Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan Di era kontemporer seperti sekarang, perkembangan alat telekomunikasi saat ini terjadi dengan sangat pesat.

Hal ini mengakibatkan jarak dan waktu bukanlah halangan untuk menjalin komunikasi. Dunia seolah-olah berada dalam genggaman atau global village. Perkembangan teknologi komunikasi umumnya terjadi dalam hal perangkat keras, yang terdiri dari material atau desain bentuk, dan perangkat lunak, yang terdiri dari software yang memiliki kemampuan tingkat tinggi, terkadang hingga fungsi yang menyerupai komputer. Kesemuannya ini bertujuan untuk mencapai tingkat kepraktisan, efektifitas, dan efisiensi yang tinggi. Perubahan masyarakat ini sudah mengarah ke revolusi informasi. Revolusi informasi pada saat ini tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan revolusi industri pada abad ke-19 yang merubah pola hidup masyarakat Inggris dari agraris menjadi masyarakat industri. Banyaknya fasilitas dan informasi yang tersedia membuat sebagian orang ketagihan. Komputer, gadget, dan internet saat ini menjadi pemicu faktor kecanduan layaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Dari sekian banyak alat telekomunikasi yang dikenal, salah satunya adalah telepon genggam. Telepon genggam merupakan alat komunikasi yang paling menonjol dan sangat digandrungi oleh masyarakat. Penyebaran informasi melalui telepon diperkirakan melebihi kecepatan model komunikasi apapun. Disamping itu, operator-operator telekomunikasi kini saling berlomba menawarkan kemudahan dan layanan yang lengkap. Terwujudnya komunikasi dua arah melalui telepon seluler, memudahkan interaksi antara individu. Sayangnya, tidak semua perkembangan alat telekomunikasi berdampak positif, bahkan sejauh ini pengguna alat telekomunikasi mulai menunjukan dampak negatif sebagai akibat dari intensitas penggunaan alat telekomunikasi yang berlebih. Bagi beberapa orang alat telekomunikasi memang salah satu media untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja, namun bagi sebagian yang lain alat telekomunikasi justru membawa dampak negatif. Dampak negatif tersebut, dapat disebut sebagai kecanduan teknologi (tecnology addict). Blackberry dan Dampaknya Media komunikasi elektronik secara umum, dan telepon genggam secara khusus, seolah membuat dunia ada di genggaman kita. Memang, kepemilikan gadget yang mendukung akses internet seperti Blackberry atau Android yang mampu online 24 jam tanpa batas. Di dalam perangkat Handphone berteknologi tinggi ini sudah diberi layanan internet service, sehingga internet bisa dijangkau di mana saja, siapa saja dan kapan saja. Blackberry diperkenalkan pertama kali oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Sedangkan di Indonesia Blackberry dipopulerkan oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Namun, dalam perkembangannya disebarkanluaskan oleh beberapa operator besar lainnya, seperti Telkomsel dan Excelcom. Selain dapat digunakan untuk sms dan telepon, fasilitas dan kemudahan yang terdapat dalam Blackberry adalah Blackberry messenger, fasilitas push e-mail (mengirim pesan elekrotnik), browsing, hiburan seperti musik, maupun video kamera dan juga kemampuan menyimpan data yang hampir mirip seperti komputer. Dengan fasilitas yang dimiliki oleh Blackberry, Blackberry mampu dengan mudah mencuri perhatian masyarakat, baik dikalangan businessmen maupun pelajar. Hal ini mampu merubah pola hidup mereka sehingga memiliki daya konsumtif yang cukup tinggi. Kemudahan layanan yang disediakan membuat Blackberry banyak dimanfaatkan untuk bisnis. Sebagai contoh menawarkan produk dagangan, mengirim proposal kepada klien atau

bisnis online yang lain. Di sisi lain, Blackberry sekarang menjadi tren bahkan sudah sebagai lifestyle. Sehingga, banyak orang mulai berlomba-lomba membeli Blackberry tanpa mempunyai tujuan penggunaanya. Tak heran kalau Blackberry akhirnya menjadi mode masyarakat kontemporer. Selain kemasan yang sangat praktis, bagi kalangan yang memerlukan informasi dengan cepat, Blackberry merupakan perangkat telekomunikasi yang relatif cepat. Dapat diakses dengan cepat tanpa harus susah-susah berada di depan laptop atau komputer. Blackberry dan Remaja Masa remaja adalah masa yang membutuhkan dorongan atau koneksi hubungan individu dengan orang lain. Dengan fasilitas yang tawarkan Blackberry, akan membantu seorang remaja untuk menjalin koneksi. Sehingga, Blackberry bagi kalangan remaja sudah menjadi gaya hidup. Akhir-akhir ini, fenomena gaya hidup penggunaan Blackberry di kalangan remaja mucul ke permukaan. Salah-satunya ialah yang berkaitan dengan interaksi, gaya hidup dan identitas. Dengan kata lain, ketiga persoalan tersebut merupakan yang paling umum ditemui di kalangan remaja. Saya akan membahas ketiga persoalan ini lebih detail. Pertama, dalam interaksi. Blackberry sangat membantu untuk mendapatkan informasi. Bagi remaja yang berada di komunitas Blackberry atau mayoritas komunitasnya menggunakan Blackberry, itu akan sangat membantu karena dengan Blackberry messenger komunikasi antar individu menjadi lebih cepat dan murah. Mereka tidak perlu membayar setiap ingin mengirim pesan melalui Blackberry messeger karena mereka sudah membayar paket terlebih dahulu. Komunikasi informasi juga menjadi lebih cepat dengan fasilitas chatting online 24 jam tanpa batas. Sebelum teknologi komunikasi berkembang seperti saat ini, cara berinteraksi antar individu dapat dikatakan masih konvensional, bertemu untuk sekedar menayakan kabar, nongkrong di kantin untuk mengobrol, bergosip atau diskusi bersama teman. Akan tetapi, belakangan ini kondisi seperti itu nyaris berubah. Untuk berinteraksi, para remaja tidak perlu lagi bertemu secara langsung. Mereka dapat menjalin interaksi melalui teknologi. Bahkan salah satu dampak nyata penggunaan teknologi komunikasi elektronik terutama Blackberry adalah diskusi maya. Blackberry memiliki kemampuan multitask yang memadahi, dengan sehingga memungkingkan remaja untuk melakukan diskusi maya layaknya diskusi yang sebenarnya. Mereka dapat dengan mudah bertukar pendapat, saling mengirim gambar atau mengirim data. Sebagai contoh, seorang pelajar yang sedang melakukan diskusi penelitian dengan pembimbingnya. Biasanya dia hanya diminta untuk mengirim proposal penelitian secara online, maka dalam hitungan detik proposal tersebut sudah sampai kepada pembimbing. Selain diskusi maya, dengan fasilitas yang komplit dan koneksi yang cepat, membuat trasformasi informasi dapat lebih mudah, bilamana ada informasi penting dapat disebarluaskan secara cepat dan mudah. Misalnya jika ada jadwal ulangan harian mendadak dapat disebarluaskan secara cepat dengan mengirim ke seluruh kontak Blackberry messenger. Namun bagi sebagian remaja Blackberry sudah menjadi candu. Seperti tidak ada Blackberry maka hidup mereka hampa, sepi serasa hidup sendiri. Setiap hari tidak pernah lepas dari Blackberry, dari bangun tidur hingga tidur lagi Blackberry selalu ada dalam genggaman. Mereka lebih asyik dengan Blackberry-nya, tanpa mempedulikan kondisi yang ada disekitarnya. Duduk diam 1-2 jam di satu tempat dengan Blackberry di tangan, asyik sendiri dengan sekali-kali tertawa dan terkadang kesal sendiri. Akhirnya secara tidak sadar, mereka mengalami addicted Blackberry yaitu kecandun blackberry. Sebagai contoh, saat makan malam biasanya sebuah keluarga berbincang-bincang dengan penuh keakraban, namun karena sering sibuk dengan Blackberry-nya akraban tersebut lama-kelamaan akan

hilang. Kedua, kaitan antara Blackberry dengan gaya hidup remaja. Blackberry dapat merubah gaya hidup seseorang. Pengguna Blackberry di Indonesia kian hari semakin bertambah. Namun, kebanyakan dari mereka ternyata menggunakan Blackberry hanya untuk kepentingan lifestyle, atau sekedar untuk gensi bukan keperluan untuk menunjang aktivitas yang lebih penting. Blackberry dijadikan sebagai ikon gaya hidup, mereka menggunakan Blackberry untuk bersosialisasi seperti mengakses Facebook dan Twitter. Padahal fungsi Blackberry, jauh lebih luas ketimbang hanya untuk mengakses situs jejaring sosial itu. Tentu akan lebih bermanfaat bila fitur Blackberry digunakan secara optimal pula. Dampak negatif yang lain bagi penggunanya seperti, akan bermalas-malasan mengerjakan tugasnya, hidup dengan dunianya sendiri dan jarang konsen bila orang bertanya seperti orang autis. Selain itu, remaja yang tengah menghadapi kecanduan Blackberry dan media sosial dengan gejala mirip kecanduan narkoba. Ketiga, hubungan Blackberry dengan identitas remaja. Masa muda merupakan saatsaat dimana seorang individu mulai mencari jati diri, setidaknya inilah pandangan sebagian orang. Dalam fase ini biasanya seorang remaja berupaya menunjukan eksistensi dirinya agar terlihat lebih menonjol dari yang lain. Remaja di Indonesia lekat dengan sifat latah. Setiap muncul tren baru membuat orang berbondong-bondong untuk turut mengikuti perkembanga agar tidak dibilang ketinggalan zaman. Hal ini juga terjadi dengan penggunaan Blackberry, yang mana Blackberry masih menjadi tren handphone khusunya dikalangan remaja. Kemunculan Blackberry sempat menyita perhatian semua orang yang belum memilikinya. Setelah Personal Digital Assitant (PDA) perlahan-lahan mulai ditinggalkan, dan berakhir ke Blackberry khususnya bagi penggila internet ataupun chatting. Sering kita lihat remaja menenteng Blackberry, hampir setiap menit mereka memainkan Handphonenya. Sejauh ini, Blackberry telah menjadi suatu wahana untuk men-display siapa diri kita. Dengan memainkan Blackberry, seorang remaja secara tidak langsung menunjukan eksistensi dirinya bahkan lebih terkesan pamer dengan memiliki Blackberry. Tren remaja sekarang mengalami demam Blackberry. Kalau tidak memegang Blackberry, rasanya kita tertinggal model bahkan bagi remaja yang tidak memiliki Blackberry sering dipandang sebelah mata. If you don't have Blackberry you are no one sepertinya kalimat itu dapat menggambarkan bagaimana keberadaan Blackberry sangat mempengaruhi identitas remaja. Tiap orang pasti memiliki keinginan dan mempunyai sesuatu yang menjadi identitasnya. Blackberry kini sabagai simbolisasi atau ciri khas yang mewaliki citra yang ada di diri kita sendiri. Menurut sebagian remaja, mereka merasa gaya karena sampai detik ini Blackberry masih diminati oleh masyarakat terutama kalangan remaja. Handphone ini seakan sudah menjadi perhiasan bagi pemiliknya sendiri yang selalu terpakai dan sudah menjadi satu paket aksesoris setiap harinya. Tidak bisa dipungkiri, dengan memiliki Blackberry dapat memberikan kepercayaan diri bagi sebagian penggunanya. Jika dibangingkan dengan telepon lainnya, Blackberry memang lebih styles. Blackberry memiliki kelebihan aplikasi yang belum tentu dimiliki oleh handphone lainnya, kebanggaan tersendiri bila memegang Blackberry karena saat ini handphone ini masih digemari oleh masyarakat. Tidak sedikit remaja yang memaksakan untuk mengikuti tren Blackberry agar tidak dibilang kuno. Untuk membeli handphone Blackberry dan paketnya cukup menguras isi kantong terlebih untuk remaja yang mayoritas belum memiliki penghasilan. Terkadang tindakan yang dilakukan oleh remaja untuk mengikuti tren dapat dikatakan kurang rasional. Sebagai contoh, seorang remaja rela tidak makan hanya untuk membeli paket Blackberry. Ini merupakan suatu hal yang ironis, bukankah sebaiknya remaja lebih mengedepankan kebutuhan pangan daripada sekedar memenuhi hasrat menggunakan Blackberry?

Solusi 1. Preventif Preventif dalam istilah bahasa Inggris berarti pencegahan atau mencegah. Dalam referensi lain preventif adalah penyampaian suatu maksud untuk mencari jalan keluar atau bersifat mencegah supaya jangan terjadi. Menurut Dewa Ketut Sukardi upaya preventif merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.Upaya Preventif juga dapat di maksud sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis, terencana dan terarah untuk menjaga sesuatu hal agar tidak meluas atau timbul. Dalam pemaknaan ini upaya preventif memiliki konotasi negatif yaitu sesuatu masalah atau suatu hal yang berusaha untuk dicegah. Adapun sesuatu yang di maksud itu mengandung bahaya baik bagi lingkup personal maupun global. Upaya preventif lebih besar manfaatnya, karena apa bila masalah itu meluas akan amat sulit menanggulanginya. Sebab terdapat banyak bahaya yang akan menimpa remaja. Pada dasarnya upaya-upaya terbagi dalam beberapa jenis antara lain : 1). Upaya Korektif. Upaya korektif adalah upaya untuk memecahkan atau mengatasi masalahmasalah atau kesulitan yang dihadapi olehindividu atau dalam hal ini diartikan dengan remaja. 2). Upaya Preservatif. Upaya preservatif yaitu memelihara atau mempertahankan kondisi yang telah kondusif atau baik, jangan sampai terjadi keadaan yang tidak baik. 2. Upaya Kuratif. Upaya pembinaan adalah upaya yang bertujuan untuk membimbing remaja kembali kepada jalur yang semula, dari yang mulanya menjadi remaja kecanduan blackbery menjadi remaja yang bisa tidak tergantungan. Upaya ini juga berusaha untuk membangun rasa kepercayaan diri remaja agar bisa bersosialisasi dengan lingkungannya. 3. Upaya Adaptasi Upaya adaptasi adalah upaya yang berusaha untuk membantu terciptanya penyesuaian antara remaja dan lingkungannya sehingga dapat timbul kesesuaian antara pribadi remaja dan keluarga/sekolah atau masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai