JUDUL PROGRAM
BIANTIS HERBAL
Binahong Antiseptic Mastitis
Inovasi Ekstrak Daun Binahong Anredera Cordifolia (Ten) Steenis Sebagai
Antiseptik Teat Dipping Terhadap Streptococcus agalactiae Penyebab
Mastitis Pada Sapi Perah Secara In Vitro dan In Vivo
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh
Rifai
Taufik Hidayatulah
Siti Umairoh
Roddy Hawiannto Rupel
Dzikria Shoimah
(135050100111037/2013)
(135050100111051/2013)
(135050100111045/2013)
(135130100111013/2013)
(125130100111024/2012)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..
Halaman Pengesahan
Daftar Isi ..
Daftar Tabel..
Ringkasan..
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .....
1.2.Perumusan Masalah .........
1.3.Tujuan........................
1.4.Luaran Yang Diharapkan......................................................................
1.5.Kegunaan...............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Binahong...............................................................
2.2. Flavonoid..........................................................
2.3. Bakteri Streptococcus agalactiae..................................
2.4. Uji Aktivitas Antibakteri... ...............
2.5. Uji California Mastitis Test (CMT)......................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian......................................
3.2. Materi Penelitian.......................................................
3.3. Metode Penelitian......................................
3.4. Prosedur Ekstraksi Daun Binahong..................................................
3.5. Prosedur Metode Uji CMT....................................................................
3.6. Uji Penghambatan Pertumbuhan Bakteri..............................................
3.7. Pengukuran Diameter Zona Bening......................................................
3.8. Variabel Pengamatan............................................................................
3.7. Analisis Data.........................................................................................
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya ................................................
4.2. Jadwal Kegiatan....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................
L
iii
i
ii
iii
iv
v
1
2
2
2
2
3
3
4
5
5
6
6
6
6
7
8
8
8
8
10
10
10
13
DAFTAR TABEL
10
10
DAFTAR GAMBAR
iv
RINGKASAN
BIANTIS HERBAL : Binahong Antiseptic Mastitis Inovasi Ekstrak Daun
inahong Anredera Cordifolia (Ten) Steenis Sebagai Antiseptik Teat Dipping
Terhadap Streptococcus agalactiae Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah
Secara In Vitro dan In Vivo
Rifai, Taufiq Hidayatulah, Siti Umairoh, Roddy H. R., Dzikria Shoimah
Universitas Brawijaya.
Penyakit radang ambing yang dikenal sebagai mastitis masih tetap merupakan
masalah utama dalam peternakan sapi perah karena menyebabkan kerugian yang
cukup besar yang berhubungan dengan penurunan produksi susu, penurunan
kualitas susu, penyingkiran susu, biaya perawatan dan pengobatan yang cukup
tinggi, serta pengafkiran ternak lebih awal. Dari hasil penelitian secara intensif
yang dilakukan di beberapa peternakan di daerah pengembangan ternak perah
seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur prevalensi mastitis sub klinis
berkisar antara 37 sampai 67% dan mastitis klinis antara 5 sampai 30%. Dilain
sisi, bakteri penyebab mastitis seperti Streptococcus agalactiae semakin sulit
ditangani dengan antibiotik karena banyak yang resisten terhadap berbagai jenis
antibiotik, dan pemakaian antibiotik akan menimbulkan masalah baru, yaitu
adanya residu antibiotik di dalam susu atau pada olahannya. Sehingga, diperlukan
suatu inovasi antiseptik teat dipping atau pencelupan puting pada sapi perah dari
bahan alami berupa ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Stenis)
yang mempunyai kandungan Senyawa antibakteri mampu menghambat bakteri
Streptococcus agalactiae. Penelitian ini menggunakan metode RAL untuk uji in
vitro dan RAK untuk untuk uji invivo dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan, dengan
variasi konsentrasi larutan uji dan Perlakuan yang dicobakan, yaitu ekstrak
aquades daun binahong 20%, 40%, 60%, 80%, 100% aquades dan 10% iodip.
