1
ﻓﻤ ﻦ ﺻ ﺎم ﻣ ﻦ رﺟ ﺐ. ورﻣﻀ ﺎن ﺷ ﻬﺮ أﻣ ﺘﻰ, وﺷ ﻌﺒﺎن ﺷ ﻬﺮي, رﺟ ﺐ ﺷ ﻬﺮ اﷲ: ﺣ ﺪﻳﺚ
ﺛ ﻢ ذآ ﺮ أ, ووزن آ ﻞ ﺿ ﻌﻒ ﻣﺜ ﻞ ﺟﺒ ﺎل اﻟ ﺪﻧﻴﺎ, ﻓﻠ ﻪ ﻣ ﻦ اﻷﺟ ﺮ ﺿ ﻌﻔﺎن.ﺟﺮ ﻣﻦﻳ ﻮﻣﻴﻦ
إﻟ ﻰ: ﺛ ﻢ هﻜ ﺬا, ﺛ ﻢ ﺳ ﺒﻌﺔ أﻳ ﺎم ﺛ ﻢ ﺛﻤﺎﻧﻴ ﺔ أﻳ ﺎم, وﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ﺳ ﺘﺔ أﻳ ﺎم,ﺻ ﺎم أرﺑﻌ ﺔ أﻳ ﺎم
ﺧﻤﺴ ﺔ ﻋﺸ ﺮ ﻳﻮﻣ ﺎ ﻣﻨ ﻪ.
Artinya : “Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban bulan Saya (Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam),
sedangkan Ramadhan bulan ummat Saya. Barang siapa berpuasa di bulan Rajab dua hari, baginya
pahala dua kali lipat, timbangan setiap lipatan itu sama dengan gunung gunung yang ada di dunia,
kemudian disebutkan pahala bagi orang yang berpuasa empat hari, enam hari, tujuah hari, delapan hari,
dan seterusnya, sampai disebutkan ganjaran bagi orang berpuasa lima belas hari.
Hadits ini “Maudhu`” (Palsu). Dalam sanad hadits ini ada yang bernama Abu Bakar
bin Al Hasan An Naqqaasy, dia perawi yang dituduh pendusta, Al Kasaaiy- rawi yang
tidak dikenal (Majhul). Hadits ini juga diriwayatkan oleh pengarang Allaalaiy dari jalan
Abi Sa`id Al Khudriy dengan sanad yang sama, juga Ibnu Al Jauziy nukilan dari kitab
Allaalaiy.
2
ﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ﺳ ﺒﻌﺔ أﻳ ﺎم ﻣ ﻦ, آﺘ ﺐ ﻟ ﻪ ﺻ ﻴﺎم ﺷ ﻬﺮ, ﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ﺛﻼﺛ ﺔ أﻳ ﺎم ﻣ ﻦ رﺟ ﺐ: ﺣ ﺪﻳﺚ
أﻏﻠ ﻖ اﷲ ﻋﻨ ﻪ ﺳ ﺒﻌﺔ أﺑ ﻮاب, ﻓﺘ ﺢ رﺟﺐ, وﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ﺛﻤﺎﻧﻴ ﺔ أﻳ ﺎم ﻣ ﻦ رﺟ ﺐ,ﻣ ﻦ اﻟﻨ ﺎر
وﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ﻧﺼ ﻒ رﺟ ﺐ ﺣﺎﺳ ﺒﻪ اﷲ ﺣﺴ ﺎﺑﺎ ﻳﺴ ﻴﺮا,اﷲ ﻟ ﻪ ﺛﻤﺎﻧﻴ ﺔ أﺑ ﻮاب ﻣ ﻦ اﻟﺠﻨ ﺔ.
Artinya : “Barang siapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, sama nilainya dia berpuasa sebulan
penuh, barang siapa berpuasa tujuh hari Allah Subhana wa Ta`ala akan menutupkan baginya tujuh pintu
neraka, barang siapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab Allah Ta`ala akan membukakan baginya
delapan pintu sorga, siapapun yang berpuasa setengah dari bulan Rajab itu Allah akan menghisabnya
dengan hisab yang mudah sekali.”
1/7
http://thullabul−ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=3, judul asli ˆHadist−Hadist Palsu Mengenai Keutamaan Bulan Rajab"
diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Al Mundzir As Salafiy
3
ﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ﻣﻨ ﻪ ﻳﻮﻣ ﺎ آﺘ ﺐ ﻟ ﻪ ﺻ ﻮم أﻟ ﻒ ﺳ ﻨﺔ. إن ﺷ ﻬﺮ رﺟ ﺐ ﺷ ﻬﺮ ﻋﻄﻴ ﻢ: إﻟ ﺦ – ﺣ ﺪﻳﺚ.
Artinya : “Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang mulia. Barang siapa berpuasa satu hari di bulan
tersebut berarti sama nilainya dia berpuasa seribu tahun-dan seterusnya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Syaahin dari `Ali secara Marfu`. Dan dijelaskan dalam kitab
Allaalaiy : Hadits ini tidak Shohih, sedangkan Haruun bin `Antarah selalu
meriwayatkan hadits-hadits yang munkar.
4
ﻋ ﺪل ﺻ ﻴﺎم ﺷ ﻬﺮ, ﻣﻦ ﺻﺎم ﻳﻮﻣ ﺎ ﻣ ﻦ رﺟ ﺐ: ﺣ ﺪﻳﺚ-إﻟ ﺦ
Artinya : “Barang siapa yang berpuasa di bulan Rajab satu hari sama nilainya dia berpuasa
sebulan penuh dan seterusnya”.
Diriwayatkan oleh Al Khathiib dari jalan Abi Dzarr Marfu`. Di sanadnya ada perawi : Al
Furaat bin As Saaib, dia ini perawi yang ditinggalkan.
Berkata Al Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya “Al Amaaliy” : sepakat diriwayatkan hadist
ini dari jalan Al Furaat bin As Saaib- dia ini lemah- Rusydiin bin Sa`ad, dan Al Hakim bin
Marwaan, kedua perawi ini lemah juga.
5
أط. وﺻ ﺎم ﻳﻮﻣ ﺎ, ﻣ ﻦ أﺣﻴ ﺎ ﻟﻴﻠ ﺔ ﻣ ﻦ رﺟ ﺐ: إﻟ ﺦ – ﻋﻤ ﻪ اﷲ ﻣ ﻦ ﺛﻤ ﺎر اﻟﺠﻨ ﺔﺣ ﺪﻳﺚ.
Artinya : “Barang siapa yang menghidupkan satu malam bulan Rajab dan berpuasa di siang
harinya, Allah Ta`ala akan memberinya makanan dari buah buahan sorga- dan seterusnya.”
Diriwayatkan dalam kitab Allaalaiy dari jalan Al Husain bin `Ali Marfu`: Berkata pengarang
kitab: Hadits ini Maudhu` (palsu).
2/7
http://thullabul−ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=3, judul asli ˆHadist−Hadist Palsu Mengenai Keutamaan Bulan Rajab"
diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Al Mundzir As Salafiy
6
ﻓ ﺈن ﷲ ﻓ ﻰ آ ﻞ ﺳ ﺎﻋﺔ ﻣﻨ ﻪ ﻋﺘﻘ ﺎء ﻣ ﻦ. أآ ﺜﺮوا ﻣ ﻦ اﻻﺳ ﺘﻐﻔﺎر ﻓ ﻰ ﺷ ﻬﺮ رﺟ ﺐ: دﻳ ﺚ
وإن ﷲ ﻻ ﻳ ﺪﺧﻠﻬﺎ إﻻ ﻣ ﻦ ﺻ ﺎم رﺟ ﺐ,اﻟﻨ ﺎر.
Artinya : “Perbanyaklah Istighfar di bulan Rajab. Sesungguhnya Allah Ta`ala membebaskan hamba
hambanya setiap sa`at di bulan itu, dan Sesungguhnya Allah Ta`ala mempunyai kota kota di Jannah-Nya
yang tidak akan dimasuki kecuali oleh orang yang berpuasa di bulan itu.
Dikatakan dalam “Adz dzail” : Dalam sanadnya ada rawi namanya Al Ashbagh : Tidak bisa
dipercaya.
7
آ ﺎن ﻟ ﻪ ﻣ ﻦ اﻷﺟ ﺮ. وﻗ ﺎم ﺗﻠ ﻚ اﻟﻠﻴﻠ ﺔ, ﻣ ﻦ ﺻ ﺎم ذﻟ ﻚ اﻟﻴ ﻮم, ﻓ ﻰ رﺟ ﺐ ﻳ ﻮم وﻟﻴﻠ ﺔ: ﺣ ﺪﻳﺚ
آﻤ ﻦ ﺻ ﺎم ﻣﺎﺋ ﺔ-إﻟ ﺦ.
Artinya : “Di bulan Rajab ada satu hari dan satu malam, siapapun yang berpuasa di hari itu, dan
mendirikan malamnya. Maka sama nilainya dengan orang yang berpuasa seratus tahun dan seterusnya.
Dikatakatan dalam “Adz dzail” : Di dalam sanadnya ada nama rawi Hayyaj, dia adalah
rawi yang ditinggalkan.
8
Dan demikian disebutkan tentang : “Berpuasa satu hari atau dua hari di bulan itu.”
Disebutkan juga dalam “Adz dzail : Sanad hadits ini penuh dengan kegelapan
sebahagian atas sebahagian lainnya, di dalam sanadnya ada perawi perawi yang
pendusta.
9
Dan demikian diriwayatkan : “Bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam berkhutbah pada hari jum`at
sepekan sebelum bulan Rajab. Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam berkata : “Hai sekalian manusia!
Sesungguhnya akan datang kepada kalian satu bulan yang mulia. Rajab bulan adalah bulan Allah
yang Mulia, dilipat gandakan kebaikan di dalamnya, do`a do`a dikabulkan, kesusahan kesusahan akan
di hilangkan.”
3/7
http://thullabul−ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=3, judul asli ˆHadist−Hadist Palsu Mengenai Keutamaan Bulan Rajab"
diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Al Mundzir As Salafiy
10
Dan dalam hadits yang lain : “Barang siapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, dan mendirikan satu
malam dari malam-malamnya, maka Allah Tabaraka wa Ta`ala akan membangkitkannya dalam keadaan
aman nanti di hari Kiamat- dan seterusnya.”
11
Demikian juga hadits : “Barang siapa yang menghidupkan satu malam di bulan Rajab, dan
berpuasa di siang harinya: Allah akan memberikan makanan buatnya buah buahan dari Sorga- dan
seterusnya.”
12
Demikian juga hadits : “Rajab bulan Allah yang Mulia, dimana Allah mengkhususkan bulan
itu buat diri-Nya. Maka barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan itu dengan penuh
keimanan dan mengharapkan Ridho Allah, dia akan dimasukan ke dalam Jannah Allah Ta`ala-
dan seterusnya.”
13
Demikian juga hadits : “Rajab bulan Allah, Sya`ban bulan Saya (Rasulullahu Shollallahu `alaihi wa
Sallam, Ramadhan bulan ummat Saya.”
14
Demikian juga hadits : “Keutamaan bulan Rajab di atas bulan bulan lainnya ialah : seperti keutamaan
Al Quran atas seluruh perkataan perkataan lainnya- dan seterusnya.”
