1
Pram 07/2008
1. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara 2. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah
2
3. Latar Belakang
Penerimaan dan Pengeluaran tidak melalui satu
rekening Rekening penerimaan/pengeluaran tersebar di banyak bank umum dan di Bank Indonesia
Tingginya biaya pengelolaan rekening Idle cash
Belum tersedianya perencanaan kas yang baik Sulit untuk mengetahui jumlah uang yang dimiliki oleh negara secara cepat Saldo kas belum mendapatkan remunerasi yang
layak
4.
BG-BI
KPPN SP2D
SP2D
Bank Persepsi SGG Penerimaan SGG Pengeluaran BOI Non Gaji BOI Gaji BO II
SP2D
BO III
Setoran Pajak/ PNBP Wajib Pajak/ Wajib Bayar Wajib Pajak/ Wajib Bayar Rekanan/ Bendahara Rekanan/ Bendahara Bendahara/ Pegawai
Bank Persepsi
Transfer PBB/ BPHTB
Bagi Hasil
Pemda
KPPN KBI
Permintaan Dana KPPN Non KBI
SP2D
BO III
Setoran Pajak/ PNBP Wajib Pajak Wajib Bayar Wajib Pajak Wajib Bayar Rekanan Bendahara Rekanan Bendahara
Bagi Hasil
Bendahara Pegawai
Pemda
8.3. Penempatan/Placement
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Pasal 14 ayat 2)
Semua penerimaan negara masuk ke Rekening Kas Umum Negara dan semua pengeluaran negara keluar dari Rekening Kas Umum Negara
Peraturan Menteri Keuangan No.98/PMK.05/2007 tentang Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil pada Bank Umum Mitra Kerja KPPN dalam Rangka Penerapan TSA
Di 178 KPPN
10
b) Prinsip-prinsip TSA
ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di Bank Indonesia (BI) Penerapan Zero-Balance atas rekening pemerintah yang berada di luar BI Minimalisasi Cash Float dan Idle Cash
11
1 September 2006 untuk rekening pengeluaran diterapkan di 50 KPPN termasuk KPPN Jakarta II, Batam dan Bekasi (sistem sentralisasi)
1 Oktober 2007 seluruh KPPN sudah melaksanakan TSA (rekening pengeluaran).
12
Tidak ada float penerimaan dan pegeluaran. Rekening penampungan sementara (transit
accounts) harus dinihilkan seriap hari. Sistem pembayaran/penerimaan elektronik untuk mendukung fungsi treasury Adanya imbalan yang diberikan kepada bank atas penyediaan jasa perbankan Bank sentral memberikan imbalan kepada treasury atas saldo TSA
13
DJPBN
Bilyet Giro
Pengisian dana
Penihilan secepat-cepatnya Pukul16.30 waktu setempat - selambat-lambatnya pukul 17.30 WIB
KP BOI
RPKBUN -P
BO I BO I
Pemindahbukuan
KPPN
3 hari kalender sebelum tanggal pembayaran gaji
Kantor Pos
BO II
Bayar
Yang berhak
14
Pemerintah Daerah
Rekonsiliasi
DJPBN
Bagian Pemda
BO III
Laporan
Laporan
Laporan
KPPN
Bank Persepsi
Bank Persepsi
Bank Persepsi
15
16
a) Latar Belakang
Permasalahan yang dihadapi : Selama ini Pemerintah belum dapat mengetahui seberapa besar penerimaan, pengeluaran dan saldo kas, harian maupun dalam jangka waktu tertentu Pada negara berkembang, pemantauan atas realisasi kas (anggaran) lebih diutamakan daripada pemantauan kas pada masa yang akan datang. Pemerintah menyimpan sejumlah uang yang sangat besar (idle cash) di Bank Indonesia dan di bank umum sebagai langkah antisipasi atas pengeluaran negara Pemerintah masih melakukan pinjaman meskipun kas negara dalam keadaan surplus
17
dan pembiayaan
pemerintah
18
b) Landasan Hukum
PP No.39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Uang Negara/Daerah Pasal 32, Menteri Keuangan Selaku BUN/Kuasa BUN bertanggungjawab untuk membuat perencanaan kas dan menetapkan saldo kas minimal. Rancangan PMK tentang Perencanaan Kas Pemerintah dan Perdirjen tentang Perencanaan Kas Pemerintah saat ini sedang disusun Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan (SE02/PB/2006) tanggal 6 Januari 2006, tentang : Penyampaian Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (perencanaan kas) Instansi/Satuan Kerja Pemerintah Pusat/Daerah
19
c) Definisi
Perencanaan Kas adalah kegiatan : memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas pada waktu tertentu mengetahui kemungkinan terjadinya cash mismatch Mengetahui saldo kas
20
d) Tujuan
Perencanaan kas pemerintah bertujuan Untuk memastikan bahwa negara memiliki saldo kas yang cukup untuk membiayai kewajiban negara dalam rangka pelaksanaan APBN. Oleh karena itu, perencanaan kas
merupakan suatu kegiatan yang terusmenerus (continuous) mulai dari tahap pengumpulan data, pengolahan data untuk membuat forecast hingga pelaporan.
21
e) Metode
Proyeksi kas didasarkan pada rencana penerimaan dan
Dapat menggunakan trend realisasi kas lima tahun yang lalu Menggunakan dokumen tertentu Proyeksi di-update berdasarkan data yang disampaikan oleh
instansi terkait
Telescopic projection
Evaluasi
22
f) Pelaksanaan
Sumber Data (RPMK) :
Cash Planning Information Network : DJPBN (RDI,RPD) DJP (PPH, PPN, PBB,BPHTB, Pajak Lainnya) DJA (Subsidi, PNBP,belanja lain-lain) DJPU (bunga dan pokok utang, SBN) DJBC (bea masuk /keluar (Pungutan ekspor), cukai) DJPK (DAK, DBH, DAU ) DJKN (Penjualan aset restrukturisasi perbankan) Kementerian/Lembaga Lain : Masing-masing instansi tersebut memberikan
Menko kesra (subsidi pangan) Dep. Pertanian (subsidi benih dan pupuk)
23
f) Pelaksanaan ...
Kementerian negara/lembaga dan pihak-pihak
lain yang terkait wajib menyampaikan proyeksi penerimaan dan pengeluaran secara periodik kepada Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara. Keberhasilan pembuatan perencanaan kas yang baik sangat bergantung kepada koordinasi dan dukungan dari seluruh departemen/lembaga serta kecermatan mereka dalam pembuatan perencanaan penerimaan dan pengeluaran masing-masing departemen/lembaga.
24
g) Pelaporan
format Pelaporan Sesuai RPMK tentang Perencanaan Kas
Pemerintah untuk tingkat Satker
f. Pelaporan
25
g) Pelaporan ...
Format Pelaporan Sesuai RPMK tentang Perencanaan Kas Pemerintah untuk tingkat KPPN
26
27
Kualitas Data
Forecasting Model
Variance Analysis
Pembuatan Laporan
28
Sanksi ??
Ya
Tidak
Pencairan dana
Penundaan pencairan dana sampai diterima perencanaan kas yang diupdate Batas maksimal pencairan sebesar perencanaan kas yang telah disampaikan (cash limit)
29
h) Tindak Lanjut
Tindak lanjut atas perencanaan kas pengelolaan kekurangan/kelebihan kas (cash mismatch) : Pengelolaan kekurangan kas
penarikan dari penempatan pada Bank Sentral; penarikan dari penempatan pada Bank Umum; menjual SUN yang dalam rangka pengelolaan kas di pasar
sekunder; melakukan peminjaman dana tunai dengan jaminan SUN; dan/atau Menerbitkan SUN dalam rangka pengelolaan kas.
Penempatan pada Bank Sentral; Penempatan pada Bank Umum; Membeli SUN dari pasar sekunder; dan/atau Memberikan pinjaman dana tunai dengan jaminan SUN (reverse repurchase).
30
8.3. Penempatan/Placement
31
Memungkinkan investasi dalam SUN rangka pengelolaan kas. Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang disimpan pada BI
Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang disimpan pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada bank umum yang bersangkutan
Memberikan batasan implementasi ayat 23 selama masa transisi, dimana dinyatakan bahwa hingga saat semua SBI digantikan dengan SUN, BI akan membayar pada tingkat suku bunga yang sama dengan fasilitas BLBI
b) Penempatan Kas
Ketentuan Pada PP No.39 Tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah oleh BUN : Pasal 15
Memungkinkan untuk membuka rekening di Bank Sentral untuk penempatan atas kelebihan dana pada RKUN.
Pasal 36
Melakukan penempatan pada Bank Sentral/Bank Umum (ayat 1) Melakukan investasi pada pada Surat Utang Negara (ayat 3)
c)
sekunder; melakukan peminjaman dana tunai dengan jaminan SUN; dan/atau Menerbitkan SUN dalam rangka pengelolaan kas.
(reverse repurchase).
34
9. Tantangan
Kesiapan sumber daya manusia Koordinasi dengan Bank Indonesia Sistem informasi yang belum memadai Kondisi geografis Indonesia
35
Terima Kasih
36
Pram 07/2008
Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta Pusat Telp. 021-3860487 021-3449230 (ext.5400) Fax. 021-3524026
Wibawa Pram Sihombing - 10/2008 drpram2002@yahoo.com
37