Anda di halaman 1dari 1

Nama : Guruh Hariyanto Nim : 080810318

MAHASISWA DITANTANG DATA KONTRAK ASING BERMASALAH


Artikel Jawa Pos Edisi Selasa & Juni 2011 ini memaparkan hasil pertemuan lima organisasi mahasiswa penyangga utama kelompok Cipayung (HMI,PMII,GMNI, dan PMKRI) di kantor DPP PDIP dalam acara seminar Bung Karno 2011.Patut bangga karena seminar itu berbicara mengenai Pancasila dan Kaum Muda. Betapa dalam makna Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia sehingga menjadi alat untuk mempersatukan masyarakat yang berbeda-beda dengan jargon Bhinneka Tunggal Ika.Mereka yang berkumpul terdiri dari umat dengan pemeluk agama yang berbeda,sangat serasi dengan tema yang diangkat. Remaja harus lebih selektif dalam menerima budaya pop barat yang ditumpangi dengan pola hedonis,diskotek,free sex, dugem , dan lain-lain yang menyebabkan hilangnya nilai utama Pancasila dan memunculkan gaya hidup baru bagi remaja sekarang. Tentu seminar ini mampu mengevaluasi perubahan-perubahan yang negatif pada pola hidup

masyarakat sekarang yang dinilai jauh dari nilai Pancasila. Di lain sisi,sebelumnya seminar ini dibuka oleh Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo. Perlu kita ketahui PDIP adalah partai oposisi dalam pemerintahan sekarang.Tugasnya adalah mengamati dan mengawasi kinerja pemerintah incumbent baik dalam bidang

eksekutif,legislatif,dan yudikatif. Tujuan akhirnya dapat ditebak yaitu menggoyang pemerintahan yang berkuasa dan mengambil alih dengan citra partai yang lebih baik di mata masyarakat umum.Apalagi ketika Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menantang mahasiswa untuk melakukan aksi konkrit untuk menabulasi perda-perda di daerah yang bertentangan dengan Pancasila.Mengapa harus mahasiswa yang ditantang ? mengapa bukan SMA ? Tukang Becak ? Kita harus ingat dengan tragedi Trisakti. Betapa dahsyatnya perjuangan mahasiswa. Didukung intelligence tinggi bukan jaminan bahwa mahasiswa aman dari tunggangan kepentingan partai politik semata. Kritik,unjuk rasa ,berdemo juga menjadi bagian upaya mahasiswa dalam menggugat perubahan sejarah menjadi lebih indah asalkan tujuannya adalah murni untuk menguatkan yang lemah dan memperbaiki yang rusak.Selain itu menciptakan karya-karya yang mampu mengangkat nama bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai