Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 20 /PB/2010 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA HIBAH IBRD NOMOR TF 094760-ID (INDONESIA INFRASTRUCTURE SUPPORT TRUST FUND-WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT PREPARATION GRANT)

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka persiapan proyek Indonesia Infrastructure Support Trust Fund-Western Indonesia National Roads Improvement Project-WINRIP (Western Sumatera Coridor), Pemerintah Indonesia memperoleh dana hibah dari Pemerintah Australia yang diadministrasikan oleh Bank Dunia; b. bahwa untuk pengelolaan dana hibah IBRD Nomor TF 094760-ID perlu petunjuk pelaksanaan penyaluran dan pencairan dana hibah dimaksud; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Hibah IBRD Nomor TF 094760-ID (Indonesia Infrastructure Support Trust Fund-Western Indonesia National Roads Improvement Project Preparation Grant); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai, dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Dana Pinjaman Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4092); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597);
http://www.wikiapbn.org

6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418); 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.05/2006 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143.1/PMK.01/2009; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan; 11. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Nomor 185/KMK.03/1995 dan Kep.031/Ket/5/1995 tentang Tata Cara Perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pemantauan Pinjaman/Hibah Luar Negeri dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah dengan SKB Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Nomor 459/KMK.03/1999 dan KEP-264/KET/09/1999; 12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 239/KMK.01/1996 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1995 tentang Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang Dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.04/2000; 13. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA HIBAH IBRD NOMOR TF 094760-ID (INDONESIA INFRASTRUCTURE SUPPORT TRUST FUND-WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT PREPARATION GRANT). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
http://www.wikiapbn.org

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud dengan: 1. Hibah No.TF 094760-ID adalah hibah yang berasal dari Pemerintah Australia yang diadministrasikan oleh Bank Dunia untuk membiayai persiapan Western Indonesia National Roads Improvement ProjectWINRIP (Western Sumatera Coridor). 2. Pemberi Hibah Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat PHLN adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga multilateral, lembaga keuangan dan atau lembaga non-keuangan asing serta lembaga keuangan non-asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah negara Republik Indonesia, yang memberi hibah kepada Pemerintah Indonesia. 3. Naskah Perjanjian Hibah Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat NPHLN adalah naskah perjanjian atau naskah lain yang disamakan yang memuat kesepakatan mengenai hibah luar negeri antara Pemerintah Indonesia dengan PHLN. 4. Executing Agency adalah Kementerian Negara/Lembaga yang menjadi penanggung jawab secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan. 5. No Objection Letter, yang selanjutnya disebut NOL adalah persetujuan dari pemberi hibah atau donor atas suatu kontrak dengan jumlah batasan tertentu atau tanpa batasan nilai berdasarkan jenis pekerjaan yang sudah ditetapkan. 6. Initial Deposit adalah dana awal yang dapat ditarik dari hibah luar negeri dan ditransfer ke Rekening Khusus (Special Account) setelah NPHLN dinyatakan efektif. 7. Withdrawal Application, yang selanjutnya disingkat WA adalah dokumen yang digunakan untuk melakukan penarikan Initial Deposit dana hibah, pengisian kembali Rekening Khusus, dan/atau penarikan untuk penggantian atas pengeluaran-pengeluaran yang telah dibayarkan terlebih dahulu oleh Pemerintah. 8. Replenishment adalah pengisian kembali dana rekening khusus berkenaan yang berkurang karena pelaksanaan pembayaran melalui penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana rekening khusus dan sekaligus berfungsi sebagai pertanggungjawaban pemerintah kepada PHLN. 9. Reimbursement adalah penggantian kembali dana talangan Pemerintah yang terpakai akibat dana rekening khusus tidak mencukupi untuk pelaksanaan pembayaran melalui penerbitan SP2D rekening khusus dan sekaligus berfungsi sebagai pertanggungjawaban Pemerintah kepada PHLN. 10. Ineligible adalah pengeluaran atas SP2D rekening khusus berdasarkan Surat Perintah Membayar yang diajukan oleh PA/Kuasa PA yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam NPHLN, pengeluaran atas SP2D rekening khusus tersebut tidak diakui dan/atau tidak mendapat penggantian dari PHLN. 11. Closing Date adalah batas akhir waktu penarikan dana hibah luar negeri melalui penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. 12. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disebut DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh
http://www.wikiapbn.org

Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dan disahkan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

13. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 14. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya. 15. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara. 16. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara. 17. Rekening Khusus (Special Account) adalah Rekening Pemerintah yang berada di Bank Indonesia atau bank pemerintah lainnya yang ditunjuk Menteri Keuangan yang dibuka untuk menampung dana pinjaman/hibah luar negeri yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan pembangunan. 18. Surat Perintah Membayar, yang selanjutnya disingkat SPM adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Pejabat Penanda Tangan SPM untuk dan atas nama PA kepada Bendahara Umum Negara atau kuasanya berdasarkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pihak dan atas beban bagian anggaran yang ditunjuk dalam SPP berkenaan. 19. Surat Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disingkat SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara kepada Bank Operasional/Kantor Pos dan Giro untuk memindahbukukan sejumlah uang dari Kas Negara ke rekening pihak yang ditunjuk dalam SPM berkenaan. 20. Uang Persediaan, yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat revolving, diberikan kepada Bendahara Pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari Satuan Kerja yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung. 21. Tambahan Uang Persediaan, yang selanjutnya disingkat TUP adalah uang yang diberikan kepada Satuan Kerja untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP yang ditetapkan. 22. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja, yang selanjutnya disingkat SPTB adalah pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh PA/Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.
http://www.wikiapbn.org

Pasal 2 (1) Spesifikasi Hibah sebagai berikut:


a. Nomor Perjanjian Hibah b. Nomor Register c. Tanggal Penandatanganan d. Effective Date e. Closing date f. Jumlah Hibah g. Nomor Rekening Khusus h. Initial Deposit i. Executing Agency TF 094760-ID 70977101 22 Desember 2009 22 Desember 2009 30 November 2010 USD500,000 602.137411 USD150.000 Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum

(2) Perubahan terkait spesifikasi dan kategori hibah dimaksud sesuai amendment grant agreement dan/atau persetujuan PHLN, diatur dan ditetapkan melalui Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara atas nama Direktur Jenderal Perbendaharaan. BAB II PEMBEBANAN DAN PEMBAYARAN Pasal 3 (1) Tata cara pembayaran Rekening Khusus. dana hibah menggunakan mekanisme

(2) Pembayaran dibebankan pada Rekening Khusus Nomor 602.137411 pada Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. (3) Pembebanan dan pembayaran dilakukan sesuai kategori dan persentase pembiayaan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini. BAB III PENCAIRAN DANA Pasal 4 (1) Pencairan dana dilaksanakan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar SPM yang diajukan oleh PA/Kuasa PA berdasarkan DIPA. (2) Pada SPM tercantum nilai dan nomor hibah, nomor register, kode kategori, porsi pembiayaan, nilai, nomor dan tanggal kontrak termasuk adendum, nomor dan tanggal BAP serta tanggal NOL (apabila dipersyaratkan).

http://www.wikiapbn.org

(3) Dalam pelaksanaan pembayaran dengan UP/TUP, SP2D tidak dibebankan pada Rekening Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) tetapi dibebankan pada Rekening Kas Negara. (4) Pertanggungjawaban atas UP/TUP dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-77/PB/2005 tentang Tata Cara Penerbitan SP2D Rekening Khusus pada KPPN. (5) Sisa UP yang masih ada pada bendahara pada akhir tahun anggaran harus disetor kembali ke Kas Negara paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan. (6) Untuk keperluan pembayaran kontrak-kontrak valuta asing tidak diperkenankan merupiahkan tagihan valuta asing tersebut (sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-43/A/61/0392 tentang Pembayaran Mata Uang Asing/Valuta Asing (Valas) atas beban Rekening Khusus juncto Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-32/A/63/0295 tentang Pembayaran Mata Uang Asing/Valuta Asing (Valas) dan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-130/A/1989 tentang Petunjuk Tata Cara Penyaluran Pembiayaan Training dalam Rangka Bantuan Luar Negeri melalui Rekening Khusus). (7) Pengajuan dokumen untuk pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan kepada KPPN Khusus Jakarta VI. (8) Pembayaran terhadap kontrak-kontrak yang mempersyaratkan NOL, dapat dilaksanakan apabila SPM yang diajukan dilampiri copy NOL dimaksud sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-104/A/2000 tentang Penggantian Format NOL for Disbursement (Form 3B) bantuan IBRD menjadi Form 384 P (untuk pekerjaan kategori goods and works) dan Form 384 C (untuk pekerjaan kategori consultant) atas kontrak yang bersangkutan. NOL dari Bank Dunia merupakan NOL terhadap kontrak yang telah ditetapkan/ditandatangani (final/signed contract). BAB IV PENGISIAN KEMBALI DANA REKENING KHUSUS Pasal 5 (1) Pengisian/penggantian kembali dana Rekening Khusus dilaksanakan secara berkala dengan menyampaikan Withdrawal Application Replenishment/Reimbursement kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Pengelolaan Kas Negara (2) Executing Agency bersama PA/Kuasa PA menyusun dan menyiapkan konsep, Withdrawal Application Replenishment/Reimbursement dengan ketentuan sebagai berikut : a. PA/Kuasa PA mengirimkan copy SP2D Rekening Khusus beserta dokumen pendukungnya kepada Executing Agency. b. Executing Agency menerima copy rekening koran Rekening Khusus hibah berkenaan, dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Pengelolaan Kas Negara. c. Berdasarkan copy rekening koran Rekening Khusus dan copy SP2D Rekening Khusus yang diterima, Executing Agency menyiapkan dan menyampaikan konsep Withdrawal Application dalam rangka Replenishment/Reimbursement ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara.
http://www.wikiapbn.org

(3) Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Pengelolaan Kas Negara memeriksa dan meneliti Withdrawal Application yang diterima dari Executing Agency. Setelah Withdrawal Application dinyatakan benar, Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara membuat covering letter Withdrawal Application dan menyampaikan secara lengkap Withdrawal Application tersebut kepada PHLN. (4) Apabila Executing Agency/Kuasa PA tidak melaksanakan kewajiban untuk menyampaikan aplikasi replenishment/reimbursement secara berkala, dan mengakibatkan saldo dana yang tersedia pada Rekening Khusus berkenaan di Bank Indonesia tidak mencukupi, Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara dapat menerbitkan surat perintah penghentian pembayaran sementara kepada KPPN. (5) Pembayaran kembali atas penghentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat dilaksanakan setelah KPPN menerima surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Kas Negara. Pasal 6 (1) Dalam hal dipersyaratkan, Executing Agency menyusun Financial Statement of Special Account (FISSA) untuk kepentingan audit penggunaan rekening khusus oleh auditor. (2) FISSA yang telah diperiksa oleh auditor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Utang untuk selanjutnya diteruskan kepada PHLN berkenaan. BAB V PELAPORAN DAN PENGIRIMAN DOKUMEN Pasal 7 (1) Untuk keperluan pelaporan dan rekonsiliasi dengan Executing Agency setiap hari senin atau awal hari kerja minggu berikutnya, KPPN mengirimkan copy SP2D Rekening Khusus atas seluruh transaksi penerbitan SP2D Rekening Khusus minggu sebelumnya kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Pengelolaan Kas Negara dengan menggunakan ekspedisi tercepat. (2) Pengiriman dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikelompokkan per masing-masing kode PHLN dalam satu surat pengantar dan dialamatkan kepada: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pengelolaan Kas Negara Subdirektorat Dana Pinjaman dan Hibah Gedung Prijadi Praptosuhardjo I Lantai IV Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4, Kotak Pos 1127 Jakarta 10710 (3) Untuk KPPN yang tidak sekota dengan Kantor Bank Indonesia agar menyampaikan copy Surat Perintah Pembebanan (SPB) bersamahttp://www.wikiapbn.org

sama dengan lembar ke 2 SP2D Rekening Khusus berkenaan kepada Satker bersangkutan.

BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 8 (1) PPN, PPnBM, dan PPh yang terutang untuk porsi hibah luar negeri dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Pengesahan faktur pajak dan Surat Setoran Pajak dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 9 (1) Pengeluaran atas SP2D yang telah membebani Rekening Khusus tetapi belum dimintakan penggantiannya kepada PHLN dinyatakan backlog sampai dengan SP2D Rekening Khusus berkenaan diajukan Replenishment/Reimbursement dan telah mendapat penggantian. (2) Pengeluaran atas SP2D Rekening Khusus berdasarkan SPM yang diajukan oleh PA/Kuasa PA yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam NPHLN dikategorikan sebagai pengeluaran ineligible. (3) Atas pengeluaran yang dikategorikan ineligible sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pimpinan Kementerian Negara/Lembaga dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Anggaran. (4) Pengeluaran yang dikategorikan ineligible sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menjadi tanggung jawab Kementerian Negara/ Lembaga yang bersangkutan dan harus diperhitungkan dalam revisi DIPA tahun anggaran berjalan atau dibebankan dalam DIPA tahun anggaran berikutnya. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 7 Juni 2010 DIREKTUR JENDERAL,

HERRY PURNOMO
http://www.wikiapbn.org

NIP. 060046544

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 20 /PB/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA HIBAH IBRD NOMOR TF 094760-ID (INDONESIA INFRASTRUCTURE SUPPORT TRUST FUND-WESTERN INDONESIA NATIONAL ROADS IMPROVEMENT PROJECT PREPARATION GRANT)

DAFTAR PERSENTASE PEMBIAYAAN Dana Hibah IBRD Number TF-094760 ID Western Indonesia National Roads Improvement Project Preparation Grant Rekening Khusus Nomor 602.137411 Porsi Pembiayaan Hibah
(3)

Kode

Uraian Kategori

Batas Maksimal Nilai Kontrak SOE Yang Tidak Perlu NOL dari Bank Dunia
(4)

(1)

(2)

Consultants services *

100%

Sesuai Procurement Plan

DIREKTUR JENDERAL,

HERRY PURNOMO NIP. 060046544

http://www.wikiapbn.org

http://www.wikiapbn.org

Anda mungkin juga menyukai