Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA SEWA-MENYEWA TRONTON

Pada hari ini, Kamis tanggal tujuh belas bulan Maret Tahun Dua Ribu Sebelas yang bertanda tangan di
bawah ini :

1. Nama : H. Syamsul Bachir


Jabatan : Dirut PT. SAODENRA’E KARYA BERSAMA
Alamat : Jl. Batu Bintang – Dumai Barat

Dalam hal ini disebut Pihak I (pertama) Pemilik DT Tronton Roda 10.

2. Nama : AHMAD YANI


Jabatan : CV. RAWA INDAH PERSADA
Alamat : Jl kebun karet pondok rawa indah – loktabat utara banjarbaru

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dirut CV. TRI DAYA MITRA , selanjutnya dalam perjanjian
ini disebut sebagai Pihak II (Kedua) pengguna/pemakai DT Tronton Roda 10.

Dalam hal ini kedua belah pihak telah telah setuju dan mufakat untuk saling mengikatkan diri dalam
ikatan perjanjian sewa-menyewa armada DT Tronton Roda 10 dengan ketentuan dan persyaratan
sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal-pasal di bawah ini :

Pasal 1

Pokok Dasar Ikatan Perjanjian

1. PIHAK KEDUA dalam perjanjian ini berkeinginan untuk menyewa kendaraan unit DT Tronton
Roda 10 dari PIHAK PERTAMA selaku pemilik yang sah.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab keseluruhan atas DT Tronton Roda 10 yang disewa dari PIHAK
PERTAMA
Pasal 2

Spesifikasi Armada

Spesifikasi DT Tronton Roda 10 yang disewakan oleh pihak pertama kepada pihak kedua adalah sebagai
berikut :

2.1 Jenis barang yang disewakan : Dump Truck Tronton Roda 10

2.2 Merk dan tahun pembuatan : Hino Lohan FM 260 Tahun 2010

2.3 Jumlah barang yang disewa : 20 Unit

2.4 Harga Sewa : Rp. 42.500.000,- (empat puliuh dua juta limaratus ribu) per
unit/Bulan

2.5 Kondisi barang : Baik, lengkap dengan legal aspek dan siap dioperasikan di
lapangan.

2.6 Sistem Pembayaran : Pembayaran pertama dibayar untuk sewa 1 bulan di depan
dengan perhitungan yaitu Rp. 42.500.000,- X 20 unit = Rp.
850.000.000,- (delapan ratus lima puluh juta rupiah) di
counter SKBDN setelah Sign Kontrak. Kontrak di Bank Pihak
Kedua di Kalimantan disaksikan seorang Notaris setempat.
Dan untuk pembayaran bulan kedua dan seterusnya akan
dilakukan Pihak Kedua tiga hari atau maksimum 1 hari
sebelum masa sewa bulan kedua berjalan, maka Pihak Kedua
harus transfer ke rekening Pihak Pertama senilai harga
sewanya. Begitu juga untuk pembayaran selanjutnya. Dan
apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajiban pembayaran
yang ditentukan oleh Pihak Pertama selambat-lambatnya hari
keempat masa sewa bulan kedua, Pihak Pertama bisa
memberhentikan trontonnya untuk kegiatan pengangkutan
batubara nya. Akibat ketidakmampuan Pihak Kedua dalam
pembayaran tersebut di atas, maka Pihak Pertama
memberikan sanksi yaitu 3 hari kerja di masa sewa bulan
kedua diperhitungkan satu bulan penuh yang harus dibayar
oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. Dan pengembalian
tronton-tronton tersebut ke Pool Pihak Pertama di Jakarta
dari lokasi tambang Pihak Kedua dibebankan biayanya
kepada Pihak Kedua.
2.7 Jangka waktu sewa : 3 tahun (36 bulan)

2.8 Mobilisasi PP : Ditanggung oleh Pihak Kedua dari lokasi pelabuhan


terdekat ke lokasi tambang Pihak Kedua.

2.9 Syarat Sewa : DIpersiapkan Legalitas tambang Pihak Kedua, fotokopi KTP
Pihak Kedua, dan Company Profile perusahaan Pihak Kedua.

2.10 Lokasi Pool dan workshop : Lokasi Pool Tronton dan workshop-nya disediakan oleh
Pihak Kedua.

2.11 Sopir dan Pengawas : Sopir disediakan dan di gaji oleh Pihak Kedua, dan
Pengawas Tronton disediakan dan di gaji oleh Pihak Pertama.
Mess Sopir dan Pengawas serta makan dan akomodasi
ditanggung oleh Pihak Kedua.

2.12 Delivery Tronton : Berdasarkan scheduling dasar kesepakatan bersama.

2.13 Perpanjangan Kontrak Sewa : a. Perpanjangan kontrak sewa dilakukan dengan


pemberitahuan terlebih dahulu secara tertulis dua bulan
sebelum masa kontrak sewa berakhir.

b. Apabila dua bulan sebelum jangka waktu kontrak tronton


berakhir dan tidak dilaporkan perpanjangannya oleh Pihak
Kedua, maka sewa kontrak tronton tersebut dianggap tidak
diperpanjang lagi.

2.14 Lain-lain : a. Kehilangan sebagian kelengkapan atau keseluruhan


daripada tronton-tronton milik Pihak Pertama di Pool atau di
lokasi tambang Pihak Kedua, maka kehilangan tersebut
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.

b. Pada saat masa sewa kontrak berakhir dan tronton-


tronton tersebut meninggalkan Pool tronton milik Pihak
Kedua, maka keadaan tronton tersebut minimal dalam
keadaan baik sesuai pada waktu tronton-tronton tersebut
pertama kali di sewa.

c. Full Maintenens-nya ditanggung oleh Pihak Kedua.


Pasal 3

Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Ruang Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pengangkutan Batu Bara.
2. Tronton dioperasikan 24 jam / hari.
3. Tronton tidak untuk mengangkut barang-barang atau material yang dilarang Negara.

Pasal 4

Tugas, Kewajiban, dan Tanggung Jawab

1. Pihak Kedua
1.1 Menyiapkan lokasi pool tronton, basecamp atau mess untuk sopir dan pengawas tronton,
workshop/ bengkel untuk pemeliharaan tronton tersebut, montir dan ruang kantor untuk
petugas pengawas tronton yang disediakan oleh Pihak Pertama.
1.2 Setelah tronton sampai di pool Pihak Kedua, maka tronton tersebut menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua. Maka oleh sebab itu di lokasi pekerjaan Pihak Kedua harus disiapkan
tempat yang aman dan dijaga oleh satuan pengaman untuk mencegah terhadap tindak
kriminal. Misalnya pencurian atau pengrusakan dari Pihak Ketiga.
1.3 Upah/Premi Supir/ Asuransi dan BBM menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
1.4 Melakukan kontrolling/pengawasan secara bersama-sama atau secara periodik kondisi
tronton yang disewakan pada Pihak Kedua.
1.5 Menempatkan petugas pengawas tronton di lokasi areal pekerjaan Pihak Kedua sekaligus
sebagai jembatan penghubung antara kedua belah pihak yang terikat dalam perjanjian ini
jika ada sesuatu yang perlu pengawasan bersama.
1.6 Membayar sewa tronton sesuai yang telah disetujui dengan tertib.
1.7 Ikut menjaga dan merawat tronton dengan baik, yaitu memperhatikan pergantian Oli mesin,
Oli Gardan, air radiator, dan lain sebagainya sesuai dengan teknik perawatan kendaraan
yang minimal standard dan mengawasi sopir dalam menjalankan trontonnya dengan baik
dan benar serta mengoperasikan kalau bisa tidak lebih dari 24 jam / hari untuk menjaga
keawetan mesin tronton.

2. Pihak Pertama
2.1 Menyiapkan 20 unit tronton sesuai permintaan Pihak Kedua dan tronton-tronton tersebut
harus layak operasional serta langkap dengan aspek operasional.
2.2 Berhak untuk melakukan kontrol tronton setiap saat, dan jika terjadi penyimpangan
pengangkutan material, maka Pihak Pertama berhak untuk membatalkan perjanjian ini
secara sepihak, adapun biaya yang timbul akibat konsekuensi pembatalan perjanjian yang
dilakukan oleh Pihak Pertama akan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua.
Pasal 5

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Pihak Kedua

Sebagai Pihak Penyewa / Pihak Kedua :

1. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh terhadap tronton-tronton yang disewanya dari Pihak
Pertama dan nantinya setelah masa sewa kontrak berakhir harus dikembalikan dalam keadaan
sebagaimana pertama kali tronton yang disewanya diambil / meninggalkan Pool tronton Pihak
Pertama.
2. Pihak Kedua tidak diperbolehkan memindahkan lokasi Pool tronton tanpa sepengetahuan Pihak
Pertama.
3. Pihak Kedua tidak diperbolehkan mengganti asesoris yang ada di tronton-tronton yang
disewanya.
4. Tronton tidak boleh mengangkut material, khususnya material yang dilarang Pemerintah / selain
material yang disebutkan dalam perjanjian ini.

Pasal 6

Tata Cara Menyewa Tronton

1. Setelah ada persetujuan mengenai sewa menyewa tronton antara Pihak Pertama dengan Pihak
Kedua dibuatlah perjanjian ini dan ditanda tangani di depan Notaris yang ditunjuk oleh Pihak
Pertama.
2. Perjanjian ini menjadi pokok dasar dan pedoman dalam melaksanakan ikatan kontrak sewa
menyewa tronton antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua.
3. Selanjutnya Pihak Kedua / Penyewa membayar uang sewa di muka sejumlah yang telah
disepakati yaitu senilai Rp. 850.000.000,- (delapan ratus lima puluh juta rupiah) di depan di
counter SKBDN setelah Sign Kontrak.
4. Schedule pemberangkatan armada ditentukan oleh Pihak Pertama

Pasal 7

Pemberangkatan Tronton

Tronton diberangkatkan ke lokasi tujuan oleh Pihak Pertama, disesuaikan dengan jadwal yang
dibuat oleh kedua belah pihak yang dikoordinasikan dengan scedulling dari instansi terkait dalam hal
ini adalah pelabuhan yang mengatur lalu lintas angkutan darat maupun laut.
Pasal 8

Jangka Waktu Sewa Tronton

1. Jangka waktu sewa tronton terkait dalam perjanjian ini adalah 36 Bulan lamanya ( 3 tahun ).
2. Perpanjangan sewa tronton dapat dilakukan oleh Pihak Kedua dengan pengajuan perpanjangan
waktu secara tertulis minimal 2 (dua) bulan sebelum masa kontrak sewa berakhir.

Pasal 9

Sanksi dan Denda

1. Sanksi pemutusan sewa menyewa apabila terlambat membayar uang sewa tronton lebih dari 3
(tiga) hari kalender, terhitung sejak masa sewa bulan kedua Pihak Kedua tidak membayar uang
sewa tronton, maka di hari yang keempat masa sewa bulan kedua, Pihak Pertama berkewajiban
menarik seluruh tronton-nya yang disewakan kepada Pihak Kedua dengan jasa Pengacara dan
Pihak Berwajib, dan biaya yang timbul akibat daripada masalah tersebut menjadi beban Pihak
Kedua sepenuhnya.
2. Apabila terjadi masalah (seperti tronton ditarik oleh pihak lain) dikarenakan kelalaian Pihak
Kedua dalam mengoperasikan tronton ataupun melanggar aturan Pemerintah setempat
maupun Instansi Pemerintah terkait lainnya mengenai pelaksanaan Pekerjaan tersebut, ataupun
kelalaian / keterlambatan pembayaran sewa tronton kepada Pihak Pertama, merupakan
tanggung jawab Pihak Kedua tanpa melibatkan Pihak Pertama.
3. Apabila terjadi masalah pada Pasal 9 poin 3 maka Pihak Kedua wajib mengembalikan tronton-
tronton tersebut paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung dari ditariknya tronton tersebut. Bila
dalam waktu 7 (tujuh) hari tronton-tronton Pihak Pertama belum dapat dikembalikan Pihak
Kedua, maka Pihak Kedua berkewajiban mengganti tronton tersebut dalam keadaan baik seperti
semula menerimanya.

Perjanjian sewa menyewa tronton ini dilaksanakan untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun sejak
tanggal …….. dan berakhir sampai tanggal …….. tahun 2011.

Pasal 11

Force Majeur

Apabila ada kejadian yang luar biasa atau Force Majeur antara lain : bencana alam, tsunami, perang,
hura-hura, maka kedua belah pihak dapat mengadakan musyawarah dan mufakat atas kerugian-
kerugian yang timbul akibat kejadian yang dimaksud Force Majeur di atas.
Pasal 12

Perselisihan Paham dan Penyelesaiannya

Apabila di kemudian hari timbul permasalahan atas perjanjian ini, akan diselesaikan dengan
musyawarah untuk mufakat, tetapi jika dengan musyawarah masih menemui jalan buntu, maka kedua
belah pihak dapat menyelesaikan secara hukum di kantor Panitera Pengadilan Negeri Banjarmasin.

Pasal 13

Addendum

Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian sesuai kesepakatan kedua belah
pihak dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 14

Penutup

Demikian Perjanjian Kontrak sewa Tronton ini dibuat di atas kertas bermaterai cukup dan masing-
masing pihak mempunyai kekuatan hukum yang sama agar masing-masing pihak dapat mematuhi dan
melaksanakannya dengan dasar itikad baik.

Banjarmasin, ………. Maret 2011

Pihak Kedua Pihak Pertama

AHMAD YANI H. SYAMSUL BACHIR


Managing Director Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai