SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2007
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“ Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Dan apabila dikemudian hari terbukti
bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya sanggup menerima hukuman / sangsi
Penulis,
ii
PENGESAHAN
iii
iv
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum Sampai mereka
kemampuannya.
(QS. Al Mu’minun:62)
(Al Hadist)
(Jules Renard)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
kupersembahkan untuk :
Allah S.W.T
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
serta salam penulis panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Strata Satu (S1) pada program studi Ilmu Ekonomi, di Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca dengan tujuan untuk menyempurnakan skripsi ini sangat di harapkan dan
diterima dengan senang hati. Penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dra.Diana Wijayanti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan, waktu, tenaga, arahan, dan motivasi dengan segala
vii
1. Bapak Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
jurusan Ilmu Ekonomi yang telah memberikan Ilmu yamg sangat berharga
5. Papah dan Mamah tercinta yang selalu mengiringi langkah putri tercintanya
ini dengan segala doa dan kesabaran, serta keluarga besarku yang selalu
6. Almarhumah dede Susi (teh neng tau pasti dede ikut do’ain di sana & bahagia
7. Sahabatku Dewi Lestari SE (atas suka dan duka yang tidak bisa aku
ungkapkan satu persatu, thanks for everything wieL!!!) dan My best friend
Nelly (makacih kesabarannya jeng!), Henty SE, dan Hana SE (thanks, kalian
8. Chubby-Q “no one else can make me feel the colours that u bring” dan Qb
9. Temen-temen IE ’03 Tile, Bang Asep, Huda, Narto SE, Wisnu, Nophal, Phin-
Chuk SE, Amen, Amar SE, Rohman, Bagus SE, Iroel SE, Adi”Brebes” SE,
Najib SE, Minggus SE, Yusuf SE, Nely R SE, Sap Riyandi, Danang SE, Sarie
viii
SE, Citra, Ajay SE, Reza, Adi SE, Avin, Alek, Hendra, Brian, Syifa, Daniel,
Nita ’04 (Semangat, bantuan, serta dukungan kalian sangat berarti hingga aku
sampai di titik ini, dan semua cerita indah ga bakalan cuma jadi sebuah kisah
klasik).
10. Temen-temen IE ’02, Mas Doni SE, Mas Dwi SE, Mas Yaya, Mas Anshar,
11. Ex-Unit 22 KKN angkatan 32, mas Yudha, mas Randi, mas Chandra, mas
Fauzan, mba Gusti, Linda, Nisa, Rizky, Endo, Dhipta, Vita, ‘n Haris (thanks 4
all support!!!).
12. Penghuni Ex-kost Jodipati 173B, Sang juru kunci mba Mar, Ida ”Qdut”, Mba
Ex-penghuni mancasan 127A, Mara, Nai’, Ida, Mba’ Nophie, Mba Nenenk
(kebersamaan kita selama ini sangat berarti). Makasih juga buat anak-anak
kost Dheby atas dukungannya (mba Rani, mba Meta, mba Vela, mba Vina,
13. Anak-anak STTA Fariz, Alex, Damas, Eko, Danu, Kasri (kalian masuk dalam
14. All my Brother, aaN (ga ada kata2 yg bisa gue ucapin buat smua support ‘n
nasehat dari loe, selain makasih!!!), Bagas (wish you all the best dan jangan
pernah anggap bahwa cinta tidak berarti bro’), Herry“Bogel” (thanks buat
pengalaman hidupnya, I’m so proud of u), Kota Gede Crew (d’Jengs “Thanks
ix
4 Everything”, Bang Salim, kaka’ iik, a’ Adin, Awan), ‘n The New Comer
15. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
rahmat dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... .1
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ............................... .7
2.1.Kajian Pustaka...................................................................................................7
2.4 Hipotesis..........................................................................................................19
xii
3.3 Metode Analisis Data......................................................................................23
xiii
4.6 Analisis Ekonomi.............................................................................................. 44
5.1 Simpulan...........................................................................................................48
5.2 Implikasi...........................................................................................................49
Daftar Pustaka
Lampiran
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
1. Data Observasi..........................................................................................52
2. Data Log....................................................................................................53
3. Uji Linier...................................................................................................54
5. Uji MWD...................................................................................................55
6. Uji Heteroskedastisitas..............................................................................56
7. Uji Autokorelasi.........................................................................................57
8. Uji Multikolinieritas..................................................................................58
xvii
ABSTRAKSI
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
Penduduk suatu kota memegang peranan yang sangat penting dalam setiap
kajian studi perkotaan. Hal itu disebabkan karena perkembangan penduduk kota
baik yang menyangkut kuantitas maupun kualitas merupakan faktor utama dari
eksistensi kota itu sendiri. Komponen demografis seperti kelahiran, kematian, dan
penduduk kota yang meliputi umur dan jenis kelamin, jumlah dan kepadatan
kota tersebut yang jauh lebih maju dibandingkan kota-kota yang lainnya. Hal itu
dapat ditunjukan oleh banyaknya penduduk dari kota-kota lain yang berbondong-
bondong datang ke Jakarta agar bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak
1
2
ekonomi di kota Jakarta tersebut. Sehingga pertumbuhan kota Jakarta ini sangat
Tabel 1.1
kebijakan pemerintah yang cenderung bias ke kota. Moowaw dan Shatter (1996)
tingkat melek huruf, rasio tenaga kerja sektor industri, serta menurunnya rasio
3
tenaga kerja sektor pertanian. Akan tetapi banyak penelitian yang menunjukkan
(Sjaaftaad, 1962).
berlebihan pada beberapa bagian kota merupakan masalah utama yang dihadapi
pembangunan kota yang dilaksanakan menjadi kurang efektif karena asumsi dan
penduduk yang terjadi. Jika dilihat, pada tahun 1950 yang berpenduduk 1 juta
jiwa yaitu DKI Jakarta dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah di
tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, agar bisa menjadi input dan dasar
(Jakarta) sehingga terjadi primacy yang berlebihan, maka perlu studi yang
kota.
Jakarta?
Jakarta?
kota Jakarta.
5
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang deskripsi data dan analisis hasil regresi. Bab ini
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
akan semakin menurun tingkat primacy-nya dan itu berarti penduduk tidak
akan terpusat pada satu kota saja. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan yang
tidak terpusat pada satu kota saja. Pembangunan ekonomi yang tercermin
melalui besarnya GDPC akan merupakan daya tarik bagi penduduk. Karena
itu proses pembangunan harus merata dan tidak terpusat pada satu kota saja.
8
pertumbuhan yang baru bagi para investor sehingga penduduk tidak lagi
pusat-pusat pertumbuhan baru perlu diperkaya dengan action plan yang dapat
sangat menentukan besar kecilnya pasar lokal dan jumlah tenaga kerja di luar
kota.
menaikkan permintaan terhadap hasil produksi tiap unit usaha. Skala produksi
yang semakin besar tentu membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.
ekonomi karena di tempat itulah mereka akan lebih mudah untuk memperoleh
taraf hidup yang lebih baik. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
wilayah.
11
yaitu, pertumbuhan kota sebagai variabel terikat. Sebagai variabel bebas yang
pendidikan.
Memperhatikan mobilitas modal dan tenaga kerja yang lebih bebas berpindah
dalam suatu negara, maka perbedaan pertumbuhan kota bukan bersumber dari
ketersediaan tenaga kerja dan tingkat tabungan. Pertumbuhan kota berasal dari
tenaga kerja Glaeser et al.,1995), atau produktivitas tenaga kerja marginal dan
ukur dari tingkat pertumbuhan tenaga kerja atau populasi di kota (Glaeser et
al, 1995). Disamping itu, pertumbuhan tenaga kerja dapat dijadikan sebagai
untuk setiap pekerjaan, promosi jabatan bagi tenaga kerja, peningkatan tingkat
fasilitas serta variasi barang dan jasa bagi penduduk, yang memungkinkan
penduduk kota memiliki utilitas yang lebih tinggi. Semakin tinggi utilitas
13
ekonomi (Sukamdi dan Abdul Haris, 1998; Godfrey, 1994; Sjaaftaad, 1962).
mempunyai daya tarik akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap kota itu
Akibatnya, pendatang baru mulai mencari keuntungan di kota itu sendiri dan
bertambah.
central place dan network city system. Pertama, dalam monocentric central
place ukuran suatu kota menjadi sangat penting dan sifat kota cenderung
berada pada satu aliran, barang dan jasa homogen, biaya transport, dan
kota diartikan sebagai dua atau lebih dari kota independen yang berdekatan
fleksibilitas dan saling melengkapi, barang dan jasa heterogen, aliran dua
regional terdiri dari sekumpulan industri yang maju dan dominan, yang
pembangunan pasar tenaga kerja, dan akses pasar yang lebih besar.
aktivitas regional di suatu tempat. Ekonomi regional lebih fokus pada lokasi
titik pusat, dimana memiliki kepadatan yang paling tinggi dan semakin
menurun maka akan semakin jauh dari titik tersebut. Pesatnya perkembangan
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Moowaw dan Alwosabi
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Moowaw dan Alwosabi (2003).
sosiosistem yang terpadu yang berinteraksi dengan daerah lain, oleh karena itu
1981).
19
Jakarta.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
data yang diperoleh dari laporan-laporan dan buku-buku yang mempunyai hubungan
dengan penelitian yaitu dengan cara pencatatan dari sumber yang diperoleh dari
berbagai edisi, laporan-laporan yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan
d. Data Nilai Tambah Industri Kota Jakarta Berdasarkan Harga Pasar tahun
1989-2004.
e. Data Ekspor Jakarta ke luar kota maupun ke luar negeri tahun 1989-2004.
21
perempuan yang ada di Kota Jakarta. Jumlah penduduk kota Jakarta ini
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedang PDRB atas
dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut
yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu
sebagai dasar. PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk
22
Pendekatan Produksi. PDRB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu daerah
c. Industri Pengolahan
e. Bangunan
banyaknya jumlah penduduk yang ada dalam suatu daerah dengan luas
diperoleh dari setiap unit industri besar dan sedang yang ada disuatu
Penduduk, Nilai Tambah Industri, dan Ekspor terhadap Pertumbuhan Kota Jakarta,
model dinamis dan menaksir variabel dependen berdasarkan Regresi. Sehingga dalam
Pemilihan model log linier berikut berdasarkan uji MWD dengan hasil regresi
Dimana :
X1 = PDRB
X2 = Kepadatan penduduk
X4 = Ekspor
βo = Konstanta
ei = Variabel pengganggu
dependen.
dependen.
T tabel : t α : n-k
Dimana :
α = derajat signifikan
• Daerah Kritis
Gambar 3.1
Kurva Distribusi t
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
Tα
26
βi
t = ―—
Dimana : Se(βi)
βi = koefisien Regresi
• Kriteria pengujian :
variabel dependen.
F.
dependen.
dependen.
Dimana :
α = derajat signifikan
• Daerah Kritis
Gambar 3.2
Kurva Distribusi F
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
Fα
28
R2 /( k-1 )
F = ——————
(1-R2) / (n-k)
Dimana :
R2 = Koefisien Determinasi
• Kriteria pengujian :
variabel dependen.
variasi data (variabel independen) yang dijelaskan oleh model regresi. Semakin
tinggi nilai R2, maka garis regresi sampel semakin baik. Tingkat ketetapan
29
regresi ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R2, yang terletak pada 0
berarti ada gejala multikolinieritas dan apabila R2 > r2 berarti tidak ada
regresi tidak bias, namun varian tidak efisien ( semakin besar sampel,
digunalan uji White. Uji White hampir sama dengan uji Park dan Glejser.
apabila χ2 hitung > χ2 tabel berarti hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi
satu dengan yang lain saling berhubungan. Untuk mengetahui ada tidaknya
χ2 = (n-1)*R2
Dengan pedoman : bila nilai χ2 hitung < χ2 tabel maka tidak ada
autokorelasi.