Parameter uji yang diamati adalah diameter zona hambat (mm) dari masingmasing perlakuan. Penentuan diameter zona hambat dilakukan dengan cara
mengamati zona terang yang berada di zona terluar disekeliling lubang sumuran.
Sedangkan untuk uji in vivo parameter uji yang diamati adalah skor California
Mastitis Test (CMT). Materi penelitian ini adalah menggunakan bakteri
Streptococcus agalactiae diperoleh dari isolasi susu mastitis di peternakan
Pasuruan. Daun binahong yang digunakan sebanyak 500 gram bahan kering yang
digunakan untuk ekstrak aquades daun binahong dibuat dengan konsentrasi 20%,
40% , 60%, 80% serta larutan Iodips sebagai kontrol. Untuk uji CMT secara in
vivo menggunakan 16 ekor sapi perah yang sedang dalam masa laktasi. Tujuan
penelitian ini yaitu mengetahui keefektifan ekstrak daun binahong (Anredera
Cordifolia (Ten) Stenis) terhadap Streptococcus agalactiae penyebab mastitis
pada sapi perah secara in-vitro dan Mengetahui keefektifan ekstrak daun binahong
(Anredera Cordifolia (Ten) Stenis) sebagai antiseptik teat dipping pada sapi perah
secara in-vivo. Sehingga, inovasi ini dapat dijadikan pertimbangan bagi
perusahaan industri, dinas peternakan maupun peternak untuk menciptakan suatu
alternatif baru pembuatan bahan antiseptik seperti iodine, chlorhexidine, dan
chlorine dalam mencegah mastitis pada sapi perah dengan menggunakan daun
binahong yang alami dan mudah didapatkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi ambing yang dikenal sebagai mastitis merupakan masalah utama
dalam peternakan sapi perah karena menyebabkan kerugian yang cukup besar
yang langsung berhubungan dengan penurunan produksi susu, penurunan kualitas
susu, penyingkiran susu, biaya perawatan dan pengobatan yang cukup tinggi, serta
pengafkiran ternak lebih awal. Menurut Khadijah (2006), Penyebab mastitis
subklinis yang paling sering terdeteksi adalah Staphylococcus aureus dan
Streptococcus agalactiae. Dari hasil penelitian secara intensif yang dilakukan di
beberapa peternakan di daerah pengembangan ternak perah seperti Jawa Barat,
Jawa Tengah dan Jawa Timur prevalensi mastitis sub klinis berkisar antara 37
sampai 67% dan mastitis klinis antara 5 sampai 30% (Abrar,2012).
Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab mastitis pada sapi
yang menyebabkan turunnya jumlah produksi susu. Menurut Khodijah dkk
(2006), penyebaran penyakit ini dapat melalui pemerahan yang tidak
mengindahkan kebersihan, alat pemerahan, kain pembersih
puting, dan
pencemaran dari lingkungan kandang yang kotor. Bakteri-bakteri yang berpotensi
menyebabkan penyakit mastitis ini adalah Streptococcus agalactiae, Str.
Disgalactiae, Str. Uberis, Str. zooepidemicus, Staphylococcus aureus, Escherichia
coli, Enterobacter aerogenees dan Pseudomonas aeroginosa (Poeloengan, 2007).
Pengobatan mastitis saat ini dengan antiseptik dalam teat dipping.
Pemberian antiseptik yang dilakukan dalam pengobatan penyakit mastitis dalam
jangka panjang akan menimbulkan resistensi pada bakteri dan adanya residu pada
susu. Oleh karena itu perlu adanya alternatif lain untuk mencegah penyakit
mastitis tersebut. Salah satu alternatif tersebut adalah dengan menggunakan
antibakteri yang berasal dari bahan alami yang diharapkan lebih alami, tidak
menimbulkan resistensi dan meminimalir zat-zat kimia sintetik. Penggunaan
tanaman merupakan cara alami yang berasal dari alam, salah satu dari tanaman
tersebut yaitu tanaman binahong. Tanaman binahong banyak dijumpai di sekitar
kita dan hanya dimanfaatkan sebagai tanaman rambat pagar saja. Padahal
kandungan senyawa organik yang ada ditanaman binahong yang terdapat pada
batang dan daun sangat bermanfaat untuk dijadikan obat tradisional.
Hasil penelitian Asnani (2012) melaporkan bahwa daun binahong
mengandung berbagai senyawa bioaktif yaitu senyawa fenol, flavonoid, saponin,
triterpenoid, steroid, dan Alkaloid, salain itu juga memiliki aktifitas sebagai
antioksidan. Kandungan kimia Anredera Cordifolia (Ten) Steenis, dapat diperoleh
dengan cara ekstraksi pelarut.
Dengan demekian, ektrak daun binahong Anredera Cordifolia (Ten)
Steenis dapat digunkan sebagai alternatif bahan antiseptik tead dipping pemerahan
sapi perah. penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas dari ektrak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Bianhong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis)
2.1.1 Deskripsi
Binahong adalah tanaman rambat, berbatang kecil, memiliki rhizoma yang
kuat serta bentuk daun yang relatif tidak besar. Binahong tumbuh menjalar dengan
panjang dapat mencapai 5 meter, daun berbentuk jantung, panjang daun antara 510 cm, lebar daun 3-7 cm, berbatang lunak berbentuk silindris dan bagian ketiak
daun terdapat seperti umbi yang bertekstur kasar. Tanaman binahong termasuk
dalam famili Basellaceae (Titis, 2013). Tanaman ini berasal dari dataran Cina
dengan nama asal adalah Dheng shan chin. Binahong merupakan salah satu
tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dari banyak penyakit diantaranya,
untuk pengobatan luka bakar, sariawan, radang usus, keputihan, pembengkakan
tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini didasarkan kandungan
senyawa alkaloid, polifenol, flavonoid, saponin, dan antrakuinon dalam binahong
(Kumalasari, 2011).
2.1.2 Taksonomi
Klasifikasi dari tanaman binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis).
Menurut Digilib (2015) sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio
: Magnoliophyta (berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Subkelas
: Hamamelidae
Ordo
: Caryophyllales
Familia
: Basellaceae
Genus
: Anredera
Species
: Anredera Cordifolia (Ten) Steenis
(http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=5874)
2.1.3 Kandungan Tanaman Binahong
Penelitian Hermila (2011) menunjukan bahwa ekstrak etanol 70% daun
binahong memiliki aktifitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans.
Tanaman tersebut menghasilkan metabolit sekunder dengan struktur molekul dan
aktifitas biologi yang sangat baik untuk mengobati infeksi (Titis, 2013). Binahong
mengandung senyawa alkaloid, polifenol, saponin, antrakuinon dan flavonoid
yang dapat berfungsi sebagai antibakteri (Katno, 2006).
2.2 Flavonoid
2.2.1 Definisi
Flavonoid merupakan suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang
ditemukan di alam dan terkandung pada tumbuhan, baik di daun, batang, buah,
maupun bunga. Senyawa flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Pada umumnya flavonoid terdapat pada
tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) dan terdapat pada hampir semua bagian
tanaman (Zakaria, 2011).
2.2.2 Aktivitas Antibakteri
Penelitian secara in vitro maupun invivo menunjukkan aktivitas biologis
dan farmakologis dari senyawa flavonoid sangat beragam. Salah satu diantaranya
yakni memiliki aktivitas antibakteri (Wahyuni, 2005).
2.3 Bakteri Streptococcus agalactiae
2.3.1 Klasifikasi Streptococcus agalactiae
Klasifikasi Streptococcus agalactiae menurut Khodijah dkk (2006)
sebagai berikut :
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Lactobacillales
Family
: Streptococcaceae
Genus
: Streptococcus
Species
: Streptococcus agalactiae
2.3.2 Morfologi Streptococcus agalactiae
Streptococcus adalah sel yang bulat atau sferis, tersusun berpasangan atau
dalam bentuk rantai, merupakan bakteri gram positif dan juga golongan bakteri
yang heterogen. Streptococcus digolongkan berdasarkan kombinasi sifatnya,
antara lain sifat pertumbuhan koloni, pola hemolisis pada agar darah (hemolisis ,
hemolisis atau tanpa hemolisis), susunan antigen pada zat dinding sel yang
spesifik untuk golongan tertentu dan reaksi-reaksi biokimia (Wijayani, 2010).
Bakteri Streptococcus agalactiae masuk dalam spesies Streptococcus sp
berbentuk bulat (coccus) dan rantai atau berpasangan. Spesies Streptococcussp
merupakan bakteri non motil dan tidak membentuk spora dan termasuk kedalam
kelompok bakteri gram positif anaerob fakultatif. Beberapa spesies Streptococcus
membutuhkan CO2 untuk berkembang (Virgihani, 2011). Menurut Sugiri dan
Anri (2010), bahwa bakteri Streptococcus agalactiae memiliki karakteristik
sebagai berikut, ukuran koloni sangat kecil (pin point), transparan, - atau hemolisis pada agar darah domba 5%, bentuk sel bulat, gram positif (biru-ungu),
uji katalase dengan H2O2 3% negatif, uji oxidase negatif, uji CAMP positif, dan
uji hydrolysis Esculine negatif. Streptococcus agalactiae, anggota tunggal dari
golongan B, merupakan penyebab penting kronis, mastitis yang menular pada sapi
perah. Bakteri tersebut juga menyebabkan mastitis dan penyakit invasif pada unta,
dan merupakan penyebab penyakit sesekali pada anjing, kucing dan hamster.
Keberadaannya sering dikaitkan dengan tingginya jumlah sel somatik dalam susu
dan penuruan pada susu (Wijayani, 2010).
Interpretasi
Sehat
Mastitis subklinis
Mastitis subklinis
Mastitis klinis
Mastitisklinis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 2 tempat yang berbeda yaitu :
1. Tempat : Peternakan sapi perah di pasuruan
2. Tempat : Laboratorium Microbiologi Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya.
3.2 Materi Penelitian
Materi penelitian ini adalah menggunakan bakteri Streptococcus
agalactiae diperoleh dari isolasi susu mastitis di peternakan Desa Ngembal Tutur
Nongkojajar Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Daun binahong yang
digunakan sebanyak 500 gram bahan kering yang digunakan untuk ektrak daun
binahong. Untuk uji CMT secara in vivo menggunakan 16 ekor sapi perah yang
sedang dalam masa laktasi.
Alat yang digunakan adalah alat dipping, cawan paddle, cawan petri,
timbangan analitik, pipet mikro 1 ml, magnetic stirrer, ose, masker, tabung reaksi,
gelas ukur, pinset, bunsen, penggaris, laminar air flow, vortex, hot plate, autoklaf,
oven, rotary evaporator, corong, blender, spatula, inkubator, waterbath, labu
erlenmeyer, spet volume, aluminium foil, kamera digital dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah daun binahong, media de Mann Rogosa
Sharpe Agar (MRSA), alkohol 70 %, etanol 96 %, tissue roll, kapas, spirtus dan
aquades.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional lapangan dengan
menggunakan pendekatan studi kasus untuk pencarian kasus mastitis dan diikuti
uji laboratorium untuk identifikasi Streptococcus agalactiae, Staphylococcus
aureus, dan E. Coli melihat efek dari daun binahong dalam pengendalian kasus
mastitis pada sapi perah dengan cara teat dipping puting. Daun binahong
merupakan tanaman yang mempunyai kasiat anti radang dan antiinfeksi terhadap
bakteri Streptococcus agalactiae, Staphylococcus aureus dan E. Coli. Zat yang
terkandung dalam binahong efektif sebagai anti inflamatori (anti radang) dan anti
infeksi serta antibakteri.
3.4 Prosedur Ekstraksi Daun Binahong
3.4.1 Persiapan hewan coba
Hewan coba 16 sapi perah Peranakan Frisian Holstein (PFH) betina dalam
masa laktasi yang diperoleh di peternakan rakyat di Pasuruan. Sapi yang
digunakan sapi yang dideteksi mengalami mastitis subklinis, sehingga sapi dibuat
dalam kondisi homogen.
3.4.2 Pembuatan Herbal Binahong
Daun Binahong yang sudah tua dikeringkan ditambah dengan air
perpaduan 500 gram daun binahong kering : 10 liter air direbus hingga sisa air
mencapai separoh dari semula. Didiamkan dan disaring. Air perasan daun 2 ml
susu (diambil dari curahan kedua pemerahan) dengan 2 ml reagen CMT
dimasukkan dalam paddle.
1. Kemudian campuran tersebut digoyang-goyang membentuk lingkaran
horizontal selama 10 detik.
Dilihat ada tidaknya perubahan pada kekentalan susu, kemudian
ditentukan berdasarkan skoring CMT yaitu (-) tidak ada pengendapan pada susu,
(+) terdapat sedikit pengendapan pada susu, (++) terdapat pengendapan yang jelas
namun jel belum terbentuk, (+++) campuran menebal dan mulai terbentuk jel,
serta (++++) jel yang terbentuk menyebabkan permukaan menjadi cembung.
Untuk memudahkan perhitungan statistik maka lambang-lambang tersebut diberi
nilai masing- binahong ini digunakan untuk dipping puting sapi perah penderita
mastitis.
3.4.3 TeknikPercobaan
Teknik percobaan invivo dilakukan dipping pada semua puting sapi
penderita mastitis, dengan cara mencelupkan puting pada air ekstrak daun
binahong selama 3 menit untuk masing-masing puting. Dipping puting dilakukan
setiap selesai memerah selama 14 hari, dilakukan evaluasi perminggunya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang ada di
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Sedangkan sampel susu diperoleh
dari peternak di wilayah Pasuruan.
3.4.4 Deteksi Hewan Coba Mastitis Subklinis
Deteksi mastitis subklinis pada penelitian menggunakan California
Mastitis Test (CMT).Alat ini mendeteksi bentukan gel ketika DNA dalam somatic
sel bereaksi dengan reagen. Reaksi pada paddle dinilai secara subyekstif (negatif,
ringan, 1,2,3). Sampel dikultur pada media Manitol Salt Agar (MSA) untuk
mengetahui Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae. Identifikasi E.coli
menggunakan Most Probabilyti Number (MPN).
3.5 Prosedur Metode uji CMT
1. 2 ml susu (diambil dari curahan kedua pemerahan) dengan 2 ml reagen
CMT dimasukkan dalam paddle.
2. Kemudian campuran tersebut digoyang-goyang membentuk lingkaran
horizontal selama 10 detik.
3. Dilihat ada tidaknya perubahan pada kekentalan susu, kemudian
ditentukan berdasarkan skoring CMT yaitu (-) tidak ada pengendapan pada
susu, (+) terdapat sedikit pengendapan pada susu, (++) terdapat
pengendapan yang jelas namun jel belum terbentuk, (+++) campuran
menebal dan mulai terbentuk jel, serta (++++) jel yang terbentuk
menyebabkan permukaan menjadi cembung. Untuk memudahkan
perhitungan statistik maka lambang-lambang tersebut diberi nilai masing-
Dan proses pemeriksaan sapi dengan gejala mastitis klinis maupun subklinis yang
bisa dijadikan acuan untuk terapi herbal ektrak daun binahong tersebut. Berikut
bagan alir kerangka berfikir proses pelaksanakan penelitian BIANTIS HERBAL.
10
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Table 2. Ringkasan Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
1
Peralatan penunjang
2
Bahan habis pakai
3
Perjalanan
4
Lain-lain
Jumlah
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
BULAN
1
KETERANGAN
Biaya (Rp)
Rp. 2.612.000
Rp. 5.408.000
Rp. 800.000
Rp. 1.840.000
Rp. 12.500.000
BULAN
2
BULAN
3
BULAN
4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. Persiapan
1.1 Persiapan alat dan bahan
1.2 Persiapan laboratorium
1.3 Persiapan sampel
1.4 Penyediaan daun binahong
II. pelaksanaan
2.1 Pembuatan ekstrak daun
binahong
2.2 Uji Daya Hambat Bakteri
(In Vitro)
2.3 Uji CMT (In Vivo)
III. Pengumpulan data dan
evaluasi hasil
3.1 Pengumpulan data dan
evaluasi
3.2 Analisa dan pengolahan data
3.3 Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, M., Wibawan, I.W.T., Priosoeryanto, B.P., Soedarwanto, M., Pasaribu F.H.
