Anda di halaman 1dari 2

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

1. Pengertian Sistem Sistem adalah keseluruhan bagian yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya menurut satu rencan yang ditentukan, untuk mencapai tujuan tertentu. (H. Thierry) Berdasarkan penjelasan tentang pengertian sistem tersebut di atas, maka Pancasila sudah memenuhi syarat sebagai sebuah sistem, atau dengan kata lain Pancasila bersifat sistematis/sistematik, karena: 1. Pancasila terdiri dari beberapa Sila, yakni Lima Sila 2. Diantara Lima Sila mempunyai hubungan yang sifatnya hirarkis (Sila pertama: Ketuhanan mendasari dan menjiwai Sila kemanusiaan, Sila persatuan, Sila kerakyatan dan Sila keadilan 3. Diantara Sila-Sila dalam Pacasila tidak saling bertentangan, bahkan merupakan satu kesatuan yang bersifat komprehesif integralistik, Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Pengertian Filsafat Pengertian Filsafat Secara Etimologis Pengertian filsafat secara etimologis dapat disimpulkan adalah Cinta kebenaran atau cinta kebijaksanaan/kearifan. Simpulan: Filsafat adalah ilmu yang mencari dan mempelajari tentang hakekat (metafisika). Pancasila Bersifat Hierarkis Piramidal Kesatuan sila-sila Pancasila memiliki susunan yang hierarki piramidal, maka Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis (landasan) dari sila kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Secara ontologis sila-sila dalam Pancasila, yaitu: Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat dan Adil. a). Hakekat Tuhan , antara lain adalah : - Sebab pertama (causa prima) - Maha Esa - Pencipta dan pengatur alam semesta b). Hakekat Manusia makhluk berjiwa dan makhluk beraga, sifat kodrat, terdiri makhluk individu dan makhluk sosial, dan Kedudukan,kodrat, yang terdiri dari makhluk yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan . c). Hakekat Satu Tak dapat dibagi dan terpisahkan dari segala sesuatu yang lain Contoh: - Ikrar Sumpah Pemuda (Satu bangsa, satu bahasa,satu tanah air. d). Hakekat Rakyat Segala sesuatunya meliputi semua warga dan untuk seluruh warga. e). Hakekat Adil Adanya pemenuhan hak dan kewajiban dalam hidup kehidupan manusia. - Wajib harus lebih diutamakan dari pada hak. - Pemenuhan wajib dan hak itu meliputi: 1. Keadilan Distributif (Membagi), yakni keadilan yang diberikan pemerintah /negara kepada rakyat/warga negara. Misal: Bunyi alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945, yakni Negara berke

wajiban melidungi tumpah darah Indonesia, memajukan kesejah teraan umum, dan mencerdasakan kehidupan bangsa. 2. Keadilan Legal (Keadilan Taat), yakni keadilan yang diberikan warga negara kepada pemerintah. Misal: membayar pajak, bela negara. 3. Keadilan Komutatif (Keadilan Timbal Balik), yakni keadilan yang terjadi karena adanya hubungan antar sesama warga (individu) dengan warga (individu) yang lain. Misal: Hubungan perkawinan, hubungan /perjanjian utang, piutang antar individu.

Anda mungkin juga menyukai