31
BAB IV
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang
merupakan data tahunan, yang dimulai dari tahun 1989 sampai tahun 2004.
kota Jakarta disini menggunakan data jumlah penduduk kota Jakarta sebagai
Variabel independen terdiri dari PDRB riil, kepadatan penduduk, nilai tambah
Tabel 4.1
Data Observasi
obs Y X1 X2 X3 X4
1989 7003267 8680046 12446.20 3494255 41869735
1990 7108359 17354592 10750.00 4466481 66507432
1991 7206853 24535028 10899.00 5119728 31079386
1992 7309389 24456194 11054.00 6560459 64976562
1993 7515392 71878614 11365.00 10080499 85769746
1994 7515392 71051606 11365.00 11255426 93794532
1995 7547245 70383901 10413.00 13218112 104426734
1996 7625794 70254145 9526.000 16538466 118859527
1997 7818573 212670769 9819.000 16612072 129186587
1998 7818573 221778292 9819.000 16879052 124467077
1999 7831520 179956227 8836.000 22935866 117298209
2000 7578701 222259460 11454.00 30950663 78629951
2001 7423379 214248526 11221.00 38520772 60851856
2002 7461472 200830795 11279.00 36168171 92666403
2003 7456931 198471813 11272.00 47885098 85508956
2004 7471866 112823847 11295.00 69434458 112257640
32
Keterangan :
Data PDRB yang digunakan adalah PDRB riil atau berdasarkan tahun
dasar. Sedangkan, data kepadatan penduduk, data nilai tambah industri, data
diperoleh dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS). Data Jumlah Penduduk, Data
PDRB riil, Data Kepadatan penduduk, Data Nilai tambah industri, dan Data
Ekspor diperoleh dari Statistik Jakarta dari berbagai edisi yang diterbitkan oleh
BPS.
fungsi suatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linier ataukah nonlinier
dalam suatu penelitian, maka dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji
Tabel 4.2
dengan menggunakan uji MWD dapat dilihat perbedaan yang berarti antara
kedua bentuk fungsi model empiris (linier dengan log-linier). Dengan derajat
kepercayaan 95% ( α = 5%) bentuk fungsi model empiris linier tidak baik
digunakan adalah persamaan linier dan setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat
heteroskedasitas, dan autokorelasi lagi. Dengan kata lain, model sudah layak
tambah industri, dan ekspor terhadap pertumbuhan kota Jakarta dihitung dengan
berikut :
0.028816LX4
Tabel 4.3
R-Squared = 0,935918
F-Statistik = 40,16403
35
1. Hipotesis
F hitung = 40,16403
Gambar 4.1
Kurva Distribusi F Pertumbuhan Kota Jakarta
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
(X1)
1. Hipotesis
t hitung = 4,553303
37
Gambar 4.2
Kurva Distribusi t Produk Domestik Regional Bruto Riil
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
t tabel =1,796 t hitung = 4,553303
Karena t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti
(Y).
1. Hipotesis
Jakarta.
Jakarta
t hitung = -2.42724
38
Gambar 4.3
Kurva Distribusi t Kepadatan Penduduk
Daerah
Daerah penerimaan Ha
penolakan Ho
1. Hipotesis
Jakarta.
Jakarta.
t hitung = -2.220911
39
Gambar 4.4
Kurva Distribusi t Nilai Tambah Industri
Daerah
Daerah penerimaan Ha
penolakan Ho
1. Hipotesis
t hitung = 3.004518
40
Gambar 4.5
Kurva Distribusi t Ekspor
Daerah Daerah
penerimaan Ha penolakan Ho
t tabel =1,796 t hitung = 3,004518
Karena t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti
sebesar 93,59% dan sisanya 6,41% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
aslinya yaitu Y dengan variabel independen. Jika R2x1….x4 lebih besar dari
Tabel 4.4
R2 R2
Variabel Regresi Variabel Keterangan
(X1) 0,935918 0,815408 Tidak ada Multikolinieritas
(X2) 0,935918 0,467039 Tidak ada Multikolinieritas
(X3) 0,935918 0,792647 Tidak ada Multikolinieritas
(X4) 0,935918 0,591561 Tidak ada Multikolinieritas
Sumber: Hasil Pengolahan data sekunder, 2007
klien diatas dapat dilihat bahwa R 2 regresi > r 2 variabel maka tidak
White. Dengan membandingkan nilai chi squares hitung (χ2) lebih kecil
dari pada nilai kritis chi squares (χ2), maka hipotesis alternatif adanya
Tabel 4.5
sedangkan nilai kritis chi squares (χ2) pada α=5% dengan df sebesar 11
adalah 19,6751. Karena Nilai Chi-Squares hitung (χ2) < nilai kritis chi
heteroskedasitas.
43
heteroskedastisitas.
hanya pada derajat pertama (first order) tetapi juga digunakan pada
tingkat derajat. Jika hasil uji LM berada pada hipotesa nol (Ho) yaitu nilai
chi squares hitung (χ2) < dari pada nilai kritis chi squares (χ2), maka model
pada hipotesa alternatif (Ha) yaitu nilai chi squares hitung (χ2) > dari pada
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi
Dari hasil regresi diatas dapat dilihat Nilai Chi square hitung (χ2),
+e
variasi variabel dependen (jumlah penduduk kota Jakarta) yang juga menjadi
dalam jangka panjang, sedangkan sisanya 6,41% dijelaskan oleh variasi diluar
BAB V
5.1. Simpulan
industri, dan ekspor terhadap pertumbuhan kota Jakarta pada kurun waktu
tahun 1989 sampai dengan tahun 2004 dengan menggunakan metode OLS.
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
kota Jakarta.
kota. Artinya, setiap kenaikan atau penurunan nilai tambah industri maka
7. Dari hasil pengujian asumsi klasik maka data terbebas dari penyakit
5.2. Implikasi
pihak-pihak yang akan membuka usaha dan lapangan kerja baru sehingga
kepadatan penduduk yang semakin tinggi pada satu wilayah, maka perlu
DAFTAR PUSTAKA
________, Jakarta Dalam Angka berbagai edisi. Jakarta: Badan Pusat Statistik
DATA OBSERVASI
obs Y X1 X2 X3 X4
1989 7003267 8680046 12446.20 3494255 41869735
1990 7108359 17354592 10750.00 4466481 66507432
1991 7206853 24535028 10899.00 5119728 31079386
1992 7309389 24456194 11054.00 6560459 64976562
1993 7515392 71878614 11365.00 10080499 85769746
1994 7515392 71051606 11365.00 11255426 93794532
1995 7547245 70383901 10413.00 13218112 104426734
1996 7625794 70254145 9526.000 16538466 118859527
1997 7818573 212670769 9819.000 16612072 129186587
1998 7818573 221778292 9819.000 16879052 124467077
1999 7831520 179956227 8836.000 22935866 117298209
2000 7578701 222259460 11454.00 30950663 78629951
2001 7423379 214248526 11221.00 38520772 60851856
2002 7461472 200830795 11279.00 36168171 92666403
2003 7456931 198471813 11272.00 47885098 85508956
2004 7471866 112823847 11295.00 69434458 112257640
Keterangan :
UJI LINIER
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 01/06/08 Time: 04:58
Sample: 1989 2004
Included observations: 16
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 7537152. 473597.4 15.91468 0.0000
X1 0.001281 0.000358 3.575574 0.0044
X2 -52.81111 37.43115 -1.410887 0.1859
X3 -0.002130 0.001649 -1.291209 0.2231
X4 0.004622 0.001203 3.841273 0.0027
R-squared 0.905589 Mean dependent var 7480794.
