Anda di halaman 1dari 4

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- '22 /PB/2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL PENELITIAN BAGI PENELITI DAN/ATAU PEREKAYASA

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan penyaluran Dana Block Grant Penelitian kepada Peneliti dan/atau Perekayasa melalui Mekanisme Bantuan Langsung yang bersumber pada DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, diperlukan petunjuk penyaluran dan pencairan dana dimaksud; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Bantuan Sosial Penelitian bagi Peneliti dan/atau Perekayasa;

b.

Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 6. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; MEMUTUSKAN:

Menetapkan

. PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL PENELITLAN BAGI PENELITI DAN/ATAU

PEREKAYASA. ~

BABI KETENTUANUMUM Pasal1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Bantuan Sosial Penelitian bagi Peneliti dan/atau Perekayasa, yang selanjutnya disebut Dana Bantuan Sosial Penelitian adalah dana yang dialokasikan dalam DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009 yang diberikan kepada para Peneliti dan/atau Perekayasa pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Negara/Lembaga untuk membiayai sejumlah penelitian dan/atau perekayasaan.

2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Negara/ Lembaga, yang selanjutnya disebut Balitbang K/L adalah suatu badan yang melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan. 3. Peneliti adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan penelitian dan/atau pengembangan pada satuan organisasi penelitian dan pengembangan instansi pemerintah. 4. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan Teknologi dalam suatu kelompok kerja fungsional pada bidang Penelitian Terapan, Pengembangan, Perekayasaan, dan Pengoperasian, yang diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh Pejabat yang berwenang. 6. Naskah Perjanjian Ke~asama adalah Naskah yang memuat perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dan Pimpinan Balitbang K/L yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban, dan tanggung jawab yang jelas, berdasarkan kesepakatan bersama. 7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, yang selanjutnya disebut DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh MenterilPimpinan Lembaga selaku pengguna Anggaran dan disahkan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. 8. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang memperoleh kewenangan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara. 9. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 10. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran untuk menggunakan anggaran yang dikuasakan

kepadanya. ~

- 2-

11. Surat Perintah Membayar Langsung, yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah surat perintah membayar langsung kepada pihak ketiga yang diterbitkan oleh PAiKuasa PA atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya. 12. Surat Perintah Pencairan Dana, yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara kepada Bank OperasionaliKantor Pos dan Giro berdasarkan Surat Perintah Membayar untuk memindahbukukan sejumlah uang dari Kas Negara ke rekening pihak yang ditunjuk dalam SP2D berkenaan.

BABII PENYEDIAAN DAN PENYALURAN DANA Pasal 2 (1) Dana Bantuan Sosial Penelitian dialokasikan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran 2009. (2) Dana Bantuan Sosial Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disalurkan melalui Balitbang K/L berdasarkan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan Pimpinan Balitbang K/L. (3) Jumlah dana yang tercantum dalam DIPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pagu maksimal yang tidak dapat dilampaui. Pasal3 (1) Balitbang K/L menyalurkan dana bantuan sosial penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 melalui: a. Pusat Penelitian; b. Unit Pelaksana Teknis; atau c. Langsung kepada penanggung jawab Penelitian. (2) Penetapan Penerima dana bantuan sosial penelitian dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Balitbang KlL. Pasal4 (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran Dana Bantuan Sosial Penelitian dari Balitbang K/L kepada Peneliti dan/atau Perekayasa diatur dalam Pedoman Penyaluran Dana Bantuan Sosial Penelitian bagi Peneliti dan/atau Perekayasa. (2) Besarnya dana bantuan sosial penelitian yang disalurkan oleh Pimpinan Balitbang K/L sesuai dengan Naskah Perjanjian Kerjasama. (3) Seluruh dana bantuan sosial penelitian harus sudah disalurkan kepada peneliti dan/atau perekayasa sebelum tahun anggaran berakhir. ~

- 3-

BAB III PENCAIRAN DANA Pasal 5

(1) Atas dasar SPM-LS yang diajukan oleh Kuasa PA Direktorat Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, KPPN Jakarta III melakukan pengujian atas SPM-LS dimaksud dan melaksanakan pencairan dana dengan menerbitkan SP2D untuk untung rekening Bendahara Pengeluaran Balitbang K/L. (2) Penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BABIV SISA DANA Pasal6 (1) Dana yang tidak dicairkan pada KPPN Jakarta III sampai dengan akhir tahun anggaran dinyatakan hangus. (2) Apabila pada akhir tahun anggaran terdapat sisa dana yang tidak tersalurkan kepada Peneliti dan/atau Perekayasa maka sisa dana tersebut wajib disetorkan kembali ke rekening Kas Negara sebagai pengembalian belanja. (3) Bukti setoran sisa dana sebagaimana disampaikan kepada KPPN Jakarta III. BABV KETENTUAN PENUTUP Pasal7 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. dimaksud pada ayat (2)

-4-

Anda mungkin juga menyukai