Anda di halaman 1dari 3

PENCARIAN JARAK TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH DAN METODE HILL CLIMBING Oleh : Yuyun Yuliawati

R 10101082 1. 2. Pembimbing : Ir Bambang S, M.Si Khusnul Novianingsih, S.Si ABSTRAK Pencarian jarak terpendek merupakan suatu permasalahan yang sering timbul pada pengguna transportasi, karena pengguna transportasi dalam melakukan perjalanan membutuhkan solusi bagaimana rute yang akan dilalui adalah rute atau jarak yang paling minimum (terkecil). Sehingga efisiensi waktu dapat terpenuhi. Program pencarian jarak terpendek yang dibuat, didasarkan pada dua metode yaitu metode Breadth First Search dan Hill Climbing Search. Metode Breadth First Search merupakan metode yang menguji semua keadaan dalam pohon pelacakan dalam waktu yang sama. Dari kiri ke kanan dari atas ke bawah satu tingkat pada waktu yang sama. Mulai dari keadaan awal, Breadth First Search memperhatikan semua keadaan pada tiap tingkat sebelum meneruskan ke tingkat lebih bawah berikutnya. Metode Hill Climbing Search adalah suatu metode untuk mencari dan menentukan rute yang paling singkat dengan memperkecil jumlah kota atau tempat yang disinggahi dengan menggunakan cara mencari tempat terjauh yang mendekati dengan tujuan. Program dirancang untuk mensimulasikan jarak antar kota yang digambarkan sebagai graph kemudian dihasilkan rute yang terpilih dengan jarak minimum. 1. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan seharihari. Jarak atau rute perjalanan merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam transportasi agar menghasilkan jarak yang minimum. Metode Breadth First Search dan metode Hill Climbing Search adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam pencarian rute terpendek. Untuk menyelesaikan masalah rute terpendek tersebut kita dapat merepresentasikan masalah yang ada menjadi struktur graph, dimana titik menyatakan kota dan sisi menyatakan jalur yang menghubungkan dua buah kota. Setiap sisi yang ada diberi bobot yang menyatakan jarak antara kedua kota tersebut. 2. Identifikasi Masalah Masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah mencari rute terpendek dengan menggunakan Metode Breadth First Search dan Hill Climbing Search dan untuk lebih lanjut kedua metode ini akan dibandingkan 3. Batasan Masalah Batasan masalah yang menjadi tolak ukur pembuatan tugas akhir ini, yaitu 1. 2. 3. Jalur transportasi yang digunakan yaitu jalur transportasi di kota Bandung yang jumlah nodenya 12 buah. Node yang dilalui hanya sekali dan tidak membentuk sirkuit. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah rute terpendek adalah metode Breadth First Search dan metode Hill Climbing Search. Graph yang digunakan adalah graph berarah.

4.

4. Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Membangun sebuah perangkat lunak untuk mencari jarak terpendek pada lintasan transportasi di daerah kota Bandung. 2. Sebagai Syarat kelulusan program Starata 1 UNIKOM. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara kerja metode Breath First Search dan metode Hill Climbing Search dalam pencarian jarak terpendek. 2. Melakukan analisa dan perbandingan kedua metode tersebut.

5.

1.

Landasan Teori 5.1 Breadth First Search Breadth First Search merupakan metode yang menguji semua keadaan dalam pohon pelacakan dalam waktu yang sama. Dari kiri ke kanan dari atas ke bawah satu tingkat pada waktu yang sama. Mulai dari keadaan awal, Breadth First Search memperhatikan semua keadaan pada tiap tingkat sebelum meneruskan ke tingkat lebih bawah berikutnya. Langkah-langkah Algoritma Breadth First Search adalah sebagai berikut : Menentukan node asal dan node tujuan 2. Pencarian dimulai dari node asal, node yang ada pada setiap tingkat seluruhnya diuji sebelum pindah ketingkat berikutnya 3. Jika node tujuan ditemukan maka berhenti, tapi jika belum ditemukan maka dilanjutkan ke node yang ada di level 1. Node yang berada dalam level 1 adalah node-node yan bertetangga dengan node asal. 4. Jika langkah 3 masih belum sampai ke tujuan, maka pencarian dilakukan ke node di level 2, yaitu node-node yang bertetangga dengan masing-masing node di level 1. Demikian seterusnya, proses dilanjutkan sampai node tujuan ditemukan. Berdasarkan penjelasan Algoritma Breadth First Search untuk mencari jarak terpendek dapat digambarkan dalam bentuk flowchart dibawah ini.

M u la i

M e n e n tu k a n node aw al dan node a k h ir

A pakah ada akses Ya la n g s u n g ?

C e t a k ja lu r d a ri node aw al sam pai n o d e a k h ir C e t a k t o t a l ja ra k

T id a k

M e n e n tu k a n node s e la n ju t n y a p a d a le v e l y ang s am a

Ap a k a h n o d e p a d a Ya

s e k a ra n g m a s ih a d a?

S e le s a i

T id a k

M e n e n tu k a n node pada le v e l s e la n ju t n y a

Gambar 3.6 Flowchart Pemilihan Jalur Breadth First Search 5.2 Hill Climbing Search Metode Hill Climbing Search adalah suatu metode untuk mencari dan menentukan rute yang paling singkat dengan memperkecil jumlah kota atau tempat yang disinggahi dengan menggunakan cara heuristic. Cara kerjanya adalah menentukan langkah berikutnya dengan menempatkan node yang akan muncul sedekat mungkin dengan sasarannya. Langkah-langkah Algoritma Hill Climbing Search adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jalur paling jauh dari node awal ke node berikutnya yang memiliki jarak terdekat dengan node tujuan. Jika ditemukan berhenti 2. Jika node asal memiliki jarak paling jauh dengan node berikutnya tapi bukan merupakan jarak terdekat dengan tujuan maka pencarian diulangi, ke node berikutnya yang memiliki jarak terjauh dan merupakan jalur terdekat dengan node tujuan. Dan akan berhenti sampai node tujuan ditemukan.

Berdasarkan penjelasan Algoritma Hill Climbing Search untuk mencari jarak terpendek dapat digambarkan dalam bentuk flowchart dibawah ini.
M u la i

M e n e n tu k a n N ode A w al dan N ode A k h ir

A pakah ada Ya A kses Langsung ?

C e t a k J a lu r d a r i N odeA w al sam pai N o d e A k h ir C e t a k T o ta l J a ra k

T id a k

Kelebihan Pada metode Breadth First Search pencarian akan berhenti bila solusi atau node tujuan ditemukan, tanpa harus membandingkan lagi dengan node-node yang lain. Metode Hill Climbing proses pencarian lebih mudah karena proses pencarian selalu mendekati tujuan. Kelemahan Pada metode Breadth First Search node yang dikunjungi tidak bisa langsung ke tujuan, harus melalui level demi level sampai ditemukannya tujuan. Pada metode Hill Climbing bila ditemukannya satu solusi, kita harus mencari solusi yang lain untuk dibandingkan, karena kita harus mencari node awal yang dekat dengan node tujuan. DAFTAR PUSTAKA 1. Jong.J.S, Matematika Diskrit dan Aplikasinya Pada Ilmu Komputer, Maret, (2002). 2. Nugroho, W, Tip dan Trik Pemrograman Delph, Agustus, (2002). 3. Sri.K.D, Artificial Intelegence. (20003). Tjutju, T.D, dan Ahmad.D. Operation Research, (1999).

M e m ilih N o d e d e n g a n ja ra k y a n g p a lin g ja u h

S e le s a i

Gambar 3.8 Flowchart Pemilihan Jalur Hill Climbing 6. Kesimpulan Program pencarian jarak terpendek yang dibuat merupakan simulasi perbandingan antara dua metode yang menjadi konsep dasar pencarian jarak yang bernilai minimum. Nilai minimum yang dihasilkan berupa bobot antara tempat yang satu dengan yang lainnya sesuai input utama yang diberikan pada system. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa percobaan atau pengujian program sebagai berikut : Metode Breadth First Search menguji semua node keadaan dalam pohon pelacakan, dalam waktu yang sama. Dari kiri ke kanan dari atas ke bawah satu tingkat pada waktu yang sama sampai node tujuan ditemukan. Mulai dari keadaan awal, breadth first search memperhatikan semua keadaan pada tiap tingkat sebelum meneruskan ke tingkat lebih bawah berikutnya. Metode Hill Climbing Search menentukan langkah berikutnya dengan menempatkan node yang akan muncul sedekat mungkin dengan sasarannya. Berdasarkan data-data hasil pengujian dan penganalisaan maka kedua metode diatas memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai