Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SEJARAH DAN PENDEKATAN KESMAS


MUTMAINNAH DJAMALUDDIN
K11110024 / KESMAS A

Studi Kasus MENEKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat
Dalam rangka pencapaian IPM(indeks pembangunan manusia) di propinsi Jawa Barat, salah satu indikator yang mempengaruhi adalah indikator kesehatan yang diwakili oleh Umur Harapan Hidup ( UHH ). UHH merupakan indikator komposit dari berbagai indikator dampak pembangunan kesehatan, dimana indikator dampak yang sangat mempengaruhi UHH adalah Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka Kematian Balita, Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Kasar ( AKK ). Dari keempat indikator tersebut AKI dan AKB merupakan indikator yang sangat berpengaruh, sehingga untuk mencapai UHH 67,1 tahun pada tahun 2008 maka kegiatan yang terencana dan terarah yang harus dilaksanakan adalah upaya untuk AKB dan AKI. AKB dan AKI di Propinsi Jawa Barat masih tinggi bila dibandingkan dengan angka nasional yaitu 321,15/100.000 Kelahiran Hidup ( BPS, 2003 ) dan AKB 44,36/ 1000 Kelahiran Hidup ( BPS, 2003 ). Derajat kesehatan masyarakat Jawa Barat bila diukur dari berbagai indikator dampak masih sangat memprihatinkan karena angkanya lebih jelek bila dibandingkan dengan angka nasional. Penyebab langsung kematian ibu di Jawa Barat masih karena perdarahan, eklampsi dan infeksi dan partus lama sedangkan penyebab langsung kematian bayi adalah aspiksia, komplikasi pada bayi Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung dan mendasar yang mempengaruhi AKI dan AKB adalah faktor lingkungan, perilaku, genetik dan pelayanan kesehatan. Kematian bayi paling banyak terjadi pada saat neonatal yaitu 0-28 hari yaitu 53% dari kematian bayi, penyebab utama adalah karena berat badan lahir rendah kurang dari 2.500 gram yang rentan terhadap adanya penyakit.
12-Januari-2007 Oleh : Dr. Nenny Retnasih, MKM. Subdin Pelayanan Dasar Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Propinsi Jawa Barat www.rumahzakat.org/detail.php?id=2920&kd=A - Tembolok -

PERTANYAAN
1. Kematian bayi paling banyak terjadi pada saat neonatal yaitu 0-28 hari yaitu 53% dari kematian bayi, penyebab utama adalah karena berat badan lahir rendah kurang dari 2.500 gram yang rentan terhadap adanya penyakit. Setiap jam 27 bayi meninggal dan 12 diantaranya meninggal pada masa neonatal. sebagai calon kesehatan masyarakat, Apa yang bisa kita lakukan untuk menekan angkaangka ini ? 2. AKB dan AKI di Propinsi Jawa Barat masih tinggi bila dibandingkan dengan angka

nasional yaitu 321,15/100.000 Kelahiran Hidup ( BPS, 2003 ) dan AKB 44,36/ 1000 Kelahiran Hidup ( BPS, 2003 ). Faktor apa yang melatarbelakangi sehingga AKI dan AKB di Provinsi Jawa Barat masih tinggi bila dibandingkan dengan angka nsional dan tindakan efektif apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah Jawa Barat melihat angka tersebut?

RIWAYAT HIDUP
PERIODE 31 Juli 1991 Lahirlah seorang bayi dari pasangan Drs. Djamaluddin dan Dra. St. Amirah dan diberi nama MUTMAINNAH DJAMALUDDIN di Desa Ongkoe Kec. Belawa Kab. Wajo TAMAN KANAK-KANAK ASADIYAH NO.12 ONGOE KEC. BELAWA KAB. WAJO SEKOLAH DASAR NEGERI 240 ONGKOE KEC. BELAWA KAB. WAJO SMP NEGERI 1 BELAWA KAB. WAJO Ayahanda tercinta wafat SMA NEGERI 1 BELAWA KAB. WAJO Tergabung dalam tim OSIS SMA Neg. 1 Belawa mengikuti ajang FFPPW (Festival Film Pendek Pelajar Wajo) 2008 sebagai salah satu kru dibalik layar dan Filmnya terpilih sebagai film terbaik dalam ajang FFPPW 2008. Nenek tersayang wafat FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PRODI KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN 2010 Hijrah ke Makassar dan tinggal di ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN Mengikuti pengkaderan FKM UH

1996-1998

1998-2004

2004-2007 20 April 2006 2007-2010 Mei 2008

31 Juli 2008 2010-sekarang

Agustus 2010

Agustus 2010sekarang Jenis kelamin Hobbi Agama perempuan

membaca, nonton tv (terutama acara olahraga) islam

Time is like a river. You cannot touch the same water twice, because the flow that has passed will never pass again. Enjoy every moment of life

MUTMAINNAH DJAMALUDDIN K11110024/ KESMAS A

ULASAN VIDEO HAND IN HAND

Istilah sehat daam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk mengatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman serta tidah ada cacat di tubuhnya.a adari pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960 Bab 1 Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa dua orang yang menari dalam idoe tersebut tidak sehat. Itu di karenakan dua orang dalam video hand in hand itu cacat, laki-laki dalam video tersebut kakinya buntung dan perempuan dalam vidoe tersebut salah satu tangannya tidak ada. Apakah karena cacat, maka seseorang bisa dikatakan tidak sehat? Apakah karena cacat, maka seseorang tersebut tidak bisa produktif lagi? Apakah karena cacat, maka sudah tidak ada lagi masa depan bagi orang tersebut? Apakah karena cacat, maka seseorang tidak bisa menghasilkan karya yang bagus? Batasan kesehatan tersebut diatas sekarang telah diperbaharui, bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni fisik, mental dan sosial. Maka dalam UU No. 32 tahun 1992, kesehatan mencakip 4 aspek yakni fisik(badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut di ilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Kemudian diperjelas lagi pada UU no 36 tahun 2009 yang berbunyi kesehatan adalah sehat baik secara fisik, mental, dan spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan secara sosial ekonomis. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis dubandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal ini berarti abahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.

Dari ulasan di atas, maka dapat saya tarik kesimpulan bahwa dua penari dalam vidoe hand in hand tersebut dapat dikatakan sehat. Mengapa demikian? Walaupun dua orang dalam video cacat, namun dilihat dari video tersebut kedua penai itu tidak merasakan sakit dan tidak mengeluh ada sesustu di badannya yang sakit. Secara objektif memang terlihat cacat, namun dalam video tersebut mereka tampak sangat sehat dan dapat melakukan sesuatu hal yang orang normalpun belum tentu dapat melakukannya. Dilihat dari video tersebut, organ tubuh mereka berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan, karena indikator kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Dilihat dari aspek ekonomi, terlihat bahwa mereka produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesustu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri secara finansial yaitu menari dengan sangat indahnya dengan keterbatasan yang mereka miliki. Dengan begitu, mereka dapat dikatakan sehat karena mereka produktif, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti.

Anda mungkin juga menyukai