Berkata `Ali bin Ibraahim Al `Atthor dalam satu risalahnya : “Sesungguhnya apa-
apa yang diriwayatkan tentang keutamaan tentang puasa di bulan Rajab, seluruhnya
Palsu dan Lemah yang tidak ada ashol sama sekali”. Berkata dia : “`Abdullah Al Anshoriy
tidak pernah puasa di bulan Rajab, dan dia melarangnya, kemudian berkata : “Tidak ada
yang shohih dari Nabi Muhammad Shollallahu `alaihi wa Sallam satupun hadist mengenai
keutamaan bulan Rajab.” Kemudian dia berkata : Dan demikian juga : “Tentang amalan
amalan yang dikerjakan pada bulan ini : Seperti mengeluarkan Zakat di dalam bulan Rajab
tidak di bulan lainnya.” Ini tidak ada ashol sama sekali.
4/7
http://thullabul−ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=3, judul asli ˆHadist−Hadist Palsu Mengenai Keutamaan Bulan Rajab"
diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Al Mundzir As Salafiy
Dan demikian juga, “Dimana penduduk Makkah memperbanyak `Umrah di bulan ini
tidak seperti bulan lainnya.” Ini tidak ada asal sama sekali sepanjang pengetahuan saya. Dia
berkata : “Diantara yang diada-adakan oleh orang yang `awwam ialah : “Berpuasa di awal
kamis di bulan Rajab,” yang keseluruhannya ini adalah : Bid`ah. Dan diantara yang mereka
ada-adakan juga di bulan Rajab dan Sya`ban ialah : “Mereka memperbanyak ketaatan
kepada Allah melebihi dari bulan bulan lainnya.”
15
Adapun yang diriwayatkan tentang : “Bahwa Allah Ta`ala memerintahkan Nabi Nuh `Alaihi wa Sallam
untuk membuat kapalnya di bulan Rajab ini, serta diperintahkan kamu Mu`minin yang bersama dia
untuk berpuasa di bulan ini.”
5/7
http://thullabul−ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=3, judul asli ˆHadist−Hadist Palsu Mengenai Keutamaan Bulan Rajab"
diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Al Mundzir As Salafiy
Sepakat `Ulama tentang hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai keutamaan bulan
Rajab adalah palsu, sesungguhnya telah diterangkan oleh sekelompok Al Muhaditsin tentang
palsunya hadits sholat Ar Raghaaib diantara mereka ialah : Al Haafidz Ibnu hajar, Adz
Dzahabiy, Al `Iraaqiy, Ibnu Al Jauziy, Ibnu Taimiyah, An Nawawiy dan As Sayuthiy dan selain
dari mereka. Kandungan dari hadits-hadits yang palsu itu ialraah mengenai keutamaan
berpuasa pada hari itu, mendirikan malamnya, dinamakan “shalat Ar Raghaaib,” para ahli
Tahqiiq dikalangan ahli ilmu telah melarang mengkhususkan hari tersebut untuk berpuasa,
atau mendirikan malamnya melaksanakan sholat dengan cara yang bid`ah ini, demikian juga
pengagungan hari tersebut dengan cara membuat makanan makanan yang enak-enak,
mengishtiharkan bentuk bentuk yang indah indah dan selain yang demikian, dengan tujuan
bahwa hari ini lebih utama dari hari hari yang lainnya.
6/7
http://thullabul−ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=3, judul asli ˆHadist−Hadist Palsu Mengenai Keutamaan Bulan Rajab"
diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Al Mundzir As Salafiy
Dikatakan kepada laki laki yang pertama kali mengada-adakan sholat itu setelah dia
meninggalkannya, sesungguhnya kami melihat kamu mendirikan sholat ini dengan jama`ah.
Dia menjawab dengan mudah : “Saya akan minta ampun kepada Allah Ta`ala.”
Kemudian berkata Abu Syaamah : “Adapun sholat Rajab, tidak muncul di sisi kami di
Baitul Maqdis kecuali setelah tahun 480 H, kami tidak pernah melihat dan mendengarnya
sebelum ini.” (Al Baa`itsu : hal. 32-33).
Fatwa Ibnu As Sholaah tentang sholat Ar Raghaaib, Malam Nishfu Sya`ban.
7/7