Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu :
dengan hukum‐hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana
pun.
termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif
c. Pengetahuan Budaya (The Humanities) adalah ilmu‐ilmu pengetahuan yang
membuat manusia lebih berbudaya.
makhluk berbudaya (Homo humanus) dan masalah‐masalah yang terwujud
dari padanya
manusia
hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian
adalah benar atau berguna.
objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta
berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah salah satu Makhluk Tuhan di dunia. Makhluk Tuhan di alam
fana ini ada empat (4) macam, yaitu alam, tumbuhan, binatang, dan manusia.
Sifat‐sifat yang dimiliki keempat Makhluk Tuhan tersebut sebagai berikut.
1. Alam memiliki sifat wujud
2. Tumbuhan memeiliki sifat wujud dan hidup
3. Binatang memeiliki sifat wujud, hidup dan dibekali nafsu
4. Manusia memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal budi
manusia dalam hidup di bagi 5 tingkatan. Kelima tingkatan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologi (Physiologi needs)
Merupakan kebutuhan dasar, primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut
fungsi‐fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan
makanan, pakaian, tempat tinggal, sembuh dari sakit, kebutuhan seks.
2. Kebutuhan akan rasa mana dan perlindungan (Safety and security)
sebagainya.
3. Kebutuhan sosial (Social needs)
pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerja sama,
persahabatan, interkasi, dan sebagainya
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
jabatan, status, pangkat, dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization)
sebagianya.
Manusia dan Kemanusiaan
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran.
sebutan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat manusia terdiri atas:
serta aspek kejiwaan meliputi cipta, rasa, dan karsa.
2. Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi
sosial.
sekaligus juga menunjukkan keterbatasannya sebagai makhluk Tuhan.
Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal‐hal yang
berkaitan dengan budi dan akal.
Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi
Dengan demikaian, Budaya merupakan Hasil Budi Dan Daya dari manusia.
Dalam bahasa Inggris, Kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin
berarti sama dengan culure. Culure atau cultuur bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani.
dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Definisi Kebudayaan dan Peradaban menurut Sultan Takdir Alisabana (STA)
timbul/lahir Tingkat Peradaban yang berbeda dan ada peradaban yang
rendah maupun peradaban yang tinggi.
kebudayaan yang rendah maupun kebudayaan yang tinggi.
Manusia memiliki :
Tubuh : Bisa dilihat, bisa diraba, bisa dirasa.
Jiwa : Tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba, tidak bisa dirasa
Wujud Kebudayaan
dilihat tidak dapat diraba, hanya bisa diyakini keberadaannya. Bertempat di
alam pikiran/ di kepala. Misal : adat istiadat setempat bersih desa
2. Wujud kebudayaan yang bersifat sosial ( sosial system) adalah merupakan
tindakan yang terpola dari manusia itu sendiri. Sistem ini merupakan
perkantoran) dll
3. Wujud kegiatan fisik : adalah merupakan seluruh hasil fisik dari perbuatan
OHP dll
Etika dan Estika Berbudaya
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos. Secara etimolotis, etika
moral (mores dalam bahasa Latin), akhlak, atau kesusilaan.
Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau Seni. Estetika
berkaitan dengan nilai indah‐jelek (tidak indah). Nilai Estetik berarti nilai
tentang keindahan.
bertingkah laku bagi manusia di kelompoknya. Norma‐norma tersebut ialah:
a. Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan yang
dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma agama ada
dalam ajaran‐ajaran agama.
b. Norma Kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati
nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan.
Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang
yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.
bersangkutan. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan
hubungan antar semua.
d. Norma Hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi(negara)
perundang‐undangan yang bersifat tertulis.
Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan
kekuatan berlakunya di masyarakat.
a. Cara (usage)
Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah.
atarperorangan.
b. Kebiasaan (folkways)
bentuk yang sama oleh orang banyak karena disukai. Norma ini lebih kuat
salam bila bertemu.
c. Tata kelakuan (mores)
norma ini di satu sisi sebagai pemaksaan suatu perbuatan dan si sisi lain
acuan agar masyarakat menyesuaikan diri dengan kelakuan yang ada serta
meninggalkan perbuatan yang tidak sesuai dengan tata kelakuan.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola‐
kelompok masyarakat atau suku memilki norma ada yang berbeda‐beda.
Manusia dan Peradaban
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti,
luhur, mulia, berhalak, yang semuannya menunjuk pada sifat yang tinggi dan
highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have
short of that which distinguish humans from other species. Peradaban tidak lain
atau mencapai peradaan yang tinggi.
Dewasa ini, masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan
adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civils. Istilah
masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau
masyarakat madani.
Pada mulanya, civil society berasal dari dunia Barat. Adalah Dato Anwar Ibrahim
(Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia) yang pertama kali memperkenalkan istilah
masyarakat madani seperti istilah lain dari Civil society.
Muhammad A.S. Hikam (1999) dalam bukunya Demokrasi dan Civil Society
memberikan definisi civil society sebagai wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi
dan bercirikan antara lain kesukarelaan (valuntary), keswasembadaan (self generating),
Keswadayaan (selft supporting), kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara,
dan keterikatan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.
Pandangan Hidup lahir dari pola hidup Masyarakt dan adat istiadat masyarakat.
Pandangan Hidup adalah Kumpulan dari norma-norma adat istiadat dari suatu negara
dan bangsa, (Menurut Kuncoro Ningrat)
Pandangan Hidup adalah Konsep dasar tentang hidup dan kehidupan (yang berisikan
atas perangkat nilai dan norma-norma kehidupan) yang diyakini kebenarannya serta di
hayati dan diamalkan dalam bentuk sikap tingkah laku di kehidupan sehari-hari
(Menurut Drs. A. Somad Husin)