No
Tahun 2010
Desain Observasional
Subjek -
Hasil` Gigi tiruan sebagian valplast digunakan pada pasien yang mementingkan estetik dengan jaringan pendukung yang masih baik serta jumlah gigi hilang tidak terlalu banyak, yaitu tidak lebih dari dua gigi. Penggunaan bahan gigi tiruan fleksibel menghasilkan prostesis yang lebih retensi, estetis, dan tidak patah.
2. Laxman Singh Kaira, H R Dayakarya, Richa Singh (Bareilly, Uttar Pradesh) 3. Fransiska Nuning, Poetry Oktanauli, Wulan Tiagitha (Indonesia)
2012
Observasional
Peralatan kedokteran gigi yang digunakan dalam pembuatan gigi tiruan fleksibel Indeks (perangkat lunak)
2011
Observasional
GTSL fleksibel adalah gigi tiruan yang terbuat dari bahan bersifat elastis dan dapat beradaptasi dengan jarngan secara baik. Mampu mencegah terjadinya luka atau lecet pada gusi dan memungkinkan pasien mengunyah dengan baik.
2008
- Vacum rotary evaporator pembuatan ekstrak kering - Dilusi agar melihat jumlah koloni C.albicans - Potato Dextrose Agar (PDA) media peremajaan jamur
- V.akibat : pertumbuhan Candida albicans 5. Frendsiane R. Pangalinan, Novel Kojong, Paulina VY Yamlean (Indonesia) 2012 Deskriptif Eksperimental Terapan Laboratorium - V.sebab : ekstra etanol kulit batang rambutan (Nephelium lappaceum L.) - V.akibat : Candida albicans
- Terdapat daya hambat yang berbeda pada pertumbuhan jamur C.albicans dari senyawa flavonoid pada ekstrak Graptophyllum pictum - Ekstrak Graptophyllum pictum 40% mempunyai daya antijamur tertinggi pada pertumbuhan C.albicans pada plat gigi tiruan resin akrilik - Kulit batang rambutan dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur C.albicans karena diduga disebabkan oleh adanya senyawa kimia berupa flavonoid, tanin, saponin, pectic substance, dan zat besi.
Larutan uji ekstrak sampel kering etanol, esktrak sampel basah etanol, larutan kontrol positif (+), dan larutan kontrol negatif (-) 9 ekor kelinci berumur 3-4 bulan, warna putih (hewan)
2010
- V.sebab : kapang T. Mentagophytes - V.akibat : etanol bawang putih (Allium sativum L.)
- Ekstrak etanol bawang putih dengan pengujian secara in-vitro maupun invivo, menunjukkan efek anti fungi terhadap kapang dermatofit, Trichophyton mentagrophytes (penyebab penyakit ringworm), yaitu terjadi daya hambat pertumbuhan koloni dengan nilai KHM 0,75%, dan menimbulkan persembuhan pada kelinci percobaan yang diinfeksi selama kurang dari 1 bulan, yaitu 27 hari.
2008
- Pengukuran diameter klinis luas tukak - Nilai bobot kelainan klinis dengan ketentuan yg ada
- Bawang putih (Allium sativum) berpotensi sebagai antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Dosis ekstrak bawang putih sebesar 25 mg/ml (2,5 g/l) merupakan dosis yang efektif untuk menghambat pertumbuhan A. hydrophila pada uji in vitro. - Pada uji in vivo terhadap ikan patin, perlakuan pencegahan dengan dosis ekstrak bawang putih sebesar 25 mg/ml (2,5 g/l) menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam mencegah infeksi A. hydrophila dibandingkan pengobatan dengan dosis ekstrak bawang putih sebesar 50 mg/ml. Ekstrak bawang putih dengan dosis 4 mg mampu menurunkan jumlah leukosit dan menjaganya dalam kisaran stabil pada mencit yang telah diinduksi sepsis menggunakan Staphylococcus aureus intraperitoneal Minyak sereh menghambat perkecambahan spora jamur sampai 100% pada semua kisaran konsentrasi yang diuji. Penghambatan terbaik kedua ditunjukkan oleh minyak kencur. Keefektifan yang rendah ditunjukkan oleh minyak kunyit
2011
2006
- V.sebab : minyak esensial dan ekstrak tanaman rimpang - V.akibat : jamur Pestalotiopsis versicolor
Media Czapekdox Tanaman kayu Yeast Extract Agar manis media (tumbuhan) pertumbuhan jamur P. versicolor
2013
- V.sebab : antimikroba Curcuma spp. - V.akibat : Candida albicans, Staphylococcus aureus, E.coli
- Saboraud Dextrosa Broth, Muller Hilton Agar, dan Muller Hilton Broth media kultur bakteri - Jangka sorong pengamatan dan pengukuran diameter daerah bebas mikroba
Temulawak memberikan daya hambat terbaik terhadap ketiga mikroba uji (C. albicans (13,07 mm), S. aureus (15,75 mm) dan E. coli (31,56 mm). KHM dan KBM ekstrak segar rimpang temulawak terhadap E. coli masingmasing 12,5% dan 25%.
Nama Mahasiswa(i) : Mesyia Sari NIM Bagian : J111 11 126 : Ilmu Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi