Anda di halaman 1dari 7

ARTIFICIAL

INTELLIGENCE

MAKALAH
Metode Searching
OLEH :

ANDI HERIYANTO
TE020012004

DOSEN PENGAMPU:
AYU ANNISA AKBAR , S.Kom., M.Pd

UNIVERSITAS
TEKNOLOGI SULAWESI
SEMESTER GENAP
2022

1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi tidak hanya menuntut kecepatan penyebaran informasi tetapi juga dalam
bidang ilmu Artificial Intelligence untuk melakukan metode pencarian dan pelacakan yang
merupakan suatu hal penting dalam suatu sistem. Karena pencarian dan pelacakan ini adalah
hal yang menentukan keberhasilan sistem tersebut. sebuah algoritma pencarian dijelaskan
secara luas adalah sebuah algoritma yang menerima masukan berupa sebuah masalah dan
menghasilkan sebuah solusi untuk masalah tersebut, yang biasanya didapat dari evaluasi
beberapa kemungkinan solusi. Sebagian besar algoritma yang dipelajari oleh ilmuwan
komputer adalah algoritma pencarian. Pada dasarnya, metode pencarian dan pelacakan dibagi
dua, yaitu pencarian buta (blind search) dan pencarian tersusun (heuristic search).
      Blind Searchg adalah model pencarian buta atau pencarian yang tidak memiliki informasi
awal Blind Searching sendiri dibagi menjadi tiga macam yaitu : Breadth First Search, Depth
first Search, Uniform Cost Search.
Heuristic Search merupakan metode pencarian yang memperhatikan nilai heuristik (nilai
perkiraan). Teknik pencarian heuristik (heuristic searching) merupakan suatu strategi untuk
melakukan proses pencarian ruang keadaan (state space) suatu problema secara selektif, yang
memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan
sukses paling besar, dan mengesampingkan usaha yang bodoh dan memboroskan waktu.
Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian,
namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness). Heuristic Search 
memperkirakan jarak menuju Goal (yang disebut dengan fungsi heuristik). Fungsi heuristik
ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual dan menentukan
seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan. Jenis-
jenis dari Heuristic Searching : Generate and Test, Hill Climbing, Best First Search,
A.  Metode Pencarian Buta (Blind Search)
Blind Search merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi sudah ketemu, maka pencarian
akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian buta hanya mengenal tiga bagian,
[masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru,
dan 3 kuning. Masalahnya adalah, ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi,
setelah melakukan pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah
solusinya.

     1.     Breadth First Search 


Breadth First Search merupakan salah satu dari metode pencarian buta. istilah buta disini
lebih dikenal dengan nama blind. Dikatakan buta karena memang tidak ada informasi awal
yang digunakan dalam proses pencarian.

Breadth-first search (BFS) melakukan proses searching pada semua node yang berada pada
level atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses searching pada node
di level berikutnya. 

Breadth First Search (BFS) juga memiliki alur algoritma yang paling sederhana dibandingkan
dengan metode blind yang lain. Itulah alasan mengapa BFS selalu dipelajari lebih dulu ketika
membahas masalah pencarian buta. 

Sebelum menelaah lebih jauh bagaimana metode BFS dijalankan, kita telisik dulu mengapa
metode ini dinamakan pencarian Breadth First. Breadth dapat diartikan dengan luas / lebar,
sedangkan first adalah pertama. Penamaan metode ini disesuaikan dengan konsep algoritma
secara garis besar yaitu melakukan proses pencarian pada semua node yang berada pada level
atau hirarki yang sama terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pencarian pada node di
level berikutnya.
Contoh :
BFS akan mencari satu per satu node secara melebar dari kiri ke kanan secara berurutan
berdasarkan tingkat level nodenya. Jika pada satu level belum ditemukan solusi yang
diinginkan, maka pencarian dilanjutkan hingga level berikutnya. Demikian seterusnya hingga
ditemukan solusi. Maka, dengan cara seperti ini, BFS menjamin ditemukannya solusi apabila
solusinya memang ada. 

     2.     Depth  First Search


Depth-first search (DFS) adalah proses searching sistematis buta yang melakukan ekpansi
sebuah path (jalur) menuju penyelesaian masalah sebelum melakukan ekplorasi terhadap path
yang lain. Proses searching mengikuti sebuah path tunggal sampai menemukan goal atau dead
end. Apabila proses searching menemukan dead-end, DFS akan melakukan penelusuran balik
ke node terakhir untuk melihat apakah node tersebut memiliki path cabang yang belum
dieksplorasi. Apabila cabang ditemukan, DFS akan melakukan cabang tersebut. Apabila
sudah tidak ada lagi cabang yang dapat dieksplorasi, DFS akan kembali ke node parent dan
melakukan proses searching terhadap cabang yang belum dieksplorasi dari node parent
sampai menemukan penyelesaian masalah.

Pencarian dilakukan pada satu node dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level
yang paling dalam, solusi belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node sebelah
kanan. Node yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak
ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian seterusnya
sampai ditemukan solusi. Jika solusi ditemukan maka tidak diperlukan proses backtracking
(penelusuran balik untuk mendapatkan jalur yang dinginkan).
Contoh :

Berdasarkan gambar , proses pencarian dilakukan dengan mengunjungi cabang terlebih


dahulu hingga tiba di simpul terakhir. Jika tujuan yang diinginkan belum tercapai maka
pencarian dilanjutkan ke cabang sebelumnya, turun ke bawah jika memang masih ada
cabangnya. Begitu seterusnya hingga diperoleh tujuan (goal). Operasi semacam ini dikenal
dengan sebutan backtracking.
B.  Pencarian Heuristik
Heuristic search adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
menemukan/menyingkap. Heuristik adalah suatu perbuatan yang membantu kita menemukan
jalan dalam pohon pelacakan yang menuntut kita kepada suatu solusi masalah. Heuristik dapat
diartikan juga sebagai suatu kaidah yang merupakan metoda/prosedur yang didasarkan kepada
pengalaman dan praktek, syarat, trik atau bantuan lainnya yang membantu mempersempit dan
memfokuskan proses pelacakan kepada suatu tujuan tertentu.

George Poyla (dalam Kristanto. A, 2003) mendefinisikan heuristik sebagai ”studi tentang
sebuah metode dan aturan discovery serta invention” dalam pencarian state space, heuristik
didefinisikan sebagai aturan untuk memilih cabang-cabang dalam ruang keadaan yang paling
tepat untuk mencapai solusi permasalahan yang dapat diterima .

     1.      (Generate and Test) 


Metode ini merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur
(backtracking), yaitu bergerak kebelakang menuju pada suatu keadaan awal. Algoritma: 
Bangkitkan suatu kemungkinan solusi (membangkitkan suatu tititk tertentu atau lintasan
tertentu dari keadaan awal). 

Uji untuk melihat apakah node tersebut benar-benar merupakan solusinya dengan cara
membandingkan node terebut atau node akhir dari suatu lintasan yang dipilih dengan
kumpulan tujuan yang diharapkan. 
Jika solusi ditemukan, keluar. Jika  tidak, ulangi kembali langkah pertama.

Contoh:
 “Travelling Salesman Problem (TSP)” Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak
antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui ruter terpendek dimana setaip
kota hanya boleh dikkunjungi tepat  1 kal i. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap
kota seperti gambar di bawah ini: 
      2.      (Hill Climbing)
Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses
pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan
berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi
heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap
keadaan-keadaan lainnya yang mungkin. 

Contoh: TSP dengan Simple Hill Climbing 


Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan
untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari
kombinasi l intasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan
sebanyak: 
sebanyak 6 kombinasi (lihat gambar dibawah). Fungsi heuristic yang digunakan adalah
panjang lintasan yang terjadi

.
2. DAFTAR PUSTAKA

Sumber :
http://www.charisfauzan.net/2015/01/pencarian-buta-teori-dan-implementasi.html
http://solikhaton.blogspot.co.id/2014/08/makalah-membahas-tentang-algoritma.html
http://fryunfirst.blogspot.co.id/2015/06/pencarian-heuristik-heuristic-search.html
https://rinnooberta.wordpress.com/2013/10/29/pencarian-heuristik/
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/05/pencarian-mendalam-pertama-depth-
first.html

Anda mungkin juga menyukai