup proses kreatifnya),
pembaca, dan penerapan prinsip-prinsip psikologi dalam
sastra.
3. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik,
dan sosial.
4. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang
lainnya.
c. Membuat cerpen berdasarkan tema yang dipilih
Setelah menentukan tema, kita dapat langsung
mengembangkannya menjadi ide cerita untuk cerpen
yang akan kita buat.
Dari ide cerita tersebut, kita dapat mulai menentukan
tokoh, latar, alur, serta sudut pandang kita sebagai
pengarang. Setelah itu kembangkan seluruh unsur
tersebut menjadi sebuah cerpen yang utuh. Jangan lupa
gunakan bahasa yang menarik agar cerpen ini menarik
untuk dibaca.
d. Menggali tema dari kehidupan orang lain sebagai
bahan penyusunan cerpen
Dalam membuat tema cerpen dapat diambil dari
berbagai sumber, salah satunya dari pengalaman orang
lain. Adapun dalam menggali tema cerpen dari
pengalaman orang lain dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut :
1. Sediakan alat untuk mencatat bagian-bagian penting
dari pengalaman tersebut.
2. Mintalah orang tersebut untuk menceritakan
pengalaman yang dia anggap menarik
Selanjutnya, dari data yang diperoleh, kita dapat
menentukan tema untuk bahan pembuatan cerpen.
EVALUASI

1. Dalam menulis resensi cerpen, terlebih dahulu kita harus


mencantumkan identitas buku, identitas tersebut
mencakup?
2. Apa yang dimaksud dengan latar sosial?
3. Berikan contoh unsur ekstrinsik cerpen!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan tokoh protagonis dan
antagonis!
5. Apa yang dimaksud dengan alur erat?
JAWABAN

1. a. Judul cerpen
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tebal halaman cerpen
e. Tahun terbit
2. Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan dosial masyarakat di suatu
tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dapat
berupa kebiasaan hidup, istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal
lainnya.
3. Contoh unsur ekstrinsik cerpen yakni faktor sosial,
ekonomi, budaya, politik, keagamaan, dan tata nilai
masyarakat.
4. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh
yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai- nilai
yang ideal bagi kita, adapun tokoh antagonis adalah
tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik.
5 Alur erat adalah jalinan peristiwa yang sangat padu
sehingga apabila salah satu peristiwa ditiadakan maka
dapat mengganggu keutuhan cerita.

Anda mungkin juga menyukai