Kelompok 9
Yunita Sulaiman
Amelya Christa H.
Hasan Wicaksono
1. Judul resensi
Judul resensi harus mampu menarik minat pembaca dan
benar-benar menggambarkan isi buku dan isi resensi
3. Alur (Plot)
Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab
akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan
tetapi menjelaskan mengapa hal ini terjadi. Kehadiran alur
dapat membuat cerita berkesinambungan. Oleh karena itu, alur
biasa disebut juga susunan cerita atau jalan cerita. Ada dua
cara yang dapat digunakan dalam menyusun bagianbagian
cerita, yakni sebagai berikut. Pengarang menyusun peristiwa-
peristiwa secara berurutan mulai dari perkenalan sampai
penyelesaian. Susunan yang demikian disebut alur maju.
Ada pula cerpen yang pengarangnya menyusun
peristiwa secara tidak berurutan. Pengarang dapat
memulainya dari peristiwa terakhir atau peristiwa yang
ada di tengah, kemudian menengok kembali pada
peristiwaperistiwa yang mendahuluinya. Susunan yang
demikian disebut alur sorot balik (flashback). Selain itu,
ada juga istilah alur erat dan alur longgar. Alur erat
adalah jalinan peristiwa yang sangat padu sehingga
apabila salah satu peristiwa ditiadakan maka dapat
mengganggu keutuhan cerita. Adapun alur longgar adalah
jalinan peristiwa yang tidak begitu padu sehingga apabila
salah satu peristiwa ditiadakan tidak akan mengganggu
jalan cerita.
4. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang
suatu peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang,
kita dapat mengajukan pertanyaan siapakah yang menceritakan
kisah tersebut? Ada beberapa macam sudut pandang, di
antaranya sudut pandang orang pertama (gaya bercerita
dengan sudut pandang "aku"), sudut pandang peninjau (orang
ketiga), dan sudut pandang campuran.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas penyusunan dan penyampaian
dalam bentuk tulisan dan lisan. Ruang lingkup dalam tulisan
meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, penggunaan
majas,dan penghematan kata. Jadi, gaya merupakan seni
pengungkapan seorang pengarang terhadap karyanya.
6. Tema
Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut
juga ide cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang
terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Kita dapat
memahami tema sebuah cerita jika sudah membaca cerita
tersebut secara keseluruhan.
7. Amanat
Melalui amanat, pengarang dapat menyampaikan sesuatu, baik
hal yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kata lain,
amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa
pemecahan atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada
dalam cerita.
1. a. Judul cerpen
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tebal halaman cerpen
e. Tahun terbit
2. Latar sosial merujuk pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku kehidupan dosial masyarakat di suatu
tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial dapat
berupa kebiasaan hidup, istiadat, tradisi, keyakinan,
pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta hal-hal
lainnya.
3. Contoh unsur ekstrinsik cerpen yakni faktor sosial,
ekonomi, budaya, politik, keagamaan, dan tata nilai
masyarakat.
4. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, tokoh
yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai- nilai
yang ideal bagi kita, adapun tokoh antagonis adalah
tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik.
5 Alur erat adalah jalinan peristiwa yang sangat padu
sehingga apabila salah satu peristiwa ditiadakan maka
dapat mengganggu keutuhan cerita.