Adjusted R-squared 0.871257 S.D. dependent var 240014.0
S.E. of regression 86118.77 Akaike info criterion 25.81515
Sum squared resid 8.16E+10 Schwarz criterion 26.05658
Log likelihood -201.5212 F-statistic 26.37787
Durbin-Watson stat 1.422628 Prob(F-statistic) 0.000014
UJI MWD
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 01/06/08 Time: 10:59
Sample: 1989 2004
Included observations: 16
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
X1 0.001081 0.000304 3.559124 0.0052
X2 -40.87154 31.00207 -1.318349 0.2168
X3 -0.002134 0.001350 -1.580785 0.1450
X4 0.005328 0.001024 5.204476 0.0004
Z1 -20811789 8217055. -2.532755 0.0297
C 7370682. 393224.3 18.74422 0.0000
R-squared 0.942484 Mean dependent var 7480794.
Adjusted R-squared 0.913726 S.D. dependent var 240014.0
S.E. of regression 70497.83 Akaike info criterion 25.44455
Sum squared resid 4.97E+10 Schwarz criterion 25.73427
Log likelihood -197.5564 F-statistic 32.77306
Durbin-Watson stat 2.340467 Prob(F-statistic) 0.000007
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 01/06/08 Time: 11:01
Sample: 1989 2004
Included observations: 16
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -0.098741 0.062007 -1.592412 0.1553
LOGX1 0.000647 0.000869 0.744989 0.4805
LOGX1^2 -3.64E-05 5.30E-05 -0.687945 0.5136
LOGX2 0.039125 0.031327 1.248900 0.2518
LOGX2^2 -0.004925 0.003901 -1.262337 0.2473
LOGX3 -0.003854 0.001565 -2.462272 0.0433
LOGX3^2 0.000260 0.000105 2.476838 0.0424
LOGX4 0.008281 0.002863 2.892591 0.0232
LOGX4^2 -0.000528 0.000183 -2.876423 0.0238
R-squared 0.739606 Mean dependent var 1.18E-05
Adjusted R-squared 0.442013 S.D. dependent var 2.42E-05
S.E. of regression 1.81E-05 Akaike info criterion -18.70666
Sum squared resid 2.28E-09 Schwarz criterion -18.27208
Log likelihood 158.6533 F-statistic 2.485295
Durbin-Watson stat 2.331302 Prob(F-statistic) 0.123770
57
UJI AUTOKORELASI
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 01/06/08 Time: 11:01
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
LOGX1 0.001623 0.006747 0.240578 0.8153
LOGX2 0.006039 0.046910 0.128737 0.9004
LOGX3 -0.002268 0.008177 -0.277401 0.7877
LOGX4 0.001908 0.013346 0.142987 0.8895
C -0.036013 0.252487 -0.142635 0.8897
RESID(-1) -0.111507 0.450283 -0.247639 0.8100
RESID(-2) -0.188487 0.394717 -0.477526 0.6444
R-squared 0.028124 Mean dependent var -3.89E-16
Adjusted R-squared -0.619793 S.D. dependent var 0.003548
S.E. of regression 0.004515 Akaike info criterion -7.663086
Sum squared resid 0.000183 Schwarz criterion -7.325079
Log likelihood 68.30469 F-statistic 0.043407
Durbin-Watson stat 2.075453 Prob(F-statistic) 0.999446
58
UJI MULTIKOLINIERITAS