( Hill Climbing )
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok VIII TIM-2001
Pandisman Bali
Putra Damai Gea
Julpi Ardrian Lubis
Tafamaha Laia
Pendahuluan
Metode pencarian heuristik merupakan salah satu metode yang umumnya
digunakan dalam mencari lintasan terpendek, salah satunya yaitu metode Hill
Climbing di mana proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik.
Permasalahan yang umumnya temui adalah pencarian lintasan terpendek untuk
menyelesaikan masalah jarak dapat di ubah menjadi struktur graph, dimana titik
menyatakan kota dan sisi menyatakan jalur yang menghubungkan dua buah kota.
Dari logika tersebut sehingga dapat menemukan lokasi tujuan serta menghemat biaya
perjalanan. Keunggulan dari algoritma ini yaitu semua solusi yang mungkin akan
peroleh kemudian diperiksa dari sisi kiri satu persatu, sehingga akan diperoleh solusi
dengan hasil yang optimal. Pada penerapanya metode Hill Climbing menggunakan
Sistem Informasi Geografis sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan, dengan
cara mengumpulkan, memeriksa, dan menganalisa informasi yang berhubungan
dengan peta digital. dengan adanya kombinasi antara metode Hill Climbing dan
sistem informasi geografis dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat mengatasi
permasalahan pencarian lintasan terpendek.
A. Rumusan Masalah
Seringkali penyelesaian masalah jalur terpendek masih menggunakan metode
konvensional bahkan menggunakan perhitungan manual. Pemanfaatan metode
heuristik masih sangat jarang digunakan, Sehingga dapat dirumuskan sebuah masalah
yaitu dengan pemanfaatan metode heuristik yang diharapkan nantinya dapat
menyelesaikan masalah pencarian jalur terpendek dengan hasil yang lebih variatif dan
dengan waktu perhitungan yang lebih singkat.
B. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah: 1. Menawarkan
penyelesaian yang lebih mudah dalam perhitungan (sesuai dengan tujuan algoritma
heuristik) untuk pencarian jalur terpendek 2. Dapat diaplikasikan menjadi sebuah
perangkat lunak.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan menyelesaikan masalah rute menggunakan metode
heuristik, mencoba mengimplementasikan dengan sebuah kasus sederhana, dan
mempelajari lebih dalam tentang cabang dari ilmu kecerdasan buatan.
Landasan Teori
A. Teknik Pencarian Heuristic Search
Teknik blind search tidak selalu memecahkan masalah dengan baik. Waktu
yang dibutuhkan ketika menemukan solusi atau memecahkan masalah terlalu lama
dan juga memori yang dibutuhkan untuk menampung urutan-urutan solusi sangat
besar akan menjadi kelemahan bagi algoritma ini. Kelemahan tersebut dapat diatasi
ketika informasi-informasi tambahan yang diperoleh dari setiap langkah pencarian
diidentifikasikan dan dijadikan sebagai penentu langkah berikutnya. Salah satu teknik
untuk meminimalisasikan kelemahan dari blind search adalah teknik heuristic.
Heuristic merupakan suatu proses dimana pencarian solusi akan ditemukan dengan
baik namun bisa juga kemungkinan tidak ada solusi. Teknik ini mmebutuhkan sebuah
nilai untuk menentukan pencarian berikutnya. Nilai heuristic dapat ditentukan melalui
fungsi heuristic. Fungsi heuristic merupakan fungsi yang melakukan pemetaan dari
diskripsi keadaan ke pengukur kebutuhan. Umumnya fungsi ini direpresentasikan ke
dalam bentuk angka. Dalam ilmu Kecerdasan Buatan, heuristic dihadapkan dalam 2
keadaan dasar.
1.Persoalan/problema yang mungkin memiliki solusi eksak, namun biaya perhitungan
untuk menemukan solusi tersebut sangat tinggi dalam kebanyakan persoalan (seperti
catur), ruang keadaan bertambah secara luar biasa seiring dengan jumlah.
2.Persoalan yang mungkin tidak memiliki solusi eksak karena ambiquitas
(ketidakpastian) mendasar dalam pernyataan persoalan atau data yang tersedia
diagnosa medis merupakan salah satu contohnya.
Heuristi hanyalah sebuah cara menerka langkah berikutnya yang harus
diambil dalam memecahkan suatu persoalan berdasarkan informasi yang ada/tersedia.