Anda di halaman 1dari 16

10 Gangguan pada komputer

1. Kipas Kipas berfungsi sebagai pengalir hawa panas yang disebabkan oleh komponen komputer, terutama Processor, IC dan Transistor. Kipas biasanya bekerjasama dengan Heatsink yang berfungsi menyerap panas. Panas yang diserap oleh Heatsink dibuang oleh kipas. Akibat tidak bekerjanya kipas, menyebabkan hawa panas yang seharusnya dibuang jadi mengendap yang menimbulkan panas berlebih. Bila panas pada Processor, IC atau Transistor mencapai batas toleransi, maka akan menyebabkan komputer menjadi Hang, atau bahkan mati mendadak.

2. Baterai Baterai pada komputer yang dimaksud adalah baterai CMOS/BIOS yang berfungsi menyimpan program atau settingan sebuah komputer. Dengan adanya baterai, maka fungsi settingan program di BIOS/CMOS terus disimpan meskipun seharian atau bahkan seminggu komputer dimatikan. Hal ini bisa kita lihat dalam hal penanggalan dan waktu yang tetap berjalan meski komputer dalam kondisi mati. Bila baterai tidak berjalan, maka semua settingan akan kembali pada posisi default, yaitu posisi dimana IC program (BIOS/CMOS) mengikuti settingan pabrik. Karena itu, tanggalan dan waktupun kembali pada posisi awal. Lebih jauh, akibat tidak berfungsinya baterai, kita akan direpotkan dengan perintah Press F1 to Continue, Press Del to Setup atau pernyataan sejenis. Pada beberapa program tertentu, tidak berjalannya baterai dan tidak disetup ulangnya BIOS, menyebabkan program tidak berjalan. Bahkan, beberapa kondisi memungkinkan tidak bisa hidupnya sebuah komputer akibat matinya/erornya baterai.

3. Jumper Jumper adalah sebuah penghubung sebuah connector yang berfungsi sebagai setting dalam

sebuah komputer. Macam-macam jumper kita bisa temukan baik di Motherboard, CDRom, VGA Card, Harddisk, dll. Kesalahan dalam memasang jumper, bisa mengakibatkan tidak berfungsinya beberapa hardware komputer kita. Seperti tidak terdeteksinya Harddisk, tidak berbunyinya sound, dan bahkan matinya sebuah komputer. Dalam buku manual setiap Hardware, pengetahuan tentang jumper dan petunjuknya biasanya telah ada. Untuk itu, baca secara teliti buku manual sebelum anda melakukan perubahanperubahan terhadap jumper.

4. Tombol Power dan Reset "mendem" Anda pernah mengalami komputer yang hidup kemudian mati tidak beberapa lama? Atau komputer anda hidup, tetapi tidak menampilkan OS sebagaimana mestinya (Blank). Coba perhatikan tombol power dan tombol reset anda yang terdapat di Casing. Bisa jadi, kerusakan yang anda alami adalah masalah sepele seperti mendem nya tombol power dan reset yang tidak bisa kembali pada posisi awal.

5. Power Supply Power supply adalah tenaga yang menggerakan komputer. Power Supply lebih berfungsi seperti Adaptor yang mengubah tegangan AC (Listrik) menjadi DC. Kerusakan power supply bisa berakibat fatal terhadap komponen-komponen (Hardware) lainnya. Untuk itu, bila terjadi hang atau restart pada komputer anda, coba lakukan pengecekan. Apakah power anda berfungsi dengan baik. Mulailah dengan melakukan pengecekan rutin terhadap kipas yang ada di power supply. Cek teganggan power supply yang biasanya terdiri dari tegangan DC 5 V dan 12 V yang ada di Power Management yang ada di BIOS/CMOS.

