Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Gedung Prijadi Praptosuhardjo III Lantai 1-2, Jalan Budi Utomo No. 6 Jakarta 10710; Telepon: 021-3847068, 3449230 Psw. 5500;
Faksimile (021) 3864776; Laman: www.djpb.kemenkeu.go.id

NOTA DINAS
NOMOR ND-202/PB.6/2023

Yth. : Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Dari : Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Sifat : Biasa
Lampiran : -
Hal : Penyesuaian Kebijakan Akuntansi atas Penyaluran Dana Bagi Hasil/ Dana
Alokasi Umum melalui Fasilitas Treasury Deposit Facility
Tanggal : 10 Maret 2023

Menindaklanjuti Nota Dinas kami nomor: ND-67/PB.6/2023 tanggal 25 Januari 2023 hal
Kebijakan Akuntansi atas Penyaluran Dana Bagi Hasil melalui Rekening Treasury Deposit Facility
Transfer ke Daerah (TDF-TKD) dan Nota Dinas nomor: ND-153/PB.6/2023 tanggal 19 Februari 2023
hal Penegasan Kebijakan Akuntansi atas Penyaluran Dana Bagi Hasil/Dana Alokasi Umum Melalui
Fasilitas Treasury Deposit Facility, dapat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam Nota Dinas dimaksud disampaikan antara lain:
a. Kebijakan umum Penyaluran DBH/DAU melalui Rekening TDF-TKD;
b. Proses bisnis penyaluran DBH/DAU melalui Rekening TDF-TKD; dan
c. Perlakuan akuntansi pada Pemerintah Daerah atas pengelolaan DBH/DAU melalui Fasilitas
TDF baik berupa penyaluran pokok DBH/DAU maupun penyaluran remunerasi DBH/DAU.
2. Dalam perkembangannya, Kementerian Keuangan bersama Kementerian Dalam Negeri telah
melakukan pemaparan kepada BPK RI, dan setelah itu ditindaklanjuti dengan pembahasan dua
pihak antara Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
3. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan akuntansi pada
Pemerintah Daerah di antaranya:
a. Kebijakan, sistem, dan aplikasi yang belum seragam yang digunakan oleh Pemerintah Daerah;
dan
b. Rekening TDF-TKD yang ada di Bank Indonesia yang secara langsung dikelola oleh Pemerintah
Pusat.
4. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, perlu menyesuaikan kebijakan akuntansi sebelumnya
dengan perlakuan sebagai berikut:
a. Perlakuan akuntansi atas penyaluran pokok DBH/DAU melalui Fasilitas TDF adalah:
1) Dalam hal pokok DBH/DAU telah disalurkan dari RKUN ke Rekening TDF-TKD, Pemda
mencatat sebagai Aset Lainnya (Neraca) pada Pendapatan Transfer-Dana Transfer Umum
DBH/DAU (LO). Namun, dalam hal terdapat DBH Kurang Bayar yang sudah diakui sebagai
Piutang Dana Transfer Umum (Neraca) dan Pendapatan Transfer- Dana Transfer Umum
DBH/DAU (LO) pada periode sebelumnya, maka cukup dilakukan reklasifikasi dari Piutang
Dana Transfer Umum (Neraca) ke Aset Lainnya (Neraca).
2) Dalam hal pokok DBH/DAU telah dilakukan penarikan oleh Pemda dari Rekening TDF-TKD
dan telah disalurkan ke RKUD, Pemda mencatat sebagai Kas di RKUD (Neraca) pada Aset
Lainnya (Neraca), dan mengakui pendapatan dengan mencatat Estimasi Perubahan Saldo
Anggaran Lebih (SAL) pada Pendapatan Transfer-Dana Transfer Umum DBH/DAU (LRA).
2
b. Perlakuan akuntansi atas penyaluran remunerasi DBH/DAU melalui Fasilitas TDF adalah:
1) Dalam hal BI telah memberikan remunerasi atas DBH/DAU yang dibayarkan melalui fasilitas
TDF dengan skema transfer ke RKUN, namun belum ditarik dan ditransfer ke RKUD, maka
Pemda mencatat sebagai Piutang Lain-Lain PAD yang Sah (Neraca) pada Pendapatan
Bunga-Lain-Lain PAD yang Sah atau akun sejenisnya (LO).
2) Dalam hal remunerasi atas DBH/DAU yang dibayarkan melalui fasilitas TDF telah disalurkan
dari RKUN ke RKUD, Pemda mencatat sebagai Kas di RKUD (Neraca) pada Piutang Lain-
Lain PAD yang Sah (Neraca), dan mengakui pendapatan dengan mencatat Estimasi
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada Pendapatan Bunga - Lain-Lain PAD yang Sah
atau akun sejenis (LRA).
5. Dapat kami sampaikan bahwa Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan dan Pertanggungjawaban
atas pembayaran DBH dan/atau DAU Melalui Fasilitas TDF akan diatur oleh Kementerian Dalam
Negeri.
6. Berkenaan dengan hal tersebut dan sambil menunggu kebijakan yang diterbitkan oleh Menteri
Dalam Negeri, dalam hal pemda membutuhkan asistensi/konsultasi perlakuan akuntansi atas
transaksi dimaksud, Kanwil DJPb agar dapat menyampaikan kebijakan akuntansi sebagaimana
angka 4.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.

Ditandatangani secara elektronik


Fahma Sari Fatma

Tembusan:
1. Direktur Dana Transfer Umum
2. Direktur Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer
3. Direktur Pengelolaan Kas Negara
3

Anda mungkin juga menyukai