2012. Isolasi Dan Karakterisasi Hemaglutinin Staphylococcus Aureus
Penyebab Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah.Jurnal Kedokteran
Hewan. 6(1) : 16-21
11
Adriani. 2010. Penggunaan somatik cell count (scc), jumlah bakteri dan
California Mastitis Test (CMT) untuk deteksi mastitis pada kambing.
J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. XIII (5): 229-234.
Deby, A., Fatimawali, Weny dan Wiyono. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus L. Benth) Terhadap
Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas
aeruginosa secara In-Vitro. Program Studi Farmasi. FMIPA
UNSRAT. Manado.
Farida, Hj. 2002. Pengaruh Peresapan Bakteri Staphylococcus aureus dalam
Media Agar Terhadap Diameter Zona Hambatan Antibiotika
Gentamisin Metode Difusi Cakram Kirby Bauer. Poltekes Kemenkes
Mataram.
Kumalasari, Eka. 2011. Aktifitas Antifungi Ekstrak Etanol Batang Binahong
(Adredera Cordifolia (Ten) Steen). Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta.
Khodijah, S. Tuastikal, J, B. Sugoro dan Yunesti. 2006. Pertumbuhan
Streptococcus agalactiae sebagai bakteri penyebab Mastitis Subklinis
pada Sapi Perah. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner.
Pamela. 2005. California Mastitis Test (CMT). Resource Milk Money.
http://milkquality.wisc.edu/wp-content/uploads/2011/09/californiamastitis-test-fact-sheet.pdf diakses pada tanggal 28 oktober 2015.
Sulistiyaningsih. 2009. Pengaruh Dekok Daun Beluntas Terhadap Ld 50
(Toksisitas Akut) Tikus Putih Jantan (Ratus norwegicus). Laporan
Penelitian Ipteks. Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah
Malang.
Susanti, Ary. 2007. Daya antibakteri sari etanol daun beluntas (Pluchea indica
less) terhadap Escherichia coli secara in vitro. Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Airlangga. http://journal.unair.ac.id
Titis, M. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktifitas Senyawa Alkaloid Daun
Binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis). Jurnal Chem Info Vol.
01. No. 01. Halaman: 196-201.
Virgihani, K. 2011. Tinjauan Resistensi Streptococcus Agalactiae Penyebab
Mastitis Subklinis di Peternakan Sapi Perah Kunak Bogor Terhadap
Beberapa Antibiotik (Studi Kasus).Fakultas Kedokteran Hewan.
Institut Pertanian Bogor.
Wahyuni A.E.T.H., Wibawan I.W.T., Wibowo M.H. 2005. Karakterisasi
Hemaglutinin Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus aureus
Penyebab Mastitis Subklinis Pada Sapi Perah. Jurnal Sain Veteteriner
Vol. 23 No. 2, Bagian Mikrobiologi FKH-UGM, Yogyakarta
Wijayani. 2010. Streptococcus agalactiae. Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta.
12
13
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Finalis LCEN (Lomba Cipta
Institut Sepuluh
2015
Elektronika Nasional)
Nopember,
Surabaya
2
Juara 3 Agriculture Fair
Universitas
2015
Padjadjaran
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Penelitian.
Malang, 05 November 2015
(Rifai)
14
A. Identitas Diri
Taufik Hidayatuloh
1
Nama Lengkap
Laki-laki
2
Jenis Kelamin
Peternakan
3
Program Studi
135050100111051
4
NIM
Bandung, 07 Maret 1995
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Tullmir07@gmail.com
6
E-mail
089657406148
7
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama
SDN Cipeundeuy
SMP N 1 Banjaran
SMK Pasundan 2
Institusi
Banjaran
Jurusan
Teknik Pemesinan
Tahun
2001 2007
2007 2010
2010 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Penelitian.
Malang, 05 November 2015
(Taufik Hidayatuloh)
15
A. Identitas Diri
Siti Umiroh
1
Nama Lengkap
Perempuan
2
Jenis Kelamin
Peternakan
3
Program Studi
135050100111045
4
NIM
Ngawi, 26 Agustus 1994
5
Tempat dan Tanggal Lahir
sitiumairohnh@gmail.com
6
E-mail
085735366242
7
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama
SDN Gembol 2
SMP N 2
SMA N 1
Institusi
Karanganyar
Widodaren
Jurusan
IPA
Tahun
2001 2007
2007 2010
2010 - 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Penelitian.
Malang, 05 November 2015
(Siti Umiroh)
16
A. Identitas Diri
Roddy Hawianto Rupel
1
Nama Lengkap
Laki-laki
2
Jenis Kelamin
Pendidikan Dokter Hewan
3
Program Studi
135130100111013
4
NIM
Sumber Jaya, 05 April 1995
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Ruddyhawiannrupel@ymail.com
6
E-mail
082158255611
7
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama
SDN 2 Sungai
SMP N 3 Pangkalan
SMA N 1
Institusi
Pakit Pangkalan
Banteng, Pangkalan
Pangkalan Bun
Bun
Bun
Jurusan
IPA
Tahun
2001 2007
2007 2010
2010 - 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Penelitian.
Malang, 05 November 2015
17
A. Identitas Diri
Dzikria Shoimah
1
Nama Lengkap
Perempuan
2
Jenis Kelamin
Pendidikan Dokter Hewan
3
Program Studi
125130100111024
4
NIM
Jakarta, 17 Febuari 1994
5
Tempat dan Tanggal Lahir
dshoimah@gmail.com
6
E-mail
085879991711
7
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama
SDN Kahuman
SMP N 1 Polanharjo SMA N 1
Institusi
Karanganom
Jurusan
IPA
Tahun
2000 2006
2006 2009
2009 2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Ilmiah
Tempat
1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Tahun
Penghargaan
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Penelitian.
Malang, 05 November 2015
(Dzikria Shoimah)
18
Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
Jabatan Struktural
Dosen
NIP
NIDN
0016125706
Alamat Rumah
Nomor Telpon/Faks/HP
0341553513/ 081334158420
Alamat Kantor
10 Nomor Telepon/Faks
0341553513
11 Alamat e-mail
Puguh.surjowardojo@gmail.com
puguhsuyowardoyo@ub.ac.id
B. Riwayat Pendidikan
S-1
S-2
S-3
Univ. Brawijaya
UGM
Univ. Brawijaya
Bidang Ilmu
Peternakan
Tahun Masuk-Lulus
1982
1993
2008
C. Pengalaman Penelitian
19
No
Tahun
Judul Penelitian
2007
2007
2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM bidang Penelitian.
Malang, 05 November 2015
20
Justifikasi
Pemakaian
Peralatan uji CMT
susu mastitis
Peralatan
Pembuatan media
Peralatan uji
Peralatan uji
Wadah Aquades
Peralatan uji
Tempat pembiakan
bakteri
Penyaringan Daun
setelah dimaserasi
Penyaringan Daun
setelah dimaserasi
Peralatan uji
Ekstraksi daun
beluntas
Harga
Satuan (Rp)
Rp. 500.000
Rp.
Kuantitas
Keterangan
Rp. 500.000
34.000
Rp. 112.000
Rp. 150.000
Rp. 10.000
Rp. 25.000
Rp. 70.000
Rp. 20.000
Rp. 150.000
Rp. 10.000
Rp . 25.000
Rp. 50.000
Rp. 80.000
1 pc
Rp.
20.000
Rp.
20.000
1 pc
Rp.
15.000
Rp.
15.000
1
1
1
1 pack
40
1 pack
-
Rp. 50.000
Rp. 250.000
Rp. 50.000
Rp. 500.000
Ekstraksi
Rp. 150.000
Rp. 150.000
Maserasi
Rp.
Rp.
Isoloasi Bakteri,
Pewarnaan gram,
dan Uji daya
hambat bakteri
Pengeringan dan
penggrindingan
daun
Hewan coba
Rp. 200.000
Rp. 200.000
Rp.
200.000
Rp.
200.000
50.000
50.000
Rp.500.000
Rp.500.000
SUB TOTAL (Rp) Rp.2.612.000
Justifikasi
Pemakaian
Media bakteri
Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
500 gram
Rp.
Rp.1.570.000
3.140
21
2 botol
Rp . 50.000
Pirtus bunsen
Larutan
CMT
NA merk
500 gr
Aquades
1 botol
1 botol
Rp. 50.000
Rp. 750.000
Rp.
100.000
Rp. 50.000
Rp. 750.000
500 gram
Rp.
2.570
Rp.1.285.000
20 liter
Rp.
4.000
Rp.
80.000
1 pc
Rp.
50.000
Rp.
50.000
2 pc
Rp.
25.000
Rp.
50.000
1 liter
1 pc
Rp.
Rp.
52.000
18. 000
Rp.
Rp.
52.000
18. 000
Kapas
Tisue
kristal violet
Lugol
Safranin
alkohol 96%
Kontrol positif
Pembungkus cawan
petri
Penutupan erlenmeyer
Pembersih
Pewarnaan gram
Pewarnaan gram
Pewarnaan gram
Pewarnaan gram
Susu mastitis
Isolasi bakteri
Alumunium
foil
Plastik
wreping
Iodip
Plastik
Sterilisasi
Uji susu mastitis
Media bakteri
Pelarut ekstrak, NA
dan MRSA
Penutupan media
I pc
I pc
250 ml
250 ml
500 ml
1 liter
3. Perjalanan
Harga Satuan
(Rp)
Rp. 300.000
Rp. 400.000
Rp. 400.000
Rp. 400.000
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Motor
Transportasi pembelian
alat dan bahan
Transportasi ke
peternak dan pencarian
daun binahong
Motor
Keterangan
Justifikasi
Pemakaian
Pengeringan dan
penggrindingan
daun
Kuantitas
-
Harga
Satuan (Rp)
Rp. 20.000
Keterangan
Rp. 500.000
22
microwave dan
laminar flow
Daun Binahong
Label
Spidol
Administrasi,
fotokopi, cetak
Kertas A4 70 gram
Tinta printer
dokumentasi
Sampel uji
Pelabelan
Pelabelan
Administrasi
10 kg
1 pc
2
-
Rp. 50.000
Rp. 30.000
Rp. 10.000
Rp. 250.000
Rp.500.000
Rp. 30.000
Rp. 20.000
Rp. 250.000
Administrasi
Print
Dokumentasi
kegiatan
4 rim
4
-
Rp. 35.000
Rp. 50.000
Rp. 200.000
Rp. 140.000
Rp. 200.000
Rp. 200.000
23
No.
Nama/NIM
Program
Studi
Rifai /
135050100111037
Peternakan
Taufiq Hidayatulah /
135050100111051
Siti Umairoh /
135050100111045
Roddy
Hawianno
Rupel
/
135130100111013
Dzikria Shoimah /
125130100111024
Peternakan
Alokasi
Bidang
Waktu
Ilmu
(jam/
minggu)
Ilmu
18 jam/
Peternakan minggu
1.
2.
3.
4.
5.
Peternakan
Pendidikan
Dokter
Hewan
Pendidikan
Dokter
Hewan
Ilmu
Peternakan
Ilmu
Peternakan
Dokter
Hewan
18 jam/
minggu
18 jam/
minggu
18 jam/
minggu
Dokter
Hewan
18 jam/
minggu
Uraian Tugas
- Bertanggungjawab
atas seluruh
pelaksanaan program
- Mengatur jadwal
pelaksanaan program
- Mengkordinir
pelaksanaan program
- Laboratoirum
- Pencarian alat dan
bahan
- Administrasi
- Pengujian in vitro
dan in vivo
24