6. Setup Bios Bila anda bukan seorang expert di bidang komputer, hindarkan penyetelan settingan yang ada di BIOS/CMOS. Sebab bila tidak, maka kesalahan terhadap settingan akan menyebabkan komputer anda tidak bisa melakukan booting, hang atau malah mati total. Bila hal itu anda lakukan dan komputer anda bermasalah, kembalikan settinga BIOS pada posisi default. Yaitu dengan merubah posisi jumper pada posisi clear CMOS. 7. Kotoran dan karat Kotoran bisa mengakibatkan kinerja komputer menjadi lambat. Banyaknya debu yang menghalangi kipas dan soket-soket pada sebuah komputer bisa menyebabkan tidak bekerjanya

dengan baik komputer kita. Bahkan bisa menimbulkan kerusakan/eror yang menyebabkan komputer tidak bisa berfungsi. Lakukan pembersihan berkala terhadap komputer dengan membuang kotoran menggunakan kuas. Untuk kipas lakukan penyemprotan dengan contact cleaner. Karat, sering timbul bila komputer jarang digunakan. Seperti kita ketahui, udara terdiri dari uap air. Komputer yang jarang digunakan menyebabkan uap air di udara dalam casing membuat karat pada komponen-komponen logam seperti IC, bahkan Casing itu sendiri. Oleh sebab itu, sebaiknya komputer jangan terlalu lama tidak aktif apalagi hingga berbulanbulan. sebab, karat yang timbul bisa saja menyebabkan komputer tidak lagi bisa berfungsi.

8. Pasang hardware yang kurang kencang Sering dalam pemasangan hardware atau komponen-komponen komputer, kita tidak atau lupa memperhatikan apakah komponen atau hardware tersebut telah terpasang dengan baik. Sebab bila tidak, tentu saja hardware dan komputer kita tidak bisa berfungsi dengan baik. Terkadang, pemasangan yang tidak baik bisa menimbulkan konslet yang membuat komponen kita terbakar dan tidak dapat dipergunakan kembali. Periksalah kondisi dari komponen-komponen anda kembali, apakah telah terpasang dengan baik. Bila komputer anda mati, lakukan pengencangan-pengencangan terhadap harware baik yang ada di dalam maupun di luar CPU. Baik itu RAM, VGA CARD bahkan kabel data monitor atau sound.

9. Driver Driver adalah sebuah software yang bekerja untuk mengaktifkan sebuah hardware. Sebuah driver biasanya disertakan dalam sebuah hardware yang kita beli. Masalahnya, bila kita membeli komputer second, jarang kita mendapatkan sebuah CD Driver. Untuk itu, kita harus mencari driver sendiri. Baik dengan mencari CD Drivernya, maupun download di internet. Kesalahan dalam download ataupun CD driver, membuat komputer tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya sound tidak mengeluarkan suara, display yang tidak bekerja dan hal lain. Bahkan, kesalahan driver menyebabkan komputer Hang, restart maupun Blue Screen. Pastikan kita memilih driver yang benar untuk komputer kita. Bila anda men-download, lakukan download pada provider penyedia hardware anda. 10. Listrik Masalah kelistrikan perlu juga diperhatikan. Sering kita menggunakan kabel gulung untuk komputer dan peralatan komputer lainnya. Bila kabel gulung yang kita gunakan memiliki kualitas yang kurang baik, maka bisa menimbulkan gesekan listrik (disebabkan soket listrik

kendor) yang mengakibakan komputer konslet (terbakar). Ampere listrik yang kurang, mengakibakan tidak bekerjanya secara sempurna power atau juga mengakibatkan konslet / panas pada kabel listrik. Juga bisa terjadi putus di tegah kabel yang berakibat komputer tidak bisa hidup. Perlu juga diperhatikan penggunaan Travo yang baik untuk komputer anda. Bila kualitas travo yang anda gunakan bermutu jelek, lebih baik anda tidak mempergunakan travo sama sekali.

Penjelasan Tentang CMOS Komputer


Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) adalah jenis chip semi-konduktor yang menyimpan data tanpa membutuhkan sumber daya eksternal. CMOS dalam sebuah komputer pribadi (PC), menangani petunjuk dasar komputer yang diperlukan untuk menginisialisasi komponen perangkat keras dan ketika boot up. Pengaturan ini dikenal sebagai pengaturan basic input output (BIOS), juga disebut sebagai pengaturan CMOS. CMOS mengontrol berbagai fungsi, termasuk Power On Self Test (POST). Ketika power supply komputer disulut, CMOS menjalankan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan sistem berfungsi dengan benar. Salah satu pemeriksaan termasuk menghitung pemakaian random access memory (RAM). Karena delay boot time inilah, sehingga beberapa orang menonaktifkan fitur ini dalam pengaturan CMOS, memilih untuk quick boot. Jika menginstal RAM yang baru lebih baik jika fitur ini diaktifkan dulu sampai RAM telah diperiksa dengan baik barulah dinonaktifkan. Setelah POST selesai, CMOS memeriksa pengaturan lainnya. Memeriksa format Hard disk dan konfigurasi Redundant Array of Independent Disk (RAID), preferensi boot, kehadiran peripheral, dan tweak overclocking. Banyak pengaturan dapat secara manual diubah konfigurasi CMOS untuk meningkatkan kinerja. Namun, perubahan ini hanya boleh dilakukan oleh pengguna berpengalaman. Mengubah pengaturan sembarangan dapat membuat sistem tidak stabil, menyebabkan crash, atau bahkan mencegah komputer untuk boot. Konfigurasi CMOS dapat diakses selama tahap POST dari boot up, dengan menekan tombol tertentu sebelum sistem operasi menginisialisasi. Biasanya menggunakan kunci Del tetapi Motherboard lain mungkin lain juga yang digunakan. Ada juga pilihan untuk melindungi pengaturan CMOS dengan meminta password untuk mengubah pengaturan. Perubahan akan disimpan saat keluar dengan menekan tombol F10, kemudian komputer reboot untuk menggunakan pengaturan baru. Kebanyakan motherboard memberikan manual daftar seluruh opsi-opsi yang tersedia dalam CMOS. Patut dicatat bahwa ini akan bervariasi sesuai dengan desain motherboard dan produsen BIOS. Dua

produsen BIOS yang paling terkenal adalah Phoenix dan Award, sedangkan perusahaan seperti Dell dan Compaq memproduksi sendiri chip BIOS.

'

Battery CMOS dan Fungsinya


Battery CMOS dan fungsinya Atau biasa juga disebut dengan CMOS RAM,merupakan sebuah battery yang digunakan oleh BIOS untuk tetap aktif meski tanpa aliran listrik.Di setiap motherboard,terdapat satu battery CMOS yang terpasang ditempatnya.Dengan ciri,berbentuk bulat pipih,sama seperti battery yang digunakan pada jam tangan.Adapun singkatan dari CMOS adalah Complementary Metal Oxide Semiconductor. Jika motherboard tidak terpasangi [...]

Artikel Yang Terkait: Battery CMOS dan Fungsinya


y y y y y

Jika lupa password BIOS RAM tidak terdeteksi dengan sempurna Optimalisasi setting BIOS Komputer Tidak Dapat Dihidupkan UEFI siap gantikan BIOS

Cara membobol password BIOS komputer


Cara membobol password BIOS komputer Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk membobol password BIOS komputer agar reset kembali ke setting defaultnya. Berikut ini langkah-langkahnya: 1. Melepas baterai CMOS 2. Dengan cara men-jumping motherboard 3. Menggunakan MS DOS command 4. Menggunakan software tertentu 5. Menggunakan Backdoor BIOS password Oke, sekarang saya akan jelaskan satu persatu. 1. Lepaskan baterai CMOS Semua motherboard memiliki sebuah baterai kecil seukuran koin yang disebut CMOS battery. Fungsi baterai ini adalah memberi arus listrik pada chip CMOS agar bisa digunakan untuk menyimpan semua setting BIOS.

Untuk mereset password, lepaskan baterai tersebut dari motherboard, kemudian tunggulah sekitar 15 30 menit, lantas pasang kembali baterai tersebut. Langkah ini akah mereset semua setting BIOS ke nilai default termasuk menonaktifkan passwordnya. Jangan lupa untuk kembali melakukan setting manual terhadap parameter BIOS jika diperlukan. 2. Dengan melakukan jumping motherboard Hampir semua motherboard memiliki jumper untuk mereset setting yang tersimpan di CMOS termasuk password BIOS. Letak jumper ini bervariasi, tetapi biasanya terletak dekat baterai CMOS. Lebih baik Anda lihat manual motherboard.

Untuk menemukannya lihatlah jumper yang terletak dekat baterai CMOS. Jumper ini memiliki 3 pin, dan biasanya tertera label di sampingnya bertuliskan CLR, CLEAR, CLEAR CMOS, atau semacam itu. Saat Anda menemukannya, dua pin pertama akan dihubungkan oleh konektor berupa kotak kecil (soket jumper). Itu adalah pin 1 dan 2, sedangkan pin 3 bebas. Nah, silahkan cabut soket jumper tersebut kemudian pindahkan ke pin 2 dan 3. Jadi pin 2 dan 3 terhubung, sedangkan pin 1 bebas. Tunggulah beberapa detik, kemudian kembalikan lagi soket jumper tersebut ke posisi asalnya (pin 1 dan 2). Langkah ini akan mereset setting CMOS dan password BIOS. Perhatian! Lakukan langkah ini dalam kondisi komputer mati dan kabel power dicabut. Jangan lupa menempatkan posisi soket jumper ke posisi semula (tancapkan pada pin 1 dan 2) sebelum menyalakan komputer. Kelalaian akan hal ini akan menyebabkan rusaknya chip BIOS dan komputer Anda akan mati total! 3. Menggunakan MS DOS command Cara ini hanya bekerja jika komputer bisa booting dan masuk ke sistem, jadi hanya password BIOS yang terproteksi. Jika boot komputer yang terproteksi, maka cara ini tidak bisa digunakan. Langkah ini menggunakan disket/CD/USB yang berisi program MS DOS. Silahkan jalankan MS DOS, kemudian bukalah command prompt dan ketikan perintah ini satu per satu: debug o 70 2E o 71 FF quit Catatan: karakter o adalah huruf o dan bukan nomor 0 (nol). Setelah mengetikkan command di atas restar komputer. Setting CMOS dan password BIOS telah direset ke default. Command yang ditulis di atas sebenarnya langkah dari program debug MS DOS: - command o memberikan nilai tertentu ke port IO (input output) - angka 70 dan 71 adalah nomor port yang digunakan untuk mengakses memory CMOS - perintah FF memberitahukan CMOS bahwa ada invalid checksum dan otomatis akan dilakukan reset terhadap setting CMOS termasuk password BIOS 4. Menggunakan software

Jika tidak ingin repot melakukan langkah di atas, Anda bisa melakukan reset CMOS dan password BIOS menggunakan software berikut ini dengan beberapa klik. Silahkan download yang ini: CmosPwd atau yang ini KillCMOS. 5. Banyak produsen BIOS yang menyertakan password BIOS di dalam chipnya. Master password ini sebenarnya digunakan untuk keperluan testing atau troubleshooting. Cobalah memasukkan password default pabrikannya dari daftar di bawah ini. Saya tidak tahu apakah ada perubahan mengenai master password BIOS ini, tetapi tidak ada salahnya dicoba. (eh, banyak teknisi yang malah gak tau tentang ini lho!) AMI BIOS Passwords: A.M.I. AAAMMMIII AMI?SW AMI_SW AMI BIOS CONDO HEWITT RAND LKWPETER MI Oder PASSWORD AWARD BIOS Passwords: 01322222 589589 589721 595595 598598 ALFAROME ALLy aLLy aLLY ALLY aPAf _award award AWARD_SW AWARD?SW AWARD SW AWARD PW AWKWARD awkward BIOSTAR

CONCAT CONDO Condo d8on djonet HLT J64 J256 J262 j332 j322 KDD Lkwpeter LKWPETER PINT pint SER SKY_FOX SYXZ syxz shift + syxz TTPTHA ZAAADA ZBAAACA ZJAAADC PHOENIX BIOS Passwords: BIOS CMOS phoenix PHOENIX Passwords umum/sembarang: ALFAROME BIOSTAR biostar biosstar CMOS cmos LKWPETER lkwpeter setup SETUP Syxz

Wodj BIOS Passwords untuk pabrikan lain: Biostar Biostar Compaq Compaq Dell Dell Enox xo11nE Epox - central Freetech Posterie IWill iwill Jetway spooml Packard Bell bell9 QDI QDI Siemens SKY_FOX TMC BIGO Toshiba Toshiba VOBIS & IBM merlin Catatan: semua password bersifat case-sensitive dan bisa diubah kapan saja oleh produsen. Bila menurut Anda artikel ini bermanfaat, silahkan menyebarkannya dengan meng-copy link berikut.
Bila Windows adalah wajah ramah yang ditampilkan proyek-proyek komputer kepada dunia, maka BIOS adalah sisi gelap bawah sadar yang bertugas untuk berpikir. BIOS (Basic Input/Output System) adalah kode untuk fungsi-fungsi fundamental PC, seperti mengumpulkan ketukan tombol dari keyboard atau meletakkan pixel ke layar. Program kecil ini bekerja di balik layar, menterjemahkan perintah Windows yang peoplefriendly menjadi angka nol dan satu yang hanya dimengerti oleh hardware Anda. Dan sebagaimana alam bawah sadar manusia, BIOS bisa berpengaruh sangat kuat pada tingkah laku dan kinerja PC Anda. Terapi BIOS Ketika teknologi baru muncul dan bug tua ditemukan, para pembuat komputer sering menerbitkan versi BIOS yang telah diupdate yang dapat mengatasi problem dan meningkatkan kinerja. Periksa situs Web pembuat PC Anda mengenai update terbaru. Namun pertama-tama pastikan Anda memiliki nomor versi terbaru BIOS; biasanya muncul sekilas di monitor Anda tepat setelah Anda menyalakan sistem. (Tekan tombol Pause bila kilasannya terlalu cepat.) Mengupdate BIOS mudah, tetapi Anda harus melakukannya dengan hati-hati. Biasanya Anda perlu menjalankan program kecil dari floppy disk saja. Namun bila terjadi masalah, Anda hanya bisa meratapi motherboard yang tidak bisa lagi Anda gunakan. Jadi pastikan bahwa sebelumnya Anda telah membaca semua instruksi di file readme BIOS update. Dan selalu lakukan persis seperti apa yang petunjuk-petunjuk itu katakan. Jika BIOS adalah bawah sadar PC, maka utiliti Setup merupakan fondasi untuk membangun karakter PC. Utiliti tersebut memiliki setting user untuk mengontrol harddisk, memori, kartu-kartu grafis, power saving, port USB, dan hardware lain. Program tersebut biasanya disertakan dalam disk, tetapi sekarang sudah tersimpan dalam chip ROM yang sama dengan

BIOS PC. Untuk membuka Setup, cukup tekan tombol (atau kombinasi tombol) yang disarankan kepada Anda untuk dimasukkan ketika PC melakukan start up. Masing-masing pembuat BIOS menggunakan tombol yang berbeda Delete, F1, atau F10. Di layar Anda seharusnya memperlihatkan tombol atau tombol-tombol mana yang perlu ditekan untuk Setup tepat setelah layar menampilkan angka versi BIOS. Jika tidak, periksa dokumentasi sistem Anda. Karena utiliti Setup dibuat oleh pembuat BIOS dan berada dalam chip yang sama dengan BIOS, ini sering disebut utiliti BIOS Setup. Dan karena utiliti ini menyimpan settingnya di chip clock/calendar chip complementary metal-oxide semiconductor, atau CMOS maka sering pula disebut sebagai program Setup CMOS. (Chip CMOS memiliki batere sendiri untuk memelihara setting chip sekalipun PC dimatikan.) Utiliti Setup memiliki setting hardware yang berlimpah, mulai dari yang terlihat nyata, seperti setting waktu di clock PC, sampai yang tidak kelihatan, seperti jumlah wait states yang mengkoordinasi aliran data antara RAM dan CPU. Pertama, Jangan Merusak Ketika bekerja dengan utiliti Setup PC, gunakan petunjuk praktis yang sama diajarkan pada awal bedah otak: Bila Anda tidak tahu apa yang dilakukan sesuatu, jangan berurusan dengannya. Kecerobohan mengubah wait state atau setting lainnya dapat menurunkan kinerja atau bahkan menyebabkan sistem mengalami crash. Jika Anda mengira Anda telah tanpa sengaja mengubah setting ketika sedang bekerja dengan utiliti Setup, segera berhenti dan mulailah dari awal lagi. Semua utiliti Setup memiliki pilihan menu yang memungkinkan Anda keluar tanpa menyimpan perubahan. Anda mungkin melihat pula pilihan untuk mengembalikan setting ke nilai defaultnya. Abaikan opsi ini: Bila vendor PC Anda telah melakukan fine-tune terhadap sistem, setting default si pembuat BIOS mungkin membuatnya menjadi tidak optimal. Backup setting-setting Anda sebelum membuat perubahan. Bila batere yang menghidupi chip clock/calendar mati, setting-setting Anda mati bersamanya. Bila utiliti Setup Anda mempunyai opsi backup, gunakanlah. Jika tidak, catat setting di kertas atau tekan key Print Screen untuk masing-masing layar di utiliti tersebut (tetapi ini tidak selalu berfungsi). Apa yang Dicari Sebelum mulai, baca sampai selesai user manual yang menyertai PC atau motherboard. Banyak manual menawarkan penjelasan singkat masing-masing setting. Setting bervariasi menurut manufaktur dan model, namun Anda seharusnya menemukan ini di hampir semua PC: Optimalisasi dan kompatibilitas setting: Utiliti Setup sering berisi setting-setting untuk kinerja hardware. Kadang-kadang ini tidak diatur secara optimal di pabrik, utamanya pada PC yang dibuat berdasar pesanan atau generik. Scan seluruh program Setup. Setting modus AGP dan setting DMA merupakan kandidat utama untuk dioptimalisasi. Setting-setting ini juga berguna untuk troubleshooting hardware yang baru diinstall: Menonaktifkan atau menurunkan setting yang diberikan bisa memicu ketidak-kompatibelan kartu grafis, CDROM drive, atau peranti lain yang terjadi sebelumnya. Setting harddisk: Anda akan menemukan tabel, biasanya pada halaman kedua atau Advanced dan dengan judul IDE, yang mendaftar semua parameter konfigurasi untuk EIDE harddisk yang secara langsung terkoneksi ke motherboard. (SCSI harddisk dan EIDE harddisk yang tidak punya kartu ekspansi akan menjalankan program konfigurasinya sendiri.) Sementara kebanyakan PC yang dibuat selama beberapa tahun terakhir dapat

dengan mulus mendeteksi dan mengkonfigurasi harddisk baru, sebagian memerlukan instalasi manual. Baca your dokumentasi disk baru Anda mengenai prosedur tersebut dan gunakan opsi-opsi on-screen untuk membuat perubahan di tabel ini. Floppy disk: Opsi ini memungkinkan Anda menyetel tipe floppy drive (3,5 inci, 1,44MB, sebagai contoh) yang telah Anda tetapkan sebagai drive A: atau B: Anda. Ini merupakan setting yang perlu diperiksa jika Anda mengalami problem floppy-drive. Sebagian utiliti Setup mempunyai setting sekuriti `Floppy Read only` tersendiri yang mencegah data Anda dituliskan ke floppy disk dan dihapus dari PC. Urutan booting: Setting ini menentukan mana yang pertama kali dilihat PC ketika instruksi boot-up. Contoh: `A: kemudian C:`, `C: kemudian A:`, atau `C:, Zip drive`. Untuk booting dari CD-ROM drive, Zip, atau LS-120, Anda sepertinya harus mengubah setting ini. Proteksi password: Bila ini diaktifkan, BIOS akan menanyakan password sebelum booting up. Sangat berhati-hatilah dengan yang satu ini: Bila melupakan password, Anda terpaksa mereset jumper motherboard atau mencopot batere CMOS, yang akan menyebabkan Anda kehilangan semua setting, atau Anda bahkan harus membeli motherboard baru. Setting IRQ: Bila Anda butuh setting IRQ ekstra untuk hardware baru, Anda perlu membebaskan satu IRQ dengan menonaktifkan feature yang tidak digunakan, seperti port serial, port paralel, atau port USB. Setting port paralel: Pilih modus yang paling cocok untuk hardware. Modus ECP atau EPP dapat sangat mempercepat printer dan peranti lain. Kipas RPM dan temperatur CPU: Dua parameter kritis ini sebaiknya dicentang secara periodik untuk memastikan mereka berfungsi dengan benar. Bantuan Hardware Offline Internet sangat bagus untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hardware, tetapi menyelidiki situs-situs Web untuk mendapatkan nasihat yang bisa dipercaya cukup menghabiskan waktu. Kadangkala cara tercepat untuk mendapat jawaban adalah cara gaya kuno: dengan buku referensi yang baik. Di bawah ini adalah dua yang terbaik. Upgrading and Repairing PCs ( www.upgradingandrepairingpcs.com) karya Scott Mueller (US$ 60) merupakan buku klasik yang mencakup segala sesuatu yang Anda butuhkan tentang PC dan hal-hal yang mungkin Anda tidak ketahui. Bila Anda mencari referensi menyeluruh, keluasan dan kedalaman judul ini belum terkalahkan ( www.quepublishing.com). PC Hardware in a Nutshell ( www.oreilly.com/catalog/pchardnut2) oleh Barbara Fritchman Thompson dan Robert Bruce Thompson (US$ 40) merupakan panduan praktis yang bagus untuk membeli dan menggunakan PC. Dimuati dengan nasehat bergaya ringkas yang secara jelas memberikan informasi yang Anda perlukan, tanpa Anda harus mencaricarinya (www.oreilly.com). Drive Kotor Benah-benah di akhir minggu meninggalkan lapisan debu yang menutupi seluruh kantor, dan Anda kuaatir CD-RW drive Anda mungkin kotor. Bagaimana sebaiknya membersihkannya? Mungkin sebaiknya tidak. Gosokan paling halus sekalipun dapat menghambat laser sensitif pada drive, jadi bila tidak rusak, jangan bersihkan. Bila kinerja menurun, atau bila drive Anda tidak mampu membaca medianya, coba beberapa semprotan yang diarahkan dengan baik dari kaleng semprotan udara tersedia dengan harga kurang dari US$ 10 di toko-toko komputer. Pastikan menggunakan sedotan plastik yang menyertai kaleng. Dan jaga agar

menyemprot pelan-pelan; desakan semprotan yang berlebihan dapat menyebabkan kondensasi yang menumpuk uap lembab pada interior drive. Sebelum menggunakan kit pembersih CD-RW seperti US$ 15 Drive Guardian buatan Kensington ( www.kensington.com/html/1080.html), carilah rekomendasi dari pembuat drive; sebagian merekomendasikannya, tetapi yang lainnya tidak. Menghentikan Program Tua Beberapa program software yang benar-benar tua hanya tidak sanggup berfungsi pada PC kecepatan tinggi sekarang ini. Jika Anda memiliki program kuno yang mengunci atau memunculkan pesan error setiap kali Anda hendak menjalankannya, cobalah CPUKiller; utiliti gratis dan mudah digunakan, yang memungkinkan Anda memperlambat PC sesedikit atau sebanyak Anda inginkan. Pergilah ke www.cpukiller.com untuk mendownloadnya.

Cara Setting Konfigurasi BIOS

Dikirim oleh masterGOmaster pada Jul 12, 2011 di Komputer | 18 komentar Sebelum anda instal windows terlebih dulu mengatur BIOS (Basic Input Output System) adapun cara pengaturan BIOS telah saya buat sedemikian rupa dibawah ini disertai gambar supaya anda dapat memahaminya dan untuk segala kekurangannya sebelumnya saya memohon maaf apabila tidak sesuai yang anda harapkan. Silahkan ikuti langkah-langkah setting BIOS berikut ini: LANGKAH 1 Tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer Anda. PC akan segera melakukan proses booting LANGKAH 2 Segera menekan tombol [Delete] pada keyboard untuk masuk ke menu BIOS/CMOS Setup

LANGKAH 3 Anda akan masuk BIOS. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah men-setting waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main],[System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada keyboard Anda

LANGKAH 4 Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu [System Date]. LANGKAH 5 Setelah men-setting waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, Anda juga dapat memasang password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya, pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada keyboard. Selanjutnya, masukkan password Anda pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password Anda pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Sekarang status opsi SupervisorPass word sudah menjadi Enabled. LANGKAH 6 Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa men-setting user password untuk masingmasing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara pengaturannya sama saja dengan pengaturan pada supervisor password. LANGKAH 7 Sekarang bukalah menu [Advanced] dengan menekan tombol [a ] (arah panah ke kanan) pada keyboard Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter] LANGKAH 8 Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan on-board, ubahlah opsi [On-board AC97 Audio Controller] dan [On-board AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+] pada keyboard Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced] LANGKAH 9 Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda berfungsi set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc] LANGKAH 10 Selanjutnya buka menu [Boot].

untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubah pengaturan boot dari PC. Kemudian set CDROM sebagai boot device pertama, atau jika anda ingin melakukan penginstalan dari Flash Disk ganti CDROM dengan nama flash disk.

Kemudian Hard Disk sebagai Boot Device ke-2 dan Floopy Boot Device ke-3 (Disable jika anda tidak memilihnya), dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar setiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan floopy.

LANGKAH 11 Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit], [Exit Saving Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang Anda buat tadi. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika Anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul kotak password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting. Selesai Perhatian! Setelah anda mengatur setting BIOS dan untuk melakukan cara instalasi windows 7/Vista dapat anda lihat tutorialnya DisiniA dan untuk cara instal windows XP silahkan baca Disini

Anda mungkin juga menyukai