: Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat miskin : Penurunan tingkat kemiskinan : Jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan : 8-10% pada akhir 2014 SASARAN STRATEGIS (OUTCOME, OUTPUT YANG DIHARAPKAN)
Outcomes: Meningkatnya pemenuhan pelayanan dasar dan kualitas kebijakan PK (affirmative policy )
NO
I.
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Penyempurnaan Kualitas Kebijakan Perlindungan Sosial Berbasis Keluarga 1. Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan jaminan kesehatan Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan 59 100 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pembinaan Upaya Kesehatan Pembinaan Upaya Kesehatan
K)
Kemenkes
842,40
2.
Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Jumlah Puskesmas yang memberikan Miskin (Jamkesmas) Penduduk Miskin di Puskesmas pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Pengembangan Kebijakan dan Pembinaan Kesetaraan ber-KB Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Penduduk Miskin di RS Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber-KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta Persentase RS yang melayani pasien miskin peserta program Jamkesmas 1. Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KS-I) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta (juta)
8.481
9.000
Kemenkes
6.447,20
3.
75
95
Kemenkes
24.782,70
4.
3,75
19,28
4.378,15
II.M-1
NO
PROGRAM 2014
62,5
K)
5.
Peningkatan Kemandirian Ber-KB Keluarga Meningkatnya pembinaan dan kemandirian ber- 1. Jumlah PUS anggota kelompok usaha 1) KB keluarga Pra-S dan KS-1 ekonomi produktif yang menjadi peserta KB Pra-S dan KS-1 mandiri 2. Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan kewirausahaan kepada kelompok usaha ekonomi produktif 3. Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok usaha ekonomi produktif Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin
22.000
330.000
K)
BKKBN
135,72
34
170
K)
15
K)
6.
2.767.282
3.103.210
Program Pendidikan Kemendiknas Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar Program Pendidikan Kemendiknas Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar Program Pendidikan Menengah Kemendiknas
59.599,10
7.
Tercapainya keluasan dan kemerataan akses Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa SMP bermutu dan berkesetaraan jender di semua miskin kabupaten dan kota Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMA bermutu, berkesetaraan jender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua kabupaten dan kota Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMK bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten dan kota Tersedianya keluasan dan kemerataan akses PT Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin yang bermutu dan berdaya saing internasional
966.064
1.195.700
31.512,20
8.
378.783
800.000
6.530,60
9.
305,535
645,298
Kemendiknas
9.243,00
10.
65.000
70.000
Kemendiknas
5.211,30
II.M-2
NO
11.
PROGRAM 2014
640.000 540.000 320.000 59.538 4.506.000
K)
12. 13.
1)
Tersedianya beasiswa mahasiswa miskin Terlaksananya pemberian bantuan Tunai Bersyarat bagi RTSM (PKH) Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat, anak berhadapan Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi lanjut usia telantar Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat
Program Pendidikan Islam Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Rehabilitasi Sosial Program Rehabilitasi Sosial Program Rehabilitasi Sosial
K)
Kemenpag Kemensos
788,50 8.985,00
14.
159.500
26.300
Kemensos
1.717,11
15.
22.040
51.420
Kemensos
635,06
16.
Rehabilitasi dan Perlindungan Penyandang Cacat Bantuan Sosial Korban Bencana Alam
34.900
75.640
Kemensos
1.293,72
17.
Terpenuhinya kebutuhan darurat dan pelayanan Jumlah korban bencana alam yang berhasil sosial bagi korban bencana alam dibantu dan dilayani (jiwa) Terpenuhinya kebutuhan darurat dan pelayanan Jumlah korban bencana sosial yang berhasil sosial bagi korban bencana sosial dibantu dan dilayani (jiwa) Tersalurkannya bantuan pemberdayaan masyarakat bagi fakir miskin dalam bentuk KUBE dan stimulan UEP Tersedianya akses kesempatan kerja dan berusaha, pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar melalui KUBE (kelompok) Tersedianya akses perumahan dan permukiman melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (unit)
40.000
247.900
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Kemensos
2.340,22
18.
43.000
266.900
K)
Kemensos
945,12
19.
Penanggulangan Kemiskinan
12.793
80.028
K)
2.701,17
6.150
38.420
K)
II.M-3
NO
20.
PROGRAM 2014
3.720
Terpenuhinya kebutuhan dasar, aksesibilitas dan Tersedianya permukiman dan infrastruktur (unit) pelayanan sosial dasar bagi warga KAT Pemberian jaminan hidup (KK)
4.270 17.500.000
7.010 Program Pengembangan Kemenko Kesra/ Perum dan Keserasian Bulog Kebijakan Kesejahteraan Rakyat 11.800,00
21.
Penyediaan beras untuk seluruh rumah tangga sasaran dengan jumlah yang memadai dalam 1 tahun
22.
210.000
1.050.000
K)
BPN
912,70
23.
Tersedianya pekerjaan untuk sementara waktu bagi penganggur dan terbangunnya sarana fisik yang dibutuhkan masyarakat
1. Jumlah pengenggur yang mempunyai pekerjaan sementara (orang) 2. Jumlah kabupataen/kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara (kab/kota)
24.000
384.000
K)
Kemenakertrans
856,73
231
360
24.
Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan Memfasilitasi pekerja anak untuk kembali ke 1. Jumlah pekerja anak yang ditarik dari dan Penghapusan Pekerja Anak dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan BPTA keterampilan Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada 2. Persentase pekerja anak yang ditarik dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan
3.000
28.200
K)
100
100
Kemenakertrans
212,10
II.M-4
NO
II.
25.
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan Jumlah kelurahan/desa yang mendapatkan Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di pendampingan pemberdayaan sosial Termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah kelurahan/ kecamatan (PNPM Perkotaan) Negara serta Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Kawasan/Lingkungan Permukiman
8.500
482
5.980,00
26.
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan 1. Cakupan penerapan PNPM-MP dan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di Penguatan PNPM (kec) kecamatan dan desa/(PNPM-Perdesaan) 2. Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di Kab. Nias dan Nias Selatan (kecamatan)
4.791
4.949
48.781,30
39,80
27.
1. Jumlah kecamatan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial
237
237
Kemen. PU
1.188,00
Percepatan penanggulangan kemiskinan melalui 2. Jumlah desa tertinggal yang terbangun pembangunan infrastruktur & pemberdayaan prasarana dan sarana lingkungan permukiman masyarakat desa (RIS PNPM+PPIP) 28. 210 kab/kota (SANIMAS) Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Sanitasi Lingkungan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, 4.650 desa (PAMSIMAS) Pengembangan Sumber Pembiayaan dan Pola Investasi, serta Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem on-site (kab/kota)
3.900
1.226
3.198,00
30
210
K)
Program Pembinaan dan Kemen. PU Pengembangan Infrastruktur Permukiman Program Pembinaan dan Kemen. PU Pengembangan Infrastruktur Permukiman
331,00
29.
1.472
4.650
K)
4.224,00
II.M-5
NO
30.
31.
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan melalui LM3
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian 2 Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan juta usaha skala mikro di seluruh kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yangbankable minapolitan pesisir, beroperasinya sarana usaha mikro di 300 kabupaten/kota pesisir 1. Pengembangan sarana usaha mikro LKM (unit) 2. Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa/PNPM MK (kab/kota) 3. Tenaga pendamping (orang) 4. Kelompok Usaha Mikro (usaha) Peningkatan realisasi penyaluran kredit program 1. Realisasi penyaluran kredit program untuk (KKP-E dan KUR), pembiayaan komersial, pertanian (KKP-E dan KUR) (triliun) pembiayaan syariah, pengembangan sentra usaha pertanian perdesaan, dan pengembangan Gapoktan PUAP 2. Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah
Program Pengelolaan KKP Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kementan
4.500,01
32.
dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian (triliun) 3. Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan 4. Jumlah Gapoktan PUAP (unit) Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Meningkatnya pemulihan dan pertumbuhan sosia Jumlah kab, kec dan desa daerah tertinggal Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah ekonomi daerah-daerah tertinggal Daerah Tertinggal (P2DTK/SPADA) PNPM 2) Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Meningkatnya jumlah desa wisata melalui PNPM Jumlah desa wisata bidang pariwisata
200 10.000 51
200 10.000 80
KPDT
2.491,09
33.
200
350
406,00
III.
Fokus Prioritas: Peningkatan Akses Usaha Meningkatnya jangkauan dan jenis a. Jumlah koperasi dan UMKM yang sumberdaya produktif yang sesuai dengan memanfa-atkan sumberdaya finansial dan Mikro dan Kecil kepada Sumberdaya kebutuhan dan perkembangan usaha koperasi non-finansial Produktif dan UMKM b. Jumlah bank dan lembaga keuangan non-bank yang melayani nasabah koperasi c. Volume kredit/pembi-ayaan yang disalurkan bank dan lembaga keuangan bukan bank untuk koperasi dan UMKM.
II.M-6
NO
34.
PROGRAM 2014
100 Program Penempatan Modal Negara Dalam Rangka Mendukung Program KUR Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
K)
Dukungan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Tersedianya anggaran penjaminan Kredit Usaha Persentase tersedianya anggaran penjaminan (KUR) Rakyat (KUR) KUR
35.
Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pemasyarakatan dan pembinaan kewirausahaan dan budaya usaha bagi masyarakat, termasuk usaha skala mikro dan kecil.
Meningkatnya koordinasi kebijakan Kredit UsahaPersentase rekomendasi kebijakan KUR yang Rakyat (KUR) terimplementasikan Terselenggara-nya pemasyarakatan dan 1. Jumlah peserta pemasyarakatan pembinaan kewirausahaan dan budaya usaha kewirausahaan (orang) bagi masyarakat, termasuk usaha skala mikro dan kecil. 2. Jumlah pelaku usaha koperasi dan UKM peserta diklat kewirausahaan (orang) 1. Jumlah peserta peningkatan pemahaman Sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan koperasi di kalangan masyarakat kelompok perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi strategis (orang) semakin efektif. 2. Jumlah peserta pendidikan dan pelatihan peningkatan pemahaman koperasi pada SDM koperasi (orang) -
60
80
Menko Perekonomian
3,10
36.
2.000
10.000
13,60
6.000
K)
8,16
37.
Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi.
1.000
5.000
K)
2,50
7.000
K)
6,00
38.
Dukungan pengenalan teknologi bagi usaha skala mikro dan kecil, tidak terkecuali bagi sektor informal.
a. Tersedianya dukungan pengenalan teknologi 1. Jumlah teknologi tepat guna yang bagi usaha skala mikro dan kecil, tidak terkecuali dikenalkan kepada usaha mikro dan kecil bagi sektor informal. (paket kegiatan) 2. Jumlah usaha mikro dan kecil yang menerima dukungan teknologi tepat guna (UMKM) b. Terpromosinya KUKM yang memiliki produk Pengembangan dan Pelayanan Bisnis KUKM berkualitas melalui Trading Board (KUKM)
20
K)
10,00
350
1.750
K)
11,75
3.000
15.000
K)
6,00
II.M-7
NO
39.
PROGRAM 2014
25
K)
Perluasan pelayanan kredit/ pembiayaan bank Meningkatnya jangkauan pelayanan bagi koperasi dan UMKM, yang didukung kredit/pembiayaan bank bagi koperasi dan pengem-bangan sinergi dan kerja sama denganUMKM. lembaga keuangan/ pembiayaan lainnya.
33
K)
15,70
100
500
K)
1,75
100
500
K)
5,00
12
K)
10,00
40.
Peningkatan peran lembaga keuangan bukan Meningkatnya kapasitas dan jangkauan lembaga Jumlah lembaga pembiayaan bukan bank yang bank, seperti KSP/KJKS, perusahaan modal keuangan bukan bank untuk menyediakan dibentuk - (KSP-KJKS) pembiayaan usaha bagi koperasi dan UMKM. ventura, anjak piutang, sewa guna usaha, pegadaian, dalam mendukung pembiayaan LMVD bagi koperasi dan UMKM, disertai dengan pengem-bangan jaringan informasinya.
100
500
K)
13,10
K)
41.
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), termasuk untuk akreditasi dan sertifikasi pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi.
1. Meningkatnya kapasitas kelembagaan LKM. Jumlah LKM yang terdaftar dan terakreditasi sesuai ketentuan hukum tentang LKM. 2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan 1. Jumlah pengelola LKM yang mengikuti LKM pelatihan. 2. Jumlah SDM Pengelola KSP/KJKS yang bersertifikat (orang) 3. Jumlah LDP KJK dan TUK yang diperkuat (unit) 4. Jumlah Manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi kompetensi LKM (orang)
100
500
K)
2,50
K)
K)
K)
K)
II.M-8
NO
42.
PROGRAM 2014
33
K)
2. Jumlah UMKM yang diseleksi untuk mendaspatkan pembiayaan melalui sertifikasi tanah 3. Persentase UMKM yang dibina setelah mendapatkan sertifikasi tanah 2. Meningkatnya Jumlah koperasi dan UMKM Jumlah koperasi dan UMKM yang sudah yang sudah memanfaat-kan pembiayaan yang memanfaatkan pembiayaan yang disediakan disediakan melalui dukungan/ program Pemda, melalui dukungan/program Pemda, BUMN BUMN (PKBL), CSR dan lembaga swadaya (PKBL), CSR dan lembaga swadaya masyarakat. masyarkat Junlah koperasi - Jumlah UMKM
80.000
K)
14,00
20 50
15 250
K)
500 5
2.500 25
K)
43.
Penyediaan skim-skim pembiayaan yang Tersedianya skim-skim pembiayaan khusus yang Jenis-jenis skim pembiayaan khusus bagi sesusai dengan kebutuhan dan kapasitas usaha sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas usaha usaha mikro (jenis skim) mikro, seperti dana bergulir, bantuan sosial mikro. tanggung renteng, dan sistem penjaminan Pelaku usaha mikro/keperasi yang kredit. mendapatkan bantuan dana Fokus Prioritas: Peningkatan Sinkronisasi Outcomes: Menigkatnya efektifitas pelaksanaan program PK di daerah dan Efektivitas Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan serta Harmonisasi antar Pelaku Koordinasi Pengarusutamaan Kebijakan dan Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, Anggaran Penanggulangan Kemiskinan kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan dan anggaran 1. Jumlah kegiatan dan koordinasi kebijakan, sinkronisasi pelaksanaan, kajian kebijakan, pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan dan anggaran
K)
25,00
2.600
7.900
K)
395,00
III.
44.
10
15,14
II.M-9
NO
45.
PROGRAM
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, 1. Jumlah dan persentase hasil kegiatan kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan koordinasi kelembagaan TKPK penanggulangan kemiskinan di bidang penguatan kelembagaan TKPK 2. Jumlah dan persentase hasil kegiatan koordinasi pengendalian pelaksanaan program penanggulangan kemsikinan
46.
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, 1. Jumlah kegiatan koordinasi pelaksanaan kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan kebijakan program pemberdayaan masyarakat penanggulangan kemiskinan di bidang penguaran masyarakat dan kawasan 2. Jumlah sinkronisasi kebijkan program pemberdayaan masyarakat di bidang penguatan masyarakat dan kawasan
7,56
47.
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian sera pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan
Jumlah kegiatan dan persetnase pelaksanaan rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan
17,13
48.
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, 1. Jumlah pengusaha mirko yang telah kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan mendapatkan kredit modal usaha penanggulangan kemiskinan di bidang keuangan mikro dan pemanfaatan TTG
7,10
2. Jumlah kegiatan/lembaga hasil sinkronisasi pengembangan akses sumber pendanaan bagi usaha mikro
II.M-10
NO
PROGRAM 2014
4. Persentase pelaksanaan rekomendasi pembentukan LPDA-PK dan DME sebagai program pemberdayaan masyarakat dan usaha mikro
TOTAL
Catatan: 1. 2. 3.
1) 2) K)
270.005,50
merupakan angka program, bukan angka kegiatan masih merupakan usulan dari kegiatan P2DTK Fase I Angka Kumulatif 5 Tahun (2010-2014)
II.M-11
RENCANA TINDAK PRIORITAS LINTAS BIDANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2010 - 2014
KEBIJAKAN LINTAS BIDANG: Perubahan Iklim Global
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN SASARAN STRATEGIS (OUTCOME, OUTPUT YANG DIHARAPKAN) TARGET 2010 KEGIATAN ADAPTASI BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA 1 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang Angka kesakitan penderita DBD per100.000 penduduk Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk BIDANG EKONOMI 1 Koordinasi Kebijakan Ketahanan Pangan 55 51 Kemenkes 1.254,00 KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan bidang ketahanan pangan yang terimplementasikan
50%
90%
KEMENKO PEREKONOMIAN / Deputi Bidang Koordinasi Pertanian Dan Kelautan (Deputi II)
19,45
II.M-12
NO
INDIKATOR
5.549,40
Kapasitas parasarana air baku yang direhabilitasi sebesar 12,3 m3/det Kapasitas prasarana air baku yang terjaga sebesar total 44,8 m3/det 2 Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Meningkatnya ketersediaan dan Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya terjaganya kelestarian air dengan kapasitas 21,5 m3/det Jumlah waduk dan embung/situ yang dibangun sebanyak 12 waduk dan 158 embung/situ
2,5 m3/det
12,3 m3/det
K)
700,00
5,5 m3/det
44,8 m3/det
K)
100,01
1 waduk selesai dibangun; 5 waduk dalam pelaksanaan pembangunan; 20 embung/situ selesai dibangun
K)
6.481,29
II.M-13
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
Jumlah waduk/embung/situ yang dioperasikan dan dipelihara sebanyak 182 waduk/embung/situ Jumlah kawasan sumber air yang di konservasi sebanyak 15 kawasan
166 waduk/embung/situ
K)
1.320,00
9 kawasan
15 kawasan
K)
645,00
II.M-14
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
K)
306,00
K)
20,00
K)
457,00
K)
553,00
K)
107,00 1.350,00
1 Waduk Pidekso (Wonogiri) Prasarana sumber daya air di DAS Bengawan Solo yang direhabilitasi Penanganan Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang
1 Waduk Pidekso (Wonogiri) Tertanganinya Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang
K)
K)
1.060,00
II.M-15
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
105,00
K)
180,00
Terkonservasinya 2 Kali (Kali Tirtomoyo & Kali Asin) Terkonservasinya arboretum Sumber Daya Air Bengawan Solo
K)
130,00
K)
60,00
II.M-16
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
K)
13.000,00
K)
2.000,00
10 ribu hektar
10 ribu hektar
K)
60,00
85 ribu hektar
K)
1.700,00
K)
1.000,00
K)
77,00
K)
615,80
II.M-17
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
1.000 hektar
1.000 hektar
K)
7,50
4.000 hektar
175.000 hektar
K)
525,00
berkembangnya daerah irigasi Pengembangan Berkembangnya DI dan drainase di DAS Bengawan DI & Drainase & Drainase Solo Bengawan Jero / Bengawan Jero / rawa rawa Jero Jero
K)
380,00
II.M-18
NO
INDIKATOR
K)
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi (386 km) Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dioperasikan dan dipelihara (2.000 km) untuk mengamankan kawasan seluas 35,7 ribu hektar Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dibangun (28 buah) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 16 juta m3
139 km
386 km
K)
3.745,00
700 km
2.000 km
K)
927,50
28 buah
28 buah
K)
116,50
II.M-19
NO
INDIKATOR
K)
Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dioperasikan dan dipelihara (150 unit) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 12 juta m3
10 buah
150 buah
K)
75,00
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun (30 km) Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi (50 km)
30 km
30 km
K)
200,00
3 km
50 km
K)
278,45
II.M-20
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 50 km
K)
pompa banjir di 5 lokasi kawasan retensi di 3 Sungai di Ponorogo 1 Bendung Gerak/Bojonegor o Barrage Jabung Ring Dike
K)
40,00
K)
50,00
K)
260,00
K)
460,00
II.M-21
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 Remaining Works LSRIP-phase I 1 Bendung Gerak Sembayat Tanggul Kota Ngawi Pengaturan kawasan rawan banjir Bojonegoro Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo Tanggul Kiri Bengawan Solo Rengel-Centini
K)
K)
K)
K)
K)
40,00
K)
480,00
II.M-22
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
Normalisasi Kali 3 sungai (Mungkung, Kali Grompol dan Kali Sawur) Perbaikan dan Pengaturan Kali Madiun (KwadunganNgawi)
K)
170,00
K)
540,00
K)
1.100,00
II.M-23
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
K)
120,00
BNPB
957,64
2. Terbentuknya satuan reaksi 2. Terlaksananya kesiapsiagaan dengan pembentukan satuan reaksi cepat (SRC-PB) cepat penanggulangan bencana (SRC-PB) 2 Tanggap darurat di daerah terkena bencana Koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat di pusat dan daerah Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap darurat di pusat dan daerah 55 585
K)
BNPB
137,89
II.M-24
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
KLH
75,90
% capaian inventarisasi data kerusakan ekosistem pesisir dan laut dengan basis jumlah kabupaten yang memiliki pesisir [akumulatif] Jumlah daerah yang diverifikasi tingkat kerusakan ekosistem dan kualitas lingkungan (per tahun) Jumlah model implementasi kebijakan di regional
10%
50%
41
K)
25
K)
II.M-25
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 100%
KLH
% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antark K/L
20%
100%
II.M-26
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 100%
100%
% penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah
6,7%
100%
II.M-27
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 100%
Jumlah propinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang di kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 2010-2014
33
% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
10%
100%
II.M-28
NO
INDIKATOR
K)
Kementan
Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL (tanah, air, perubahan iklim, pupuk dan lingkungan pertanian) 4. Peningkatan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan sumber daya lokal Meningkatnya populasi dan produksi ternak ruminansia Peningkatan produksi dan produktivitas ternak (sapi ekor)
12 paket
11 paket
21.000
31.625
Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
Kementan
2.418,69
II.M-29
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 90
10.000
100
300
75
110
II.M-30
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 74.648
Kementan
9.600
160.000
K)
235 62
6.500 2.000
K)
K)
726
200.000
K)
952
12.500
K)
II.M-31
NO
INDIKATOR
60 ha
K)
KKP
KKP
260,70
1paket data terkait fenomena alam laut, 5 paket data terkait SDNH, pesisir, dan laut
5paket data terkait fenomena alam laut, 25 paket data terkait SDNH, pesisir, dan laut
K)
II.M-32
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 45
K)
KKP
Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah
Kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat
900 ribu ha
4,5 juta ha
K)
KKP
745,50
II.M-33
NO
INDIKATOR
K)
KKP
23 kawasan
145 kawasan
K)
Persentase hasil rekomendasi kebijakan hasil koordinasi yang diimplementasikan pengembangan bahan bakar nabati
40%
75%
3,65
II.M-34
NO
INDIKATOR
KEMENKO PEREKONOMIAN / Deputi Bidang Koordinasi Energi, Sumber Daya Mineral Dan Kehutanan (Deputi III)
BIDANG SARANA DAN PRASARANA 1 Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, 75 buah NSPK Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi dan Persampahan Jumlah NSPK untuk pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan yang tersusun 3 NSPK air limbah; 2 NSPK drainase; 3 NSPK persampahan 25 NSPK air limbah; 20 NSPK drainase; 30 NSPK persampahan
K)
67,70
Jumlah Bantek, Bintek, dan pendampingan (SSK) pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan
266 Bantek, Bintek, 34 Bantek, dan pendampingan Bintek, dan (SSK) air limbah; 50 pendampingan Bantek, Bintek, dan (SSK) air limbah; 8 Bantek, Bintek, pendampingan (SSK) dan drainase; 150 Bantek, pendampingan Bintek, dan (SSK) drainase; pendampingan (SSK) 22 Bantek, persampahan Bintek, dan pendampingan (SSK) persampahan
K)
644,68
II.M-35
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 35 paket diklat pengelolaan air limbah; 15 paket diklat pengelolaan drainase; 15 paket diklat pengelolaan persampahan
K)
226 kegiatan monev air limbah; 50 kegiatan monev drainase; 50 kegiatan monev persampahan
K)
54,90
15 kegiatan fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pengembangan pola ivestasi persampahan
Jumlah fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi bidang persampahan melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat
15 kegiatan fasilitasi
K)
15,00
II.M-36
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010 2014 55 kab/kota sistem 11 kab/kota Pembangunan prasarana dan sarana air limbah dengan sistem sistem off-site; 30 off-site; 210 kab/kota sistem on-site kab/kota sistem off-site dan on-site on-site
K)
penanganan drainase di 50 kab/kota (4.600 Ha) peningkatan TPA di 210 kab/kota , sarana pengumpul sampah sebanyak 250 unit , persampahan terpadu 3R di 250 lokasi
Pembangunan drainase perkotaan Peningkatan/pembangunan TPA, prasarana pengumpulan sampah dan persampahan terpadu 3R
26 kab/kota
45 kab/kota
3.204,00
315 kab/kota peningkatan TPA, 300 unit pengumpul sampah dan 200 lokasi persampahan terpadu 3R
K)
5.500,00
II.M-37
NO
INDIKATOR
K)
Kemen. Perhubungan
Jumlah Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT), Kota Percontohan, Kawasan Percontohan Jumlah Penyelenggaraan Transportasi Ramah Lingkungan
1 Paket
5 Paket
K)
379,22
1 Paket
5 Paket
K)
87,55
BIDANG WILAYAH DAN TATA RUANG 1 Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelayanan pengelolaan sumber daya Teknologi Tepat Guna alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai standar
1. Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan melalui pelatihan, rakor, supervisi, BLM dan evaluasi dengan kegiatan : - Pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot project DME 14 desa di 13 provinsi 20 desa di 20 provinsi
40,45
II.M-38
NO
INDIKATOR
PROGRAM
K)
- Pengelolaan Hutan Mangrove 2. Jumlah fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan melalui identifikasi, pelatihan, bintek, rakor, BLM, dan monev (termasuk PNPM-LMP yang fokus kegiatannya pada penanganan lingkungan perdesaan dan mikrohydro) 2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi Meningkatnya fungsi dan ketersediaan Pengembangan Jalan sarana prasarana di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Tertinggal) Pengembangan Drainase Pengembangan Sarana Air Bersih Pengembangan Energi Terbarukan Pengembangan Bangunan Fasiitas Umum Rehabilitasi Rumah Transmigran
K)
131,18
120 Km
483,559 Km
K)
899,45
K) K)
K)
K)
K)
II.M-39
NO
INDIKATOR
K)
13 kimtrans 5 Pkt
94 kimtrans 25 Pkt
K)
K)
12 kimtrans
132 kimtrans
K)
II.M-40
NO
INDIKATOR
K)
Meningkatnya kelestarian dan fungsi Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di kawasan lingkungan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan Jumlah Evaluasi di Daerah Tertinggal) Perkembangan Kawasan T i i Jumlah mitigasi lingkungan Jumlah dokumen pengelolaan Meningkatnya pengelolaan dan lingkungan hidup di kawasan pemanfaatan lingkungan dalam transmigrasi mendukung kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan) Jumlah mitigasi lingkungan Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian lingkungan Meningkatnya kemandirian masyarakat di permukiman transmigrasi pada kawasan tertinggal (Pembangunan Perdesaan di Daerah Perbatasan) Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri
K)
K)
K) K)
2 kimtrans 1 Pkt
16 kimtrans 5 Pkt
K) K)
2 kimtrans
21 kimtrans
K)
II.M-41
NO
INDIKATOR
K)
Meningkatnya kelestarian dan fungsi Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di kawasan lingkungan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan Jumlah Evaluasi di Daerah Perbatasan) Perkembangan Kawasan Transmigrasi Jumlah mitigasi lingkungan Jumlah dokumen pengelolaan Meningkatnya pengelolaan dan lingkungan hidup di kawasan pemanfaatan lingkungan dalam transmigrasi mendukung kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Jumlah mitigasi lingkungan
1 Dok -
5 Dok 12 Kws
K)
K)
2 Kws 6 Dok
9 Kws 28 Dok
K) K)
3 kimtrans
25 kimtrans
K)
II.M-42
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 38 Kimtrans
K)
Meningkatnya kelestarian dan fungsi Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan lingkungan hidup di kawasan transmigrasi (Pembangunan Perdesaan di Wilayah Strategis) Jumlah Evaluasi Perkembangan Kawasan Transmigrasi
1 Dok
12 Dok
K)
12 Kws
K)
Jumlah mitigasi lingkungan BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengendalian Pencemaran Udara Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi
1 Kws
9 Kws
K)
200
220
KLH
120,84
II.M-43
NO
INDIKATOR
PROGRAM
26
K)
37
K)
KLH
104,80
II.M-44
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 36
K)
Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P)
36
K)
II.M-45
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 10
K)
Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian pencemaran sumber bergerak
16 5
36 25
K)
II.M-46
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 17
K)
KLH
% penyiapan penyusunan perangkat untuk sektor yang akan mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan inventori GRK & BPO Jumlah sektor yang mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan inventori GRK & BPO % penetapan baseline untuk pengurangan konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) - HCFC % pengurangan konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) HCFC Jumlah pemerintah daerah provinsi yang dilakukan pembinaan teknis untuk kajian kerentanan dan adaptasi perubahan iklim
100%
100%
100%
100%
10%
11
II.M-47
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 50
K)
2 3
22 15
K)
Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemenhut, BPN dan Pemda
K)
KLH
143,29
80%
80%
II.M-48
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 80%
Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan (land use change) melalui Program Menuju Indonesia Hijau Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana % rekomendasi kebijakan konservasi an pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya
100%
100%
10
30
50%
50%
II.M-49
NO
INDIKATOR
Kemenhut
2%
10%
Penanganan perambahan kawasan hutan pada 12 provinsi prioritas (Sumut, Riau, Jambi, Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Sultra, dan Sulteng)
2 Prov
12 Prov
1 paket
5 paket
II.M-50
NO
INDIKATOR
Kemenhut
Tunggakan perkara (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran) terselesaikan sebanyak 25% per tahun Kasus hukum perambahan kawasan konservasi terselesaikannya sebanyak 20%
25%
76,3%
4%
20%
II.M-51
NO
INDIKATOR
Kemenhut
Luas kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dibandingkan kondisi tahun 2008
10%
50%
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS
6 DAOPS
30 DAOPS
II.M-52
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014 2.000.000 Ha
Kemenhut
Fasilitasi 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan HKm Fasilitasi 50 unit kemitraan usaha HKm Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi Fasilitasi pembangunan hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 250.000 Ha
100 Klpk
500 Klpk
10 Unit 4 Prov
50 Unit 32 Prov
50.000 Ha
250.000 Ha
II.M-53
NO
INDIKATOR
100.000 ha
500.000 ha
Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Berkurangnya lahan kritis melalui Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas rehabilitasi dan reklamasi hutan
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 800.000 ha
160.000 ha
800.000 ha
Kemenhut
8.222,50
Fasilitasi rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 500.000 ha Fasilitasi pengembangan hutan kota seluas 5.000 ha Fasilitas rehabilitasi hutan mangrove, gambut dan rawa seluas 295.000 ha
100.000 ha
500.000 ha
1.000 ha 60.000 ha
5.000 ha 295.000 ha
II.M-54
NO
INDIKATOR
Kemenhut
4 Prov
28 Prov
Kemenhut
189,00
Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK) di seluruh Indonesia Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) di 28 provinsi
4 Prov
28 Prov
4 Prov
28 Prov
II.M-55
NO
INDIKATOR
Peraturan perundang-undangan penyelenggaraan kesatuan pengelolaan hutan (KPH) sebnayak 4 judul Peta areal kerja dan peta pencadangan (IUPHHK-HT dan HA, HKm, HTR) selesai 90%. 12 Penyusunan rencana makro kawasan hutan Perencanaan kawasan hutan secara optimal yang meliputi rencana makro kawasan hutan, penataan ruang, statistik dan pengemhangan jaringan komunikasi data kehutanan Rencana makro kehutanan tentang perlindungan dan konservasi SDA, pemanfaatan, rehabilitasi hutan dan lahan, dan penataan ruang sebanyak 4 judul
15%
90%
1 judul
4 judul
Kemenhut
298,50
50%
100%
Bahan kebijakan perencanaan ruang,, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan hutan sebanyak 3 judul dan data strategis kehutanan sebanyak 5 judul
2 judul
8 judul
II.M-56
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 80% Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan Hutan
Izin Pinjam Pakai Kawasan Terlaksananya penggunaan kawasan hutan sesuai dengan persyaratan teknis Hutan dengan kompensasi penerimaan bukan pajak dan ketentuan yang berlaku (PNBP) paling tinggi 80% dari pemohon Wajib bayar tertib membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan minimal 80% Data dan informasi penggunaan kawasan hutan tersedia di 32 provinsi Peraturan perundangan untuk pengendalian dan penertiban penggunaan kawasan hutan tanpa ijin sebnayak 1 judul
Kemenhut
15%
80%
6 Prov
32 Prov
1 Judul
1 Judul
Ketersediaan dan Termanfaatkannya IPTEK dasar dan terapan bidang lansekap hutan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, dan kebijakan kehutanan
Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebnayak 7 judul Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna pada bidang lansekap hutan, perubahan iklim dan kebijakan kehutanan sebanyak 7 judul.
20%
100%
Kemenhut
113,40
20%
100%
II.M-57
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014
K)
KESDM
10 lap
K)
2,76
5 lap
K)
2,76
1 lap
5 lap
K)
3,60
73,60%
15,43
II.M-58
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014
K)
10 lap
K)
16,58
3 lap 3 lap
15 lap 9 lap
K)
15,58 11,05
K)
4 lap
20 lap
K)
12,71
4 lap
20 lap
K)
35,48
K)
K)
K)
K)
K)
II.M-59
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014
K)
1 lap Jumlah laporan usaha niaga minyak bumi, Bahan Bakar Minyak, LPG, LNG, CNG serta hasil Olahan Jumlah usaha niaga gas bumi melalui pipa Jumlah rekomendasi pemantauan realisasi ekspor minyak dan evaluasi stok minyak mentah Jumlah pelanggaran regulasi usaha hilir (Sosialisasi dan menyusun peraturan, pameran) Laporan prosentase penghematan BBM Bersubsidi 1 lap 2 lap
K)
5 lap 10 lap
K)
3,44 8,50
K)
1 pkt
5 pkt
K)
10,64
2 lap
10 lap
K)
15,73
Laporan prosentase pengalihan 1 lap pemakaian minyak tanah ke LPG 16 Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Meningkatnya Minyak dan Gas Bumi pengelolaan,pengusahaan dan pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan CBM Potensi Cadangan Minyak dan Gas Bumi dan CBM
5 lap
K)
20,11
KESDM
3,50
II.M-60
NO
INDIKATOR
190,76 BBOE
6,25
1 lap
5 lap
K)
2 15 3
37 78 15
K)
K)
K)
21
K)
2,37
II.M-61
NO
INDIKATOR
90%
95%
5,85
20%
60%
1,31
100%
100%
5,52
II.M-62
NO
INDIKATOR
KESDM
3,55
24,78
492,57
0,00
5,64
0,1
50 1 studi
K)
300,00 30,00
K)
185
370
K)
115,39
10
K)
9,26
12
K)
3,80
II.M-63
NO
INDIKATOR
Pembinaan Dan Pengusahaan Mineral. Batubara. Panas Bumi Dan Air Tanah
KESDM
Jumlah pemanfaatan langsung energi panas bumi Tercapainya target pemanfaatan langsung panas bumi - Pelaksanaan penugasan survei pendahuluan untuk meningkatan status potensi - Inventarisasi pajak air tanah (provinsi) Jumlah inventarisasi pajak air tanah (provinsi)
0 6
5 30
K)
K)
4,61
6 6
33 33
K)
10,47
K)
II.M-64
NO
INDIKATOR
22
KESDM
18
90
K)
480,73
25
K)
16,58
28
144
K)
88,41
5 1
25 5
K) K)
Peningkatan Kemampuan IPTEK untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional Pengkajian dan Penerapan Teknologi
KRT
49,00
BPPT
14,85
II.M-65
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 1 1
K) K)
14
K)
Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan IPTEK Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan IPTEK Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
LIPI
LIPI
25,00
BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengelolaan Metorologi Publik BMKG Meningkatnya pelayanan data dan informasi meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim
50%
80%
BMKG
899,67
Persentase Tingkat Kemampuan pelayanan data dan informasi potensi kebakaran hutan Persentase Tingkat Kemampuan pelayanan data dan informasi cuaca ekstrim
50%
80%
50%
80%
II.M-66
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 95% Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
BMKG
Persentase pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas udara 3 Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tersedianya kebijakan teknis dalam penanganan penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS
75%
90%
100%
100%
BMKG
515,04
Kesinambungan sistem pengamatan di bidang gempabumi dan tsunami Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami 3 Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Tersedianya pelayanan data dan informasi di bidang perubahan iklim dan kualitas udara, serta kerjasama di tingkat nasional dan internasional terkait kegiatan di bidang perubahan iklim dan kualitas udara Jumlah pelayanan informasi iklim agroklimat dan iklim maritim
90%
90%
90%
90%
70%
90%
BMKG
46,00
II.M-67
NO
INDIKATOR
40%
85%
BMKG
395,35
Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi penerbangan Frekuensi pelayanan informasi meteorologi maritim Ketersediaan data meteorologi
40%
85%
365
1460
680
890
II.M-68
NO
INDIKATOR
90%
90%
BMKG
90%
90%
17
107
K)
BMKG
172,92
10%
30%
II.M-69
NO
INDIKATOR
BMKG
Persentase informasi pengelolaan jaringan komunikasi 8 Pengelolaan Data Base BMKG Tersedianya mekanisme yang mengatur ketersediaan dan pengelolaan database Jumlah kebijakan database yang disusun
90%
90%
11
86
K)
BMKG
68,00
Persentase informasi pengelolaan database secara maksimal 9 Pengembangan UPT BMKG Terbinanya pelaksanaan UPT BMKG Persentase Pembinaan dan pengembangan UPT BMKG seluruh Indonesia
20%
100%
80%
90%
BMKG
688,69
II.M-70
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014 75
K)
BMKG
40
K)
16
K)
92
K)
51
K)
30
K)
34
K)
TOTAL
110.270,37
II.M-71
NO
2014
37 7 6 3 58 10 8 3 Program Penelitian, Penguasaan, LIPI dan Pemanfaatan IPTEK
(Rp. Milyar)
62,0
Penelitian Oceanografi
Data potensi bahan obat dari makro algae dan sponge; biota laut di ekosistem terumbu karang; abalon, dan rajungan; serta sistem informasi oseanografi
Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan terumbu karang BIDANG SARANA DAN PRASARANA Pengelolaan dan Terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) penyelenggaraan kegiatan di terdiri 93 menara suar; 185 rambu suar; 153 pelampung bidang Kenavigasian suar
67,4
Paket informasi dasar unit (menara suar; rambu suar; pelampung suar) 18; 23 ; 30 SBNP terdiri 93 menara suar; 185 rambu suar; 153 pelampung suar
K)
Kemen. Perhubungan
1.127,6
Terbangunnya dan meningkatnya SBNP di wilayah Indonesia sebanyak 71 tower mensu, 215 unit lampu suar, 50 unit buoy Tersedianya 922 unit suku cadang SBNP Terbangunnya gedung SROP dan sistem telekomunikasi pelayaran sebanyak 188 SROP (Sistem Radio Operasi Pantai) Tersedianya 600 unit perangkat radio Terpasangnya 39 paket Vessel Traffic System di Selat Sunda, Lombok, Selat Malaka, ALKI lainnya Tersedianya 22 unit Suku Cadang SROP 10 unit CCTV 15 unit AIS (Automatic Identification System) Terbangunnya 7 dermaga kapal kenavigasian Tersedianya 15 unit Inspection boat-navigasi
71 ; 215 ; 50
K)
567,8
170 42
922 188
K) K)
154,0 588,1
unit Perangkat Radio paket unit unit unit AIS Dermaga unit Inspection boat-navigasi
200 15 5 5 7 2 1
600 39 22 10 15 7 15
K) K)
K) K) K) K) K)
II.M-72
NO
2014
22 72
K)
(Rp. Milyar)
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Kemen. Perhubungan 1.516,0
29
K)
Kemen. Perhubungan
23,9
Tersedianya 32 unit kapal penumpang Pengelolaan dan Unit Penyelenggaraan kegiatan di Tersedianya 2 unit kapal penumpang unit bidang Lalu Lintas dan Tersedianya 76 Trayek subsidi perintisdi wilayah terpencil Angkutan Laut Trayek Pengelolaan dan Tersedianya alur pelayaran yang aman untuk kapal volume lumpur/sedimen yang dikeruk Penyelenggaraan kegiatan di melalui pengerukan 61.7150.00 m3 sedimen (juta m3) bidang Pelabuhan dan Pengerukan Optimalnya fungsi Sarana dan fasilitas 25 pelabuhan Jumlah lokasi yang dibangun dan di rehab strategis Lhoksemawe, Belawan, Teluk Bayur, Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang, Batan, Tg.Pinang, Tg.Priok, Tg.Emas, Tg.Perak, Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan,Bitung,Makasar, Sorong, Ambon, Biak dan Jayapura. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok Pengembangan Pelabuhan Belawan-Medan Meningkatnya kapasitas 125 pelabuhan non perintis Meningkatnya jumlah dan kapasitas pelabuhan perintis lokasi lokasi Jumlah pelabuhan ynag direhabilitasi/ditingkatkan/dibangun Jumlah pelabuhan ynag direhabilitasi/ditingkatkan/dibangun Jumlah rute perintis yang terlayani
2 60 6
32 2 76 21
K) K)
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut
Kemen. Perhubungan
K)
Kemen. Perhubungan
880,00
5 Lokasi
25 lokasi
K)
Kemen. Perhubungan
4.792,0
K)
1.500,0 2.000,0 1.750,0 1.750,0 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kemen. Perhubungan 892,4
K)
K)
3.766
19.006
K)
39,7
II.M-73
NO
2014
3,55 102
K)
(Rp. Milyar)
Program Pengelolaan Listrik dan KESDM Pemanfaatan Energi 492,57
Kapasitas terpasang pembangkit listrik dari sumber energi surya (MWp) Jumlah studi kelayakan dan pilot project energi laut (studi dan pilot) 1. Jumlah telaahan dalam proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan politik luar negeri 2. Jumlah telaahan terhadap persoalanpersoalan hukum internasional 3. Jumlah pelaksanaan ratifikasi, penerapan hukum, penyelesaian sengketa hukum, dan perjanjian internasional 4. Jumlah standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan pemberian bimbingan teknis, serta evaluasi pembuatan perjanjian internasional 5. Jumlah pelaksanaan perundingan yang terkait dengan pembuatan perjanjian bilateral, regional, dan multilateral antara RI-Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, Vietnam, dan Palau 6. Tersusunnya dokumen tentang Ocean Policy
1 studi 14 telaahan
30,00 Program Optimalisasi Diplomasi Kemenlu Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional 64,2
Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan
Terselenggaranya penguatan diplomasi melalui optimalisasi perjanjian politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan
13 telaahan 6 Kali
65 telaahan 30 kali
K)
K)
49 dokumen
245 dokumen
K)
12 kali Perundingan
60 kali
K)
Penyusunan Tersedianya Rancangan dokumen tentang Dokumen Ocean Policy tentang Ocean Policy
10
BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN Penyelenggaraan OMSP Peningkatan penyelenggaraan operasi militer selain Matra Udara perang Matra Udara dan penegakan hukum serta penjagaan keamanan di wilayah yuridiksi nasional
30%
35%
TNI AU
5,6
II.M-74
NO
2014
3 23
K)
(Rp. Milyar)
Program Peningkatan Koordinasi Bakorkamla Keamanan dan Keselamatan di Laut Program Peningkatan Koordinasi Bakorkamla Keamanan dan Keselamatan di Laut Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban masyarakat POLRI 232,0
11
Menurunnya angka pelanggaran hukum di Laut (paket) Penyelesaian sistem early warning dan sea survelillance termasuk integrasinya Jumlah prosentase gangguan keamanan yang menurun pada jalur aktivitas masyarakat yg menggunakan moda transportasi laut .
12
Peningkatan Koordinasi Meningkatnya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan Pengawasan Keamanan laut pengawasan keamanan laut Pembinaaan Kepolisian Perairan Meningkatakan keamanan perairan pantai dan sungai; Terpeliharanya peralatan dan pendukungnya hingga siap pakai
15%
100%
585,4
13
10%
11%
71,3
Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan.
Kualitas kerjasama,sinergi, koordinasi, program dan kegiatan, serta diseminasi data spasial kelautan dan kedirgantaraan nasional. Survei batimetri lepas pantai line km Jumlah liputan data spasial batimetri, Pantai (LPI) dalam ln km Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K Jumlah liputan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan dan basis data kelautan dan kedirgantaraan Pemutakhiran peta dasar kelautan dan kedirgantaraan serta basis data kelautan dan kedirgantaraan Pembuatan Peta LBI Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart ) Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
10
K)
Bakosurtanal
109,7
K) K)
K)
K)
K)
41
K)
2 8 2
15 51 16
K) K)
K)
II.M-75
NO
2014
1 5
K)
(Rp. Milyar)
Program Survei dan Pemetaan Nasional Bakosurtanal 66,4
15
Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan NSPK survei SDA dan LH tematik matra laut Jumlah produk inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta , remote sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra laut
K)
33 Prov, 6 K/L
33 Prov, 6 K/L
16
BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP Peningkatan Konservasi dan Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan Pengendalian Kerusakan pengendalian kerusakan ekosistem pesisir dan laut Ekosistem Pesisir dan Laut
Jumlah kajian, rekomendasi, dan kebijakan peningkatan konservasi dan pengendalian kerusakan pesisir dan laut yang ditetapkan (per tahun) % capaian inventarisasi data kerusakan ekosistem pesisir dan laut dengan basis jumlah kabupaten yang memiliki pesisir [akumulatif] Jumlah daerah yang diverifikasi tingkat kerusakan ekosistem dan kualitas lingkungan (per tahun)
19
K)
KLH
75,9
10%
50%
41
K)
17
Jumlah model implementasi kebijakan di regional Meningkatnya kualitas, kuantitas dan jangkauan Persentase Tingkat kemampuan pelayanan data, informasi dan jasa di bidang meteorologi Pelayanan Data dan Informasi penerbangan dan maritim Meteorologi Maritim Persentase Tingkat Kemampuan Pelayanan Data dan Informasi Meteorologi Penerbangan Frekuensi Pelayanan Informasi Meteorologi Maritim Ketersediaan data meteorologi
5 40%
25 85%
K)
BMKG
395,4
40%
85%
365 680
4.380 3.875
K)
K)
II.M-76
NO
2014
13 17 Program Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap KESDM
(Rp. Milyar)
125,3
18
19
Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Jumlah lokasi pemantauan dan evaluasi yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dengan data perlindungan dan pengkayaan SDI dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu. Jumlah ekosistem PUD yang teridentifikasi (8 prov per tahun) Jumlah peraian teritorial dan kepulauan yang teridentifikasi sumber dayanya
6 prov
33 prov
KKP
354,6
8 prov 1 WPP
K)
20
Jumlah ZEEI yang teridentifikasi sumber dayanya Pembinaan dan Terwujudnya kecukupan kapal perikanan Indonesia (yang Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan Pengembangan Kapal laik laut, laik tangkap dan laik simpan), alat penangkap yang memenuhi standar laik laut, laik Perikanan, Alat Penangkap ikan (yang sesuai SNI) dan pengawakan yang memenuhi tangkap dan laik simpan Ikan, dan Pengawakan Kapal standar di setiap WPP Perikanan Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi standar Jumlah awak kapal perikanan yang memenuhi standar kompetensi Meningkatnya pembangunan dan pencapaian standar Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas pembangunan di lingkar luar dan daerah penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan perbatasan yang potensial kesyahbandaran yang sesuai standar. Jumlah penyiapan pembangunan pelabuhan perikanan sesuai dengan rencana induk Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP)
K)
KKP
384,0
600 unit
2,929 unit
240 orang 988 unit Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap KKP 6.084,8
21
35 Lokasi
190 Lokasi
K)
10
50
II.M-77
NO
2014
12.000 SIUP, SIPI/SIKPI Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap KKP
(Rp. Milyar)
200,9
22
Jumlah keabsahan dan kelengkapan Pelayanan Usaha Perikanan Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha Tangkap yang Efisien, perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP dokumen usaha perikanan tangkap Tertib, dan Berkelanjutan secara akuntabel dan tepat waktu. Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan sesuai dengan ketersediaan sumber daya ikan di setiap WPP
2.500
4.500
4.900 SIPI
8.900 SIPI
23
Jumlah kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi Jumlah kawasan minapolitan potensi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable serta perikanan tangkap yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang realisasi investasi usaha perikanan tangkap. Mandiri. Jumlah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang Mandiri. Jumlah usaha perikanan tangkap yang memenuhi kelayakan usaha dan bankable
1 PP 5 PPI
1 PP 5 PPI
KKP
424,1
24
Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar. terjamin dan data akurat. Jumlah produksi perikanan budidaya air payau. Jumlah produksi perikanan budidaya laut Jumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat dan memenuhi standar.
KKP
620,8
II.M-78
NO
2014
52,2 juta ekor induk 2.7 juta ton 404 unit
K)
(Rp. Milyar)
Program peningkatan produksi perikanan budidaya KKP 534,3
25
Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar Jumlah produksi induk unggul. dengan mutu terjamin dan data akurat.
K)
Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dan benih yang memenuhi standar 26 Pengembangan Sistem Kawasan perikanan budidaya yang sehat serta produk Kesehatan Ikan dan perikanan yang aman dikonsumsi. Lingkungan Pembudidayaan Ikan Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis.
51 unit
K)
KKP
678,3
Lab. HPI (hama penyakit ikan) : 20 unit Lab. Residu : 9 unit Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi. 350 kab
27
Pengembangan Sistem Kawasan potensi perikanan budidaya menjadi kawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Minapolitan dengan usaha yang bankable .
Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan dan jumlah tenagakerja yang memiliki kompetensi.
KKP
466,4
Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh SNI serta jumlah lembaga sertifikasi yang terakreditasi
II.M-79
NO
2014
1.365.416 Ha, 150 potensi kawasan Program peningkatan produksi perikanan budidaya KKP
(Rp. Milyar)
667,5
28
Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat.
29
Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis
Sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki komoditas unggulan dan menerapkan teknologi inovatif.
Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat. kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat.
100%
100%
KKP
1.109,5
30
Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah
900 ribu ha
4,5 juta ha
K)
KKP
745,4
31
Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster pulau-pulau kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan
Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
6 kawasan
50 kawasan
K)
KKP
481,1
23 kawasan
145 kawasan
K)
II.M-80
NO
2014
5.000 ha
K)
(Rp. Milyar)
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan PulauPulau Kecil KKP 404,5
32
60 ha
Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan. - BMKT - Garam - Deep sea water 33 Pendayagunaan Pulau-Pulau Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki infrastruktur Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan Kecil mamadai, ekosistem baik, siap terhadap bencana, dan 25 dipetakan potensinya secara akurat termasuk pulau-pulau kecil terluar di antaranya terinvestasi Jumlah pulau kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi termasuk pulau-pulau kecil terluar 2 kapal 50 ribu ton 200 ribu liter 20 pulau 12 kapal 500 ribu ton 7,2 juta liter 205 pulau
K) K) K)
K)
KKP
578,5
20 pulau
205 pulau
K)
II.M-81
NO
2014
2.680 kapal Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP
(Rp. Milyar)
170,1
34
Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian barat yang sesuai ketentuan Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian timur yang sesuai ketentuan
280 kapal
180 kapal
1.712 kapal
35
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan ilegal dan merusak
Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran
4 wilayah
27 wilayah
KKP
87,0
40 wilayah perairan 5 WPP Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP 1.617,3
36
Meningkatnya wilayah pengelolaan perikanan bebasIUU Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat bebas IUU Fishing fishing
6 WPP
6 WPP
II.M-82
NO
2014
Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP
(Rp. Milyar)
536,9
37
Pengembangan Sarana dan Terpenuhinya sarana dan prasarana pengawasan dengan Jumlah pemenuhan sarana pengawasan Prasarana Pengawasan dan rancang bangun dan sistem pemantauan yang terintegrasi yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu Pemantuan Kapal Perikanan dan tepat sasaran
Kapal Pengawas Speedboat Stasiun Radar Satelit Transmitter VMS Pemenuhan prasarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu Kantor dan Bangunan Pengawas Dermaga Pos Pengawas Jumlah Kapal yang diperiksa
0 15 0 0
55 137 0 1
K) K) K) K)
38
Meningkatnya pelaku tindak pidana kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu serta persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan
5 2 15 4.000
30 27 70 40.164
K) K) K) K)
KKP
93,5
39
Rekomendasi dan inovasi teknologi perlindungan pantai, Jumlah rekomendasi dan inovasi teknologi energy terbarukan, pengawasan, eksplorasi, eksploitasi, perlindungan, pengawasan, eksplorasi, instrumentasi kelautan, maritim, mitigasi/adaptasi eksploitasi, instrumentasi kelautan, bencana dan perubahan iklim yang meningkatkan efisiensi maritim, mitigasi/adaptasi bencana dan pengelolaan sumber daya kelautan perubahan iklim yang meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan
2 9
10 45
K) K)
242,8
II.M-83
NO
2014
K)
(Rp. Milyar)
Program Penelitian dan KKP Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan 260,7
40
Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang Jumlah rekomendasi pengelolaan dan teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan konservasi model pemanfaatannya, serta Jumlah SDNHL dan fenomena alamnya serta jumlah rekomendasi paket data terkait dengan fenomena alam pengelolaan dan model pemanfaatannya. dan sumber daya non hayati di wilayah pesisir ,laut, serta pulau-pulau kecil
1paket data 5 paket data terkait fenomena terkait fenomena alam laut, 5 alam laut, 25 paket data paket data terkait terkait SDNH, SDNH, pesisir, pesisir, dan laut dan laut
K)
41
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Tangkap Pendidikan kelautan dan Perikanan Pelatihan kelautan dan Perikanan
Wilayah perairan Indonesia yang teridentifikasi potensi produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDInya serta jumlah inovasi teknologi dan rekomendasi pengelolaannya. Terpenuhinya tenaga terdidik kompeten sesuai standar dan kebutuhan serta prioritas nasional Terselenggaranya pelatihan yang sesuai standar serta persentase lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
6 buah
23 buah
K)
Program Penelitian dan KKP Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan SDM kelautan dan Perikanan Program Pengembangan SDM kelautan dan Perikanan KKP
413,0
42
Jumlah lulusan pendidikan yang kompeten sesuai standard dan kebutuhan serta prioritas nasional Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
1.400 orang
7000 orang
K)
963,4
43
KKP
347,6
TOTAL
44.687,7
Keterangan :
K)
II.M-84
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
72,90% >99% >95% 100 90 90
PROGRAM
1. APK PAUD 2. APS 7-12 3. APS 13-15 4. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 5. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 6. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
1.1
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Meningkatnya kualitas pelayanan 1) kesehatan ibu dan Reproduksi Ibu dan Reproduksi
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN) 2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan penanganan antenatal (cakupan K4)
84
90
Program Bina Gizi Kementerian Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak
2.194,0
84
95
II.M-85
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
90 90 85 100
PROGRAM
1.2
1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 3. Cakupan pelayanan kesehatan balita
84 84 78 100
Program Bina Gizi Kementerian Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak
1.3
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
Program Bina Gizi Kementerian Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak
2.804,2
65 70
85 350 Program Bina Gizi Kementerian Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan 68,0
1.4
Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan kebidanan sesuai standar dan pedoman Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
1.5
80
90
1.205,9
1.6
Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS
65
95
Kementerian Kesehatan
1.237,3
II.M-86
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
67
PROGRAM
1.7
62
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
1.8
50
70
Kementerian Kesehatan
895,8
1.9
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Ditjen Bina Gizi dan 1) Kesehatan Ibu dan Anak
Meningkatnya dukungan manajemen dan Jumlah poskesdes beroperasi pelaksanaan tugas teknis lainnya di Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 1. Persentase pengetahuan remaja tentang: a. Kesehatan reproduksi remaja b. HIV/AIDS c. Perencanaan kehidupan berkeluarga 2. Jumlah center of excellent PKBR (per provinsi)
70.000
78.000
Program Bina Gizi Kementerian Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak Program Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN
3.994,6
1.10
Penyiapan kehidupan berkeluarga Meningkatnya PSP remaja tentang 1) PKBR bagi remaja (PKBR)
50
62
205,3
64 10 1
76 30 15
K)
II.M-87
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
3. Jumlah PIK remaja/ mahasiswa yang dibentuk dan dibina 9.373 4
TARGET 2014
63.977 8
K)
PROGRAM
1.11
1)
Meningkatnya ketrampilan keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, pembinaan remaja, serta peningkatan kualitas hidup lansia
1. Jumlah kebijakan kegiatan pembinaan ketahanan keluarga 2. Persentase kabupaten/kota yang memperoleh dan mendayagunakan prototipe BKB-Kit Tingkat pemahaman masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
K)
20
20
BKKBN
222,6
1.12
Pelaksanaan kegiatan diseminasi Meningkatnya kegiatan diseminasi informasi P4GN informasi di bidang P4GN 4)
10%
10%
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Program P4GN
BNN
92,7
1.13
Meningkatnya fasilitas rehabilitasi Pelaksanaan pengembangan 4) korban penyalahgunaan narkoba yang rehabilitasi instansi pemerintah dikelola instansi pemerintah Pelaksanaan pengembangan rehabilitasi berbasis komponen 4) masyarakat Penyediaan layanan pendidikan 1) TK Meningkatnya fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola komponen masyarakat Tercapainya keluasan dan kemerataan akses TK bermutu dan berkesetaraan gender di semua kabupaten dan kota
Jumlah fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola instansi pemerintah Jumlah fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola komponen masyarakat APK TK/TKLB
1 fasilitas TR
BNN
279,0
1.14
20 fasilitas 20 fasilitas
Program P4GN
BNN
69,8
1.15
30,60%
36,60%
Program Kementerian Pendidikan Taman Pendidikan Nasional Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar
2.322,4
II.M-88
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
105,44% 85,36% 0,70%
PROGRAM
1.16
Program
1.17
Tersalurkannya bantuan BOS bagi siswa 1. Jumlah siswa SD/SDLB sasaran BOS 27.672.820 28.211.000 SD/SDLB 2. Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin 2.767.282 3.103.210
Program Kementerian Pendidikan Taman Pendidikan Nasional Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar
59.599,1
1.18
Penjaminan kepastian pendidikan Tercapainya keluasan dan kemerataan 1) akses SMP bermutu dan berkesetaraan SMP gender di semua kabupaten dan kota
1. APK SMP/SMPLB 2. APM SMP/SMPLB 3. Persentase peserta didik SMP putus sekolah
Program Kementerian Pendidikan Taman Pendidikan Nasional Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar
12.684,6
1.19
Tersalurkannya bantuan BOS bagi siswa 1. Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran SMP/SMPLB BOS 2. Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin
9.660.639 10.870.000
966.064
1.195.700
Program Kementerian Pendidikan Taman Pendidikan Nasional Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar
31.512,3
II.M-89
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
34,40%
PROGRAM
1.20
Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan PK dan PLK yang bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten dan kota
1. Persentase anak cacat tertampung pada TKLB dan SDLB 2. Persentase peserta didik SDLB putus sekolah 3. Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada pendidikan SD PLK 4. Persentase anak luar biasa tertampung pada SMPKH/SMPLB 5. Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada pendidikan SMP PLK 6. Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada pendidikan TK pendidikan layanan khusus (TK PLK) 7. Jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menerima beasiswa penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus
29,60%
1,50%
0,70%
Kementerian Program Pendidikan Taman Pendidikan Nasional Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar
1,40%
3,10%
15,70% 2,20%
18,90% 6,60%
3,30%
7,30%
99.754
100.154
1.21
Tercapainya perluasan dan pemerataan 1. APK SMK akses pendidikan SMK bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten dan kota
30,06%
35,56%
9.242,9
II.M-90
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
2. Jumlah siswa SMK penerima BOMM 3. Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin
TARGET 2014
PROGRAM
3.000.000 3.400.000 305.535 35,59% 645.298 40,88% Program Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional 6.530,5
1.22
Tercapainya perluasan dan pemerataan 1. APK SMA/SMLB nasional akses pendidikan SMA bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan 2. Jumlah siswa SMA penerima BOMM dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten dan kota 3. Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin Tercapainya perluasan dan pemerataan akses pendidikan SMLB/SMA Inklusif dan SMA PLK bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten dan kota Terciptanya keluasan dan kemerataan akses PAUD nonformal bermutu dan berkesetaraan gender di kabupaten dan kota Terciptanya perluasan dan pemerataan akses pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C dan bagi orang dewasa bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten/kota untuk bekerja pada dunia usaha dan dunia industri terkait dan atau usaha mandiri (wirausaha) 1. Persentase anak cacat tertampung pada SMAKH/SMLB 2. Persentase anak kebutuhan khusus yang tertampung pada SMA PLK APK PAUD nonformal
1.23
7,41
11,00
579,3
2,20%
6,90%
1.24
11,31%
13,83%
1.25
1. APK PAKET A 2. Persentase peserta didik paket A dari putus sekolah SD/MI 3. APK PAKET B 4. Persentase peserta didik paket B dari putus sekolah SMP/MTS
0,56% 1,93%
0,57% 1,69%
Program Pendidikan Nonformal dan Informal Program Pendidikan Nonformal dan Informal
5.761,3
4.147,6
3,75% 1,93%
3,75% 1,69%
II.M-91
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
5. APK PAKET C 6. Persentase peserta didik paket C dari putus sekolah SMA/SMK/MA 1,99% 1,93% 5%
TARGET 2014
2,22% 1,69% 30%
PROGRAM
1.26
Terciptanya perluasan dan pemerataan akses kursus dan pendidikan life skill bermutu, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di semua kabupaten/kota Meningkatnya tingkat literasi yang berkesetaraan gender di kabupaten dan kota 1. Meningkatnya APM MI 2. Meningkatnya APK MI 1. Meningkatnya APM MTs 2. Meningkatnya APK MTs 1. Tersedianya anggaran BOS MI dan MTs 2. Tersedianya Beasiswa Miskin MI
Persentase anak putus sekolah dan lulus sekolah menengah tidak melanjutkan mendapatkan layanan pendidikan keterampilan berbasis kecakapan hidup, bersertifikat, dan bekerja Persentase kab/kota yang telah menyelenggarakan parenting education
1.847,1
1.27
0,00%
50,00%
1.28
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Ibtidaiyah 1) Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Tsanawiyah 1) Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu 1)
APM MI APK MI APM MTs APK MTs Siswa MI, MTs penerima BOS (Siswa) Siswa Miskin MI Penerima Beasiswa (Siswa) Siswa Miskin MTs Penerima Beasiswa (Siswa) Siswa Miskin MA Penerima Beasiswa (Siswa)
Program Kementerian Pendidikan Pendidikan Nasional Nonformal dan Informal Program Kementerian Agama Pendidikan Islam Program Kementerian Agama Pendidikan Islam Program Kementerian Agama Pendidikan Islam
2.182,2
12.651,7
1.29
1.30
23.780,8
540.000 320.000
540.000 320.000
II.M-92
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
8,56% 15 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula 25
K)
PROGRAM
1.31 1.32
Meningkatnya APK MA Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan budaya politik
APK MA Jumlah materi/modul tentang pendidikan politik bagi calon pemilih pemula
Program Kementerian Agama Pendidikan Islam Program Kementerian Dalam Pembinaan Negeri Kesatuan Bangsa dan Politik
1.33
Pedoman/petunjuk teknis dan bimbingan teknis/supervisi/publikasi/sosialis asi penyelenggaraan pemilu dan 3) pendidikan pemilih Bantuan Tunai Bersyarat
1)
Terselenggaranya bimbingan Jumlah modul pendidikan pemilih untuk teknis/supervisi/publikasi/sosialiasi kelompok perempuan,miskin, cacat, penyelenggaraan pemilu dan pendidikan pemilih pemula, lansia pemilih
K)
1.34
Terlaksananya pemberian Bantuan Tunai Jumlah RTSM yang mendapatkan Bersyarat bagi RTSM (PKH) Bantuan Tunai Bersyarat PKH (RTSM) meningkatnya akses dan kualitas layanan perlindungan anak Persentase cakupan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan Persentase cakupan anak korban kekerasan yang mendapat penanganan pengaduan
816.000
1.170.000
Program Komisi Pemilihan Penguatan Umum Kelembagaan Demokrasi Dan Perbaikan Proses Politik Program Kementerian Sosial Perlindungan dan Jaminan Sosial
247,5
8.985,0
100%
2.752,6
2.1
Meningkatnya jumlah kebijakan Penyusunan dan harmonisasi perlindungan perempuan dari tindak kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan kekerasan
1)
100%
Kementerian PP dan PA
50,1
II.M-93
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
300
PROGRAM
2.2
Jumlah kab/kota yang mempunyai kemampuan tanggap darurat dalam penanganan bencana
105
2.3
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan 3) Asia Timur dan Pasifik
Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik
Tingkat penanganan isu illegal migrant dan human traficking serta isu-isu lainnya
25%
25%
Program Kementerian Kesehatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Kementerian Luar Pemantapan Negeri Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Program Kementerian Luar Pemantapan Negeri Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
27,8
2.4
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan 3) Asia Selatan dan Tengah
Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah
Tingkat penanganan isu illegal migrant dan human traficking serta isu-isu lainnya
25%
25%
18,8
II.M-94
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
28.200
K)
PROGRAM
2.5
Peningkatan perlindungan pekerja 1. Memfasilitasi pekerja anak untuk perempuan dan penghapusan kembali ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan pekerja anak 2) 2. Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak (BPTA)
1. Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA 2. Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan
3000
100%
100%
Program Kemenakertrans Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
3. Meningkatnya perlindungan kepada 3. Persentase perusahaan yang memenuhi pekerja perempuan norma kerja perempuan dan anak
10%
40%
58,8
Draft RPP PP Penanggulan Penanggulan gan Anak gan Anak yang yang Bekerja Bekerja di di Luar Luar Hubungan Hubungan Kerja dan Kerja aturan pelaksanaan 120 990
K)
5. Jumlah pengawas ketenagakerjaan dalam pengawasan norma kerja perempuan dan anak yang ditingkatkan kapasitasnya
K)
II.M-95
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
263.000
PROGRAM
2.6
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak dan balita telantar, anak jalanan, anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus.
Jumlah anak telantar, anak jalanan, anak cacat dan anak nakal yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa)
159.500
2.7
Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Kesehatan dan kesehatan dan perawatan yang berkualitas Perawatan warga binaan 5) pemasyarakatan
1. Persentase tahanan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang memperoleh perawatan dan pelayanan kesehatan sesuai standar kesehatan 2. Persentase bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok resiko tinggi yang memperoleh perlindungan secara tepat waktu dan akuntabel
30%
50%
9,8
2.8
1. Persentasi anak didik pemasyarakatan yang memperoleh pendidikan dan reintegrasi secara tepat waktu dan akuntabel
62%
82%
7,1
II.M-96
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
2. Persentase anak didik pemasyarakatan yang memperloleh pendampingan dan pembimbingan secara tepat dan akuntabel 3. Persentase anak didik pemasyarakatan dan klien pemasyarkatan yang mendapatkan litmas secara tepat dan akuntabel
TARGET 2014
PROGRAM
1. Meningkatnya penguatan dasar hukum dan kebijakan yang mendukung pemenuhan hak-hak anak 2. Menguatnya manajemen dan sistem kelembagaan perlindungan anak
Persentase jumlah kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait perlindungan anak yang diharmonisasikan
100
100
529,9
II.M-97
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
1 keg
PROGRAM
3.1
Tersedianya basis data yang dapat menyajikan informasi data perkara secara akurat, cepat, dan lengkap dalam rangka mewujudkan penanganan perkara secara cepat dan akuntabel serta dapat diakses oleh masyarakat Peningkatan kerjsama dalam dan luar negeri dlm rangka pemajuan HAM dan harmonisasi rangcangan peraturan perUUan dalam perspektif HAM serta NA instrument HAM internasional
Jumlah kegiatan pendataan perkara yang disajikan berdasarkan jenis penanganan perkara termasuk jenis perkara KDRT, perkara anak, dan perkara lainnya
1 keg
3.2
5)
100%
100%
9,0
3.3
Peningkatan kualitas RUU dan perat Jumlah Peraturan Perundang-undangan di perundang-undangan di bawah UU di bidang mekanisme Perlindungan Saksi DPR serta tenaga fungsional Perancang dan Pelapor PerUUan
20%
100%
75,0
II.M-98
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
3.4
Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang politik, hukum, keamanan, keuangan, perbankan, industri, perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi, kesejahteraan rakyat yang harmonis
1. Persentase rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang kesejahteraan rakyat yang harmonis
20%
2. Jumlah Peraturan Perundangundangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor 1. Jumlah kebijakan pemenuhan hak pendidikan anak K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam pemenuhan hak pendidikan anak prov K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data pelaksanaan kebijakan pendidikan prov anak 1
3
K)
3.5
Kementerian PP dan PA
27,5
5 1
10
33
K)
II.M-99
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
2
K)
PROGRAM
3.6
1. Jumlah kebijakan pemenuhan hak kesehatan anak K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam pemenuhan hak kesehatan anak prov K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan prov data kesehatan anak
4 1
23
K)
19
K)
3.7
1. Jumlah kebijakan pemenuhan hak partisipasi anak K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam pemenuhan hak prov partisipasi anak K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data pemenuhan hak prov partisipasi anak
K)
Kementerian PP dan PA
12,8
25
K)
K)
17
K)
II.M-100
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
2
K)
PROGRAM
3.8
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah kebijakan kebijakan lingkungan yang layak lingkungan yang layak untuk anak 1) untuk anak
1. Jumlah kebijakan lingkungan yang layak untuk anak 2. Jumlah K/L dan K/L pemda yang difasilitasi tentang lingkungan yang layak untuk anak prov
K)
29
K)
K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data lingkungan yang prov layak untuk anak
K)
12
K)
3.9
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah kebijakan kebijakan pengembangan pengembangan kabupaten/kota layak kabupaten/kota layak anak (KLA) anak (KLA)
1)
1. Jumlah kebijakan pengembangan kabupaten/kota layak anak (KLA) K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang kota layak anak prov
K)
Kementerian PP dan PA
49,0
10
10
10
II.M-101
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
3. Jumlah K/L dan K/L pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data pengembangan kabupaten/kota layak prov anak (KLA) 1
TARGET 2014
2
PROGRAM
25
K)
3.10
Meningkatnya jumlah kebijakan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penghapusan kekerasan penghapusan kekerasan pada anak 1) pada anak
1. Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada anak prov K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak korban prov kekerasan
K)
Kementerian PP dan PA
11,8
K)
5 1 1
26
K)
13
K)
II.M-102
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
4
K)
PROGRAM
3.11
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah perlindungan anak 1. Jumlah kebijakan perlindungan anak kebijakan tentang masalah sosial dari masalah sosial dari masalah sosial anak 1) K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang perlindungan anak dari masalah prov sosial
K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data perlindungan anak dari masalah prov sosial
17
K)
3.12
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah kebijakan untuk kebijakan untuk penanganan anak penanganan anak yang berhadapan 1) yang berhadapan dengan hukum dengan hukum
K)
Kementerian PP dan PA
30,5
II.M-103
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penanganan anak yang berhadapan prov dengan hukum 4. Jumlah K/L dan K/L pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak yang berhadapan dengan prov hukum 2
TARGET 2014
6
PROGRAM
8 1
7 3
15
K)
3.13
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah kebijakan kebijakan perlindungan bagi anak perlindungan bagi anak yang 1) berkebutuhan khusus yang berkebutuhan khusus
1. Jumlah kebijakan perlindungan bagi anak yang berkebutuhan khusus K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang perlindungan anak yang prov berkebutuhan khusus K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak yang prov berkebutuhan khusus
K)
Kementerian PP dan PA
17,2
K)
11
K)
15
K)
II.M-104
NO
SASARAN
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
3 5 29 5 10
K)
PROGRAM
3.14
Meningkatnya jumlah kebijakan hak sipil 1. Jumlah kebijakan hak sipil anak anak K/L 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang hak sipil anak prov K/L 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi prov dalam penyusunan data hak sipil anak
1 1 10 1 3
K)
K)
K)
K)
3.15
1. Jumlah pengawasan pelaksanaan perlindungan anak di prov/kab/kota (prov) 2. Jumlah rekomendasi hasil pelaksanaan perlindungan anak (lap)
33
33
K)
KPAI
43,0
TOTAL
Keterangan:
K) 1) 2) 3) 4) 5)
221.173,5
Angka kumulatif 5 tahun (2010-2014) kegiatan ini tercantum pada Bab II (Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama) kegiatan ini tercantum pada Bab III (Bidang Ekonomi) kegiatan ini tercantum pada Bab VI (Bidang Politik) kegiatan ini tercantum pada Bab VII (Bidang Pertahanan dan Keamanan) kegiatan ini tercantum pada Bab VIII (Bidang Hukum dan Aparatur)
II.M-105
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA BIDANG PEMBANGUNAN PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
Contraceptive Prevalence Rate /CPR (%) 1. Jumlah peserta KB baru /PB (juta) 2. Jumlah peserta KB aktif/PA (juta) 3. Jumlah peserta KB baru mandiri (ribu) 4. Persentase peserta KB aktif mandiri 5. 6. Persentase peserta KB baru MKJP Persentase peserta KB aktif MKJP 57,4 7,1 26,7 3,4 48,4 12,1 24,2
NO
PROGRAM 2014
65,0 36,7 29,8 17,3 51,0 64,3 27,5
k) k) k)
1.
II.M-1
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
7. Persentase peserta KB baru Pria 3,6 10
NO
PROGRAM 2014
5,0 100 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
1.1
Meningkatnya pembinaan, kesertaan, dan kemandirian berKB melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta
1. Persentase NSPK tentang pembinaan kemandirian ber-KB 2. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang melayani KB 3. Jumlah peserta KB baru miskin (KPS dan KS-1) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta) 4. Jumlah peserta KB aktif miskin (KPS dan KS-1) dan rentan lainnya yang mendapatkan pembinaan dan alokon gratis melalui 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta (juta) 5. 6. Persentase komplikasi berat yang dilayani Persentase kegagalan KB yang dilayani
BKKBN
23.500 3,75
23.500 19,46
k)
11,9
62,5
k)
II.M-2
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
8. Persentase kab/kota yang menyediakan sarana dan prasarana pelayanan KB 9. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat dukungan sarana prasarana 40
NO
PROGRAM 2014
90
4.700
23.500
k)
1.2
Meningkatnya kapasitas sumberdaya penyelenggara program KB di 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta dalam rangka pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber-KB
35
100
BKKBN
646,9
2. Persentase klinik KB yang melayani KB sesuai SOP (dari 23.500 klinik KB pemerintah dan swasta) 1. Jumlah kebijakan tentang PKBR 2. Persentase pengetahuan remaja tentang : a. b. c. Kesehatan reproduksi remaja HIV/AIDS Perencanaan kehidupan berkeluarga
20
85
1.3
Penyiapan kehidupan Meningkatnya PSP remaja berkeluarga bagi remaja (PKBR) tentang PKBR
k)
BKKBN
205,3
50 64 10 20 20 1 9.373
3. Jumlah pelatih PKBR dilatih 4. Persentase kab/kota yang mempunyai kebijakan program PKBR 5. Persentase mitra kerja yang melaksanakan kegiatan PKBR 6. Jumlah center of excellent PKBR (per provinsi) 7. Jumlah PIK remaja/ mahasiswa yang dibentuk dan dibina
k)
II.M-3
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
1. Jumlah kebijakan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga peserta KB 2. Jumlah PUS anggota kelompok usaha ekonomi produktif yang menjadi peserta KB mandiri 3. Persentase Kab/kota yang mempunyai kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga peserta KB 4. Jumlah mitra kerja yang memberikan bantuan modal dan pembinaan kewirausahaan kepada kelompok usaha ekonomi produktif 5. Jumlah tenaga pengelola kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga peserta KB yang dilatih 6. Jumlah mitra kerja yang menjadi pendamping kelompok usaha ekonomi produktif 3
NO
PROGRAM 2014
6
k)
1.4
Peningkatan kemandirian ber-KB Meningkatnya pembinaan dan keluarga Pra-S dan KS-1 kemandirian ber-KB keluarga PraS dan KS-1
22.000
110.000
20
75
34
170
k)
99
k)
15
k)
II.M-4
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
1. Meningkatnya ketahanan keluarga dalam rangka peningkatan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi PUS anggota poktan
NO
PROGRAM 2014
8
k)
1.5
2. Jumlah mitra kerja yang melaksanakan pembinaan dan pendampingan ketahanan keluarga 3. Persentase kab/kota yang mempunyai kebijakan pembinaan ketahanan keluarga 4. Jumlah tenaga pengelola pembinaan ketahanan keluarga yang dilatih 5. Jumlah tenaga pelatih pembinaan ketahanan keluarga yang dilatih 6. Jumlah prototype BKB-Kit yang diproduksi 7. Persentase kabupaten/kota yang memperoleh dan mendayagunakanprototype BKB-Kit
20
k)
2. Meningkatnya ketrampilan keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, pembinaan remaja, serta peningkatan kualitas hidup lansia
50
75
1.341
k)
1 20
1.644 5 20
k)
k)
II.M-5
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya komitmen stakeholders terhadap pengendalian penduduk dan program KB
NO
PROGRAM 2014
2
k)
1.6
20
80
1.7
Peningkatan komunikasi, Meningkatnya pengetahuan, sikap informasi dan edukasi dan perilaku masyarakat tentang pengendalian penduduk dan KB pengendalian penduduk dan KB
95
2 100 95
k)
BKKBN
958,8
100
328
k)
II.M-6
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
6. Persentase klinik KB dan mitra kerja yang mendapatkan media dan materi KIE 7. 8. Jumlah PLKB yang mendapatkan KIE-Kit Jumlah petugas Mupen yang dilatih -
NO
PROGRAM 2014
287
k)
k)
k)
1.8
Tersedia dan dimanfaatkannya media dan materi KIE pengendalian penduduk dan KB
9. Persentase kab/kota yang mendapatkan sarana prasarana KIE 1. Jumlah kebijakan tentang publikasi kependudukan dan KB 2. Jumlah prototype yang diproduksi
k)
BKKBN
281,8
3 70
k)
3. Persentase stakeholders mendayagunakan prototype bahan dan media advokasi dan KIE Kependudukan dan KB
II.M-7
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
4. Persentase mitra kerja mendayagunakan prototype bahan dan media advokasi dan KIE Kependudukan dan KB 5. Jumlah publikasi yang disusun -
NO
PROGRAM 2014
100
12 3 1 100
60 3 7 435 100
k)
1.9
Meningkatnya komitmen dan peran serta lintas sektor dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan program KKB
6. Indeks kepuasan pelanggan terhadap publikasi (dari skala 1-4) 1. Jumlah kebijakan kemitraan lintas sektor dan pemerintah daerah 2. Jumlah kab/kota yang membentuk BKKBD 3. Persentase kab/kota mempunyai kebijakan program KKB dalam rencana pembangunan daerah 4. Persentase kab/kota melaksanakan NSPK
k)
BKKBN
266,3
k)
75
II.M-8
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya peran serta LSM, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan program KKB 1. 2. 3. 4.
NO
PROGRAM 2014
10 65 80 75 75
k)
1.10
5. Persentase motivator swasta dan LSM yang terlatih 6. Jumlah tenaga lini lapangan KB (PLKB/PKB) yang terlatih: 1. Latihan dasar umum (LDU) 2. 3. 1.11 Penyediaan data dan informasi Tersedianya data dan informasi Program Kependudukan dan KB Program Kependudukan dan KB berbasis TI Refreshing Pelatihan teknis
k) k) k) k)
1. Jumlah kebijakan yang berkaitan dengan penyediaan data dan informasi 2. Persentase cakupan laporan: 1. 2. Provinsi Kab/Kota
BKKBN
165,6
100 85 918
100 85 4.590
k)
II.M-9
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
1. Jumlah kebijakan analisis dan evaluasi pengelolaan kependudukan dan KB 2. Persentase hasil analisis dan evaluasi yang dimanfaatkan dalam pengelolaan kependudukan dan KB 3. Jumlah pelaporan pelaksanaan program 1. Jumlah kebijakan pelayanan informasi dan dokumentasi Program KKB berbasis TI 2. 3. Jumlah publikasi berbahasa Indonesia Jumlah publikasi luar negeri 2
NO
PROGRAM 2014
5
k)
1.12
Peningkatan kualitas analisis data Tersedia dan meningkatnya dan informasi manajemen kualitas analisis data dan program kependudukan dan KB informasi manajemen program kependudukan dan KB
50
100
72 2
360 5
k)
1.13
Peningkatan pelayanan informasi Meningkatnya pelayanan dan dokumentasi Program KKB informasi dan dokumentasi berbasis TI Program KKB bagi stakeholders
k)
BKKBN
82,3
6 2 3
42 14 3
k)
k)
II.M-10
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
5. Frekuensi pemutakhiran data dan informasi di website 6. Persentase PKB yang mendapatkan pelatihan e-learning 7. Persentase PKB yang mendapatkan pelatihan e-learning dan mengakses e-learning 12 7 20
NO
PROGRAM 2014
12 30 80
1.14
Tersedia dan meningkatnya sarana prasarana dan teknologi informasi komunikasi program kependudukan dan KB
1. Jumlah kebijakan STIK Kependudukan dan KB 2. Jumlah aplikasi STIK Kependudukan dan KB 3. Jumlah pengembangan/ penyediaan infrastruktur TIK 4. Persentase cakupan jejaring STIK Kependudukan dan KB sampai kab/kota 5. Indeks kepuasan pelanggan (dari skala 14)
k)
BKKBN
107,0
4 1 15
20 5 80
k)
k)
II.M-11
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya keserasian kebijhakan pengendalian penduduk
NO
PROGRAM 2014
75
2.
100 50
2.1
2.2
Tersedianya parameter kependudukan dan KB yang disepakati oleh lintas sektor terkait dan dijadikan sebagai acuan
1. Jumlah kajian/analisis kebijakan pembangunan yang kurang serasi dengan program KKB 2. Persentase kebijakan pembangunan yg diserasikan dengan Kebijakan Kependudukan dan KB 1. Jumlah kajian neraca kependudukan yang disusun 2. Jumlah neraca kependudukan yang disusun 3. Jumlah kajian parameter kependudukan dan KB
34
34
BKKBN
101,9
75
34 34 34
34 170 170
k)
BKKBN
101,6
k)
k)
II.M-12
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
dalam penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan sektor
NO
PROGRAM 2014
100
2.3
Meningkatnya komitmen lintas sektor serta pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan
1. Persentase Stakeholders dan mitra kerja yang menerima sosialisasi 2. Persentase penentu kebijakan yang menerapkan perspektif pembangunan berwawasan kependudukan dalam kebijakan sektor 3. Jumlah modul pendidikan tentang kependudukan 4. Persentase sekolah yang melaksanakan modul pendidikan tentang kependudukan
80 50
BKKBN
86,3
1 -
5 20
k)
II.M-13
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
11.701,7
NO
3.
1. Tersedianya proyeksi penduduk 2010-2020 Peningkatan Ketersedian dan Meningkatnya ketersediaan Kualitas Data dan Informasi kualitas data dan informasi Kependu-dukan kependudukan yang bersunber dari sensus, survei, dan registrasi vital kependudukan
Penyelenggaraan PES SP2010 serta Coverage dan content error SP2010 (Preliminary report ) 497
3. Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada setiap penduduk.
497
II.M-14
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
4. Jumlah koneksitas Kementerian/ Lembaga yang telah mengembangkandata warehouse berbasis data kependudukan dengan data warehouse NIK Nasional (K/L) 4
NO
PROGRAM 2014
15
k)
3.1
Terlaksananya tertib administrasi 1.Jumlah kabupaten/kota yang memberikan kependudukan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada tersedianya data dan informasi setiap penduduk. penduduk yang akurat dan terpadu. 2. Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari
497
497
Kemendagri
k)
II.M-15
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
4
NO
PROGRAM 2014
15
k)
3.2
Terlaksananya penataan sistem Jumlah koneksitas Kementerian/ Lembaga yang koneksi SIAK yang berbasis NIK telah mengembangkan data warehouse berbasis data kependudukan dengan data warehouse NIK dengan sistem informasi Nasional (K/L) kementerian/lembaga melalui pembangunan dan pengembangan data warehouse berbasis data Jumlah smart card atau dokumen lainnya yang kependudukan dengan NIK diterbitkan oleh Kementerian/ Lembaga yang Nasional telah mengembangkan data warehouse berbasis data kependudukan dengan NIK Nasional untuk peningkatan pelayanan publik
23
k)
3.3
Terwujudnya Sistem Administrasi Jumlah daerah yang telah menetapkan perda Kependudukan yang baik sebagai sebagai amanat UU No. 23 Tahun 2006 dalam upaya reformasi pelayanan penyelenggaraan administrasi kependudukan registrasi penduduk dan (Kab/Kota) pencatatan sipil. Jumlah peraturan pelaksana UU No. 23 Tahun 2006 dan peraturan tentang penyelenggaraan registrasi penduduk dan catatan sipil (Permendagri)
127
497
Kemendagri
15,4
18
II.M-16
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya Kerangka Contoh Induk Survei rumahtangga, dan pelaksanaan Post Enumeration Survey (PES) terhadap Sensus
NO
PROGRAM 2014
Laporan coverage dan content error Sensus Pertanian 2013 Program Penyediaan an Pelayanan Informasi Statistik
3.4
- Coverage dan content error SP 2010 (Final Report) Program Penyediaan Pelayanan Informasi Statistik BPS 3.903,0
3.5
Penyediaan dan Pengembangan 1. Tersedianya parameter Statistik Kependudukan dan demografi dan indikator-indikator Ketenagakerjaan MDGs serta targeting beberapa kebijakan sosial melalui Sensus Penduduk (SP) 2010
II.M-17
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Pengendalian Kuantitas Penduduk SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
NO
2. Tersedianya indikator untuk perencanaan, Pelaksanaan Analisis hasil SP evaluasi, dan analisis sosial seperti pendidikan, Sensus Penduduk 2010 lansia, perumahan, dan kecacatan, serta 2010 pencapaian MDGs 2. Tersedianya data statistic ketenagakerjaan dan pengangguran pada tingkat nasional, provinsi, dan kab/kota 3.6 Penyediaan dan Pengembangan Tersedianya data statistik Statistik Kesejahteraan Rakyat kesejahteraan rakyat secara nasional, provinsi, kab/kota yang meliputi data karakteristik rumah tangga, perumahan, pendidikan, dan kesehatan Tersedianya indikator pengangguran dan kesempatan kerja Dua kali setahun Setiap bulan di tingkat nasional
2 kali dalam satu tahun di tingkat nasional dan Provinsi, sekali utk tingkat Kab/Kota
Setiap Bulan utk Tingkat nasional, Triwulanan Tingkat Provinsi dan Bulanan Kab/Kota
BPS
946,6
TOTAL
KETERANGAN :
K)
20.078,1
II.M-18
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita
NO
PROGRAM
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan(PN)) 2. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
84
84 84
90 90 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan 2.194,0
1.1
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Meningkatnya kualitas pelayanan Ibu dan Reproduksi kesehatan ibu dan reproduksi
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN) 2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) 3. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar
84
95
10
100
II.M-19
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
1.2 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Meningkatnya kualitas pelayanan Anak kesehatan anak 1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) 2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 3. Cakupan pelayanan kesehatan balita 1.3 Pembinaan Keperawatan dan Kebidanan Meningkatnya Pembinaan Keperawatan dan Kebidanan Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan kebidanan sesuai standar dan pedoman 84 84 78 70
NO
PROGRAM 2014
90 90 85 350 Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kementerian Kesehatan
68,0
1.4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Meningkatnya dukungan manajemen Jumlah Pos Kesehatan Desa dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (Poskesdes) beroperasi pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
70.000
78.000
Kementerian Kesehatan
3.994,6
II.M-20
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Perbaikan status gizi masyarakat
NO
PROGRAM
Persentase balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang/seluruh balita (D/S))
65
2.1
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
100
100
Kementerian Kesehatan
2.804,2
65 80
85 90 11.263,4
Pengendalian penyakit menular Menurunnya angka kesakitan, serta penyakit tidak menular kematian dan kecacatan akibat diikuti penyehatan lingkungan penyakit
1. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 2. Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk
II.M-21
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
3. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk 4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan 5. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan 6. Angka kesakitan penderita DBD per100.000 penduduk 7. Prevalensi kasus HIV 8. Jumlah kasus Diare per 1.000 penduduk 235 73
NO
PROGRAM 2014
224 90
85
88
55
51
0,2 350
<0,5 285
II.M-22
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
9. Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 3.1 Pembinaan imunisasi dan Karantina Kesehatan Meningkatnya pembinaan di bidang imunisasi dan karantina kesehatan Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap 2.500
NO
PROGRAM 2014
20.000
k)
80
90
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan
1.205,9
3.2
1. Prevalensi kasus HIV 2. Jumlah kasus TB per100.000 penduduk 3. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan 4. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan
0,2 235 73
<0,5 224 90
Kementerian Kesehatan
1.237,3
85
88
II.M-23
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
5. Jumlah kasus Diare per 1.000 penduduk 6. Persentase Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang mendapatkan Anti Retroviral Treatment (ART) 7. Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS 3.3 Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang 1. Angka kesakitan penderita DBD Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber per100.000 penduduk binatang 2. Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk 350 30
NO
PROGRAM 2014
285 50
65
95
55
51
Kementerian Kesehatan
1.254,0
II.M-24
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Penyehatan Lingkungan
NO
PROGRAM
3.4
1. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas 2. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat 3. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
62
85 64 40
100 75 100
3.5
3.6
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Meningkatnya dukungan manajemen Jumlah Unit Pelaksana Teknis dan pelaksanaan tugas teknis lainnya (UPT) vertikal yang ditingkatkan pada Program Pengendalian Penyakit sarana dan prasarananya dan Penyehatan Lingkungan
59
59
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan
1.084,4
Kementerian Kesehatan
4.427,3
II.M-25
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan
NO
PROGRAM
Persentase tenaga kesehatan yang profesional dan memenuhi standar kompetensi 1. Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di Daerah Terpencil, Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) 2. Jumlah residen senior yang didayagunakan dan diberi insentif
60
4.1
Perencanaan dan Pendayagunaan Meningkatnya perencanaan dan SDM Kesehatan pendayagunaan SDM kesehatan
1.200
7.020
k)
Kementerian Kesehatan
2.884,9
700
4.850
k)
4.2
2.350
13.000
k)
Kementerian Kesehatan
908,1
II.M-26
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Sertifikasi, Standardisasi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
NO
PROGRAM
4.3
1. Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan 2. Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi
7.530
30
90
4.4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Meningkatnya dukungan manajemen 1. Jumlah UPT yang ditingkatkan dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sarana dan prasarananya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan 2. Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari lembaga pendidikan pemerintah
30
60
Kementerian Kesehatan
7.823,2
13.000
75.000
k)
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
NO
PROGRAM
1. Persentase ketersediaan obat Meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi dan vaksin standar, dan terjangkau oleh masyarakat 2. Proporsi Obat yang memenuhi standar (aman, manfaat dan mutu) 3. Proporsi makanan yang memenuhi syarat
80
99,23
99,63
75
90
5.1
Peningkatan Ketersediaan Obat Meningkatnya ketersediaan obat Publik dan Perbekalan Kesehatan esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian Meningkatnya produksi bahan baku dan obat lokal serta mutu sarana produksi dan distribusi kefarmasian
Persentase ketersediaan obat dan vaksin Jumlah bahan baku obat dan obat tradisional produksi di dalam negeri
80
100
Kementerian Kesehatan
7.473,2
5.2
45
Kementerian Kesehatan
125,0
II.M-28
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
NO
PROGRAM
5.3
Meningkatnya dukungan manajemen Persentase dokumen anggaran yang dan pelaksanaan tugas teknis lainnya diselesaikan pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
80
5.4
Pengawasan Produksi Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Pengawasan Obat dan Makanan di 31 Balai Besar/Balai POM
Meningkatnya Mutu Sarana Produksi Persentase sarana produksi obat Produk Terapetik dan PKRT sesuai yang memiliki sertifikasi GMP yang Good Manufacturing Practice terkini (GMP) terkini Menurunnya makanan yang mengandung bahan berbahaya Meningkatnya kinerja pengawasan obat dan makanan di seluruh Indonesia Persentase makanan yang mengandung cemaran bahan berbahaya/dilarang 1. Jumlah sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan yang diperiksa
60
85
BPOM
32,6
5.5
25
10
BPOM
15,7
5.6
15.000
76.516
BPOM
1.619,8
II.M-29
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
2. Jumlah produk Obat dan Makanan yang disampel dan diuji 5.7 Pemeriksaan secara Laboratorium, Pengujian dan Penilaian Keamanan, Manfaat dan Mutu Obat dan Makanan serta Pembinaan Laboratorium POM Standardisasi Produk Terapetik dan PKRT Meningkatnya kemampuan uji laboratorium POM sesuai standar Persentase Laboratorium Balai POM yang terakreditasi secara konsisten sesuai standar 97.000
NO
PROGRAM 2014
494.798
k)
84
100
BPOM
194,3
5.8
Tersusunnya standar, pedoman dan Persentase kecukupan standar Obat kriteria Produk Terapetik dan PKRT yang dimiliki dengan yang yang mampu menjamin aman, dibutuhkan bermanfaat dan bemutu
20
94
BPOM
16,8
II.M-30
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Pelayanan informasi Obat dan Makanan, Informasi Keracunan dan Teknologi Informasi
NO
PROGRAM
5.9
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPOM Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPOM Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPOM
5.10
384
k)
BPOM
615,9
5.11
10
k)
BPOM
68,8
II.M-31
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
6 Pengembangan sistem jaminan Meningkatnya pembiayaan pembiayaan kesehatan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan masyarakat Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan 59
NO
PROGRAM 2014
100
6.1
Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
59
100
Kementerian Kesehatan
842,4
6.2
Meningkatnya pelayanan kesehatan Persentase RS yang melayani pasien rujukan bagi penduduk miskin di RS penduduk miskin peserta program Jamkesmas
75
95
Kementerian Kesehatan
24.782,7
II.M-32
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
6.3 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Meningkatnya pelayanan kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesmas) dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas Pemberdayaan masyarakat dan Meningkatnya pemberdayaan penanggulangan bencana dan masyarakat dalam pembangunan krisis kesehatan kesehatan dan penanggulangan krisis Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 1. Persentase rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2. Jumlah Kab/Kota yang mempunyai kemampuan tanggap darurat dalam penanganan bencana 7.1 Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat Persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS 8.481
NO
PROGRAM 2014
9.000 Pembinaan Upaya Kesehatan
50
70
1.546,8
105
300
50
70
Kementerian Kesehatan
895,8
II.M-33
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
7.2 Penanggulangan Krisis Kesehatan Meningkatnya penanggulangan krisis Jumlah Kab/Kota yang mempunyai secara cepat kemampuan tanggap darurat dalam penanganan bencana 105
NO
PROGRAM 2014
300 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Meningkatkan upaya kesehatan dasar, rujukan, tradisional, alternatif dan komplementer, kesehatan kerja, olah raga dan matra serta standarisasi, akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
1. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class ) 2. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk 1. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk
46.947,3
76
96
8.1
76
96
Kementerian Kesehatan
1.252,0
II.M-34
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
2. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED 8.2 Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepada masyarakat 1. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class ) 2. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan PONEK 3. Persentase RS Pemerintah menyelenggarakan pelayanan rujukan bagi Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) 4. Jumlah Kab/Kota yang dilayani oleh rumah sakit bergerak di DTPK 60
NO
PROGRAM 2014
100
Kementerian Kesehatan
434,5
80 60
100 100
14
18
II.M-35
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN AGAMA PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
NO
PROGRAM
8.3
Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
300
8.4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
Meningkatnya dukungan manajemen Jumlah UPT yang ditingkatkan dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sarana dan prasarananya pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan
34
34
Kementerian Kesehatan
40.320,8
TOTAL
Keterangan : 1) Target tercapai pada tahun 2011 K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
127.209,3
II.M-36
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses Pendidikan Dasar yang Bermutu dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
1.
Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Yang Merata
APM SD/MI/paket A/sederajat APM SMP/MTs/paket B/sederajat APK SD/MI/paket A/sederajat APK SMP/MTs/paket B/sederajat APS usia 7-12 tahun APS usia 13-15 tahun Jumlah siswa SD/SDLB sasaran BOS Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran BOS Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin Persentase SD menerapkan e-Pembelajaran Persentase SD yang memiliki fasilitas internet Persentase SMP yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan CTL berbasis TIK Persentase SD/SDLB berakreditasi minimal B
95,20% 74,00% 117,20% 99,30% 97,90% 87,90% 27.672.820 9.660.639 2.767.282 966.064 16% 10% 21,4% 10%
96,00% 76,00% 119,10% 110,00% >99% >95% 28.211.000 10.870.000 3.103.210 1.195.700 40% 30% 75,0% 15%
II.M-37
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
1.1
Persentase SMP/SMPLB berakreditasi minimal B Persentase peserta didik SD putus sekolah Persentase peserta didik SMP putus sekolah Tecapainya Keluasan dan APM SD/SDLB Kemerataan Akses SD Bermutu APK SD/SDLB dan Berkesetaraan gender di Provinsi ber-APM > 83,57% Semua Kabupaten dan Kota Persentase peserta didik SD putus sekolah Persentase SD menerapkan e-Pembelajaran Persentase SD yang memiliki fasilitas internet Persentase SD/SDLB berakreditasi minimal B Rasio APM peserta didik perempuan: laki-laki pada SD/SDLB
21% 1,50% 1,80% 84,65% 103,76% 82,46% 1,50% 16,0% 10,0% 9,6% >0,98
27% 0,70% 1,00% 85,36% 105,44% 85,00% 0,70% 40,0% 30,0% 15,0% 1
Program Pendidikan Kementerian Taman Kanak-kanak Pendidikan Nasional dan Pendidikan Dasar
11.633,4
II.M-38
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersalurkannya bantuan BOS bagi siswa SD/SDLB
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
1.2
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran BOS Jumlah siswa SD/SDLB sasaran beasiswa miskin
27.672.820 2.767.282 59,46% 20,42% 1,80% 21,40% 20,60% >0,97 9.660.639 966.064
Program Pendidikan Kementerian Taman Kanak-kanak Pendidikan Nasional dan Pendidikan Dasar Program Pendidikan Kementerian Taman Kanak-kanak Pendidikan Nasional dan Pendidikan Dasar
1.3
Tercapainya Keluasan dan kemerataan Akses SMP Bermutu dan Berkesetaraan gender di Semua Kabupaten dan Kota
APM SMP/SMPLB Provinsi ber-APM > 58,17% Persentase peserta didik SMP putus sekolah Persentase SMP yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan CTL berbasis TIK Persentase SMP/SMPLB berakreditasi minimal B Rasio APM peserta didik perempuan/laki-laki pada SMP Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran BOS Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran beasiswa miskin
12.684,6
1.4
Kementerian Program Pendidikan Taman Kanak-kanak Pendidikan Nasional dan Pendidikan Dasar
31.512,3
II.M-39
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya APM MI Meningkatnya APK MI Membaiknya rasio kesetaraan gender di MI Terlaksananya Rehab Ruang Kelas MI Terlaksananya Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah MI APM MI APK MI Rasio APM peserta didik perempuan: laki-laki pada MI Ruang Kelas MI yang direhab (Ruang) Mutu Madrasah MIN (Lokasi) Mutu Madrasah MIS (Lokasi)
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
1.5
k)
k)
Terlaksananya Pembangunan Perpustakaan MI (Ruang) Terselenggaranya Ujian Penyelenggaraan Ujian Nasional MI/MTs Bidang Studi Nasional MI/MTs Bidang Studi Keagamaan (Orang) Keagamaan
k)
II.M-40
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya APK MTs Meningkatnya APM MTs Membaiknya rasio kesetaraan gender di MTs Terlaksananya Rehab Ruang Kelas MTs Terlaksananya Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah Terlaksananya Pembangunan Laboratorium IPA di MTs Tersedianya Peralatan Laboratorium IPA di MTs Terlaksananya Pembangunan RKB MTs
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
1.6
APK MTs APM MTs Rasio APM peserta didik perempuan: laki-laki pada MTs Ruang Kelas MTs yang direhab (Ruang) Mutu Madrasah MTsN (Lokasi) Mutu Madrasah MTsS (Lokasi) Laboratorium IPA di MTs (Ruang)
k) k) k)
500 950
2.000 5.702
k)
k)
II.M-41
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya anggaran BOS MI dan MTs APK MI APK MTs Siswa MI penerima BOS (Siswa) Siswa MTs penerima BOS (Siswa) Tersedianya Beasiswa Miskin MI Tersedianya Beasiswa Miskin MTs 1.8 Penyediaan Subsidi Pendidikan Agama Islam Bermutu Tersedianya anggaran BOS Diniyah Ula dan Diniyah Wustha Siswa Miskin MI Penerima Beasiswa (Siswa) Siswa Miskin MTs Penerima Beasiswa (Siswa) Siswa Diniyah Ula Penerima BOS Siswa Diniyah Wustha Penerima BOS
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
1.7
Kementerian Agama
1.628,8
II.M-42
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kemendiknas, Kemenag
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
2.1
Tercapainya Keluasan dan APK SMA/SMK/SMLB/MA/paket B/sederajat Kemerataan Akses Jumlah siswa SMK penerima BOMM Pendidikan Menengah yang Bermutu dan Relevan dengan Jumlah siswa SMA penerima BOMM Kebutuhan Masyarakat Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin Persentase SMK berakreditasi minimal B. Persentase SMA berakreditasi minimal B Persentase SMK bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008 Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun kelulusan Tercapainya Perluasan dan APK SMK Pemerataan Akses Pendidikan Provinsi ber-APK > 32,88% SMK Bermutu, Berkesetaraan Jumlah siswa SMK penerima BOMM gender, dan Relevan dengan Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin Kebutuhan Masyarakat, di Persentase SMK berakreditasi minimal B. Semua Kabupaten dan Kota Persentase SMK bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008 Persentase lulusan SMK yang bekerja pada tahun ke-2 kelulusan
73,00% 3.000.000 2.700.000 305.535 378.783 22% 23% 25,60% 50% 30,06% 32,54% 3.000.000 305.535 22% 25,60% 39%
85,00% 3.400.000 3.100.000 645.298 800.000 30% 40% 100% 70% 35,56% 90,00% 3.400.000 645.298 30% 100% 52% Program Pendidikan Menengah
9.242,9
II.M-43
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
Persentase SMK menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis TIK
PROGRAM 2014
50%
100%
2.2
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota
APK SMA/SMLB nasional Provinsi ber-APK > 37,79% Jumlah siswa SMA penerima BOMM Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin Persentase SMA berakreditasi minimal B Jumlah SMA bersertifikat ISO 9001:2008 Rasio APK peserta didik perempuan:laki-laki pada SMA/SM Persentase SMA yang menerapkan pembelajaran berpusat pada peserta didik yang kontekstual berbasis TIK
6.530,5
II.M-44
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya APK MA Membaiknya rasio kesetaraan gender di MA Terlaksananya Rehab Ruang Kelas MA Terlaksananya Pengembangan Mutu MA melalui Kontrak Prestasi Terlaksananya Pengembangan Pendidikan Keterampilan MA Terlaksananya Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah MA Terlaksananya Pengembangan MAN Insan Cendekia APK MA Rasio APK peserta didik perempuan: laki-laki pada MA Ruang Kelas MA yang direhab (Ruang) Mutu MA melalui Kontrak Prestasi (Lokasi)
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
8,56% 1 10.021 288
k)
2.3
k)
58
350
k)
Mutu MAN (Lokasi) Mutu MAS (Lokasi) MAN Insan Cendekia (Lokasi)
113 188 2
565 940 3
k)
k)
II.M-45
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
Terlaksananya Pembangunan USB MA (Unit) MA Terlaksananya Pembangunan Madrasah Bertaraf Internasional (Lokasi) Madrasah Bertaraf Internasional Terselenggaranya Ujian Penyelenggaraan Ujian Nasional MA Bidang Studi Terlaksananya Pembangunan RKB MA (Unit) RKB MA Terlaksananya Pembangunan Laboratorium dan Perpustakaan MA (Unit) Laboratorium dan Perpustakaan MA 2.4 Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu Tersedianya Beasiswa Miskin MA Siswa Miskin MA Penerima Beasiswa (Siswa)
243 16
503 46
k)
k)
k)
k)
320.000
320.000
Kementerian Agama
1.215,0
II.M-46
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kemendiknas, Kemenag
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
Tercapainya Keluasan dan Peningkatan Kualitas, Relevansi, dan Daya Saing Kemerataan Akses Pendidikan Tinggi Bermutu, Pendidikan Tinggi Berdaya Saing Internasional, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat
APK PT dan PTA usia 19-23 tahun Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin Jumlah beasiswa bagi mahasiswa lulusan SMA/SMK/MA berprestasi Jumlah prodi berakreditasi internasional Jumlah PT 500 terbaik dunia versi THES Persentase prodi PT berakreditasi Persentase dosen PTN/BHPP program S1/diploma yang berkualifikasi S2/Sp1 Persentase dosen PTS/BHPM program S1/diploma yang berkualifikasi S2/Sp1 Persentase dosen PTN/BHPP program pascasarjana/spesialis yang berkualifikasi S3/Sp2 Persentase dosen PTS/BHPM program pascasarjana/spesialis yang berkualifikasi S3/Sp2
48,00%
85,00%
II.M-47
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
Persentase PT BHMN bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTN (institut/universitas/sekolah tinggi) bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase politeknik negeri bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (institut/universitas/sekolah tinggi) bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (politeknik/akademi) bersertifikat ISO 9001:2008 APK PT usia 19-23 thn Jumlah prodi berakreditasi internasional Jumlah PT 500 terbaik dunia versi THES Rasio APK peserta didik perempuan:laki-laki pada PT Persentase prodi PT berakreditasi
PROGRAM 2014
100,00% 100,00% 100,00% 52,90% 45,70% 26,50% 23 k) 11 1,04 90% Program Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 16.079,1
3.1
II.M-48
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya Dosen yang Bermutu dan Berdaya Saing Internasional
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
3.2
Persentase dosen PTN/BHPP program S1/diploma yang berkualifikasi S2/Sp1 Persentase dosen PTS/BHPM program S1/diploma yang berkualifikasi S2/Sp1 Persentase dosen PTN/BHPP program Persentase dosen PTS/BHPM program Persentase dosen PTN/BHPP bersertifikat Persentase dosen PTS/BHPM bersertifikat Persentase dosen yang melaksanakan academic recharging (dalam dan luar negeri) Jumlah mahasiswa penerima beasiswa miskin Jumlah beasiswa bagi mahasiswa lulusan SMA/SMK berprestasi Jumlah PT masuk dalam QS Star 1-2 Jumlah PT masuk dalam QS Star 3-5 Jumlah PT mengembangkan kerjasama kelembagaan dalam dan luar negeri
73%
100%
45%
85%
90% 85% 100% 90% 0,80% 70.000 20.000 50 25 72 Program Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 5.211,3
3.3
Tersedianya Keluasan dan Kemerataan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional
II.M-49
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementerian Pendidikan Nasional
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
6,50% 5,00% 8,00% Program Pendidikan Tinggi
3.4
3.5
Tersedianya Penelitian dan Persentase dosen pasca dengan publikasi internasional Pengabdian Kepada Masyarakat Persentase PT yang mempunyai kerjasama dengan industri berbasis penelitian dan pengembangan Persentase PT yang mempunyai kerjasama dengan pemerintah dan pemerintah daerah berbasis penelitian dan kebijakan Persentase PT BHMN bersertifikat ISO 9001:2008 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian di lingkngan Ditjen Dikti dan di Persentase PTN (institut/universitas/sekolah tinggi) perguruan tinggi (PT) bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase politeknik negeri bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (institut/universitas/sekolah tinggi) bersertifikat ISO 9001:2008 Persentase PTS (politeknik/akademi) bersertifikat ISO 9001:2008 APK PTA Rasio APM peserta didik perempuan: laki-laki pada PT Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi (Lembaga)
70.839,9
3.6
Meningkatnya APK PTA Membaiknya rasio kesetaraan gender di PT Terlaksananya Peningkatan Sarana Prasarana Perti Termasuk Pasca Bencana
Kementerian Agama
10.009,1
II.M-50
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terlaksananya Pengembangan Perpustakaan dan ICT Terlaksananya Penelitian pada PTAN Terlaksananya Pembangunan Gedung PTAN Terlaksananya Pengabdian Masyarakat Berbasis Program 3.7 Penyediaan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam Tersedianya Beasiswa Mahasiswa Miskin Terlaksananya Beasiswa S1 santri berprestasi
NO.
INDIKATOR 2010
Perpustakaan dan ICT (Unit)
TARGET
PROGRAM 2014
62
53 4
53 4
53
53
59.538 2.035
59.538 2.535
Kementerian Agama
788,5
II.M-51
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementerian Agama
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
3.8
Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Dosen dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi Islam
Tersedianya Tunjangan Profesi Profesi Dosen Non PNS (Orang) Dosen Non PNS Tersedianya Tunjangan Profesi Profesi Dosen PNS (Orang) Dosen PNS Tersedianya Tunjangan Profesi Profesi Dosen Non PNS Guru Besar (Orang) Dosen Non PNS Guru Besar Terlaksananya Beasiswa Dosen Program S2 Terlaksananya Beasiswa Dosen Program S3 Terlaksananya Kualifikasi Dosen Program S2/S3 Terlaksananya Percepatan Sertifikasi Dosen Dosen PTAI yang S2 (Orang) Dosen PTAI yang S3 (Orang) Dosen Program S2/S3 (Dosen) Dosen yang tersertifikasi (Dosen)
400 3.864
600 13.864
430
430
k)
k)
k)
II.M-52
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi) Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan Terlaksananya Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Pengawas Pendidikan Agama Islam 4 Peningkatan Profesionalisme dan Distribusi Guru dan Tenaga Kependidikan Tersedianya Kemerataan Guru dan Tenaga Kependidikan yang Bermutu Antarprovinsi, Kabupaten, dan Kota Kualitas dan kesejahteraan Pendidik dan Pengawas (Prop)
34
34
33
Persentase guru SD/SDLB berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMP/SMPLB berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMA/SMLB berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMK berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SD 1:32
Kemendiknas, Kemenag
114.386,4
II.M-53
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMP 1:40 Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMA 1:40 Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMK 1:40 Jumlah guru yang menerima tunjangan khusus Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan profesionalisme di berbagai bidang Persentase tenaga kependidikan yang mengikuti peningkatan kompetensi dan profesionalisme sesuai bidangnya
PROGRAM 2014
10,00%
50,00%
II.M-54
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya Guru Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
4.1
Persentase guru SD/SDLB berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMP/SMPLB berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMA/SMLB berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SMK berkualifikasi akademik S1/D4 Persentase guru SD/SDLB bersertifikat pendidik Persentase guru SMP/SMPLB bersertifikat pendidik Persentase guru SMA/SMLB bersertifikat pendidik Persentase guru SMK bersertifikat pendidik Persentase guru SMK bersertifikat kompetensi Rasio guru perempuan:laki-laki yang bersertifikat pendidik Jumlah guru SD/SDLB penerima tunjangan profesi Jumlah guru SMP yang menerima tunjangan profesi
35,60% 77,1% 92,2% 87,6% 26,30% 44,0% 51,0% 44,0% 18,00% 60,00% 120.000 75.000
88,00% 98,0% 98,0% 98,0% 80,00% 90,0% 90,0% 90,0% 30,00% 95,00% 816.167 369.496
Program Peningkatan Kementerian Mutu dan Pendidikan Nasional Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
II.M-55
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
Jumlah guru SMA yang menerima tunjangan profesi Jumlah guru SMK yang memperoleh tunjangan profesi Jumlah guru yang menerima tunjangan khusus Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SD 1:32 Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMP 1:40 Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMA 1:40 Persentase kab/kota yang telah memiliki rasio pendidik dan peserta didik SMK 1:40 Persentase guru inti yang mengikuti peningkatan kompetensi dan profesionalisme di berbagai bidang Persentase tenaga kependidikan yang mengikuti peningkatan kompetensi dan profesionalisme sesuai bidangnya
PROGRAM 2014
194.766 178.774 30.000 100,00% 100,00% 34,30% 51,40% 100% 50% Program Peningkatan Kementerian Mutu dan Pendidikan Nasional Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 974,3
4.2
II.M-56
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya Tenaga Kependidikan PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK Bermutu yang merata di Kabupaten dan Kota
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
4.3
Persentase kepala SD yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase pengawas SD yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase kepala SMP yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase pengawas SMP yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase kepala SMA/SMK yang sudah mengikuti training kepala sekolah terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota Persentase pengawas SMA/SMK yang sudah mengikuti training pengawas terakreditasi yang berkualifikasi menurut kab/kota
15%
90%
10%
90%
Program Peningkatan Kementerian Mutu dan Pendidikan Nasional Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
15%
100%
35%
90%
15%
100%
35%
90%
II.M-57
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK, PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
4.4
Peningkatan mutu dan Pembinaan lembaga diklat dan penjaminan mutu pendidikan
Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan model diklat bagi guru per tahun Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan model diklat bagi tenaga kependidikan per tahun Jumlah pengembangan standar, sistem, program, bahan dan model diklat bagi PTK-PNF per tahun
20
20
20
20
Program Peningkatan Kementerian Mutu dan Pendidikan Nasional Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.5
Peningkatan Mutu dan Terlaksananya Sertifikasi Guru Kesejahteraan Pendidik dan Terlaksananya Beasiswa guru Program S1 Membaiknya rasio kesetaraan gender guru Terlaksananya Kualifikasi Guru Program S2
Guru yang tersertifikasi (Orang) Guru madrasah yang S1 (Guru) Rasio guru perempuan:laki-laki yang bersertifikat pendidik Guru madrasah yang S2 (Guru)
Kementerian Agama
46.747,7
k)
II.M-58
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terlaksananya Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1 Terlaksananya Kualifikasi Guru melalui Dual Mode Terlaksananya Beasiswa kompetensi ganda guru dalam jabatan Terlaksananya Sertifikasi Guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan Terlaksananya Kualifikasi Guru Program S2
NO.
INDIKATOR 2010
Guru madrasah yang S1 (Guru)
TARGET
PROGRAM 2014
57.000
k)
10.800
10.000 2.800
53.000 14.000
k)
k)
2.400
13.500
k)
2.000
12.000
k)
II.M-59
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
Terlaksananya subsidi Tunjangan fungsional Guru Non - PNS (Orang) Sudah S1 tunjangan fungsional Guru Non Tunjangan fungsional Guru Non - PNS (Orang) Belum S1 Terlaksananya Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Non PNS Terlaksananya Pembayaran Tunjangan Profesi Guru PNS Terlaksananya Pembayaran Tunjangan Khusus Guru 4.6 Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Terlaksananya Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Pengawas Pendidikan Agama Islam Tunjangan Profesi Guru Non PNS (orang)
87.691
235.691
3.500
3.500
33
Kementerian Agama
75,9
II.M-60
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kemendiknas, Kemenag
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
4,18% 0,57% 3,75% 2,22% 4,18% Program Pendidikan Nonformal dan Informal
Peningkatan Kualitas dan Tercapainya Keluasan dan Persentase Buta Aksara Usia 15 Tahun Relevansi Pendidikan Non Kemerataan Akses Formal Pendidikan Nonformal yang APK Paket A Bermutu dan Relevan dengan APK Paket B Kebutuhan Masyarakat APK Paket C
5.1
2.182,2
II.M-61
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terciptanya Perluasan dan APK Paket A pemerataan akses pendidikan kesetaraan Paket A, Paket B, Paket C dan bagi orang Dewasa bermutu, berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan APK Paket B masyarakat di semua kabupaten/kota untuk bekerja pada dunia usaha dan dunia industri terkait dan atau usaha APK Paket C mandiri (wirausaha)
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
0,57% Program Pendidikan Nonformal dan Informal
5.2
0,56%
3,75%
3,75%
1,99%
2,22%
II.M-62
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terciptanya Perluasan dan Pemerataan Akses Kursus dan pendidikan life skill Bermutu, Berkesetaraan gender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten/ Kota
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
5.3
Persentase anak putus sekolah dan lulus sekolah menengah tidak melanjutkan mendapatkan layanan pendidikan keterampilan berbasis kecakapan hidup, bersertifikat dan bekerja Jumlah lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) yang dibentuk Persentase jenis keterampilan/keahlian yang dapat dilayani uji kompetensi oleh lembaga sertifikasi kompetensi (LSK)
5,00%
30,00%
20 10%
40 30%
5.4
Terlaksananya Operasional Penyelenggaraan Paket A dan B (Lembaga) Penyelenggaraan Paket A dan B Terlaksananya Penyelenggaraan Penyelenggaraan PPS Program Wajar Dikdas pada Pontren PPS Program Wajar Dikdas (Lembaga) pada Pontren Terselenggaranya Pembelajaran Paket C Pontren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Paket C pada Pontren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan (Lokasi)
928
1.160
Kementerian Agama
1.244,1
8.027
8.027
300
350
II.M-63
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi) Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan 6 Peningkatan Minat Baca dan Budaya Gemar Membaca Masyarakat Meningkatnya Layanan Jumlah pengunjung perpustakaan (juta) Perpustakaan, Pelestarian Fisik dan Kandungan Naskah Kuno dan Budaya Gemar Membaca di Masyarakat Jumlah koleksi perpustakaan nasional
34
34
4,4
23,3
k)
1,8
2,2
1.345,4
Jumlah perpustakaan di Indonesia yang dikelola sesuai standar 6.1 Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Meningkatnya kompetensi SDM Jumlah peserta diklat perpustakaan perpustakaan Jumlah diklat yang diakreditasi dan dievaluasi
42
100
Perpusnas
700 15
4.100 122
k)
Perpusnas
35,4
k)
II.M-64
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Perpusnas
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
6.2
6.3
6.4
Jumlah pustakawan, tenaga teknis, dan penilai yang memiliki sertifikat Jumlah pedoman dan standar kompetensi Jumlah penyediaan bahan pustaka Meningkatnya koleksi Perpustakaan Nasional Jumlah pengolahan bahan pustaka Jumlah pedoman pengolahan bahan pustaka Jumlah data bibliografi dan authority Jumlah perpustakaan di Indonesia yang dikelola sesuai standar Meningkatnya pengelolaan dan Jumlah terbitan nasional dan internasional yang terhimpun dan terkelola. pendayagunaan terbitan nasional hasil pelaksanaan UU Jumlah terbitan nasional yang terdata dalam Bibliografi Karya Cetak dan Karya Rekam Nasional (BNI) dan Katalog Induk Nasional (KIN) Jumlah judul buku terhimpun dalam Katalog Dalam Terbitan (KDT), International Standard Book Number (ISBN) dan International Serial Music Number (ISMN) Jumlah Sosialisasi Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (UU No.4 Tahun 1990)
k)
k) k) k) k) k)
Perpusnas
105,7
k)
k)
Perpusnas
26,1
2.500
12.500
k)
25
k)
II.M-65
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Perpusnas
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
231 75 14 33 150 17 10
k)
6.5
Jumlah fisik dan kandungan informasi bahan pustaka serta Meningkatnya kualitas naskah kuno yang dilestarikan pengelolaan dan pelestarian fisik dan kandungan informasi Jumlah naskah pedoman teknis preservasi bahan pustaka bahan pustaka dan naskah kuno Intensitas sosialisasi preservasi bahan pustaka Jumlah perpustakaan provinsi yang memiliki perangkat elibrary Jumlah Kab/kota menjadi jejaring dan memiliki perangkat perpustakaan digital (e-library ) Jumlah pemustaka yang memanfaatkan Perpustakaan (juta orang) Jumlah naskah kuno/manuskrip (yang diinventarisasi, ditranslasi, ditransliterasi, dan ditransmedia)-(%)
157.650 15 2 33 2 5
k)
k)
6.6
Peningkatan Layanan Jasa Meningkatnya kegiatan layanan Perpustakaan dan Informasi jasa perpustakaan dan informasi yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai
k)
Perpusnas
212,2
k)
II.M-66
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya upaya pengembangan perpustakaan dan budaya gemar membaca
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
6.7
Jumlah perpustakaan sesuai dengan standar/tipologi perpustakaan Jumlah pedoman dan standar perpustakaan Jumlah kajian perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca Jumlah promosi pembudayaan gemar membaca Jumlah perpustakaan keliling (mobil, dan kapal) Jumlah perpustakaan umum yang dikembangkan Provinsi Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan
k) k) k)
k) k)
II.M-67
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kualitas penunjang layanan perpustakaan proklamator
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
6.8
Jumlah pengunjung perpustakaan Proklamator Jumlah koleksi perpustakaan Proklamator APK PAUD
k)
k)
Peningkatan Akses Dan Tercapainya Keluasan Dan Kualitas Pendidikan Anak Kemerataan Akses Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini
Kemendiknas
8.083,6
7.1
Tecapainya Keluasan dan Kemerataan Akses TK Bermutu dan Berkesetaraan gender di Semua Kabupaten dan Kota
Persentase satuan TK/TKLB berakreditasi APK TK/TKLB Provinsi ber-APM > 36,58% Rasio jumlah peserta didik TK perempuan: laki-laki Persentase TK berakreditasi
Kementerian Program Pendidikan Taman Kanak-kanak Pendidikan Nasional dan Pendidikan Dasar
2.322,4
II.M-68
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terciptanya Keluasan dan kemerataan Akses PAUD Non Formal Bermutu dan Berkesetaraan gender di Kabupaten dan Kota Meningkatnya kualitas pendidikan agama dan keagamaan
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
7.2
11,30%
13,83%
15%
Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
Cakupan kegiatan peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan keagamaan (lokasi)
34
34
Kementerian Agama
4.137,0
8.1
Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi) Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan
34
34
Kementerian Agama
1.015,0
8.2
Pengelolaan dan Pembinaan Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi) Pendidikan Kristen Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan
34
34
Kementerian Agama
1.305,0
II.M-69
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementerian Agama
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
8.3
Pengelolaan dan Pembinaan Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi) Pendidikan Katolik Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan Pengelolaan dan Pembinaan Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi) Pendidikan Hindu Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan Pengelolaan dan Pembinaan Terlaksananya Pengelolaan dan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (lokasi) Pendidikan dan Urusan Pembinaan Pendidikan Agama Agama Budha dan Keagamaan
34
34
8.4
34
34
Kementerian Agama
819,0
8.5
34
34
Kementerian Agama
462,0
II.M-70
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kemendiknas, Kemenag, dan K/L penyelenggara fungsi pendidikan
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
8,25 100%
k)
Pemantapan pelaksanaan Makin mantapnya sistem pendidikan nasional pelaksanaan sistem pendidikan nasional
Rata-rata lama sekolah (tahun) Persentase mata pelajaran SD/sederajat yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 78 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMP/sederajat yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 47 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMA/sederajat yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 93 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMK yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 493 jilid mapel) Jumlah titik terkoneksi jardiknas
7,6 100%
100%
100%
k)
100%
100%
k)
52%
100%
33.140
200.000
II.M-71
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementerian Pendidikan Nasional
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
100% 100% 100%
k)
9.1
Penyediaan Buku Ajar yang Tersedianya Buku Ajar yang Bermutu dan Murah serta Bermutu dan Murah Pembinaan, Pengembangan, Kegrafikaan dan Pendidikan
Persentase mata pelajaran SD yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 78 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMP yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 47 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMA yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 93 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMK yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 493 jilid mapel)
k)
k)
Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Sekretariat Jenderal Kemendiknas
52% 33.140
100% 200.000 Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya di Sekretariat Jenderal Kemendiknas Kementerian Pendidikan Nasional 3.088,8
9.2
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pendayagunaan e-Pembelajaran Dan eAdministrasi Pada Semua Satuan Pendidikan Dan Satuan Kerja
Tersedianya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pendayagunaan ePembelajaran dan eAdministrasi pada Semua Satuan Pendidikan dan Satuan Kerja
Jumlah satuan pendidikan yang memanfaatkan ePembelajaran Jumlah satuan kerja yang memanfaatkan e-Administrasi
41.020
185.000
34.623
107.939
II.M-72
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya Model Kurikulum dan Pembelajaran serta Kurikulum dan Pembelajaran PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan orang dewasa.
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
9.3
Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pembelajaran
17
k)
Jumlah model kurikulum SMP/MTs yang dihasilkan Jumlah model kurikulum SMA/MA yang dihasilkan Jumlah model kurikulum SMK yang dihasilkan Persentase penerapan kurikulum sekolah dasar-menengah yang disempurnakan
1 1 1 10,0% 80,0%
13 3 5 100,0% 100,0%
k)
9.4
Penyediaan Informasi Hasil Tersedianya Informasi Penilaian Kesesuaian sistem ujian akhir nasional dengan Penilaian Pendidikan Kualitas PAUD, DIKDAS, memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, DIKMEN, dan Pendidikan kecintaan terhadap budaya-bahasa indonesia Orang Dewasa
238,0
II.M-73
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
1.319,6
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
95,0%
9.5
Persentase komite sekolah yang berfungsi efektif Dukungan Manajemen dan Menguatnya tata kelola dan Pelaksanaan Tugas Teknis sistem pengendalian manajemen Lainnya Pendidikan TK dan di Ditjen MPDM Peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, Pendidikan Dasar pengawasan, dan pendanaan pendidikan melalui dewan pendidikan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan Darat, Laut dan Udara Terselenggaranya Pendidikan Perhubungan Darat, Laut dan Udara Jumlah Peserta
75,0% meningkat
meningkat
Kementerian Program Pendidikan Taman Kanak-kanak Pendidikan Nasional dan Pendidikan Dasar
9.6
85.691
141.941
Kemenhub
15.229,0
9.7
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Tri Dharma Perguruan Tinggi STPN
Terselenggaranya Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan Peningkatan Kualitas Program Studi pada STPN
Jumlah Lulusan Tugas Belajar Dosen dan Staf Administrasi Pasca Sarjana S-2 dan S-3 (orang) Jumlah Lulusan Mahasiswa Sarjana sains Terapan Bidang Pertanahan (orang) Meningkatnya Status Program Diploma IV Pertanahan STPN dan Prodi lainnya, serta status Lembaga STPN (nilai) Jumlah Penelitian Pelaksanaan Tri Dharma PT dan Pengabdian kepada Masyarakat (paket)
0 80 B
15 80 A
87,4
25
25
II.M-74
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terselenggaranya Pendidikan Profesional Program Diploma Bidang Keahlian Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
100% Pendidikan Tinggi (2010)/ Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya BMKG Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kemenhan
9.8
Persentase taruna jurusan meteorologi, klimatologi, geofisika dan radio teknik yang lulus
9.9
Jumlah Peserta Perkuliahan Universitas Pertahanan dan Kecukupan Sarana dan Prasarananya
40%
43,00%
Kemenhan
230,0
Terpenuhinya Tenaga Terdidik Kompeten Sesuai Standar dan Kebutuhan Serta Prioritas Nasional
Jumlah lulusan pendidikan yang Kompeten Sesuai Standar dan Kebutuhan serta Prioritas Nasional (orang)
1.400
7.000
k)
DKP
962,0
II.M-75
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM bidang Pariwisata di 4 UPT Pendidkan Tinggi Pariwisata Kemenbudpar Terciptanya SDM industri terampil siap kerja
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
42 500 5.860 1.498 1.800 7.500 A 1.700 9.400 A Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Program Peningkatan Kualitas SDM Industri Program Peningkatan Kualitas SDM Industri
Jumlah program studi Jumlah dosen (orang) Jumlah mahasiswa aktif (orang) Jumlah lulusan pendidikan kepariwisataan (orang) di 4 UPT Pendidikan Tinggi Pariwisata Kemenbudpar Jumlah lulusan SDM terampil (orang) Jumlah siswa SMK (orang) Rata-rata Akreditasi Jumlah lulusan SDM ahli madya (orang)
Kemenperin
266,0
Terciptanya SDM industri ahli madya sesuai dengan kebutuhan industri Jumlah mahasiswa SMK (orang) Rata-rata Akreditasi
Kemenperin
453,0
II.M-76
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan Teknologi Nuklir
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
120 18 4.800
75 30 5.260
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Pengembangan SDM Keuangan dan Kekayaan Negara yang Profesional melalui Pendidikan dan Pelatihan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan
9.14 Pengembangan SDM melalui penyelenggaraan pendidikan Program Diploma Keuangan Negara
Jumlah peserta edukasi publik tentang Keuangan Negara Mengembangkan SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi Meningkatkan pemahaman Jumlah kerjasama pendidikan dan pelatihan skala nasional, masyarakat dan pelaku ekonomi regional dan internasional akan fungsi Kementerian Keuangan Meningkatnya kualitas dan kapasitas SDM Kementerian Kehutanan serta SDM kehutanan lainnya (Pemda dan Masyarakat) Penyelenggaraan SMK Kehutanan (siswa)
Kemenkeu
470,9
9.15 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kehutanan dan Sumber Daya Manusia Kehutanan
285
1.440
711,0
65
325
II.M-77
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Mengembangkan program pendidikan pertanian Mengembangkan kelembagaan pendidikan pertanian
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
Jumlah jenis profesi SDM pertanian yang terstandarisasi dan tersertifikasi (jenis) Jumlah kelembagaan pendidikan yang ditingkatkan kualitasnya (lembaga) Jumlah lulusan D4 di bidang RIHP
3 25 750 25
3 25 600 25
Meningkatnya kemitraan, 1. Jumlah koordinasi dan kemitraan kepemudaan lintas koordinasi dan sinkronisasi sektor tingkat pusat, kebijakan layanan kepemudaan Meningkatnya wawasan pemuda kader di bidang kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup 1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup,
Pelayanan Kepemudaan
Kemenegpora
68,0
5.500
7.500
Pelayanan Kepemudaan
Kemenegpora
55,0
II.M-78
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kapasitas pemuda kader di bidang seni, budaya, iptek serta iman dan takwa Meningkatnya inventarisasi potensi sumberdaya kepemudaan Meningkatnya kapasitas pengelolaan organisasi kepemudaan
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
3.180 Pelayanan Kepemudaan
1. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang seni budaya, iptek, dan imtak 1. Jumlah fasilitasi inventarisasi potensi sumber daya kepemudaan, 1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang dilatih kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan program, 2. Jumlah organisasi kepemudaan yang memenuhi kualifikasi berdasarkan standar organisasi kepemudaan,
3.180
66
66
Kemenegpora
38,0
6.000
10.000
Kemenegpora
37,0
98
140
II.M-79
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenegpora
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
9.22 Pengembangan Kepanduan Terlaksananya pendidikan, pengembangan dan pemasyarakatan kepanduan 9.23 Pengembangan Kepemimpinan pemuda
500 3 4.500
1.500 1 11.500
Meningkatnya kapasitas dan 1. Jumlah pemuda kader kepemimpinan, potensi kepemimpinan pemuda 1. Jumlah sarjana kader pembangunan perdesaan; 2. Jumlah kader kesukarelawanan di daerah tertinggal, daerah bencana, dan daerah konflik 1. Jumlah pemuda kader kewirausahaan,
Kemenegpora
71,0
9.24 Pengembangan Kepedulian Meningkatnya kepedulian dan Pemuda kepekaan sosial terhadap masyarakat dan lingkungan 9.25 Pengembangan Meningkatnya kapasitas dan Kewirausahaan Pemuda potensi kewirausahaan pemuda
Kemenegpora
40,0
Kemenegpora
71,0
II.M-80
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
3.180 Pelayanan Kepemudaan
1. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang keimanan, ketakwaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi 1. Jumlah pemuda kader pelopor,
3.180
9.27 Pengembangan kepeloporan Meningkatnya kapasitas dan pemuda potensi kepeloporan pemuda 9.28 Peningkatan prasarana dan sarana kepemudaan 9.29 Peningkatan pelayanan sentra pemberdayaan pemuda Meningkatnya pemanfataan dan penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan Meningkatnya pelayanan pendidikan dan pelatihan bidang kepemudaan (PP PON)
1.000
3.000
Kemenegpora
83,0
1. Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan, 2. Jumlah fasilitasi sentra pemberdayaan pemuda Jumlah fasilitasi pelayanan pendidikan dan pelatihan.
300 33 20
400 33 40
Kemenegpora
64,0
Kemenegpora
28,0
II.M-81
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kapasitas pelatih olahraga, sarana olahraga dan penyelenggaraan kompetisi olahraga pendidikan Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan olahraga rekreasi Meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
9.31 Pengembangan olahraga rekreasi 9.32 Peningkatan sarana dan prasarana keolahragaan
1. Jumlah pelatih olahraga pendidikan yang memiliki kompetensi di satuan-satuan pendidikan, 2. Jumlah fasilitasi kejuaraan olahraga pendidikan 3. Jumlah fasilitasi sarana olahraga pendidikan 4. Jumlah peserta pendidikan sekolah olahraga 1. Jumlah peserta perlombaan olahraga massal,
Kemenegpora
57,0
Kemenegpora
450,0
II.M-82
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenegpora
NO.
INDIKATOR 2010
PROGRAM 2014
9.33 Pengembangan standarisasi Tersedianya standar nasional keolahragaan keolahragaan 9.34 Pengembangan promosi dan Meningkatnya promosi, penhargaan keolahragaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengelolaan, serta penghargaan keolahragaan
1. Jumlah naskah penyusunan standar nasional keolahragaan, 1. Jumlah penerima penghargaan keolahragaan, 2. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan lintas sektor tingkat pusat, 3. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan antar tingkat pemerintahan dalam rangka sosialisasi dan promosi. 1. Persentase kepuasan pelanggan, 2. Jumlah fasilitasi pelayanan, pengujian dan pemeriksaan kesehatan olahragawan di daerah 1. Jumlah PPLP dan PPLM yang difasilitasi, 2. Jumlah pelaku industri olahraga yang memperoleh fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen, 3. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan sportainment.
21
22
350 16 33
550 16 33
Kemenegpora
108,0
9.35 Peningkatan pelayana iptek, kesehatan dan informasi olahraga 9.36 Pengembangan sentra keolahragaan
Meningkatnya pelayanan, pengujian dan pemeriksanaan kesehatan olahragawan Meningkatnya kapasitas pelaku industri olahraga
75 33 54 60
95 33 54 120
Kemenegpora
18,0
Kemenegpora
39,0
II.M-83
BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : PRIORITAS BIDANG : Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan
FOKUS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kapasitas pelatih/instruktur/pembina olahraga, khusus dan penyelenggaraan kompetisi olahraga khusus
NO.
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM 2014
1. Jumlah pelatih/instruktur/pembina olahraga khusus. 2. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan antar tingkat pemerintahan dalam rangka sosialisasi dan promosi. Jumlah UPT yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
100 33
100 33
9.38 Dukungan manajemen dan Meningkatnya sarana dan pelaksanaan tugas teknis prasarana poltekkes lainnya di Program PPSDM Kesehatan
30
60
Kemenkes
785,0
Jumlah UPT yang mendapatkan biaya operasional 9.39 Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan Meningkatnya residen senior, Jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya beasiswa PPSD, beasiswa D4 dan S1, beasiswa instruktur dan manajemen program
30 2.350
60 13.000
k)
Kemenkes
315,0
TOTAL
KETERANGAN :
K)
461.186,4
II.M-84
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
896,4
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
40.000
K)
Peningkatan partisipasi dan peran aktif Meningkatnya partisipasi dan 1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang pemuda dalam berbagai bidang difasilitasi dalam pelatihan kepemimpinan, manajemen, peran aktif pemuda di dan perencanaan program, pembangunan berbagai bidang pembangunan 2. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan serta kapasitas di bidang seni budaya, iptek, dan imtaq, 3. Jumlah pemuda kader kepemimpinan, 4. Jumlah pemuda kader kewirausahaan, 5. Jumlah pembina pramuka, penegak, dan pandega yang mendapat fasilitasi pelayanan kepemudaan.
6.000
8.680
48.400
K)
K) K)
K)
1.1
Pengembangan Kerjasama dan Kemitraan Meningkatnya kemitraan, Kepemudaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pelayanan kepemudaan
25
25
Pelayanan Kepemudaan
Kemenpora
34,2
33
K)
II.M-85
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya wawasan pemuda kader di bidang kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup Meningkatnya kapasitas pemuda kader di bidang seni dan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta iman dan taqwa
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
32.500
K)
1.2
1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup,
5.500
Pelayanan Kepemudaan
1.3
1. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang iptek dan imtaq.
3.180
15.900
K)
Pelayanan Kepemudaan
Kemenpora
41,5
1.4
Peningkatan Potensi Sumber Daya Pemuda Meningkatnya inventarisasi potensi sumber daya kepemudaan
1. Jumlah fasilitasi inventarisasi potensi sumber daya kepemudaan, 2. Jumlah naskah analisa potensi sumberdaya kepemudaan, 1. Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam pelatihan kepemimpinan, manajemen, dan perencanaan program, 2. Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam memenuhi kualifikasi berdasarkan standar organisasi kepemudaan, 1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepemudaan, 2. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepanduan
66
330
K)
Pelayanan Kepemudaan
Kemenpora
34,0
7 6.000
35 40.000
K)
1.5
K)
Pelayanan Kepemudaan
Kemenpora
30,4
98
140
1.6
Pengembangan Kepanduan
250
2.200
K)
Pelayanan Kepemudaan
Kemenpora
412,0
3.100
24.000
K)
II.M-86
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenpora
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
38.500
K)
1.7
Meningkatnya kapasitas dan 1. Jumlah pemuda kader kepemimpinan, potensi kepemimpinan pemuda Meningkatnya kepedulian dan kepekaan sosial pemuda terhadap masyarakat dan lingkungan hidup 1. Jumlah sarjana kader pembangunan perdesaan;
4.500
1.8
3.000
3.000
Kemenpora
39,5
2. Jumlah pemuda kader kesukarelawanan di daerah tertinggal, daerah bencana, dan daerah konflik; 1.9 Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Meningkatnya kapasitas dan 1. Jumlah pemuda yang difasilitasi sebagai kader potensi kewirausahaan pemuda kewirausahaan. 2. Jumlah fasilitasi sentra-sentra kewirausahaan pemuda. 1.10 Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda 1.11 Pengembangan Kepeloporan Pemuda Meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif. Meningkatnya kapasitas dan potensi kepeloporan pemuda Meningkatnya pemanfaatan dan penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan 1. Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang seni, budaya, dan industri kreatif. 1. Jumlah pemuda kader pelopor.
299
2.649
K)
3.175
16.575
K)
Pelayanan Kepemudaan
Kemenpora
46,0
66 3.180
66 15.900
K)
Kemenpora
34,4
1.000
10.000
K)
Kemenpora
68,4
300
1.750
K)
Kemenpora
43,4
33
33
II.M-87
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenpora
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
33 33 Pelayanan Kepemudaan
Meningkatnya pelayanan Jumlah fasilitasi pelayanan pendidikan dan pelatihan. pendidikan dan pelatihan di bidang kepemudaan (PP-PON).
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga dan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional
240
1.240
K)
3.299,2
2. Jumlah peserta perlombaan/ festival/invitasi/kompetisi olahraga rekreasi, 3. Jumlah peserta pendidikan sekolah olahraga. 4. Jumlah organisasi keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan; 5. Jumlah tenaga keolahragaan pada cabang olahraga unggulan yang memperoleh fasilitasi peningkatan kompetensi 6. Jumlah fasilitasi kejuaraan cabang olahraga unggulan bertaraf internasional
7.000
95.000
K)
200 9 388
200 49 1.988
K)
K)
125
665
K)
II.M-88
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenpora
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
1.240
K)
2.1
Meningkatnya kapasitas pelatih 1. Jumlah pelatih olahraga pendidikan yang memiliki olahraga, sarana olahraga dan kompetensi di satuan-satuan pendidikan, penyelenggaraan kompetisi olahraga pendidikan 2. Jumlah fasilitasi kejuaraan olahraga pendidikan, 3. Jumlah fasilitasi sarana olahraga pendidikan. 4. Jumlah peserta pendidikan sekolah olahraga,
240
7 66 200
35 330 200
K)
K)
II.M-89
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan olahraga rekreasi.
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
45.000
K)
2.2
7.000
2. Jumlah peserta festival dan invitasi olahraga tradisional, 3. Jumlah fasilitasi kompetisi olahraga rekreasi. 2.3 Peningkatan Prasarana dan Sarana Keolahragaan Meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan 1. Jumlah naskah kebijakan penetapan prasarana olahraga nasional,
660 20 1
4.410 152 9
K)
K) K)
Kemenpora
451,1
24
K)
3. Jumlah penyediaan sarana olahraga. 2.4 Pengembangan Standardisasi Keolahragaan Tersedianya standar nasional keolahragaan. 1. Jumlah naskah standar nasional keolahragaan,
44 21
274 109
K)
K)
Kemenpora
94,4
2. Jumlah pedoman pelaksanaan akreditasi keolahragaan, 3. Jumlah pedoman pelaksanaan sertifikasi keolahragaan.
20
94
K)
16
87
K)
II.M-90
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenpora
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
2.250
K)
2.5
Pengembangan Promosi, dan Penghargaan Meningkatnya promosi, Keolahragaan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pengelolaan, serta penghargaan keolahragaan
350
2. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan lintas sektor tingkat pusat, 3. Jumlah koordinasi dan kemitraan keolahragaan antar tingkat pemerintahan dalam rangka sosialisasi dan promosi. 2.6 Peningkatan Pelayanan Iptek, Kesehatan, dan Informasi Olahraga Meningkatnya pelayanan, pengujian, dan pemeriksaan kesehatan olahragawan 1. Persentase kepuasan pelanggan,
16 33
16 165
K)
75
95
Kemenpora
17,7
2. Jumlah fasilitasi pelayanan, pengujian dan pemeriksaan kesehatan olahragawan di daerah. 2.7 Pengembangan Sentra Keolahragaan Meningkatnya kapasitas pelaku 1. Jumlah PPLP dan PPLM yang difasilitasi, industri olahraga
33
33
54
54
Kemenpora
38,4
2. Jumlah pelaku industri olahraga yang memperoleh fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen, 3. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan seni pertunjukkan olahraga.
60
480
35
K)
II.M-91
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kapasitas pelatih/instruktur/pembina olahraga, khusus dan penyelenggaraan kompetisi olahraga khusus 1.
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
500
K)
2.8
100
10 458
50 2.058
K) K)
Meningkatnya fasilitasi 1. Jumlah pelaku industri olahraga yang memperoleh pengembangan produk industri fasilitasi peningkatan kapasitas teknik produksi, olahraga 2. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan olahraga dirgantara, bahari, dan lintas alam. 1. Jumlah olahragawan andalan nasional,
Kemenpora
36,4
3 520
15 520
K)
Kemenpora
1.993,1
2. Jumlah fasilitasi pembinaan cabang olahraga unggulan nasional, 3. Jumlah fasilitasi kejuaraan cabang olahraga unggulan bertaraf internasional, 4. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan SEA Games dan Para Games pada tahun 2011 5. Jumlah fasilitasi keikutsertaan pada Asian Games, SEA Games, Olympic Games, Asian Para Games, Para Games, dan Paralympic Games
25 125 2
27 135 2 10
K)
K)
II.M-92
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenpora
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
7 47
K)
Meningkatnya penerapan iptek 1. Jumlah riset penerapan teknologi olahraga modern olahraga dalam upaya pada metode pembinaan olahragawan, peningkatan prestasi 2. Persentase pemanfaatan iptek olahraga modern pada metode pembinaan olahragawan andalan nasional.
75
95
1. Jumlah pembina induk organisasi cabang olahraga yang dilatih manajemen, dan perencanaan program pelatihan, 2. Jumlah fasilitasi pembinaan induk organisasi cabang olahraga. 1. Jumlah peserta pemanduan bakat cabang olahraga unggulan, 2. Jumlah fasilitasi keikutsertaan cabang olahraga unggulan pada kejuaraan bertaraf internasional, 3. Jumlah fasilitasi pemusatan latihan cabang olahraga unggulan, 4. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan kejuaraan junior cabang olahraga unggulan bertaraf internasional.
66
466
K)
Kemenpora
59,0
10 400
Kemenpora
104,7
12
60
11 1
11 5
K)
II.M-93
BIDANG PEMBANGUNAN: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Partisipasi Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTERIA N/ LEMBAGA TERKAIT
Kemenpora
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
1.988
K)
Meningkatnya kapasitas tenaga Jumlah tenaga keolahragaan pada cabang olahraga keolahragaan dan kualitas unggulan yang memperoleh fasilitasi peningkatan pembinaan kompetensi
388
TOTAL
4.195,6
KETERANGAN :
K)
II.M-94
INDIKATOR 2010
Penyuluh agama non-PNS (orang)
TARGET 2014
90.510
PROGRAM
90.510
1.1
Tersedianya tunjangan penyuluh non Penyuluh agama Islam non PNS PNS agama Islam (Orang) Tersedianya tunjangan penyuluh non Penyuluh agama Kristen non PNS agama Kristen PNS (Orang) Tersedianya tunjangan penyuluh non Penyuluh agama Katolik non PNS agama Katolik PNS (Orang)
74.821
74.821
Program Bimbingan Masyarakat Islam Program Bimbingan Masyarakat Kristen Program Bimbingan Masyarakat Katolik
Kementerian Agama
1.045,8
1.2
6.697
6.697
Kementerian Agama
248,8
1.3
4.406
4.406
Kementerian Agama
182,9
II.M-95
TARGET 2014
3.088
PROGRAM
1.5
1.498
1.498
Kementerian Agama
70,3
1. Operasional FKUB
183
473
445,6
2. Jumlah FKUB 2.1 Pembinaan Administrasi PKUB Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan Administrasi PKUB Pelaksanaan Pengelolaan dan Pembinaan Administrasi PKUB (Paket)
15
1
30
5
k)
Kementerian Agama
112,1
II.M-96
INDIKATOR 2010
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Kegiatan)
TARGET 2014
2 10
k)
PROGRAM
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya
2.3
Tersedianya dana operasional FKUB Tk provinsi Tersedianya dana operasional FKUB Tk Kabupaten Terlaksananya pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama
Operasional FKUB Tkt provinsi Operasional FKUB Tkt Kabupaten Sekretariat Bersama Tingkat Kab/Kota
33 150 15
33 440 30
Kementerian Agama
322,4
k)
II.M-97
INDIKATOR 2010
1. Pelayanan nikah 2. Pengelolaan zakat 3. Pengelolaan wakaf Terselenggaranya pelayanan nikah (unit) Kualitas gedung KUA (unit) Lembaga Sosial Keagamaan (Paket) Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat (provinsi)
TARGET 2014
5.025 33 33 5.025 500 3 33 5.025 33 33 5.025 3.300 38 33
k) k)
PROGRAM
3.1
Pengelolaan Urusan Agama Islam Tersedianya dana operasional KUA dan Pembinaan Syari'ah Terehabilitasinya KUA Terlaksananya bantuan pemberdayaan lembaga sosial keagamaan Terlaksananya pengelolaan zakat dan pembinaan pemberdayaan lembagalembaga zakat
Kementerian Agama
5.169,4
3.2
Kementerian Agama
279,7
II.M-98
INDIKATOR 2010
Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf (provinsi)
TARGET 2014
33 33
PROGRAM
3.4
15
k)
Kementerian Agama
25,0
3.5
Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Hindu
10
k)
Kementerian Agama
18,0
3.6
10
k)
Kementerian Agama
13,0
II.M-99
INDIKATOR 2010
Lembaga Sosial Keagamaan (Paket) Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan Haji yang Tertib dan Lancar (Jamaah) Pelaksanaan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Setditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (kegiatan)
TARGET 2014
1 9
k)
PROGRAM
210.000
1.050.000
k)
2.061,0
4.1
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Setditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Pelayanan Haji dan Umrah
Terlaksanannya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Setditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
15
k)
Program Penyelenggaraan, Pembinaan, dan pengelolaan Haji dan Umrah Program Penyelenggaraan, Pembinaan, dan pengelolaan Haji dan Umrah
Kementerian Agama
98,1
4.2
Terlaksananya Pelayanan Ibadah Haji Pelaksanaan Ibadah Haji serta dan Umrah Pengawasan Haji yang Tertib dan Lancar (jamaah)
210.000
1.050.000
k)
Kementerian Agama
775,4
II.M-100
PROGRAM
Pengelolaan biaya Terlaksananya Pengelolaan biaya penyelenggaraan Ibadah Haji dan penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Umrah
4.4
33
33
Kementerian Agama
170,5
4.5
210.000
1.050.000
Kementerian Kesehatan
943,5
TOTAL KETERANGAN :
K)
9.913,5
II.M-101
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya
NO
PROGRAM 2014
>85%
>80%
>85%
>85%
>90%
1.1
50
50
Kemenbudpar
31,5
1.2
2. Jumlah karya budaya bernilai tradisi hasil reaktualisasi Meningkatnya internalisasi nilai-nilai 1. Jumlah peserta budaya yang mendukung internalisasi dan sosialisasi pembangunan karakter dan pekerti karakter dan pekerti bangsa bangsa 2. Jumlah pelaku budaya penerima penghargaan
25
600
3.900
K)
Kemenbudpar
50,0
50
300
K)
II.M-102
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Masyarakat Adat
NO
PROGRAM 2014
32 Pengembangan Nilai Budaya, Seni, dan Perfilman
1.3
10
10
1.4
Meningkatnya kualitas dan kuantitas Jumlah film/video/iklan lulus layanan lembaga sensor film sensor
40.000
221.000
K)
1.5
Pelestarian Sejarah dan Nilai Meningkatnya pemanfaatan hasil hasil Jumlah naskah kajian Tradisional kajian sejarah dan nilai tradisional pelestarian sejarah dan nilai tradisional
110
1.157
K)
Pengembangan Nilai Budaya, Seni, dan Perfilman Pengembangan Nilai Budaya, Seni, dan Perfilman
Kemenbudpar
133,7
Kemenbudpar
256,0
II.M-103
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
28,0
NO
PROGRAM 2014
15
K)
1.6
2. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai sejarah 1.7 Pengembangan Geografi Sejarah 1. Jumlah naskah sejarah Meningkatnya pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap sejarah kewilayahan Indonesia kewilayahan Indonesia 2. Jumlah peta/atlas geografi sejarah 3. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi sejarah kewilayahan Indonesia
5.200
33.300
K)
29
K)
Kemenbudpar
28,0
1 400
11 4.200
K)
K)
II.M-104
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
864,9
NO
PROGRAM 2014
2.000
K)
Meningkatnya apresiasi masyarakat Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta terhadap keragaman seni dan budaya, kreativitas seni dan budaya serta kreativitas seni, budaya dan perfilman
83
415
K)
25
529
K)
220
1.100
K)
75
391
K)
II.M-105
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
NO
PROGRAM 2014
100
K)
2.1
10
K)
25
125
K)
504
K)
2.2
1. Jumlah Fasilitasi Festival Film dalam dan luar negeri 2. Jumlah fasilitasi organisasi dan komunitas perfilman 1. Jumlah karya seni yang dipamerkan 2. Jumlah karya seni yang diakuisisi 3. Jumlah karya seni rupa yang dipreservasi (konservasi dan restorasi)
11
11
Kemenbudpar
201,0
18 1.750
2.3
4 75
4 415
K)
II.M-106
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
NO
PROGRAM 2014
1
2.4
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film
Meningkatnya manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam rangka pengembangan nilai budaya, seni dan perfilman
25
25
K)
Kemenbudpar
450,5
1. Meningkatnya internalisasi nilai kesejarahan dan wawasan kebangsaan yang mendukung pembangun-an karakter dan jatidiri bangsa
1. Jumlah peserta internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai sejarah dan sejarah kewilayahan Indonesia
5.600
37.500
2.035,4
2. Meningkatnya kualitas pengelolaan, perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya, khususnya Benda Cagar Budaya/Situs /Kawasan Cagar Budaya
2. Jumlah warisan budaya dunia dan cagar budaya nasional yang ditetapkan dan dikelola secara terpadu
K)
3. Meningkatnya kualitas pelayanan 3. Jumlah benda cagar dan pengelolaan museum, termasuk budaya yang dilindungi dan naskah-naskah kuno dipelihara
2.100
7.700
II.M-107
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
NO
PROGRAM 2014
2.490
5. Jumlah museum yang memenuhi standar pelayanan dan pengelolaan 6. Jumlah koleksi naskah kuno yang diselamatkan dan dikelola
79
K)
3.120
4.000
II.M-108
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
34,7
NO
PROGRAM 2014
73 Kesejarahan, Kepurbakalaan, dan Permuseuman
3.1
Pengembangan Pengelolaan Meningkatnya kualitas perlindungan, 1. Jumlah situs bawah air Peninggalan Bawah Air pemeliharaan, pengembangan, dan (diidentifikasi, diinventarisasi, pemanfaatan peninggalan bawah air dipetakan, ditetapkan, dan dieksplorasi) 2. Jumlah BCB bawah air (diselamatkan, diamankan, dirawat, diawetkan, dan dimanfaatkan)
1.000
6.000
3.2
Pengembangan Pengelolaan Meningkatnya kualitas perlindungan, 1. Penetapan dan Peninggalan Kepurbakalaan pemeliharaan, pengembangan, dan pembentukan pengelolaan pemanfaatan BCB/Situs dan Kawasan terpadu cagar budaya kepurbakalaan secara terpadu
Kemenbudpar
67,9
2. Jumlah BCB/situs/kawasan yang diinventarisasi dan ditetapkan secara nasional 3. Jumlah cagar budaya nasional yang dinominasikan dan didaftarkan sebagai warisan dunia
1.100
1.700
II.M-109
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
395,8
NO
PROGRAM 2014
1.500 Kesejarahan, Kepurbakalaan, dan Permuseuman
K)
3.3
Pengembangan Pengelolaan Meningkatnya kualitas pengelolaan Permuseuman dan pelayanan museum, termasuk museum daerah
2. Jumlah museum yang direvitalisasi 3. Jumlah Museum Berskala Nasional yang dikembangkan 4. Jumlah pengunjung museum 1. Jumlah koleksi dan naskah yang dikelola 2. Jumlah penerbitan publikasi museum (eksemplar) 3. Jumlah pengunjung museum nasional 4. Luas pengembangan dan penataan gedung C, tempat penyimpanan (storage ) dan ruang presentasi (m2)
4 1
84 2
56.500 2.500
371.000 2.500
K)
3.4
Pengembangan Pengelolaan Meningkatnya kualitas pengelolaan Museum Nasional dan pelayanan museum nasional
Kemenbudpar
230,6
5.500 200.000
49.500 1.500.000
K)
1.142
89.538
K)
II.M-110
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Pelestarian Peninggalan Sejarah dan Purbakala
NO
PROGRAM
3.5
Meningkatnya kualitas perlindungan, 1. Jumlah Cagar pemeliharaan, pengembangan, dan Budaya/Situs/kawasan yang pemanfaatan BCB/Situs dan Kawasan dilestarikan kepurbakalaan 2. Inventarisasi dan pendaftaran peninggalan purbakala 3. Jumlah kajian pelestarian peninggalan purbakala
2.218
2.600
2.600
56
346
K)
3.6
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala
Terselenggaranya kegiatan koordinasi Jumlah fasilitasi sarana perencanaan dan evaluasi pelaksanaan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan program dan kegiatan, penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM kepurbakalaan dan permuseuman aparatur, dan pendukungan teknis bidang Kesejarahan, Kepurbakalaan, dan Permuseuman
33
168
K)
Kemenbudpar
269,6
II.M-111
BIDANG PEMBANGUNAN : SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan
NO
PROGRAM
Meningkatnya kapasitas sumber daya 1. Jumlah peserta pembangunan kebudayaan pembekalan dan pelatihan 2. Jumlah penelitian dan pengembangan
1.150
157 144
800 735
K)
4.1
Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya penelitian dan Bidang Arkeologi pengembangan bidang arkeologi
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang arkeologi Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan
K)
Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata
Kemenbudpar
192,6
4.2
Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya litbang kebudayaan Bidang Kebudayaan dalam mendukung kebijakan pembangunan kebudayaan
13
65
K)
Kemenbudpar
36,0
TOTAL
KETERANGAN :
K)
3.682,0
II.M-112
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014
1.170.000 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial
NO
PROGRAM
1.
Peningkatan Program Keluarga Terlaksananya pemberian Harapan Bantuan Tunai Bersyarat bagi RTSM (PKH) Bantuan Tunai Bersyarat
816.000
1.1
Terlaksananya pemberian Bantuan Jumlah RTSM yang mendapatkan Tunai Bersyarat bagi RTSM (PKH) Bantuan Tunai Bersyarat PKH (RTSM) Terlaksananya pelayanan, perlindungan, dan rehabilitasi sosial bagi anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat, anak berhadapan dengan hukum, anak yang membutuhkan perlindungan khusus, dan lanjut usia telantar, serta penyandang cacat Jumlah anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat, anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus, yang dilayani, dilindungi, dan direhabilitasi (jiwa)
816.000
1.170.000
Kementerian Sosial
8.985,0
2.
Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial untuk anak telantar, lanjut usia telantar dan penyandang cacat telantar dan/atau berat
159.500
263.000
Kementerian Sosial
3.645,9
Jumlah lanjut usia telantar yang dilayani, dilindungi, dan direhabilitasi (jiwa)
22.040
51.420
II.M-113
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
Jumlah penyandang cacat yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi (jiwa) 34.900
NO
PROGRAM 2014
75.640
2.1
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat, anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus
Jumlah anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat dan anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa)
159.500
263.000
Kementerian Sosial
1.717,1
2.2
Terlaksananya pelayanan, Jumlah lanjut usia telantar yang berhasil perlindungan dan rehabilitasi sosial dilayani, dilindungi dan direhabilitasi bagi lanjut usia telantar baik di dalam maupun di luar panti (jiwa) Terlaksananya pelayanan, Jumlah penyandang cacat yang berhasil perlindungan dan rehabilitasi sosial dilayani, dilindungi dan direhabilitasi bagi penyandang cacat baik di dalam maupun di luar panti (jiwa)
22.040
51.420
Kementerian Sosial
635,1
2.3
34.900
75.640
Kementerian Sosial
1.293,7
3.
Peningkatan bantuan sosial bagi Terpenuhinya kebutuhan darurat Jumlah korban bencana alam yang korban bencana alam dan dan pelayanan sosial bagi korban dibantu dan dilayani (jiwa) bencana sosial bencana alam dan sosial Jumlah korban bencana sosial yang dibantu dan dilayani (jiwa)
40.000
247.900
K)
Kementerian Sosial
3.285,3
43.000
266.900
K)
II.M-114
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terpenuhinya kebutuhan darurat dan pelayanan sosial bagi korban bencana alam Terpenuhinya kebutuhan darurat dan pelayanan sosial bagi korban bencana sosial
NO
PROGRAM
3.1
Jumlah korban bencana alam yang berhasil dibantu dan dilayani (jiwa)
40.000
Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Perlindungan dan Jaminan Sosial Program Pemberdayaan Sosial
3.2
Jumlah korban bencana sosial yang berhasil dibantu dan dilayani (jiwa)
43.000
266.900
K)
Kementerian Sosial
945,1
4.
Peningkatan pemberdayaan Tersalurkannya bantuan sosial bagi fakir miskin dan pemberdayaan sosial bagi fakir komunitas adat terpencil (KAT) miskin, dan kebutuhan dasar, aksesibilitas, dan pelayanan sosial dasar bagi KAT
Jumlah fakir miskin yang mendapatkan bantuan dan akses kesempatan kerja dan berusaha, pelayanan kesehatan dasar, dan pendidikan dasar melalui KUBE (kelompok) Tersedianya akses perumahan dan permukiman melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (unit) Jumlah permukiman serta infrastruktur yang tersedia bagi KAT (Unit) Jumlah KAT yang mendapat jaminan hidup (KK)
12.793
80.028
K)
Kementerian Sosial
3.439,4
6.150
38.420
K)
2.300
3.720
4.270
7.010
II.M-115
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersalurkannya bantuan pemberdayaan masyarakat bagi fakir miskin dalam bentuk KUBE dan stimulan UEP
NO
PROGRAM
4.1
Tersedianya akses kesempatan kerja dan berusaha, pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar melalui KUBE (kelompok) Tersedianya akses perumahan dan permukiman melalui Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (unit)
12.793
6.150
38.420
K)
4.2
Terpenuhinya kebutuhan dasar, aksesibilitas dan pelayanan sosial dasar bagi warga KAT
Tersedianya permukiman dan infrastruktur (unit) Pemberian jaminan hidup (KK) TOTAL
2.300 4.270
3.720 7.010
Kementerian Sosial
738,2
19.355,6
KETERANGAN :
K)
II.M-116
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014
75
K)
NO
PROGRAM
Meningkatnya keefektifan Jumlah program dan kegiatan kelembagaan PUG melalui pembangunan yang responsif gender perencanaan dan penganggaran yang responsif gender serta pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi di tingkat nasional dan daerah
41
1.1
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang pendidikan K/L prov K/L
K)
Kementerian PP dan PA
11,1
1 5 -
5 19 1
K)
K)
prov
K)
II.M-117
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang kesehatan
NO
PROGRAM
1.2
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang kesehatan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang kesehatan K/L prov K/L prov
3 1 5 1 3
K)
K)
1.3
Meningkatnya jumlah kebijakan 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang sumber daya alam pelaksanaan PUG bidang sumber di bidang sumber daya alam dan lingkungan daya alam dan lingkungan dan lingkungan yang responsif gender 2. Jumlah K/L dan pemda K/L yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang prov sumber daya alam dan lingkungan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang sumber daya alam dan lingkungan K/L prov
K)
Kementerian PP dan PA
12,5
2 5
10 28
K)
K)
5 14
K)
II.M-118
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
NO
PROGRAM
1.4
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang politik dan pengambilan keputusan K/L prov
3 7
3 33
K)
K/L
prov
12
K)
II.M-119
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang hukum
NO
PROGRAM
1.5
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang hukum 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang hukum 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang hukum K/L prov K/L prov
3 1 8 2 7 1
K)
1.6
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang ketenagakerjaan K/L prov K/L prov
K)
Kementerian PP dan PA
14,6
1 5 2
1 25 1 23
K) K)
II.M-120
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang koperasi, usaha mikro dan kecil, industri, dan perdagangan
NO
PROGRAM
1.7
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang koperasi, usaha mikro dan kecil, industri, dan perdagangan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang koperasi, usaha mikro dan kecil, industri, dan perdagangan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang koperasi, usaha mikro dan kecil, industri, dan perdagangan K/L prov
3 3
4 22
K)
K/L
prov
23
K)
II.M-121
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis
NO
PROGRAM
1.8
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, dan agrobisnis K/L prov
3 4
3 30
K)
K/L
prov
27
K)
II.M-122
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014
3
K)
NO
PROGRAM
1.9
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah kebijakan 1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG kebijakan bidang IPTEK dan sumber pelaksanaan PUG bidang IPTEK di bidang IPTEK dan sumber daya ekonomi daya ekonomi yang responsif gender dan sumber daya ekonomi 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang IPTEK dan sumber daya ekonomi 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang IPTEK dan sumber daya ekonomi K/L prov
1 5
1 25
K)
K/L
1
K)
prov
10
1.10
1. Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang infrastruktur 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang infrastruktur 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data terpilah di bidang infrastruktur K/L prov K/L prov
11
K)
Kementerian PP dan PA
16,8
4 18 1 13
K) K)
II.M-123
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
NO
PROGRAM
1.11
1. Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan 2. Jumlah K/L dan pemda K/L yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari prov tindak kekerasan 3. Jumlah kompilasi data perlindungan perempuan dari tindak kekerasan prov
5 3
6 3
33 23
K)
1.12
1. Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender 2. Jumlah K/L dan pemda K/L yang difasilitasi dalam kebijakan penerapan sistem prov data terpilah gender 3. Tersedianya sistem data gender
2 1 0 1
4 17 33 2
K)
Kementerian PP dan PA
62,4
K)
K)
K)
II.M-124
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan masalah sosial perempuan
NO
PROGRAM
1.13
1. Jumlah kebijakan perlindungan masalah sosial perempuan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan masalah sosial perempuan 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data perlindungan masalah sosial perempuan K/L
K)
5 1 1
24 1 6
K)
K)
1.14
Penyusunan dan harmonisasi Meningkatnya jumlah kebijakan kebijakan perlindungan tenaga kerja perlindungan tenaga kerja
1. Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja peremp an 3. Jumlah kompilasi data perlindungan tenaga kerja perempuan K/L prov K/L prov
1 1 5 1 2
4 1 23 1 7
K)
Kementerian PP dan PA
13,0
K)
K)
II.M-125
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
NO
PROGRAM
1.15
1. Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang 3. Jumlah kompilasi data perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang K/L
10
prov
15
K/L prov
100
3 6 100
K)
K)
1.16
Koordinasi penyusunan perencanaan Meningkatnya rencana program dan anggaran serta evaluasi program dan anggaran, dan kinerja organisasi yang kerjasama luar negeri diselesaikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi tepat waktu , terintegrasi dan harmonis dengan dokumen perencanaan lainnya (RPJPN, RPJMN, Renstra)
1. % rencana program dan anggaran yang diselesaikan tepat waktu berdasarkan data terkini, terintegrasi dan harmonis dengan dokumen perencanaan lainnya (RPJPN, RPJMN, Renstra)
Kementerian PP dan PA
45,4
100
100
II.M-126
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
1. Meningkatnya penguatan dasar hukum dan kebijakan yang mendukung pemenuhan hak-hak anak 2. Menguatnya manajemen dan sistem kelembagaan perlindungan anak
NO
PROGRAM
2.
Persentase jumlah kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait perlindungan anak yang diharmonisasikan
100
2.1
Meningkatnya jumlah kebijakan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan pemenuhan hak pendidikan pemenuhan hak pendidikan anak anak
1. Jumlah kebijakan pemenuhan hak pendidikan anak 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam pemenuhan hak pendidikan anak 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data pelaksanaan kebijakan pendidikan anak K/L prov K/L
K)
Kementerian PP dan PA
27,5
1 5 1
1 10 1
K)
prov
33
II.M-127
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014
2 2 23 1 19 2
K) K)
NO
PROGRAM
2.2
Meningkatnya jumlah kebijakan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan pemenuhan hak kesehatan pemenuhan hak kesehatan anak anak
1. Jumlah kebijakan pemenuhan hak kesehatan anak 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam pemenuhan hak kesehatan anak 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data kesehatan anak K/L prov K/L prov
2 1 4 1 4 1
2.3
Meningkatnya jumlah kebijakan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan pemenuhan hak partisipasi pemenuhan hak partisipasi anak anak
1. Jumlah kebijakan pemenuhan hak partisipasi anak 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam pemenuhan hak partisipasi anak 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data pemenuhan hak partisipasi anak K/L prov K/L prov
K)
Kementerian PP dan PA
12,8
2 1
1 25 3 17
K)
K)
K)
II.M-128
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014
2
K)
NO
PROGRAM
2.4
Meningkatnya jumlah kebijakan 1. Jumlah kebijakan lingkungan yang lingkungan yang layak untuk anak layak untuk anak 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang lingkungan yang layak untuk anak 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data lingkungan yang layak untuk anak K/L prov K/L
1 4 1
5 29 5
K)
K)
K)
prov
1 2
12 2
K) K)
2.5
Kementerian PP dan PA
49,0
K/L prov
1 10
10 10
II.M-129
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data pengembangan kabupaten/kota layak anak (KLA) K/L 1
NO
PROGRAM 2014
2
prov
25
K)
2.6
Meningkatnya jumlah kebijakan 1. Jumlah kebijakan penghapusan penghapusan kekerasan pada anak kekerasan pada anak 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada anak 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak korban kekerasan K/L prov K/L prov
1 1 5 1 2
4 6 26 1 13
K)
Kementerian PP dan PA
11,8
K)
K)
K)
II.M-130
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah perlindungan anak dari masalah sosial
NO
PROGRAM
2.7
1. Jumlah kebijakan perlindungan anak dari masalah sosial 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang perlindungan anak dari masalah sosial 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data perlindungan anak dari masalah sosial K/L prov K/L prov
2 2 5 1 2 3
2.8
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan untuk penanganan anak yang berhadapan dengan hukum
Meningkatnya jumlah kebijakan untuk penanganan anak yang berhadapan dengan hukum
1. Jumlah kebijakan penanganan anak yang berhadapan dengan hukum 2. RUU Peradilan Pidana Anak K/L
K)
Kementerian PP dan PA
30,5
3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penanganan anak yang berhadapan dengan hukum
1 1 Naskah RUU Ak d i 2 6
prov
II.M-131
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
4. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak yang berhadapan dengan hukum K/L 1
NO
PROGRAM 2014
3
prov
3 2 1
15 3 8
K)
2.9
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan bagi anak yang berkebutuhan khusus
1. Jumlah kebijakan perlindungan bagi anak yang berkebutuhan khusus 2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang perlindungan anak yang berkebutuhan khusus 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak yang berkebutuhan khusus K/L
K)
Kementerian PP dan PA
17,2
K)
5 -
11 5 15
K)
K)
II.M-132
: SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA : Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya jumlah kebijakan hak sipil anak 1.
NO
PROGRAM
2.10
1 1 10 1
2. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang hak sipil anak 3. Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data hak sipil anak
K)
prov 2.11 Pengawasan pelaksanaan perlindungan anak (KPAI) Meningkatnya jumlah pengawasan 1. Jumlah pengawasan pelaksanaan perlindungan anak pelaksanaan perlindungan anak di prov/kab/kota prov
3 33
10 33
K)
KPAI
43,0
TOTAL
KETERANGAN : Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
653,2
K)
II.M-133
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014 TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 253,1
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
1. FOKUS : Peningkatan harmonisasi Starting a business kebijakan dan penyederhanaan perijinan investasi a. Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal Merealisasikan kegiatan kajian analisis kebijakan dan kegiatan sosialisasi kebijakan yang berorientasi pada peningkatan daya saing Jumlah hari untuk proses perijinan 60 hari
1 rekomendasi
5 rekomendasi
K)
BKPM
92,3
2. Jumlah rumusan kebijakan sebagai 1 rumusan masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdaya saing
5 rumusan
K)
II.M-1
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 20 fasilitasi di dalam negeri, 15 fasilitasi di luar negeri) 33 Prop PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL BKPM 37,1
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
3. Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi kebijakan penanaman modal 55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 20 fasilitasi di dalam negeri, 15 fasilitasi di luar negeri)
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
b.
Merealisasikan kegiatan identifikasi pemetaan dan pengembangan potensi yang diarahkan bagi peningkatan penanaman modal di daerah
1. Jumlah Informasi data potensi daerah 33 Prop yang mutakhir yang didokumentasikan secara elektronik. 2. Jumlah kegiatan dan peserta workshop pengembangan potensi daerah dan sosialisasi Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID) Workshop :4 daerah 400 psrta Sosialisasi: 5 daerah 250 org
3. Jumlah hasil kajian dan pemetaan 1hasil kajian tentang potensi daerah serta pengembangan potensi wilayah investasi dan pengembangan industri.
1hasil kajian
II.M-2
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum 4 Lokasi PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BKPM BKPM 39,4
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum c. Pemberdayaan Usaha Nasional (prioritas bidang) Merealisasikan kegiatan fasilitasi kemitraan usaha bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKMK) dalam b d h i l 1. Jumlah pelaksanaan Forum Komunikasi Pemberdayaan Usaha Nasional. 2. Jumlah pelaksanaan Matchmaking Dalam dan Luar Negeri. 3. Jumlah pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan UMKMK. 4. Jumlah hasil Kajian Peningkatan Partisipasi UMKM. 5 Lokasi
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
1 Set
5 set
K)
II.M-3
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
100%
PROGRAM
2010
d. 1. Jumlah persetujuan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu. 2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). 100%
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 25,4
100%
100%
3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan 100% harmonisasi tentang tata cara pelayanan penerbitan surat persetujuan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha
100%
K)
5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan 90% kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal
II.M-4
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
100%
PROGRAM
2010
e. 1. Jumlah perijinan yang dapat diproses 100% dalam satu satuan waktu tertentu. 2. . Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). 100%
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 19,3
100%
3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan 100% harmonisasi tentang tata cara pelayanan perijinan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha 4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal 1 (satu) buah buku pedoman
100%
K)
5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan 100% kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal f. Peningkatan Kualitas Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal (prioritas bidang) Meningkatnya kualitas pelayanan fasilitas 1. Jumlah fasilitas penanaman modal penanaman modal yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu. 100%
100%
BKPM
24,0
2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu
100%
100%
II.M-5
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
10 Provinsi
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan 5 Provinsi harmonisasi tentang tata cara pelayanan fasilitas penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha 4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal 2 pedoman
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
11 pedoman 8 Materi
K)
5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan 6 Materi kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal 6. Tercapainya peningkatan jumlah komoditas yang dapat dijadikan acuan dalam proses penilaian g. Koordinasi Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI) Meningkatnya Koordinasi di Bidang peningkatan Ekspor dan peningkatan Investasi Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Peningkatan Ekspor dan Investasi yang terimplementasikan 10 Bidang
54 Bidang
K)
65%
85%
Kemenko Perekonomian
15,8
II.M-6
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
61,71-78,02 22,88-26,10 Peserta : 2.000 orang
PROGRAM
2010
2. IUT PMDN(Rp. triliun) IUT PMA (USD miliar) Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di bidang Penanaman Modal 35,28-39,50 13,08-13,20 Peserta : 2.000 orang
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 1.356,8
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Meningkatnya kualitas pelayanan Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal penanaman modal di pusat dan di daerah (prioritas nasional)
BKPM
265,7
4 jenis pelatihan: 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan Dasar, Lanjutan I, I, Lanjutan II, & Lanjutan II, & SPIPISE SPIPISE Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP di Bidang Penanaman Modal Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP di bidang Penanaman Modal 265 PTSP 265 PTSP
33 Prop + 30 kab/kota
33 Prop + 90 kab/kota
K)
Sosialisasi perijinan dan nonperijinan di 33 Propinsi bidang penanaman modal Fasilitasi Penghubung di BKPM
33 Propinsi
II.M-7
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
3 Instansi
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
Penyederhanaan Tata Cara Permohonan 3 Instansi Penanaman Modal (Streamlining Bisnis Proses Perijinan dan Nonperijinan) b. Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) (Prioritas Nasional) Meningkatnya kualitas pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik/ Online (SPIPISE) Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota yang terbangun dalam SPIPISE Jumlah peningkatan PTSP Prop. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi Perijinan di 3 sektor
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM
100,3
50 Kab/Kota dan 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 33 Propinsi Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM
II.M-8
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014 TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
Jumlah propinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi & pelatihan c. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Prioritas Bidang) Meningkatnya kualitas penyelenggaraan dan pengkoordinasian pendidikan dan pelatihan bagi aparatur
50 Kab/Kota dan 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 33 Propinsi 2.000 Orang 19 modul PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKPM PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKPM BKPM 34,1
Jumlah aparatur BKPM yang mengikuti 2.579 Orang Diklat Struktural, Diklat Teknis, Diklat 10 modul Fungsional, dan tenaga kediklatan serta jumlah kurikulum dan modul diklat.
d.
Meningkatnya kualitas pelayanan, pertimbangan dan bantuan hukum serta penyelesaian kasus/sengketa di bidang penanaman modal
Jumlah pelaksanaan bantuan hukum dan Pelayanan penyelesaian sengketa di bidang konsultasi penanaman modal secara efisien efektif. hukum penanaman modal sejumlah 48 kali konsultasi
BKPM
33,7
II.M-9
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
Penanganan permasalahan dan bantuan hukum bidang penanaman modal di dalam/di luar pengadilan sejumlah 14 kegiatan
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
Penanganan permasalahan dan bantuan hukum bidang penanaman modal di dalam/di luar pengadilan sejumlah 18 kegiatan e. Pembangunan/pengadaan/ peningkatan sarana dan prasarana (Prioritas Bidang) Meningkatnya sarana dan prasarana kerja Persentase tercapainya peningkatan yang dibutuhkan sarana dan prasarana kerja di pusat dan daerah 100%
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
100%
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR BKPM PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL
BKPM
63,0
f.
Pengembangan Penanaman Modal di Terbentuknya KEK di 5 lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (prioritas nasional)
100%
100%
BKPM
18,0
II.M-10
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
100% 100% 100%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
Persentase penetapan institusi Sekretariat Dewan Nasional KEK Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK 100% -
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
asistensi dan fasilitasi dalam rangka 100% penetapan dan pengembangan KEK (a.l. verifikasi, assessment , evaluasi) Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK Jumlah promosi penanaman modal di KEK Kerja sama di bidang pengembangan KEK g. Koordinasi Pengembangan Urusan a. Meningkatnya Koordinasi Urusan Penataan Ruang Dan Pengembangan Penataan Ruang Dan Pengembangan Wilayah (termasuk KEK, KAPET, Wilayah dan kawasan lainnya) 1 buku laporan 2 negara & 3 daerah -
K)
Persentase rekomendasi hasil koordinasi 75% kebijakan Urusan Penatan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasi
Kemenko Perekonomian
22,7
Persentase peraturan pelaksana UU KEK 60% b.Terselesaikannya Peraturan yang terselesaikan Penyelenggaraan KEK dan penetapan Lokasi KEK dan pengembangan KAPET Jumlah Lokasi KEK yang ditetapkan 1
95%
K)
II.M-11
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
5 pedoman arah kebijakan penanaman modal
K)
PROGRAM
2010
h. 1. Jumlah pedoman arah kebijakan umum perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 31,2
2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. 3. Jumlah kajian perencanaan insentif penanaman modal di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya. 4. Jumlah buku pedoman tentang Norma, Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Agribisnis & Sumber Daya Alam lainnya.
1 kajian sektor 5 kajian sektor baru dan 1 kajian baru dan 1 kajian sektor Upsektor Up-Dating Dating
K)
1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal
5 kajian perencanaan insentif penanaman modal 5 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal
K)
K)
II.M-12
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
5 pedoman arah kebijakan penanaman modal
K)
PROGRAM
2010
i. Meningkatnya kualitas Perencanaan 1. Jumlah pedoman arah kebijakan Pengembangan Penanaman Modal Sektor perencanaan penanaman modal yang Industri Manufaktur berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur. 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 31,8
2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur. 3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di Sektor Industri Manufaktur
1 kajian sektor 5 kajian sektor baru dan 1 kajian baru dan 1 kajian sektor Upsektor Up-Dating Dating 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 5 kajian perencanaan insentif penanaman modal 5 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal
K)
K)
4. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Industri Manufaktur
K)
II.M-13
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
5 pedoman
K)
PROGRAM
2010
j. 1. Jumlah pedoman arah kebijakan 1 pedoman perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor sarana prasarana, jasa dan kawasan.
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 27,1
2. Jumlah kajian perencanaan 1 kajian baru dan 5 kajian baru dan pengembangan penanaman modal yang 1 updating 1 updating kajian berorientasi pada peningkatan daya kajian sektor sektor saing di sektor sarana prasarana, jasa dan kawasan. 3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di sektor Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan. 4. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan Prosedur Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di sektor Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan. 1 kajian 5 kajian
K)
K)
K)
II.M-14
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
240 target investor potensial PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
k. Peningkatan Kualitas Strategi Meningkatnya kualitas pengembangan 1. Pemetaan kebijakan, insentif dan 180 target Promosi di Bidang Penanaman Modal strategi promosi yang berpijak pada potensi penanaman modal negara investor (prioritas bidang) peningkatan daya saing penanaman modal pesaing dan negara target investasi yang potensial berorientasi pada peningkatan strategi promosi penanaman modal. 2. Pemetaan sektor potensial di Indonesia yang berorientasi pada pengembangan kebijakan promosi penanaman modal. informasi iklim investasi di Indonesia dan 6 negara pesaing
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 207,3
3. Jumlah perencanaan dan pengembangan fokus strategi promosi penanaman modal yang berbasis sektor, wilayah dan baurannya.
4. Jumlah strategi promosi penanaman modal yang efektif dan efisien dengan mengedepankan daya saing penanaman modal.
16 strategi promosi
24 strategi promosi
II.M-15
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
Mendapatkan investor asing sebanyakbanyaknya dari 10 perwakilan di luar negeri 25 kegiatan PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL BKPM 183,2
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
5. Sarana promosi penanaman modal Mendapatkan yang efektif dengan pengembangan investor asing kantor perwakilan BKPM di luar negeri. sebanyakbanyaknya dari 6 perwakilan di luar negeri l. Promosi Penanaman Modal Sektoral Terpadu dan Terintegrasi di Dalam dan Luar Negeri (prioritas bidang) Meningkatnya kualitas promosi penanaman modal sektoral terpadu yang berpijak pada peningkatan daya saing penanaman modal 1. Penyelenggaraan promosi penanaman 16 kegiatan modal berdasarkan sektor dan negara melalui antara lain temu usaha, business forum, business match-making , dan sebagainya. 2. Jumlah Marketing Investasi Indonesia 5 kegiatan dan Rebranding penanaman modal Indonesia melalui Media Internasional yang berpijak pada daya saing penanaman modal. 3. Target partisipasi stakeholder di 3 media tingkat pusat dalam penyelenggaraan promosi penanaman modal berdasarkan sektor dan negara di luar negeri.
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
3 kegiatan
3 media
II.M-16
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
33 Instansi Penanaman Modal Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
m. Fasilitasi Daerah Dalam Rangka Meningkatnya kualitas fasilitasi daerah Kegiatan Promosi Penanaman Modal yang berpijak pada peningkatan daya (prioritas bidang) saing penanaman modal 1. Jumlah fasilitasi promosi daerah 33 Instansi Penanaman Modal Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 91,6
2. Jumlah fasilitasi pelayanan penerimaan misi penanam modal luar negeri di pusat dan di daerah tempat tujuan rencana penanaman modal.
misi investasi 33 misi investasi 50 kali di pusat dan kali di pusat dan daerah daerah
3. Jumlah pelayanan pendampingan misi promosi pusat dan daerah ke negara potensial investasi di 6 penanam modal di berbagai sektor negara usaha.
II.M-17
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta, 3 kali Seminar Investasi di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta (Business Meeting, matchmaking,On e-on-One Me
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
4. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di dalam negeri antara lain Talkshow , Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID), Seminar Investasi (Business Meeting, Match Making, One on One Meeting ). 6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Jawa Timur dan Sulawesi Utara, 2 kali Seminar Investasi di Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Business Meeting, matchmaking,O ne-on-One Meeting )
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
II.M-18
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
5. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di luar negeri antara lain Marketing Investasi Indonesia (MII) dan Trade, Tourism and Investment (TTI) Forum, Joint Promotion antara Pusat dan Daerah, Joint Promotion antar Instansi Pusat (instansi penanaman modal pusat dengan instansi-instansi sektor dan lembaga-lembaga terkait) Terfasilitasinya Instansi Penanaman Modal Propinsi/Instansi Penanaman Modal Kabupaten (IPMP/IPMK) dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
n.
Penyelenggaraan Pameran dan Penyediaan Sarana Promosi Penanaman Modal untuk Kegiatan di Dalam dan di Luar Negeri (prioritas bidang)
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pameran dan penyediaan sarana promosi penanaman modal yang berpijak pada peningkatan daya saing penanaman modal
1. Jumlah kegiatan pameran yang mengikutsertakan instansi penanaman modal di pusat dan daerah, instansi sektoral pusat dan daerah, asosiasi/ kalangan dunia usaha serta masyarakat lainnya dalam pelaksanaan pameran.
150 pameran
150 pameran
BKPM
51,1
II.M-19
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
2500 eksemplar brosur dan leaflet,9000 eksemplar Brief Guide for Investment , 30000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik.
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
2. Informasi potensi penanaman modal, antara lain profil proyek, brosur, leaflet, Indonesian Investment News, Guide for Investor, Investment Procedure s, film, video, slide, CD ROM dan multimedia/situs web . 1000 eksemplar brosur dan leaflet, 6500 eksemplar Brief Guide for Investment , 15000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik.
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
4. Jumlah kunjungan dan minat 1.650 1.650 pengunjung penanaman modal sebagai respon pengunjung dan dan 100 peminat terhadap penyelenggaraan pameran serta 100 peminat kegiatan promosi lainnya baik di dalam dan di luar negeri
II.M-20
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
106 laporan
K)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
o. Kerjasama Bilateral dan Multilateral Meningkatnya strategi dan teknik yang 1. Jumlah laporan partisipasi aktif di Bidang Penanaman Modal berdaya saing untuk memperoleh manfaat BKPM dalam fora perundingan (prioritas bidang) yang optimal dari perundingankerjasama bilateral dan multilateral. perundingan kerjasama bilateral dan multilateral dalam rangka memberikan jaminan dan perlindungan di bidang penanaman modal 23 laporan
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 22,5
2.Jumlah laporan tentang jumlah dan 4 Laporan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama bilateral dan multilateral. 3.Jumlah laporan koordinasi internal dan 2 Laporan eksternal dalam kerangka kerjasama pengembangan ekonomi wilayah tertentu. 4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan bilateral dan multilateral. 120 Orang
20 Laporan
K)
10 Laporan
K)
100 Orang
II.M-21
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
155 Laporan
K)
PROGRAM
2010
p. Meningkatnya strategi dan teknik yang 1. Jumlah laporan partisipasi aktif berdaya saing untuk memperoleh manfaat BKPM dalam fora perundingan yang optimal dari perundingankerjasama regional. perundingan kerjasama regional dalam rangka memberikan jaminan dan perlindungan di bidang penanaman modal 30 Laporan
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 30,1
2. Jumlah laporan tentang jumlah dan 33 Laporan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama regional. 3. Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Seknas KESR. 4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan kerjasama regional q. Kerjasama dengan Dunia Usaha Asing di Dalam dan di Luar Negeri di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang) 24 Laporan 180 Orang
158 Laporan
K)
K)
Meningkatnya strategi dan teknik yang 1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam 35 kali berdaya saing untuk memperoleh manfaat fora perundingan kerjasama dengan yang optimal dari perundingandunia usaha internasional. perundingan kerjasama dunia usaha internasional 2. Jumlah kesepakatan kerjasama dengan 4 kesepakatan dunia usaha internasional
BKPM
16,9
16 kesepakatan
II.M-22
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Investasi FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2014
Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 10 kali sosialisasi di KBRI/KJRI
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2010
3. Jumlah laporan pendataan penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia dan sosialisasinya kepada instansi terkait. Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 5 kali sosialisasi di KBRI/KJRI 1.500 proyek
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
r.
Mendorong realisasi penanaman modal di 1. Jumlah proyek yang dipantau Sumatera perkembangan realisasi penanaman modalnya di seluruh propinsi di Pulau Sumatera dan kepulauan di sekitarnya. 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi
1.700 proyek
BKPM
42,7
10 Daerah
10 Daerah
3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan 200 Perusahaan pengawasan pelaksanaan penanam modal.
150 Perusahaan
II.M-23
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
7.000 Proyek
PROGRAM
2010
s. Mendorong realisasi penanaman modal di 1. Jumlah proyek yang dipantau Kalimantan , DKI Jakarta dan DI perkembangan realisasi penanaman Yogyakarta modalnya di propinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan seluruh propinsi di Pulau Kalimantan dan kepulauan di sekitarnya. 2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanam modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan 6.000 Proyek
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 28,0
6 Daerah
6 Daerah
3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan 240 Perusahaan pengawasan pelaksanaan penanam modal
480 Perusahaan
II.M-24
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
6.000 Proyek
PROGRAM
2010
t. Mendorong realisasi penanaman modal di 1. Jumlah proyek yang dipantau Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan perkembangan realisasi penanaman Sulawesi modalnya di Propinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya. 4.000 Proyek
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 14,7
2. Jumlah daerah yang mendapatkan 9 Daerah bimbingan dan fasilitasi penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dari aspek dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan 3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan 400 perusahaan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
9 Daerah
600 perusahaan
II.M-25
NO
INDIKATOR
TARGET 2014
2.000 proyek
PROGRAM
2010
u. 1. Jumlah proyek yang dipantau 1.550 proyek perkembangan realisasi penanaman modalnya seluruh propinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat 2. Jumlah daerah yang mendapatkan 8 daerah bimbingan dan fasilitasi penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dari aspek dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan
TOTAL KEMENTERIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
BKPM 41,1
8 daerah
3. Jumlah perusahaan yang pengawasan 200 perusahaan pelaksanaan penanaman modal 4. Pemberian penghargaan investasi dan pelayanan Penanaman Modal kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota serta perusahaan PMA/PMDN
150 perusahaan
4 paket
K)
TOTAL
1.609,9
II.M-26
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
FOKUS : Peningkatan Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
43
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN ANGGARAN 2010 /LEMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 1.251,6
1.
Meningkatnya diversifikasi pasar tujuan ekspor, Pangsa pasar di 5 negara tujuan ekspor nonmigas yang diukur dengan menurunnya tingkat terbesar/Indeks CR5 (%) kebergantungan kepada lima pasar tujuan ekspor terbesar Meningkatnya peran lembaga promosi dan nilai tambah produk ekspor non migas Jumlah pameran dagang dalam negeri
47
a.
21
30
Pengembangan Ekspor
Kementerian Perdagangan
726,1
Jumlah kerjasama dengan instansi terkait/asosiasi/dunia usaha Jumlah penyelenggaraan kantor ITPC Persentase penyerapan anggaran Dekon Pengembangan Ekspor Daerah b. Pengembangan Pasar dan Produk Ekspor di Berkembangnya informasi pasar dan produk ekspor Jumlah promosi dagang internasional yang diikuti bagi dunia usaha, serta meningkatnya kerjasama Wilayah Afrika dan Timur Tengah dengan instansi terkait di wilayah Afrika dan Timur (Prioritas Bidang) Tengah Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang Jumlah peserta yang mengikuti pameran dagang Jumlah buku petunjuk pasar, profil produk, analisa pasar dan katalog produk yang disusun
8 20 100 20
600 160 27
1350 275 48
Jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam pengembangan produk dan pasar di wilayah Afrika dan Timur Tengah
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
c. Pengembangan Pasar dan Produk Ekspor di Berkembangnya informasi pasar dan produk ekspor Jumlah promosi dagang internasional yang diikuti Wilayah Asia, Australia dan Selandia Baru bagi dunia usaha, serta meningkatnya kerjasama dengan instansi terkait di wilayah Asia, Australia dan (Prioritas Bidang) Selandia Baru Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang Jumlah peserta yang mengikuti pameran dagang Jumlah buku petunjuk pasar, profil produk, analisa pasar dan katalog produk yang disusun Jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam pengembangan produk dan pasar di wilayah Asia, Australia dan Selandia Baru d. Pengembangan SDM Bidang Ekspor (Prioritas Bidang) Meningkatnya jumlah dan kualitas pelatihan eksportir dan calon eksportir Jumlah pelatihan yang berorientasi ekspor Jumlah pelayanan prima terhadap peserta diklat Jumlah pengembangan kurikulum dan metode diklat Jumlah laporan monitoring dan evaluasi diklat ekspor Jumlah kegiatan promosi kegiatan PPEI Jumlah kerjasama diklat ekspor di dalam dan luar negeri Jumlah peserta kegiatan temu alumni Jumlah kegiatan partisipasi pameran bersama bagi alumni sebagai layanan program pascadiklat 18
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
35 Program Pengembangan Ekspor
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 95,4
600 230 19
1350 530 32
15
Kementerian Perdagangan
131,5
II.M-28
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
55
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 179,9
e.
Jumlah partisipasi dalam perundingan perdagangan internasional Jumlah posisi runding yang disusun Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri Jumlah hasil perundingan Perdagangan Internasional (MRA, MoU, Agreement, Agreed Minutes, Declaration, Chair Report) Jumlah forum konsultasi teknis kesepakatan perundingan internasional
40
40 8 34
55 8 34
6 20
f.
Peningkatan Kerjasama dan Perundingan Bilateral di Kawasan Asia, Amerika dan Australia (Prioritas Bidang)
Meningkatnya hasil kerjasama dan perundingan Jumlah partisipasi dalam perundingan kerjasama perdagangan bilateral di kawasan Asia, Amerika dan bilateral di kawasan Asia, Amerika dan Australia Australia Jumlah hasil perundingan kerjasama perdagangan bilateral di kawasan Asia, Amerika dan Australia
Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan bilateral di kawasan Asia, Amerika dan Australia yang diratifikasi g. Peningkatan Kerjasama dan Perundingan Bilateral di Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah (Prioritas Bidang) Meningkatnya hasil kerjasama dan perundingan perdagangan bilateral di Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah Jumlah partisipasi dalam perundingan kerjasama bilateral di Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah
K)
12
12
Kementerian Perdagangan
26,0
Jumlah hasil perundingan kerjasama perdagangan bilateral di Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah
20
K)
II.M-29
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan bilateral di Kawasan Afrika, Eropa, dan Timur Tengah yang diratifikasi 2. FOKUS : Peningkatan Kualitas dan KeberagamanProduk Ekspor Meningkatnya kualitas dan keberagaman produk ekspor, yang diukur dengan meningkatnya indeks diversifikasi produk ekspor nonmigas Indeks diversifikasi ekspor nonmigas 0
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
1
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
0.67
0.59
Kementerian Perdagangan
637,0
a.
Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Tersedianya kebijakan dan bimbingan teknis Mutu Barang (Prioritas Bidang) pengawasan dan pengendalian mutu
PEDULI MUTU : 1.1 Jumlah bimbingan teknis, sosialisasi, monitoring untuk meningkatkan mutu produk ekspor (komoditi)
10
Kementerian Perdagangan
111,6
1.2 Jumlah bimtek, sosialisasi untuk meningkatkan kepedulian mutu produk impor (daerah) KENDALI MUTU: 2.1 Pengawasan mutu barang ekspor melalui preshipment inspection (komoditi) 2.2 Pengawasan mutu barang impor melalui pengawasan pra-pasar dengan mekanisme pendaftaran Nomor Pendaftaran Barang (NPB)
10
650
3400
2.3 Pengawasan mutu barang produk dalam negeri setara dengan mutu produk impor melalui mekanisme pendaftaran Nomor Regristrasi Produk (NRP)
100
500
k)
JEJARING KERJA MUTU 3.1 Road map kerjasama lembaga penilaian kesesuaian (LPK) baik dalam maupun luar negeri
k)
II.M-30
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
3.2 Jumlah kemampuan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) yang dipantau 3.3 Jumlah pejabat fungsional Penguji Mutu Barang (PMB) (orang) 3.4 Jumlah Penetapan Angka Kredit (PAK) Penguji Mutu Barang (PMB) yang diterbitkan b. Pengembangan Standardisasi Bidang Perdagangan (Prioritas Bidang) Terlaksananya standardisasi bidang perdagangan yang mengacu pada standar internasional Jumlah rumusan standar barang dan jasa perdagangan 20 65
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
100 325
k)
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
k)
95
495
k)
Jumlah negosiasi pada sidang internasional yang terjadwal Jumlah penyusunan regulasi teknis standardisasi dalam bidang perdagangan Pembuatan buku standar contoh karet konvensional (sesuai amanat International Rubber Asosiation - IRA - setiap 2 tahun) (buku)
18 1 -
21 5 800
k)
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perdagangan
Kementerian Perdagangan
73,0
Penyelesaian pendaftaran Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) (hari) Persentasi dukungan dan pemahaman publik terhadap Kebijakan Standardisasi Bidang Perdagangan (indeks persepsi stakeholder)
80%
c.
10
30
Kementerian Perdagangan
20,4
II.M-31
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
36
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 107,2
d.
19
600
1.560
Jumlah peserta yang mengikuti pameran dagang Jumlah buku petunjuk pasar, profil produk, analisa pasar dan katalog produk yang disusun Jumlah kerjasama dengan instansi terkait dalam pengembangan produk dan pasar di wilayah Amerika dan Eropa e. Koordinasi Peningkatan dan Pengembangan Meningkatnya kualitas koordinasi kebijakan Ekspor peningkatan dan pengembangan ekspor Prosentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan peningkatan dan pengembangan ekspor yang terimplementasikan Jumlah perijinan ekspor/impor online Waktu pemrosesan perijinan ekspor/impor Jumlah pengguna perijinan ekspor/impor online (INATRADE) a. Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor Tersedianya kebijakan, Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi di bidang fasilitasi impor (Peraturan) (Prioritas Nasional) ekspor dan impor
195 19
350 33
60-70%
95-100%
Kemenko Perekonomian
11,4
3.
44 5 HR 1500 4
81 1 HR 7500 20
k)
Kementerian Perdagangan
1.037,5
Kementerian Perdagangan
100,8
II.M-32
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Jumlah pengguna perijinan ekspor/impor online melalui INATRADE (Perusahaan) Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan (Kegiatan) Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan (Kegiatan) Jumlah partisipasi sidang - sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri (Kegiatan) Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan (Bahan) b. Peningkatan Pengamanan dan Perlindungan Meningkatnya hasil pengamanan dan perlindungan Akses Pasar (Prioritas Bidang) akses pasar Jumlah submisi/sanggahan atas tuduhan dumping/tuduhan subsidi/tuduhan safeguard 1.500
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
7.500
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
60 17
60 17
28
30
Kementerian Perdagangan
34,3
II.M-33
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Jumlah abstraksi atas non confidential complaint tuduhan dumping, tuduhan subsidi, dan tindakan safeguard Jumlah profil kasus tuduhan dumping, tuduhan subsidi dan tindakan safeguard c. Pengelolaan Impor (Prioritas Bidang) Tersedianya kebijakan, standardisasi, dan bimbingan Jumlah rumusan kebijakan/peraturan di bidang impor teknis serta evaluasi di bidang impor (PERATURAN ) 19
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
20
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
19 5
Jumlah data dan informasi importasi barang yang diatur tataniaga impornya (JENIS)
15
K)
4000
5000
Jumlah penerbitan pengakuan sebagai Importir Produsen (IP) Jumlah penerbitan surat persetujuan Impor (SPI) Jumlah bimbingan teknis di bidang impor (Kegiatan) Jumlah laporan evaluasi monitoring pelaksanaan kebijakan impor (Dokumen) d. Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Meningkatnya peranan sektor perdagangan di Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kawasan Ekonomi Khusus (Prioritas Nasional) Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus
2000 3000 5 5
2800 4000 9 25
K)
Kementerian Perdagangan
10,9
k)
II.M-34
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
e. Perumusan Kebijakan dan Pengembangan 1.Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan 1. Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC 100%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
100% Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
Kemenkeu 675,4
2. Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi
2. Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi dengan portal NSW
3. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan 4. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 5. PMK tentang Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dalam rangka pengembangan sistem logistik 6. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
7. PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)
100% -
II.M-35
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
80%
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
Kemenkeu 133,0
f.
1. Persentase realisasi janji layanan publik terkait pemberian fasilitas pembebasan dan keriganan bea masuk
70%
2. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian fasilitas pertambangan 3. Persentase realisasi janji layanan public terkait pemberian tempat penimbunan berikat (TPB).
70%
80%
70%
80%
4. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems)
100% -
5. Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 6. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan 7. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 8.PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
II.M-36
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
9.PMK untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra) -
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
100%
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
g.
Koordinasi Pengembangan dan Penerapan Meningkatnya Koordinasi di Bidang Pengembangan Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Sistem National Single Window (NSW) dan dan Penerapan NSW dan ASW Bidang Pengembangan dan Penerapan NSW dan ASEAN Single Window (ASW) ASW yang terimplementasikan
80%
95%
Kemenko Perekonomian
15,6
h.
Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan Pembiayaan Eropa, Afrika Dan Timur Tengah
Meningkatnya koordinasi kerjasama ekonomi dan pembiayaan Eropa, Afrika dan Timur Tengah
Persentase hasil koordinasi di bidang kerjasama ekonomi dan pembiayaan Eropa, Afrika dan Timur Tengah yang terimplementasikan
60-70%
95-100%
Kemenko Perekonomian
9,7
i.
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di bidang kerjasama ekonomi dan pembiayaan Asia yang diimplementasikan Persentase investasi bidang pariwisata terhadap investasi nasional 1. Jumlah kebijakan usaha pariwisata (naskah) 2. Jumlah industri/asosiasi pariwisata yang mendapat dukungan 3. Jumlah pola perjalanan (travel pattern ) 4. Jumlah profil investasi pariwisata 5. Jumlah UMKM dan industri kreatif bidang pariwisata
60-70%
95-100%
Kemenko Perekonomian
9,7
4.
Fokus : Pengembangan Industri Pariwisata Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi Pariwisata
Meningkatnya nilai investasi di bidang pariwisata Berkembangnya usaha, industri dan investasi pariwisata
5,19
6,43
213,0
a.
8 4 6 5 8
48 35 37 33 48
k)
Kemenbudpar
73,0
k)
k) k)
k)
II.M-37
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
38
k)
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
Kemenbudpar 140,0
b.
2. Jumlah standard usaha 3. Jumlah materi uji kompetensi dan pedoman sertifikasi usaha 4. Jumlah master assesor dan assesor 5. Jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan LSU pariwisata 6. Jumlah fasilitasi sertifikasi kompetensi (ribu orang)
6 8 1.000 7 10 10
32 36 5.000 36 50 50
k)
k)
k) k)
k)
k)
II.M-38
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
7,5 3 2.000 750 29
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
1.168,5
5.
1. Lama tinggal wisatawan (hari): 1. Mancanegara 2. Nusantara 2. Pengeluaran wisatawan harian: 1. Mancanegara (USD) 2. Nusantara (Rp.) 7,8 2,1 1.000 600 7
a.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penataan daya Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya tarik wisata
Kemenbudpar
101,3
b.
200
1.100
k)
Kemenbudpar
65,0
2. Jumlah masyarakat sadar wisata (orang) c. Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Meningkatnya jumlah desa wisata Jumlah desa wisata
4.000 200
22.000 2.000
k)
k)
Kemenbudpar
406,0
d.
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis dalam meningkatkan kepasitas pengelolaan destinasi pariwisata
7 2
29 15
informasi destinasi
2. Jumlah Organisasi Pengelolaan Destinasi (Destination Management
Kemenbudpar
596,2
7 36
29 239
k)
II.M-39
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
8,6
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
2.437,0
6.
6,75
2. Jumlah pergerakan wisnus (juta perjalanan) a. Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri Meningkatnya partisipasi pariwisata Indonesia pada 1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional, pelaksanaan misi penjualan (sales bursa, misi penjualan (sales mission ) dan
230
276
k)
72
361
Kemenbudpar
544,6
12
65
k)
b.
43
220
k)
negeri
Kemenbudpar
225,6
31 23
162 115
k)
Kemenbudpar
211,0
640 100
3.200 550
k)
k)
II.M-40
BIDANG PEMBANGUNAN : PEREKONOMIAN PRIORITAS : Peningkatan Ekspor FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
4. Jumlah permintaan pasar untuk berkunjung ke Indonesia (transaksi) d. Peningkatan Publikasi Pariwisata Meningkatnya kelengkapan informasi tujuan pariwisata Indonesia 1. Jumlah destinasi yang memiliki data dan informasi yang lengkap (daerah) 2. Jumlah bahan promosi cetak, promosi elektronik, publikasi media cetak, media elektronik dan media luar ruang (ribu buah) 3. Jumlah bahan promosi cetak dan promosi elektronik yang didisdistribusikan (ribu eksemplar)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
44.000 50 5.706
k)
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
8.000 10 1.150
k)
Kemenbudpar
724,7
k)
709
3.544
k)
e.
Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Meningkatnya penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran Konferensi, dan Pameran (Meeting, (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Incentive Travel, Conference, and
1. Jumlah daerah yang dikembangkan menjadi tujuan wisata MICE (daerah) 2. Jumlah promosi penyelenggaraan MICE
5 12 56
32 60 292
k)
Kemenbudpar
229,7
k)
Exhibition/ MICE)
Exhibition/ MICE) nasional dan internasional di Indonesia 3. Jumlah pendukungan penawaran ( bidding) dan penyelenggaraan MICE
Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan 5. Jumlah event pengembangan kebijakan pemasaran dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, dan promosi pariwisata oleh masyarakat dan daerah penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis peningkatan pemasaran pariwisata
k)
f.
102
476
k)
Kemenbudpar
501,4
7.
1. Jumlah lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang terserap di pasar tenaga kerja di dalam maupun luar negeri (orang)
1.241
6.831
k)
1.158,5
50
k)
II.M-41
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
5.865
k)
PROGRAM
TOTAL KEMENTERIAN ALOKASI /LEMBAGA ANGGARAN 2010 TERKAIT - 2014 (Rp. Miliar)
34,0
a.
Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang aparatur/industri dan masyarakat bidang kebudayaan kebudayaan dan pariwisata (orang) dan pariwisata
1.150
b.
Meningkatnya litbang pariwisata dalam mendukung Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebijakan pembangunan kepariwisataan kepariwisataan
50
k)
36,0
c.
Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM 1. Jumlah program studi bidang parwisata di lembaga pendidikan tinggi 2. Jumlah mahasiswa aktif pariwisata 3. Jumlah dosen 4. Jumlah lulusan pendidikan kepariwisataan di lembaga pendidikan tinggi pariwisata (orang)
1.088,5
79
588
k)
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
7.903,1
II.M-42
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2010 - 2014 PRIORITAS : PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
1. ranking biaya logistik domestik di Indonesia FOKUS : Peningkatan Jaringan Distribusi Meningkatnya efisiensi distribusi barang Untuk Menunjang Pengembangan Logistik dan jasa Nasional Menurunnya disparitas harga bahan pokok rasio variasi harga antar provinsi terhadap variasi harga nasional (standar deviasi/rata-rata harga) antar wilayah a. Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan Pokok (Prioritas Nasional) Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis 1.Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria dan prosedur dalam rangka peningkatan kelancaran distribusi di bidang pembinaan pasar dan distribusi (jenis) dan stabilisasi harga bahan pokok 2.Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis (orang) 3.Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok antar provinsi di Indonesia 4.Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat 92 <1 87 <1
NO
PROGRAM 2014
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 1.109,9
25
K)
226,8
1920 15%
3000 9%
90%
98%
5.Jumlah perizinan di bidang pembinaan pasar dan distribusi yang dilayani secara online
11
6.Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang pembinaan 6 pasar dan distribusi (hari) b. Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan Terbangunnya sarana distribusi dalam rangka (Prioritas Nasional) kelancaran distribusi barang pokok 1.Jumlah pengembangan pasar percontohan (unit) 13
26
875,5
2.Jumlah pembangunan pusat distribusi (unit) 3.Jumlah rekomendasi penataan sistem distribusi (rekomendasi)
4 6
II.M-43
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
7,6
c.
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional yang ditindaklanjuti
60%
2.
Fokus : Penguatan Pasar Domestik dan Efisiensi Pasar Komoditi a. Pengembangan Kelembagaan dan Pelaku Usaha Perdagangan (Prioritas Bidang)
3,4-3,5%
4,8-7,0%
Kementerian Perdagangan Program Pengembangan Dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan
773,2
Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis 1.Jumlah rumusan kebijakan pembinaan usaha, lembaga perdagangan di bidang pembinaan kelembagaan dan pelaku dan pendaftaran perusahaan yang disusun (kebijakan) usaha di bidang Perdagangan dalam negeri 2.Jumlah perizinan di bidang usaha perdagangan yang dilayani secara online 3.Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang usaha perdagangan (hari) 4.Jumlah data dan informasi perusahaan (perusahaan) 5.Jumlah pelaku usaha mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis (orang)
10
10
85,7
27.500 150
27.500 300
6.Jumlah waralaba asing yang terdaftar (berdasarkan jumlah Surat Tanda 126 Pendaftaran Waralaba-STPW yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan) 7.Jumlah waralabalokal/UKM yang terdaftar (berdasarkan jumlah Surat 51 Tanda Pendaftaran Waralaba-STPW yang dikeluarkan oleh Disperindag Kabupaten/Kota)
165
89
b.
1.Jumlah kebijakan dan pedoman untuk pengembangan usaha UKM mitra binaan (bahan)
24
K)
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perdagangan
Kementerian Perdagangan
110,0
II.M-44
PRIORITAS : PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
2.Jumlah UKM mitra binaan yang diberikan bimbingan teknis, promosi/pemasaran, kemitraan usaha, sarana dagang/sarana usaha produktif, sertifikasi, fasilitasi, pendaftaran serta akses jaringan pembiayaan 3.Jumlah UKM yang tercantum pada database PDKM 4.Jumlah wirausaha baru dalam rangka pemberdayaan masyarakat madani melalui program Bantuan Sarana Usaha Mandiri (BSUM) (UKM) 5.Jumlah kegiatan verifikasi dan evaluasi c. Pengembangan Ekonomi Kreatif (Prioritas Bidang) Meningkatnya kontribusi pelaku kreatif (UKM 1.Persentase PDB ekonomi kreatif terhadap PDB nasional Kreatif dan Insan Kreatif) terhadap PDB Ekonomi Kreatif 2.Persentase UKM kreatif yang mendapat transaksi bisnis di pameran DN & LN 3.Jumlah pelaku ekonomi kreatif yang diberikan promosi/pemasaran, kemitraan, fasilitasi, penghargaan dan akses pembiayaan.(UKM) 1000 1200
NO
PROGRAM 2014
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
200 50
1000 50
6 2% 90%
6 4% 90% Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perdagangan Kementerian Perdagangan 217,5
400
900
4.Persentase pelaku ekonomi kreatif di Indonesia yang tercantum dalam 20% database on-line 5.Jumlah brand produk ekonomi kreatif yang dihasilkan d. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Meningkatnya penggunaan produk dalam (Prioritas Bidang) negeri Jumlah promosi produk dalam negeri (kegiatan) 26 4
20%
93 6 Program Pengembangan Dan Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Efisiensi Pasar Komoditi Kementerian Perdagangan 221,8
e.
Meningkatnya hasil pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku usaha dibidang perdagangan berjangka komoditi
1.Persentase kepatuhan penyampaian laporan kegiatan pelaku usaha PBK 2.Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha PBK setelah dokumen lengkap
85%
95%
Kementerian Perdagangan
37,5
32
20
II.M-45
PRIORITAS : PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
3.Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK (orang) 120 250
NO
PROGRAM 2014
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
4.Persentase kepatuhan pelaksanaan transaksi 5.Jumlah pelaku usaha PBK yang diaudit (perusahaan) f. Pembinaan dan Pengawasan Pasar Lelang (PL) Meningkatnya hasil pembinaan dan pengawasan Pasar Lelang dan Sistem Resi dan Sistem Resi Gudang (SRG)- (Prioritas Gudang Bidang) 1.Jumlah pengelola SRG 2.Persentase penanganan masalah PL dan SRG 3.Jumlah peserta pelatihan teknis penyelenggara PL dan SRG (orang)
95% 20 95 90% 150 Program Peningkatan Efisiensi Pasar Komoditi Kementerian Perdagangan 100,7
4.Jumlah pemantauan dan evaluasi PL dan SRG(kali) 5.Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha SRG setelah dokumen lengkap 3. Fokus : Peningkatan Efektivitas Meningkatnya efektivitas pengawasan dan Pengawasan Dan Iklim Usaha Perdagangan iklim usaha perdagangan 1.Jumlah penegakan hukum persaingan usaha 2.Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang perdagangan dalam negeri (hari)
65 32
100 20
252 6
305 2
741,6
3.Jumlah perizinan perdagangan dalam negeri yang dapat dilayani secara 12 online
21
II.M-46
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
70,1
a.
1.peningkatan jumlah kegiatan penanganan pelaporan Meningkatnya jumlah kegiatan penegakan hukum persaingan usaha sehingga mampu menciptakan kepastian hukum dan iklim usaha 2.peningkatan jumlah kegiatan pemberkasan dan penanganan perkara yang lebih kondusif persaingan usaha 3.peningkatan jumlah kegiatan litigasi dan monitoring pelaksanaan Putusan KPPU
60 140
50
60
4.peningkatan jumlah kegiatan penilaian dan notifikasi terhadap rencana 2 merger, akuisisi, dan konsolidasi b. Pengembangan dan Harmonisasi Kebijakan Persaingan Usaha Meningkatnya jumlah kegiatan pengembangan dan harmonisasi kebijakan persaingan usaha yang sehat dalam berbagai kebijakan/ peraturan/regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah guna mendorong efisiensi kinerja perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat 1.peningkatan jumlah kegiatan monitoring pelaku usaha 2.peningkatan jumlah kajian sektor industri dan perdagangan 3.peningkatan jumlah kegiatan evaluasi kebijakan pemerintah dari perspektif persaingan usaha 4.peningkatan jumlah saran/ pertimbangan yang disampaikan kepada pemerintah/stakeholder 5.peningkatan jumlah perangkat aturan hukum persaingan usaha yang diterbitkan/disahkan c. Pengembangan Kebijakan dan Pemberdayaan Perlindungan Konsumen (Prioritas Bidang) Terlaksananya kebijakan pemberdayaan perlindungan konsumen 30 5 16
40 28 20
K)
47,4
10
14
32
K)
1.Jumlah rumusan kebijakan dan standar norma, kriteria dan prosedur di 5 bidang perlindungan konsumen (rumusan) 2.Jumlah peserta pelatihan Perlindungan Konsumen yang mengikuti pelatihan (orang) 3.Jumlah Layanan Klinik Konsumen 4.Jumlah forum-forum koordinasi perlindungan konsumen 5.Jumlah sosialisasi Perlindungan Konsumen 562
20
K)
Kementerian Perdagangan
72,5
872
48 59 43
96 65 60
II.M-47
PRIORITAS : PENINGKATAN DAYA BELI MASYARAKAT FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
6.Jumlah evaluasi dan pelaporan di bidang Perlindungan Konsumen (laporan) d. Penguatan Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional (Prioritas Bidang) Meningkatnya saran dan pertimbangan kepada 1.Jumlah rekomendasi kebijakan dan bahan pertimbangan kepada Pemerintah terkait dengan upaya perlindungan Pemerintah (rek) konsumen di Indonesia 2.Persentase masyarakat yang memahami perlindungan konsumen 3.Persentase kajian dan telaahan yang dipublikasikan 4. Persentase isu/pengaduan yang ditangani 32 34
NO
PROGRAM 2014
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
42
k)
Kementerian Perdagangan
84,0
2,50% 70%
5.Jumlah supervisi kepada LPKSM dalam aspek pengawasan barang dan advokasi konsumen 6.Jumlah jenis dan pemutakhiran database perlindungan konsumen -
40
7.Jumlah kegiatan fasilitasi, pelatihan dan edukasi serta penyebaran informasi perlindungan konsumen
21
II.M-48
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 350,6
e.
2.Jumlah UTTP yang memerlukan penanganan khusus yang dapat ditangani untuk ditera dan tera ulang (unit) 3.Jumlah SDM metrologi legal yang melaksanakan kegiatan metrologi legal seperti tenaga pengamat tera, tenaga penera, tenaga pranata laboratorium, tenaga penguji, PPNS, dan tenaga penyuluh. (orang)
8.100
8.100
705
1.000
20
20
5.Jumlah standar milik Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis 20 Daerah yang telah ditelusur secara nasional
20
6.Pengadaan Standar dan Peralatan standar BSML di Medan, Makassar, 10 Yogyakarta, dan Banjarmasin (unit) 7.Jumlah perizinan di bidang kemetrologian yang dilayani secara online 8.Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan di bidang kemetrologian (hari) -
50
K)
3 2
II.M-49
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Kementerian Perdagangan 117,0
f.
1.Jumlah rumusan kebijakan, standar, norma dan pedoman pengawasan 11 barang dan jasa (kebijakan)
2.Jumlah kegiatan pengawasan barang dan jasa 3. Jenis barang beredar ber-SNI wajib yang diawasi (notifikasi WTO)
7 14
7 46
4.Jumlah kegiatan sosialisasi, serta publikasi peraturan dan hasil pengawasan 5.Jumlah diklat dan bimbingan teknis PPNS-PK dan PPBJ (orang)
180
300
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
1.851,5
II.M-50
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
FOCUS : Optimalisasi Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP)
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
100,5
1.
Terwujudnya pengelolaan anggaran negara yang tepat waktu, transparan, dan akuntabel 1. Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien 2. Penyediaan anggaran secara tepat waktu dan tepat jumlah untuk menunjang program di bidang pangan, pertanian, dan industri perdesaan sesuai dengan persetujuan 3. PMK No. 261/2008 tentang tatacara penyediaan anggaran, perhitungan, pembayaran, dan pertanggungjawaban subsidi pupuk 4. Dokumen RAPBN-P 2010 tentang perubahan sistem pengelolaan pendanaan BLU Tanah dan Land Capping untuk ditampung dalam APBN-P 2010 5. Peraturan pelaksanaan anggaran R&D berdasarkan program prioritas K/L yang bersangkutan sesuai dengan alokasi anggaran dalam APBN
100%
a.
100% 100%
100% 100%
Kemenkeu
35,5
100% 100% -
100% -
II.M-51
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
b. Pengembangan Sistem Penganggaran Terlaksananya penerapan sistem penganggaran berorientasi kinerja dan penerapan MTEF 1. Tersedianya norma penganggaran berbasis kinerja dan penerapan MTEF yang kredibel dan tepat waktu 2. Revisi Keppres 80/2003, usulan mengenai percepatan proses pengadaan barang dan jasa, termasuk dalam angka pinjaman luar negeri c. Penyusunan dan penyampaian laporan Tersusunnya Laporan Keuangan BSBL yang keuangan Belanja Subsidi dan Belanja transparan dan akuntabel Lain-lain (BSBL) FOCUS : Pengelolaan Perimbangan Keuangan 1. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu 100%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
100% Pengelolaan Anggaran Negara
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
Kemenkeu 47,4
100% -
100%
100%
Kemenkeu
17,6
2.
100%
100%
392,4
2. Terciptanya tata kelola yang tertib sesuai 2.Ketepatan waktu penyelesaian dokumen peraturan perundang-undangan, transparan, pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah kredibel, akuntabel, dan profesional dalam pelaksanaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 3.Indeks kepuasan Pemda terhadap norma, standar, dan pengelolaan belanja transfer daerah ke pihak eksternal 4.Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan 5. Kajian revisi UU 33/2004 dan PP 54/2005
4 hari
3 hari
15 hari
12 hari
100%
II.M-52
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
Perumusan kebijakan, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang pembiayaan dan kapasitas daerah
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
153,4
a.
1. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan 1. Persentase jumlah kebijakan Pembiayaan dan Pinjaman Daerah, Hibah Daerah, Obligasi Daerah, Kapasitas Daerah yang dapat diimplementasikan dan Investasi Daerah
100%
Peningkatan Pengelolaan Kemenkeu Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
2. PeningkatanEfektifitas dan Efisiensi Penataan Daerah 3. Peningkatan Kapasitas Aparat Pengelola Keuangan Daerah b. Perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan pengelolaan transfer ke Daerah
2.Persentase jumlah konsep kebijakan pembiayaan dan kapasitas daerah sesuai dengan rencana 3.Persentase kepatuhan dan penegakan ketentuan/peraturan dibidang hibah ke daerah
100%
100%
80%
85%
1. Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan 1. Persentase ketepatan jumlah penyaluran jumlah Dana Transfer dana transfer ke daerah
100%
100%
Peningkatan Pengelolaan Kemenkeu Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
86,4
2. Terciptanya Tata Kelola yang Tertib Sesuai 2.Ketepatan waktu penyelesaian dokumen Peraturan Perundang-undangan, Transparan, adil, pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah proporsional, Kredibel, Akuntabel, dan Profesional dalam Pelaksanaan Transfer ke Daerah c. Perumusan kebijakan bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi di bidang PDRD 1. Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 1. Persentase jumlah kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dapat diimplementasikan 2. Mewujudkan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mendukung Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah 2. Realisasi janji pelayanan evaluasi Perda/Raperda PDRD ke pihak eksternal dalam bentuk rekomendasi Menteri Keuangan
4 hari
3 hari
80%
85%
15 hari
12 hari
68,7
II.M-53
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
3. Evaluasi dan rekomendasi Perda dan Raperda 75% PDRD bermasalah 4. Program transisi/pengalihan PBB menjadi Pajak Daerah 5. Pengalihan BPHTB menjadi Pajak Daerah 6. Penerapan Pajak Rokok menjadi Pajak Daerah 7. RPP tentang sistem pemungutan pajak daerah 8. RPMK pemberian sanksi terhadap daerah yang melanggar ketentuan PDRD 9. Mengkaji penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan harga dan subsidi BBM 1. Persentase jumlah kebijakan Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah sesuai rencana 100% 100% 100% 100% 100% Peningkatan Pengelolaan Kemenkeu Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 84,0
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
100% 100% 100% 100%
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
d.
Perumusan kebijakan, pemantauan 1. Efesiensi dan Efektifitas Pengelolaan Dana dan evaluasi di bidang pendanaan Desentralisasi, Dana Dekonsentrasi, dan Dana Tugas Pembantuan daerah dan ekonomi daerah, penyusunan laporan keuangan transfer ke daerah, serta pengembangan sistem informasi keuangan daerah
2.Persentase penyelesaian laporan hasil evaluasi pendanaan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta perekonomian daerah sesuai rencana 3.Persentase tersedianya layanan informasi yang lengkap dan terkini pada website dan Mofisda sesuai yang disampaikan oleh penyaji data
100%
100%
3.Terselenggaranya SIKD Nasional yang TRUST (Complete, Reliable, Up to date, Secure, and Accurate )
80%
90%
II.M-54
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
FOCUS : Pengelolaan Perbendaharaan Negara
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
80%
PROGRAM
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
471,8
3.
50%
2. Jumlah penerimaan remunerasi atas penyimpanan, penempatan, dan investasi jangka pendek (Idle Cash KUN) 3. Persentase ketepatan penyediaan dana untuk membiayai pengeluaran negara 4. Persentase realisasi kontribusi RDI/RPD kepada APBN 5. Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 6. Jumlah LK K/L dan LK BUN yang mendapat opini WTP/WDP dari BPK
3 Triliun
16,9 Triliun
K)
98%
98%
a.
Agar pelaksanaan kegiatan dan pencairan dana Persentase ketepatan penarikan dana dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan
50%
80%
Kemenkeu
80,2
b.
1. Jumlah penerimaan remunerasi atas penyimpanan, penempatan, dan investasi jangka pendek (Idle Cash KUN) 2. Persentase ketepatan penyediaan dana untuk membiayai pengeluaran Negara
K)
Kemenkeu
96,9
98%
98%
II.M-55
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
3. Mengukur kinerja pengelolaan kas terkait pelayanan dalam penyaluran dana APBN c. Manajemen Investasi dan Penerusan Pinjaman Mengoptimalkan penerimaan APBN hasil penerusan pinjaman sehingga mampu mendukung pengelolaan keuangan negara yang berkelanjutan Persentase realisasi kontribusi RDI/RPD kepada APBN 100% 100% Pengelolaan Perbendaharaan Negara Kemenkeu 107,6
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
PROGRAM
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
d.
Penyelenggaraan pertanggungjawaban 1. Menjamin akuntabilitas dan transparansi pertanggungjawaban keuangan negara pelaksanaan anggaran 2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara
1. Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2.Jumlah LK K/L dan LK BUN yang mendapat opini WTP dan WDP dari BPK
WDP
WTP
Kemenkeu
154,9
3.Pengelolaan Keuangan Kementerian memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK e. Penyusunan Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah 1. Tersedianya strategi, kebijakan, dan regulasi di bidang pengadaan umum 1. Jumlah peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan umum
2 5
7 25
K)
2. Tersosialisasinya strategi, kebijakan, dan regulasi 2. Jumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi di bidang pengadaan umum 4. FOCUS Pengelolaan Kekayaan Negara Terselenggaranya pengelolaan kekayaan negara, penyelesaian pengurusan Piutang Negara dan pelayanan Lelang yang profesional, tertib, tepat guna, dan optimal serta mampu membangun citra baik bagi stakeholder 1. Jumlah Penerimaan Negara dan penerimaan kembali yang berasal dari pembiayaan APBN - Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara - Bea Lelang - Penerimaan pembiayaan APBN
K)
32,2
385,4
II.M-56
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
2. Jumlah penyelesaian piutang Negara dan pelayanan lelang - Piutang negara yang dapat diselesaikan 770 Miliar 3, 15 Triliun 68%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
7109,76 K) Miliar 18,57 Triliun 87,80%
K)
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
- Pokok lelang 3.Persentase penyelesaian permohononan pengelolaan kekayaan negara, termasuk pemanfaatan asset idle 4.Persentase BMN yang disertifikasi Terselenggaranya pengelolaan Barang Milik Negara 1. Persentase formulasi / pembaruan peraturan yang professional, tertib, optima, serta akuntabel perundangan di bidang pengelolaan BMN 2. Persentase penyelesaian permohonan pengelolaan kekayaan Negara, termasuk pemanfaatan aset idle. 3. Persentase BMN yang akan disertifikasi 4. Penyelesaian inventarisasi dan penilaian terhadap Barang Milik Negara serta koreksi neraca -
a.
Perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, evaluasi dan pengelolaan Barang Milik Negara
80% 70%
Pengelolaan Kekayaan Negara, Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara, dan Pelayanan Lelang
Kemenkeu
57,0
90% 100%
II.M-57
PRIORITAS : OPTIMALISASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
b. Perumusan kebijakan, standardisasi, Terselenggaranya pengelolaan barang milik negara 1. Persentase formulasi / pembaruan peraturan perundangan di bidang pengelolaan BMN bimbingan teknis, evaluasi dan dan kekayaan negara yang dipisahkan yang pengelolaan Barang Milik Negara dan professional, tertib, optimal serta akuntabel 2. Persentase penyelesaian permohonan pengelolaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan kekayaan Negara, termasuk pemanfaatan aset idle. 3. Persentase BMN yang akan disertifikasi 4. Persentase penyelesaian pengelolaan dan penatausahaan Kekayaan Negara Dipisahkan 60% 55%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
100% Pengelolaan Kekayaan Negara, Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara, dan Pelayanan Lelang
TOTAL KEMENTRIAN/ ALOKASI LEMBAGA ANGGARAN TERKAIT 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
Kemenkeu 39,4
66%
93%
90% 100%
5. Penyelesaian inventarisasi dan penilaian terhadap Barang Milik Negara serta koreksi neraca c. Perumusan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis, evaluasi dan Pengelolaan Kekayaan Negara Lainlain Terselenggaranya pengelolaan kekayaan negara lain 1. Jumlah formulasi / pembaharuan peraturan lain secara professional, efektif, efisien, transparan perundangan di bidang pengelolaan kekayaan dan dapat dipertanggungjawabkan sekaligus mampu negara lain-lain\ mengoptimalkan penerimaan negara yang berasal 2. Jumlah penyelesaian berkas kekayaan negara laindari kekayaan negara lain-lain lain 3. Jumlah penerimaan kembali (recovery) yang berasal dari pengeluaran pembiayaan APBN 4. Penyelesaian inventarisasi dan penilaian terhadap Barang Milik Negara serta koreksi neraca 6
100%
20
K)
3970
K)
Pengelolaan Kekayaan Negara, Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara, dan Pelayanan Lelang
Kemenkeu
289,0
TOTAL
KETERANGAN : Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
1.350,1
K)
II.M-58
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS : PENGELOLAAN APBN YANG BERKELANJUTAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
1. Perumusan Kebijakan Fiskal, 1. Terwujudnya kebijakan fiskal yang sustainable 1. Tingkat akurasi kebijakan fiskal Pengelolaan Pembiayaan Anggaran, dan dengan beban risiko fiskal yang terukur dalam Pengendalian Resiko rangka stabilisasi dan mendorong pertumbuhan perekonomian 2. Terlaksananya fungsi penganggaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah 3. Mengoptimalkan pengelolaan utang pemerintah, baik yang berasal dari Surat Berharga Negara maupun pinjaman dengan biaya dan tingkat risiko yang terkelola dengan baik untuk mendukung kesinambungan fiskal - Rata-rata persentase deviasi asumsi makro 10% 5%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
10%
8% 4% 100% 100%
- Persentase deviasi proyeksi pendapatan Negara 4,50% 2. Pemenuhan target pembiayaan melalui utang 3. Terwujudnya pengelolaan anggaran negara yang tepat waktu, transparan, dan akuntabel 4. Terpenuhinya struktur portofolio SUN sesuai dengan strategi yang ditetapkan 100% 100%
100%
100%
II.M-59
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
8% 4% 100%
PROGRAM
a.
10%
2. Persentase deviasi proyeksi penerimaan 4,50% perpajakan 3. Penyempurnaan PMK no.261/2008 tentang tata cara penyediaan anggaran, perhitungan, pembayaran, dan pertanggungjawaban subsidi pupuk 4. Penyempurnaan kebijakan subsidi BBM, listrik dan pupuk agar lebih cepat dan efisien 5. Kajian penerapan PBBKB di daerah berkaitan dengan harga dan subsdi BBM 6. Kajian tentang rasionalisasi subsidi listrik dan subsidi BBM 1. Jumlah risiko fiskal teridentifikasi yang terukur 100% 100% 100% 4
21
K)
b.
1. Terwujudnya pengelolaan risiko fiskal yang antisipatif dan responsif yang dapat mendukung stabilisasi serta mendorong pertumbuhan perekonomian 2. Tersedianya rekomendasi dan pernyataan risiko fiskal
Kemenkeu
66,6
2. Perubahan sistem pengelolaan pendanaan BLU Tanah dan Land Capping untuk ditampung dalam APBN-P 2010 Persentase rata rata deviasi proyeksi asumsi makro
100%
c.
Terwujudnya kebijakan ekonomi makro yang antisipatif dan responsif yang dapat mendukung stabilisasi dan mendorong pertumbuhan perekonomian Tersedianya rekomendasi dan rumusan kebijakan pendapatan negara yang mendukung terwujudnya kebijakan fiskal
10%
5%
Kemenkeu
93,3
75%
85%
Kemenkeu
68,0
II.M-60
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
1. Tersusunnya Draft NK, RAPBN, & RUU APBN (APBN-P) dengan besaran yang akurat dan tepat waktu
100%
2. Peraturan pelaksanaan anggaran R&D 100% berdasarkan program prioritas K/L yang bersangkutan sesuai dengan alokasi anggaran dalam APBN 3. Road Map rasionalisasi subsidi listrik 4. Roap Map rasionalisasi subsidi BBM 5. RPP tentang penghapusan PNBP 1. Pemenuhan target pembiayaan melalui pinjaman program 2. Penyelesaian perjanjian pinjaman dan hibah g. Pengelolaan Surat Utang Negara Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui pengelolaan Surat Utang Negara (SUN) 1. Pemenuhan target pembiayaan melalui SUN 2. Terpenuhinya struktur portofolio SUN sesuai dengan strategi yang ditetapkan 1. Pemenuhan target pembiayaan melalui SBSN 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6 100%
f.
Pengelolaan Pinjaman
Kemenkeu
44,1
h.
i.
Terpenuhinya kebutuhan pembiayaan APBN yang aman bagi kesinambungan fiskal melalui Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2. Terpenuhinya struktur portofolio SBSN sesuai dengan strategi yang ditetapkan Penyediaan strategi pengelolaan utang yang 1. Tersedianya dokumen Strategi pengelolaan utang mempertimbangkan aspek biaya dan risiko 2. Pencapaian target effective cost yang kredibel
Kemenkeu
34,0
K)
Kemenkeu
17,7
II.M-61
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100% 100% 100%
PROGRAM
j.
100%
2. Ketersediaan informasi dalam rangka transparansi 100% pengelolaan utang 1. Terwujudnya pengelolaan anggaran negara yang tepat waktu, transparan, dan akuntabel 2. Persentase realisasi penerimaan pajak terhadap target penerimaan pajak 100%
2.
3.365,2
100%
100%
3. Persentase realisasi waktu pelayanan terhadap 100% janji waktu pelayanan (quick win) 4. Jumlah Penerimaan Bea dan Cukai 5. Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang menunjang Sistem Logistik Nasional (Customs Advance Trade Systems) 6. Persentase kantor pabean di perbatasan dengan kondisi sarana dan prasarana yang memadai 7. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 8. Persentase penyelesaian aplikasi sistem kepabeanan yang terintegrasi dengan portal NSW 100%
10%
50% 100% -
100% -
II.M-62
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
a.
Mengoptimalkan keuangan negara di bidang PNBP 1. Tercapainya target penerimaan SDA Migas dan dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat Laba BUMN dalam APBN atau APBN-P 2. Tersusunnya target dan pagu penggunaan PNBP untuk APBN dan atau APBN-P 3. Terlaksananya pembayaran subsidi energi yang tepat waktu dan jumlah 4. Road Map rasioalisasi subsidi listrik 5. Roap Map rasionalisasi subsidi BBM 6. RPP tentang penghapusan PNBP 7. Melaksanakan penyempurnaan kebijakan dan peraturan subsidi SOP verifikasi perhitungan subsidi BBM, listrik, dan Pupuk agar lebih cepat dan efisien
95%
b.
Persentase jumlah Refund Discrepancy dan Pemeriksaan dan Penagihan yang optimal untuk peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dan Peningkatan Penerimaan Pajak dari Pemeriksaan dan Penagihan Penerimaan Pajak terhadap Realisasi Penerimaan Pajak 1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi 2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
4%
3%
Peningkatan dan Kemenkeu Pengamanan Penerimaan Pajak Peningkatan dan Kemenkeu Pengamanan Penerimaan Pajak
17,1
c.
Perumusan kebijakan di bidang PPN, PBB, Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai
100%
100%
12,1
100% -
d.
1. Persentase penyelesaian usulan pembuatan / Revisi peraturan perundangan terhadap peraturan perundangan yang harus dibuat / direvisi
100%
100%
13,3
II.M-63
PRIORITAS : PENGELOLAAN APBN YANG BERKELANJUTAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
2. Tersedianya PMK-PMK ttg Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai Peraturan Per-UU-an dan skema Pembiayaan Infrastruktur ke & di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 3. Peraturan pelaksanaan mengenai insentif 100% potongan PPh 5% bagi perusahaan yang melakukan R&D e. Peningkatan kualitas pelayanan serta efektivitas penyuluhan dan kehumasan Perencanaan, pengembangan, dan evaluasi di bidang teknologi, komunikasi dan informasi Pelaksanaan reformasi proses bisnis Tingkat Kepuasan yang Tinggi atas Pelayanan Perpajakan Teknologi informasi dan komunikasi yang handal dan tepat guna Proses Bisnis yang efektif dan efisien Indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan dan penyuluhan Persentase penyelesaian pembangunan dan pengembangan sistem informasi terhadap target 72 76 100% -
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
Peningkatan dan Kemenkeu Pengamanan Penerimaan Pajak Peningkatan dan Kemenkeu Pengamanan Penerimaan Pajak Peningkatan dan Kemenkeu Pengamanan Penerimaan Pajak
344,8
f.
100%
100%
772,6
g.
1. Persentase penyelesaian SOP terhadap SOP yang 100% harus dibuat 2. Persentase penyelesaian proses bisnis/ SOP terhadap proses bisnis/SOP yang harus disempurnakan 100%
100%
1.397,2
100%
h.
Pengelolaan data dan dokumen Perpajakan Kepuasan yang tinggi dari pengguna data dan dokumen perpajakan
71%
79%
146,2
II.M-64
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
i.
1. Terciptanya administrasi penerimaan kepabeanan 1. Jumlah penerimaan bea dan cukai dan cukai yang tertib dan dapat memberikan fasilitasi terbaik kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan 2. Terwujudnya profesionalisme SDM di bidang penerimaan dan peraturan kepabeanan dan cukai 2. Persentase penyelesaian evaluasi dan rekomendasi, penyempurnaan perancangan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai 3. Persentase peraturan pelaksanaan di bidang kepabeanan dan cukai yang selaras (tidak bertentangan) dengan perundang-undangan 4. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 5. PMK-PMK tentang pemberian fasilitas fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
100%
70%
80%
75%
90%
100% 100% K)
j.
1. Terwujudnya professional SDM di bidang Teknis 1. Frekuensi pemutahiran Database harga I Kepabeanan
12x
60x
6,6
II.M-65
PRIORITAS : PENGELOLAAN APBN YANG BERKELANJUTAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
2. Terciptanya pelayanan yang pasti di bidang kepabeanan kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders)
NO
INDIKATOR 2010
2. Presentase ketepatan waktu penyelesaian penetapan nilai pabean dan klasifikasi barang 3. Persentase rumusan peraturan yang menjadi keputusan di bidang teknis kepabeanan 4. PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan 5. PMK tentang Authorized Economic Operator (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 6. PMK tentang Kawasan Pelayanan Kepabeanan Terpadu (KPPT) dalam rangka pengembangan Sistem Logistik 7. PMK-PMK tentang Pemberian Fasilitas Fiskal sesuai peraturan perundang-undangan dan skema pembiayaan infrastruktur ke dan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) 9.PMK dan Perdirjen mengenai prosedur penetapan 100% nilai pabean termasuk prosedur pengaduan dan keberatan 10. Penerapan secara konsisten dan pemberian penjelasan kepada pengguna jasa kepabeanan mengenai SOP tentang penetapan nilai pabean 11. sistem penanganan pengaduan masyarakat khusus mengenai penetapan nilai pabean 100% 75%
TARGET 2014
80%
PROGRAM
75%
80%
100% -
100%
II.M-66
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
50%
PROGRAM
k.
1. Persentase tindak pidana di bidang kepabeanan dan cukai yang diserahkan ke kejaksaaan
40%
2. Terciptanya institusi kepabeanan dan cukai yang 2. PMK tentang Authorized Economic Operator dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat (AEO) dan dukungan terkait dengan Sistem Logistik Nasional 3. Terwujudnya profesionalisme SDM di bidang intelijen, penindakan dan penyidikan yang handal 4. Terwujudnya pengawasan efektif dan pelayanan yang efisien 3. a. Pengelolaan dan Pembinaan BUMN Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang energi (Prioritas Nasional) Restrukturisasi BUMN besar / penting / strategis (Prioritas Nasional) Penyusunan best practice GCG Penetapan sistem remunerasi berbasis kinerja di BUMN Penyusunan peraturan mengenai penilaian kinerja di BUMN yang mangacu pada standar internasional Kajian, evaluasi dan monitoring pendayagunaan aset BUMN Penetapan target, monitoring, dan evaluasi kinerja BUMN Risalah rapat Surat persetujuan Laporan hasil monitoring Kajian Restrukturisasi BUMN Pelaksanaan Restrukturisasi Monitoring dan Evaluasi Tersusunnya best practice GCG Peraturan mengenai sistem remunerasi Peraturan mengenai penerapam sistem penilaian yang mengacu kepada standar internasional Inventarisasi dokumen yang terkait dengan pendayagunaan aset Risalah rapat RUPS/RPB Risalah Surat Laporan Laporan Laporan Laporan paket Peraturan Peraturan 5 1 5 1 10 6 1
100% -
Kemeneg BUMN 5 1 5 1 10 6 1 Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN
297,7 13,8
b.
e. f. g.
h. i.
Dokumen Risalah
3 282
3 282
16,8 93,5
II.M-67
PRIORITAS : PENGELOLAAN APBN YANG BERKELANJUTAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
j. Penetapan peraturan pelaksanaan Peraturan pelaksanaan pemisahan administrasi Peraturan pemisahan administrasi keuangan PSO dan keuangan PSO dan Perpres tentang SOP pelaksanaan Perpres tentang SOP pelaksanaan PSO PSO Penyusunan peraturan perundangan yang mengarah pada perwujudan pengelolaan BUMN berbasis mekanisme korporasi murni Kajian BUMN rugi dan bermasalah Penyusunan dan pelaksanaan Program Tahunan Privatisasi Kajian rightsizing BUMN Uji kepatutan dan kelayakan calon Direksi dan Dewan Komisaris Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang ketahanan pangan Dukungan pelaksanaan program prioritas Pemerintah bidang infrastruktur Terwujudnya harmonisasi peraturan perundangan yang mengarah pada perwujudan pengelolaan BUMN berbasis mekanisme korporasi murni Peraturan 2
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
Pembinaan BUMN
k.
Pembinaan BUMN
Kemeneg BUMN
4,0
l. m. n. o. p.
Berkurangnya jumlah BUMN Rugi dan Bermasalah Laporan Penyusunan Program Tahunan Privatisasi Hasil kajian Terpilihnya Direksi dan Komisaris Risalah rapat surat persetujuan Laporan hasil monitoring Risalah rapat surat persetujuan Laporan hasil monitoring Laporan Laporan BUMN Risalah Surat Laporan Risalah Surat Laporan
1 1 1 20 5 1 5 5 1 5
1 1 1 20 5 1 5 5 1 5
Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN Pembinaan BUMN
Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN Kemeneg BUMN
q.
12,8
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
4.158,8
II.M-68
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS : STABILITAS SEKTOR KEUANGAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
FOCUS : Peningkatan Ketahanan Dan Daya Saing Sektor Keuangan a. b. Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Koordinasi Penyusunan Skim Pembiayaan Kredit, Meningkatnya Koordinasi Penyusunan Skim Asuransi, dan Remitansi untuk Pekerja Migran Pembiayaan Kredit, Asuransi, dan Remitansi untuk Pekerja Migran Perumusan Peraturan, Penetapan Sanksi dan Pemberian Bantuan Hukum Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan KUR yang terimplementasikan Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan Koordinasi Pembiayaan Kredit, Asuransi, dan Remitansi untuk Pekerja Migran yang diimplementasikan 60% 60% 80% 80% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Kemenko Perekonomian Kemenko Perekonomian
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
375,7 3,1 1,9
c.
1. Terciptanya regulasi di bidang Pasar Modal dan 1. Persentase jumlah regulasi di bidang pasar 90% Lembaga Keuangan Non Bank yang mampu modal dan LKNB yang memenuhi asas peraturan menjamin kepastian hukum, adil, dan transparan perundang-undangan yang baik. 2. Terwujudnya penegakan hukum di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank yang obyektif dan efektif 3. Terjaganya kredibilitas Bapepam dan LK dengan mengamankan seluruh kebijakan yang telah diambil melalui pelaksanaan Litigasi yang taktis dan efektif. 2.Persentase jumlah sanksi administrasi atas pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Jasa Keuangan yang obyektif. 3. Persentase jumlah perkara/litigasi yang diselesaikan dengan baik. 97%
90%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Kemenkeu
27,2
97%
50%
50%
d.
Riset Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank serta Pengembangan Teknologi Informasi
1. Terwujudnya kebijakan berbasis riset dan sistem pengawasan yang berbasis teknologi informasi terhadap industri pasar modal dan jasa keuangan non bank
1. Persentase penyelesaian jumlah laporan hasil 100% riset yang tepat dan akurat di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sesuai rencana
100%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Kemenkeu
25,7
II.M-69
PRIORITAS : STABILITAS SEKTOR KEUANGAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
2. Terwujudnya industri pasar modal dan jasa keuangan non bank yang kredibel sebagai penggerak perekonomian nasional dan berdaya saing global e.
NO
INDIKATOR 2010
2. Persentase jumlah sistem yang terimplementasi 60% sesuai dengan rencana
TARGET 2014
80%
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
80% Pemeriksaan dan penyidikan di bidang Pasar Modal 1. Terciptanya penegakan hukum di bidang pasar 1. Persentase Laporan Hasil Pemeriksaan yang modal yang kredibel dapat diterima oleh Ketua atau Komite Penetapan Sanksi dan Keberatan (KPSK) 2. Terwujudnya kepastian hukum di bidang Pasar 2. Persentase penyelesaian perilaku pelaku Pasar Modal yang menyimpang: Modal dan memberikan perlindungan bagi pemodal dan masyarakat a. Penyelesaian pelanggaran terhadap kewajiban pelaporan, baik berkala maupun insidentil sesuai target waktu (keterlambatan penyampaian pelaporan)
90%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Kemenkeu
34,0
90%
98%
b. Penyelesaian pelanggaran terhadap peraturan 70% perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang memerlukan Surat Perintah Pemeriksaan sesuai target waktu c. Penyelesaiam pelanggaran terhadap ketentuan pidana di bidang Pasar Modal yang memerlukan Surat Perintah Penyidikan sesuai target waktu f. Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pengelolaan Investasi 1. Terwujudnya Biro Pengelolaan Investasi sebagai salah satu biro yang kredibel, akuntabel dan transparan 2. Terwujudnya industri pengelolaan investasi yang tangguh dan berdaya saing global 1. Capaian pelaksanaan pemeriksaan dalam satu tahun: a. Persentase pemeriksaan kepatuhan terhadap Manajer Investasi sesuai rencana b. Persentase pemeriksaan kepatuhan terhadap Agen Penjual Efek Reksa Dana sesuai rencana 100% 100% 50%
90%
70%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank 100% 100%
Kemenkeu
20,8
II.M-70
PRIORITAS : STABILITAS SEKTOR KEUANGAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
2. Persentase layanan yang memenuhi target SOP: a. Layanan Pendaftaran Reksa Dana yang memenuhi target SOP b. Layanan Perizinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana yang memenuhi target SOP g. Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Bidang Transaksi dan Lembaga Efek 1. Terwujudnya Biro Transaksi dan Lembaga 1. Persentase lama proses perijinan yang sesuai Efek sebagai salah satu biro di Bapepam-LK yang dengan target SOP. kredibel, akuntabel dan transparan 2. Terwujudnya Lembaga Efek yang berkualitas dan berdaya saing global serta Transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien a. Proses perijinan Wakil Perantara Pedagang Efek. b. Proses perijinan Wakil Penjamin Emisi Efek 90% 90% 100% 100% 100% 100% 90% 100% 90%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Kemenkeu
28,1
h.
2. Persentase jumlah pemeriksaan Lembaga Efek 100% yang dilaksanakan dbandingkan dengan yang direncanakan. 67% 3. Persentase tingkat penyelesaian penelaahan hasil pengawasan transaksi efek yang dindikasikan tidak wajar Penelaahan dan Pemantauan Perusahaan Emiten dan 1. Meningkatnya tata kelola Perusahaan yang baik 1. Persentase jumlah Laporan Keuangan Tahunan, 100% atas Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa Laporan Keuangan Tengah Tahunan, dan Laporan Perusahaan Publik Sektor Jasa Tahunan yang ditelaah sesuai dengan rencana 2. Meningkatnya jumlah Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Jasa 2. Persentase jumlah pemrosesan Penyataan Pendaftaran sesuai SOP 3. Diterbitkannya produk regulasi terkait penyederhanaan proses dan persyaratan Penawaran Umum 100% 100%
70%
100%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Kemenkeu
14,4
100% -
II.M-71
PRIORITAS : STABILITAS SEKTOR KEUANGAN FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
i. Penelaahan dan Pemantauan Perusahaan Emiten dan 1. Meningkatnya tata kelola perusahaan yang baik 1. Persentase jumlah Laporan Keuangan Tahunan, 100% Perusahaan Publik Sektor Riil atas Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Tahunan yang ditelaah sesuai dengan rencana 2. Meningkatnya jumlah Emiten dan Perusahaan Publik Sektor Riil 2. Persentase jumlah pemrosesan Pernyataan Pendaftaran sesuai SOP 3. Diterbitkannya produk regulasi terkait penyederhanaan proses dan persyaratan Penawaran Umum 100% 100% 100%
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Kemenkeu 14,8
100% -
j.
1. Membangun otoritas Lembaga Pembiayaan dan 1. Persentase jumlah kebijakan di bidang Penjaminan yang profesional yang mampu pembiayaan dan penjaminan yang dihasilkan mewujudkan industri jasa pembiayaan dan penjaminan sebagai penggerak ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing tinggi 2. Persentase jumlah peraturan di bidang 2. Terwujudnya industri jasa pembiayaan dan penjaminan yang sehat, kuat dan kompetitif dalam pembiayaan dan penjaminan yang dihasilkan rangka melindungi kepentingan masyarakat 3. Persentase perizinan perusahaan pembiayaan dan penjaminan sesuai SOP
100%
100%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Kemenkeu
23,5
100%
100%
100%
100% 100% Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank Kemenkeu 39,0
k.
1. Terwujudnya Biro perasuransian yang memegang teguh prinsip akuntabilitas dan integritas 2. Meningkatnya peran dan kualitas pelaku industri perasuransian
1. Persentase jumlah rumusan peraturan di bidang 100% perasuransian sesuai rencana 2. Persentase layanan pemberian izin usaha asuransi dan reasuransi yang memenuhi target SOP 3. Persentase jumlah laporan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi yang telah dianalisis sesuai dengan target waktu 100%
100%
100%
100%
II.M-72
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
Kemenkeu 34,8
l.
100%
Program Pengaturan, Pembinaan dan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
m.
2. Persentase jumlah laporan hasil analisis sesuai 2. Terwujudnya industri dana pensiun sebagai rencana penopang pembangunan ekonomi nasional dan sarana untuk memenuhi kesejahteraan masyarakat 3. Persentase jumlah pemeriksaan langsung sesuai di hari tua rencana a. Jumlah laporan analisis strategis dan tipologi. 1. Hasil riset (analisis strategis, tipologi, dan Pengembangan Riset dan Analisis Dalam Rangka statistik) yang berkualitas dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Pendanaan Terorisme pencegahan dan pemberantasan TPPU dan b. Persentase informasi hasil riset yang dapat pendanaan terorisme. menggambarkan perkembangan, pemetaan, dan modus pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia. 2. Hasil analisis yang berkualitas dan bermanfaat a. Jumlah laporan hasil analisis yang disampaikan kepada penyidik dan instansi lainnya. bagi penyidik dan instansi pengguna lainnya terkait pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme b. Persentase hasil analisis awal terhadap seluruh LTKM yang diterima dan telah dikategorikan (high, medium, low ). a. Jumlah instansi yang secara formal melakukan Pelaksanaan Kerjasama Nasional dan Internasional 1. Kerjasama dengan instansi dalam dan luar kerjasama dengan PPATK dalam bentuk Nota negeri sebagai upaya penguatan kebijakan anti di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Kesepahaman (MoU). pencucian uang dan pendanaan terorisme di dan pendanaan terorisme. Indonesia. b. Persentase terimplementasikannya kerjasama dengan instansi dalam negeri dalam upaya penguatan kebijakan anti pencucian uang dan pendanaan teroris di Indonesia.
100%
100%
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme
PPATK
47,4
250 laporan
K)
85%
n.
4 MOU
20 MOU
K)
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris
PPATK
35,6
70%
80%
II.M-73
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
144 dokumen 100%
K)
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTRIAN/L ANGGARAN 2010 EMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
PPATK 32,9
o.
24 dokumen 1. Pendapat dan bantuan hukum terkait TPPU dan a. Jumlah dokumen pendapat hukum terkait masalah TPPU dan pendanaan teroris maupun pendanaan terorisme. masalah terkait lainnya. b. Persentase pemberian pendapat hukum terkait 100% masalah TPPU dan pendanaan teroris maupun masalah terkait lainnya oleh internal dan ekternal PPATK. 2. Rancangan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksana terkait masalah TPPU serta rancangan peraturan dan kebijakan internal PPATK. Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan 12 dokumen dan peraturan pelaksana terkait masalah TPPU, pendanaan teroris dan masalah terkait lainnya serta rancangan peraturan dan kebijakan internal PPATK terkait implementasi UU TPPU dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris
72 dokumen
K)
p.
Pengawasan Kepatuhan terhadap Pihak Pelapor dalam menyampaikan kewajiban pelaporan ke PPATK.
a. Jumlah pelaksanaan audit kepatuhan terhadap Pihak Pelapor. a. Persentase kesesuaian laporan yang diterima dari Pihak Pelapor dengan pedoman tata cara pelaporan.
75 PJK 99%
K)
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris
PPATK
12,5
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
375,7
II.M-74
TABEL 2.2 RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2010 - 2014 PRIORITAS : STABILITAS MONETER FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET KEMENTRIAN/L EMBAGA TERKAIT
Kemenko Perekonomian
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
2014
1.
FOCUS : Peningkatan Stabilitas Rupiah Meningkatnya Stabilitas Rupiah dan nilai Tukat dan nilai Tukar a. Koordinasi Kebijakan Makro Meningkatnya koordinasi kebijakan makro yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Persentase pelaksanaan rencana tindak kebijakan makro yang tepat waktu Persentase pelaksanaan rencana tindak kebijakan pasar modal, perbankan, dan lembaga keuangan bukan bank yang tepat waktu 50% 75% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
Kemenko Perekonomian
3,0
b.
Koordinasi Kebijakan Pasar Modal, Meningkatnya koordinasi kebijakan pasar modal, Perbankan Dan Lembaga Keuangan Bukan perbankan dan lembaga keuangan bukan bank Bank yang mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi Koordinasi Kebijakan Ketahanan Pangan Meningkatnya koordinasi urusan ketahanan pangan
60%
80%
Kemenko Perekonomian
3,5
c.
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan 50% bidang ketahanan pangan yang terimplementasikan Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan 85% perkebunan dan hortikultura yang diimplementasikan
90%
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
Kemenko Perekonomian
19,5
d.
Koordinasi Kebijakan Bidang Perkebunan Meningkatnya Koordinasi kebijakan di bidang dan Hortikultura Perkebunan dan Hortikultura Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar Nabati Koordinasi Pengembangan Desa Mandiri Energi
100%
Kemenko Perekonomian
11,6
e.
Meningkatnya Koordinasi kebijakan di bidang Persentase Rekomendasi hasil kordinasi kebijakan 85% Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan yang diimplementasikan Meningkatnya koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati Meningkatnya koordinasi pengembangan Desa Mandiri Energi Persentase rekomendasi kebijakan hasil koordinasi 40% pengembangan bahan bakar nabati yang diimplementasikan Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan 40% Desa Mandiri Energi yang diimplementasikan
100%
Kemenko Perekonomian
11,8
f.
75%
Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
Kemenko Perekonomian
4,7
g.
70%
Kemenko Perekonomian
5,7
II.M-75
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
90% Program Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian
h.
Persentase rekomendasi hasil Koordinasi Dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Percepatan Penyediaan Dan Pemanfaatan Energi Alternatif yang terimplementasi
50%
i.
Meningkatnya Koordinasi Urusan Infrastruktur Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan 60% Transportasi Urusan Infrastruktur Transportasi yang terimplementasi
85%
Kemenko Perekonomian
19,3
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
109,1
II.M-76
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS BIDANG: Revitalisasi Industri FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
FOCUS : Penumbuhan Populasi Usaha Industri Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar a.Revitalisasi Industri Pupuk (PN5)
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
100% 50% 100% Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Basis Industri Manufaktur Kemenperin
I 1
a.
Tumbuhnya populasi industri yang kuat dan sehat Tumbuh dan kuatnya struktur industri kimia dasar Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 100% Nilai tambah produk kimia dasar Fasilitasi pembangunan restrukturisasi 5 pabrik Persen Kemajuan pupuk urea baru dan 5 pabrik pupuk NPK Berkembangnya klaster industri berbasis migas Jumlah Lokasi (Jawa Timur dan Kalimantan)
64,0
35,0
b.
Pengembangan klaster industri berbasis migas, kondesat di Jawa Timur dan Kalimantan Timur (PN8) Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Material Dasar dan Permesinan
29,0
Entitas Kolaborasi Klaster Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 100% Meningkatnya jumlah populasi industri material dasar dan permesinan Berkembangnya klaster industri baja, listrik, TPT, Jumlah entitas kolaborasi klaster baja, listrik, TPT, mesin dan peralatan umum mesin dan peralatan umum Terwujudnya peremajaan permesinan industri Jumlah perusahaan Tumbuh dan kuatnya struktur industri bahan bangunan dan konstruksi Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 100% Meningkatnya jumlah populasi industri bahan bangunan dan konstruksi
Kemenperin
1.831,9
Kemenperin
45,7
100%
105%
II.M-77
BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS BIDANG: Revitalisasi Industri FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Klaster Industri Bahan Bangunan Konstruksi Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Aneka dan Alat Pertanian
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
324 100% 120% 226 85% Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro Kemenperin Program Revitalisasi & Penumbuhan Basis Industri Manufaktur Kemenperin
a. 4
Berkembangnya klaster industri semen dan industri Jumlah entitas kolaborasi klaster industri semen dan 42 keramik industri keramik Tumbuh dan kuat struktur industri aneka dan alat pertanian Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 100% Nilai tambah produk industri aneka dan alat pertanian Jumlah entitas kolaborasi klaster Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 85% sebagaimana sebelum krisis 3 40% 100% 46
23,0
Berkembangnya klaster industri Alas Kaki 5 Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Makanan Revitalisasi Industri Gula (PN5) Tumbuhnya industri Makanan
39,2
a.
Terlaksananya restrukturisasi 3 perusahaan industri Jumlah Pabrik permesinan dalam negeri pendukung PG Fasilitasi pembangunan pabrik gula baru Jumlah Pabrik
Kemenperin
9,0
10 160 2
11 160 2 85% 216,8 Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro Kemenperin 30,2
b.
Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Berkembangnya klaster industri pengolahan kelapa, Jumlah instansi dan perusahaan terkait industri Kelapa, Kakao, dan Gula kakao, dan gula kelapa, kakao, dan gula Beroperasinya masing-masing 1 unit peralatan pengolahah kelapa dan kakao
Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Tumbuh industri Hasil Hutan dan Perkebunan Hutan dan Perkebunan
Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 85% sebagaimana sebelum krisis
a.
Pengembangan klaster industri berbasis Berkembangnya klaster industri pertanian, oleochemical di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Riau (PNL2)
40
100
Kemenperin
30,4
II.M-78
BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS BIDANG: Revitalisasi Industri FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Jumlah kawasan unit piot project berbasis hasil samping / limbah sawit b. Pengembangan Klaster Industri Karet, Kelapa Sawit, Furniture, dan Kertas Berkembangnya klaster industri karet, kelapa sawit, Jumlah instansi dan perusahaan terkait furniture dan kertas
NO
INDIKATOR 2010
0 1 140
TARGET
PROGRAM
2014
3 1 145 Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro Kemenperin
109,7
Mesin peralatan dalam rangka meningkatkan mutu 2 produk karet Terminal Kayu & Rotan Peralatan pensortir kertas bekas c. 7 Pengembangan Industri Bahan Bakar Teknologi dan pemanfaatan bahan bakar nabati Nabati Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Hasil Tumbuhnya industri hasil laut Laut Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Berkembangnya klaster industri pengolahan ikan Ikan Pengembangan Industri Berbasis Rumput Berkembangnya industri berbasis rumput laut Laut Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Tumbuhnya industri minuman dan tembakau Minuman dan Tembakau Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Berkembangnya klaster industri pengolahan Tembakau, Buah, Kopi, dan Susu tembakau, buah, kopi, dan susu Unit Peralatan Pada akhir tahun 2014, utilisasi kapasitas produksi pulih mencapai 75% sebagaimana sebelum krisis Jumlah instansi dan perusahaan terkait Peralatan pengolahan ikan Wilayah Pada akhir tahun 2014, utilisasi pulih mencapai 87,5% sebagaimana sebelum krisis Jumlah instansi dan perusahaan terkait industri pengolah tembakau, buah, kopi dan susu 50 1 3 4 2
2 9 4 12 75%
K) K) K)
Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro
Kemenperin Kemenperin
76,0 33,7
a.
50 5 3 87,50%
K)
4,5 11,7 17,5 Program Revitalisasi Dan Penumbuhan Industri Agro Kemenperin 71,5 23,6
b. 8 a.
180
195
II.M-79
BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS BIDANG: Revitalisasi Industri FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) KEMENTRIAN/L EMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
4,8
K) K)
NO
INDIKATOR 2010
Peralatan peningkatan efisiensi pengolahan tembakau (tungku) Mesin dan peralatan pengolahan buah Mesin dan peralatan pengolahan kopi Unit peralatan utk peningkatan mutu susu Pabrik susu Dokumen Fasilitasi (AMDAL, Engineering Design/DED, dan kelembagaan) di 5 kawasan 40 2 2 5 5
TARGET
PROGRAM
2014
50 6 18 5 1 5
Fasilitasi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (PN7) FOCUS : Penguatan Struktur Industri
Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan Kawasan Zona Industri di 5 KEK Penumbuhkembangan klaster industri dan pembinaan IKM yang terintegrasi dengan industri skala besar
Kemenperin
II
1.780,8
Meningkatnya kemampuan desain, manajemen dan Terlaksananya implementasi kolaborasi dan kelembagaan klaster industri garam, fashion dan kreatifitas perajin batik, batu mulia dan perhiasan, gerabah dan keramik hias, minyak atsiri dan makanan ringan yang semakin kuat. Terbentuknya jaringan kerjasama bisnis dan pengembangan Industri Kreatif Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Barat Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja Indonesia
22 lokasi
39 lokasi
Kemenperin
82,9
16 Prov
Kemenperin
775,8
Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP
II.M-80
BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS BIDANG: Revitalisasi Industri FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
3 Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Tengah Indonesia
NO
INDIKATOR 2010
Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja 12 Prop
TARGET
PROGRAM
2014
12 Prop Program Revitalisasi dan Penumbunan IKM
28 Kab /Kota Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP 4 Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kawasan Timur Indonesia Terbinanya Pengembangan IKM di Kawasan Timur Indonesia Meningkatnya Unit Usaha dan Tenaga Kerja Terbinanya Produk IKM Pangan, Sandang, KBB dan Kerajinan melalui pendekatan OVOP 5 6 Peningkatan Promosi Investasi dan Pemasaran Industri Pengembangan Standardisasi Industri dan Manajemen HAKI Meningkatnya fasilitasi promosi investasi dan pemasaran industri Meningkatnya RSNI Meningkatnya hasil litbang yang dipatenkan 7 Jumlah paket promosi investasi (temubisnis, eksibisi, dll) Jumlah RSNI Hasil litbang yang dipatenkan
28 Kab /Kota 12 Kab/ Kota di 7 12 Kab/ Pro-pinsi Kota di 7 Pro-pinsi 5 Prop 5 Prop 8 Kab/ Kota 8 Kab/ Kota
Kemenperin
247,7
2 100 5 -
11 500 25 95%
K)
Program Kerjasama Industri Internasional Kemenperin Program Kebijakan, Iklim Usaha, Mutu, dan Industri Hijau Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenperin
K)
Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik Meningkatkan profesionalisme aparatur yang Peningkatan waktu pelayanan tercermin dengan meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan dengan lebih cepat, singkat dan transparan Reformasi Birokrasi di Bidang Pelayanan Umum FOCUS : Peningkatan Produktifitas Industri
Kemenperin
21,7
a. III
267,1
II.M-81
BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS BIDANG: Revitalisasi Industri FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS
1 Pengembangan Industri Alat Angkut
NO
INDIKATOR 2010
Jumlah Perusahaan klaster industri kendaraan bermotor Jumlah Perusahaan klaster industri perkapalan Jumlah Perusahaan klaster industri kedirgantaraan 100
TARGET
PROGRAM
2014
200 Program Penumbuhan Industri Unggulan Kemenperin Berbasis Iptek
75 1
122 1 1 100 Program Penumbuhan Industri Unggulan Kemenperin Berbasis Iptek 118,8
Jumlah Perusahaan klaster industri perkeretaapiaan 1 2 Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika Tercapainya penguasaan dan pengembangan teknologi di Bidang Telematika secara berkesinambungan Jumlah Perusahaan dalam klaster industri elektronika Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri telekomunikasi Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri komputer Jumlah Perusahaan dalam klaster indstri konten multimedia 60
3 3 5
7 7 9
TOTAL
KETERANGAN : Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
4.830,2
K)
II.M-82
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG PEREKONOMIAN BIDANG PEMBANGUNAN: PEREKONOMIAN PRIORITAS: Daya Saing Ketenagakerjaan
FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS FOKUS: Peningkatan Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kerja SASARAN (Hasil outcomes /output yang diharapkan) TARGET 2014 KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar) 8.693,2
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
I.
Meningkatkan daya saing dan posisi tawar tenaga kerja Meningkatkan produktivitas tenaga kerja, terutama di sektor industri pengolahan
Biaya tenaga kerja per nilai tambah sektor industri pengolahan Peta kompetensi industri sesuai kebutuhan pengguna Survey dan K) Peningkatan Kemnakertrans pemetaan sektor Kompetensi Tenaga manufaktur dan Kerja dan Produktivitas non-manufaktur 458,7
a.
Tersusunnya standar kompetensi kerja nasional yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sektor industri manufaktur dan sektor non-industri manufaktur
Jumlah asosiasi profesi yang terlibat penyusunan SKKNI Jumlah penetapan SKKNI sesuai peta kompetensi industri Jumlah penetapan SKKNI sesuai peta kompetensi non manufaktur termasuk jasa logistik Jumlah ketetapan SKKNI yang diterapkan oleh lembaga pelatihan kerja Tersusunnya harmonisasi peraturan tentang sertifikasi kompetensi tenaga kerja peraturan kerangka kualifikasi nasional
K)
II.M-83
NO
INDIKATOR 2010 Jumlah penetapan standar kompetensi dalam kerangka MRA Jumlah program pelatihan berbasis kompetensi Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi Tersusunnya standar baku lembaga pelatihan kerja berbasis kompetensi
PROGRAM
Terlaksananya pelatihan berbasis kompetensi b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas Diterapkannya tata kelola manajemen yang baik oleh lembaga pelatihan berbasis kompetensi
Jumlah lembaga pelatihan kerja yang menerapkan pedoman tata pengelolaan dan pengembangan manajemen lembaga pelatihan Jumlah Pemerintah Daerah yang melaksanakan komitmen kesepakatan dan kesepahaman untuk pengembangan lembaga pelatihan berbasis kompetensi Jumlah BLK yang menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi Jumlah BLK yang menerapkan ISO Jumlah BLK yang diakreditasi sebagai TUK Jumlah BLK yang ditetapkan sebagai BLU Jumlah lembaga pelatihan yang terakreditasi Jumlah BLK yang ditingkatkan kualitasnya Terselenggaranya pelatihan melalui pemagangan Jumlah peserta yang mengikuti pemagangan di perusahaan bersertifikat kompetensi yang berbasis pengguna di dalam dan luar negeri Jumlah peserta pemagangan yang mendapat sertifikat kompetensi
40
65 K)
11 3 8 4 40 40 10.000 2.500
43 K) K) K) K) K) K) K) Peningkatan Kemnakertrans Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 22.500 K) 20 11 11 120 65 50.000
c.
247,6
II.M-84
NO
INDIKATOR
PROGRAM
d.
Peningkatan Kompetensi Meningkatnya kompetensi instruktur dan tenaga Instruktur dan Tenaga Kepelatihan kepelatihan
Jumlah manajer BLK berbasis kompetensi yang dilatih e. Pelatihan Kewirausahaan Terlaksananya pelatihan calon wirausaha baru Jumlah calon wirausaha baru yang dilatih
100% manajer BLK 40.000 K) Peningkatan Kemnakertrans Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 47.500 K) Peningkatan Kemnakertrans Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 110 kab/kota
417,5
f.
Jumlah Tenaga kerja yang ditingkatkan produktivitasnya Jumlah kab/kota yang melaksanakan pengukuran produktivitas Jumlah SDM industrial yang mengikuti diklat
163,4
g.
1.930
h.
Terwujudnya pendidikan untuk mendukung Jumlah penyelenggara pendidikan sesuai kompetensi inti pengembangan kompetensi inti daerah daerah Penguatan kelembagaan pelatihan dan pendidikan Jumlah unit lembaga diklat yang ditingkatkan sarana dan prasarananya dan mengadopsi tata kelola manajemen yang baik Pengembangan Pendidikan Vokasi Terciptanya SDM industri terampil yang siap Jumlah lulusan SDM terampil Industri *) kerja Terciptanya SDM industri madya sesuai dengan Jumlah lulusan ahli madya kebutuhan industri
1 unit 3 unit
14.330 K) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya Kementerian 9 unit K) Perindustrian 6 unit
Kemenperin
349,6
1.100 1.360
7.150 K) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis 7.670 K) lainnya Kementerian Perindustrian
Kemenperin
718,0
II.M-85
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
i.
Pembinaan dan Pengawasan Kehandalan Infrastruktur, K3, Keselamatan Operasi, dan Lingkungan, serta Usaha Penunjang dan Teknis serta Standardisasi
Jumlah Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk kegiatan usaha migas
j.
Pembinaan Keselamatan dan Meningkatnya pembinaan keselamatan dan Lindungan Lingkungan lindungan lingkungan ketenagalistrikan Ketenagalistrikan serta Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik *) Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan dan Usaha Penunjang Bidang Mineral. Batubara, Panas Bumi dan Air Tanah *) Tersedianya standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang lindungan lingkungan, keselamatan pertambangan, standardisasi, teknik pertambangan serta usaha jasa pertambangan minerbapabum Tersedianya inspektur tambang di seluruh Indonesia dan peningkatan kemampuan teknis melalui diklat pusat maupun daerah
Jumlah standar kompetensi ketenagalistrikan Jumlah penetapan dan pemberlakuan standar kompetensi
350 3
21,6
k.
Jumlah sertifikat kompetensi 560 Jumlah Tenaga Teknik yang tersertifikasi 2.180 Penyusunan rancangan SNI dan SKKNI bidang pertambangan 5 SNI & 4 Minerbapabum SKKNI
Kem ESDM
27,5
100
Meningkatnya kompetensi KTT dan penanggung Jumlah SNI/SKKNI hasil kaji ulang jawab kegiatan di lapangan pada IUP (KP)
36 K)
II.M-86
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
l.
Pendidikan dan Pelatihan Minyak Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor minyak dan gas bumi yang memiliki kompetensi, dan Gas Bumi *) profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan Jumlah sarana diklat yang terakreditasi standar mutu Jumlah kegiatan pelayanan jasa sarana, keahlian, dan sertifikasi Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi sebagai penyelenggara Diklat Teknis Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
m.
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan dan Energi Baru ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan yang memiliki kompetensi, profesional, berdaya saing Terbarukan *) tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan Pendidikan dan Pelatihan Geologi Terwujudnya sumberdaya manusia bidang *) kegeologian yang memiliki kompetensi, profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan
n.
Kem ESDM
198,9
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan Jumlah kegiatan pelayanan jasa sarana, keahlian, dan sertifikasi Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
110 6 40 119
641 K) 57 K) 200 K) 595 K) Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral
o.
Terwujudnya sumberdaya manusia sub sektor Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral, Batubara, dan mineral, batubara dan panas bumi yang memiliki Panas Bumi *) kompetensi, profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan
Kem ESDM
185,9
II.M-87
NO
INDIKATOR 2010 Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi sebagai penyelenggara Diklat Teknis Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun
PROGRAM
p.
Terwujudnya peningkatan kegiatan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan bidang tambang bawah tanah
Kem ESDM
54,0
Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi sebagai penyelenggara Diklat Teknis Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan Jumlah sarana diklat yang terakreditasi standar mutu Jumlah kegiatan pelayanan jasa sarana, keahlian, dan sertifikasi q. Sertifikasi, Standarisasi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan*) Terselenggaranya sertifikasi, standardisasi dan peningkatan SDM kesehatan Jumlah SDM kesehatan di fasilitas kesehatan yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan Persentase profesi tenaga kesehatan yang memiliki standar kompetensi Jumlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) keahlian konstruksi yang dibina dan dikembangkan Jumlah tenaga ahli konstruksi yang dilatih dan bersertifikat Jumlah tenaga ahli konstruksi yang mengikuti program pemagangan di perguruan tinggi
13 1 2 -
7.530
30 10
r.
Terciptanya inovasi dan penerapan teknologi/standar konstruksi karya anak bangsa Terciptanya SDM ahli konstruksi yang berkompetensi internasional Terciptanya SDM ahli konstruksi yang bersertifikat
Kemen PU
84,8
1.000 200
5.800 K) 2.700 K)
II.M-88
NO
INDIKATOR 2010 Jumlah paket kurikulum dan silabus pelatihan keahlian konstruksi yang disusun dan dikembangkan Jumlah calon pelatih tenaga ahli konstruksi yang dilatih dan bersertifikat
PROGRAM
s.
Meningkatnya kapasitas SDM penyedia/pengguna Jumlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan masyarakat jasa konstruksi (SKKNI) keterampilan konstruksi yang dibina dan dikembangkan Terciptanya SDM terampil konstruksi yang bersertifikat Terciptanya balai pelatihan konstruksi yang sesuai standar internasional Jumlah tenaga terampil tukang, teknisi peralatan dan perbengkelan jasa konstruksi yang dilatih dan bersertifikat Jumlah paket kurikulum dan silabus pelatihan manajemen teknik (teknisi) konstruksi dan pelatihan keterampilan konstruksi yang disusun dan dikembangkan Jumlah calon pelatih teknisi dan keterampilan konstruksi yang dilatih dan bersertifikat Jumlah balai peningkatan kemampuan dan kompetensi konstruksi yang direvitalisasi
6.060
31.500 K)
10
80 K)
175 1
t.
Mendorong tumbuhnya iklim penelitian dan pengembangan bidang komunikasi dan informatika serta terbangunnya sumber daya manusia unggul di bidang komunikasi dan informatika
4.600 K)
u.
Jumlah penetapan standar kompetensi sektor kelautan dan Pengembangan pelatihan berbasis Tersusunnya standar kompetensi kerja nasional kompetensi sektor kelautan dan sektor kelautan dan perikanan yang sesuai dengan perikanan perikanan *) kebutuhan pengguna
II.M-89
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
Jumlah lembaga pelatihan kelautan dan perikanan yang menerapkan tata kelola manajemen yang baik Jumlah lembaga pelatihan kelautan dan perikanan yang menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi Jumlah tempat uji kompetensi (TUK) Jumlah pusat latihan mandiri kelautan dan perikanan (P2MKP) yang dikembangkan Jumlah penetapan standar penyelenggaraan pelatihan Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi dan tersertifikasi
10 10
10 50 K) 32 K)
4.000 70 LSP
20.000 K) 760 LSP K) Pembangunan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja 164.000 Orang K) 990 Standar K) 15.000 orang K) 1.180 K) BNSP 203,3
v.
Terbangunnya LSP, TUK, skema sertifikasi yang Jumlah LSP yang diberi lisensi diakui industri nasional maupun internasional. Terlayaninya tenaga kerja agar bersertifikat kompetensi untuk memastikan dan memelihara Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi Jumlah standar kompetensi yang diverifikasi Jumlah asesor untuk pelaksanaan uji kompetensi yang ditingkatkan kapasitasnya Jumlah skema sertifikasi kompetensi yang disusun sesuai dengan permintaan industri
II.M-90
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
w.
Peningkatan kapasitas Meningkatnya kapasitas kelembagaan LKM kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM) Meningkatnya kapasitas dan kualitas layanan termasuk untuk akreditasi dan lembaga keuangan mikro (LKM) sertifikasi pelayanan LKM, termasuk LKM yang berbadan hukum koperasi *)
Jumlah LKM yang terdaftar dan teakreditasi sesuai ketentuan hukum tentang LKM Jumlah pengelola LKM yang mengikuti pelatihan Jumlah SDM pengelola KSP/KJKS yang bersertifikat Jumlah LDP KJK dan TUK yang diperkuat Jumlah manajer/kepala cabang KJK yang diikutkan diklat dan sertifikasi kompetensi LKM Jumlah kelembagaan UPT Pusat dan P4S yang terakreditasi
x.
Mengembangkan pelatihan non aparatur pertanian Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan y. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat *) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut *) Tersedianya SDM transportasi darat yang berkompeten dan profesional Tersedianya SDM transportasi laut yang berkompeten dan profesional Jumlah peserta diklat penjenjangan dan teknis transportasi darat di STTD dan BP2TD Jumlah peserta diklat penjenjangan dan teknis transportasi laut (STIP, BP3IP, BP2IP/SMK Pelayaran)
2.758
15.650 K) Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan 463.727 K) Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan
Kemenhub
94,0
z.
72.039
Kemenhub
711,9
aa.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Udara *) FOKUS: Peningkatan Fasilitasi Dan Perlindungan Tenaga Kerja Dalam Rangka Mendukung Mobilitas Tenaga Kerja
Jumlah peserta diklat penjenjangan dan teknis transportasi udara di STPI, ATKP dan Balai/SMK Penerbangan
1.584
Kemenhub
108,8
II.
2.722,3
II.M-91
NO
INDIKATOR 2010
PROGRAM
1.
a.
a. Jumlah TKI yang mendapat pelayanan dokumen sesuai standar b. Presentase TKI bermasalah yang mendapat penanganan sesuai prosedur c. Presentase kasus TKI bermasalah yang ditangani Adanya sistem informasi layanan pekerja migran
a. Electronic Form
K)
10,0
II.M-92
NO
PROGRAM
g. Interoperability h. Placement Management i. Campaign Managament j. Operasional Jumlah instansi/lembaga yang terhubung dengan sistem Kemnakertrans, BNP2TKI, Kemendagri, Kemenhukham Kemenlu, Depdiknas, Kemenkominfo, ,Kemkes, , Daerah kantong TKI Kemnakertrans, BNP2TKI, Kemendagri, Kemenhukham, Kemenlu, Depdiknas, Kemenkominfo, Kemkes, Daerah Kantong TKI, POLRI, Menko Perekonomian, Menko Kesra Peningkatan Aplikasi Kemenkominfo dan Layanan Telematika
II.M-93
NO
PROGRAM
KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT
a.
3,0
Peningkatan Aplikasi Kemenkominfo dan Layanan Telematika Penataan Administrasi Kependudukan Kemendagri
3,0
b.
Tersedianya pelayanan dokumen kependudukan Jumlah SKPLN (Surat Keterangan Pindah LN) yang yang cepat, mudah, murah dan aman bagi pekerja diterbitkan sesuai dengan identitas calon pekerja migran migran (TKI) Jumlah pekerja migran yang terdaftar di Perwakilan RI/NIK calon pekerja migran Tersedianya layanan informasi calon pekerja migran tingkat kecamatan di daerah asal calon pekerja migran
500 ribu pekerja 4,5 Juta Pekerja migran Migran 500 ribu pekerja 4,5 Juta Pekerja migran Migran 6.500 kecamatan
4,6
K)
c.
Jumlah pos pelayanan calon pekerja migran tingkat kecamatan Persiapan di daerah asal calon pekerja migran Jumlah calon pekerja migran yang tercatat di pos pelayanan
K)
Kemendagri
16,8
K)
II.M-94
NO
INDIKATOR
PROGRAM
d.
Pelayanan Dokumen Perjalanan Terselenggaranya akses pelayanan paspor yang Visa dan Fasilitas Keimigrasian*) mudah dan tidak duplikasi
Kemenhukham
Meningkatnya 20% pelayanan penerbitan visa yang memnuhi standar dan akurat
Meningkatnya 100% pelayanan penerbitan visa yang memnuhi standar dan akurat
Meningkatnya 20% pelayanan penerbitan paspor yang memenuhi standar Meningkatnya 20% pemberian jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang memenuhi standar
Meningkatnya 100% pelayanan penerbitan paspor yang memenuhi standar Meningkatnya 100% pemberian jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang memenuhi standar 100% calon pekerja migran terlayani Penempatan dan Perluasan Kerja Kemnakertrans 130,0
e.
Persentase calon pekerja migran yang terlayani dan tercatat pada dinas tenaga kerja provinsi dan kabupaten/kota
II.M-95
NO
INDIKATOR
PROGRAM
f.
Jumlah calon pekerja migran yang mendapat layanan dokumentasi sesuai standar
K)
Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI
BNP2TKI
g.
Penyiapan pemberangkatan
Persentase jumlah calon pekerja migran yang ditempatkan sesuai dengan job order
BNP2TKI
528,0
Jumlah calon pekerja migran yang terlayani KTKLN yang dikeluarkan oleh BNP2TKI sesuai dengan NIK
BNP2TKI
Jumlah pekerja migran yang memahami perlindungan dan prinsip-prinsip HAM h. Pengamanan Keberangkatan Pencegahan keberangkatan pekerja migran non prosedural Persentase pekerja migran yang memiliki dokumen resmi bekerja ke luar negeri
500 ribu pekerja 4,5 Juta Pekerja migran Migran 100% pekerja migran bekerja dengan dokumen resmi 100% pekerja migran bekerja dengan dokumen resmi
K)
BNP2TKI
15,0
i.
Koordinasi Kebijakan Penyusunan Meningkatnya koordinasi kebijakan penyusunan Persentase rekomendasi kebijakan koordinasi pembiayaan Skim Pembiayaan Kredit, skim pembiayaan kredit, asuransi, dan remitansi kredit, asuransi, dan remitansi untuk pekerja migran yang Asuransi, dan Remitansi untuk untuk pekerja migran diimplementasikan Pekerja Migran*)
60%
80%
Menko Perekonomian
1,9
II.M-96
NO
PROGRAM
KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT
j.
Kemnakertrans
Amandemen UU 39/2004
Persiapan Amandemen UU
Jumlah perjanjian penempatan MoU dengan negara tujuan Persentase calon pekerja migran yang terlayani dan tercatat pada dinas tenaga kerja provinsi dan kabupaten
K)
Tersedianya Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri 14 Embarkasi (Sisko TKLN) Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan 13 Atase pekerja migran
II.M-97
NO
INDIKATOR 2010 Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan 5 kali WNI/BHI dengan negara lain Jumlah Citizen Services yang diperkuat 24 Citizen Services Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas penampungan
PROGRAM
KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT
k.
Peningkatan Kualitas Total Kemenlu Pelayanan Keprotokolan dan Kekonsuleran Kemenlu Kemenlu
Persentase TKI yang terkena masalah hukum mendapat bantuan hukum (advokasi dan lawyer ) bagi TKI
100%
Kemenlu
24.020
K)
Kemenlu
l.
BNP2TKI
135,0
II.M-98
NO
PROGRAM
Jumlah orang yang berminat bekerja ke luar negeri yang mendapat advokasi
100% pekerja migran bermasalah ditangani 17.000 pekerja migran Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI BNP2TKI 8,6
m.
n.
o.
Peningkatan Pemulangan Pekerja Terlayaninya pemulangan pekerja migran Migran Bermasalah/TKIB*) bermasalah/TKIB yang dideportasi secara sehat dan bermartabat. Terlayaninya pemulangan pekerja migran Peningkatan Pelayanan Pemulangan Pekerja Migran bermasalah/TKIB yang dideportasi sampai di daerah asal Bermasalah/TKIB*)
Terselenggaranya koordinasi pemulangan Pekerja migran/TKI Rapat B dari entry point ke daerah asal koordinasi Jumlah pemulangan pekerja migran bermasalah/TKIB yang dideportasi
Rapat koordinasi
Pengembangan Menko Kesra Kebijakan Bidang Kesra Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos
4,3
100% TKIB 100% TKIB dipulangkan ke dipulangkan ke daerah asal daerah asal
123,3
II.M-99
NO
INDIKATOR 2010 100% TKIB deportasi terlayani 100% kasus kriminal dan Polmas tertangani
PROGRAM
p.
Kemendagri
r.
22,5
III.
FOKUS: Perbaikan Iklim Meningkatkan daya saing dan posisi tawar Ketenagakerjaan dan Penguatan tenaga kerja Hubungan Industrial Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan Tersusunnya peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga hubungan industrial
1.010,5
a.
Tersusunnya Peraturan bidang HI yang meliputi pengaturan tentang kompensasi dan penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT & outsourcing ), pengupahan, perlindungan pekerja, mogok kerja
Naskah akademik
Amandemen, UU, peraturan pelaksanaan, sosialisasi, konsolidasi Amandemen, UU, peraturan pelaksanaan, sosialisasi, konsolidasi Amandemen, UU, peraturan pelaksanaan, sosialisasi, konsolidasi 4 rancangan naskah
K)
Kemnakertrans
182,0
K)
K)
Terbangunnya kebijakan ketenagakerjaa pusat Harmonisasi kebijakan jaminan sosial dengan kebijakan peraturan daerah secara sinergis
K)
II.M-100
NO
PROGRAM
K)
b.
2 naskah
K)
Kemnakertrans
368,5
naik 5%
% LKS bipartit di perusahaan naik 20% dari 2010 5.000 242 1.800 30.000 Inventarisasi kompetensi, pemetaan dan penerapan SKKNI AHI
K)
Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB & pengusaha yang mendapat pendidikan teknik bernegosiasi Jumlah pembentukan LKS tripartit kabupaten/ kota Jumlah anggota LKS bipartit dan tripartit yang diberdayakan Jumlah SDM yang memahami Hl Tersusunnya SKKNI ahli HI
K) K)
K) K)
II.M-101
NO
INDIKATOR
PROGRAM
c.
Kemnakertrans
TOTAL
KETERANGAN :
K)
12.425,9
Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014) *)Kegiatan ini masuk ke dalam Tabel 2.3 dan/atau Renstra K/L terkait **) Kegiatan ini sudah dianggarkan di Tabel 2.3 K/L terkait ***) Alokasi anggaran juga digunakan untuk membiayai pemenuhan indikator lain dalam kegiatan ini
II.M-102
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
PROGRAM
1.
a1. Sistem koordinasi dan konsultasi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penyelerasan upaya-upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM dilembagakan.
a2. Jumlah program dan kegiatan pemberdayaan koperasi dan UMKM di berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah yang telah diselaraskan dan dikoordinasikan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya.
a3. Jumlah program dan kegiatan pemberdayaan koperasi dan UMKM yang diselenggarakan lembaga-lembaga masyarakat secara mandiri dan/atau bekerja sama dengan pemerintah dan swasta. b. Tersedianya regulasi/ kebijakan nasional dan daerah yang mendukung pemberdayaan koperasi dan UMKM. Jumlah regulasi/kebijakan nasional dan daerah yang sudah diterbitkan/ disempurnakan untuk mendukung pemberdayaan koperasi dan UMKM.
II.M-103
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
UU Koperasi; K) UU LKM; PP untuk UU No. 20/2008; PP-Pengganti PP 9/95; Perpres Lembaga Pengembangan dan Pengawasan KSP/ KJKS; Perpres Lembaga APEX; RPP-UU Koperasi; RPP-UU LKM; Peraturan Teknis.
PROGRAM
a.
Jenis peraturan perundang-undangan yang terkait koperasi, UMKM RUU Koperasi; dan sistem pendukungnya yang disepakati untuk disusun, diperbaiki, Materi RUU LKM; ditetapkan dan dijabarkan dalam ketentuan pelaksanaannya. RPP-UU No. 20/2008; PP-Pengganti PP 9/ 95; Perpres Lembaga Pengembangan dan Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/ Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS); Perpres Lembaga APEX; Peraturan Teknis.
b.
Peninjauan dan penghapusan berbagai pungutan dan Terselenggaranya peninjauan pungutan yang merugikan Laporan yang berisikan sejumlah rekomendasi penghapusan pungutan 40 Regulasi regulasi yang merugikan koperasi dan UMKM, koperasi dan UMKM, baik sektoral maupun spesifik yang merugikan koperasi dan UMKM, baik sektoral maupun spesifik baik yang sektoral maupun spesifik daerah. daerah. daerah. Pembentukan Forum Koordinasi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Berfungsinya Forum Koordinasi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Terbitnya landasan hukum. Konsep struktur dan fungsi Forum Koordinasi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
200 Regulasi
K)
Kemen. KUKM
7,5
c.
Kemen. KUKM
2,3
II.M-104
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
PROGRAM
2.
FOKUS: Pengembangan produk dan pemasaran Berkembangnya produk koperasi dan UMKM yang a. Jumlah produk dan jasa koperasi dan UMKM yang bagi koperasi dan UMKM. berkualitas, inovatif dan kreatif untuk bersaing di terstandarisasi. b. Omzet tahunan koperasi dan UMKM. c. Nilai pemasaran produk dan jasa koperasi dan UMKM yang berbasis inovasi dan kreativitas di pasar domestik dan mancanegara. d. Nilai ekspor produk yang dihasilkan koperasi dan UMKM. e. Tujuan pemasaran produk dan jasa koperasi dan UMKM.
K)
a.
Penyediaan sistem insentif dan pembinaan bagi UMKM yang berbasis inovasi dan berorientasi ekspor.
a. Tersedianya sistem insentif bagi UMKM yang berbasis inovasi dan berorientasi ekspor.
Jenis dan jangkauan sistem insentif bagi UMKM yang berbasis inovasi dan berorientasi ekspor.
Insentif dukungan pemasaran, subsidi bunga dan peningkatan kapasitas SDM di 5 propinsi.
Insentif dukungan pemasaran, subsidi bunga dan peningkatan kapasitas SDM di 25 propinsi.
Kemen. KUKM
5,0
Pelatihan 800 orang terkait manajemen ekspor, ISO, mutu. 700 KUKM 800 KUKM 500 KUKM
K)
Kemen. KUKM
4,0
b. Terfasilitasinya KUKM potensial mengikuti pameran Pengembangan/perluasan pasar ekspor produk KUKM melalui di luar negeri. pameran di luar negeri. c. Terfasilitasinya KUKM dalam pengembangan desain Pengembembangan daya saing pemasaran industri kreatif KUKM produk. potensial/ ekspor. d.Terwujudnya peningkatan kemampuan berinovasi UMKM dalam pengembangan desain produk UMKM dan pemasaran. e. Meningkatnya akses pasar produk KUMKM. Peningkatan daya saing dan pemasaran produk kriya KUMKM.
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
K)
K)
Meningkatnya daya saing dan identitas produk UMKM di bidang makanan dan minuman.
200 KUKM
1.000 KUKM
K)
Kemen. KUKM
7,0
II.M-105
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
20 lokasi
K)
PROGRAM
f. Berkembangnya komoditas unggulan daerah melalui Meningkatnya budidaya, pengolahan/industri, pemasaran dan sarana 4 lokasi pendekatan One Village One Product (OVOP) di penunjang (modal, pendampingan, teknologi dll.). beberapa propinsi. b. Pengembangan dan penguatan sentra-sentra produksi/ klaster usaha skala mikro dan kecil, terutama di daerah tertinggal dan terisolir a. Meningkatnya peran koperasi dalam pengembangan Pengembangan sarana pemasaran di daerah tertinggal/ perbatasan. dan pengelolaan pasar. 100 usaha mikro (UMi)
500 UMi
K)
Kemen. KUKM
11,3
b. Terfasilitasinya sarana usaha pedagang kaki lima (PKL) yang memiliki koperasi/ kelompok. c. Meningkatnya kapasitas produksi sentra UMKM. d. Tersedianya dukungan penguatan sentra-sentra produksi/ klaster usaha mikro dan kecil terutama di daerah tertinggal dan terisolir. c. Dukungan pengembangan kemitraan yang melibatkan koperasi dan UMKM dalam pengembangan produk-produk unggulan yang berbasis rantai nilai, subkontrak, alih teknologi, pemasaran/ ekspor, atau investasi
Tertatanya sarana usaha PKL dan terbangunnya sarana pemasaran produk KUMK. Bantuan sarana usaha produksi melalui koperasi.
2.150 UMi, 25 koperasi 300 koperasi 125 koperasi, 1.500 UMi, 900 UK 1.500 KUMKM
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
K)
Jumlah usaha skala mikro dan kecil yang difasilitasi berupa bantuan 25 koperasi, 300 usaha, pengenalan teknologi tepat guna, dan replikasi model teknologi UMi, 180 UK tepat guna. 300 koperasi dan UMKM (KUMKM)
K)
a. Terfasilitasinya pembentukan jaringan usaha melalui Pengembangan jaringan usaha melalui koperasi. koperasi.
K)
Kemen. KUKM
5,0
b. Terfasilitasinya kemitraan pemasaran eko-produk KUMKM. c. Meningkatnya jumlah KUMKM yang bermitra di sektor pariwisata. d. Terfasilitasinya kemitraan pola waralaba di kalangan KUMKM. e. Terfasilitasinya kemitraan pemasaran produk energi biomassa KUMKM.
Pengembangan kemitraan eko-produk KUMKM Kemitraan KUMKM di sektor pariwisata Kemitraan waralaba Kemitraan pemasaran produk energi biomassa
100 KUMKM 300 KUMKM 100 KUMKM 110 KUMKM 200 KUMKM 500 KUKM -
500 KUMKM 1.500 KUMKM 500 KUMKM 550 KUMKM 1.000 KUMKM 2.500 KUMKM 400 KUMKM
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM
K)
K)
K)
f. Terfasilitasinya kemitraan KUMKM dengan BUMN. Kemitraan KUMKM dengan BUMN g. Meningkatnya mutu dan desain kemasan produk KUKM. h. Terfasilitasinya kemitraan pola subkontrak di kalangan KUMKM. Pengembangan kemasan produk KUKM Pengembangan kemitraan pola subkontrak
K)
K)
K)
II.M-106
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
1.000 KUMKM
K)
PROGRAM
i. Terwujudnya kemitraan yang saling menguntungkan Pengembangan jaringan dengan bisnis ritel modern (SMEsCo mart) 200 KUMKM antara koperasi dengan peritel modern. j. Tercapainya peningkatan produktivitas UMKM. d. Dukungan pemasaran produk dan jasa koperasi dan a. Tersedianya trading house bagi KUMKM UMKM melalui pengembangan dan penguatan kelembagaan, informasi pasar dan jaringan pemasaran baik domestik maupun ekspor. Peningkatan produktivitas usaha mikro melalui klinik bisnis 150 Umi
K)
13,8 5,0
Pengembangan trading house bagi KUMKM dalam rangka 10 Unit mengoptimalisasikan ekspansi pemasaran dan promosi produk KUMKM ke dalam maupun luar negeri, khususnya di Timur Tengah.
K)
b. Terpromosinya KUKM yang memiliki produk Penyelenggaraan Smesco Festival berkualitas. c. Tersedianya dukungan pemasaran bagi usaha mikro. Peningkatan akses produk usaha mikro melalui pasar rakyat d. Terwujudnya pengelolaan manajemen pasar tradisional oleh koperasi. e. Pengembangan Pusat Promosi KUKM. Pengembangan pengelolaan manajemen pasar tradisional Pusat Promosi KUKM
2.500 KUKM 5.000 Umi 4 paket 25 lokasi 1.000 UMi 3.600 KUMKM 1.275 KUKM
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM
K)
K)
K)
f. Peningkatan fungsi dan kualitas sarana dan prasarana Pengembangan pasar tradisional melalui koperasi 200 UMi pasar tradisional. g. Tersebar informasi produk-produk KUMKM yang Terselenggaranya pameran produk-produk KUMKM yang berkualitas 720 KUKM berkualitas. h. Meningkatnya akses pasar produk KUMKM melalui Penyediaan fasilitasi sarana prasarana pemasaran produk KUMKM 255 KUKM penyediaan sarana prasarana pemasaran. e. Dukungan sistem insentif bagi penyedia jasa pendampingan dan konsultasi keuangan yang mendukung peningkatan akses koperasi dan UMKM kepada sumber-sumber pembiayaan. Tersedianya jasa pendampingan dan konsultasi keuangan bagi koperasi dan UMKM.
K)
K)
K)
Jumlah Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) yang ditingkatkan 200 orang KKMB 1.000 orang kapasitasnya. KKMB
K)
Kemen. KUKM
2,7
Jumlah koperasi dan UMKM yang sudah memanfaatkan jasa pendampingan dan konsultasi keuangan, baik yang disediakan pemerintah, swasta maupun masyarakat.
K)
Kemen. KUKM
4,0
II.M-107
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
90-100%
PROGRAM
f.
Koordinasi Penataan Kelembagaan Pengembangan Meningkatnya kapasitas kewirausahaan UKM berbasis Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan UKM berbasis inovasi inovasi UKM berbasis inovasi yang ditindaklanjuti. FOKUS: Peningkatan Daya Saing SDM Koperasi dan UMKM a. Meningkatnya kapasitas dan produktivitas koperasi dan UMKM, yang didukung pengusaha, pengelola dan pekerja yang memiliki kewirausahaan dan kompetensi yang tinggi. a. Tingkat produktivitas UMKM
70-75%
3.
196,9
b. Tingkat kinerja koperasi b. Meningkatnya jumlah wirausaha baru yang a. Jumlah wirausaha baru didukung pola pengembangan kewirausahaan yang tersistem. b. Sistem pengembangan kewirausahaan a. Penyusunan blueprint pengembangan a. Tersusunnya blueprint pengembangan kewirausahaan nasional yang didukung pembenahan kewirausahaan nasional. pranata kelembagaan. Dokumen blueprint pengembangan kewirausahaan nasional disusun. Kajian blueprint pengembangan kewirausahaan nasional selesai. Dokumen blueprint pengembangan kewirausahaan ditetapkan, dan pemasyarakatan nya. Gerakan Kewirausahaan Nasional dan kelembagaan pendukung.
K)
b. Diperbaikinya pranata kelembagaan pengembangan a. Regulasi dan pranata kelembagaan pengembangan kewirausahaan kewirausahaan, terutama dalam aspek regulasi dan nasional yang diselaraskan dengan dokumen blueprint . kurikulum pendidikan dan pelatihan kewirausahaan sesuai dengan blueprint pengembangan kewirausahaan.
K)
Kemen. KUKM
3,0
II.M-108
NO
INDIKATOR 2010
b. Kurikulum dan modul pendidikan dan pelatihan kewirausahaan khususnya untuk pengusaha skala mikro, kecil dan menengah, serta pengelola koperasi diperbaiki dan diterapkan. -
TARGET 2014
Kurikulum dan modul diklat kewirausahaan bagi pengusaha skala mikro, kecil dan menengah, serta pengelola koperasi diterapkan.
K)
PROGRAM
b.
Dukungan pengembangan wirausaha baru melalui inkubator teknologi dan bisnis, serta pola-pola pengembangan lainnya sesuai blueprint pengembangan kewirausahaan.
a. Tersedianya dukungan pengembangan wirausaha baru melalui inkubator teknologi dan bisnis.
a. Jumlah wirausaha baru yang dikembangkan/difasilitasi melalui pola pengembangan wirausaha lainnya.
800 orang
K)
Kemen. KUKM
16,0
b. Jumlah tempat pendidikan keterampilan usaha (TPKU) yang dibangun. c. Jumlah calon wirausaha baru. b. Terfasilitasi wirausaha baru melalui pendampingan. a. Kinerja kapasitas dan produktivitas koperasi dan wirausaha baru meningkat.
200 unit 1.000 orang 350 koperasi dan usaha mikro dan kecil (KUMK) 10 inkubator
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
K)
K)
10 inkubator
K)
Kemen. KUKM
2,5
II.M-109
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
Sistem standarisasi dan sertifikasi kompetensi SDM koperasi dan UMKM dan pemasyarakatan nya.
K)
PROGRAM
c.
Meningkatnya kompetensi pengusaha skala mikro, kecil a. Sistem standarisasi dan sertifikasi kompetensi sumber daya dan menengah serta pengelola koperasi. manusia (SDM) koperasi dan UMKM.
b. Jumlah pengusaha skala mikro, kecil dan menengah serta 450 pengusaha pengelola koperasi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) skala mikro, kecil keterampilan teknis dan manajerial. dan menengah serta pengelola koperasi.
2.250 pengusaha skala mikro, kecil dan menengah serta pengelola koperasi.
K)
Kemen. KUKM
2,5
c. Jumlah modul diklat dan pendidikan vocational d. Jumlah peserta yg mengikuti diklat vocational d. Revitalisasi dan pengembangan lembaga pendidikan Terlaksananya revitalisasi dan pengembangan lembaga a. Pedoman revitalisasi lembaga diklat KUMKM dan pelatihan koperasi dan UMKM. pendidikan dan pelatihan koperasi dan UMKM.
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
K)
K)
4.
b. Jumlah tenaga pengelola dan instruktur pada lembaga diklat yang 120 orang dilatih. Jumlah koperasi aktif dan jumlah koperasi aktif yang melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT).
600 orang
K)
Kemen. KUKM
3,0 70,0
II.M-110
NO
INDIKATOR 2010
a. Jumlah koperasi yang beranggotakan/ didirikan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah.
TARGET 2014
PROGRAM
b. Jumlah koperasi yang sudah memiliki jaringan usaha sesuai kegiatan ekonomi produktif anggotanya. c. Jumlah koperasi yang sudah memiliki kapasitas sebagai lembaga penyedia jasa pengembangan usaha bagi anggotanya.
a.
a. Landasan hukum bagi penyelenggaraaan penyuluhan Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas Terselenggaranya penyuluhan perkoperasian yang yang disertai dengan pemasyarakatan contoh-contoh menjangkau masyarakat luas dan disertai dengan contoh-perkoperasian. koperasi sukses yang dikelola sesuai dengan nilai- contoh terbaik praktik berkoperasi. nilai dan prinsip-prinsip koperasi yang baik.
K)
Kemen. KUKM
2,0
b. Materi dan media penyuluhan c. Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam penyuluhan perkoperasian. d. Jumlah jabatan fungsional penyuluh koperasi e. Jumlah peserta pembinaan dan pengembangan SDM koperasi. b. Peningkatan kualitas administrasi dan pengawasan pemberian badan hukum koperasi. Kualitas administrasi dan pengawasan pemberian badan Efisiensi proses administrasi pemberian badan hukum koperasi. hukum koperasi semakin meningkat.
1 paket 120 orang di 4 propinsi 30 % koperasi sudah tertata administrasi badan hukumnya
5 paket 600 orang di 20 propinsi 2.400 orang 2.400 orang 70 % koperasi sudah tertata administrasi badan hukumnya
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM Kemen. KUKM
K)
K)
K)
II.M-111
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
25 model kerja sama antara koperasi sekunder dengan anggotanya; 25 fasilitasi pengembangan usaha koperasi
K)
PROGRAM
c.
Penyediaan insentif dan fasilitasi dalam rangka Tersedianya fasilitasi bagi pengembangan jaringan kerja Jangkauan fasilitasi bagi pengembangan kerja sama usaha antar pengembangan usaha dan jaringan kerja sama usaha sama usaha antar koperasi. koperasi. antar koperasi, termasuk pengembangan koperasi sekunder.
5 model kerja sama antara koperasi sekunder dengan anggotanya; 5 fasilitasi pengembangan usaha koperasi
d.
K)
Kemen. KUKM
25,0
b. Jumlah pengembangan organisasi kantor cabang koperasi simpan pinjam (KSP)/ unit simpan pinjam (USP). c. Jumlah koperasi yang menerapkan prinsip akuntabilitas dan pengendalian koperasi. d. Jumlah koperasi yang diperingkat.
K)
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
K)
K)
e.
Penyempurnaan Kurikulum kurikulum diklat diklat pembina pembina koperasi. koperasi dan penerapannya.
K)
Kemen. KUKM
2,9
2.400 orang
K)
Kemen. KUKM
2,0
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
882,4
II.M-112
NO
PROGRAM
1.
FOKUS: Penataan Kelembagaan Jaminan Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia Angka kemiskinan, angka HDI Sosial
a.
1. Tersedianya NIK bagi setiap peserta jaminan sosial;NIK sudah terlaksana bagi seluruh masyarakat.
30%
100%
K)
50,1
1. UU BPJS
100%
100%
Kemenko Kesra/DJSN, Kemenkes, Kemenakertrans, Kemenhan, Kemen PAN dan RB, Kemenkeu
2. PP PBI 3. PP Jaminan Kesehatan 4. PP Kepesertaan PP Pensiun; Jaminan Kecelakaan Kerja; Jaminan Hari Tua; dan Jaminan Kematian PP Tata Pengelolaan dan Pengembangan Dana Jaminan Sosial
80%
100%
Kemenko Kesra/DJSN, Kemenkeu Kemenko Kesra/DJSN, Kemenkeu Kemenko Kesra/DJSN, Kemenkeu Kemenko Kesra/DJSN, Bappenas
30%
100%
3. Tersusunnya berbagai studi dan kajian di bidang Unit Permodelan Keuangan SJSN jaminan sosial untuk memperkuat pelaksanaan SJSN. Studi Lansia, Pensiun, Jamkesmas, Pekerja Informal
100%
100%
100%
II.M-113
NO
PROGRAM 2014
100%
100%
5. Terselenggaranya jaminan sosial berbasis asuransi 1. Rencana Transisi BPJS bagi seluruh pekerja formal maupun informal dengan 2. Rencana detil organisasi dan anggaran pengendali BPJS prioritas utama asuransi kesehatan; dan terciptanya 3. Memulai pendaftaran pemberi kerja dan pekerja sistem, prosedur, serta struktur organisasi 4. Rencana Pendataan dan Jumlah Kontribusi penyelenggara jaminan sosial yang efisien dan efektif; 5. Merancang sosialisasi pada masyarakat 6. Membangun strategi pengembangan fasilitas kesehatan 7. Negosiasi dengan penyedia layanan kesehatan dan menyusun skema monitoringnya Implementasi model manajemen tabungan hari tua pada BPJS
100%
100%
100%
6. Meningkatnya jangkauan/cakupan jaminan sosial terhadap pekerja miskin (yang tidak mampu memberikan kontribusi/iuran);
7. Meningkatnya kualitas manfaat jaminan sosial bagi Kualitas manfaat jaminan sosial. pekerja; b. Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki 59% Jaminan Pemeliharaan Kesehatan kesehatan jaminan kesehatan 100% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
TOTAL
KETERANGAN : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
892,5
II.M-114
RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Terbangunnya tatakelola litbang yang efisien dan efektif, yang mampu mendorong kreatifitas dan profesionalisme peneliti, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek Jumlah pusat-pusat unggulan iptek 1 1 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan Sistem Inovasi Nasional (SIN) Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT TARGET INDIKATOR 2010 1 Penataan kelembagaan Iptek 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 98,3
5,0
Terbangunnya kawasan percontohan pengembangan budaya masyarakat yang kreatif dan inovatif
KRT
5,0
II.M-1
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 c. Perencanaan, Penganggaran, Verifikasi dan Perbendaharaan Terbangunnya tatakelola litbang yang efisien Paket sistem pengelolalan dan efektif, yang mampu mendorong keuangan, perencanaan dan kreatifitas dan profesionalisme peneliti penganggaran, 3 2014 3 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya LIPI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 45,7
1 1 3
Paket sistem seleksi proposal kompetitif d. Pengkajian dan Penerapan Audit Termanfaatkannya Audit Teknologi untuk Paket rekomedasi, advokasi, Teknologi (PN11) meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang survei dan konsultasi mengenai audit teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang e. Pelaksanaan Standardisasi Iptek Nuklir Diperolehnya Standardisasi, akreditasi dan sertifikasi serta jaminan mutu Iptek Nuklir Usulan SNI bidang nuklir Jumlah Standar BATAN (SB) % akreditasi laboratorium BATAN % sertifikasi sistem mutu
3 1 40 50
3 2 100 100
BATAN
6,6
II.M-2
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 f.. Pengundangan Undang-Undang UU Keantariksaan Nasional dan PP Tentang Keantariksaan turunannya Sinkronisasi dan harmonisasi RUU Keantariksaan Nasional UU Keantariksaan Nasional 2014 Dukungan manajemen dan teknis lainnya LAPAN PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 10,0
RPP terkait UU Keantariksaan Nasional dan sinkronisasi / harmonisasi PP terkait UU Keantariksaan Nasional dan turunannya 2 Penguatan Sumberdaya Iptek Terbangunnya pusat-pusat keunggulan pengetahuan 1
745,48
II.M-3
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 a. Peningkatan kapasitas SDM iptek Meningkatnya kapasitas SDM iptek (PN11) b. Fasilitasi Proses Perolehan Hak Paten dan Kepemilikan HKI Produk Teknologi dan Produk Kreatif (PN11) Kebijakan untuk fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif Jumlah karyasiswa 2014 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 250,0
S2 = 50, S3 = S2 = 50, S3 = 10 25 1 1
Jumlah kebijakan
KRT
10,0
10
10
Jumlah lulusan
120
75
BATAN
20,0
15 3
25 5
II.M-4
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 d. Peningkatan dan Pembangunan Laboratorium BPPT Terpadu Termafaatkannya laboratorium BPPT terpadu Laboratorium dari Klaster I untuk mendukunga sistem inovasi nasional s/d VI untuk : Transportasi & dan P3IPTEK Produksi, Material, Proses & Konstruksi, Hankam & ICT, GeosTech, Energi serta Fasilitas lain 1 2014 1 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur BPPT BPPT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 360,0
Peneliti yang mengikuti pendidikan S2 dan S3 Jumlah Peneliti S2 (Kumulatif) Jumlah peneliti S3 (Kumulatif) Angkatan diklat Paket Peraturan/kajian Peneliti
10
20
LIPI
17,0
2 24 1 1
5 25 1 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya 1 LIPI 21,0
f. Pembinaan, Pengembangan, Terbangunnya sumberdaya yang kompeten Pendidikan dan Pelatihan Peneliti dan memenuhi kebutuhan dalam perkembangan Iptek; g. Penatausahaan, pengadaan, pemeliharaan sarana dan prasarana
Meningkatnya kualitas fasilitas-fasilitas riset paket Rehabilitasi yang ada infrastruktur sarana dan prasarana Gatot Subroto paket Rehabilitasi infrastruktur sarana dan prasarana LIPI, termasuk jaringan internet
LIPI
47,5
II.M-5
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Terbangunnya pusat penelitian maju dan interdisipliner bertaraf internasional TARGET INDIKATOR 2010 h. Pengembangan Sistem Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Inisiasi LIPI International Center for Interdisciplinary and Advanced Research (ICIAR) International trainingworkshops, penelitian pasca sarjana tematis internasional, twinning insttution 1 2014 Program penelitian, penguasaan, dan pemanfaatan iptek 1 LIPI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 15,0
i. Peningkatan sarana dan prasarana Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana Jumlah lab yang telah litbang litbang yang memadai direvitalisasi 3 Penataan Jaringan Iptek Terbangunnya keterkaitan antar lembaga litbang, antar lemlit dengan perguruan tinggi, dan antara lemlit dengan industri dan masyarakat pengguna.
KRT
5,0
1.265,0
II.M-6
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk ketahanan pangan khususnya pengembangan pupuk ekologis dan benih unggul-adaptif terhadap lingkungan suboptimal, teknologi panen, teknologi pengelolaan lahan marjinal untuk produksi pangan. TARGET INDIKATOR 2010 a. Penguatan Kebijakan Iptek dan Dukungan Litbang Ketahanan Pangan (PN5) Jumlah kebijakan 3 2014 3 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 50,0
b.
Dukungan iptek untuk penciptaan Kebijakan peningkatan dukungan iptek untuk Jumlah kebijakan dan pemanfaatan sumber energi penciptaan dan pemanfaatan sumber energi Jumlah riset bersama baru dan terbarukan (PN8) baru dan terbarukan, termasuk koordinasi kebijakan untuk persiapan pembangunan Paket Koordinasi PLTN c. Penguatan Kebijakan Iptek dan Dukungan litbang untuk penurunan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim (PN9) Jumlah kebijakan Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk penurunan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim
1 2
1 2 1
KRT
25,0
5 5
5 5
II.M-7
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 d. Pendayagunaan Teknologi dan Pengembangan Kapasitas Iptek untuk Mitigasi Bencana (PN9) Kebijakan pendayagunaan teknologi mitigasi Jumlah kebijakan bencana Tersusunnya Standard Operation Procedure Jumlah SOP (SOP) Peningkatan kapasitas respons aparatur pemerintah dalam peringatan dini dan penanganan bencana 1 2014 1 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 49,0
e. Dukungan Pengembangan dan Pendayagunaan Teknologi Pendukung Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan dan Pasca Konflik serta Penyelesaian Pemetaan Wilayah Perbatasan RI (PN10)
Kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pengembangan dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik, penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina
Jumlah kebijakan Jumlah pilot pendukung teknologi untuk pembangunan daerah tertinggal
1 1
1 1
KRT
5,0
f. Peningkatan kemampuan inovasi Kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda dan kreativitas pemuda (PN11)
Jumlah kebijakan
KRT
15,0
II.M-8
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 g. Pelaksanaan Insentif Riset Dasar Terlaksananya insentif riset dasar dan terapan Jumlah paket riset dasar dan Terapan (PN11) 44 2014 35 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 150,0
Jumlah paket riset terapan h. Pelaksanaan Insentif Difusi Iptek Terlaksananya insentif difusi iptek (PN11) Jumlah paket
78 92
60 75 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT 125,0
i. Pelaksanaan insentif peningkatan Terlaksananya insentif peningkatan kapasitas Jumlah paket insentif iptek sistem produksi kapasitas iptek sistem produksi (PN11) j. Peningkatan dukungan teknologi Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan (PNL 1) Jumlah kebijakan Jumlah kegiatan bersama hasil koordinasi dan sinkronisasi
130
100
KRT
200,0
1 1
1 1
KRT
25,0
II.M-9
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Termanfaatkannya inkubasi teknologi untuk terbangunnya sinergi antara lembaga litbangyasa, industri dan pemerintah TARGET INDIKATOR 2010 l. Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi (PN11) Paket rekomendasi, advokasi, sruvei dan konsultasi mengenai inkubasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang dan terbangunnya sinergi antara lembaga litbangyasa, industri dan pemerintah 3 2014 3 Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 65,4
Drafting paten dan pendaftaran HKI atas Pendaftaran HKI produk inovasi teknologi (tidak terkena daftar merah kepabeanan)
20
27
LIPI
8,2
Kapitalisasi dan pemanfaatan paten serta invensi LIPI yang selama ini selama ini menjadi produk bernilai ekonomi yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat
Paket teknologi/HKI
LIPI
8,7
II.M-10
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 n. Peningkatan Efektivitas Riset secara sinergi antara Perguruan Tinggi dgn Lembaga Litbang Kebijakan peningkatan efektivitas riset secara Jumlah kebijakan sinergi antara perguruan tinggi dengan lembaga riset Jumlah kerjasama penelitian internasional Jumlah paket 1 2014 1 Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN Peningkatan Kemampuan Iptek untuk Penguatan SIN KRT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 5,0
o. Pengembangan jaringan Meningkatnya jaringan kerjasama penelitian kerjasama penelitian internasional internasional p. Peningkatan promosi dan diseminasi iptek Terlaksananya diseminasi iptek
KRT
10,0
10
10
KRT
50,0
q. Peningkatan Pemanfaatan dan Meningkatnya pemanfaatan perangkat lunak Pengembangan Perangkat Lunak berbasis open source Berbasis Open Source
Jumlah standardisasi Jumlah pilot implementasi interoperabilitas teknologi informasi dan komunikasi
1 5
1 5
KRT
25,0
Meningkatnya kerjasama antar lembaga litbang dan antara lemlit dengan perguruan tinggi
10
LIPI
14,0
II.M-11
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Terbangunnya teknopolis yang melibatkan kluster-kluster pengetahuan, pengembangan kawasan dan pelayanan jasa TARGET INDIKATOR 2010 s. Pengembangan Sistem Dokumentasi dan Informasi Ilmiah dokumen Kajian substansi Teknopolis (master plan fisik) paket sarana dan prasarana kawasan teknopolis kajian/publikasi iptek, paket portal pengetahuan dan bibliotainment Database journal ilmiah Pengembangan Inovasi Tumbuhnya wirausahaan baru yang berbasis inovasi teknologi Unit usaha UMKM inovatif baru teknologi/HKI LIPI yang diinkubasi tenant Lab terakreditasi, Sistem dan metoda uji Prototip Paket interlaboratory comparison Publikasi ilmiah Paket aplikasi e-commerce 2 2 1 2 8 5 5 40 3 1 1 3 4 2 2 8 5 5 40 1 Program penelitian, penguasaan, dan pemanfaatan iptek LIPI 20,0 1 2014 Program penelitian, penguasaan, dan pemanfaatan iptek LIPI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 34,5
t.
Penelitian dan Pengembangan KIM; Penelitian dan Penguatan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian
Terbangunnya infrastruktur system pengukuran (metrology), pengujian dan perangkat kalibrasi nasional
II.M-12
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 u. Kerjasama Pemanfaatan Iptek Aplikasi dan diseminasi Teknologi Tepat Wilayah aplikasi TTG Guna (TTG) untuk peningkatan produktivitas usaha berbasis teknologi di daerah Jumlah UKM terbina v. Pengembangan Jaringan Kerjasama Penelitian dan Pemasyarakatan Iptek Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek Kegiatan sosialisasi Kegiatan pembinaan Kegiatan temu ilmiah Jumlah hasil litbang yang dikomersialisasikan Jumlah mitra komersial 5 2014 5 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya LIPI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 82,0
40 10 12 2 2 3
40 10 12 2 2 3 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi LIPI 10,8
w. Peningkatan Kemitraan Teknologi Diperolehnya mitra komersial yang Nuklir memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir
BATAN
9,6
Terbangunnya keterkaitan antar lembaga litbang, antar lemlit dengan perguruan tinggi, dan antara lemlit dengan industri dan masyarakat pengguna.
Terlaksanakanya pelayanan teknologi berupa rekomendasi, alih teknologi, survei, konsultasi dan advokasi pada bidang kebijakan teknologi (paket)
BPPT
18,4
II.M-13
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 y. Pengkajian dan Penerapan Kebijakan Teknologi Termanfaatkannya kebijakan inovasi Paket rekomedasi, advokasi, teknologi untuk untuk meningkatnya efisiensi sruvei dan konsultasi dan efektivitas litbang kebijakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas litbang 1 2014 1 Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 15,2
Tersedianya peraturan perundang-undangan di Draft RUU Standardi-sasi bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian UU Standardi-sasi PP Standardi-sasi Laporan sosialisasi UU dan PP Standardi-sasi
BSN
11,3
Meningkatnya jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasar dan tata cara perumusan standar
SNI
200
200
BSN
24,2
II.M-14
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: SISTEM INOVASI NASIONAL
NO FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatnya penerapan standar/SNI oleh pemangku kepentingan standardisasi TARGET INDIKATOR 2010 ab. Peningkatan Penerapan Standar Laporan fasilitasi penerapan SNI kepada LPK dan industri/ organisasi 1 2014 1 Pengembangan Standardisasi Nasional BSN PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 55,0
BSN
54,8
TOTAL
2.108,8
II.M-15
RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
1 Biologi Molekuler, Bioteknologi dan Kedokteran a. Pengembangan Teknologi Pembenihan Ikan Nila Unggul Termanfaatkannya teknologi produksi Prototipe benih unggul ikan nila untuk mendukung Rekmondasi dan alih teknologi ketahanan pangan Kajian ikan Prototipe ikan Rekomendasi dan alih teknologi b. Pengolahan Teknologi Pengolahan Termanfaatkannya teknologi pengolahan Hasil Perikanan dan Peternakan; hasil ikan dan ternak untuk mendukung ketahanan pangan Sejumlah rekomendasi, alih teknologi, prototipe, pengujian pada pengolahan hasil ikan dan ternak (paket prototype) 4 1 2 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT 6,8 1 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT
PROGRAM
6,0
Termanfaatkannya teknologi bioremediasi Kajian Bioremediasi Lahan Pertanian di lahan pertanian untuk mendukung Pulau Jawa ketahanan pangan Proto tipe, pengujian Bioremediasi Lahan Pertanian di Pulau Jawa Rekomendasi dan Alih teknologi Bioremediasi Lahan Pertanian di Pulau Jawa 3
BPPT
6,5
d. Teknologi hyperspectral untuk Termanfaatkannya Teknologi pemetaan sentra produksi pertanian hyperspectral untuk pemetaan sentra produksi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan
BPPT
5,0
II.M-16
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
e. Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler (PN5 ) Litbang pupuk organic dari mikroba hayati Indonesia (PN5) Benih unggul berbasis biologi molekuler Jumlah varietas Benih unggul 1 4
PROGRAM
Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
percontohan produksi pupuk organik di tk pedesaan aplikasi pupuk organik pada paket biovillage
Keaneka-ragaman pangan
Jumlah varietas Fasilitas Laboratorium dan peralatannya Paket pengembangan program biotek peternakan
f. Penelitian Bioteknologi Peternakan Terbangunnya fasilitas litbang Modern (PN5) bioteknologi peternakan modern
g.
Penelitian Bioteknologi
Meningkatnya penguasaan dan pemanfaatan biologi molekuler dan bioteknologi Pengembangan Bioresource Centre dan Microbial Culture Collection
4 1
4 1
LIPI
17,0
Pembenahan koleksi mikroba rujukan, bank biji, bank DNA, tissue culture, dan bank extract, Master plan fasilitas koleksi Penambahan koleksi, data base, sistem pengelolaan bestandart nasional
21,0
1000
h. Penelitian Molecular Farming dan Pengembangan bahan obat berbasis bahan Jenis bahan obat Bahan Baku Obat alam dan biologi molekular
LIPI
26,0
II.M-17
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
i. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Obat Generik dan Obat Herbal Termanfaatkannya teknologi farmasi dan rekomendasi, medika untuk kesehatan. prototipe, bibit unggul Rekomendasi alih teknologi dan pengujian untuk teknologi farmasi dan medika Prototipe produk bahan farmasi (probiotik) Rekomendasi alat medis j. Peningkatan litbang iptek unggulan Meningkatnya litbang iptek unggulan di di bidang kesehatan, obat-obatan bidang kesehatan, obat-obatan dan dan instrumentasi medis instrumentasi medis (PN11) 2 Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengembangan Pupuk Berimbang (PN 5 - Litbang) Termanfaatkannya teknologi pupuk berimbang untuk mendukung ketahanan pangan Survei, pilot plant Pilot project, peng- ujian Pilot plant, biofer- tilizer Pengujian, alih tekn Rekomendasi b. Pengembangan Konservasi Terlaksananya fungsi kebun raya sebagai Paket Laporan O&M kebun raya LIPI Tumbuhan Indonesia (Kebun Raya tempat konservasi exsitu Bogor; Pengembangan Konservasi Kebun Raya Cibodas; 4 4 Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek LIPI 25,0 1 1 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT Jumlah paket penelitian 5 1
PROGRAM
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi
366,9 79,0
Pengembangan Konservasi Kebun Raya Purwodadi; Pengembangan Konservasi Kebun Raya Bali
II.M-18
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
c. Pengembangan Konservasi Konservasi ex-situ dalam bentuk kebun Tumbuhan Indonesia - Kebun Raya raya daerah Bogor (PN9) d. Penelitian Biologi Informasi mikroorganisme dalam habitat alam dan dinamikanya, serta Pemanfaatan genetik mikroorganisme untuk mendegradasi polutan, dan Terbangunnya infrastruktur pengamanan plasma nutfah Kebun raya (paket kawasan) 2 4
PROGRAM
Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
Publikasi ilmiah isolat mikroba prototipe paket teknologi paten plasma nutfah
10 10 2 1 10 30.000
10 10 2 1 1 10 30.000
LIPI
20,5
Penambahan koleksi rujukan flora dan fauna, ,data base, sistem pengelolaan berstandart internasional (spesimen)
LIPI
31,5
II.M-19
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
e. Pengembangan, Pemanfaatan dan Termanfaatkannya teknologi survei Pemeliharaan Tsunami Buoy dalam kelautan untuk lingkungan hidup dan Program Nasional InaTEWS pengelolaan bencana, ketahanan pangan, infrastruktur dan energi kelautan. Terlaksananya pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan Pilot Plant Tsunami Buoy dalam program nasional InaTEWS (Jumlah buoy) 9 17
PROGRAM
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi
f. Penelitian Oceanografi
Data potensi bahan obat dari makro algae Publikasi makalah dan sponge; biota laut di ekosistem Prototipe terumbu karang; abalon, dan rajungan; serta sistem informasi oseanografi. Konsep Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat pesisir Pengembangan Sistem Informasi dan penelitian Kerusakan terumbu karang paket
37 7 6 2
58 10 8 2
LIPI
62,0
Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
LIPI
17,0
LIPI
70,4
II.M-20
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
3 Energi Baru Dan Terbarukan a. Pengembangan PLTP Skala Kecil (PN 8) Termanfaatkannya sistem teknologi pembangkit listrik skala kecil, aplikasi teknologi kualitas daya sistem energi, serta penerapan teknologi dan sistem konservasi energi pada peralatan dan pemanfaatan energi kandungan komponen dalam negeri semaksimal mungkin Jumlah prototype, alih teknologi sistem dan komponen Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi/PLTP (alih teknologi 2 MW) 1 2 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT
PROGRAM
Termanfaatkannya teknologi efisiensi pemanfaatan sumberdaya air di daerah tertinggal Termanfaatkannya sistem teknologi pembangkit listrik skala kecil, aplikasi teknologi kualitas daya sistem energi, serta penerapan teknologi dan sistem konservasi energi [ada peralatan dan pemanfaatan energi kandungan komponen dalam negeri semaksimal mungkin
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi
BPPT
6,3
alih tekno-logi 2 MW alih tekno- logi PLTP Conden- sing %MW alih teknologi, pilot plant binarycyle 100kw alih teknologi, binarycyle 1 MW pilot plant binary cycle 1 Mw dan sertifikasi Jumlah HAKI, prototipe, rekomendasi, pilot plant, paper, Studi Kelayakan, hasil pengujian, dan PNBP teknologi Gasifikasi Batubara/ Biomasa
BPPT
23,0
1 1 kajian 1 FS 22,5
II.M-21
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
Jumlah kajian desain & aplikasi, prototyping, studi kelayakan, rekomendasi kebijakan danpelaksanaan, dan intermediasi teknologi energi terbarukan, energy fosil dan efisiensi energy (paket) d. Pemanfaatan Dimethyl Ether Termanfaatkannya DME pada (DME) sebagai bahan bakar rumah pengembangan energi alternatif tangga rekomendasi pada DME untuk alternatif energi pilot project pada DME untuk alternatif energi rekomendasi dan pilot plant 2 5
PROGRAM
1 1
BPPT
10,5
Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
BPPT
9,0
f. Penelitian Konversi Energi (PN 8) Demo pilot plant bio-gasoline dari ligno paket selulosa Standardisasi teknologi pengujian paket konversi energi g. Penelitian Energi Baru dan Peningkatan kemampuan nasional dalam Prototype pembangkit energi Terbarukan mengembangkan dan memanfaatkan sumber-sumber energi baru dan terbarukan (fuelcell, biofuel, sel surya)
1 1 1
1 1 2
LIPI
21,3
LIPI
54,7
II.M-22
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
4 Material a. Penelitian material maju dan nanoteknologi Pengembangan produk komponen berbasis magnet dan polimer Paket komponen 2 4 Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi LIPI
PROGRAM
Industri, Rancangbangun dan Rekayasa a. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi untuk Pemerintahan dan Industri Termanfaatkannya dan Terkuasainya Jumlah prototipe, alih teknologi, kemampuan rekayasa di bidang teknologi pengujian untuk pendukung informasi dan komunikasi transportasi dan kepemrintahan pada transportasi udara, sistem informasi dan akuntasi, jaringan infostructure Termanfaatkannya teknologi transportasi untuk transportasi massal Jumlah alih teknologi, rekomendasi, prototipe, pengujian dan jasa operasional pada perkereta-apian dan otomotif 2 proto tipe, 2 proto tipe, uji pakai Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT
164,2 56,5
2 rekmd
BPPT
39,2
c. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Manufaktur untuk Teknologi Energi, Pangan, Transportasi, Kesehatan, dan Hankam
Termanfaatkannya Teknologi Manufaktur Jumlah rekomndasi, alih teknologi, untuk Teknologi Energi, Pangan, advokasi, konsultasi,prototipe, mini Transportasi, Kesehatan, dan Hankam plant pada otomasi industri
BPPT
34,5
d. Pengkajian dan Penerapan Termanfaatkannya teknologi pertahanan, Teknologi Industri Pertahanan dan keamanan dan keselamatan Keamanan (PNL1)
1 1
BPPT
10,0
II.M-23
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
e. Litbang Teknologi Pertahanan Keamanan metoda, prototipe Terbangunnya kemampuan di dalam negeri dalam upaya merancang, membuat sistem uji safety reliability dan fungsi dan mengoperasikan dan menguji sendiri (paket) peralatan pertahanan dan keamanan 1 1 2 1
PROGRAM
Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
Informatika dan Telekomunikasi a. Penelitian elektronika dan telekomunikasi Pengembangan dan pemasangan radar Prototype Radar (seri 0) pengintai (surveilance radar ) di perairan Prototype Mobile Radar (seri 0), Indonesia jaringan Radar terkoneksi litbang air surveilance radar prototipe air surveilance radar pengembangan life detector radar b. Penelitian Tenaga listrik dan Membangun kemampuan perancangan mekatronik; Penelitian elektronika dan rekayasa di dalam negeri dan telekomunikasi; Penelitian Informatika, Prototype 5 1 7 Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan Iptek LIPI 1 Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek LIPI
69,2 10,2
15,5
10 2
c. Penelitian Informatika
paket
LIPI
10,0
II.M-24
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
d. Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PN11) Terkuasainya kemampuan rekayasa di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang prioritas nasional Terbangun dan termanfaatkannya prototipe Perangkat PC USG Multi Chanel, Perangkat Lunak Free-Open Source Software dan Komputasi serta Sistem pengenal wicara pada Perisalah (jumlah paket prototype, advokasi, dan rekomendasi) 3 3
PROGRAM
Pengkajian dan Penerapan Teknologi
e. Teknologi Komunikasi dan Sistem Termanfaatkannya teknologi informasi Informasi (ICT) pertanian dan komunikasi pada pertanian untuk mendukung ketahanan pangan
Prototipe untuk penerapan sistem informasi dan komunikasi untuk pertanian Rekomendasi untuk penerapan sistem informasi dan komunikasi untuk pertanian
BPPT
3,5
7 Ilmu Kebumian dan Perubahan Iklim a. Penelitian Geoteknologi (PN9) Dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim Paket pengumpulan data Paket dokumen ilmiah 1 Final Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek LIPI
75,1 10,0
b. Penelitian Geoteknologi
10 20
20 20 3 4
LIPI
25,3
II.M-25
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
c. Penelitian Limnologi (Sumber Daya Perairan Darat) Konsep pengelolaan serta mitigasi dan adaptasi bencana dan perubahan iklim global pada sumber daya perairan darat makalah ilmiah internasional makalah ilmiah nasional rekomendasi prototipe d. Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global (PN 9) Termanfaatkannya neraca karbon dan rekomendasi penurunan carbon pada sektor pertanian, kehutanan, lahan basah. Model fisik kolamkultur penyerap CO2, Penyempurnaan dan pengujian peralatan produksi flare Rekomendasi kebijakan pengurangan emisi dan peningkatan carbon sink dan Pilot plant fotobioreaktor untuk penyerap CO2 (paket rekomendasi dan model) 2 11 1 3 1 4 15 2 5 1 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT 14,9
PROGRAM
Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
Terwujudnya penguasaan, pengembangan, Kajian dan penerapan iptek dalam ilmu-ilmu - Penelitian Sumber Daya Regional sosial, inovasi-ekonomi, budaya, perilaku dan kognitif, serta hukum dan politik - Penelitian masyarakat dan budaya - Penelitian Ekonomi Makalah/ publikasi ilmiah
40 1
Kajian ilmu sosial & kemanusiaan untuk keutuhan NKRI Ketahanan dan daya saing wilayah serta masyarakat pesisir
paket kebijakan
paket
24,5
II.M-26
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
c. Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya (PN11) Pengembangan dan perlindungan paket kekayaan budaya (pencegahan kepunahan bahasa masyarakat lokal) 1 1
PROGRAM
Program Penelitian, Penguasaan, Dan Pemanfaatan iptek
Ilmu Ketenaganukliran dan Pengawasannya a. Pengembangan Aplikasi Teknologi Peningkatan upaya penelitian dan Isotop dan Radiasi (PN 5) pengembangan bidang pertanian yang mampu menciptakan benih unggul dan hasil peneilitian lainnya menuju kualitas dan produktivitas hasil pertanian nasional yang tinggi.
920,1 varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida) varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi tinggi dan jenis biji hitam) varietas kacang tanah dan kacang hijau varietas gandum tropis dan sorghum 1 1 1 3 1 1 2 1 Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi BATAN 453,6 Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi BATAN 21,0
b. Penyusunan Pedoman Infrastruktur Peningkatan pemanfaatan energi Dasar Pendukung Program Energi terbarukan termasuk energi alternatif Nuklir Nasional (PN 8) geothermal sehingga mencapai 2.000 MW pada 2012 dan 5.000 MW pada 2014 dan dimulainya produksi coal bed methane untuk membangkitkan listrik pada 2011 disertai pemanfaatan potensi Diseminasi Hasil Litbang Iptek tenaga surya, microhydro , dan nuklir Nuklir (PN 8) secara bertahap.
Paket Sosialisasi PLTN (media), advokasi masyarakat dan dunia usaha dan stakeholder yang terkait lainnya untuk persiapan implementasi program PLTN
BATAN
138,0
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
c. Pengembangan Teknologi Bahan Industri Nuklir Diperolehnya Bahan unggul Magnetik untuk Aplikasi Diagnostik Dokumen teknis Protoipe bahan unggul Publikasi ilmiah 7 1 1 7
PROGRAM
Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi
Diperolehnya Desain Mesin berkas elektron untuk industri berbasis lateks karet alam dan rancangan detil siklotron 13 MeV untuk pembuatan radiofarmaka dan pengembangan obat
1 1 1
BATAN
17,6
Publikasi Ilmiah e. Pengembangan Teknologi Biomedika Nuklir, Keselamatan dan Metrologi Radiasi Diperolehnya paket teknologi penatalaksanaan kanker payudara, dan serviks, bahan vaksin malaria tropika (Plasmodium falciparum), metode standardisasi dan kalibrasi radiasi Dokumen teknis/metode Paket teknologi penatalaksanaan kanker payudara, dan serviks Bahan vaksin Prototipe sistem carbone monitoring dan sistem deteksi kontaminasi interna Publikasi ilmiah f. Pengembangan Eksplorasi dan Teknologi Pengelolaan Bahan Galian Nuklir Diperolehnya data sumberdaya U dan Thorium di Indonesia serta pengembangan teknologi pengolahan bijih uranium dan thorium Data Teknis potensi Th dan U di Indonesia, Dokumen teknis pemurnian bijih Uranium Paket teknologi pengolahan bijih uranium dan thorium
6 4
7 Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi BATAN 32,0
1 1 2 4 1 1 1 4 1
BATAN
26,5
II.M-28
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
g. Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir Diperolehnya paket teknologi penguasaan Dokumen Teknis dan fabrikasi bahan bakar PWR serta dokumen rekayasa pabrik konversi bahan Paket teknologi bakar nuklir Publikasi ilmiah Diperolehnya Paket teknologi Dokumen Teknis Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Pra rancangan instalasi pengolah limbah cair Paket Teknologi padat yang dihasilkan dari operasi PLTN. Pototipe Publikasi ilmiah i. Pengembangan Perekayasaan Perangkat Nuklir Diperolehnya paket pengembangan teknologi rekayasa perangkat nuklir untuk kesehatan, industri dan sistem kendali reaktor Prototipe Perangkat Nuklir untuk kesehatan Prototipe Perangkat Nuklir untuk industri Prototipe Perangkat Nuklir untuk sistem kendali reaktor Publikasi ilmiah Data Teknis Desain konseptual reaktor riset dan daya Publikasi ilmiah 3 3 1 2 3 4 1 4 4 1 1 6 3 3 2 1 1 4 3 1 1 4 3 1 3 Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi BATAN 19,1 Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi BATAN 20,3
PROGRAM
Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi
BATAN
20,3
Diperolehnya Desain konseptual reaktor riset inovatif; desain konseptual reaktor daya maju kogenerasi serta Evaluasi teknologi, keselamatan dan keandalan reaktor daya PWR
II.M-29
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
k. Pengembangan Aplikasi Teknologi Diperolehnya Aplikasi teknologi isotop Isotop dan Radiasi dan radiasi di bidang peternakan, kesehatan dan industri Paket Teknologi Publikasi DN Publikasi LN 4 10 2 4 10 2
PROGRAM
Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi
Paket teknologi produksi radioisotop Paket teknologi produksi radiofarmaka Paten Publikasi DN Publikasi LN
1 1 10 2 8
1 1 1 10 2 8
BATAN
24,6
m. Pengkajian Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (IBN) n. Perumusan dan Pengembangan Peraturan Perundangan Instalasi dan Bahan Nuklir (IBN) o. Pengembangan dan Pengelolaan Pelayanan Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir (IBN) p. Penyelenggaraan dan Pengembangan Inspeksi Keselamatan, Keamanan dan Safeguards Instalasi dan Bahan Nuklir (IBN)
Dokumen kajian bidang IBN Terkait PLTN Dokumen Rancangan Peraturan bidang IBN Terkait PLTN
Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
BAPETEN
7,6
BAPETEN
8,0
BAPETEN
6,9
Terselenggaranya inspeksi keselamatan instalasi nuklir, safeguard dan proteksi fisik yang efektif dan efisien
54
54
BAPETEN
15,2
II.M-30
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
q. Penyelenggaraan dan Terselenggaranya pengembangan Pengembangan Keteknikan, Sistem keteknikan, sistem manajemen dan Manajemen dan Kesiapsiagaan kesiapsiagaan nuklir Nuklir 10 Ilmu Penerbangan dan Antariksa a. Pengembangan Teknologi Roket Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi roket 1. Jumlah tipe/ jenis roket yang dikembangkan; 2. Jumlah unit roket yang diuji statik; 3. Jumlah roket yang diuji terbang; 4. Jumlah produksi amonium perklorat (AP) oleh LAPAN (ton); 5. Jumlah roket dengan bahan baku AP produk LAPAN yang diuji terbangkan 6. % Peningkatan Kapasitas Sarpras Litbang Roket untuk mencapai minimum kebutuhan 1. Jumlah Satelit yg dibuat/ diintegrasi di dalam negeri 2. Jumlah Satelit yangg akan diluncurkan 3. Jumlah rancangan satelit baru kerjasama dengan pengguna 4. Jumlah pembangunan stasiun bumi utama penerima data & pengendali satelit 5. Jumlah Doktek satelit (user requirement, mission definition, desain satelit, desain stasiun bumi, rancangan pengolahan data, bentuk produk data) 10 28 31 2 5 9 24 10 20 15 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa LAPAN Dokumen Pengembangan Keteknikan, Sistem Manajemen dan Kesiapsiagaan Nuklir 6 6
PROGRAM
Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir
1.246,5 632,2
45
2 -
1 -
LAPAN
189,9
II.M-31
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
c. Uji terbang roket dan akuisisi data Kontinuitas operasi instalasi uji terbang, ionosfer, geomag net, dan meteo stasiun peng amat dir gantara untuk mendukung litbang dan pemanfaat an sains antariksa d. Pengembangan Teknologi Penerbangan % Kontinuitas operasi instalasi uji terbang dan stasiun pengamat dirgantara 100 100
PROGRAM
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa
Rancang bangun pesawat nir awak, ramjet 1. Jumlah jenis pesawat nir awak dan dan diseminasi pemanfaatan teknologi propulsi jet yang dikembangkan dirgantara 2. Jumlah pesawat nir awak dan ramjet yang di uji terbang 3. Jumlah sistem ground segment pesawat nir awak dan pesawat ramjet yang dikembangkan 4. Jumlah Doktek Spinoff Teknologi Penerbangan
LAPAN
143,3
1 2
1. Jumlah penelitian dan pengembangan teknologi penginderaan jauh 2. Jumlah doktek kajian sistem satelit multimisi (Sistem Akuisisi Data NPP/ NPOESS, LDCM, Arsitektur system Pengolahan Data Satelit Mulitimissi) 3. % Jumlah data yang terdistibusi 4. Jumlah modul Pengolahan citra berbasis Open Source
LAPAN
93,9
80
80 1
II.M-32
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
f. Akuisisi dan pengo lahan data satelit penginderaan jauh sumber daya alam serta pelayanan pengguna Kontinuitas operasi sistem stasiun bumi satelit penginderaan jauh sumber daya alam Parepare untuk mendukung pelayanan kepada pengguna 1. % Keberhasilan akuisisi data sa-telit penginderaan jauh multi misi 2. % Jumlah near real time catalog metadata tepat waktu 3. Jumlah kegiatan pelayanan teknis kepada pengguna untuk kawasan Indonesia Tengah 4. % integrasi sub Sistem stasiun bumi dan Uji coba operasi Akuisisi da ta NPP/ NPOESS, Landsat 8 g. Ops. stasiun bumi penginderaan jauh cuaca, stasiun pengamat geomagnet, meteor, dan atmosfer dan Stasiun Telemetri Tracking Commands (TTC) dan pelayanan pengguna (BIAK) Kontinuitas operasi stasiun bumi satelit peng inderaan jauh cuaca Biak untuk mendukung pelayanan kepada pengguna 1. % Kontinuitas operasi stasiun bumi penginderaan jauh cuaca, stasiun pengamat geomagnet, meteo dan atmosfer serta TTC 2. Jumlah kegiatan pelayanan teknis kepada pengguna untuk kawasan Indonesia Timur 95% 100 95% 100
PROGRAM
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa
50
95
95
LAPAN
25,9
II.M-33
BIDANG PEMBANGUNAN: ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI PRIORITAS BIDANG: PENGUASAAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK (P3-IPTEK) FOKUS PRIORITAS SASARAN TARGET /KEGIATAN NO (Hasil Outcomes/Output yang INDIKATOR PRIORITAS diharapkan) 2014 2010
h. Pengembangan Pemanfaatan Penginderaan Jauh Pemanfaatan data satelit untuk pemantauan sumber daya lahan dan kondisi lingkungan 1. Jumlah penelitian dan pemanfaatan teknologi penginderaan jauh 2. % kelengkapan data satelit lingkungan dan cuaca wilayah Indonesia 3. Jumlah jenis informasi spasial penginderaan jauh yang dapat diakses terkait pemantauan dan sumber daya alam, mitigasi bencana dan hankam 4. Jumlah basis data spasial penutup dan penggunaan lahan (satuan Propinsi ) 5. % Downtime Operasi Penyajian Info mitigasi bencana dan Inventarisasi SDAL 5 6
PROGRAM
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa
96
100
15
TOTAL
3.612,1
II.M-34
TABEL 2.2 RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG SARANA DAN PRASARANA BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar)
2010
2014
PRIORITAS BIDANG 1 : Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan
A PENINGKATAN PELAYANAN INFRASTRUKTUR SESUAI STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SUMBER DAYA AIR Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Terjaminnya ketersediaan infrastruktur dasar sesuai dengan tingkat kinerja yang telah ditetapkan Presentase tingkat pelayanan sarana dan prasarana
175.544,2
175.544,2
I 1
Meningkatnya layanan prasarana air baku dengan kapasitas 43.4 m3/det dan terjaganya layanan air baku dengan kapasitas 44.8 m3/det
Kapasitas air baku yang ditingkatkan sebesar 43,4 m3/det Kapasitas parasarana air baku yang direhabilitasi sebesar 12,3 m3/det Kapasitas prasarana air baku yang terjaga sebesar total 44,8 m3/det
K)
K)
K)
II.M-1
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 92.886,8 53.757,1 47.545,9
2010
2014
II 1
TRANSPORTASI Prasarana Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Terjaganya kualitas jalan dan Peningkatan Kapasitas Jalan jembatan sepanjang 171.695 dan Jembatan Nasional Km
31.227,80 Km
Jumlah jalan yang dipreservasi sepanjang 171.695 Km Jumlah jembatan yang dipreservasi sepanjang 602.944,40 Meter Jumlah dokuen NSPK dan SPM yang disusun 90 persen
K)
Penyelengaraan Jalan
118.837,54 Meter
K)
5.426,1
Penyiapan standar pedoman, penyusunan desain supervisi dan keselamatan jalan serta pengelolaan peralatan bahan jalan/jembatan Perhubungan Darat Manajemen & Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat
Meningkatnya kualitas standar Jumlah dokuen NSPK dan SPM yang dan pedoman teknis disusun penyelenggaraan jalan 90% per tahun
90%
Penyelengaraan Jalan
785,1
Tersusunnya 100% Road Map Rencana Induk Keselamatan Lalu lintas to Zero Accident Jalan; Rencana Induk Keselamatan Lalu Lintas SDP
1 Paket
5 Paket
K)
Kemen. Perhubungan
4.290,7 100,4
II.M-2
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 231,7
2010
2014
Terselenggaranya kegiatan keselamatan transportasi darat (sosialisasi; penyusunan pedoman teknis keselamatan transportasi darat; monitoring & evaluasi keselamatan transportasi darat; ) 2 Pembangunan & Pengelolaan Tersusunnya 100% Road Map Terpasangnya fasilitas keselamatan Prasarana dan Fasilitas Lalu to Zero Accident LLAJ Lintas Angkutan Jalan
1 Paket
5 Paket
K)
Marka; guardrail; Rambu Lalu Lintas,RPPJ Tiang F, RPPJ Portal, Trafffic Light; warning light; delineator; paku jalan; cermin tikungan; Rubber Cone; Rubber Strip, VMS, LPJU dan fasilitas keselamatan LLAJ lainnya
Marka; guardrail; Rambu Lalu Lintas,RPPJ Tiang F, RPPJ Portal, Trafffic Light; warning light; delineator; paku jalan; cermin tikungan; Rubber Cone; Rubber Strip, VMS, LPJU dan fasilitas keselamatan LLAJ lainnya 60 buah mekanis & 20 mobile 5 Paket
K)
Kemen. Perhubungan
1.489,6
Pembangunan Alat Pengujian Kendaraan Bermotor Pengembangan Sistem Uji Sertifikasi / Tipe
11 Mekanis 1 paket
K)
167,0 312,5
K)
II.M-3
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 201,5
2010
2014
Sistem Informasi Angkutan Jalan 1 Pkt, Prasarana Fasilitas Pengendalian Operasional 1 Pkt, RTTMC 1 Pkt, Stiker Pelayanan Angkutan 1 Pkt; Driving Simulator 1 Pkt; Pengemb Data & Informasi Hubdat 1 Pkt; Pembangunan Sistem Informasi Hubdat 1 Pkt
Sistem Informasi Angkutan Jalan 5 Pkt, Prasarana Fasilitas Pengendalian Operasional 5 Pkt, RTTMC 5 Pkt, Stiker Pelayanan Angkutan 5 Pkt; Driving Simulator 5 Pkt; Pengemb Data & Informasi Hubdat 5 Pkt; Pembangunan Sistem Informasi Hubdat 5 Pkt
K)
Penataan Manajemen & Rekayasa Lalu Lintas Prasarana LLAJ Daerah/Kawasan Perbatasan Jumlah pembangunan terminal transportasi jalan Jumlah pembangunan jembatan timbang
26 Paket 15 Lokasi -
K)
K)
K)
K)
II.M-4
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Peningkatan Prasarana/Sarana Angkutan Jalan INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 200,0 21,4
2010
2014
Jumlah Rehabilitasi Simpul LLAJ Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ Jumlah Peningkatan Fasilitas Pendukung LLAJ Kontingensi Bencana Alam Jumlah Alat Kinerja Angkutan Jalan
1 Paket -
5 Paket 4 Paket
K)
K)
K)
K) K) K)
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Jalan yang terlayani Jumlah Bus Perintis Jumlah Paket Penunjang Operasional Keperintisan
37 unit -
K)
200,3 13,7
K)
II.M-5
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 5.074,1 321,8 391,6
2010
2014
Perkeretaapian Pembangunan dan l l pengelolaan bid bidang keselamatan dan teknik sarana
110 unit kereta ekonomi (t k (termasuk KPM3) 72 paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian
Jumlah lokomotif, KRD, KRL, KRDE yang dib dibangun Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian
22 unit 11 paket
238,65 km jalur KA Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan 53 Jembatan KA fasilitas pendukung kereta api 128 paket peningkatan persinyalan 49 paket peningkatan telekomunikasi 206 unit peningkatan fasilitas pintu perlintasan sebidang
Panjang km jalur KA yang direhabilitasi Jumlah unit jembatan KA yang direhabilitasi Jumlah paket pekerjaan peningkatan persinyalan Jumlah paket pekerjaan peningkatan telekomunikasi Jumlah unit peningkatan fasilitas pintu perlintasan sebidang
13,06 km 16 Paket
110 unit kereta k i ekonomi 72 paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian 238,65 km jalur KA 53 Jembatan KA 128 paket peningkatan persinyalan 49 paket peningkatan telekomunikasi 206 unit peningkatan fasilitas pintu perlintasan sebidang
K)
K)
Kemen. P h b Perhubungan
K)
K)
Kemen. Perhubungan
K)
13 unit
K)
450,0 359,0
K)
II.M-6
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 73 paket Pembangunan/rehabilitasi bangunan operasional Perhubungan Laut Pengelolaan dan Terbangunnya sarana bantu penyelenggaraan kegiatan di navigasi pelayaran terdiri 93 bidang Kenavigasian menara suar; 185 rambu suar; 153 pelampung suar; Terbangunnya dan Meningkatnya SBNP di wilayah Indonesia sebanyak 71 tower mensu, 215 unit lampu suar, 50 unit buoy Tersedianya 922 unit suku cadang SBNP Terbangunnya gedung SROP dan sistem telekomunikasi pelayaran sebanyak 188 SROP INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 455,8
2010
2014
19 paket
73 paket Pembangunan/rehabili tasi bangunan operasional SBNPterdiri 93 menara suar; 185 rambu suar; 153 pelampung suar; SBNP sebanyak 71 tower mensu, 215 unit lampu suar, 50 unit buoy 922 unit suku cadang SBNP 188 SROP
K)
18; 23; 30
K)
Kemen. Perhubungan
12.863,5 1.127,6
567,8
170 42
K)
154,0 588,1
K)
200
K)
54,0
II.M-7
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) paket INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1.025,0
2010
2014
Terpasangnya 39 paket Vessel Traffic Services di Selat Sunda, Lombok Selat Malaka, ALKI Malaka Lombok, lainnya Tersedianya 22 unit Suku Cadang SROP Tersedianya 10 unit CCTV Tersedianya 15 unit AIS Terbangunnya 7 dermaga kapal kenavigasian Tersedianya 15 unit kapal inspeksi navigasi Tersedianya 93 unit kapal Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di patroli KPLP Bidang Penjagaan Laut dan Pantai Pengelolaan dan Tersedianya 29 unit kapal Penyelenggaraan kegiatan di Marine Surveyor bidang Perkapalan dan Kepelautan
15
39 paket VTS
K)
5 5 7 2 1 22
K)
44,0 18,0 11,3 55,0 120,0 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut Kemen. Perhubungan 1.516,0
K) K) K)
K)
K)
unit
29 unit
K)
Kemen. Perhubungan
23,9
II.M-8
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Unit unit Trayek INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Perhubungan TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1.493,8 1 300 0 1.300,0 2.135,0
2010
2014
Tersedianya 32 unit kapal penumpang Tersedianya 2 unit kapal perintis Tersedianya 76 Trayek subsidi perintis angkutan laut di 17 propinsi Pengelolaan dan Terjaganya alur pelayaran Penyelenggaraan kegiatan di melalui pengerukan 61,7 juta bidang Pelabuhan dan m3 sedimen Pengerukan Pengelolaan dan Meningkatnya jumlah dan Penyelenggaraan kegiatan di kapasitas 150 Pelabuhan bidang Pelabuhan dan perintis Pengerukan Perhubungan Udara Pelayanan Angkutan Udara 115 rute perintis Perintis 19.006 drum BBM
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
2 60
K)
K)
6,3
K)
Kemen. Perhubungan
880,0
30 Lokasi
150 lokasi
K)
1.750,0
118 3.766
Kemen. Perhubungan
II.M-9
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 2.496 paket 3 170 paket 3.170 1.170 paket 3 Pembangunan, rehabilitasi 205 paket Bandara dan pemeliharaan Prasarana 28 paket bandara Bandar Udara INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Perhubungan TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 36,4 40 0 40,0 14,7 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kemen. Perhubungan 6.976,3 1.066,1
2010
2014
Jumlah audit Jumlah surveillance Jumlah inspection Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana Jumlah bandar udara baru yang dibangun Jumlah fasilitas navigasi yang dibangun dan yang direhabilitasi
2.496 paket 3 170 paket 3.170 1.170 paket 205 paket Bandara 28 paket bandara
K)
K)
K)
K)
1 paket bandara 4 Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Navigasi Penerbangan Pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Keamanan Penerbangan 412 Paket 53 Unit 304 Set 1.423 Paket 522 Unit 1020 Set
1 paket bandara 412 Paket 53 Unit 304 Set 1.423 Paket 522 Unit 1020 Set
K) K) K)
1.861,7 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kemen. Perhubungan 1.677,0 398,5 156,0 865,3 174,7 12,7
K) K) K)
II.M-10
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 57.000 Kg 193.000 Liter 6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara 3 unit pesawat udara kalibrasi termasuk console (FIS) kalibrasi Jumlah pesawat udara kalibrasi termasuk console (FIS) kalibrasi yang dibangun INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1,2 3,4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara Kemen. Perhubungan 443,3
2010
2014
11000 48000 1
K) K) K)
SAR Nasional Kegiatan Pengelolaan Sarana Optimalnya pengoperasian 7 dan Prasarana SAR unit BO-105 Tersedianya Helikopter type medium, 4 unit Tersedianya Rubber Boat 104 unit Tersedianya Rigid Inflatable Boat 50 unit Tersedianya Rescue Boat type 36, 27 unit Tersedianya Rescue Boat type40m, 10 unit Tersedianya Hovercraft 12 Unit Tersedianya Rescue Truck type 2, 8 unit Tersedianya Rescue Car / Rescue Jeep Tersedianya Rapid Deployment Vehicle 99 unit
paket unit unit unit unit unit unit unit unit unit
1 paket
1 paket 4 unit
K)
Basarnas
2.241,9 2.241,9 291,2 500,0 20,8 100,0 514,5 418,0 18,0 4,0 25,5 19,8
19 10 5
K)
K)
K)
K)
K)
K)
27 unit 99 unit
K)
K)
II.M-11
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Tersedianya lahan tanah dan dermaga kapal SAR, 5 paket 2 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan serta Pemasyarakatan SAR Kegiatan Pengelolaan Operasi dan Latihan SAR Kegiatan Pengelolaan Komunikasi SAR paket INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 87,4
2010
2014
1 paket
5 paket
K)
3 4
Terselenggaranya Pelatihan, paket pendidikan dan permasyarakatan SAR 12 Paket Terselenggaranya Operasi dan paket Latihan SAR Terselenggaranya Pengelolaan paket Komunikasi SAR
12
60 Paket
K)
18,5
12 11
65 Paket 55 Paket
K)
281,5 18,2
K)
II.M-12
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 59.778,9 Jumlah penyusunan NSPK bidang 2 paket, 80 kab/kota 5 paket 205 kab/kota paket paket, pengembangan permukiman Jumlah Strategi Pembangunan 50 207 kab/kota Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIK Jumlah Rencana Pengembangan 30 207 kab/kota Kawasan Permukiman (RPKP) Jumlah rencana tindak penanganan 95 207 kawasan kawasan kumuh perkotaan di kab/kota Jumlah peningkatan kemampuan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman 0 60 paket
K)
2010
2014
III 1
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Pengaturan Pembinaan 5 paket 205 kab/kota Pengaturan, Pembinaan, paket, Pengawasan dan 207 kab/kota Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman 207 kab/kota 207 kawasan
K)
83 0 83,0 292,0
K)
290,0 272,0
K)
60 paket
K)
26,0
II.M-13
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 207 kawasan 26 760 unit 26.760 INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1.358,0 3 330 0 3.330,0
2010
2014
Jumlah kawasan kumuh di perkotaan yang tertangani Jumlah satuan unit hunian Rumah Susun yang terbangun dan infrastruktur pendukungnya Jumlah kawasan perumahan bagi MBR Jumlah kawasan permukiman rawan bencana Jumlah kawasan perdesaan potensial / agropolitan yang tertangani Jumlah kawasan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi dan sosial Jumlah peningkatan lingkungan hunian untuk masyarakat yang tinggal di pulau kecil, desa tertinggal dan terpencil
95 3960
K)
K)
104 3 55 50
K)
K)
K)
K)
8.803 desa
1500
8.803 desa
K)
2.800,0
II.M-14
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 102 kawasan INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 259,0
2010
2014
Jumlah kawasan yang mengalami peningkatan kualitas lingkungan di kawasan perbatasan dan pulau kecil terluar Pengaturan, Pembinaan, Dan 37 NSPK Jumlah NSPK bidang Penataan Pengawasan Dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan Bangunan Dan Lingkungan NSPK di 226 kab/kota, RTBL Jumlah pendampingan penyusunan di 193 kab/kota, RISPK di 125 NSPK bidang penataan bangunan dan Termasuk Pengelolaan lingkungan oleh Pemda Gedung Dan Rumah Negara, kab/kota dan 155 kawasan, RTH di 213 kab/kota, Rencana serta Penyelenggaraan Tindak Pengembangan Pembangunan Bangunan Kawasan Permukiman Gedung dan Penataan Tradisional dan Bersejarah Kawasan/Lingkungan Permukiman
39
102 kawasan
K)
7 NSPK di 32 kab/kota, RTBL di 32 kab/kota, RISPK di 41 kab/kota dan 32 kawasan, RTH di 33 kab/kota, Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah di 33 kawasan 33
37 NSPK NSPK di 226 kab/kota, RTBL di 193 kab/kota, RISPK di 125 kab/kota dan 155 kawasan, RTH di 213 kab/kota, Rencana Tindak Pengembangan Kawasan Permukiman Tradisional dan Bersejarah 33 propinsi
K)
K)
19,0 496,0
33 propinsi
Jumlah propinsi yang mendapatkan pembinaan peningkatan kualitas penyelenggaraan bangunan gedung
317,0
II.M-15
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 65 kab/kota INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 238,0
2010
2014
111 kab/kota
128 kab/kota
Jumlah kab/kota yang mendapat pemeliharaan gedung negara yang bersejarah Jumlah kab/kota yang mendapat manfaat pengembangan sarana dan prasarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran Jumlah kab/kota yang mendapatkan peningkatan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan kelengkapan aksesibilitas pada bangunan gedung Jumlah kawasan yang meningkat kualitasnya Jumlah kawasan yang mengalami peningkatan kualitas ruang terbuka hijau pada lingkungan permukiman Jumlah kawasan yang mengalami peningkatan kualitas lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah
65 kab/kota
K)
111 kab/kota
K)
329,0
10
128 kab/kota
K)
43,0
32 39
K)
1.137,0 562,0
K)
160 kawasan
65
160 kawasan
K)
400,0
II.M-16
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 33 Propinsi 21 984 kel/des 21.984 INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 160,0 5 943 0 5.943,0
2010
2014
Pengaturan, Pembinaan, 75 buah NSPK Pengawasan, Pengembangan Sumber Pembiayaan Dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur Sanitasi Dan 426 Bantek, Bintek, dan Persampahan pendampingan SSK
Jumlah propinsi yang mendapatkan PIP2B Jumlah kel/des yang mendapatkan pendampingan pemberdayaan masyarakat PNPM-P2KP Jumlah NSPK untuk pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan yang tersusun
22 9556
K)
K)
3 NSPK air limbah; 2 25 NSPK air limbah; NSPK drainase; 3 20 NSPK drainase; 30 NSPK persampahan NSPK persampahan
K)
67,7
Jumlah Bantek, Bintek, dan pendampingan (SSK pengelolaan air limbah, drainase, dan persampahan
65 paket diklat
Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis pengelolaan sanitasi lingkungan dan persampahan
34 Bantek, Bintek, 226 Bantek, Bintek, dan pendampingan dan pendampingan (SSK air limbah; 8 (SSK air limbah; 50 Bantek, Bintek, dan Bantek, Bintek, dan pendampingan (SSK pendampingan (SSK drainase; 22 Bantek, drainase; 150 Bantek, Bintek, dan Bintek, dan pendampingan (SSK pendampingan (SSK persampahan persampahan 6 paket diklat 35 paket diklat pengelolaan air pengelolaan air limbah; 2 paket diklat limbah; 15 paket pengelolaan drainase; diklat pengelolaan 2 paket diklat drainase; 15 paket pengelolaan diklat pengelolaan persampahan persampahan
K)
644,7
K)
129,5
II.M-17
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 426 kegiatan monev INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 54,9
2010
2014
Jumlah monev kinerja pengembangan air 34 kegiatan monev air 226 kegiatan monev limbah, drainase, dan persampahan limbah; 7 kegiatan air limbah; 50 monev drainase; 21 kegiatan monev kegiatan monev drainase; 150 kegiatan persampahan monev persampahan Jumlah fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pola investasi bidang persampahan melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat 2 kegiatan fasilitasi 15 kegiatan fasilitasi
K)
15 kegiatan fasilitasi pengembangan sumber pembiayaan dan pengembangan pola ivestasi persampahan peningkatan pelayanan air limbah di 221 kab/kota
K)
15,0
Pembangunan prasarana dan sarana air 11 kab/kota sistem off- 11 kab/kota sistem off-K) limbah dengan sistem off-site dan on-site site; 30 kab/kota site; 210 kab/kota sistem on-site sistem on-site
4.458,0
II.M-18
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) penanganan drainase di 50 kab/kota (4.600 Ha) peningkatan TPA di 210 kab/kota, sarana pengumpul sampah sebanyak 250 unit, persampahan terpadu 3R di 250 lokasi INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 3.204,0 5 500 0 5.500,0
2010
2014
Pembangunan drainase perkotaan Peningkatan/pembangunan TPA, TPA prasarana pengumpulan sampah dan persampahan terpadu 3R
26 kab/kota
50 kab/kota
K)
55 kab/kota 210 kab/kota peningkatan TPA dan peningkatan TPA, 50 lokasi persampahan 250 unit pengumpul terpadu 3R sampah dan 250 lokasi persampahan terpadu 3R Pengaturan, Pembinaan, peningkatan pelayanan air Jumlah desa, kawasan MBR 1.472 desa, 74 4.650 desa, 577 Pengawasan, Pengembangan minum di 4.650 desa, 577 perkotaan,IKK, dan kawasan khusus kawasan MBR kawasan MBR Sumber Pembiayaan dan Pola kawasan MBR perkotaan, 820 (pemekaran, pulau terluar, perbatasan, perkotaan, 144 IKK, perkotaan, 820 IKK, Investasi, serta IKK, 100 kawasan khusus terpencil, dan KAPET) yang terfasilitasi 18 kawasan khusus, 100 kawasan khusus Pengembangan Sistem (pemekaran, pulau terluar, dan 13 kawasan (pemekaran, pulau Penyediaan Air Minum perbatasan, terpencil, dan pelabuhan perikanan terluar, perbatasan, KAPET), dan 53 kawasan terpencil, dan pelabuhan perikanan KAPET), dan 53 kawasan pelabuhan perikanan pembinaan bagi 185 PDAM dan 225 non-PDAM Jumlah PDAM dan non-PDAM yang memperoleh pembinaan pembinaan 35 PDAM pembinaan 185 dan 30 non-PDAM PDAM dan 225 nonPDAM
K)
K)
10.810,0
K)
996,0
II.M-19
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Rencana Induk SPAM di 200 kab/kota diklat bagi penyelenggara air minum di 100 kab/kota dan monev di 299 kab/kota 22 NSPK air minum dan NSPK dalam Perda di 100 kab/kota INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 209,0 83 0 83,0
2010
2014
Jumlah Rencana Induk SPAM yang telah ditetapkan Jumlah penyelenggaraan pelatihan (Diklat) teknis dan jumlah monev pengembangan air minum Jumlah NSPK tersusun dan jumlah kab/kota yang menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai NSPK
200 kab/kota 100 kab/kota 299 kab/kota, kab/kota 22 NSPK air minum dan NSPK dalam Perda di 100 kab/kota
K)
K)
K)
104,0
fasilitasi pinjaman bank bagi Jumlah laporan pra studi kelayakan KPS 20 PDAM terfasilitasi fasilitasi pinjaman K) 107 PDAM, prastudi KPS di dan studi alternatif pembiayaan pinjaman bank, 3 bank bagi 107 23 PDAM, dan 9 laporan studi PDAM prastudi KPS PDAM, prastudi KPS alternatif pembiayaan di 23 PDAM, dan 9 pengembangan SPAM laporan studi alternatif pembiayaan pengembangan SPAM kampanye hemat air di 32 Jumlah aktivitas reuse/daur ulang air, provinsi dan percontohan reuse jumlah provinsi yang melakukan dan daur ulang air limbah di 8 kampanye lokasi 32 provinsi 32 provinsi dan 8 lokasi
K)
71,0
74,0
II.M-20
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 380 twin block INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenneg Perumahan Rakyat Kemenneg Perumahan Rakyat Kemenneg Perumahan Rakyat Kemenneg Perumahan Rakyat TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 4.560,0
2010
2014
100
380
K)
Fasilitasi dan stimulasi 50.000 unit pembangunan perumahan swadaya Fasilitasi dan stimulasi 50.000 unit peningkatan kualitas perumahan swadaya Fasilitasi pembangunan PSU 700.000 unit kawasan perumahan dan permukiman Fasilitasi pembangunan PSU 50.000 unit perumahan swadaya Fasilitasi dan Stimulasi Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh 655 Ha
Jumlah fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya Jumlah fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana dan utilitas kawasan perumahan dan permukiman Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana dan utilitas perumahan swadaya Jumlah permukiman kumuh yang terfasilitasi
7500
50000
K)
7500
50000
K)
90374
700000
K)
Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman
536,3
286,3
4.375,0
7500
50000
K)
236,3
10
50
655
K)
1.043,0
II.M-21
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 30.000 unit INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenneg Perumahan Rakyat TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 12,0
2010
2014
11
Jumlah unit lahan dan bangunan rumah yang terfasilitasi pra-sertifikasi dan pendampingan pasca sertifikasi Jumlah rumah khusus terbangun
30000
K)
Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Perumahan dan Permukiman
12
5.000 unit
250
5000
K)
259,7
13
Pengembangan Kebijakan 20 peraturan perundangan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Perumahan dan Permukiman 10 peraturan perundangan Pengembangan Kebijakan dan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman bantuan subsidi perumahan 685.000 unit
20
K)
802,6
14
10
K)
Pengembangan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman Pengembangan Pembiayaan Perumahan dan Permukiman
412,0
15
200000
658000
K)
PM
II.M-22
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 4.160,1 Penambahan jaringan gas kota (kota/sambungan rumah) Pembangunan kilang mini plant LPG Pembangunan unit pengolahan Biofuel dalam rangka pembentukan DME di desa terpilih (desa) Jumlah laporan kapasitas dalam negeri (cadangan strategis, penyimpanan, pengkutan, dan produksi) Pemenuhan BBM dalam negeri untuk Indonesia bagian timur Laporan penggunaan BBN dalam pemakaian Bahan Bakar total Jumlah laporan Desa Mandiri Energi berbasis BBN (pengawasan, pembinaan dan pengembangan DME) Jumlah laporan penjualan hasil olahan migas Jumlah laporan kelangkaan pendistribusian LPG 3 kg (PSO) ke seluruh Indonesia 3/16000 1 Kajian 8 19/80000 2 kajian/1 kilang miniplant LPG 40
K)
2010
2014
IV 1 1.
ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Kapasitas, Penyelenggaraan Usaha Hilir kehandalan dan efisiensi Minyak dan Gas Bumi infrastruktur sistem penyediaan bahan bakar dan bahan baku industri
K)
KESDM
K)
5 lap
25 lap
K)
16,6
K)
K)
K)
3 lap 3 lap
15 lap 9 lap
K)
15,6 11,1
K)
II.M-23
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 12,7 35 5 35,5 30,1
2010
2014
Jumlah laporan penambahan kapasitas Depot Jumlah laporan Indeks kepuasan konsumen bahan bakar Jumlah laporan penyelengaraan Usaha Hilir Migas (Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga) Jumlah rekomendasi pemantauan realisasi ekspor minyak dan evaluasi stok minyak mentah Jumlah pelanggaran regulasi usaha hilir (Sosialisasi dan menyusun peraturan, pameran) Laporan prosentase penghematan BBM Bersubsidi
K)
K)
K)
2 lap
10 lap
K)
8,5
1 pkt
5 pkt
K)
10,6
2 lap
10 lap
K)
15,7
II.M-24
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 20,1 Pengelolaan KESDM dan DAK Listrik danPemanfaatan Energi dan DAK 69 0 69,0 ditambah DAK 492,6 ditambah DAK 0,0 dari DAK 0,0 dariDAK Pengelolaan Listrik danPemanfaatan Energi KESDM 300,0 30,0 115,4
2010
2014
2 2.
Penyediaan dan Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Pelaksanaan Konservasi Energi
Laporan prosentase pengalihan pemakaian minyak tanah ke LPG Terwujudnya penyediaan dan Kapasitas terpasang pembangkit pengelolaan energi baru listrikdari sumber energi mikro hidro terbarukan dan konservasi (MW) Kapasitas terpasang pembangkit listrik energi dari sumber energi surya (MWp) Kapasitas terpasang pembangkit listrik dari sumber energi angin (MW) Kapasitas pembangkit dari sumber energi biomassa (MW) Jumlah desa mandiri energi (desa) Jumlah studi kelayakan dan pilot project energi laut (studi & pilot) Jumlah gedung dan industri yang menerima layanan audit energi (objeK Jumlah regulasi bidang (energi baru terbarukan, efisiensi energi)(buah)
1 lap 1 53 1,53
5 lap 46 17 46,17
K)
K)
3,55
102,10
K)
0,00
21,67
K)
0 50 1 studi 185
K)
K) K)
K)
22
K)
13,1
II.M-25
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 125,0
2010
2014
Tingkat kepedulian masyarakat terhadap pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (indeks) Jumlah peserta bimbingan teknis energi baru terbarukan (orang) Jumlah fasilitas energi baru terbarukan yang sudah dikembangkan secara komersial (unit) Jumlah jenis peralatan pemanfaat tenaga listrik yang menerapkan labelisasi hemat energi (buah) Jumlah manager energi dan auditor energi yang bersertifikat (orang) Jumlah peserta bimbingan teknis konservasi energi Tingkat kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan konservasi energi (indeks) Jumlah pemanfaatan biomassa untuk rumah tangga (laporan)
50
50
180 10
900 50
K)
5,0 5,0
K)
11
K)
1,8
170 50
350 850 70
K)
K)
K)
1 lap
5 lap
K)
17,0
II.M-26
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Pengaturan penyediaan dan pendistribusian BBM INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT KESDM TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 61,2
2010
2014
3.
Jumlah Badan Usaha yang mendapatkan Nomor Registrasi Usaha (NRU) dari BPH Migas Jumlah pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM
60 Badan usaha
320 lap
K)
Jumlah Penetapan Wilayah Distribusi Niaga (WDN)jenis BBM tertentu Jumlah pengawasan infrastruktur penyediaan BBM Nasional Jumlah MoU BPH Migas dengan Pemda
K)
K)
K)
Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa
K)
51,0 489,8 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa KESDM 17,2
4.
Pengaturan, penetapan dan pengawasan pada kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa
Pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM Pengaturan pada kegiatan Jumlah peraturan Pengaturan Akses usaha pengangkutan Gas Bumi (Access Arrangement) pada Ruas melalui pipa Transmisi dan/ atau Wilayah Jaringan Distribusi Milik Badan Usaha
K)
K)
Jumlah Lelang Ruas Transmisi Dan Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus
2 Ruas 4 WJD
20 ruas 30 WJD
K)
19,4
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 16,8 12 8 12,8
2010
2014
Jumlah Kajian Keekonomian Pembentukan Kota Gas Penetapan pada kegiatan usaha Jumlah ketetapan tarif pengangkutan pengangkutan Gas Bumi Gas Bumi melalui pipa yang wajar dan melalui pipa efisien untuk pengguna pipa (Shipper) ruas transmisi Jumlah wilayah untuk penetapan harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan pelanggan kecil Jumlah Pemberian HK Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Pengawasan pada kegiatan Jumlah Pelanggaran Penerapan Harga usaha pengangkutan Gas Bumi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan untuk RT dan PK Pelanggan Kecil Jumlah Pelanggaran Akun Pengaturan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
K)
K)
11 Wilayah
65 wilayah
K)
12,1
K)
12,1
10,2
0 Pelanggaran
0 pelanggaran
6,6
II.M-28
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 7,7
2010
2014
Jumlah Pelanggaran Penerapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Jumlah Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas Bumi melalui pipa V KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Kegiatan Prioritas Nasional Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
0 Pelanggaran
0 pelanggaran
2 Badan Usaha
20 Badan usaha
K)
9,7
7.367,1
Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi Prosentase desa yang dilayani akses internet Prosentase ibukota provinsi yang terhubung dengan jaringan serat optik Prosentase ibukota kab/kota yang terhubung secara broadband
Kemenkominfo
7.367,1
25 persen
75 persen
II.M-29
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar)
2010
2014
Prosentase ibukota provinsi yang memiliki regional internet exchange Prosentase ibukota provinsi yang memiliki international internet exchange Jumlah Desa Informasi yang dilengkapi radio komunitas Prosentase kantor pos cabang luar kota penerima PSO
10 persen 10 persen
500 desa 2515 kpclk PT Pos Indonesia (BA 62) TVRI, RRI (BA 69) PM
Penyediaan jasa pos universal Layanan pos universal (PSO) Penyediaan layanan penyiaran Jangkauan layanan TVRI dan Lembaga Penyiaran Publik RRI Nasional BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO (BPLS) Perencanaan operasi luapan lumpur
Prosentase jangkauan layanan TVRI dan 60 persen (TVRI), 85 88 persen (TVRI), 88 RRI persen (RRI) persen (RRI)
PM
VI
5.001,9
Meningkatnya kualitas penyusunan perencanaan pengaliran luapan lumpur ke Kali Porong Terlaksananya pengaliran luapan lumpur ke Kali Porong
K) K)
Penanggulangan Bencana Lumpur Sidoarjo Penanggulangan Bencana Lumpur Sidoarjo Penanggulangan Bencana Lumpur Sidoarjo
BPLS
4,5 3,1
K)
BPLS
800,4
Meningkatnya kemampuan Pemantauan dan penanganan mitigasi penyediaan data dan informasi fenomena geologi dan penanganan bencana geologi.
K)
BPLS
8,5
II.M-30
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT BPLS TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 14,1
2010
2014
Perencanaan dan pengelolaan Meningkatnya kualitas pemulihan sosial penyusunan rencana di bidang sosial kemasyarakatan Pengelolaan penanganan bantuan sosial Terselenggaranya bantuan sosial kemasyarakatan warga terdampak akibat semburan dan luapan lumpur Sidoarjo
K)
Bantuan sosial yang berupa bantuan kontrak rumah a) warga 3 desa (Besuki, Kedungcangkring, Pejarakan) b) warga 9 RT (Jatirejo, Siring, Mindi) c) warga di luar PAT 1.666 KK/ 6.094 jiwa 900 KK/ 2.970 jiwa 6.664 KK/24.376 jiwa
K)
BPLS
97,8 17,9
K)
9,4 62,4
K)
II.M-31
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT BPLS TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 340,9
2010
2014
Peningkatan dan pengelolaan Terlaksananya perlindungan Pembayaran jual beli tanah dan perlindungan sosial sosial terhadap warga bangunan di 3 desa terdampak akibat semburan dan Pembayaran jual beli tanah dan luapan lumpur Sidoarjo bangunan diluar peta area terdampak
1,800 bidang
5.400 bidang
K)
535 ha
K)
3.723,3
Prioritas Bidang 2: Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional
B DUKUNGAN INFRASTRUKTUR BAGI PENINGKATAN DAYA SAING SEKTOR RIIL SUMBER DAYA AIR Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya Percepatan peningkatan Presentase peningkatan kapasitas dan pelayanan sarana dan prasarana kuantitas pelayanan sarana dan prasarana yang mendukung sektor riil
257.039,7
257.039,7
I 1
Meningkatnya ketersediaan dan Jumlah waduk dan embung/situ yang terjaganya kelestarian air dibangun sebanyak 12 waduk dan 158 dengan kapasitas 12 miliar m3 embung/situ
Jumlah waduk, embung/situ yang direhabilitasi sebanyak 29 waduk dan 298 embung/situ
1 waduk selesai dibangun; 5 waduk dalam pelaksanaan pembangunan; 20 embung/situ selesai dibangun 2 waduk selesai di rehabilitasi, 9 waduk dalam pelaksanaan rehabilitasi dan 37 embung/situ selesai direhabilitasi
11 waduk selesai dibangun; 1 waduk dalam pelaksanaan pembangunan; 158 embung/situ selesai dibangun 29 waduk selesai di rehabilitasi, dan 298 embung/situ selesai direhabilitasi
K)
53.220,1 6.481,3
K)
1.845,3
II.M-32
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1.320,0
2010
2014
Jumlah waduk/embung/situ yang dioperasikan dan dipelihara sebanyak 182 waduk/embung/situ Jumlah kawasan sumber air yang di konservasi sebanyak 15 kawasan Terkendalinya bahaya banjir, meningkat dan terjaganya ketersediaan air di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Jumlah waduk yang dibangun di DAS Bengawan Solo (7 waduk )
645,0
1 Waduk Bendo (Ponorogo) 1 Wadung Gondang (Sragen) Penyelesaian Waduk Gonggang 1 Waduk Kresek (Madiun) 1 Waduk Kedung Bendo (Pacitan)
1 Waduk Bendo (Ponorogo) 1 Wadung Gondang (Sragen) 1 Waduk Gonggang 1 Waduk Kresek (Madiun) 1 Waduk Kedung Bendo (Pacitan) 1 Waduk Kendang (Blora) 1 Waduk Pidekso Tertanganinya Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang
1 Waduk Pidekso Penanganan Sedimen Waduk Wonogiri dan Konservasi DAS Keduang
II.M-33
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 106,0
2010
2014
Rehabilitasi 7 (Waduk Terehabilitasi 7 Prijetan, Cengklik, (Waduk Prijetan, Tlogo Ngebel, Banjar Ngebel Cengklik Tlogo Cengklik, Anyar, Tlego Ngebel, Banjar Anyar, Sarangan, Kedung Tlego Sarangan, Uling, Gonggang) Kedung Uling, Gonggang) Rehabilitasi Embung / Waduk Lapangan terpeliharanya waduk di DAS Bengawan Operasi WS dan Solo Pemeliharaan Infrastruktur SDA Bengawan Solo terlaksananya konservasi di DAS Bengawan Solo Terehabilitasi Embung / Waduk Lapangan Terlaksananya operasi WS dan Pemeliharaan Infrastruktur SDA Bengawan Solo Terkonservasinya 2 Kali (Tirtomoyo & Kali Asin) Terkonservasinya arboretum Sumber Daya Air Bengawan Solo
105,0
180,0
130,0
60,0
II.M-34
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Meningkatnya dan terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada 2 55 juta hektar daerah 2,55 irigasi, 1,21 juta daerah rawa dan pemanfaatan air tanah untuk irigasi seluas 44,89 ribu hektar INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 22.129,0 2.924,5
2010
2014
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Luas layanan jaringan irigasi yang ditingkatkan (129,38 ribu hektar) (129 38 Luas layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi (1,34 juta hektar) Luas layanan jaringan irigasi yang dioperasikan dan dipelihara (2,315 juta hektar) Luas layanan jaringan rawa yang ditingkatkan (10 ribu hektar) Luas layanan jaringan rawa yang direhabilitasi (450 ribu hektar) Luas layanan jaringan rawa yang dioperasikan dan dipelihara (1,2 juta hektar) Jumlah sumur air tanah yang dibangun (70 sumur air tanah)
K)
K)
13.000,0 2.000,0
K)
77,0
II.M-35
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 615,8
2010
2014
Jumlah sumur air tanah yang direhabilitasi (1.875 sumur air tanah) untuk mengairi areal seluas 37.500 37 500 hektar Jumlah sumur air tanah yang dioperasikan dan dipelihara (2.192 sumur air tanah) untuk mengairi areal seluas 43.840 hektar Luas layanan jaringan tata air tambak yang dibangun / ditingkatkan (seluas 1.000 hektar) Luas layanan jaringan tata air tambak yang direhabilitasi (seluas 175 ribu hektar) Berkembangnya daerah irigasi dan drainase di DAS Bengawan Solo
K)
K)
219,2
1.000 hektar
1.000 hektar
7,5
4.000 hektar
175.000 hektar
K)
525,0
380,0
II.M-36
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Terlindunginya kawasan seluas 48,66 ribu hektar dari bahaya banjir dan terlindunginya kawasan pantai sepanjang 80 km dari abrasi pantai serta terkendalinya 16 juta m3 lahar gunung berapi/sedimen INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 15.465,6 2.508,6
2010
2014
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dibangun (216 km) Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi (386 km) Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dioperasikan dan dipelihara (2.000 km) untuk mengamankan kawasan seluas 35,7 ribu hektar Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dibangun (100 buah) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 16 juta m3
168 km
216 km
K)
139 km
386 km
K)
3.745,0
700 km
2.000 km
K)
927,5
28 buah
28 buah
116,5
II.M-37
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 145,0
2010
2014
Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang direhabilitasi (85 unit) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 6 juta m3 Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dioperasikan dan dipelihara (150 unit) untuk mengendalikan lahar/sedimen dengan volume 12 juta m3 Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun (30 km) Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi (50 km)
4 buah
85 buah
K)
10 buah
150 buah
K)
75,0
30 km
30 km
200,0
3 km
50 km
K)
278,5
II.M-38
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 50,0
2010
2014
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dipelihara (50 km ) Berfungsinya Banjir Kanal Timur dalam mengalirkan debit banjir untuk mengurangi daerah genangan akibat banjir di Jakarta Diselesaikannya pembangunan kanal timur paket 22 s/d 29 Diselesaikannya kegiatan supervisi konstruksi Banjir Kanal Timur Terbangunnya bangunan akhir / jetty di muara Banjir Kanal Timur Terbangunnya jalan inspeksi Terbangunnya perkuatan tebing Diselesaikannya normalisasi Kali Blencong Terbangunnya inlet Cakung Terbangunnya Saluran Gendong Terbangunnya Utilitas (PGN Jaktim, PLN Jaktim, TPJ) Terbangunnya Jembatan penyeberangan orang (BKT 226)
30 km
50 km
K)
7 paket 1 kegiatan
7 paket 1 kegiatan
613,7 5,7
II.M-39
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 5,1 2,2 41 8 41,8 7,3 0,9 28,2 Pengelolaan Sumber Daya Air Kemen. Pekerjaan Umum 40,0 50,0
2010
2014
Terbangunnya Jembatan BKT 207 Terbangunnya drain inlet T b k t b j Terbangunnya perkuatan bronjong Tebangunnya jalan oprit Diselesaikanya pekerjaan galian dan timbunan hulu Kali Sunter Diselesaikannya Pemasangan Grass Block Terkendalinya bahaya banjir di terbangunnya prasarana pengendali Daerah Aliran Sungai banjir Bengawan Solo
1 buah 2 buah 18 000 m3 18.000 3 2 buah 100 meter 23,5 meter pompa banjir di 5 lokasi kawasan retensi di 3 Sungai di Ponorogo 1 Bendung Gerak/Bojonegoro Barrage Jabung Ring Dike Remaining Works LSRIP-phase I pompa banjir di 5 lokasi kawasan retensi di 3 Sungai di Ponorogo 1 Bendung Gerak/Bojonegoro Barrage Jabung Ring Dike Remaining Works LSRIP-phase I
260,0
460,0 100,0
II.M-40
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 650,0 61 0 61,0 40,0
2010
2014
Bendung Gerak Bendung Gerak Sembayat Sembayat Tanggul Kota Ngawi Tanggul Kota Ngawi Pengaturan kawasan rawan banjir Bojonegoro Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo Pengaturan kawasan rawan banjir Bojonegoro Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo Tanggul Kiri Bengawan Solo Rengel-Centini pintu air Demangan
40,0
480,0
130,0
II.M-41
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 170,0
2010
2014
Normalisasi 3 Sungai Normalisasi 3 sungai (Kali Mungkung, Kali (Kali Mungkung, Kali Grompol dan Kali Grompol dan Kali Sawur) Sawur) Perbaikan dan Pengaturan Kali Madiun (KwadunganNgawi) Normalisasi Kali Normalisasi Kali Lamong Lamong Perbaikan Sungai Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu Bengawan Solo Hulu (Jurug-Sragen) (Jurug-Sragen) Rehabilitasi Pasca Banjir Kali Madiun II 1 TRANSPORTASI Prasarana Jalan Pelaksanaan Preservasi dan Meningkatnya kapasitas dan Peningkatan Kapasitas Jalan kualitas jalan sepanjang dan Jembatan Nasional 19.407,27 Km jalan nasional dan 26,957,83 meter jembatan Rehabilitasi Pasca Banjir Kali Madiun
540,0
1.100,0 2.005,0
120,0
Jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya (pelebaran) (Km) Jumlah jalan lingkar/bypass yang dibangun (Km) Jumlah jembatan yang bangun (meter) Jumlah flyover/underpass yang dibangun (meter) Jumlah jalan strategis di lintas Selatan Jawa, perbatasan, terpencil dan terluar yang dibangun (Km)
K)
K)
K)
K)
K)
II.M-42
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Pekerjaan Umum TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 8.815,0
2010
2014
Pembinaan Pelaksanaan Meningkatnya kapasitas jalan Preservasi dan Peningkatan tol sepanjang 120,35 Km Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Penyusunan kebijakan, dan anggaran serta evaluasi pelaksanaan program Pembinaan dan monitoring evaluasi pelaksanaan jalan dan jembatan wilayah barat Meningkatnya kualitas kebijakan, dan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan jalan 100% per tahun Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan jalan dan jembatan di wilayah barat 100% per tahun
5,05
120,35
K)
Penyelengaraan Jalan
100%
100%
Penyelengaraan Jalan
1.308,5
Jumlah kegiatan monitoring, evaluasi dan pembnaan pelaksanaan teknis jalan daerah wilayah barat
100%
100%
Penyelengaraan Jalan
1.046,8
Pembinaan dan monitoring evaluasi pelaksanaan jalan dan jembatan wilayah timur
Terlaksananya pembinaan dan Jumlah kegiatan monitoring, evaluasi fasilitasi penyelenggaraan jalan dan pembnaan pelaksanaan teknis jalan dan jembatan di wilayah timur daerah wilayah timur 100% per tahun
100%
100%
Penyelengaraan Jalan
1.046,8
II.M-43
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Meningkatnya kualitas tata kelola penyelenggaraan jalan 100% per tahun Terlaksananya pengaturan, pengusahaan dan pengawasan penyelenggaraan jalan tol 100% per tahun INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Pekerjaan Umum TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 523,4
2010
2014
Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya Direktorat Jenderal Bina Marga Penyelenggaraan jalan tol
100%
100%
Penyelengaraan Jalan
100%
100%
Penyelengaraan Jalan
523,4
Tersusunnya 100% rencana dan sistem transportasi dan evaluasi pelaksanaan program
Jumlah Rencana Induk angkutan perkotaan, rencana induk sistem informasi lalu lintas perkotaan, Laporan evaluasi, Terselenggarannya ATCS, Jumlah Fasilitas Keselamatan Transportasi Perkotaan,
1 Paket
15 Paket
K)
Kemen. Perhubungan
7.153,7 282,5
Terselenggaranya Transportasi Jumlah Pengembangan Bus Rapid Perkotaan Transit (BRT), Kota Percontohan, Kawasan Percontohan Jumlah Penyelenggaraan Transportasi Transportasi Ramah Ramah Lingkungan lingkungan
1 Paket
5 Paket
K)
379,2
1 Paket
5 Paket
K)
137,6
II.M-44
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Perhubungan TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 2.791,0 390 3 390,3 351,0 51,6
2010
2014
Pembangunan Sarana & Terbangunnya prasarana Prasarana Transportasi SDP transportasi Sungai Danau & dan pengelolaan prasarana Penyeberangan lalulintas SDP
Terbangunnya Sarana transportasi Sungai Danau & Penyeberangan Terbangunnya Fasilitas Keselamatan transportasi Sungai Danau & Penyeberangan Peningkatan Dermaga Penyeberangan Peningkatan Dermaga Sungai Danau
Jumlah Prasarana Dermaga Penyeberangan Jumlah Prasarana Dermaga Sungai & Danau Jumlah Break Water Dermaga Penyeberangan Pembangunan Bus Air
K)
K)
K)
K)
6 paket
175 paket
K)
36,2
Jumlah Dermaga Penyeberangan yang mengalami peningkatan Jumlah Dermaga Sungai Danau yang mengalami peningkatan
5 unit 14 Paket
92 unit 58 Paket
K)
111,5 68,4
K)
II.M-45
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Peningkatan Rambu Sungai & Danau Peningkatan Alur Pelayaran Pembangunan Sarana Keperintisan Pelayanan Keperintisan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Terselenggaranya kegiatan penunjang penyelenggaraan SDP 1 Perkeretaapian Pembangunan dan 1.396,19 km jalur KA pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api 534,32 km jalur KA 295 unit jembatan KA 954,43 km jalur KA baru/ jalur ganda, termasuk MRT dan Monorail INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 78,0 200 0 200,0 1.264,9 775,9
2010
2014
Jumlah Rambu Sungai Danau yang mengalami peningkatan Jumlah Alur Pelayaran yang mengalami peningkatan Jumlah Sarana Keperintisan yang mengalami peningkatan Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan yang terlayani Kegiatan penunjang penyelenggaraan SDP
K)
K)
K)
1 Paket
5 paket
K)
235,6
Panjang km jalur KA yang ditingkatkan kondisinya/keandalannya Panjang km jalur KA yang diaktifkan kembali (reaktivasi) Jumlah unit jembatan KA yang ditingkatkan Panjang km jalur KA baru yang dibangun termasuk jalur ganda
371,48 km
1.396,19 km jalur KA
K)
534,32 km jalur KA 295 unit jembatan KA 954,43 km jalur KA baru/ jalur ganda, termasuk MRT dan Monorail
K)
Kemen. Perhubungan
28.718,4 3.234,5
K)
K)
II.M-46
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) 2.457 km'sp material rel INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 2.847,6 1 247 5 1.247,5 2.088,4
2010
2014
1 364 unit wesel Jumlah unit pengadaan wesel 1.364 71 paket peningkatan Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan (diantaranya pelistrikan elektrifikasi sepanjang 289 km)
2.457 km'sp material rel 1 364 unit wesel 1.364 71 paket peningkatan pelistrikan (diantaranya elektrifikasi sepanjang 289 km) 148 paket pengadaan peralatan/fasilitas prasarana perkeretaapian 186 unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus) 25 unit modifikasi Sarana KA (KRL menjadi KRDE)
K)
K) K)
14 paket
K)
474,9
186 unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus) 25 unit modifikasi Sarana KA (KRL menjadi KRDE)
7 paket
K)
Kemen. Perhubungan
880,8
5 unit
K)
84,0
II.M-47
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 11.610,0 151,0
2010
2014
Perhubungan Laut Terselenggaranya National Pengelolaan dan P l k i t d l k i Penyelenggaraan kegiatan di Si l Wi d Single Window pada 14 lokasi bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Meningkatnya armada niaga pelayaran nasional Tersedianya Master Plan peningkatan perdagangan melalui laut Terselenggaranya Cargo Information System Terwujudnya Tatanan Pelabuhan,Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Induk Pelabuhan, serta Peraturan Perundangan Pelaksanaan
lokasi pelabuhan
14 lokasi
K)
Kemen. P h b Perhubungan
1 paket 1 paket
1.200,0 15,0
Paket Jumlah Peraturan Perundangan, peraturan pelaksanaan teknis, dan laporan kajian
1 2
K)
54,0 148,0
K)
II.M-48
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Perhubungan TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 4.792,0
2010
2014
Optimalnya fungsi Sarana dan Jumlah lokasi Pelabuhan yang fasilitas 23 pelabuhan strategis dibangun/ditingkatkan/direhab Lhoksemawe Teluk Bayur, Bayur Lhoksemawe, Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang, Batan, Tg.Pinang, Tg.Emas, Tg.Perak, Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan,Bitung,Makasar, Sorong, Ambon, Biak dan Jayapura.
3 Lokasi
23 pelabuhan strategis Lhoksemawe Teluk Lhoksemawe, Bayur, Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang, Batan, Tg.Pinang, Tg.Emas, Tg.Perak, Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan, Bitung, Makasar, Sorong, Ambon, Biak dan Jayapura. 1 lokasi 1 lokasi
K)
lokasi lokasi
1.500,0 2.000,0
II.M-49
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Meningkatnya kapasitas 125 pelabuhan non perintis INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemen. Perhubungan TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1.750,0
2010
2014
III 1.
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Migas Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen LPE
25 Lokasi
125 lokasi
K)
54.970,0 Meningkatkan pembinan, koordinasi dan dukungan teknis bagi Ditjen Migas secara optimal Pelayanan yang optimal baik administratif maupun teknis untuk mendukung pelaksanaan tupoksi Ditjen LPE Penggunaan Gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum perkotaan di Palembang Surabaya dan Balikpapan Jumlah aturan pendukung peraturan perundang-undangan bidang listrik dan pemanfaatan energi 1 kajian 3 kajian/21 SPBG
K)
Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi
KESDM
367,2
2.
3 PP, 3 RPP
K)
KESDM
50,0
3.
Jumlah Kapasitas pembangkit (MW) Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya Transmisi (kms) ratio elektrifikasi. Gardu Induk (MVA) Panjang jaringan dan gardu distribusi (kms/MVA)/satker Lisdes
K)
KESDM
K) K) K)
II.M-50
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 30,8 172 4 172,4 Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi KESDM 4,5
2010
2014
Jumlah laporan kebijakan investasi listrik Jumlah Laporan Perencanaan dan Program Ketenagalistrikan Meningkatnya pelayanan usaha Jumlah rekomendasi pembinaan dan penyediaan tenaga listrik, pengawasan kepada PKUK dan PIUKU meningkatnya pengembangan (buah) Rata-rata pelayanan permohonan daerah usaha penyediaan tenaga listrik, dan meningkatnya mutu usaha usaha atau ekspansi daerah usaha (hari) penyediaan tenaga listrik Jumlah konsep persetujuan harga beli tenaga listrik yang disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (buah) Rata-rata waktu penyelesaian evaluasi permohonan persetujuan harga beli tenaga listrik (hari) Jumlah penetapan/penyesuaian harga jual tenaga listrik oleh Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU) (buah)
6 7 10
34 36 60
K)
K)
K)
30
25
2,4
24
120
K)
2,5
20
20
5,0
20
K)
3,8
II.M-51
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 2,7
2010
2014
Rata-rata waktu penetapan besar susut jaringan PT PLN (Persero) setiap triwulan (hari) Jumlah perhitungan biaya pokok penyediaan tenaga listrik PT PLN (Persero) (buah) Jumlah perhitungan subsidi listrik PT PLN (Persero) (buah) Jumlah pelaksanaan fasilitasi perselisihan konsumen listrik dengan penyedia listrik (buah) Jumlah pelaksanaan sosialisasi peningkatan usaha (kali) Prosentase penyempurnaan dan penyederhanaan aturan usaha(%)
15
15
10
50
K)
2,5
10 80
50 340
K)
3,3 3,0
K)
6 20
28 30
K)
6,3 3,0
II.M-52
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 6,0
2010
2014
Prosentase penyelesaian permohonan daerah usaha dan ekspansi nya (%) Prosentase izin usaha yang diterbitkan (%) Prosentase pengawasan terhadap pelaksanaan izin usaha yang diterbitkan Prosentase persetujuan dan penandasahan Rencana Impor Barang Modal (%) Prosentase pengawasan terhadap pelaksanaan Impor Barang Modal Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan pengaduan (indeks) Prosentase penyelesaian pengaduan konsumen listrik (%) Prosentase pencapaian indikator Tingkat Mutu Pelayanan tenaga listrik (%)
100
100
20 20
25 25
6,1 3,8
20
25
4,1
20 100
25 100
4,1 3,8
100 25
100 80
2,5 8,3
II.M-53
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 2,7 28 2,8
K) K)
2010
2014
Pembinaan keselamatan dan Meningkatnya pembinaan keselamatan dan lindungan lindungan lingkungan ketenagalistrikan serta usaha lingkungan ketenagalistrikan jasa penunjang tenaga listrik
Prosentase penyelesaian fasilitasi perselisihan (%) Tingkat pemahaman sosialisasi peningkatan usaha (indeks) Jumlah perumusan SNI Jumlah pemberlakuan SNI sebagai standard wajib Jumlah sertifikasi peralatan tenaga listrik dan pemanfaatan tenaga listrik Jumlah lokasi pengawasan dan sosialisasi SNI Jumlah lokasi sidang dalam rangka kerjasama internasional standardisasi Jumlah pembangkit tenaga listrik yang bersertifikat Jumlah instalasi transmisi dan distribusi yang bersertifikat Jumlah instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang bersertifikat Jumlah sosialisasi regulasi teknik dan lingkungan ketenagalistrikan Instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang aman, andal, dan akrab lingkungan Tingkat mutu dan keandalan pembangkit, transmisi, dan distribusi tenaga listrik Jumlah Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang tersertifikasi di bidangnya
90 70 45 10 40 8 8
K)
K)
K)
25 75 300 2 50%
K)
K)
K)
K)
70%
80%
K)
4,8
25
K)
3,5
II.M-54
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 12,3 20 8 20,8
2010
2014
Jumlah Lembaga Sertifikasi Produk Yang Terakreditasi Jumlah IMJ (Ijin Menggunakan Jaringan) Badan Usaha Pemanfaat jaringan tenaga listrik untuk kepentingan telematika Tingkat Tertib administrasi dan teknis di bidang sertifikasi laik operasi instalasi tenaga listrik Tingkat tertib administrasi dan teknis di bidang sertifikasi produk peralatan dan pemanfaat tenaga listrik Jumlah Lembaga Inspeksi Teknik yang terakreditasi Penggunaan Barang dan Jasa Produksi dalam negeri dalam pembangunan sektor ketenagalistrikan Jumlah standar kompetensi ketenagalistrikan (buah) Jumlah penetapan dan pemberlakuan standar kompetensi (buah) Jumlah sertifikat kompetensi (buah) Jumlah sosialisasi tentang standar kompetensi ketenagalistrikan (buah) Jumlah rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Jumlah Tenaga Teknik yang tersertifikasi (orang) Jumlah updating faktor emisi Clean Development Mechanism (CDM) sistem grid koneksi ketenagalistrikan
2 3
35 78
K)
K)
60%
80%
1,9
60%
80%
2,3
2 60%
67 80%
K)
26,8 4,1
K)
K)
K) K)
K)
K)
K)
II.M-55
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 4,0
2010
2014
Jumlah data analisis medan magnit dan medan listrik di bawah jaringan SUTET 500 KV serta kesehatan masyarakat yang terpajan medan magnit dan medan listrik di bawah jaringan SUTET Jumlah fasilitasi penyelesaian kasuskasus lingkungan ketenagalistrikan (SUTET 500 kV, Pembangkitan dll) Jumlah pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Community Development Sektor Ketenagalistrikan
400 responden,
2000 responden
K)
10 kasus
72 kasus
K)
5,0
13 unit usaha
95 unit usaha
K)
5,9
Jumlah pembinaan dan pengawasan teknis bidang lingkungan sektor ketenagalistrikan baik pada ijin usaha (AMDAL dan atau UKL/UPL) maupun kelaikan teknis bidang lingkungan ketenagalistrikan Jumlah mitigasi teknologi strategi penurunan emisi CO2 di sektor ketenagalistrikan 6. Penelitian dan Pengembangan Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Ketenagalistikan hasil penelitian dan dan Energi Baru Terbarukan pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan energi baru terbarukan. Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
13 sektor
95 sektor
K)
4,8
1 teknologi
25 teknologi
K)
25,0
22
90
K)
KESDM
133,7
II.M-56
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT KESDM TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 42,0
2010
2014
7.
Pendidikan dan Pelatihan Terwujudnya sumberdaya Ketenagalistrikan dan Energi manusia sub sektor Baru Terbarukan ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan yang memiliki kompetensi, profesional, berdaya saing tinggi, dan bermoral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan
Jumlah penyelenggaraan diklat dalam setahun Jumlah NSPK diklat yang ditetapkan dan diberlakukan Jumlah SDM Aparatur yang ditingkatkan kemampuannya Jumlah Lembaga Diklat Profesi/LDP yang terakreditasi sebagai penyelenggara Diklat Teknis Prosentase tingkat kinerja organisasi
36
203
K)
12 50
67 250
K)
13,9 16,2
K)
29
K)
0,7
100
100
2,3
Jumlah karya ilmiah Jumlah jenis diklat yang dibutuhkan Jumlah dokumen perencanaan Jumlah kerjasama diklat yang diimplementasikan Jumlah kegiatan promosi diklat Jumlah sistem informasi yang diimplementasikan
10 3 3 3 4 1 pkt
59 15 12 15 28 5 pkt
K)
K)
K)
K)
K)
K)
II.M-57
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 4.587,6
2010
2014
IV
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Kegiatan Prioritas Nasional Perencanaan dan Rekayasa Kebijakan, regulasi, rencana Alokasi Spektrum Frekuensi pemanfaatan dan rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio
Prosentase jumlah penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit satelit Prosentase utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio Prosentase rencana pengalokasian spektrum frekuensi radio untuk broadband wireless access
95 persen
95 persen
40 persen
100 persen
K)
Kemenkominfo
120,7
Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber daya spektrum dan non spektrum
100% (BWA 2,3 GHz 100% (BWA 2,3 GHz nomadic) nomadic) + 100% (BWA 2,3 GHz mobile) + 100% (BWA 3,3 GHz) Ketersediaan spektrum frekuensi radio di 50% kota besar 100% kota besar + 108 MHz untuk mendukung siaran TV 50% selain kota besar digital Prosentase pengelolaan sumber daya 40 persen 100 persen spektrum frekuensi radio dan orbit satelit Prosentase pengelolaan sumber daya 40 persen 100 persen pos, penomoran telekomunikasi dan alamat IP 5 persen 100 persen Prosentase pengembangan sarana dan prasarana perizinan Prosentase permohonan pelayanan 5 persen 100 persen spektrum yang diproses tepat waktu
K)
Kemenkominfo
519,7
II.M-58
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenkominfo TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 57,3
2010
2014
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
Prosentase penyelesaian penyusunan Peraturan Pelaksana UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos Jumlah kebijakan dan regulasi Prosentase verifikasi terhadap pelaksanaan PSO Prosentase pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos Jumlah regulasi teknis infrastruktur menuju era konvergensi Prosentase pencapaian terhadap kualitas penyelenggaraan telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi telekomunikasi, informasi dan komunikasi Prosentase pembahasan dan perbaikan materi RUU Multimedia (Konvergensi Telematika) sebagai pengganti UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi Prosentase pencapaian terhadap kepastian hukum berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi bagi pelaku industri telekomunikasi Prosentase penyusunan dan pembahasan ICT Fund dan optimalisasi pemanfaatan PNBP Prosentase pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri
60 persen
100 persen
K)
Kemenkominfo
85,6
20 persen
100 persen
60 persen
100 persen
100 persen
100 persen
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan penyiaran
60 persen
100 persen
Kemenkominfo
498,9
II.M-59
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar)
2010
2014
Prosentase pencapaian terhadap ketepatan penyelesaian layanan perijinan Prosentase implementasi migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital 6 Pelaksanaan Pengamanan Jaringan Internet Keamanan terhadap jaringan internet nasional Prosentase pencapaian terhadap keamanan trafik nasional, POP penyelenggara jasa internet dan internet exchange, titik akses ke lembaga pemerintahan dan critical infrastructure
50 persen
100 persen
10 persen
70 persen
50 persen
70 persen
Kemenkominfo
116,2
Prosentase pencapaian terhadap kemampuan data center dalam mengelola integritas, kerahasiaan dan kemanan data hasil pemantauan, pendeteksian dini, log file serta penyelenggara yang mengirimkan rekaman transaksi dan dukungan terhadap penegakan hukum Kebijakan, regulasi, bimbingan Prosentase penyusunan dan pembahasan teknis, dan evaluasi RPP Penyelenggaraan Sistem Elektronik pengembangan e-government Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah (euntuk mendorong peningkatan Government) dan Master Plan enilai e-government nasional Government Nasional menjadi 3,4, pencapaian tingkat Prosentase peningkatan penerapan dan e-literasi menjadi 50% kualitas aplikasi e-government di pemerintah kab/kota Jumlah sekolah di 5 kab/kota DIY yang memiliki sistem e-learning (PHLN Utilization of ICT for Education Quality Enhancement)
50 persen
70 persen
100 persen
100 persen
Kemenkominfo
877,9
10 persen
100 persen
50 sekolah
500 sekolah
K)
II.M-60
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenkominfo TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 111,1
2010
2014
Kebijakan, regulasi, bimbingan Prosentase peningkatan penerapan dan teknis, dan evaluasi kualitas aplikasi e-bisnis di komunitas pengembangan e-bisnis UKM Jumlah pusat layanan e-bisnis Kebijakan, regulasi, bimbingan Prosentase pembahasan dan perbaikan teknis, dan evaluasi materi RUU Ratifikasi Convention of pengembangan sistem Cyber Crime keamanan informasi elektronik Prosentase pembahasan dan perbaikan materi RUU Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime) Prosentase penyusunan RPP pelaksana UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Prosentase penyelenggara sistem pengamanan elektronik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
10 persen
100 persen
4 paket 50 persen
Kemenkominfo
120,4
50 persen
100 persen
100 persen
100 persen
10 persen
100 persen
II.M-61
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi pengembangan sertifikasi sistem elektronik, jasa aplikasi, dan konten INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenkominfo TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 120,7
2010
2014
10
Prosentase pengembangan, penerapan, pemanfaatan dan penguasaan perangkat lunak open source Prosentase penyelenggara layanan sistem elektronik telah dapat disertifikasi Sistem informasi layanan pekerja migran
10 persen
30 persen
10 persen
100 persen
10 paket
K)
Kegiatan Prioritas Bidang 11 Pengembangan Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran Prosentase pencapaian standar kelayakan teknis perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran Prosentase peningkatan interoperabilitas pada layanan perangkat, aplikasi dan konten Jumlah spesifikasi teknis alat dan perangkat pos dan telekomunikasi Jumlah standarisasi perangkat penyiaran Jumlah sertifikat alat dan perangkat telekomunikasi serta surat keterangan Uji Laik Operasi (ULO) Paket penyusunan kebijakan, regulasi, sertifikasi di bidang layanan pos, telekomunikasi dan penyiaran 40 persen 100 persen Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
K)
Kemenkominfo
65,4
40 persen
100 persen
K)
12
Pengembangan Standarisasi Kebijakan, regulasi, standar, Layanan Pos dan Informatika sertifikasi, interoperabilitas layanan pos, telekomunikasi dan penyiaran
10 paket
50 paket
K)
Kemenkominfo
65,7
II.M-62
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Kebijakan, regulasi dan penertiban dalam rangka meningkatkan kepatuhan penggunaan sumber daya spektrum dan non spektrum INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenkominfo TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 67,0
2010
2014
13
14
15
Pelaksanaan Layanan Pengujian dan Kalibrasi Perangkat Pos dan Informatika Pelaksanaan Monitoring, Validasi dan Penertiban Pemanfaatan Sumber Daya Pos dan Informatika
Layanan pengujian dan kalibrasi perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran Layanan monitor, validasi dan penertiban untuk meningkatkan kepatuhan terhadap penggunaan sumber daya spektrum frekuensi radio, orbit satelit, perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
Prosentase ketertiban dan kepatuhan pengguna sumber daya pos, telekomunikasi dan penyiaran Prosentase ketertiban dan kepatuhan terhadap penggunaan perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran yang sudah disertifikasi Prosentase peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya pos, telekomunikasi dan informatika Prosentase pencapaian kualitas pengujian perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran Prosentase penggunaan spektrum frekuensi radio yang mematuhi regulasi dan penyelesaian gangguan di bidang spektrum frekuensi radio, orbit satelit, perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran
90 persen
90 persen
90 persen
90 persen
90 persen
90 persen
90 persen
90 persen
70 persen
90 persen
Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Kemenkominfo
145,2
Kemenkominfo
1.216,8
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasi bidang penyelenggaraan tarif dan interkoneksi
Prosentase pencapaian terhadap keterjangkauan tarif layanan telekomunikasi, penerapan interkoneksi berbasis NGN/konvergensi, dan pengembangan teknologi telekomunikasi, informasi dan komunikasi
60 persen
100 persen
Kemenkominfo
62,2
II.M-63
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar)
2010
2014
Prosentase evaluasi dokumen interkoneksi Prosentase persiapan migrasi jaringan teknologi berbasis protokol internet (IP) 17 Pengendalian Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kebijakan, regulasi, dan penertiban untuk meningkatkan kepatuhan penyelenggaraan pos, telekomunikasi dan penyiaran Prosentase penyelesaian pelanggaran kepatuhan Prosentase pencapaian terhadap penyelenggaraan pos, telekomunikasi, penyiaran dan pengembangan dna pemerataan pembangunan untuk peningkatan kuantitas dan kualitas layananan
Kemenkominfo
60,4
18
Pengembangan Promosi dan Promosi TIK untuk mendorong Jumlah peserta bimbingan teknis sebagai Kemitraan Telematika kompetisi dan kesadaran agent of change untuk peningkatan emasyarakat akan pentingnya literasi di masyarakat TIK dalam rangka pencapaian tingkat e-literasi sebesar 50% Pemanfaatan sarana dan prasarana informasi dan komunikasi melalui pemberdayaan masyarakat Prosentase masyarakat yang menjadi target wilayah community access point (CAP) memanfaatkan fasilitas CAP Prosentase komunitas komunikasi dan informatika telah mampu mengembangkan kretivitas, inovasi dan kearifan lokal
1000 orang
5000 orang
K)
Kemenkominfo
104,0
60 persen
100 persen
10 persen
100 persen
II.M-64
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Terbangunnya SDM unggul di bidang teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka peningkatan e-literasi INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT Kemenkominfo TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 172,5
2010
2014
19
Jumlah peserta diklat teknologi informasi dan komunikasi di ICT Training Center Jababeka dan UIN Syarif Hidayatullah (NICT HRD)
3000 orang
27000 orang
K)
V 1
2.118,1 Meningkatkan kualitas penyusunan rencana penanganan infrastruktur dan relokasi infrastruktur Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan pembangunan/pemeliharaan penanganan infrastruktur akibat luapan lumpur Sidoarjo Penanggulangan Bencana Lumpur Sidoarjo BPLS 27,0 8,0 19,0 Penanggulangan Bencana Lumpur Sidoarjo 3.500 m 3.500 m BPLS 1.352,2 532,4
Disain dan Supervisi Pembangunan Jalan Arteri dan PDAM KMS Disain dan Supervisi Pembangunan Infrastruktur Luapan Lumpur Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur luapan lumpur a) terbangun tanggul luar 3 desa dan Gempolsari panjang total sekurangkurangnya 3.500 m b) selesainya perbaikan saluran irigasi dan drainase dengan panjang masingmasing sekurang-kurangnya 1.500 m c) perbaikan sistem drainase dan Kali Ketapang sepanjang 22 km dan saluran irigasi d) selesainya normalisasi alur Kali Porong di muara melalui pengerukan endapan sebesar 500.000 m3
1 paket 3 paket
7 paket 9 paket
K)
K)
1.500 m
1.500 m
22 km
K)
500.000 m3
500.000 m3
II.M-65
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar)
2010
2014
e) selesainya peningkatan/pemeliharaan jalan dengan panjang total jalan lingkungan Mindi 1 5 km 1,5 Penataan dan pengembangan wilayah berdekatan PAT Revitalisasi Kali Ketapang a) pembebasan tanah 53,25 ha b) normalisasi Kali Ketapang 24 km c) pembuatan jalan inspeksi Kali Ketapang 20 km d) normalisasi Kali Jatianom, Kali Datar dan Kali Bunyuk total 21 km Penataan dan pengembangan muara Kali Porong a) pembuatan dermaga beserta fasilitasnya b) perbaikan/peningkatan jalan Porong ke muara Kali Porong total 17 km 3 Pembangunan relokasi Infrastruktur Meningkatnya pengelolaan dan pengawasan pembangunan/ Melanjutkan pengadaan tanah pemeliharaan penanganan Pembangunanrelokasi jalan arteri infrastruktur pengganti akibat Pembangunan simpang susun Kesambi luapan lumpur Sidoarjo Pembangunan relokasi pipa PDAM Pelapisan aspal beton jalan arteri Pembuatan landscaping di kiri kanan jalan Relokasi Arteri Porong Pembangunan relokasi ruas di desa Pamotan
1,5 km
1,5 km
4 paket
14 paket
181,6 544,3
53,25 ha 24 km 20 km 21 km
K) K)
94,0 1 paket 17 km
K)
24,76 ha 9,9 km
24,76 ha 9,9 km 1 paket 2 pipa diameter 450 mm @ 7,1 km 2 x 7,1 km 2 x 7,1 km 1.5 km
BPLS
II.M-66
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) Tercapainya target pembangunan bidang sarana dan prasarana INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 407.110,3
2010
2014
I 1
PENINGKATAN INVESTASI INFRASTRUKTUR MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH DAN SWASTA TRANSPORTASI Prasarana Jalan Penyelenggaraan Jalan Tol
Terbangunnya jalan tol di Pulau kilometer jalan tol Sumatera, Pulau Batam, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi Pembangunan jembatan Selat Sunda dan kawasan pendukungnya kilometer jembatan Selat Sunda dan sebagian kawasan pendukung
37 km
1.296 km
K)
Penyelenggaraan Jalan
5 km
30.000,0
Perhubungan Darat Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Fasilitas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
2 buah
1.228,0 1.228,0
1 buah
II.M-67
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 133.935,0 Terbangunnya 17 jalur Kereta Api k t barang dan 2 angkutan d k t angkutan b penumpang di jakarta 1.594 km Kemen. P h b Perhubungan Pemerintah Provinsi dan Pemerinitah Kota Kemen. Perhubungan dan Pemerintah Daerah 133.935,0
2010
2014
Perkeretaapian Pembangunan dan pengelolaanTerbangunnya jalur kereta api penumpang d b dan barang di Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan Perhubungan Laut Pengelolaan sarana dan fasilitas pelabuhan
Terbangunnya pelabuhan penumpang dan barang di pulau Jawa, pulau Bali dan pulau Kalimantan Terbangunnya 1 Bandar Udara internasional dan 2 perluasan sarana fasilitas Bandar Udara Nasional
7 buah
5.455,5 5.455,5
Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati, Bandar Bandar Udara Juwata Bandar Udara sentani
10.368,8 10.368,8
II
PERUMAHAN PERMUKIMAN Air Bersih Meningkatnya pelayanan prasaMeningkatnya transmisi dan Pelayanan transmisi air minum dan distribusi air untuk pelayanan peningkatan distribusi sambungan air sektor air minum perkotaan di minum di kawasan perkotaan. pulau Sumatera, pulau Jawa, pulau Bali, pulau Sulawesi
II.M-68
BIDANG PEMBANGUNAN : SARANA DAN PRASARANA PRIORITAS BIDANG : 1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk mendukung peningkatan kesejahteraan 2. Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk meningkatkan daya saing produk nasional TARGET NO FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR PROGRAM KEMENTERIAN / LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI 2010-2014 (Rp Miliar) 1.200,0 Pembangunan Pengelolaan h terpadu di kota d k t persampahan t Bandung dan sekitarnya serta Kota Bogor dan Depok Terbangunnya instalasi pengelolaan h terpadu d persampahan t 2 buah Kemen. Pekerjaan U Umum d dan Pemerintah Kota 1.200,0
2010
2014
III 1
Air Baku Pengelolaan prasarana transmisi air baku untuk beberapa kawasan di pulau Jawa ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN Perbaikan iklim investasi bagi Independent Power Producer (IPP).
Pembangunan saluran Terbangunnya saluran pembawa air baku pembawa air baku di beberapa kota
340,0 340,0
46.950,0 Pembangunan Pembangkit Listrik di pulau Jawa, pulau Sumatera, pulau Kalimantan, pulau Sulawesi TOTAL PPP terbangunnya pembangkit listrik 3.495 MW Dep. Energi dan Sumber Daya Mineral 46.950,0
407110,3 *) 432.584,0
Keterangan : 1. Transportasi Perkeretaapian: Untuk kegiatan pembangunan track baru jalur KA hanya menampung sebagian kebutuhan untuk pembangunan MRT dan Monorail, serta double-double track Manggarai - Cikarang 2. Energi dan Ketenagalistrikan: Pagu Ditjen LPE dengan Pengelolaan Listrik dan Pemanfaatan Energi, termasuk tambahan untuk usulan alokasi kegiatan Lisdes EBT sebesar Rp. 10 Triliun dari DAK *) Alokasi yang akan dibiayai oleh swasta
K)
II.M-69
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
70
Indeks kinerja lembaga Terwujudnya akuntabilitas demokrasi (melalui Indeks lembaga demokrasi termasuk akuntabilitas peran masyarakat Demokrasi Indonesia/IDI) sipil dan organisasi masyarakat sipil, peran parpol, penyelenggara pemilu, dan lembaga penyelenggara negara lainnya, serta terlaksananya pemilu 2014 yang adil dan demokratis
52,3 *)
II.M-1
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
100% 9 parpol Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri (Ditjen Kesbangpol) 184,5
KEGIATAN PRIORITAS 1.1 Fasilitasi organisasi politik dan kemasyaratan Terlaksananya penyusunan kebijakan, fasilitasi dan dukungan bagi peningkatan peran organisasi politik dan kemasyarakatan % kemajuan rancangan revisi terbatas UU Parpol Jumlah parpol yang mendapatkan fasilitasi peningkatan kapasitas Jumlah dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil 55% -
1 Dokumen
K)
Jumlah organisasi kemasyarakatan 580 Ormas, LSM 2580 Ormas, LSM dan LNL dan LNL yang mendapatkan peningkatan kapasitas % kemajuan rancangan revisi UU No. 8 tahun 1985 tentang Ormas 55% 100%
K)
% kemajuan penyusunan rumusan kebijakan, perbaikan mekanisme dan prosedur penyelenggaraan kebijakan publik yang melibatkan masyarakat
100%
II.M-2
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
% kemajuan pengembangan Democracy Trust Fund Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji publik untuk masukan penyusunan naskah akademis dan draft RPP Insentif Perpajakan. -
TARGET
PROGRAM
2014
85% 3 laporan (1 laporan masukan hasil pertemuan/forum, 1 laporan masukan hasil uji publik, dan 1 laporan sosialisasi)
K)
% kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang mendapatkan sosialisasi dan fasilitasi peningkatan peran FKUB Jumlah dokumen evaluasi UU No 9 Tahun 1961 mengenai Pengumpulan Uang atau Barang Jumlah publikasi best practices dan inovasi praktek demokrasi
50%
85%
K)
200
K)
II.M-3
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
% kumulatif wilayah Indonesia yang mendapatkan fasilitasi peningkatan peran forum publik Tahapan perumusan kebijakan yang mendorong peran dan keberlanjutan organisasi politik dan kemasyarakatan dan mendorong kerja sama organisasi kemasyarakatan dengan pemda -
TARGET
PROGRAM
2014
65%
PP tentang Partai Kajian PP Lokal di Aceh tentang Partai Lokal di Aceh Permendagri Permendagri tentang tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Koordinasi Koordinasi Pemantauan Orang Pemantauan Asing dan Orang Asing dan Lembaga Asing Lembaga Asing
Permendagri Permendagri tentang Fasilitasi tentang Fasilitasi Pelayanan dan Pelayanan dan Pemantauan Pemantauan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Orang Asing Orang Asing
II.M-4
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
70 % pemda 25% pemda bekerja sama bekerja sama dengan organisasi dengan organisasi masyarakat sipil masyarakat sipil
50%
75%
II.M-5
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
111,0
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
85% Program Penguatan Kelembagaan Demokrasi dan Perbaikan Proses Politik
1.2
Penyiapan penyusunan rancangan peraturan Terselenggaraanya penyiapan KPU, advokasi, penyelesaian sengketa dan penyusunan rancangan peraturan penyuluhan peraturan perundang-undangan KPU, advokasi hukum dan penyuluhannya yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu
Tingkat ketepatan penyiapan analisis dan masukan rancangan verifikasi peraturan parpol, perseorangan peserta pemilu dan dana kampanye peserta pemilu, penyusunan dapil, dll Tingkat ketepatan penyiapan penyusunan regulasi penyelenggaraan pemilu 2014 Tingkat ketepatan penyiapan penyusunan tata cara dan pelaksanaan advokasi dan penyelesaian sengketa hukum Tingkat ketepatan penyiapan penyusunan dokumentasi dan informasi hukum, peraturan perundangan, dan pelaksanaan penyuluhan hukum
60%
85%
60%
90%
60%
90%
II.M-6
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
150,0
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
90% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
1.3
Pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, Terselenggaraanya pengelolaan pendistribusian, dan inventarisasi sarana data, dokumentasi, pengadaan, dan pra sarana pemilu pendistribusian, inventarisasi sarana dan pra sarana serta terpenuhinya logistik keperluan pemilu.
Tingkat ketepatan pengelolaan informasi kebutuhan pemilu Tingkat ketepatan pengadaan dan distribusi logistik pemilu Tingkat ketepatan standar mutu barang/jasa administrasi pengadaan dan dokumentasi pengadaan kebutuhan pemilu % kemajuan penyusunan peta distribusi logistik pemilu Tingkat keberhasilan pemeliharaan sarana dan pra sarana pemilu
100%
95%
60%
100% 77,50%
1.4
Tersedianya dokumen perencanaan % kesesuaian antara Renstra dan dan penganggaran, koordinasi Renja K/L dan RKA K/L antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi % fasilitasi kerja sama KPU dengan lembaga lain
60%
77,50%
173,0
60%
77,50%
II.M-7
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
% laporan monitoring dan evaluasi yang akuntabel dan tepat waktu 60%
TARGET
PROGRAM
2014
77,50%
% kemajuan penyusunan dan pelaksanaan model dan pedoman reformas birokrasi dan tata kelola KPU
8 kali
K)
II.M-8
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
670,3
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
80
II
Semakin terjaminnya Indeks Kebebasan Sipil peningkatan iklim politik kondusif bagi berkembangnya kualitas kebebasan sipil dan hak- Indeks Hak-Hak Politik hak politik rakyat yang semakin seimbang dengan peningkatan Tingkat partisipasi pemilih kepatuhan terhadap pranata (pemilu dan pemilu kepala hukum daerah)
75,7 *)
53 *)
70
75%
KEGIATAN PRIORITAS 2.1 Koordinasi pemantapan demokratisasi dan Terselenggaranyanya koordinasi kelembagaan kebijakan pemantapan demokratisasi dan kelembagaan Jumlah Rapat Koordinasi Pemantapan Demokratisasi dan Kelembagaan 12 60
K)
KEMENKO POLHUKAM
39,9
K)
20
K)
II.M-9
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
35,2
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
60
K)
2.2
Terselenggaranya koordinasi Jumlah Rapat Koordinasi Otonomi kebijakan pengelolaan pemantapan Khusus otonomi khusus Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rapat Koordinasi Desk Papua Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di Papua
12
4 12 4
20 60 20
K)
K)
K)
2.3
Terselenggaranya Koordinasi Jumlah Rapat Koordinasi Kebijakan Penanganan Konflik dan Penanganan Konflik dan Kontijensi Kontijensi Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rapat Koordinasi Desk Aceh Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di NAD Jumlah Rapat Koordinasi Desk Sulteng Jumlah pemantauan dan evaluasi perkembangan sosial politik di Sulteng
12
60
K)
4 12 4
20 60 20
K)
KEMENKO POLHUKAM
36,1
K)
K)
12 4
60 20
K)
K)
II.M-10
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terselenggaranya koordinasi kebijakan wawasan kebangsaaan
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
60
K)
2.4
12
4 40%
20 100% 75%
K)
Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik
2.5
% kemajuan penetapan UU Penanganan Konflik % kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pembentukan dan fasilitasi pelembagaan penguatan forum dialog penyelesaian konflik Jumlah angkatan aparatur pemda yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan manajemen konflik dan negosiasi Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi penanganan konflik berkaitan dengan aspek pemerintahan dan keamanan
88,1
48
K)
6 wilayah pasca 8 wilayah pasca konflik (NAD, konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Maluku, Maluku Utara, Papua, Utara dan Papua Papua Barat, dan Barat) NTT)
II.M-11
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
16 wilayah rawan konflik 10 wilayah potensi konflik
Jumlah dokumen laporan situasi daerah Jumlah paket kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dalam penanganan konflik 2.6 Pengembangan nilai-nilai kebangsaan Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan % penyelesaian rumusan kebijakan pengembangan nilai kebangsaan Indonesia yang tepat waktu Jumlah Modul Pengembangan Nilai Kebangsaan
1 laporan puskomin -
K)
K)
50,4
K)
II.M-12
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
-
TARGET
PROGRAM
2014
3 Modu1 (1 Modul pembauran kebangsaan, 1 modul Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa, 1 Modul Ketahanan Bangsa)
K)
3 Modul Bela Negara 2 Modul (1 Modul Pengembangan Nilai-Nilai Pranata Sosial dan 1 Modul Pengembangan Nilai-Nilai Budaya)
K)
K)
II.M-13
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
Jumlah forum sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader pembauran di daerah -
TARGET
PROGRAM
2014
85
K)
K)
2.7
Terlaksananya penyusunan % penyusunan rumusan kebijakan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pembinaan dan pengembangan pengembangan budaya politik yang budaya politik yang akuntabel dan berdasarkan pada 4 pilar negara tepat waktu (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) % penyusunan rumusan kebijakan pendidikan perdamaian yang akuntabel dan tepat waktu
90%
98,1
82,50%
Jumlah paket kerja sama pembinaan dan pengembangan budaya politik di wilayah miskin, terisolasi, perbatasan dan kaum marjinal
536
K)
II.M-14
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
Jumlah paket kerja sama sosialisasi perundang-undangan dan cinta tanah air Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan kelompok kerja demokrasi dan pendampingan pusat pendidikan kewarganegaraan Jumlah akumulasi provinsi yang membangun dan memperkuat pusat pendidikan kewarganegaraan/politik rakyat -
TARGET
PROGRAM
2014
536 paket kerjasama di 33 provinsi 33
K)
33
25
3 modul tentang 15 modul tentang pendidikan politik pendidikan politik bagi calon bagi calon pemilih pemula pemilih pemula
K)
II.M-15
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
68,5
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
90% Program Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik
2.8
Lembaga perwakilan dan partisipasi politik Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi lembaga perwakilan dan partisipasi politik
% penyusunan rumusan kebijakan fasilitasi lembaga perwakilan dan pengembangan partisipasi politik yang akuntabel dan tepat waktu
50%
% penyusunan mekanisme partisipasi politik rakyat dalam keterlibatan penyusunan kebijakan publik dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan tepat waktu
50%
90%
50%
90%
Jumlah forum komunikasi politik % laporan pemantauan dan pelaporan perkembangan politik yang tepat waktu Jumlah dokumen evaluasi sistem dan pelaksanaan pemilihan umum % kemajuan penetapan rancangan revisi UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
75%
12 95%
K)
K)
100%
100%
II.M-16
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
% kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD % kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD % kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 50%
TARGET
PROGRAM
2014
100%
50%
100%
50%
100%
2.9
Jumlah paket kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dalam peningkatan partisipasi politik perempuan Tersusunnya UU tentang PEMILU % revisi terbatas UU 32 tahun Kepala Daerah dan Wakil Kepala 2004 terkait dengan efisiensi pelaksanaan pilkada Daerah dan terselenggaranya Pilkada yang efisien. Jumlah UU tentang PEMILU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
400
K)
100%
100%
Kemendagri
3,0
1UU
1 UU
K)
II.M-17
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terselenggaranya bimbingan teknis/supervisi/publikasi/sosialias i penyelenggaraan pemilu dan pendidikan pemilih
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
77,50%
2.10
% pedoman dan petunjuk teknis bimbingan teknis penyelenggaraan pemilu yang diselesaikan tepat waktu dan akuntabel % pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka PAW anggota DPR, DPD, DPRD dan KPU yang diselesaikan dengan akuntabel dan tepat waktu % fasilitasi bimbingan teknis (bimtek) pemilu kepala daerah untuk KPU prov/kab/kota, PPK, dan PPS yang tepat waktu, sesuai rencana dan efektif % fasilitasi bimbingan teknis (bimtek) pemilu legislatif dan presiden untuk KPU prov/kab/kota, PPK dan PPS yang tepat waktu sesuai rencana dan efektif % kemajuan pengembangan pusat pendidikan pemilih Jumlah modul pendidikan pemilih untuk kelompok perempuan,miskin, cacat, pemilih pemula, lansia
60%
60%
77,50%
75%
85%
85%
35% 5
100% 25
K)
II.M-18
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
Jumlah kerja sama dan kegiatan pendidikan pemilih yang dilaksanakan -
TARGET
PROGRAM
2014
40 media massa
K)
K)
40 kegiatan kemasyarakatan % kemajuan pengembangan media center Jumlah kegiatan pendidikan pemilih bagi caleg perempuan Jumlah kader parpol perempuan yang mendapatkan pendidikan politik 60% 80% 40 500
K)
K)
K)
II.M-19
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
956,9
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
80%
III
PENINGKATAN PERAN INFORMASI Meningkatnya layanan dan % masyarakat pengguna DAN KOMUNIKASI akses terhadap informasi publik sarana/prasarana komunikasi KEGIATAN PRIORITAS Penyediaan dan pengelolaan informasi
50%
3.1
Tersedianya konten informasi publik yang beragam dan berkualitas yang bersifat mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan masyarakat dalam rangka NKRI
Dokumen Grand design pengelolaan konten dan strategi penyebaran informasi Dokumen database nasional, sektoral dan regional mengenai informasi publik % paket konten informasi publik yang siap pakai dan dimanfaatkan oleh pemda Jumlah aktivitas untuk peningkatan citizen journalism
3 paket
15 paket
K)
62,7
60%
80%
5 kali
25 kali
K)
3.2
Jumlah dokumen Grand Design Media Centre Jumlah media center yang diperkuat di provinsi/kabupaten/kota Jumlah media center lengkap dan berfungsi sesuai standar di provinsi/kabupaten/kota di daerah terluar/terdepan/pasca konflik % jumlah kerja sama dengan lembaga multilateral, bilateral dan regional yang efektif % aktivitas penyebaran informasi publik langsung ke masyarakat sesuai rencana
1 75 bimtek
87,1
K)
65%
85%
60%
80%
II.M-20
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terselenggaranya pengembangan kebijakan komunikasi nasional
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
90% Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik
3.3
% kebijakan, regulasi dan standarisasi di bidang komunikasi dan informasi publik untuk mendukung masyarakat informasi % laporan pemantauan dan analisis pelaksanaan kebijakan dan regulasi bidang komunikasi dan informasi yang tepat waktu dan dimanfaatkan oleh pimpinan
70%
65%
85%
3.4
Peningkatan peran media publik dalam pengembangan komunikasi dan informasi Nasional
Jumlah aktivitas penguatan lembaga/media publik Jumlah koordinasi dengan lembaga penyiaran publik TVRI, RRI dan LKBN Antara % aktivitas peningkatan peran organisasi kemasyarakatan sebagai penyebar informasi (KIM, media tradisional, media komunitas) di wilayah perbatasan dan daerah tertinggal yang dilaksanakan tepat waktu
5 paket 12 kali
25 paket 60 kali
K)
K)
Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik
69,7
3.5
60%
80%
297,5
% aktivitas yang efektif untuk mendorong media literasi % fasilitasi penyebaran informasi publik melalui media kemasyarakatan yang tepat waktu dan akuntabel
60% 70%
80% 90%
II.M-21
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
34,5
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
90%
3.6
Dukungan manajemen dan dukungan teknis Tersedianya dukungan teknis dan lainnya Komisi Informasi (KI) Pusat manajemen dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Komisi Informasi (KI) Pusat
% pengaduan perselisihan masalah informasi publik yang terselesaikan % lembaga publik yang melaksanakan kode etik keterbukaan informasi publik Jumlah kegiatan pelaksanaan program pengembangan peran Komisi Informasi Pusat
70%
70%
90%
12 paket
60 paket
K)
3.7
Jumlah karya riset Bidang Aplikasi Informatika dan Informasi Publik % pemanfaatan karya riset bidang aplikasi informatika dan informasi publik untuk penyusunan kebijakan/regulasi di bidang kominfo
10 paket
50 paket
K)
15%
35%
Program Penelitian dan Pengembangan Bidang Komunikasi dan Informatika dan Pengembangan SDM
50,5
3.8
Jumlah karya riset Bidang Literasi Terlaksananya penelitian dan pengembangan literasi dan profesi dan Profesi % pemanfaatan karya riset bidang literasi dan profesi untuk penyusunan kebijakan/regulasi di bidang kominfo Jumlah peserta Bimtek CIO Jumlah peserta Bimtek Budaya dokumentasi Jumlah peserta pelatihan komunikasi publik
10 15%
50 35%
K)
Program Penelitian dan Kementerian Komunikasi dan Pengembangan Bidang Informatika Komunikasi dan Informatika dan Pengembangan SDM
331,8
K) K)
K)
II.M-22
: POLITIK DALAM NEGERI DAN KOMUNIKASI : PELEMBAGAAN DEMOKRASI SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)1)
NO
INDIKATOR 2010
Jumlah penerima beasiswa S2/S3 dalam dan luar negeri Jumlah paket standar kompetensi kerja bidang kominfo Jumlah SDM Kominfo yang bersertifikasi Jumlah Rapat Koordinasi penguatan Media Center dan Kehumasan Jumlah Rapat Koordinasi KIP Jumlah pemantauan dan evaluasi TOTAL 198 2
TARGET
PROGRAM
2014
1398 42
K) K)
80 12
4980 60
K)
3.9
Koordinasi Media Center dan kehumasan Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Media Center dan Kehumasan
K)
12 4
60 20
K)
KEMENKO POLHUKAM
3,4
K)
2.245,7
1) Total alokasi untuk Kemenkominfo adalah periode 2011-2014 karena adanya pengelompokan ulang direktorat dan direktorat jenderal sehingga kegiatan-kegiatan di tahun 2010 tidak dapat dipetakan satu-satu dengan kegiatan-kegiatan di 2011-2014
II.M-23
68
350
K)
2. Terlaksananya grand design nasional Penjabaran 80% terlaksana pelaksanaan Cetak Biru Politikkerangka Keamanan ASEAN implementasi Cetak Biru PolitikKeamanan ASEAN
Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerjasama ASEAN
Kemenlu
43,9
3. Jumlah provinsi/wilayah daerah yang telah memperoleh sosialisasi tentang Cetak Biru ASEAN bidang Politik dan Keamanan
33
K)
II.M-24
PROGRAM
11
K)
Terlaksananya peran Indonesia dalam mewujudkan komunitas ASEAN di bidang ekonomi dengan karakteristik utama pasar tunggal dan basis produksi, kawasan ekonomi berdaya saing tinggi, kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global
100 % 100 % keikutsertaan keikutsertaan dalam sidang, dan dalam sidang,dan 76 kertas posisi 407 kertas posisi 100 % keikutsertaan dalam sidang, dan 100 kertas posisi
K)
Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerjasama ASEAN
Kemenlu
21,7
2. % partisipasi dalam upaya menjaga sentralitas ASEAN dalam hubungan ekonomi dengan mitra wicara (sidang dengan mitra wicara)
K)
3. Jumlah kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman publik mengenai integrasi ekonomi ASEAN
40 kegiatan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
K)
II.M-25
PROGRAM
Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerjasama ASEAN
11
K)
22
K)
5 kali kegiatan sosialisasi dan 1 kali event internasional 20% (7 propinsi dari 33 propinsi)
22 kali kegiatan sosialisasi dan 7 kali event internasional 100% (33 provinsi)
K)
K)
II.M-26
PROGRAM
Program Peningkatan Hubungan dan Politik Luar Negeri melalui Kerjasama ASEAN
2. Jumlah kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman publik mengenai hubungan ASEAN dengan Mitra Wicara serta perkembangan dan tindak lanjut implementasi Plan of Action kerjasama ASEAN dengan Mitra Wicara
22
K)
1. Jumlah rapat koordinasi pelaksanaan cetak biru Komunitas ASEAN dan kerjasama ASEAN 2. Jumlah pemantauan dan evaluasi
12
60
K)
Kemenko Polhukam
2,8
20
K)
2 Peningkatan Peran Indonesia Dalam Menjaga Keamanan Nasional dan Menciptakan Perdamaian Dunia (*)
Meningkatnya peran Indonesia untuk turut menjaga keamanan nasional dan perdamaian dunia melalui pendekatan multilateralisme
Tingkat keberhasilan rekomendasi/ gagasan Pemri yang diterima dalam sidang kerjasama terkait penanganan isu-isu multilateral dan pemajuan kerjasama multilateral
70%
70%
26,3
II.M-27
PROGRAM
2.1 Kerjasama Multilateral terkait Isu Terlaksananya partisipasi Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Indonesia dalam forum kerja sama Massal dan Senjata Konvensional, multilateral Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme
10
50
K)
19 7 -
119 35 3
K)
K)
K)
12
60
K)
Kemenko Polhukam
2,8
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi 1. Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan 2.3 Kegiatan Koordinasi Hubungan Multilateral Terselenggaranya koordinasi Kebijakan Hubungan Multilateral kualitas hubungan multilateral 2. Jumlah pemantauan dan evaluasi 3 Pelaksanaan Diplomasi Perbatasan yang Meningkatnya kinerja Terkoordinasi untuk Menjaga Keutuhan diplomasi perbatasan Wilayah Darat, Laut, dan Udara Indonesia serta Menjaga Kekayaan Sumber Daya Alam Nasional % persoalan yang diselesaikan dalam setiap perundingan perbatasan
4 12
20 60
K) K)
Kemenko Polhukam
2,8
4 20%
20 100%
K)
84,8
II.M-28
PROGRAM
3.1 Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Terselenggaranya penguatan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan diplomasi melalui optimalisasi dan Kelautan perjanjian politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan
13
65
K)
Program Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional
30
K)
4. Jumlah standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, dan pemberian bimbingan teknis, serta evaluasi pembuatan perjanjian internasional 5. Jumlah pelaksanaan perundingan yang terkait dengan pembuatan perjanjian bilateral, regional, dan multilateral antara RI-Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, Vietnam, dan Palau 6. Tersusunnya dokumen tentang Ocean Policy
49
245
K)
12
60
K)
Penyusunan Tersedianya Rancangan dokumen tentang Dokumen tentang Ocean Policy Ocean Policy
II.M-29
PROGRAM
2. Jumlah rapat koordinasi pembentukan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan 3. Jumlah koordinasi pemetaan batas wilayah RI dengan Malaysia, PNG, Timor Leste, Singapura dan Palau 4. Jumlah pemantauan dan evaluasi 5. Jumlah rapat koordinasi Desk Wiltas dan PPKT 6. Jumlah pemantauan perkembangan sosial politik di Wiltas dan PPKT 4 Peningkatan Pelayanan dan Perlindungan Terlindunginya kepentingan WNI/BHI di Luar Negeri nasional dan meningkatnya upaya perlindungan WNI/BHI di luar negeri Tingkat pelayanan perlindungan WNI/BHI yang memadai dan tepat waktu
12
12
K)
12
60
K)
8 12
40 60
K)
K)
20
K)
100%
100%
1.120,3
II.M-30
PROGRAM
24 -
120 14998
K)
K)
K)
6. % pemberian bantuan hukum (advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita 7. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi pelayanan dan perlindungan WNI/TKI 8. Jumlah sosialisasi untuk PJTKI tentang pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri 9. Jumlah koordinasi dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri 10. Tersedianya database mengenai penyebaran WNI terdaftar di seluruh perwakilan di luar negeri
96
K)
15
K)
65
390
K)
II.M-31
PROGRAM
15
125
K)
76
K)
Peningkatan Peran Indonesia Dalam Meningkatnya citra Indonesia di 1. Tingkat persepsi positif masyarakat Pemajuan Demokrasi, HAM, Lingkungan dunia internasional dalam internasional terhadap Indonesia Hidup, dan Perlindungan Budaya (**) pemajuan demokrasi, HAM, 2. Tingkat keberhasilan rekomendasi/ lingkungan hidup, dan gagasan Pemri yang diterima dalam sidang perlindungan budaya terkait penanganan isu-isu HAM, lingkungan hidup, dan perlindungan budaya Terselenggaranya kegiatan 1. Jumlah koordinasi dalam rangka pemberian dukungan publik di meningkatkan kualitas diplomasi publik dalam dan luar negeri bagi pelaksanaan politik luar negeri RI 2. Tingkat penyelesaian legal matters Museum KAA
Baik
Baik
182,2
70%
70%
3 kali Updates from 22 kali Updates the Regions from the Regions 50 % Penyelesaian Legal Matters MKAA Bandung 21 100 % Penyelesaian Legal Matters MKAA Bandung 120
K)
Kemenlu
115,9
3. Jumlah pelaksanaan kegiatan dalam rangka diplomasi publik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri khususnya terkait isu demokrasi, interfaith dialogue, global media dialogue, dan cultural exchange
K)
II.M-32
PROGRAM
1 kali 5 kali penyelenggaraan penyelenggaraan BDF(48 BDF (3 rangkaian kegiatan Bali rangkaian Democracy Forum : kegiatan Bali workshop, BDF Democracy EGPM, BDF , Forum : operasionalisasi workshop, BDF Sekretariat IDP, EGPM, BDF, Publikasi) operasionalisasi Sekretariat IDP, Publikasi) 20 117
5. Jumlah diseminasi informasi mengenai kebijakan luar negeri dan pelaksanaan tugas Kemenlu dan Perwakilan RI di luar negeri kepada publik dalam dan luar negeri.
K)
6. Jumlah Promosi dan Community 8 Outreach Museum KAA 7. Revitalisasi Museum KAA (tergantung 100 % Revitalisasi dari penyelesaian legal matters MKAA) Museum KAA
K)
5.2 Kerjasama Multilateral Dalam Rangka Pemajuan dan Perlindungan HAM serta Penanganan Isu Kemanusiaan
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam forum kerja sama multilateral tentang pemajuan dan perlindungan HAM serta penanganan isu kemanusiaan termasuk penanganan isu residual Timor-Timur, dan penanganan isu kemanusiaan pada tingkat nasional
28
K)
Kemenlu
40,0
2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama internasional 3. Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional 4. Jumlah posisi Pemri yang disampaikan dalam sidang internasional
12 4 5
60 226 227
K)
K)
K)
5.3 Kerjasama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidup
Terlaksananya partisipasi 1. Jumlah Posisi pemri yang disampaikan Indonesia dalam setiap forum dalam sidang internasional kerja sama multilateral tentang pembangunan ekonomi, keuangan, 2. Jumlah koordinasi teknis
40
K)
Kemenlu
26,3
52
260
K)
II.M-33
PROGRAM
K)
Pemantapan Kemitraan Strategis di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, serta Kawasan Amerika dan Eropa
Terwujudnya perluasan akses dan meningkatnya kerjasama bilateral dan regional di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, budaya dan pariwisata, serta pembangunan di kawasan Asia Pasifik dan Afrika serta kawasan Amerika dan Eropa
1. % prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diadopsi 2. Tingkat kelancaran hubungan dan kerjasama bilateral di berbagai bidang.
202,4
80%
80%
Terlaksananya peran Indonesia 6.1 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik
1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama 2. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan 3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari/ke negara-negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik
100% 15 4
100% 82 51
K)
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kemenlu
27,8
4. Jumlah rekomendasi/prakarsa Indonesia dalam mendukung upaya perdamaian di kawasan Asia Timur dan Pasifik
14
K)
II.M-34
25%
25%
30 100% 8 8
200 100% 52 46
K)
6.2 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah
1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama 2. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan 3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari/ke negara-negara di kawasan Asia Selatan dan Tengah
K)
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kemenlu
18,8
4. Jumlah rekomendasi/prakarsa Indonesia dalam mendukung upaya perdamaian di kawasan Asia Selatan dan Tengah
16
K)
5. % fasilitasi untuk sidang/pameran/forum bisnis (Trade, Tourism and Investment ) 6. Tingkat penanganan isu illegal migrant dan human traficking serta isu-isu lainnya 7. Jumlah koordinasi teknis
100%
100%
25%
25%
30
200
K)
II.M-35
PROGRAM
6.3 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Sub Sahara Afrika
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
24
K)
100%
100%
30 100% 8
200 100% 52
K)
6.4 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah
Terlaksananya peran Indonesia 1. % fasilitasi penyelenggaraan kerjasama dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial 2. Jumlah dokumen implementasi budaya dengan negara-negara di kesepakatan kawasan Timur Tengah 3. Jumlah kunjungan/pernyataan dukungan Kepala Negara/Pemerintahan dan Pejabat Tinggi dari negara-negara di kawasan Timur Tengah dan pernyataan dukungan resmi dari negara-negara kawasan Timur Tengah terhadap NKRI
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kemenlu
18,4
12
63
K)
II.M-36
PROGRAM
100%
100%
30 68 100%
K) K)
6.5 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya di berbagai forum Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika (APEC, ARF, ACD, NAASP, AMED, SwPD, PIF, IOR-ARC, CTI, BIMPEAGA, IMT-GT, dll)
1. Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang/pertemuan 2. Tingkat penyampaian posisi Delri dalam mencegah pencantuman isu separatisme di Indonesia dalam dokumen akhir sidang 3. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan 4. Jumlah penyelenggaraan sidang/sosialisasi/seminar mengenai kebijakan luar negeri RI 5. Jumlah prakarsa/inisiatif/rekomendasi Indonesia yang diterima 6. Jumlah koordinasi teknis
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika
Kemenlu
41,0
8 10
48 60
K)
K)
11
61
K)
40 12 19
270 74 99
K) K)
6.6 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Utara dan Tengah
Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di Kawasan Amerika Utara dan Tengah
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia 2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara kawasan Amerika Utara dan Tengah 3. Jumlah kunjungan pejabat tinggi dan senior dari/ke negara-negara di kawasan Amerika Utara dan Tengah 4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa
Kemenlu
11,6
40
K)
15
89
K)
II.M-37
90 -
482 32
K)
K)
6.7 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Amerika Selatan dan Karibia
Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Karibia
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia 2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara kawasan Amerika Selatan dan Karibia 3. Jumlah kunjungan pejabat tinggi dari/ke negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Karibia 4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan 5. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata 6. Jumlah koordinasi teknis (interdep) 7. Jumlah keikut sertaan dalam pameran dan kegiatan kebudayaan di negara-negara Amerika Selatan dan Karibia
4 6
16 32
K)
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa
Kemenlu
10,9
31
K)
11 100%
59 100%
K)
30 1
144 25
K) K)
II.M-38
PROGRAM
6.8 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Eropa Barat
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa
10
55
K)
9 100%
48 100%
K)
35 2
187 26
K) K)
6.9 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Terlaksananya peran Indonesia Negeri di Kawasan Eropa Tengah dan Timur dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan negara-negara di Kawasan Eropa Tengah dan Timur
1. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di Indonesia 2. Jumlah penyelenggaraan pertemuan di negara-negara kawasan Eropa Tengah dan Timur 3. Jumlah kunjungan tingkat pejabat tinggi dari/ke negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur 4. Jumlah dokumen implementasi kesepakatan 5. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata 6. Jumlah koordinasi teknis (interdep)
5 5
30 33
K)
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerika dan Eropa
Kemenlu
10,7
13
K)
10 100%
61 100%
K)
25 11
137 64
K)
6.10 Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerjasama Intrakawasan Amerika dan Eropa
Terlaksananya peran Indonesia dalam kerjasama di bidang politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya di Organisasi Intrakawasan Amerika dan Eropa
1. Jumlah kerjasama yang disepakati antara RI melalui kerjasama intrakawasan Amerika dan Eropa 2. Jumlah prakarsa/rekomendasi Indonesia dalam kerjasama FEALAC
K)
34
K)
Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Amerop
Kemenlu
24,4
II.M-39
PROGRAM
12
65
K)
37
195
K)
6. % fasilitasi untuk pameran/forum bisnis di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata dalam kerjasama intra kawasan 7. Jumlah koordinasi teknis (interdep) 8. Jumlah keikutsertaan dalam pameran dan kegiatan kebudayaan di kawasan Amerika dan Eropa 6.11 Kegiatan Koordinasi Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika 1. Jumlah Rapat Koordinasi peningkatan kualitas kerjasama Asia, Pasifik dan Afrika
100%
100%
30 2
165 12
K)
K)
12
60
K)
Kemenko Polhukam
2,8
20
K)
II.M-40
PROGRAM
2. Jumlah pemantauan dan evaluasi 7 Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi Ekonomi (***) Terwujudnya perluasan akses dan meningkatnya kerjasama multilateral di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, budaya dan pariwisata, serta pembangunan Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam setiap forum kerja sama multilateral tentang Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI Tingkat keberhasilan rekomendasi/ gagasan Pemri yang diterima dalam sidang terkait isu ekonomi, perdagangan, investasi, budaya dan pariwisata, serta pembangunan
4 70%
20 70%
K)
22,8
7.1 Kerjasama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI
17
107
K)
Kemenlu
22,8
2. Jumlah koordinasi teknis 3. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama internasional 4. Jumlah partisipasi Indonesia dalam sidang internasional
21 2
109 10
K)
K)
10
60
K)
Meningkatnya dukungan bagi Tingkat persepsi positif Negara-negara Indonesia dari negara-negara di di kawasan Selatan terhadap Indonesia kawasan Selatan
Baik
Baik
64,7
II.M-41
PROGRAM
8.1
10
K)
27
K)
100%
100%
8.2 Kerjasama Multilateral Terkait Isu Sosial Terlaksananya partisipasi 1. Jumlah posisi Pemri yang Budaya dan Organisasi Internasional Negara Indonesia dalam setiap forum disampaikan dalam sidang internasional Berkembang kerja sama multilateral tentang 2. Jumlah koordinasi teknis sosial budaya dan organisasi internasional negara berkembang 3. Jumlah penyelenggaraan pertemuan/kerjasama internasional 4. Jumlah partisipasi Indonesia dalam sidang internasional 5. Jumlah pertemuan tentang LSM Asing 6. Tersusunnya grand design kerjasama Selatan-Selatan
22
107
K)
Kemenlu
32,7
16 23 20
K)
K)
K)
K)
TOTAL
1.808,6
II.M-42
(* ) Di dalam fokus Peningkatan Peran Indonesia Dalam Menjaga Keamanan Nasional dan Menciptakan Perdamaian Duniajuga terdapat : 1. Kegiatan Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Timur Tengah program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang juga terdapat pada fokus Pemantapan Kemitraan Strategis di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, serta Kawasan Amerika dan Eropa 2. Kegiatan Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan program Optimalisasi Diplomasi Terkait dengan Pengelolaan Hukum dan Perjanjian Internasional yang juga terdapat pada fokus Pelaksanaan Diplomasi Perbatasan yang Terkoordinasi untuk Menjaga Keutuhan Wilayah Darat, Laut, dan Udara Indonesia serta Menjaga Kekayaan Sumber Daya Alam Nasional 3. Kegiatan Kerjasama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidupprogram Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral pada fokus Peningkatan Peran Indonesia Dalam Pemajuan Demokrasi, HAM, Lingkungan Hidup, dan Perlindungan Budaya 4. Kegiatan Kerjasama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral yang juga terdapat pada fokus Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi Ekonomi 5. Kegiatan Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Timur dan Pasifik program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang juga terdapat pada fokus Pemantapan Kemitraan Strategis di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, serta Kawasan Amerika dan Eropa 6. Kegiatan Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri di Kawasan Asia Selatan dan Tengah program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang juga terdapat pada fokus Pemantapan Kemitraan Strategis di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, serta Kawasan Amerika dan Eropa 7. Kegiatan Penguatan Citra Indonesia Melalui Diplomasi Publik program Optimalisasi Informasi dan Diplomasi Publik yang juga terdapat pada fokus Peningkatan Peran Indonesia dalam Pemajuan Demokrasi, HAM, Lingkungan Hidup, dan Perlindungan Budaya (**) Di dalam fokus Peningkatan Peran Indonesia Dalam Pemajuan Demokrasi, HAM, Lingkungan Hidup, dan Perlindungan Budayajuga terdapat : 1. Kegiatan Kerjasama Multilateral Terkait Isu Perdagangan, Perindustrian, Investasi, dan HAKI program Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral yang juga terdapat pada fokus Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi Ekonomi (***) Di dalam fokus Pelaksanaan Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi Ekonomi juga terdapat : 1. Kegiatan Kerjasama Multilateral Terkait Isu Pembangunan Ekonomi, Keuangan, dan Lingkungan Hidupprogram Peningkatan Peran dan Diplomasi Indonesia di Bidang Multilateral pada fokus Peningkatan Peran Indonesia Dalam Pemajuan Demokrasi, HAM, Lingkungan Hidup, dan Perlindungan Budaya 2. Kegiatan Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri Melalui Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika program Pemantapan Hubungan dan Politik Luar Negeri serta Optimalisasi Diplomasi di Kawasan Asia Pasifik dan Afrikayang juga terdapat pada fokus Pemantapan Kemitraan Strategis di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika, serta Kawasan Amerika dan Eropa
K)
II.M-43
I a.
Fokus Prioritas 1 : Meningkatkan Profesionalisme Personel Penyelenggaraan administrasi dan perawatan personel integratif Melaksanakan pemenuhan hak-hak prajurit dan PNS TNI berupa pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan serta lembur yang dapat diterima secara tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan peraturan yang berlaku
b.
Menguji kemampuan unsur-unsur TNI dan Persentase kecukupan porsi dan jenis latihan diarahkan untuk menyiapkan unsur TNI dalam kesiapsiagaan. rangka tugas OMP dan OMSP
20%
22%
MABES TNI
47,9
II.M-1
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
20%
PROGRAM 2014
22% Program Profesionalisme Prajurit Integratif Program Profesionalisme Prajurit Integratif
Memelihara serta meningkatkan kemampuan Persentase kecukupan porsi dan jenis latihan dan kesiapsiagaan satuan untuk mendukung Balakpus tugas pokok satuan Meningkatkan dan menguji kemampuan unsur Persentase kecukupan porsi dan jenis latihan unsur TNI yang akan melaksanakan tugas ke pratugas daerah rawan dan perbatasan dalam bentuk latihan Pratugas Operasi.
d.
20%
22%
MABES TNI
7,8
e.
15%
17%
MABES TNI
265,8
f.
Terwujudnya profesionalisme personel dan Persentase ketepatan frekuensi latihan satuan dalam rangka pencapaian sasaran perorangan dan satuan secara rutin dan pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AD terjdawal menuju MEF
25%
30%
681,9
II.M-2
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tercukupinya fasilitas profesionalisme personel secara minimum
PROGRAM 2014
15%
TNI AD Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Darat TNI AL Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Laut TNI AL Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Laut Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Udara Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Udara TNI AU
h.
Peningkatan kemampuan personel dan satuan Persentase kesiapan dan keberhasilan operasi TNI AL secara mandiri, gabungan dan TNI AL dalam melaksanakan tugas operasi bersama secara akuntable dan tepat waktu TNI AL Tercukupinya fasilitas dan sarana prasarana Persentase kesiapan fasilitas dan sarana profesionalisme Matra Laut prasarana profesionalisme matra laut secara akuntabel dan tepat waktu Terlaksananya kegiatan latihan operasi Matra Persentase kualitas dan kuantitas latihan Udara tingkat L.U.M.P-1 s.d. L.U.M.P-4 Matra Udara
70%
75%
345,5
i.
Pembangunan Fasilitas dan sarana prasarana profesionalisme Matra Laut Latihan Matra Udara
40%
45%
318,9
j.
30%
35%
232,2
k.
Pembangunan Sarana-Prasarana Tercukupinya fasilitas kesejahteraan personel Persentase jumlah kecukupan fasilitas Kesejahteraan Personel Matra Udara secara minimum perumahan-asrama prajurit
20%
25%
TNI AU
261,3
II.M-3
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terlaksananya tugas OMP secara efektif
PROGRAM 2014
92%
II a.
Fokus Prioritas 2 : Modernisasi Alutsista dan Non Alutsista : Mengembangkan dan Memantapkan Kekuatan Matra Darat, Laut dan Udara Pengadaan MKK Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah munisi Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah munisi khusus Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah MKB Persentase kecukupan Bekal Pokok MKK 36% 38% MABES TNI Program Modernisasi Alutsista/Non Alutsista/Sarpras Integratif MABES TNI Program Modernisasi Alutsista/Non Alutsista/Sarpras Integratif MABES TNI Program Modernisasi Alutsista/Non Alutsista/Sarpras Integratif MABES TNI Program Modernisasi Alutsista/Non Alutsista/Sarpras Integratif
78.278,5 194,0
b.
36%
38%
356,3
c.
Pengadaan MKB
63%
65%
679,8
d.
Pengadaan Integratif
Alutsista
Strategis Percepatan peningkatan kemampuan Alutsista Persentase pencapaian MEF Integratif Integratif
10%
14%
5.872,6
II.M-4
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
Persentase peningkatan dan penambahan Ranpur terhadap MEF 20%
PROGRAM 2014
25%
Pengadaan / Penggantian Kendaraan Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Tempur Alutsista Ranpur dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju MEF Pengadaan / Penggantian Pesawat Terbang (Sabang)
Program Modernisasi Alutsista TNI AD dan Non Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat
f.
Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Persentase peningkatan dan penambahan Alutsista Pesud/Rotary Wing dalam rangka Sabang terhadap MEF pencapaian sasaran pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju MEF Persentase peningkatan dan penambahan Senjata dan munisi terhadap MEF
20%
25%
Program Modernisasi Alutsista TNI AD dan Non Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat
217,2
g.
Pengadaan / Penggantian Senjata dan Terlaksananya modernisasi dan peningkatan Munisi Senjata Berat dan Senjata Ringan dalam rangka pencapaian sasaran pembinaan kekuatan serta kemampuan TNI Angkatan Darat menuju MEF
20%
25%
Program Modernisasi Alutsista TNI AD dan Non Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat
567,6
II.M-5
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
15%
PROGRAM 2014
23%
Pengadaan Alutsista Strategis Matra Percepatan Modernisasi Alutsista melaui PLN Persentase pencapaian MEF matra Darat Darat
Program Modernisasi Alutsista TNI AD dan Non Alutsista/Sarana dan Prasarana Matra Darat Program Modernisasi Alutsista TNI AL dan non Alutsista serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana Pertahanan Negara Matra Laut Program Modernisasi Alutsista TNI AL dan non Alutsista serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Pra sarana Pertahanan Negara Matra Laut
i.
Peningkatan kemampuan dan penambahan Persentase kesiapan dan penambahan Alpung, jumlah Alpung, KRI, KAL, Ranpur dan Rantis KRI, KAL, Ranpur dan Rantis secara akuntabel dan tepat waktu
40%
45%
657,3
j.
Peningkatan kesiapan dan penambahan Pesud Persentase kesiapan dan penambahan Pesawat Udara TNI AL beserta sarana prasarana beserta sarana prasarana Penerbangan TNI Penerbangan TNI AL dalam mendukung tugas AL operasi secara akuntabel dan tepat waktu
40%
45%
159,7
II.M-6
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
Persentase penambahan material Alutsista strategis TNI AL secara akuntabel dan tepat waktu 14%
PROGRAM 2014
22%
Pengadaan Alutsista Strategis Matra Percepatan pengadaan Alutsista Strategis Laut Matra Laut
Program Modernisasi Alutsista TNI AL dan non Alutsista serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Pra sarana Pertahanan Negara Matra Laut Modernisasi Alutsista dan non Alutsista serta Pengembangan Fasilitas dan Sarpras Matra Udara Modernisasi Alutsista dan non Alutsista serta Pengembangan Fasilitas dan Sarpras Matra Udara Modernisasi Alutsista dan non Alutsista serta Pengembangan Fasilitas dan Sarpras Matra Udara TNI AU
l.
Persentase peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Pesawat udara terhadap MEF Persentase peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Radar dan Alat Komlek Lainnya terhadap MEF
15%
46%
7.796,9
m.
Peningkatan kemampuan dan penambahan jumlah Radar dan Alat Komlek Lainnya
10%
40%
TNI AU
4.616,8
n.
Percepan peningkatan alutsista strategis matra Persentase peningkatan total Alutista Strategis udara Matra Udara terhadap MEF
10%
32%
TNI AU
19.996,4
II.M-7
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIA N/LEMBAGA TERKAIT TOTAL FOKUS PRIORITAS (2010-2014) (Rp. Milyar )
57,4 Indeks penerapan nilai-nilai bela negara pada masyarakat Persentase terbentuknya komponen cadangan sesuai postur pertahanan secara akuntabel 25% 25% Program Potensi Pertahanan KEMENHAN 19,7
III a.
Fokus Prioritas 3 : Percepatan pembentukan komponen Bela Negara Pembinaan Kesadaran Bela Negara Terlaksananya penerapan nilai-nilai bela negara pada masyarakat Terbentuknya komponen cadangan sesuai postur pertahanan secara akuntabel
b.
20%
20%
KEMENHAN
17,6
c.
Penataan dan Pembinaan Komponen Tertata dan terbinanya komponen pendukung Persentase penataan komponen pendukung secara terintegrasi dengan data yang up-toPendukung secara terintegrasi dengan data yang up-todate, akurat dan siap digunakan date, akurat dan siap digunakan Fokus Prioritas 4 : Peningkatan Pengamanan Wilayah Perbatasan dan pulau terdepan (terluar) Penyelenggaraan Surta Hidros Peningkatan penyelenggaraan Surta Hidros Matra Laut Persentase kesiapan dan kelengkapan data dan informasi Hidro-oseanografi secara akuntabel dan tepat waktu
20%
20%
KEMENHAN
20,1
IV a.
268,1 40% 54% Program Dukungan Kesiapan Matra Laut TNI AL 26,5
II.M-8
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kemampuan Pertahanan Menuju Minimum Essential Forces SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010
Persentase wilayah laut yurisdiksi nasional yang bebas pelanggaran hukum dan gangguan keamanan serta kesiapsiagaan operasi TNI AL secara akuntabel dan tepat waktu Persentase kualitas dan kuantitas produk Surta untuk kepentingan militer 48%
PROGRAM 2014
65% Program Dukungan Kesiapan Matra Laut
Penyelenggaraan Operasi Matra Peningkatan penegakan hukum dan Laut dan Penegakan Hukum serta penjagaan keamanan di wilayah laut yuridiksi Penjagaan Keamanan di wilayah Laut nasional serta kesiapsiagaan operasi TNI AL Yuridiksi Nasional Penyelenggaraan Surta Pembangunan sarana dan prasarana pertahanan di wilayah perbatasan Pengadaaaan Materiil dan Sarana Prasarana Perbatasan Peningkatan penyelenggaraan Surta
c. d.
30% 10%
35% 14%
TNI AU
12,5 12,9
Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana Persentase kecukupan sarana dan prasarana pertahanan di wilayah perbatasan kebijakan pertahanan di wilayah perbatasan Mendukung pelayanan keamanan di daerah perbatasan Jumlah materiil pos Polri di daerah perbatasan dan pulau terluar (pos)
e.
20
100
15,5
TOTAL
Keterangan :
K)
90.923,8
II.M-9
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014 KEMENTERIA N/LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
8.174,0 50% 100%
K)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
I a.
Fokus Prioritas 1 : Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional Penyusunan Rencana Induk, Master Plan dan Road Map Revitalisasi Industri Pertahanan Dokumen rencana pengembangan dan Tersusunnya rencana pengembang an & pengadaan alutsista TNI dan Alut Polri 2010 pengadaan 2014 Program Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan KEMENHAN
b.
Tersusunnya mekanisme pendanaan Industri Konsolidasi RPJMN 2010-2014 Pertahanan dalam negeri yang bersifat beserta RKP, Penguatan basis pendanaan, dan Perumusan Kerangka multiyears Pendanaan 5 tahun
100%
100%
KEMENHAN
c.
Revisi Keppres 80 Tahun 2003 untuk Tersedianya payung hukum untuk mendukung Ditetapkannya Keppres Pengadaan barang revitalisasi industri pertahanan dan jasa mendukung revitalisasi industri pertahanan
100%
100%
KEMENHAN
II.M-10
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya data kemampuan produksi alutsista TNI dan Alut Polri oleh Industri Pertahanan dalam Negeri
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
100%
K)
PROGRAM
d.
Jumlah item produk alutsista TNI dan Alut Polri yang mampu diproduksi oleh Industri Pertahanan dalam Negeri Efisiensi dan Efektivitas pengadaan Alutsista TNI dan Alut POLRI Jumlah model dan /atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
25%
Program Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan Program Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan Program Pengembangan Teknologi dan Industri Pertahanan
e.
Pembentukan Komite Kebijakan Tersedianya badan Clearing House lintas Industri Pertahanan sebagai Clearing bidang dan lintas KL House Refocusing, intensifikasi dan kolaborasi R & D Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, laut, dan udara yang sesuai dengan kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
100%
100%
KEMENHAN
f.
30%
30%
KEMENHAN
--
g.
Terwujudnya model dan/atau prototype alat Persentase prototipe yang mampu peralatan pertahanan matra darat, matra laut dikembangkan secara mandiri dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
30%
30%
19,3
h.
Produksi Alutsista industri dalam negeri Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri Tersedianya kajian pengembangan peralatan sandi
Jumlah produksi Alutsista industri dalam negeri Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
20%
25%
KEMENHAN
7.100,0
i.
3 paket
13 paket
34,7
II.M-11
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014
25% Program Peningkatan Sarana POLRI dan Prasarana POLRI
NO
INDIKATOR
PROGRAM
j.
Meningkatkan kemandirian alut Polri produksi Persentase potensi industri dalam negeri yang dalam negeri termanfaatkan
20%
k.
Pembuatan Prototype
22
K)
20,0
TOTAL
8.174,0
Keterangan :
K)
II.M-12
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Keamanan dan Pelanggaran Hukum di Laut (Perompakan, Illegal Fishing, dan Illegal Logging) SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014 KEMENTERIA N/LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
879,5 15% 100% Peningkatan Koordinasi BAKORKAMLA Keamanan dan Keselamatan di Laut Dukungan Kesiapan Matra TNI AU Udara 570,3
NO
INDIKATOR
PROGRAM
I a.
Fokus Prioritas 1 : Meningkatkan Operasi Bersama dan Mandiri di Laut (termasuk keamanan Selat Malaka) Peningkatan Koordinasi Pengawasan Keamanan laut Penyelenggaraan OMSP Matra Udara Meningkatnya efektifitas dan efisiensi Penyelesian sistem early warning dan sea penyelenggaraan pengawasan keamanan laut survelillnce termasuk integrasinya Peningkatan penyelenggaraan operasi militer Jumlah dan cakupan wilayah selain perang Matra Udara dan penegakan penyelenggaraan OMSP Matra Udara hukum serta penjagaan keamanan di wilayah yuridiksi nasional Meningkatakan keamanan perairan pantai dan sungai; Terpeliharanya peralatan dan pendukungnya hingga siap pakai Pelaksanan operasi bersama di laut Persentase gangguan keamanan yang menurun pada jalur aktivitas masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut Menurunnya angka pelanggaran hukum di laut (paket)
b.
30%
35%
5,6
c.
10%
11%
POLRI
71,7
d.
23
232,0
TOTAL
879,5
Keterangan :
K)
II.M-13
NO
I a.
Fokus Prioritas 1 : Meningkatkan Profesionalisme Polri Penyelenggaraan Administrasi Perawatan Personel Polri Tercapainya tata kelola admistrasi tentang kinerja dan anggaran Polri yang akuntabel Terselenggaranya hak gaji dan tunjangan anggota dan PNS polri (belum termasuk kebutuhan remunerasi) Persentase kondisi ketersediaan Alut Harkamtibmas terhadap standar 100% 100% Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri POLRI
93.217,7
b.
Pengembangan Alut dan Alsus Harkamtibmas Pengembangan Alut dan Alsus Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Pengembangan Alut dan Alsus Strategi Keamanan Pengembangan Alut dan Alsus Penanggulangan Keamanan Berkadar Tinggi Pengembangaan Alut Komunikasi dan Telematika
60%
61%
Program Peningkatan Sarana POLRI Prasarana Polri Program Peningkatan Sarana POLRI Prasarana Polri Program Peningkatan Sarana POLRI Prasarana Polri Program Peningkatan Sarana POLRI Prasarana Polri
411,0
c.
Persentase kondisi ketersediaan Alut Lidik Mengaplikasikan teknologi dan peralatan penyelidikan dan penyidikan dengan efektif Sidik terhadap standar dan efisien Mengaplikasikan teknologi dan peralatan Persentase kondisi ketersediaan Alut strategi keamanan dengan efektif dan efisien Strategi Keamanan terhadap standar Mengaplikasikan teknologi dan peralatan penanggulangan keamanan dalam negeri dengan efektif dan efisien Mengaplikasikan teknologi dan peralatan komunikasi dan telematika kepolisian dengan efektif dan efisien Persentase kondisi ketersediaan Alut Penanggulangan Kamdagri terhadap standar
35%
36%
289,8
d.
50%
51%
210,8
e.
60%
61%
302,5
f.
50%
51%
1,3
II.M-14
NO
TARGET INDIKATOR 2010 Persentase Pencapain postur pelayanan kepolisian modern menurut Pelayakan Keamanan Prima Jumlah Pendidikan Pusdiklat-PolwanSelabrib-Intelkam-Reskrim-Gasum-LantasBrimob (orang) Jumlah Pendidikan Pembentukan Akpol, PPSS, Brigadir (orang) Persentase kecukupan pelayanan SSB per tahun Jumlah kegiatan latihan personel brimob dalam penanggulangan keamanan dalam negeri 40% 2014 41% PROGRAM
g.
h.
Mencetak personel kompeten Polri sesuai Pendidikan Pusdiklat-PolwanSelabrib-Intelkam-Reskrim-Gasum- lingkup profesi-spesialisasi Lantas-Brimob Pengembangan kekuatan personel Polri Peningkatan Kualitas Layanan Publik LLAJ Menyelenggarakan pendidikan pembentukan peronsel polri baik perwira maupun bintara Meningkatnya pelayanan SIM, STNK, BPKB & Terbangunnya Pusat Pengendali dan Informsi LLAJ
12906
64530
POLRI
312,2
i.
3350
41250
K)
Program Pengembangan POLRI Sumber Daya Manusia Polri Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban masyarakat POLRI
907,8
j.
50%
100%
4.862,6
k.
Tersiapkannya kemampuan pemukul Latihan dan Penyiapan Personil Penanggulangan Keamanan Dalam penanggulangan keamanan dalam negeri Negeri
1/hari
1/hari
4,3
l.
45%
46%
POLRI
10.019,9
II.M-15
NO
II a.
Fokus Prioritas 2 : Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Penindakan Tindak Pidana Narkoba Pelaksanaan Kegiatan Diseminasi Informasi di Bidang P4GN Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Narkoba Meningkatnya kegiatan Diseminasi Informasi P4GN Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Narkoba tingkat Nasional Tingkat pemahaman masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. 85% 88% Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
K)
b.
10%
10%
BNN
92,7
c.
50 Orang
250
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
BNN
27,6
d.
Jumlah penangkapan tersangka tindak kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
10%
10%
BNN
147,0
II.M-16
NO
TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah Narkoba ilegal yang disita di Bandara, Pelabuhan, dan Border line 10% 2014 10% Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
K)
PROGRAM
e.
f.
Meningkatnya fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola Instansi Pemerintah
Jumlah fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola Instansi Pemerintah
3 Fasilitas TR
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
BNN
279,0
g.
Meningkatnya fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola Komponen Masyarakat
Jumlah fasilitas rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang dikelola Komponen Masyarakat (fasilitas)
20
100
K)
BNN
69,8
h.
Terselenggaranya pelayanan P4GN yang dilaksanakan oleh struktur organisasi BNN Propinsi dan Kabupaten/Kota yang vertikal
1. Jumlah BNNP yang terbentuk untuk menyelenggarakan P4GN 2. Jumlah BNNK yang terbentuk untuk menyelenggarakan P4GN
K)
BNN
1.816,5
II.M-17
NO
III a.
Fokus Prioritas 3 : Menuntaskan Penanganan Tindak Kejahatan terutama Kejahatan Konvensional Penindakan Tindak Pidana Umum Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Umum Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Ekonomi Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Umum tingkat Nasional Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Ekonomi Khusus tingkat Nasional Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Korupsi tingkat Nasional Jumlah Perkara dan Clerance Rate Tindak Pidana Kontijensi tingkat Nasional Jumlah Perkara dan Clerance Rate Seluruh Tindak Pidana di wilayah Polda 64,08% 67% Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana POLRI
53,4
b.
34,00%
37%
POLRI
53,4
c.
Penindakan Tindak Pidana Korupsi Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi Penindakan Tindak Pidana Kontijensi Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Kewilayahan Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Tindak Pidana Kontijensi Meningkatnya Clearance Rate Tindak Pidana di tingkat masyarakat
0%
3%
POLRI
8,5
d.
100%
103%
POLRI
26,7
e.
55,22%
58%
POLRI
2.697,6
II.M-18
NO
IV a.
Fokus Prioritas 4 : Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat terhadap Polisi Pembinaan Profesi Terselenggaranya disiplin internal anggota polri Persentase tindak lanjut terhadap pengaduan masyarakat 55% 58% POLRI Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Polri Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Polri Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Polri POLRI
42,2
b.
Persentase kegiatan penyelidikan dalam pengungkapan kasus-kasus dugaan pelanggaran dan pelanggaran personel Polri Persentase jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti
70%
73%
80,7
c.
20%
23%
POLRI
61,9
V a.
Fokus Prioritas 5: Deradikalisasi Penangkalan Terorisme Ops Gaktib dan Ops Yustisi. Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan. Terselenggaranya operasi wilayah pertahanan Persentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib Persentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan nasional 45% 47% Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integtratif Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integtratif MABES TNI
2.474,3 95,6
b.
45%
47%
MABES TNI
54,7
II.M-19
NO
TARGET INDIKATOR 2010 Prosentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutukan Persentase kecukupan operasional pengamanan personel, material dan dokumen serta efektifitas dan efesiensi deteksi dini Rasio kecukupan personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota 45% 2014 47% Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integtratif Program Dukungan Kesiapan Matra Darat Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan, dan Penggalangan Keamanan Negara PROGRAM
c.
d.
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Darat Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri
40%
45%
TNI AD
e.
30%
33%
VI a.
Fokus Prioritas 6 : Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme Kegiatan koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan terorisme Terselenggaranya koordinasi kebijakan penanganan kejahatan transnasional dan terorisme Jumlah rapat koordinasi urusan kejahatan dan terorisme (kali) 12 60
K)
3.439,0 Program Peningkatan Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan KEMENKO POLHUKAM 14,5
20
K)
II.M-20
NO
TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah rapat kordinasi urusan terorisme bersama dengan DKPT (kali) Jumlah Rapat kordinasi Desk Kordinasi pemberantasan terorisme (kali) Jumlah Pemantauan dan Evaluasi perkembangan terorisme termasuk modus operandi (kali) Jumlah rapat kordinasi pengelolaan peningkatan kapasitas DKPT menjadi BKPT (kali) 12 2014 60
K)
PROGRAM
12
60
K)
20
K)
12
60
K)
b.
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) Kegiatan Penyelenggaraan Dukungan Administrasi Operasi Intelijen
Jumlah dan cakupan wilayah penyelenggaraan OMSP Jumlah anggaran yang tersedia
30%
32%
MABES TNI
1.485,0
c.
30%
32%
BADAN INTELIProgram Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan JEN NEGARA Tugas Teknis lainnya BIN
1.055,3
II.M-21
NO
TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah Forum Kemitraan Polmas (orang) Jumlah Perkara dan Clerance Rat e Tindak Pidana Terorisme tingkat Nasional 41000 100% 2014 205160 103%
K)
PROGRAM
d. e.
Pembinaan forum kemitraan Polisi dan Masyarakat Penindakan Tindak Pidana Terorisme
TOTAL
135.141,9
Keterangan :
K)
II.M-22
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014 KEMENTERIA TOTAL ALOKASI PRIORITAS N/LEMBAGA 2010-2014 TERKAIT (Rp. Milyar )
1.954,2 40% 40% Program Strategi Pertahanan KEMENHAN 40,2
NO
INDIKATOR
PROGRAM
I a.
Fokus Prioritas 1 : Memperluas Cakupan Deteksi Dini baik di Luar Negeri maupun Dalam Negeri Analisa Strategis Terlaksananya prediksi ancaman, gangguan, hambatan, tantangan dan peluang baik nasional, regional dan global secara tepat waktu dengan data yang up-to-date dan akurat Meningkatnya produk/data intelijen baik secara kualitas maupun kuantitas serta meningkatnya pengamanan sesuai standar Peningkatan penyelenggaraan intelijan dan pengamanan matra udara Persentase cakupan prediksi ancaman, gangguan, hambatan, tantangan dan peluang baik nasional, regional dan global secara tepat waktu dengan data yang up-to-date dan akurat Persentase keakurasian dan kelengkapan deteksi dan analisis AGHT secara akuntable dan tepat waktu. Persentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutuhkan
b.
65%
84%
94,9
c.
35%
40%
TNI AU
21,9
II.M-23
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Persentase pemantauan intelijen beraspek ekonomi 30%
NO
INDIKATOR
PROGRAM 2014
33%
d.
BADAN INTELIJEN Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan, NEGARA dan Penggalangan Keamanan Negara
e.
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan Persentase kecukupan penggelaran pos beraspek luar negeri, ekonomi, sosial, budaya intelijen luar negeri
30%
33%
BADAN INTELIJEN Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan, NEGARA dan Penggalangan Keamanan Negara BADAN INTELIJEN Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan, NEGARA dan Penggalangan Keamanan Negara
192,0
f.
30%
33%
890,3
g.
Penyelanggaraan Strategi Keamanan Menurunnya potensi kejahatan berkadar dan Ketertiban I ancaman tinggi
Jumlah operasi pencegahan potensi kejahatan berkadar tinggi bidang Politik (paket)
30
150
K)
POLRI
22,5
II.M-24
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Modernisasi Deteksi Dini Keamanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014 KEMENTERIA TOTAL ALOKASI PRIORITAS N/LEMBAGA 2010-2014 TERKAIT (Rp. Milyar )
2.534,0 710 3550
K)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
II a.
Fokus Prioritas 2 : Memperluas Pengamanan Rahasia Negara Baik di Luar Negeri maupun di Dalam Negeri Pengamanan Sinyal Meningkatnya kebijakan, penggelaran Jumlah layanan pengamanan sinyal (kali) infrastruktur, dan layanan pengamanan sinyal Pengamanan persandian melalui analisis teknis sandi dan analisis kriptografi Tersedianya materiil sandi guna mendukung terselenggaranya komunikasi rahasia Jumlah layanan analisa sinyal (paket) Program Pengembangan Persandian Nasional Program Pengembangan Persandian Nasional Program Pengembangan Persandian Nasional LEMBAGA SANDI NEGARA LEMBAGA SANDI NEGARA LEMBAGA SANDI NEGARA
2.184,6
b.
Analisa sinyal
26
130
K)
169,8
c.
115
625
K)
179,6
TOTAL
4.488,2
Keterangan :
K)
II.M-25
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kualitas Kebijakan Keamanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/L EMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 20102014 (Rp. Milyar )
I a.
Fokus Prioritas 1 : Peningkatan Kapasitas Penyusunan Kebijakan Lembaga Keamanan Nasional Perumusan Kebijakan Strategis dan Kebijakan Implementatif Tersusunnya kelengkapan kebijakan pertahanan negara yang mampu memenuhi kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara sinergis lintas sektor Persentase kelengkapan kebijakan pertahanan negara yang mampu memenuhi kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara sinergis lintas sektor 45% 45% Program Strategi Pertahanan KEMENHAN
74,5 40,2
b.
Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan Ketahanan Nasional Bidang Lingkungan Strategis Nasional, Lingkungan Strategis Regional, dan Lingkungan Strategis Internasional
Terlaksananya penyelenggaraan perumusan kebijakan Ketahanan Nasional Bidang Lingkungan Strategis Nasional, Lingkungan Strategis Regional, dan Lingkungan Strategis Internasional
Jumlah Kajian Pokja, Pokjasus, Rakertas, Ramusmat, Kirpat bidang lingkungan stategis Nasional, Lingkungan Strategis Regional, dan Lingkungan Strategis Internasional (paket)
40
200
K)
25,9
II.M-26
: PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Peningkatan Kualitas Kebijakan Keamanan Nasional SASARAN (Hasil outcomes/output yang diharapkan)
TARGET INDIKATOR 2010 Indek pengkajian strategik di bidang pertahanan dan keamanan 50% 2014 52% Program Pengembangan Ketahanan Nasional PROGRAM KEMENTERIAN/L EMBAGA TERKAIT LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL TOTAL ALOKASI PRIORITAS 20102014 (Rp. Milyar ) 8,4
c.
Meningkatnya kualitas penyusunan rencana Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan Pengkajian Strategik di pengkajian strategik di bidang pertahanan keamanan Bidang Pertahanan Keamanan
TOTAL
74,5
Keterangan :
K)
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS FOKUS PRIORITAS I: PENINGKATAN EFEKTIVITAS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis, Pengkajian dan Penelitian serta Pertemuan Ilmiah dalam rangka pengembangan Sistem Hukum Nasional SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TERWUJUDNYA TERTIB PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TARGET INDIKATOR 2010 TERLAKSANANYA AKSES TERHADAP KEADILAN DI BIDANG POLITIK LEGISLASI Tersusunnya rekomendasi hasil: 60 kajian hukum. 4 kajian konstitusi 40 penelitian hukum. 75 naskah akademik 1 1 Program Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM 40,9 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 235,1
NO
Tersedianya penelitian/kajian dan penyusunan Naskah Akademik yang berkualitas dalam penyusunan rancangan peraturan perundangundangan
Tersusunnya rekomendasi hasil penelitian di Tersedianya format Naskah Akademik yang memasukkan unsur bidang substansi hukum kelembagaan hukum dan budaya hukum dalam rangka pengembangan biaya dan manfaat (cost and benefit) system hukum nasional 2 Kegiatan Perancangan Peraturan Perundang- undangan Peningkatan kualitas RUU dan perat perundang- Persentase rancangan peraturan undangan di bawah UU di DPR serta tenaga perundang-undangan dibawah UU fungsional Perancang PerUUan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan 20% 100% Program Pembentukan Hukum Kementerian Hukum dan HAM 75,0
II.M-1
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Persentase tenaga fungsional perancang peraturan perundangundangan yang mendapatkan kualifikasi dan promosi sesuai standar secara tepat waktu dengan administrasi yang akuntabel Persentase kelengkapan dokumentasi dan pustaka bidang peraturan perundang-undangan secara akurat dan up to date Prosentase Penyelesaian Peraturan Perundang-undangan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan Lingkungan Hidup Presentase Peraturan Perundangundangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor Jumlah Peraturan Perundangundangan di bidang yang mendorong pemberantasan korupsi 3 Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis, Perencanaan Pembangunan Hukum, Analisa dan Evaluasi dan Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-undangan serta Kerjasama Bidang Hukum dalam rangka pembinaan dan pengembangan sistem hukum nasional Tersusunnya usulan RUU dan Raperda yang sesuai dengan prioritas pembangunan Persentase Pemetaan kebutuhan hukum baik ditingkat nasional maupun daerah secara terintegrasi dan tepat waktu untuk jangka panjang, menengah dan tahunan 50% 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
20%
100%
20%
100%
0,2
85%
30,0
II.M-2
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Tersusunnya Daftar RUU Prioritas Prolegnas Pemerintah sejumlah 247 dan 50 % inventarisasi Prolegda Tersedianya mekanisme Prolegnas dan Prolegda yang mendukung perencanaan pembangunan nasional Persentase kesesuaian RUU yang dibahas dengan prioritas dalam Prolegnas 4 Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Teknis, Pengembangan Penyuluhan Hukum dan Pembudayaan Kesadaran Hukum Nasional Meningkatnya peran masyarakat dalam proses penyusunan peraturan perUUan Persentase keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan proses pembentukan peraturan perundangundangan dan pemahaman dalam pelaksanaannya 100% 100% Program Pembentukan Hukum Kementerian Hukum dan HAM 41,7 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
Adanya forum komunikasi dan konsultasi penyusunan naskah akademik peraturan perundangundangan. 5 Kegiatan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang politik, hukum, keamanan, keuangan, perbankan, industri, perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi, kesejahteraan rakyat yang harmonis Persentase rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang politik, hukum dan keamanan yang harmonis, 20% 100% Program Pembentukan Hukum Kementerian Hukum dan HAM 38,5
II.M-3
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Persentase rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang keuangan dan perbankan yang harmonis, Persentase rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang industri dan perdagangan yang harmonis Persentase rancangan peraturan perundang-undangan tingkat pusat bidang kesejahteraan rakyat yang harmonis Persentase Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan di bidang Pertanahan, tata ruang, dan Lingkungan Hidup Persentase Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan di bidang mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor Persentase Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan di bidang yang mendorong pemberantasan korupsi 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
Meningkatkan pemerintahan daerah (provinsi, kab/kota) yang di petakan dan dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan daerah yang akurat dan up to date
Persentase pemerintahan daerah (provinsi,kab/kota) yang dipetakan dan dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan daerah yang akurat dan up to date
20%
100%
9,0
II.M-4
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Persentase pemerintahan daerah di wilayah I yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah Persentase pemerintahan daerah di wilayah II yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah Persentase pemerintahan daerah di wilayah III yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah II. FOKUS PRIORITAS 2: PENINGKATAN KINERJA LEMBAGA DI BIDANG HUKUM PENINGKATAN KINERJA LEMBAGA DI BIDANG HUKUM YANG MENDUKUNG PENEGAKAN RULE OF LAW DI INDONESIA Penurunan tunggakan perkara Tersedianya jumlah unit pengaduan masyarakat di tiap lembaga penegak hukum Terwujudnya lembaga peradilan yang dihormati dan disegani oleh setiap warga negara dengan diterapkannya sistem peradilan yang sederhana, cepat, transparan dan akuntabel 1 Percepatan peningkatan penyelesaian perkara Terselesaikannya penyelesaian perkara yang Jumlah penyelesaian perkara sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel termasuk perkara-perkara yang menarik perhatian masyarakat (perkara KKN dan HAM) Jumlah penyelesaian minutasi perkara yg tepat waktu. 10000 pkr 51000 pkr
K)
NO
PROGRAM 2014
9.975,0
MA-RI
146,9
II.M-5
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Terselenggaranya pengelolaan informasi administrasi perkara secara akurat, efektif dan efisien Tersedianya biaya penyelesaian perkara yang memadai 2 Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Umum 3 Pengembangan kebijakan Peradilan Tipikor Terlaksananya peradilan Tipikor di tiap provinsi Tersusunnya kebijakan mengenai di lingkungan peradilan umum penyelenggaraan/tata laksana peradilan Tipikor Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Agama 6 Lokasi 30 Lokasi
K)
NO
PROGRAM 2014
145000 pkr
746250 pkr
K)
MA-RI
320,2
MA-RI
3,0
80000 pkr
411600 pkr
K)
MA-RI
102,8
II.M-6
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Kesyariyahan yang lengkap dan tepat waktu Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Agama 5 Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer dan TUN Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan Militer dan TUN 6 Pembinaan Administrasi pengelolaan kepegawaian dan Jumlah kebijakan/pedoman tentang sistem pengembangan SDM. rekruitmen, pola karir, sistem promosi dan mutasi, aparat penegak hukum yang berbasis merit, transparan dan akuntabel Jumlah rekrutmen yang transparan,adil,akuntabel dan berdasar kompetisi. 802 Satker 814 Satker Program: Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MA-RI MA-RI 25,7 5000 pkr 25731 pkr
K)
NO
PROGRAM 2014
pkr
MA-RI
26,0
II.M-7
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
Tersedianya data informasi terpusat mengenai Jumlah rekrutmen Hakim Adhoc Tipikor sumber daya manusia aparat penegak hukum yang dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan mutasi, promosi dan sebagainya Tersedianya informasi seleksi yang transparan Persentase Database kepegawaian dan akuntabel kepada masyarakat kesekretariatan, diklat, dan pengawasan terintergrasi. Jumlah dokumen rencana kerja pengelolaan rekrutmen yang berisi proses, metode dan tahap rekrutmen. Tersedianya dokumen rancangan pola karir Tersedianya dokumen rekomendasi perbaikan pola karir Tersedianya dokumen rencana kerja pelaksanaan perbaikan pola karir. 7 Pembinaan Administrasi Pengelolaan Perlengkapan Sarana dan Prasarana dilingkungan MA dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya Tersedianya dokumentasi analisa data pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana di lingkungan MA dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya. Dokumen analisa data pemenuhan kebutuhan Sarana dan Prasarana di lingkungan MA dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya 802 satker 814 satker Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara MA-RI MA-RI 23,0
7 satker
7 satker
MA-RI
566,3
II.M-8
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Pengadaan Sarana dan Prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Tersedianya sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. TARGET INDIKATOR 2010 2014 Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara MA-RI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT MA-RI TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 4.270,5
NO
Jumlah pemenuhan kebutuhan sarana Pengad.tanah 100.000 Pengad.tanah dan prasarana teknis dan umum m2 500.000 m2 peradilan tingkat banding dan tingkat daerah. Pemb.ged baru 25 unit Pemb.ged baru 210 unit
K)
Pemb.lanjutan 48 unit Pemb.lanjutan 298 unit Pemb.rumah dinas 19 unit Rehab ged 90 unit Reha rumah dinas 43 unit Pemb.rumah dinas 149 unit Rehab ged 450 i Reha rumah dinas 265 unit
K)
K)
K) K)
Sarana dan prasarana Sarana dan 795 satker prasarana 795 satker Pengad kend roda empat utk 1800 unit utk wkl dan pansek pengadilan tkt pertama Penyediaan sarana dan prasarana pengadilan Tipikor termasuk tunjangan Hakim Ad-hoc Tipikor (termasuk tunjangan kesehatan dan keamanan) Penyediaan sarana dan prasarana dan tujangan Hakim Adhoc Pengadilan Tipikor di 7 PN di ibukota Provinsi Penyediaan sarana dan prasarana dan tujangan Hakim Ad-hoc Pengadilan Tipikor di 340 PN di ibukota Kabupaten/Kot a
K)
K)
II.M-9
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang penyelenggaraan Zitting Plaatz 10 Peningkatan Profesionalitas Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan di bidang Manajemen dan Kepemimpinan Tersedianya sumber daya aparatur hukum yang profesional dan kompeten dalam melaksanakan penyelenggaraan peradilan Jumlah SDM yang sudah mendapatkan pelatihan teknis peradilan dan Manajemen dan Kepemimpinan yang memenuhi standar kompetensi, tugas dan kinerja Jumlah pelatihan bagi Hakim/Hakim Adhoc dan tenaga teknis lainnya mengenai Tipikor, asset recovery dll Jumlah kurikulum, silabus, materi ajar yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan pelatihan (needs-based curriculum) Jumlah pengembangan sistem diklat yang terhubung dengan sistem rekruitmen, sistim pengawasan dan sistim karir bagi hakim dan aparatur peradilan 64 lokasi 2014 320 lokasi
K)
NO
PROGRAM
3826 org
34306 org
K)
203,4
II.M-10
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Terselenggaranya penelitian dan pengembangan bidang hukum dan peradilan. TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan hukum dan peradilan dengan mempertimbangkan kebutuhan lembaga peradilan dan rekomendasi unit kerja lainnya. 6 wil prop 2014 50 wil prop
K)
NO
PROGRAM
Jumlah sistim penelitian dan pengembangan Jumlah asessment keterkaitan antara sistim diklat, dengan sistim rekruitmen, sistim karir bagi hakim dan aparatur pengadilan dan sistim pengawasan
30 audience 9 kajian
K)
K)
Jumlah penanganan pengawasan teknis, administrasi peradilan dan administrasi umum, serta penanganan pengaduan di Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya
204 laporan
1049 laporan
K)
MA-RI
66,7
Jumlah sosialisasi Sistem pengelolaan pengaduan kepada aparat pengadilan dan masyarakat.
II.M-11
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Meningkatnya kualitas kinerja hakim dan aparat peradilan dan kepercayaan publik kepada lembaga peradilan. TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku hakim dan aparat peradilan. Jumlah perkara PUU/SKLN dan perkara lainnya yang diputus Jumlah perkara pemilu legislatif/presiden/wapres yang diputus Jumlah perkara pemilukada yang diputus 15 Pelayanan Hubungan Masyarakat, Kerjasama, Keprotokolan dan Pengelolaan Teknologi Informasi Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana Presentase informasi perkembangan berbasis Teknologi Informasi dalam penanganan penanganan perkara yang transparan perkara konstitusi dan akuntable Prosentase hasil putusan yang dapat diakses publik secara on line 100 laporan 2014 500 laporan
K)
NO
PROGRAM
13 Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku aparat Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya.
14 Penanganan Perkara PUU, SKLN, PHPU Legislatif, Pilpres, Pilgub, Pilbup, Walikota dan Perkara Lainnya
60
280
K)
MK-RI
274,4
660
K)
500 100%
2350 100%
K)
MK-RI
55,0
100%
100%
Tersusunnya rencana program kerja di Tersusunnya rincian satuan harga lingkungan peradilan, pengelolaan keuangan dan penanganan perkara yang ditangani pengawasan. Mahkamah Konstitusi
1 pkt
3 pkt
K)
MK-RI
0,9
II.M-12
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Terselenggaranya manajemen administrasi perkara konstitusi. TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah perkara yang diregisterasi dan tidak diregisterasi Jumlah persidangan dalam penyelesaian perkara Jumlah risalah yang diselesaikan 560 pkr 2014 3290 pkr
K)
NO
PROGRAM
960 sidang
4800 sidang
K)
960 risalah
4800 risalah
K)
Jumlah salinan putusan yang disampaikan kepada para pihak dan masyarakat Jumlah pengaduan masyarakat yang ditangani dan ditindaklanjuti 18 Pengelolaan Arsip, Pembinaan SDM dan Kerumahtanggaan Terselenggaranya pengelolaan arsip, pembinaan SDM dan pengelolaan kelembagaan. Jumlah peserta dan target group diklat hukum acara Mahkamah Konstitusi Jumlah pegawai yang mengikuti diklat kepaniteraan Jumlah pegawai yang mengikuti program rintisan gelar Prosentase penyusunan analisis kebutuhan SDM Prosentase penerapan perekrutan pegawai baru sesuai dengan standar mutu organisasi internasional (ISO)
92 putusan
497 putusan
K)
60 pengaduan
760 pengaduan
K)
500 org
2900 org
K)
MK-RI
29,9
K)
K)
50%
100%
II.M-13
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Prosentase penyusunan analisa beban kerja unit kerja dan pegawai Prosentase penyempurnaan struktur organisasi 19 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Pengembangan sistem informasi dalam penanganan perkara konstitusi Jumlah pengembangan sistem informasi terkait dengan penanganan perkara Jumlah kegiatan pendataan perkara yang disajikan berdasarkan jenis penanganan perkara termasuk jenis perkara KDRT, perkara anak dan perkara lainnya (statistik kriminal). 60% 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
65% 6 paket
100% 26 paket
K)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Konstitusi RI Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
MK-RI
44,2
Tersedianya basis data yang dapat menyajikan informasi data perkara secara akurat, cepat dan lengkap dalam rangka mewujudkan penanganan perkara secara cepat dan akuntabel serta dapat diakses oleh masyarakat;
1 keg
1 keg
Kejaksaan Agung
151,9
Jumlah Kegiatan Penunjang Operasional Simkari-2 21 Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kejaksaan Meningkatnya kemampuan profesional, Jumlah pendidikan dan pelatihan integritas kepribadian dan disiplin di lingkungan baik penjenjangan maupun Kejaksaan. fungsional
4 keg
22 keg
K)
35
185
K)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung
420,1
22
Meningkatnya kualitas Pembinaan kepegawaian meliputi rekruitmen pegawai, jenjang karier dan mutasi pegawai;
Jumlah dokumen Blue Print mengenai rekruitmen pegawai, pola jenjang karier dan mutasi pegawai.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung
8,6
Jumlah kegiatan manajemen kepegawaian 23 Peningkatan Pengawasan Bidang Tindak Pidana Umum Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung. Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang dalam penanganan perkara tindak pidana umum yang ditindaklanjuti
Kejaksaan Agung
33,1
II.M-14
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan kegiatan operasi intelijen yang ditindaklanjuti 30 lapdu 2014 830 lapdu
K)
NO
PROGRAM
25 Peningkatan Pengawasan Bidang Pidana Khusus, Perdata dan Tata Usaha Negara
Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang dalam penanganan perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan perkara perdata dan tata usaha negara yang ditindaklanjuti
10 lapdu
810 lapdu
K)
Kejaksaan Agung
12,8
26 Peningkatan Pengawasan Aparatur Kejaksaan oleh Kejati dan jajaran pengawasan di daerah
Meningkatnya kualitas pengawasan atas pelaksanaan tugas rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Jaksa Agung.
Jumlah laporan pengaduan masyarakat terhadap penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh seluruh aparat Kejaksaan, baik di Kejati dan jajaran pengawas di daerah yang ditindaklanjuti Tingkat Layanan (SLA Biro SDM) dan Kepuasan Pegawai (Indeks, Skala 1-5)
10 lapdu
610 lapdu
K)
Kejaksaan Agung
7,4
3,25
3,29
KPK
1.973,0
II.M-15
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Penanganan Dumas Terkelolanya Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Perkara. TARGET INDIKATOR 2010 Kasus siap LIDIK (Jumlah) Persentase benda sitaan negara dan barang rampasan negara yang dikelola secara tepat waktu dan akuntabel Persentase Lapas Rutan yang memenuhi standar hunian dan keamanan Persentase penanganan kasus penyebaran NAPZA kejahatan terorganisir dan pelanggaran kode etik petugas pemasyarakatan di UPT PAS Persentase pengaduan masyarakt maupun tahanna dan warga binaan pemasyarakatan yang ditidaklanjuti secara cepat dan tepat 56 70% 2014 392 90%
K)
NO
PROGRAM
28 Penanganan Pengaduan Masyarakat 29 Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di bidang Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang Rampasan Negara
Penyelenggaraan kegiatan di bidang keamanan dan kertertiban yang berkualitas serta pengelolaan benda sitaan Negara dan barang rampasan Negara.
10%
30%
5,8
II.M-16
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Terlakasananya pembinaan terhadap tahanan dan narapidana yang tepat dan akuntabel. TARGET INDIKATOR 2010 Persentase tahanan dan narapidana yang teregristasi dan terklasifikasi secara tepat dan akuntabel Persentase narapidana yang terserap di kegiatan kerja secara tepat dan akuntabel Persentase narapidana yang memperoleh pembinaan kepribadian secara tepat dan akuntabel 62% 2014 82% Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 3,4
NO
60%
80%
60%
90%
Persentasi anak didik pemasyarakatan yang memperoleh pendidikan dan reintegrasi secara tepat waktu dan akuntabel Persentase anakdidik pemasyarakatan yang memperloleh pendampingan dan pembimbingan secara tepat dan akuntabel Persentase klien pemasyarakatan yang memperoleh pembimbingan dan pengawasan secara tepat dan akuntabel Persentse anak didik pemasyarakatan dan klien pemasyarkatan yang mendapatkan litmas secara tepat dan akuntabel
62%
82%
7,1
II.M-17
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Penyelenggaraan kegiatan di bidang kesehatan dan perawatan yang berkualitas TARGET INDIKATOR 2010 Persentase tahanan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang memperoleh perawatan dan pelayanan kesehatan sesuai standar kesehatan 30% 2014 50% Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 9,8
NO
33 Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Kesehatan dan Perawatan warga binaan pemasyarakatan
Penurunan jumlah penyakit menular Persentase bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok resiko tinggi yang memperoleh perlindungan secara tepat waktu dan akuntabel 34 Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM Peningkatan kenerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang teknis pada unit kerjanya Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang fungsional dan HAM pada unit kerjanya Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis pemasyarakatan Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian 92% 97% Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan HAM Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan HAM Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan HAM Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM 38,0
35 Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis 36 Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional HAM
92%
97%
37,0
92%
97%
40,6
92,00%
97%
50,2
92,00%
97%
II.M-18
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Peningkatan kualitas SDM Kemenkumham TARGET INDIKATOR 2010 Persentase unit kerja yang memiliki kaderisasi berkesinambungan dan pegawai yang memperoleh pengembangan karir -100% dari formasi Penyesuaian ijazah S1,S2; 2014 100% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemenkumham PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 108,2
NO
- 100% dari formasi pim tk III dan IV - 100% dari formasi ujian dinas TK I dan II; - 100% dari formasi yang mengikuti pendidikan dasar keimigrasian dan teknis keimigrasian;
100%
100%
100%
- 100% data daftar kebutuhan pegawai untuk penyusunan formasi; - 80% Pengadaan CPNS pusat dan kanwil Seluruh unit kerja memiliki SDM profesional sesuai dengan kebutuhan dan kaderisasi yang berkesinambungan. 100% dari jumlah formasi yang mengikuti Fit and Proper Test dalam rangka usulan promosi jabatan
100%
100%
100%
II.M-19
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Tersedianya mekanisme pengaduan masyarakat yang responsif terhadap kinerja aparat Kemenkumham. Peningkatan pelayanan dokumen perjalanan, visa dan fasilitas keimigrasian. TARGET INDIKATOR 2010 Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu 20% 2014 100% Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenkumham Program Peningkatan Pelayanan dan Pengawasan Keimigrasian PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 19,0
NO
Biaya pelayanan keimigrasian yang transparan Persentase Penerbitan persetujuan visa yang memenuhi standar dengan data akurat Persentase Kebijakan pemberian paspor RI yang memenuhi standar dengan data akurat Persentase Pemberian paspor TKI Timur Tengah yang memiliki standar Jumlah dan jenis fasilitas keimigrasian yang diberikan memenuhi standar Persentase Kebijakan pemberian izin keimigrasian yang memenuhi standar dengan data akurat
80%
85%
35,0
85%
90%
2,9
II.M-20
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah persetujuan Surat Keterangan Keimigrasian (SKIM) dan penelaahan status kewarganegaraan yang diterbitkan sesuai standar 42 Kegiatan administrasi badan hukum Peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan Persentase adm pelayanan jasa jasa badan hukum PT dan badan hukum social hukum Perseroan Tertutup yang yang sesuai standard an akuntabel serta berbasis sesuai standar dan akuntabel IT dengan waktu yang lebih singkat dan biaya rendah Persentase adm pelayanan jasa hukum PT, Lembaga Keuangan dan fasilitas penanaman modal yang sesuai standard an akuntabel Persentase adm pelayanan jasa hukum badan hukum sosial yang sesuai standard an akuntabel Persentase pengumuman dlm TBN secara tepat waktu dan persentase layanan permohonan badan hukum berbasis IT dengan data yang lengkap dan akurat Persentase penyelesaian gugatan masy dan pemberian pendapat hukum secara akuntabel 43 Penyelenggaraan sistem Hak Cipta, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang Peningkatan kualitas system Hak Cipta, Design Presentasi pendaftara hak cipta Design Industri, Desaign tata letak Industri, Desaign tata letak Sirkit Terpadu, dan Rahasia Dagang yang memperoleh perlindungan Sirkit Terpadu, dan Rahasia Dagang hukum dengan waktu yang lebih singkat dan biaya rendah 80% 95% Program Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM 127,0 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
80%
95%
80%
95%
80%
95%
69%
83%
20%
100%
8,6
II.M-21
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
Persentase administrasi kelengkapan dokumen permohonan, mutasi dan lisensi hak cipta, hak tata letak sirkuit terpadu, desain industri dan rahasi dagang yang sesuai standar Persentase administrasi klasifikasi dan penyelesaian pemeriksaan substantif desain industri yang sesuai standar Persentase pengumuman desain industri dan penerbitan surat pendaftaran ciptaan, sertifikat desain tata letak sirkuit terpadu serta sertifikat dan perpanjangan desain industri yang sesuai standar Persentase pelayanan hukum di bidang hak cipta, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan rahasia dagang yang sesuai standar
20%
100%
20%
100%
20%
100%
20%
100%
Persentase administrasi Peningkatan kualitas system paten yang memperoleh perlindungan hukum dengan waktu pemeriksaan substantif sesuai standar yang lebih singkat dan biaya rendah
20%
100%
14,0
Persentase administrasi penerbitan sertfikat paten dan pemeliharaan sesuai standar Persentase pelayanan hukum di bidang paten sesuai standar
20%
100%
20%
100%
II.M-22
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 20% 2014 100% Program Pembinaan/Penyelenggaraan HAKI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 17,4
NO
45 Penyelenggaraan Sistem Merek dan Indikasi Geografis Peningkatan kualitas system Merek dan Indikasi Presentasi pendaftaran hak merek geografis dengan waktu yang lebih singkat dan dan indikasi geografis biaya rendah
Persentase administrasi kelengkapan dokumen permohonan merek dan indikasi geografis, perpanjangan, mutasi dan lisensi serta pengklasifikasian merek sesuai standar
Persentase administrasi pemeriksaan substantif merek Persentase administrasi pemeriksaan substantif indikasi geografis sesuai standar Persentase penerbitan sertifikat merek dan indikasi geografis serta perpanjangan merek sesuai standar Persentase pelayanan hukum di bidang merek
II.M-23
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 20% 2014 100% Program Pembinaan/Penyelenggaraan HAKI PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 57,7
NO
Peningkatan jumlah layanan HKI yang bisa Persentase unit kerja HKI yang diakses masyarakat secara on line dengan sistem terintegrasi dalam aplikasi sistem aplikasi dan basis data yang akurat informasi HKI yang terjamin keamanannya Persentase unit kerja HKI dan kantor wilayah yang terintegrasi melalui sistem jaringan terintegrasi Kemenkumham Presentase Jumlah dan jenis informasi HKI yang dapat diakses masyarakat secara on line 24 jam dengan data yang up to date Persentase kelengkapan dokumentasi HKI secara manual dan digital Jumlah dokumen anggaran yang disusun Jumlah MoU Komisi Yudisial yang ditindaklanjuti Jumlah penelaahan dan bantuan hukum yang ditangani hingga tuntas. % laporan keuangan yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah % ketersediaan arsip dalam memenuhi kebutuhan administrasi dan keuangan Pendapat yang dikeluarkan oleh eksternal auditor atas laporan keuangan % sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian sesuai bidangnya Biaya rata-rata pelaksanaan administrasi umum
20%
100%
20%
100%
20%
100%
47 Penyelenggaraan perencanaan dan pengelolaan keuangan perlengkapan rumah tangga serta tata usaha dan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Komisi Yudisial
Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga, serta tata usaha dan pengembangan SDM di lingkungan Komisi Yudisial
10 10 20
50 50 100
K)
K)
Program Dukungan manajemen & pelaksanaan tugas teknis lainnya Komisi Yudisial
Komisi Yudisial
295,7
K)
100%
100%
100%
100%
70%
Penghematan 20%
Penghematan 20%
II.M-24
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Memperoleh calon Hakim Agung kompeten untuk diajukan ke DPR, serta pemberian TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi Jumlah hakim berprestasi yang diusulkan menerima penghargaan Jumlah pelaksanaan monitoring profesionalisme Hakim Agung Jumlah putusan hakim tingkat pertama, tingkat banding, dan MA yang diteliti dan dianalisa % putusan hakim yang amar putusannya sesuai dengan pertimbangan hukum serta fakta hukum Biaya maksimal kegiatan penelitian putusan hakim (dalam ribu) 80 6 2014 333 72
K)
NO
PROGRAM
K)
20
K)
K)
200
1000
K)
100%
100%
Rp.50.000
Rp.50.000
II.M-25
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 % peserta yang mendaftar dalam seleksi calon Hakim Agung % Hakim Agung yang profesional hasil seleksi % calon Hakim Agung yang lulus seleksi % calon hakim yang lolos pemberian penghargaan Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi % peserta seleksi calon hakim yang lulus sesuai kompetensi Biaya rata-rata seleksi calon hakim . Biaya rata-rata kegiatan seleksi Hakim Agung per pendaftar (dalam ribu) Biaya rata-rata kegiatan usulan pemberian penghargaan hakim (dalam ribu) 75% 2014 85% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
K)
Rp.1000000
Rp1.200.000
II.M-26
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 1719 2014 7029
K)
NO
PROGRAM
Penyelesaian laporan pengaduan hakim yang Jumlah pengaduan masyarakat diduga melanggar kode etik dan pedoman terkait dugaan pelanggaran kode etik perilaku hakim, serta meningkatnya kemampuan dan pedoman perilaku hakim dan profesionalisme hakim Jumlah sidang pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim yang diproses melalui Majelis Kehormatan Hakim (MKH)
Program peningkatan kinerja seleksi hakim agung dan pengawasan perilaku hakim
15
105
K)
% pengaduan masyarakat yang ditangani hingga tuntas % hasil putusan Majelis Kehormatan Hakim yang sesuai dengan prinsip-prinsip dalam kode etik dan pedoman perilaku hakim
70%
75%
100%
100%
Jumlah pelatihan kemampuan dan profesionalisme hakim yang dilaksanakan % Peningkatan kemampuan dan profesionalisme hakim Biaya rata-rata pelaksanaan pelatihan Biaya rata-rata penanganan laporan pengaduan masyarakat hingga tuntas
33
K)
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Persentase Kementerian/Lembaga yang telah melaksanakan kebijakan berdasarkan pendekatan HAM (Human Rights Based Approach ). 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 1.130,1
NO
MENINGKATNYA UPAYA PEMENUHAN PENINGKATAN PENGHORMATAN TERHADAP DAN PERLINDUNGAN SERTA PENEGAKAN HAK-HAK ASASI MANUSIA HAM SESUAI DENGAN HAK-HAK YG TERCANTUM DLM KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Penyelesaian perkara pidana bagi Masyarakat Pertama Miskin dan Terpinggirkan
Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan Jumlah Pembangunan atau perbaikan fungsi operasionalisasi Zitting Plaatz dan pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat
33960 pkr
174785 pkr
K)
MA-RI
174,7
II.M-28
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Penyediaan dana prodeo di Pengadilan Tingkat Pertama Mengoptimalisasikan fungsi pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat 3 Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Militer dan TUN Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN Kebijakan mengenai bantuan hukum bagi masyarakat di wilayah yang di wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan TUN belum terjangkau peradilan Militer dan TUN Pelaksanaan sidang keliling (hakim terbang) untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat 124 pkr 639 pkr
K)
NO
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Agama Penyelesaian perkara peradilan agama bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
372 satker
MA-RI
639,0
23 satker
115 satker
K)
26,0
Meningkatnya penyelesaian penanganan perkara Jumlah penyidikan perkara pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat pelanggaran HAM yang berat yang dan akuntabel diselesaikan
10 pkr
30 pkr
K)
Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidsus, Pelanggaran HAM Berat, Perkara Tindak Pidana Korupsi
Kejaksaan Agung
0,8
II.M-29
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Penuntutan perkara pelanggaran HAM yang berat SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 5 pkr 2014 25 pkr
K)
NO
PROGRAM
Meningkatnya penyelesaian perkara pelanggaran Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam HAM yang berat secara cepat, tepat dan tahap Penuntutan. akuntabel
Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidsus, Pelanggaran HAM Berat, Perkara Tindak Pidana Korupsi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Komnas HAM
Meningkatnya kesadaran HAM masyarakat dan aparatur negara melalui penguatan peraturan perundang-undangan yang berperspektif HAM
Jumlah rekomendasi yang terkait dengan pembentukan, perubahan dan pencabutan peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan HAM
30
K)
Komnas HAM
41,7
Tingkat rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait dengan pembentukan, perubahan dan pencabutan peraturan perundang-undangan nasional serta ratifikasi instrumen HAM internasional
50%
80%
II.M-30
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Tingkat tindak lanjut dari rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait dengan pembentukan, perubahan & pencabutan peraturan perundangundangan nasional serta ratifikasi instrumen HAM internasional 50% 2014 75% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
Tersedianya alat ukur pemenuhan HAM (hak dasar) Meningkatnya kesadaran masyarakat dan aparatur negara terhadap kegiatan pemajuan HAM melalui klien feedback survey (Jumlah survey) Prosentase kenaikan alumni pelatihan yang menjadi fasilitator HAM Prosentase kenaikan pemahaman aparatur negara terhadap ketaatan atas produk perundang-undangan yang berperspektif HAM.
4 2
10 15
K)
5%
25%
10%
10%
II.M-31
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Terlaksananya penanganan dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dan instansi terkait TARGET INDIKATOR 2010 Prosentase penanganan pengaduan kasus pelanggaran HAM yang disampaikan kepada Komnas HAM 80% 2014 90% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Komnas HAM PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Komnas HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 58,3
NO
Tersedianya sistem pengaduan online dan database pengaduan (Aplikasi) Prosentase rekomendasi terkait kasus pelanggaran HAM yang ditindaklanjuti oleh pihak terkait Jumlah rekomendasi hasil penyelidikan Komnas HAM terkait kasus pelanggaran HAM berat yang ditindaklanjuti Jaksa Agung Prosentase kasus pelanggaran HAM yang diselesaikan melalui mekanisme mediasi Prosentase pelaksanaan hasil mediasi kasus-kasus pelanggaran HAM
40%
65%
K)
40%
85%
40%
75%
II.M-32
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Tingkat pelibatan dan penyikapan aparat negara dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM perempuan Tingkat pelibatan dan penyikapan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan serta perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM perempuan 30% 2014 30% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
50%
50%
Tingkat rekomendasi hasil pengkajian dan penelitian yang terkait dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan instrumen internasional yang relevan bagi perlindungan HAM perempuan
50%
50%
Jumlah pemantauan termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian pelanggaran HAM perempuan
10
50
K)
II.M-33
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Prosentase pengaduan pelanggaran HAM perempuan yang ditindaklanjuti Prosentase pendampingan dan sistem pemulihan korban pelanggaran HAM yang dikembangkan Prosentase jumlah mekanisme penyelesaian alternatif yang dikembangkan Prosentase pendokumentasian pelanggaran HAM yang terjadi 50% 2014 50% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
25%
75%
25%
45%
50%
90%
Presentase advokasi terhadap korban pelanggaran HAM Meningkatnya fungsi kelembagaan Komnas Perempuan dalam rangka menciptakan lembaga yang independen, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan mandat Komnas Perempuan.
50% 20%
50% 40%
II.M-34
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Kegiatan Kerjasama HAM SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 100% 2014 100% Program Perlindungan dan Pemenuhan HAM PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kementerian Hukum dan HAM TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 9,0
NO
Peningkatan kerjsama dalam dan luar negeri dlm Prosentase harmonisasi rancangan rangka pemajuan HAM dan harmonisasi peraturan per-UUan dalam perspektif rancangan peraturan perUUan dalam perspektif HAM HAM serta NA instrument HAM internasional Jumlah analisis laporan pelaksanaan instrument HAM Internasional dan Naskah akademik instrument HAM Internasional Jumlah kerjasama luar negeri dalam rangka pemajuan HAM Jumlah kerjasama dalam negeri dalam rangka implementsi HAM/RANHAM
10 Negara/ NGO;
Diterapkannya perspektif HAM dalam pelaksanaan kegiatan pada semua bidang pembangunan
Tersusunnya pedoman dan standarisasi kebijakan di semua bidang pembangunan yang berperspektif HAM Persentase Kementerian/Lembaga yang telah melaksanakan kebijakan yang berperspektif HAM Jumlah program pembelajaran HAM Jumlah bahan ajar HAM Jumlah fasilitator pelatihan HAM Jumlah pelatihan HAM
10
10,0
10%
10%
40 10
200 50
K)
K)
II.M-35
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Meningkatnya Kementeri an/Lembaga, Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota yang telah memperoleh diseminasi HAM TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah K/L atau daerah yang telah melaksanakan RAN HAM Jumlah penyuluh HAM Jumlah evaluasi dan pengembangan diseminasi HAM Jumlah data HAM yang diolah dari KL propinsi dan kabupaten/kota Jumlah evaluasi dan laporan tentang HAM Jmlah akses jalur informasi HAM melalui penyediaan koneksi internet Jumlah layanan informasi melalui media cetak dan elektronik 34 kab/kota 136 34 kab/kota 156 156 156 156 2014 34 kab/kota 680 34 kab/kota 850 850 850 850
K) K)
NO
PROGRAM
Informasi yang dapat diakses dari K/L, Provinsi dan Kabupaten/kota tentang HAM
7,0
K)
K)
K)
IV. Fokus Prioritas 4 : PENINGKATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME
IPK RAD-PK di Provinsi/Kabupaten/Kota (Provinsi Tahun 2009 adalah 72,7%) Opini WTP Audit BPK atas LK K/L (%) Opini WTP Audit BPK atas LK Pemda (%)
2,8 72,7
5,0 100
1.306,0
42,17
100
2,73
60
II.M-36
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Penanganan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 145 pkr 2014 725 pkr
K)
NO
PROGRAM
Meningkatnya penyelesaian perkara tindak Jumlah Penyidikan perkara tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel. pidana Korupsi yang diselesaikan
Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran HAM Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran HAM Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran HAM Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kejaksaan Agung
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana korupsi yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel.
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan
145 pkr
545pkr
K)
Kejaksaan Agung
19,0
Meningkatnya penyelesaian perkara tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah. Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan peraturan perundangundangan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.
- Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kejati, Kejari dan Cabjari.
1700 pkr
7300 pkr
K)
Kejaksaan Agung
736,8
Jumlah kegiatan kerja sama hukum untuk penyusunan kesepakatan MLA rangka penelusuran dan pengembalian aset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan diluar negeri.
7 keg
45 keg
K)
Kejaksaan Agung
8,6
II.M-37
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Penyelidikan TARGET INDIKATOR 2010 Kasus Potensial (Kasus) Kasus Solid (Kasus) 6 7 Penyidikan Tindak Pidana Korupsi Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana Korupsi Penyidikan Penuntutan Penyidikan (Perkara) Penyidikan Lengkap (Perkara) Penuntutan (Perkara) Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (Perkara) Eksekusi 8 Koordinasi dan Supervisi Penindakan TPK Korsup Penindakan Pelaksanaan Pidana Badan (Persen) Peningkatan Perkara yang Disupervisi KPK (Persen) 60 28 55 38 45 38 100% 100% 2014 350 185 325 212 275 212 100% 100% Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi KPK 22,5
K)
NO
PROGRAM
K) K) K) K)
Program Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Program Pemberantas an Tindak Pidana Korupsi
KPK KPK
44,9 50,5
K)
Pengelolaan LHKPN
Penanganan LHKPN
LHKPN yang Diumumkan dalam TBN (Jumlah Penyelenggara Negara) Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara Kasus Diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah)
21.000
17.000
KPK
45,8
330 3
2160 21
K)
II.M-38
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Penanganan Gratifikasi TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi Kasus Diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Jumlah Instansi/Lembaga (Pem., BUMN dan Swasta) yang melaksanakan Program Pengendalian Anti Gratifikasi 300 6 2 2014 1800 42 30
K)
NO
PROGRAM
10 Pengelolaan Gratifikasi
K)
K)
Jumlah Sekolah/Lembaga pendidikan yang menerapkan Modul Anti Korupsi Peningkatan Komunitas Anti Korupsi Instansi/Lembaga (Pem, Swasta, Masy) yang Melaks. Zona Anti Korupsi (Jumlah) - Tersusunnya UU tentang Sistem Pengawasan Jumlah undang-undang dan Nasional dan peraturan pelaksanaannya peraturan pelaksanaannya
60
460
K)
KPK
57,8
15 10
100 95
K)
13,9
- Tersusunnya kebijakan tentang Pakta Integritas bagi instansi pemerintah 13. Pengembangan kebijakan, koordinasi, monitoring dan evaluasi percepatan pemberantasan korupsi Tersusun dan terlaksananya kebijakan, koordinasi, monitoring dan evaluasi percepatan pemberantasan korupsi
Jumlah Perpres tentang kebijakan/pedoman penerapan Pakta Integritas - Jumlah peraturan/kebijakan (Inpres Percepatan Pemberantasan Korupsi) - Persentase instansi pemerintah yang melaksanakan dan melaporkan Inpres Percepatan Pemberantasan Korupsi yang dievaluasi sesuai pedoman
K)
1 Inpres
1 Inpres
K)
24,6
60%
90%
II.M-39
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Meningkatnya pengawasan masyarakat yang efektif dan efisien TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah peraturan/kebijakan di bidang pengawasan masyarakat Persentase laporan pengaduan masyarakat yang disalurkan dan telah ditindaklanjuti oleh instansi pemerintah - Jumlah Keputusan Kepala BPKP tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP - Jumlah peserta diklat SPIP - Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP - Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP 1 kebijakan 2014 1 kebijakan
K)
NO
PROGRAM
60%
90%
15. Pengendalian/pelaksanaan pengawasan interen akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga bidang fiskal dan investasi
26
46
K)
K) K)
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
BPKP
61,6
K)
II.M-40
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN - Tersusunnya dan disempurnakannya aturan hukum yang mengatur penegakan integritas aparatur TARGET INDIKATOR 2010 - Jumlah PP tentang Disiplin PNS; 1 2014 1, 2 sosilaisasi
K)
NO
PROGRAM
- Jumlah PP Larangan PNS menjadi anggota Parpol - Jumlah PP tentang Jiwa Korps dan Kode Etik PNS - Jumlah PP tentang Pembatasan Konflik Kepentingan 17. Pelaksanaan dukungan perumusan kebijakan PAN Tersusunnya kebijakan/ pedoman tentang budaya - Jumlah kebijakan/pedoman; kerja bersih, melayani, dan kompeten di lingkungan aparatur negara Terlaksananya kampanye budaya kerja kerja - Persentase jumlah kampanye di bersih, melayani, dan kompeten di lingkungan media cetak dan elektronik aparatur negara. - Jumlah instansi Pemerintah yang menjadi Pilot Project pengembangan budaya kerja sesuai kebijakan 18. Pengembangan sistem e-procurement nasional Terfasilitasinya kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah dalam penerapan eprocurement -Jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi e-procurement
1 1 1
K)
K)
K)
1 Perpres
K)
3,5
10%
100%
30 IP
K)
25
160
K)
LKPP
87,4
95%
II.M-41
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Fokus Prioritas 5: PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 6,64 2014 8,00 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 198,2
NO
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan Skor Integritas Pelayanan Publik pada unit layanan di instansi Pusat publik
Skor Integritas Pelayanan Publik pada unit layanan di instansi Daerah Peringkat Kemudahan Berusaha (Doing Bussiness Indeks) 1. Koordinasi perencanaan dan evaluasi program pelayanan publik Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari UU No. - Jumlah PP 25/2009 tentang Pelayanan Publik - Jumlah Perpres - Persentase instansi yang telah mendapatkan sosialisasi 2. Pengawasan oleh Ombudsman Republik Indonesia terhadap penyelenggaraan pelayanan publik Terlaksananya pengawasan pemberian pelayanan Persentase jumlah laporan yang publik ditindaklanjuti ORI per laporan yang masuk Persentase respon terlapor per jumlah permintaan klarifikasi Persentase rekomendasi yang dilaksanakan per jumlah rekomendasi yang dikeluarkan
6,46
8,00
122
75
K)
18,3
1 35%
1 100%
K)
90%
92%
123,0
70% 85%
72% 87%
II.M-42
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknik manajemen dan kebijakan publik SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Tersusunnya modul dan terselenggaranya diklat pelayanan publik TARGET INDIKATOR 2010 - Jumlah Peraturan Kepala LAN tentang Metode dan Modul Diklat Pelayanan Publik 1 2014
K)
NO
PROGRAM
3.
- Jumlah peserta diklat TOT pelayanan publik berbasis kinerja 4. Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan di bidang kesejahteraan sosial Terlaksananya penilaian, monitoring dan evaluasi pelayanan publik - Jumlah instrumen penilaian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik - Laporan monev pelaksanaan penilaian pelayanan
400 org
K)
K)
23,9
K)
Tersusunnya kebijakan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik Terlaksananya asistensi untuk mendorong penerapan OSS/PTSP 5. Peningkatan koordinasi dan evaluasi pelayanan publik di bidang pemerintahan umum, hukum dan keamanan Terlaksananya kompetisi antar unit pelayanan publik/ antar instansi dan Pemerintah Daerah
- Jumlah Inpres tentang percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik - Persentase Pemerintah Daerah yang menerapkan OSS (pelayanan terpadu satu pintu) - Jumlah unit pelayanan yang dinilai berdasarkan usulan
K)
70%
95%
150 unit
1250 unit
K)
23,6
- Jumlah Pemda yang dinilai berdasarkan usulan Provinsi - Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori terbaik sesuai penilaian - Persentase unit pelayanan/Pemda yang berkategori baik sesuai penilaian
100 50%
K)
50%
90%
II.M-43
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Penetapan indikator kinerja utama pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Tersusunnya SPM di bidang lainnya yang belum terbit sampai akhir tahun 2009 TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah SPM yang ditetapkan 13 SPM 2014 17 SPM Program Pengelolaan Desentralisasi dan Otonomi Daerah PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kemendagri TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 7,5
NO
6.
Indeks Efektivitas Pemerintahan (dari skala -2,5 sd 2,5) Persentase Instansi Pemerintah yang dinilai akuntabel (%)
-0,29
0,5
354,0
24
80
1.
- Terlaksananya konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas Kemeneg PAN dan RB, LAN, dan BKN
Persentase penyelesaian konsolidasi struktural dan peningkatan kapasitas Kemeneg PAN & RB, BKN, LAN
100%
100%
5,1
Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata kelembagaannya Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
20%
100%
20%
100%
II.M-44
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan evaluasi kelembagaan polhukam SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang polhukhankam TARGET INDIKATOR 2010 Persentase Kementerian Negara bidang polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kemen. Setneg) 20% 2014 100% Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kemen PAN & RB TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 5,2
NO
2.
Persentase LPNK bidang polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (BPN) Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
20%
100%
20%
100%
3.
Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang penguatan keberdayaan UKMK (Kemeneg UKMK, Kemen. Perindustrian, Kemen. Perdagangan), pemanfaatan sumber daya kelautan (Kemen. Kelautan dan Perikanan), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen. PU, Kemen. Kehutanan) dan Kemeneg PPN)
20%
100%
12,0
II.M-45
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 Persentase LPNK bidang perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya 20% 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar )
NO
Persentase Perwakilan RI yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya 4. Pengembangan kebijakan, koordinasi dan evaluasi kelembagaan perekonomian II Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian II Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya, terutama bidang pengelolaan energi (Kemen. ESDM, restrukturisasi BUMN (Kemeneg BUMN), pemanfaatan tanah dan penataan ruang bagi kepentingan rakyat (Kemen. Pertanian) dan Kemeneg. Ristek)
20%
100%
20%
100%
3,7
Persentase LPNK bidang perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
20%
100%
5.
Persentase Kementerian Negara bidang kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya (antara lain Kemendiknas)
20%
100%
3,4
Persentase LPNK bidang kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Pemda yang dievaluasi organisasi dan tatakerjanya
20%
100%
20%
100%
II.M-46
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan evaluasi tata laksana perekonomian SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Tersusunnya kebijakan tentang administrasi pemerintahan TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah UU, peraturan pelaksanaan dan sosialisasinya 2014 1 UU, 2 PP 2 sosialisasi 1 RUU 1 RUU 1 UU 3 PP 3 sosialisasi 7 PP 1 Inpres 52 Perka ANRI 30
K)
NO
PROGRAM
6.
7.
K)
12,9
8.
Peningkatan layanan hukum, pembinaan organisasi dan Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari UU ketatalaksanaan, dan pengelolaan pegawai di No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan lingkungan ANRI
K)
K)
ANRI
7,0
K)
9.
Terlaksananya penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIKD-TIK) - Tersusunnya kebijakan tentang manajemen kepegawaian (UU tentang SDM Aparatur Negara )
K)
ANRI
11,4
K)
Program Pendayagunaan Aparatur Kemen PAN & RB Negara dan Reformasi Birokrasi
11,3
- Jumlah Perpres
1 Prepres
1 Perpres 1 sosialisasi 1 PP
K)
1 PP
K)
II.M-47
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 1 Perpres 2014 1 Perpres
K)
NO
PROGRAM
Tersusunnya kebijakan tentang penilaian, Jumlah Perpres pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural Tersusunnya kebijakan diklat jabatan PNS Jumlah PP Jumlah PP
1 PP 1 PP
K)
- Tersusunnya kebijakan tentang pengangkatan PNS dalam jabatan struktural 11. Pengembangan kebijakan kesejahteraan SDM aparatur - Tersusunnya kebijakan (UU/ PP) tentang remunerasi dan tunjangan kinerja Pegawai Negeri - Tersusunnya kebijakan sistem pensiun PNS - Tersusunnya kebijakan tentang sistem pengelolaan dana pensiun PNS - Tersusunnya kebijakan (PP) tentang sistem pengadaan /rekruitmen dan Seleksi PNS - Tersusunnya kebijakan (PP) tentang Kebutuhan Pegawai (Formasi) - Terbangunnya sistem informasi kepegawaian yang terpadu
K)
- Jumlah UU/PP tentang remunerasi/tunjangan kinerja Pegawai Negeri; - Jumlah UU/PP tentang pensiun PNS - Jumlah kebijakan tentang pengelolaan dana pensiun PNS Jumlah PP
1 UU/ PP
1 UU/PP
K)
16,3
1 PP 1 PP
K)
K)
K)
20,1
Jumlah PP - Persentase berfungsinya sistem informasi kepegawaian nasional - Persentase SAPK online di semua instansi pusat dan daerah - Persentase tingkat keakuratan data kepegawaian yang disajikan BKN - Jumlah juknis dan Pedoman kediklatan - Jumlah modul diklat - Laporan sosialiasi pembaharuan sistem diklat pola baru.
1 PP 25%
K)
BKN
174,8
25% 30%
100% 100%
- Terbangunnya database kepegawaian yang lengkap, akurat, dan terkini 14. Peningkatan kualitas pembinaan pendidikan dan pelatihan aparatur Terbangunnya sistem diklat aparatur pola baru
1 modul -
K)
K)
LAN
9,0
K)
II.M-48
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 - Laporan hasil revitalisasi SIDA - Laporan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan diklat. 15. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat I , II , III dan IV Terselenggaranya diklat kepemimpinan tingkat I - Jumlah peserta diklat kepemimpinan tingkat I 1 laporan 2014 2 laporan 2 laporan
K)
NO
PROGRAM
K)
60 org
300 org
K)
Program Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat Aparatur Negara Program Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat Aparatur Negara
LAN
11,7
Tersusunnya kebijakan magang bagi calon - Jumlah kebijakan tentang pemimpin aparatur negara pada institusi bertaraf magang bagi calon pemimpin internasional aparatur negara - Jumlah laporan review kebijakan magang - Tersusun dan tersosialisasikannya Undang- Jumlah UU dan peraturan undang Akuntabilitas Penyelenggara Negara dan pelaksanaannya peraturan pelaksanaannya
1 Kebijakan
K)
LAN
1,2
K)
K)
12,8
- Tersusunnya kebijakan/pedoman pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja (termasuk penerapan sistem reward and punishment bagi kinerja instansi pemerintah, penerapan kontrak kinerja pada setiap jabatan aparatur negara)
Jumlah kebijakan/pedoman
1 Kebijakan 4 Pedoman
K)
II.M-49
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN Terlaksananya pemantauan dan evaluasi penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Terlaksananya penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah TARGET INDIKATOR 2010 - Persentase Instansi pemerintah yang akuntabilitas kinerjanya baik 40% 2014 55% Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kemen PAN & RB TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 8,7
NO
- Persentase instansi yang menerapkan sistem akuntabilitas kinerja Jumlah K/L yang telah melaksanakan reformasi birokrasi sesuai dengan kebijakan nasional
45%
80%
9,2
17 KL
75 KL
69,2
Tingkat kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi yang terukur sesuai dengan kebijakan nasional
70%
100%
70%
100%
II.M-50
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan reformasi birokrasi SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN TARGET INDIKATOR 2010 100% 2014 100% Program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT Kemen PAN & RB TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 62,7
NO
1.
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan - Jumlah kebijakan pelaksanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi reformasi birokrasi yang diterbitkan (grand design RBN dan kebijakan pelaksanaannya) - Tingkat kualitas pelaksanaan RB yg terukur sesuai dengan kebijakan RB Nasional - Persentase instansi yang menerima sosialisasi - Persentase instansi pusat dan daerah yang dilakukan konsultasi asistensi reformasi birokrasi - Jumlah laporan monitoring dan evaluasi - Persentase K/L yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi sesuai kebijakan nasional
70%
100%
100% Pemda
100% Pemda
K)
II.M-51
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS / KEGIATAN PRIORITAS Perencanaan kepegawaian dan formasi SASARAN (HASIL OUTCOMES/OUTPUT) YANG DIHARAPKAN - Tersusunnya kebijakan realokasi/distribusi pegawai dan pelaksanaannya TARGET INDIKATOR 2010 - Jumlah petunjuk teknis penataan kepegawaian sebagai dampak pelaksanaan reformasi birokrasi - Persentase jumlah pegawai yang telah tertangani statusnya sebagai dampai reformasi birokrasi - Tersusunnya kebijakan right sizing kepegawaian Tersusunnya kebijakan penyelenggaraan diklat bagi upaya penanganan dampak reformasi birokrasi instansi - Jumlah kebijakan tentang right sizing kepegawaian Jumlah petunjuk teknis tentang penyelenggaraan diklat bagi upaya penanganan dampak reformasi birokrasi instansi 2014 1 Perka BKN Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian Negara PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT BKN TOTAL ALOKASI PRIORITAS 2010-2014 (Rp. Milyar ) 4,8
NO
2.
80%
K)
3.
K)
LAN
1,8
13.267,6
II.M-52
RENCANA TINDAK PRIORITAS BIDANG WILAYAH DAN TATA RUANG BIDANG PEMBANGUNAN PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS : WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
I Peningkatan koordinasi kegiatan survei Tersusunnya kerangka peraturan Jumlah kerangka peraturan perundangdan pemetaan nasional perundang-undangan tentang kegiatan undangan tentang kegiatan survei dan survei dan pemetaan pemetaan 1 UU
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
1 UU, 4 PP, 2 Perpres, 3 Kep KABAKOSURTA NAL, 2 dokumen reformasi birokrasi 60 SNI
K)
Tersusunnya Standar, Prosedur, dan Manual bidang survei dan pemetaan nasional
Jumlah dokumen Standar, Prosedur, dan Manual bidang survei dan pemetaan nasional
12 SNI
K)
II.M-1
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
60 1 UU, 4 PP, 2 Perpres, 3 Kep KABAKOSURTAN AL, 2 dokumen reformasi birokrasi
K)
PROGRAM
Jumlah dokumen SNI Jumlah peraturan per-UU-an dan jumlah dokumen penyelenggaraan reformasi birokrasi
12 1 UU
K)
Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah cakupan peta rupabumi Indonesia
Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi Pedoman Kriteria (NSPK) Jumlah dokumen pelaksanaan Koordinasi penyelenggaraan Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang
25
K)
BAKOSURTANAL
7,0
25
K)
BAKOSURTANAL
13,5
Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra darat Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra laut
Kualitas kerjasama,sinergi, koordinasi, program dan kegiatan, serta diseminasi data spasial kelautan dan kedirgantaraan nasional Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan NSPK survei dan pemetaan SDA dan LH tematik matra darat Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan NSPK survei SDA dan LH tematik matra laut
10
K)
BAKOSURTANAL
2,6
Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Darat Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Laut
K)
BAKOSURTANAL
6,3
K)
BAKOSURTANAL
6,6
II.M-2
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014
4
K)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian Tersedianya data dan informasi atlas serta Jumlah dokumen rumusan kebijakan dan Pengembangan Wilayah. pengembangan wilayah NSPK atlas serta kajian pengembangan wilayah Pembangunan Data dan Informasi Geodesi dan Geodinamika Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan data dan informasi geodesi dan geodinamika Jumlah dokumen kebijakan teknis di bidang data dan informasi geodesi dan geodinamika
K)
BAKOSURTANAL
1,2
II
Peningkatan kuantitas dan kualitas data Tersedianya peta dasar dan peta Jumlah kerangka dasar dan data dasar dan informasi spasial tematik untuk perencanaan wilayah dan nasional Jumlah peta dasar nasional sektoral Jumlah peta tematik nasional Pemetaan Batas Wilayah Kebijakan pemetaan batas wilayah dan Jumlah NLP Peta batas wilayah negara meningkatnya cakupan peta batas wilayah (joint Mapping) koridor perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000
K)
1032,6
K) K) K)
BAKOSURTANAL
4,4
Jumlah NLP pemetaan kecamatan kawasan perbatasan darat RI-PNG, RIMalaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000 Jumlah pulau pemetaan pulau-pulau terluar Jumlah daerah penataan batas provinsi/kab/kota
72
161
K)
BAKOSURTANAL
13,1
25 0
58 36
K)
BAKOSURTANAL BAKOSURTANAL
2,4 4,3
K)
II.M-3
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah provinsi Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah kabupaten Jumlah wilayah dalam pemetaan wilayah kota Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL Jumlah dokumen perundingan teknis batas darat Jumlah dokumen perundingan teknis batas maritim Jumlah dokumen kajian LKI>200 NM 0 40 0 0 22 0 60 3 3 1
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
33 397 98 240 110 20 300 15 17 6
K)
Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
II.M-4
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Jumlah dokumen pengkajian dan Pemetaan batas negara dan geopolitik Jumlah NLP penyusunan dan pemeliharaan basisdata batas wilayah 1
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
5
K)
110
1130
K)
BAKOSURTANAL
3,4
Kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah cakupan peta rupabumi Indonesia
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera & selatan Jawa) Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:250.000 wilayah gap Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi Jumlah NLP Basis Data Geospasial skala 1:10.000 (Sumatera & selatan Jawa), 1:50.000, dan 1:250.000
90
724
K)
BAKOSURTANAL
32,0
K)
Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional
K)
K)
K)
II.M-5
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
68400 265000 225000 292 15 51 16 5
K)
PROGRAM
Survei batimetri lepas pantai line km Jumlah liputan data spasial batimetri, Pantai (LPI) dalam ln km Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K Pembuatan Peta LBI Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart) Peta Resmi tingkat peringatan tsunami Jumlah liputan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan dan basis data kelautan dan kedirgantaraan Pemutakhiran peta dasar kelautan dan kedirgantaraan serta basis data kelautan dan kedirgantaraan
Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional
K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
41
K)
BAKOSURTANAL
0,9
Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Laut
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra laut
Jumlah produk inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta , remote sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan kajian wilayah LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional
K)
BAKOSURTANAL
46,5
II.M-6
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra darat
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
225
K)
PROGRAM
Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional. Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem Jumlah Pembangunan stasiun tetap GPS Jumlah pembangunan stasiun pasang surut laut Jumlah jaring kontrol geodesi dan geodinamika yang dirawat Jumlah stasiun pasang surut laut yang dirawat Jumlah stasiun permanen gayaberat yang dirawat Jumlah basis data geodesi dan geodinamika
25
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan data dan informasi geodesi dan geodinamika
78 12 7 150 88 0 1
K)
Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional
K)
K)
K)
K)
K)
K)
II.M-7
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010 2014
6
K)
NO
INDIKATOR
PROGRAM
Penyusunan Atlas Sumberdaya dan Kajian Tersedianya data dan informasi atlas serta Jumlah dokumen kajian model spasial Pengembangan Wilayah pengembangan wilayah dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah Jumlah daerah (propinsi dan kabupaten) untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas sumberdaya dan kajian pengembangan wilayah Jumlah dokumen produk atlas sumberdaya beserta basisdatanya
14
70
K)
BAKOSURTANAL
14,5
18 3 3 4 70 simpul
84 13 15 19 522 simpul
K)
Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah metadata simpul jaringan pusat Jumlah metadata simpul jaringan provinsi Jumlah metadata simpul jaringan kabupaten/kota Cakupan jaringan JDSN di instansi pemerintah pusat (14 simpul), pemerintah propinsi (28 simpul), pemerintah kab/kota (480 simpul) menjadi 100% Laporan hasil evaluasi berkala atas standar teknis dan klasifikasi data informasi spasial (setiap 3 atau 5 tahun)
K)
K)
K)
III
Terbangunnya jaringan JDSN di seluruh instansi pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kab/kota, serta universitas negeri
K)
K)
II.M-8
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra laut
NO
INDIKATOR 2010
TARGET 2014
33 Prov, 6 K/L
PROGRAM
Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra laut Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra darat Jumlah dokumen database SDA darat
33 Prov, 6 K/L
Tersedianya data dan informasi spasial Peningkatan Ketersediaan Data Dan Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan SDA dan LH tematik matra darat Lingkungan Hidup Matra Darat
33 Prov, 6 K/L
33 Prov, 6 K/L
BAKOSURTANAL
12,8
1 14 6 50 1 1 4
5 14 28 480 5 5 20
K)
Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional Survei dan Pemetaan Nasional
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah simpul jaringan di pusat Jumlah simpul jaringan di provinsi Jumlah simpul jaringan di kabupaten/kota Jumlah pembangunan dan pengembangan penghubung simpul Jumlah dokumen pembangunan dan pengembangan IDSN Jumlah dokumen kegiatan promosi, humas, administrasi kerjasama dan publikasi surta
K)
K)
K)
K)
K)
K)
IV
Peningkatan SDM di bidang survei dan Tersedianya sumber daya manusia yang Jumlah tenaga terampil (bersertifikat) pemetaan cukup baik dari sisi kuantitas dan di bidang survei dan pemetaan kualitas untuk mendukung kegiatan survei dan pemetaan nasional Penyusunan kurikulum dan silabus nasional bagi pelatihan dan sertifikasi tenaga terampil survei dan pemetaan
210
1590
K)
41,0
34
K)
II.M-9
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Data dan Informasi Spasial SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET 2010
Dokumen Strategi Nasional bagi pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia bidang survei dan pemetaan 0
NO
INDIKATOR
PROGRAM
2014
2
K)
Rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Jumlah tenaga terampil melalui Diklat Teknis Surta Jumlah tenaga terampil melalui Diklat Fungsional Surveior Pemetaan Jumlah Dokumen NSPK tentang Pedoman, Standardisasi Kurikulum dan Silabus Diklat Surta Jumlah kegiatan peningkatan Kapabilitas Personil, Infrastruktur dan Administrasi Kediklatan Jumlah rasio jumlah penelitian per peneliti Jumlah dokumen penegakan Sertifikasi SDM surta non-PNS dan fungsionalisasi SDM surta PNS
70 140
430 1160
K)
BAKOSURTANAL BAKOSURTANAL
2,9 4,6
K)
34
K)
BAKOSURTANAL
1,8
30
K)
BAKOSURTANAL
6,7
1:03 0
1:02 2
K)
BAKOSURTANAL BAKOSURTANAL
15,9 9,1
TOTAL
Keterangan :
K)
2.049,0
II.M-10
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penyelenggaraan Penataan Ruang SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya aturan perundangan sesuai Amanat UU 26/2007
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
Penyiapan dan Penetapan Materi Peraturan Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU Meningkatnya (Presentase) Penyelesaian Perundangan-undangan dan NSPK Bidang 26/2007, yaitu: PP Sesuai Amanat UU 26/2007 PP tentang Penyelenggaraan Pembinaan Penataan Ruang PP tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (termasuk di dalamnya adalah PP tentang Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali RTRW PP tentang Zonasi Sistem Nasional PP tentang Prosedur Perolehan Izin Pemanfaatan Ruang Dan Tata Cara Penggantian Yang Layak PP tentang Insentif dan Disinsentif PP tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang PP tentang Kriteria Kawasan Perkotaan
8 NSPK
60 NSPK
K)
Kementerian PU
96,0
II.M-11
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penyelenggaraan Penataan Ruang SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
PP tentang Penataan Kawasan Perkotaan PP tentang Penataan Kawasan Agropolitan PP tentang Penataan Ruang Kawasan Perdesaan PP tentang Sanksi Administratif
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah 26/2007
1 PP
1 PP
K)
Kemendagri
5,6
Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional Termasuk Melakukan Koordinasi dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumendokumen yang Dihasilkan
Tersusunnya Perpres Sesuai Amanat UU 26/2007: Perpres RTR Pulau Perpres RTR KSN
Jumlah Penyusunan NSPM Penataan 3 Permendagri 13 Permendagri Ruang Daerah. Meningkatnya Penyelesaian Perpres sesuai 4 RTR Pulau dan 7 RTR Pulau dan Amanat UU 26/2007 4 Perpres KSN 69 Perpres KSN
K)
K)
Kementerian PU
204,5
Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU 26/2007: Perda mengenai RTRW Provinsi Perda mengenai RTRW Kabupaten
4 keg
11 kegiatan
K)
Kementerian PU
11,4
II.M-12
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penyelenggaraan Penataan Ruang SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
14,3
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
100% Program Bina Pembangunan Daerah Kemendagri
Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah 26/2007 dan Undang-Undang 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
Meningkatnya (Persentase) Penyelesaian Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jumlah RTR Daerah Pemekaran yang sudah disempurnakan. Menurunnya (Jumlah) konflik pemanfaatan ruang Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera & selatan Jawa) Jumlah NLP Peta Rupabumi skala 1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta upabumi skala 1:250.000 wilayah gap Jumlah NLP Bsis Data Geospasial skala :10.000 (Sumatera & selatan Jawa),1:50.000 dan 1:250.000 Jumlah Dokumen Norma Spesifikasi Pedoman Kriteria (NSPK) Jumlah dokumen pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi
30% daerah
II a
Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah Pemekaran. Peningkatan Kualitas Produk Rencana Meningkatnya kualitas produk rencana Tata Ruang tata ruang Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah cakupan peta rupabumi Indonesia
2 daerah
14 daerah
K)
160 250
5 5
400
II.M-13
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penyelenggaraan Penataan Ruang SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
15,0 18,8
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
18 kegiatan 15 kab
K) K)
Peningkatan kualitas hasil penyelenggaraan Terlaksananya bantek dan bintek penataan Jumlah kegiatan stock taking tata ruang penataan ruang ruang di pusat dan daerah provinsi Jumlah kabupaten yang mendapatkan bantek peningkatan pelaksanaan penataan ruang kabupaten pemenang PKPD Jumlah kabupaten yang mendapatkan bimbingan teknis penataan ruang wilayah kabupaten Jumlah kabupaten yang mendapatkan bimbingan teknis pengembangan wilayah/kawasan perdesaan dan agropolitan Jumlah kegiatan bimbingan teknis pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi Jumlah kawasan andalan/koridor yang mendapatkan arahan pengembangan wilayah lintas provinsi Jumlah wilayah sungai yang mendapatkan fasilitasi penataan ruang lintas wilayah
0 3 kab
Kementerian PU
44 kab
220 kab
K)
103,2
1 kawasan
28 kawasan
K)
24,3
6 keg
22 keg
K)
21,9
1 kawasan
15 kawasan
K)
15,0
6 ws
69 ws
K)
85,7
2 keg
29 keg
K)
Kementerian PU
44,0
II.M-14
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penyelenggaraan Penataan Ruang SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010 - 2014 (Rp. Miliar)
745,1
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
III
Sinkronnya rencana tata ruang dengan rencana pembangunan dan antar rencana tata ruang Perencanaan, Pemanfaatan, dan Keserasian dan keselarasan program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah pembangunan yaitu program dalam Nasional termasuk Melakukan Koordinasi RTRWN, RTR Pulau, RTR KSN, RTR dan Fasilitasi Proses Penetapan Dokumen- PKN, PKSN dokumen yang dihasilkan Perumusan sinkronisasi UU Penataan Ruang dan UU sektoral terkait Keserasian dan keselarasan antar UU
Jumlah rencana tata ruang yang sinkron dan jumlah konflik yang terselesaikan Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan program pembangunannya 33 provinsi 33 provinsi Program Penyelenggaraan Penataan Ruang Kementerian PU
720,2
2 kegiatan
4 kegiatan
K)
Program Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Program Bina Pembangunan Daerah
Menko Perekonomian
4,0
Peningkatan dan Fasilitasi Penataan Ruang Meningkatnya keterpaduan dalam penataan Jumlah BKPRD yang terbentuk. Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah ruang Terselenggaranya Rakernas BKPRN. Terselenggaranya Raker BKPRD. Meningkatnya Pemahaman Aparat Daerah Terselenggaranya Peningkatan SDM dalam Penataan Ruang (Pemda, BKPRD dan dalam Penataan Ruang. DPRD). Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Penataan Ruang. Monitoring dan Evaluasi kinerja Jumlah kegiatan evaluasi kinerja penyelenggaraan penataan ruang di Daerah. penyelenggaraan penataan ruang. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan lahan dengan rencana tata ruang Meningkatnya efisiensi dan efektifitas program pemanfaatan ruang Persentase kesesuaian pemanfaatan lahan
Kemendagri
21,0
K) K) K)
1 kegiatan 1 kegiatan
5
5
K)
K)
IV
78,5
II.M-15
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penyelenggaraan Penataan Ruang SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersusunnya kebijakan insentif PR: Pajak Kompensasi Subsidi silang Imbalan Sewa ruang Urun saham Tersusunnya program disinsentif PR: Pajak Infrastruktur Kompensasi Penalti Terbinanya PPNS bidang penataan ruang
NO
INDIKATOR 2010
TARGET
PROGRAM
2014
5 laporan
K)
Kegiatan penyusunan rencana pembangunan kewilayahan (pembangunan daerah berdasarkan kewilayahan/lintas wilayah) di bidang tata ruang dan pertanahan
Jumlah laporan kegiatan pelaksanaan insintif dan disinsentif pelaksanaan penataan ruang di daerah
1 laporan
Bappenas
b c
Pembinaan PPNS bidang Penataan Ruang Perumusan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri serta Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
90 orang 7 kegiatan
K)
Laporan kinerja penyelenggaraan penataan Jumlah kegiatan evaluasi kinerja ruang di pusat dan daerah penyelenggaraan penataan ruang
K)
Kementerian PU Kementerian PU
32,5 42,0
TOTAL
Keterangan :
K)
1.483,2
II.M-16
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Reforma Agraria TARGET SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014* PROGRAM TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 LEMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
2.816,1
NO
Luas tanah yang memiliki kepastian hukum hak atas tanah Cakupan peta pertanahan (Prioritas Nasional 7) 2.100.000 ha 10.500.000 ha
(K)
Terwujudnya pengembangan infrastruktur pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh Indonesia
228,3
Terlaksananya percepatan legalisasi aset pertanahan, ketertiban administrasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah b Pengukuran Dasar (Prioritas Bidang) Bertambahnya luas wilayah yang telah diukur di dalam sistem referensi sesuai standar Terlaksananya survei dan pemetaan dasar sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP)
Jumlah bidang tanah yang dilegalisasi (Prioritas Nasional 7) Luas wilayah Indonesia yang telah terukur di dalam sistem referensi sesuai standar Jumlah peta dasar pertanahan yang dibuat sesuai standar
2.229,9
20%
100%
65,4
c d
Pemetaan Dasar (Prioritas Bidang) Pengaturan dan Penetapan Hak tanah (Prioritas Bidang) Peningkatan Kualitas Pengukuran, Pemetaan, dan Informasi Bidang Tanah, Ruang dan Perairan (Prioritas Bidang) Peningkatan Pendaftaran Hak Tanah dan Guna Ruang (Prioritas Bidang)
20% 20%
100% 100%
58,6 9,1
Tersedianya rumusan kebijakan teknis dibidang pengaturan dan penetapan Jumlah penetapan dan perizinan hak atas hak tanah serta meningkatnya pelaksanaan penetapan dan perizinan hak tanah (SK) tanah. Terlaksananya pengukuran, pemetaan dan informasi bidang tanah, ruang dan perairan yang berkualitas. Jumlah penetapan batas dan pembangunan sistem informasi atas HGU, HGB, HPL dan HP
20%
100%
170,3
Terwujudnya pembinaan dan pengelolaan pendaftaran hak atas tanah, hak Pembinaan dan pengelolaan hak atas tanah milik atas satuan rumah susun, tanah wakaf, guna ruang dan perairan, serta dan guna ruang PPAT
20%
100%
54,4
II.M-17
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Reforma Agraria TARGET SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014* PROGRAM TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 LEMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
1.654,4
NO
II
Berkurangnya konsentrasi penguasaan, pemilikan, penggunaan dan Terlaksananya redistribusi tanah pemanfaatan tanah (P4T)
Terlaksananya pengaturan dan penataan penguasaan dan pemilikan tanah, Neraca Penatagunaan Tanah di daerah serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal. (Prioritas Nasional 6) Inventarisasi P4T (Prioritas Nasional 6) Terlaksananya redistribusi tanah Terwujudnya pengendalian penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan akses terhadap sumber ekonomi Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
100 kab/kota
500 kab/kota
(K)
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
(K)
Jumlah bidang tanah yang telah diredistribusi 210.000 Bidang (Prioritas Nasional 4) Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi 75.900 ha terlantar (Prioritas Nasional 8)
(K)
(K)
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (Prioritas Nasional 10) Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (Prioritas Nasional 10) Jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi Tanah Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL
200 SP
885 SP
(K)
98,8
Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (di pusat)
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
1 Paket
5 Paket
(K)
29,6
Pengelolaan Landreform (Prioritas Bidang) Meningkatnya jumlah tanah negara yang ditegaskan menjadi Tanah Obyek Landreform (TOL) dan atau yang dikeluarkan dari TOL
20%
100%
36,6
II.M-18
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Reforma Agraria TARGET SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014*
100%
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 LEMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
51,0
Pengembangan Kebijakan Teknis dan Bertambahnya jumlah kabupaten/kota yg telah memiliki neraca Pelaksanaan Penatagunaan Tanah (Prioritas penatagunaan tanah dan mengidentifikasi ketersediaan tanah untuk Bidang) pembangunan Pengelolaan Tanah Negara, Tanah Terlantar dan Tanah Kritis (Prioritas Bidang) Pengelolaan Konsolidasi Tanah (Prioritas Bidang) Pengendalian Pertanahan (Prioritas Bidang) Pemberdayaan Masyarakat Dan Kelembagaan Dalam Pengelolaan Pertanahan (Prioritas Bidang) Fokus 3: Peningkatan Kinerja Pelayanan Pertanahan Terselenggaranya pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan kritis
Jumlah kab/kota yang telah menyusun neraca penatagunaan tanah & mengidentifikasi ketersediaan tanah untuk pembangunan Jumlah analisa ketersediaan tanah untuk kepentingan masyarakat, pemerintah, dan badan usaha Jumlah obyek potensi konsolidasi tanah Luas tanah yang terindikasi terlantar
20%
20%
100%
10,8
f g h
Meningkatnya jumlah bidang tanah yang dikonsolidasikan Menurunnya luas tanah yang terindikasi terlantar
Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN Pengelolaan Pertanahan Nasional BPN
Terselenggaranya akses masyarakat dan lembaga terhadap penguatan hak Akses masyarakat dan lembaga terhadap atas tanah, dan sumber permodalan dan produksi penguatan hak atas tanah Terselenggaranya pelayanan yang transparan dan akuntabel Tersedianya prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur (SPOPP) Peningkatan akses layanan pertanahan melalui Larasita (Prioritas Nasional 7) Tersedianya konsep kelembagaan serta prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien dan terukur (SPOPP) Jumlah lulusan program Diploma, Pendidikan khusus, spesialis, S1, S2
III
581,8
Pengelolaan Data dan Informasi Pertanahan Tersedianya data dan informasi pertanahan yang terintegrasi secara nasional dalam rangka pengembangan (Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional / SIMTANAS) Pembinaan Organisasi Dan Pengelolaan Kepegawaian BPN (Prioritas Bidang) Terlaksananya penataan organisasi dan layanan kepegawaian
156 kab/kota
419 kab/kota
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
BPN
254,3
1 paket
5 paket
(K)
BPN
39,1
Tersedianya sumberdaya manusia lulusan program Diploma, Pendidikan khusus, spesialis, S1, S2
20%
100%
BPN
12,1
II.M-19
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Reforma Agraria TARGET SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014*
14.150 orang 1 satker 325 satker
(K)
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 LEMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
BPN 47,1 3,5 519,1
d e f
Terselenggaranya layanan pertanahan yang profesional Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana BPN RI
Jumlah SDM yang telah mengikuti pelatihan dan pendidikan Pengembangan sarana prasarana pelayanan pertanahan Pengembangan sarana prasarana pelayanan pertanahan
(K)
Pengelolaan Sarana dan Prasarana BPN Aparatur BPN RI Pengelolaan Sarana dan Prasarana BPN Aparatur BPN RI
Pengelolaan Sarana dan Prasarana (daerah) Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Kanwil BPN (prioritas bidang) Provinsi Fokus 4: Penataan dan Penegakan Hukum Pertanahan serta Penguranga Potensi Sengketa Tanah Pengembangan Peraturan PerundangUndangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat (Prioritas Nasional dan Prioritas Bidang)
(K)
IV
Tersedianya peraturan perundang-undangan yang dibutuhkan untuk Jumlah rancangan peraturan perundangkepastian hukum pertanahan undangan bidang pertanahan yang selesai disusun Terlaksananya pengembangan peraturan perundangan bidang pertanahan Jumlah paket rancangan peraturan perundangundangan dan kebijakan di bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Prioritas Nasional 5)
260,2
1 paket
5 paket
BPN
19,3
Tersusunnya peraturan perundangan pengadaan tanah untuk kepentingan umum (Prioritas Nasional 6) b Pengelolaan Pertanahan Provinsi Berkurangnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan serta mencegah timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan Tersedianya Peta Nilai Potensi Tanah Sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP) sebagai referensi dan indikator ekonomi tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan (Prioritas Nasional 7) Peta dan informasi potensi nilai tanah dan kawasan
1 paket
5 paket
(K)
BPN
10,4
2.791 kasus
13.955 kasus
(K)
108,0
20%
100%
67,3
II.M-20
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Reforma Agraria TARGET SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014*
100%
NO
PROGRAM
TOTAL ALOKASI KEMENTERIAN/ ANGGARAN 2010 LEMBAGA - 2014 TERKAIT (Rp. Miliar)
12,2
Terlaksananya pengaturan pengadaan tanah pemerintah, penetapan hak atas tanah dan hak pengelolaan instansi pemerintah & BUMN/BUMD
20%
Pengkajian, Penanganan dan Penyelesaian Berkurangnya jumlah sengketa pertanahan Sengketa Pertanahan (Prioritas Bidang) Pengkajian dan Penanganan Konflik Pertanahan (Prioritas Bidang) Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pertanahan (Prioritas Bidang) Berkurangnya jumlah konflik pertanahan
20%
100%
15,8
20%
100%
13,6
20%
100%
13,6
TOTAL
Keterangan :
K)
5.312,6
II.M-21
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 TARGET 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
125,5
Menyiapkan kebijakan Terlaksananya penyiapan kebijakan 1.Tersusunnya UU Perkotaan pembangunan perkotaan dan pembangunan perkotaan dan forum koordinasi meningkatkan sinkronisasi sinkronisasi peraturan perundangan 2.Jumlah pembangunan perkotaan tingkat peraturan perundangan terkait terkait pembangunan perkotaan. provinsi pembangunan perkotaan 3. Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 3. Jumlah NSPK bidang permukiman 4. Jumlah kajian strategi pengembangan kelembagaan inovasi perencanaan (eplanning), penetapan zonasi kegiatan di kota dan penetapan bank lahan untuk pembangunan di perkotaan
Jumlah naskah akademis Jumlah rancangan UU ttg Perkotaan Jumlah uji publik RUU Perkotaan Jumlah UU
1 1 1 1 1 15
K) K)
K) K) K) K)
Jumlah pedoman Jumlah forum koordinasi pembangunan perkotaan tingkat provinsi di 5 wilayah pulau besar
II.M-22
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
Jumlah kab/kota yang mendapat fasilitasi penyusunan Rencana Tindak Sistem Ruang Terbuka Hijau (RTH) 33
TARGET 2014
213
K)
PROGRAM
Pengaturan, pembinaan, pengawasan Tersusunnya Rencana Tindak Sistem dan penyelenggaraan dalam penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) bangunan dan loingkungan termasuk pengelolaan gedung dan rumah negara Termanfaatkannya produk pengaturan bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan penyelenggaraan dalam pengembangan permukiman Perencanaan tata ruang serta koordinasi pemanfaaan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan metropolitan serta pembinaan pelaksanaan pengembangan permukiman Tersusunnya NSPK nasional bidang pengembangan permukiman
Jumlah NSPK bidang Penataan Bangunan 7 dan Lingkungan Jumlah NSPK nasional bidang permukiman 2
37
K)
19,0
K)
7,0
Tersusunnya strategi pengembangan kelembagaan inovasi perencanaan (eplanning ), penetapan zonasi kegiatan di kota dan penetapan bank lahan untuk pembangunan di perkotaan
Jumlah kajian strategi pengembangan 3 kelembagaan inovasi perencanaan (eplanning ), penetapan zonasi kegiatan di kota dan penetapan bank lahan untuk pembangunan di perkotaan
15
K)
24,5
II
5.947,5
2.Jumlah kota yang telah memiliki Peraturan Daerah tentang penyediaan perumahan untuk MBR.
II.M-23
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
3.Tersusunnya pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan.
TARGET 2014
PROGRAM
Fasilitasi perkotaan
pembangunan
Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan penyelenggaraan dalam penataan bangunan dan loingkungan termasuk pengelolaan gedung dan rumah negara
Jumlah Peraturan Daerah berkaitan dgn penyediaan perumahan bagi MBR di kawasan perkotaan. Tersusunnya pedoman peningkatan peran Jumlah kebijakan/pedoman PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan Jumlah personil Pemda dan masy yang penanggulangan kemiskinan di perkotaan. mengikuti training . Termanfaatkannya kelurahan/desa dalam Jumlah Kelurahan/Desa yang pendampingan pemberdayaan masyarakat mendapatkan pendampingan PNPM-P2KP pemberdayaan sosial (P2KP/PNPM)
40
K)
2,0
1 rancangan pedoman
1 400
K)
1,0 1,5 Program Pembinaan dan Kementerian Pekerjaan Umum Pengembangan Infrastruktur Permukiman 5.943,0
K)
9.556
20.293
K)
III
Menurunkan tingkat kerawanan Menurunnya tingkat kerawanan sosial Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri sosial dan kriminalitas di perkotaan dan kriminalitas di perkotaan terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan. Fasilitasi pembangunan kawasan perkotaan Tersusunnya kebijakan Depdagri terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan. Jumlah kebijakan/pedoman 1 ranc. pedoman 1
K)
2,6
1,1
II.M-24
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
Jumlah prov, kab/kota yang mendapat fasilitasi Pemda dalam mengoptimalkan pengendalian masalah sosial dan penyakit menular.
TARGET 2014
28 provinsi dan 120 kab/kota
K)
PROGRAM
IV
Meningkatkan pemanfaatan modal Meningkatnya pemanfaatan sosial dan budaya di perkotaan sosial dan budaya di perkotaan
modal
1. Tersusunnya pedoman penguatan peran lembaga masyarakat dalam pembangunan perkotaan 2. Tersusunnya pedoman pengelolaan bangunan warisan budaya di perkotaan 3. Jumlah daerah yang memiliki perda tentang pengelolaan bangunan warisan budaya
6,4
Fasilitasi perkotaan
pembangunan
kawasan Tersusunnya pedoman dalam rangka penguatan peran lembaga masyarakat perkotaan dalam peran sertanya bagi percepatan pemb.perkotaan. Tersusunnya pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan
Jumlah pedoman. Jumlah kelembagaan masyarakat (LKM) yang difasilitasi Jumlah naskah akademis Jumlah pedoman
1 rancangan pedoman
1 200
K)
K)
1 1 25
K) K)
Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan Jumlah kota yang memiliki perda tentang kebijakan daerah tentang pengelolaan dan pengelolaan dan pelestarian bangunan pelestarian bangunan warisan budaya warisan budaya
K)
II.M-25
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
kawasan
TARGET 2014
PROGRAM
2. Tersusunnya pedoman pembentukan lembaga/badan pengelola kawasan perkotaan 3. Jumlah kerjasama sister city dan city sharing 4.Jumlah Badan Kerjasama Kawasan Metropolitan yang terbentuk. 5.Jumlah pedoman pembentukan, batas, fungsi dan luas kawsan perkotaan
Terbangunnya sistem informasi dan data Jumlah data tipologi kawasan perkotaan 1 base perkotaan yang terintegrasi mulai dari seluruh Indonesia. kab/kota, provinsi dan pusat. Jumlah aplikasi data base sistem informasi 1 kawasan perkotaan Jumlah kab/kota, provinsi yang memiliki data base dan terintegrasi dalam satu sistem informasi kawasan perkotaan Terbentuknya lembaga dan badan pengelola kawasan perkotaan Tersusunnya pedoman pembentukan 1 ranc. lembaga/badan pengelola kawasan pedoman perkotaan
K)
1,2
K)
0,8
140
K)
14,0
K)
1,1
II.M-26
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 TARGET 2014
15
K)
PROGRAM
Jumlah kota yang difasilitasi dalam untuk penyiapan pola pengelolaan kawasan perkotaan Terumuskannya kebijakan Depdagri terkait Jumlah kab/kota yang terfasilitasi dalam 49 dengan percepatan pembangunan sanitasi pembentukan Pokja. perkotaan Terlaksananya kerjasama city sharing Jumlah kebijakan/pedoman Jumlah Best Practices Perkotaan Unggulan 4 10 4 10 1
365
K)
4,8
1 20 50 20 50 9
K) K)
Jumlah Kerjasama City Sharing Jumlah kerjasama sister city Jumlah Kerjasama Sister City yang berjalan (terlaksana) Terlaksanannya Kerjasama Pembangunan Jumlah Badan Kerjasama Kawasan Metropolitan yang terbentuk. Perkotaan Kawasan Metropolitan Terlaksananya kerjasama sister city
K) K) K)
K)
Jumlah Rencana Objek Kerjasama yang 2 tersusun scr memadai Tertatanya batas, fungsi, nama dan luas Jumlah pedoman pembentukan, batas, 1 fungsi dan luas kawasan perkotaan kawasan perkotaan non otonom Jumlah supervisi dan fasilitasi pembentukan, batas, fungsi dan luas kawasan perkotaan
22 1
K)
9,0 0,6
K)
80
K)
2,0
II.M-27
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 TARGET 2014
5
K)
PROGRAM
Perencanaan tata ruang serta Terselenggaranya penyediaan basis data Jumlah pemutakhiran basis data informasi 1 koordinasi pemanfaaan ruang dan dan informasi perkotaan perkotaan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan metropolitan serta pembinaan pelaksanaan pengembangan permukiman Menguatkan kapasitas pemerintah Menguatnya kapasitas pemerintah kota kota dalam perencanaan dan dalam perencanaan dan penyelenggaraan pembangunan dan penyelenggaraan pembangunan dan pengelolaan perkotaan serta pengelolaan perkotaan serta penerapan prinsip tata menguatnya penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik kepemerintahan yang baik Jumlah kab/kota yang memperoleh pendampingan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)
VI
292,0
Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan penyelenggaraan dalam pengembangan permukiman Meningkatkan penanganan polusi lingkungan dan mitigasi bencana dalam pengelolaan perkotaan
Tersusunnya Strategi Pembangunan Permukiman dan dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIK) di daerah
Jumlah kab/kota yang memperoleh pendampingan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIK)
50
207
K)
292,0
VII
Meningkatnya penanganan polusi 1. Jumlah daerah yang terfasilitasi lingkungan dan mitigasi bencana secara dalam penyusunan Perda tentang terpadu dalam pengelolaan perkotaan pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana
63,5
II.M-28
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
2. Jumlah kota pusaka, rawan bencana, dan pemenang PKPD yang ditingkatkan kualitas pengembangan perkotaan dan kapasitas kelembagaannya
TARGET 2014
PROGRAM
Fasilitasi perkotaan
pembangunan
kawasan Terlaksananya fasilitasi pemda dalam Jumlah kota terfasilitasi. penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana Meningkatnya upaya pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana alam dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana pembangunan perkotaan Jumlah kota pusaka, rawan bencana, dan 3 pemenang PKPD yang ditingkatkan kualitas pengembangan perkotaan dan kapasitas kelembagaannya
45
K)
1,5
Perencanaan tata ruang serta koordinasi pemanfaaan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan metropolitan serta pembinaan pelaksanaan pengembangan permukiman
31
K)
62,0
VIII
Jumlah daerah yang telah Meningkatkan investasi dan Meningkatnya investasi dan 1. menerapkan modernisasi pengelolaan pembangunan ekonomi di perkotaan pembangunan ekonomi di perkotaan pasar tradisional 2. Persentase pertumbuhan ekonomi (PDRB dan PAD) di perkotaan
3,8
Jumlah kebijakan Jumlah kota yang memiliki kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional Jumlah evaluasi kota yang telah menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional
1 15 10
K) K)
K)
II.M-29
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
Standar
TARGET 2014
PROGRAM
IX
Menyediakan pelayanan publik Tersedianya pelayanan publik sesuai Persentase terpenuhinya sesuai dengan Standar Pelayanan dengan standar pelayanan perkotaan Pelayanan Perkotaan Perkotaan Fasilitasi pembangunan kawasan perkotaan Tersusunnya Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan ( kebijakan mengenai jenis-jenis pelayanan yang harus tersedia dalam suatu kawasan perkotaan)
Jumlah kebijakan/pedoman 1 Jumlah prov, kab/kota yang difasilitasi dan penyiapan kebutuhan perencanaan pembangunan perkotaan sesuai SPP
1 10 kab/kota di 3 provinsi
K)
0,5 1,5
Terlaksananya penilaian terhadap daerah Jumlah penghargaan IMP 15 yang mengikuti IMP Award Jumlah dokumen evaluasi dan penyempurnaan sistem penilaian IMP Award Jumlah Prov, kab/kota yamg terfasilitasi 5 prov, 10 Terfasilitasi dan tersupervisinya kab/kota penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari dan tersupervisi dalam penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari pengembang ke pengembang ke Pemda Pemda Jumlah prov, kab/kota yang terfasilitasi dalam penyusunan Perda terkait PSU di daerah Tersusunnya standar pengukuran besaran Jumlah kebijakan/dokumen RTH kawasan perkotaan dan perda terkait RTH di kawasan perkotaan. Jumlah Kabupaten/kota yang terfasilitasi 1 konsep rancangan dokumen.
45 2
K) K)
3,1 1,0
25 prov, 50 kab/kota
K)
2,0
2,0
2,1
28
K)
2,8
II.M-30
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
39
TARGET 2014
207
K)
PROGRAM
Pengaturan, pembinaan, pengawasan Meningkatnya kualitas ruang terbuka hijau Jumlah Kawasan setara 369 Ha yang dan penyelenggaraan dalam penataan pada lingkungan permukiman yang setara mendapatkan dukungan sarana dan bangunan dan loingkungan termasuk dengan 369 Ha prasarana Ruang terbuka Hijau pengelolaan gedung dan rumah negara
Meningkatnya jumlah kawasan yang Jumlah Kawasan setara 7.380 Ha yang 32 meningkat kualitasnya yang setara dengan mendapatkan dukungan sarana dan 7.380 Ha prasarana pada kawasan yang direvitalisasi Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah yang setara dengan 442 Ha X Jumlah kawasan setara 442 Ha yang 65 mendapatkan dukungan sarana dan prasarana pada pemukiman tradisional dan bersejarah
152
K)
1.137,0
160
K)
400,0
Meningkatkan implementasi rencana Meningkatnya implementasi rencana Persentase kesesuaian pemanfaatan tata ruang perkotaan dan tata ruang perkotaan dan pengendalian ruang terhadap rencana pemanfaatan pengendalian pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang perkotaan ruang perkotaan
88,3
Meningkatnya kinerja pemerintah daerah dalam perencanaan perkotaan dan melaksanakan tertib ruang
Jumlah daerah terfasilitasi. Jumlah daerah yang memiliki perda ttg Pemberian IMB Jumlah daerah yg terfasilitasi dalam 10 penyelenggaraan perencanaan di kawasan perkotaan Jumlah pedoman koordinasi pengawasan dan pengendalian pembangunan perkotaan
31 31 50
K) K)
K)
K)
0,5
II.M-31
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perkotaan SASARAN (Hasil Outcomes/ Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010
Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan dan pengendalian provinsi (5 wilayah) Jumlah hasil evaluasi kinerja pemda dalam pengawasan dan pengendalian pembangunan perkotaan
TARGET 2014
15
K)
PROGRAM
K)
1,5
Perencanaan tata ruang serta koordinasi pemanfaaan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan metropolitan serta pembinaan pelaksanaan pengembangan permukiman
Terlaksananya pengembangan perkotaan Jumlah kota yang memperoleh pembinaan 18 beserta kapasitas kelembagaannya, teknis pelaksanaan pengembangan terutama kota-kota baru dan kota-kota perkotaan dan kapasitas kelembagaannya yang berkembang pesat
109
K)
74,1
TOTAL
Keterangan :
K)
8.707,1
II.M-32
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
498,3
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
I Menguatnya kapasitas dan peran 1. Tingkat partisipasi masyarakat pemerintahan desa, lembaga-lembaga dalam proses pembangunan desa serta kelembagaan masyarakat, dengan menerapkan prinsip-prinsip tata 2. Pelaksanaan Tata kepemerintahan kepemerintahan yang baik yang baik Mewujudkan pemerintahan desa yang demokratis dan efektif dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat. Jumlah fasilitasi pelayanan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan melalui Bintek konsulidasi , inventarisasi serta penyusunan UU tentang Desa. Jumlah fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset desa serta kelurahan melalui Bintek, inventarisasi dan pendataan keuangan dan asset desa, pengembangan desa wisata sebagai sumber PAD 33 Prov 86 Kab 1 Produk Hukum 15 Provinsi 30 Kabupaten
2014
a.
58,0
Mengembangkan manajemen pemerintahan desa yang efektif, dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai perkembangan masyarakat.
17,6
II.M-33
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Memperkuat kemampuan Perangkat Desa dan anggota Badan Perwakilan Desa, agar mampu menyelenggarakan pemerintahan desa secara demokratis dan efektif.
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
8 Provinsi, Jumlah fasilitasi pengembangan desa dan kelurahan melalui penetapan indikator 10 Kabupaten, 20 Desa keberhasilan pemdes, penetapan dan penegasan, pemetaan batas wilayah desa, penyusunan data based desa dan kelurahan, bimtek, dan koordinasi.
2014
32 Provinsi 64 Kabupaten 128 Desa
Meningkatnya kemampuan Pemerintah Jumlah fasilitasi peningkatan kapasitas 600 Orang dari melalui TOT, Bimtek peningkatan kapasitas 32 Provinsi, 18 Daerah dalam memfasilitasi Kab/Kota aparat desa dan kelurahan penyelenggaraan pemerintahan desa. Jumlah fasilitasi pemantapan Badan Permusyawaratan Desa melalui Bintek, Orientasi, Koordinasi, Monitoring dan evalusasi b. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dan Meningkatkan kapasitas Aparat dan Desa Lingkup Regional Masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa. Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan aparatur desa/kelurahan sesuai standar Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan lembaga masyarakat desa/kelurahan sesuai standar
22,0
25,7
27 Angkt
147 Angkt
K)
58,6
30 Angkt
174 Angkt
K)
84,3
II.M-34
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
61,6
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Biaya rata-rata pelayanan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga. 100%
2014
100%
c.
Instansi yang bekerjasama mendukung program transmigrasi Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan pembangunan transmigrasi Minat masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD antar Kab/Kota Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan oleh Badan Usaha
16 lembaga 96 kab
K)
7,1 31,5
K)
13,0 6,5
K)
6,9 Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kemen. Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Ditjen P4T 4,8
Instansi yang bekerjasama mendukung program transmigrasi Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan pembangunan transmigrasi Minat masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi
K)
96 kab
104 kab
21,0
19.600 kel
106.030 kel
K)
8,6
II.M-35
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
4,3
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD antar Kab/Kota Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan oleh Badan Usaha Meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi pada wilayah strategis Instansi yang bekerjasama mendukung program transmigrasi Kabupaten/Kota yang bersedia melaksanakan pembangunan transmigrasi Minat masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi Kesepakatan bersama antar Prov dan Perjanjian KSAD antar Kab/Kota Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan oleh Badan Usaha 23 kab
2014
26 kab
1,4 trilyun
8,8 trilyun
K)
0,2
4 lembaga
20 lembaga
K)
2,3
24 kab
26 kab
13,1
K)
5,4 2,7
K)
2,9
II.M-36
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di kawasan perdesaan
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
II. 1. Tingkat pendidikan 2. Tingkat harapan hidup 3. Tingkat kualitas hidup masyarakat perdesaan termasuk masyarakat di Kawasan Transmigrasi a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi Meningkatnya penguatan kelembagaan Jumlah kelembagaan masyarakat yang perdesaan di permukiman transmigrasi mandiri pada Daerah Tertinggal Jumlah aparat yang memiliki kapasitas Meningkatnya kapasitas aparat dalam pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilakukan; Jumlah pelatihan dan pendampingan yang diberikan Meningkatnya peran serta lintas sektor, Jumlah lintas sector yang berperan swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal Jumlah swasta / investor Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia dalam proses pengembangan di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Tertinggal Jumlah masyarakat transmigrasi Bantuan Pendidikan Bantuan Kesehatan Pelayanan Mental spiritual 10 lembaga
2014
127 Lembaga
K)
19,9
144 kimtrans
743 kimtrans
K)
5,7
12 bln 12 kali 5 LS 9 34.861 Kel 27.925 Kel 36.861 Kel 131 Kel
60 bln 60 kali 36 LS 59 197.550 Kel 165.904 Kel 200.052 Kel 735 Kel
K)
K)
K)
K) K) K) K) K)
II.M-37
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
13,2
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Meningkatnya penguatan kelembagaan Jumlah kelembagaan masyarakat yang perdesaan di permukiman transmigrasi mandiri pada Daerah Perbatasan Jumlah aparat yang memiliki kapasitas Meningkatnya kapasitas aparat dalam pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia dalam proses pengembangan di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilakukan; Jumlah pelatihan dan pendampingan yang diberikan Jumlah lintas sector yang berperan Jumlah swasta / investor Jumlah masyarakat transmigrasi Bantuan Pendidikan Bantuan Kesehatan Pelayanan Mental spiritual 10 lembaga
2014
28 lembaga
K)
26 kimtrans
107 kimtrans
K)
0,9
12 bln 12 bln 1 LS 2 41.013 Kel 4.928 Kel 4.152 Kel 23 Kel 6 lembaga
60 bln 60 bln 33 LS 10 226.652 Kel 23.456 Kel 26.591 Kel 105 Kel 43 lembaga
K)
K)
Meningkatnya peran serta lintas sector, swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan Terciptanya pe-ningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Perbatasan Meningkatnya penguatan kelembagaan perdesaan di permukiman transmigrasi pada Wilayah Strategis
K)
K) K)
K) K) K) K)
II.M-38
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
3,0
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Meningkatnya kapasitas aparat dalam Jumlah aparat yang memiliki kapasitas pengelolaan dan pelayanan bagi masyarakat pengelolaan dan pelayanan di Kawasan Transmigrasi di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia dalam proses pengembangan di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis Jumlah pelatihan dan pendampingan yang diberikan 77 UPT
2014
385 UPT
K)
12 kali
60 kali
K)
2,1
Meningkatnya peran serta lintas sektor, Jumlah lintas sektor yang berperan swasta dan masyarakat di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis Jumlah swasta / investor Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis b. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan Pelatihan Masyarakat Pelayanan pengembangan kelembagaan dan pelatihan masyarakat sesuai standar. Jumlah masyarakat transmigrasi Bantuan Pendidikan Bantuan Kesehatan Pelayanan Mental spiritual
K)
5,3 1,5 5,0 17,8 18,9 20,5 Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa 27,6
K) K) K) K) K)
Jumlah pelatihan yang diberikan bagi masyarakat perdesaan melalui penyusunan kurikulum dan modul, pelatihan, sinkronisasi, TOT;
25 Angkt 12 Angkt 480 1000 orang dari orang dari 32 32 Prov Prov
Jumlah fasilitasi pendataan potensi desa 33 prov, 33 prov, 394 468 Kab 5 melalui Pedataan dan Pendayagunaan Profil Kab Kelurahan dan 5 5 Kelurahan dan Desa/Kelurahan, Penyelenggaraan Lomba 5 Desa Desa Desa/Kelurahan
56,5
II.M-39
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
17,5
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah Program dan Kegiatan masuk desa dan peningkatan system perencanaan partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan dan Monitoring dan evaluasi.
2014
Jumlah penataan ruangan kawasan pedesaan melalui fasilitasi Pemda dalam penyusunan perda tentang tata ruang kawasan perdesaan, pengembangan Pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), bimtek, dan koordinasi.
10 Kab. di 10 Provinsi
50 Kab di 25 Provinsi
41,0
Menata kembali peranan dan fungsi lembaga masyarakat, khususnya Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Atau Sebutan Lain.
Jumlah Fasilitasi penataan dan 33 prov pengembangan lembaga kemasyarakatan kab lkeg di desa melalui Bimtek, pelatihan, pendataan
468 12
26,7
II.M-40
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
49.231,3
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
III. Meningkatkan keberdayaan masyarakat Menguatnya kapasitas pemerintahan dan Tingkat kemandirian masyarakat dan perdesaan masyarakat untuk meningkatkan potensi kelembagaan kelembagaan, modal sosial, dan budaya dalam proses pembangunan
2014
a.
Pelayanan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat sesuai standar.
Jumlah fasilitasi kesejahteraan sosial melalui Sosialisasi, Bimtek dan Identifikasi pendataan serta penguatan kelembagaan di daerah. Jumlah fasilitasi pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) melalui Penguatan Kelemb. Posyandu, Pendataan Posyandu, peningkt. Peran posyandu dlm kesehatan keluarga, pelaks. Bangdesmadu.
33 Prov. 15 Kab
33 Prov. Kab
36
68,2
83,5
Jumlah fasilitasi tenaga kerja perdesaan yang memperoleh pembinaan dan perlindungan keselamatan kerja perdesaan melalui peningkatan kemampuan tenaga kerja pedesaan di wilayah perbatasan antar Negara, penyusunan permendagri, pelatihan dan orientasi.
54,7
II.M-41
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
68,2
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah pelaksanaan pembinaan budaya nusantara melalui inventarisai KAT, pelestarian Adat dan Budaya Nusantara dengan pemberian stimulant kepada pemerhati adat dan budaya Jumlah dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan pemberdayaan perempuan melalui pendataan, bintek, dan pemberantasan buta aksara; b. Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP) Pelayanan percepatan penanggulangan kemiskinan, pengangguran melalui pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM-MP) sesuai standar. Cakupan penerapan PNPM-MP 15 Kab 13 Keg
2014
50Kab 7 Keg
10 Kab. di 10 Provinsi
50 Kab di 25 Provinsi
53,8
32 provinsi 4.791 kec, (termasuk 189 kec. Generasi, 80 kec. Perbatasan, dan 33 kab. P2SPP
32 provinsi 2.133 kec, (termasuk 95 kec. Generasi, 85 kec. Perbatasan, dan 351 kab. P2SPP
48.782,0
Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana, khususnya di Kab. Nias dan Nias Selatan
2 Kab/9 Kec.
2 Kab/9 Kec.
K)
39,8
II.M-42
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kualitas dan kese-suaian perenca-naan teknis pe-ngembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
c. Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi Rencana Teknis Pembinaan Permukiman Transmigrasi Rencana Teknis Pengembangan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi 7 prov
2014
16 prov Pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi
K)
10 kimtrans 6 Kws
19,2 15,3
K)
Rencana Teknis Pengembangan Kawasan Transmigrasi Meningkatnya kualitas dan kesesuaian Jumlah sosialisasi perencanaan perencanaan teknis pengembangan pengembangan masyarakat dan kawasan masyarakat dan kawasan transmigrasi pada transmigrasi Daerah Perbatasan Rencana Teknis Pembinaan Permukiman Transmigrasi Rencana Teknis pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi Rencana Teknis pengembangan kawasan transmigrasi Jumlah sosialisasi perencanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi Rencana Teknis Pembinaan Permukiman Transmigrasi Rencana Teknis pengembangan masyarakat di kawasan transmigrasi Rencana Teknis pengembangan kawasan transmigrasi
5 Kws 1 prov
23 Kws 10 prov
K)
15,7 2,7
K)
K)
K)
Meningkatnya kualitas dan kesesuaian perencanaan teknis pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
K)
K)
K)
K)
II.M-43
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang dapat dilihat dari menurunnya tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, distribusi pendapatan yang timpang dan ketidak seimbangan struktural di perdesaan 1.
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
IV. Pertumbuhan ekonomi 2. Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian khususnya tanaman pangan 3. Tingkat pengangguran 4. 5. a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Terwujudnya usaha ekonomi masyarakat di perdesaan yang maju, mandiri dan berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar, dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Jumlah penduduk miskin Tingkat kemiskinan 15 Kab 13 Keg
2014
Jumlah fasilitasi pelaksanaan peningkatan usaha ekonomi keluarga melalui TOT dan pelatihan kewirausahaan, pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat pesisir dan penguatan kelembagaan BUMKEL. Jumlah faasilitasi Pemda dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat tertinggal termasuk PNPM PISEW. Jumlah fasilitasi pelaksanaan usaha perkreditan dan simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro pedesaan melalui Bintek, koordinasi, dan pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat,
25 Kab 7 Keg
20,1
33 Prov. 32 Kab
33 Prov. 32 Kab
69,0
33 Prov 6 Keg.
33 Prov 8 Keg.
33,7
II.M-44
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
18,8
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Prosentase Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan/UED-SP yang berfungsi Jumlah fasilitasi pengembangan dan pengelolaan pasar desa/ pasar lokal dan pengembangan informasi pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa bagi aparat pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD, memberikan Stimulan kepada Pasar Desa; 20%
2014
70%
50,5
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa b. Pengembangan Usaha di kawasan transmigrasi Berkembangnya lahan usaha produksi pertanian di permukiman/kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa
20 pasar
235 pasar
K)
31,8
5.654 Ha
23.576 Ha
K)
218,6
Meningkatnya produktivitas desa dalam Jumlah produktivitas lahan di pengem-bangan pangan/ komoditas permukiman kawasan transmi-grasi. unggulan di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
8.934 Ton
43.384 Ton
K)
II.M-45
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
4,6 4,8 9,6 2,8 5,0 2,0 2,8
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Meningkatnya kemampuan masyarakat Jumlah usaha Pengolahan hasil dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan Jumlah pasar desa penyerapan informasi pasar di kawasan Jumlah jaringan Pemasaran transmigrasi pada Daerah Tertinggal Jumlah kelompok usaha peternakan Jumlah Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil menengah di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal Jumlah bantuan skim kredit mikro di kawasan transmigrasi ekonomi Jumlah Lembaga (koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi) jumlah kelompok Transmigrasi tani di kawasan 13 Unit 11 bh 11 bh 1 unit 1 SKIM 32 unit
2014
91 Unit 94 bh 95 bh 561 kel 5 unit 5 SKIM 279 unit
K) K) K) K)
K)
K)
K)
23 Kel 6 Kws
K)
1,8 5,3
Meningkatnya penciptaan usaha melalui Jumlah fasilitasi peningkatan iklim iklim investasi yang kondusif di kawasan investasi kondusif yang menstimulasi peran transmigrasi pada Daerah Tertinggal serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi
K)
1 SKIM
15 SKIM
K)
12,0
II.M-46
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan pangan baik untuk produksi/keterse-diaan, konsumsi pribadi maupun dijual kembali (pemasaran dan distribusi) di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan kepada masyarakat dan pengembangan lahan di kawasan transmigrasi 16 Kws
2014
95 Kws
K)
Berkembangnya lahan usaha produksi pertanian di permukiman/kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
998 Ha
3.256 Ha
K)
29,5
Meningkatnya produktivitas desa dalam pengembangan pangan/ komoditas unggulan di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
1.577 Ton
5.979 Ton
K)
Meningkatnya kemampuan masyarakat Jumlah usaha Pengolahan hasil dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan Jumlah pasar desa Jumlah jaringan Pemasaran Jumlah kelompok usaha peternakan
3 Unit
12 Unit
K)
3,7
2 bh 2 bh -
14 bh 14 bh 79 kel
K) K) K)
II.M-47
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil menengah di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah Lembaga ekonomi (koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi) jumlah kelompok Transmigrasi tani di kawasan 6 Unit
2014
39 unit
K)
5 Kel 2 Kws
42 Kel 12 Kws
K)
0,8 2,7
Meningkatnya penciptaan usaha melalui Jumlah fasilitasi peningkatan iklim iklim investasi yang kondusif di kawasan investasi kondusif yang menstimulasi peran transmigrasi pada Daerah Perbatasan serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swasta) dalam pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi Jumlah Skim Kredit untuk investasi Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan pangan baik untuk produksi/keterse-diaan, konsumsi pribadi maupun dijual kembali (pemasaran dan distribusi) di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan kepada masyarakat dan pengembangan lahan di kawasan transmigrasi
K)
0 SKIM 2 Kws
4 SKIM 11 Kws
K)
3,2 5,7
K)
Berkembangnya lahan usaha produksi pertanian di permukiman/ kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
2.778 Ha
7.792 Ha
K)
52,5
II.M-48
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya produktivitas desa dalam pengem-bangan pangan/ komoditas unggulan di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Produktivitas lahan di permukiman/ kawasan transmigrasi 3.878 Ton
2014
13.666 Ton
K)
Meningkatnya kemampuan masyarakat jumlah usaha Pengolahan hasil dalam penerapan tekno-logi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan Jumlah pasar desa transmigrasi pada Wilayah Strategis Jumlah jaringan Pemasaran
4 unit 3 bh 3 bh
26 unit 27 bh 27 bh
K)
K)
K)
16 kel
K)
0,8
Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil menengah di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
Jumlah bantuan skim kredit mikro di kawasan transmigrasi ekonomi Jumlah Lembaga (koperasi /LKM-BMT Trans di permukiman transmigrasi) jumlah kelompok Transmigrasi tani di kawasan
1 Kws 10 Unit
5 Kws 82 unit
K)
0,5 0,8
K)
35 Kel
435 Kel
K)
2,7
II.M-49
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
1,5
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Meningkatnya penciptaan usaha melalui Jumlah fasilitasi peningkatan iklim iklim investasi yang kondusif di kawasan investasi kondusif yang menstimulasi peran transmigrasi pada Wilayah Strategis serta aktif masyarakat dan dunia usaha (swas-ta) dalam pemba-ngunan perdesaan termasuk di daerah transmigrasi 2 Kws
2014
15 Kws
K)
Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan pangan baik untuk produksi/keter-sediaan, konsumsi pribadi maupun dijual kembali (pemasaran dan distribusi) di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis
Jumlah bimbingan, pendampingan, dan pelatihan kepada masyarakat dan pengembangan lahan di kawasan transmigrasi
4 kali
23 kali
K)
4,7
II.M-50
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Tersedianya lahan untuk pembangunan Kawasan Transmigrasi pada Daerah Tertinggal
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
c. Luas lahan yang tersedia (Ha) Luas lahan yang didukung oleh legalitas Luas lahan yang dibagikan Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran Jumlah dan jenis dokumen pertanahan Prosentase penyelesaian kasus pertanahan Luas lahan yang tersedia (Ha) Luas lahan yang didukung oleh legalitas Luas lahan yang dibagikan Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran Jumlah dan jenis dokumen pertanahan Prosentase penyelesaian kasus pertanahan Tersedianya lahan untuk pembangunan Luas lahan yang tersedia (Ha) Luas lahan yang didukung oleh legalitas Luas lahan yang dibagikan Data tentang bidang tanah yang dibagikan transmigran 48.000 Ha 15.360 Ha 7.860 Ha 26 lok 2 dok 15% 32.000 Ha 10.240 Ha 5.240 Ha 17 lok 2 dok 15% 20.000 Ha 6.400 Ha 3.226 Ha 15 lok
2014
240.000 Ha 84.316 Ha 42.420 Ha 137 lok 10 dok 20% 160.000 Ha 55.984 Ha 28.280 Ha 91 lok 10 dok 20% 100.000 Ha 35.240 Ha 17.646 75 Lok
K) K) K) K) K) K)
K) K)
K)
K) K)
K)
K) K)
II.M-51
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
5,4 8,3
K)
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah dan jenis dokumen pertanahan Prosentase penyelesaian kasus pertanahan Jumlah hasil penelitian dan Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan Dukungan Pembangunan pengembangan Dukungan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Terkait Pembangunan Perdesaan) yang dijadikan rekomendasi/kebijakan 2 dok 15% 15 Keg
2014
10 dok 15% 95 Keg Penelitian dan Pengembangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Balitfo
K)
d.
Penelitian dan Pengembangan Dukungan Manajemen dan Teknis Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
111,5
Tersedianya hasil penelitian dan pengembangan untuk pengembangan masyarakat dan Kawasan Transmigrasi yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan (terkait pembangunan Perdesaan)
Jumlah hasil penelitian dan pengembangan untuk Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan
8 Keg
68 Keg
K)
73,8
e.
7 Keg
35 Keg
K)
116,7
Tersedianya data dan informasi kawasan Jumlah data dan informasi kawasan transmigrasi (terkait pembangunan transmigrasi Perdesaan)
25
K)
71,8
II.M-52
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
3.181,2
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
V. 1. Tingkat pelayanan dan akses Meningkatkan kualitas dan ketersediaan Meningkatnya ketersediaan dan masyarakat terhadap sarpras perdesaan sarana dan prasarana serta penataan kemudahan sarana dan prasarana perdesaan dan RTR perdesaan, termasuk ruang perdesaan di Kawasan Transmigrasi 2. Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota Meningkatnya ketersediaan sarana Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan prasarana perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa Tersusunnya RTR desa oleh Kab/Kota Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal Tingkat pelayanan dan akses masyarakat terhadap sarpras perdesaan -
2014
a.
80 Kab
15,6
Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota Pengembangan Jalan Pengembangan Drainase Pengembangan Sarana Air Bersih Pengembangan Energi Terbarukan
120 Kab. 483,56 Km 47,84 Km 13.446.361 liter 71.200 Watt 190 Unit 1.680 Unit 54 Km 6.4 K 2.326.430 Liter
K) K) K)
25,8 Pengembangan masyarakat dan Kementerian Tenaga Kerja dan 226,1 14,3 16,9 10,7 27,7 51,5 28,2 1,8 2,1
b.
K)
Pengembangan Bangunan Fasiltas Umum Revitalisasi Rumah Transmigran Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan Pengembangan Jalan Pengembangan Drainase Pengembangan Sarana Air Bersih
K)
K)
K) K) K)
II.M-53
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Pengembangan Energi Terbarukan 29 Unit 30 Km 3,6 Km 787.500 Liter 48 Unit
2014
8.152 Watt 48 Unit 120,894 Km 11,96 Km 2.326.430 Liter 17.800 Watt 88 Unit
K)
Pengembangan Bangunan Fasiitas Umum Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis Pengembangan Jalan Pengembangan Drainase Pengembangan Sarana Air Bersih Pengembangan Energi Terbarukan
K)
K) K) K)
K)
Pengembangan Bangunan Fasilitas Umum c. Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Transmigrasi dan Penempatan Transmigrasi Tersedianya rencana pembangunan Rencana Wilayah Pengembangan Kawasan Transmigrasi dan rencana Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail penataan persebaran penduduk di Kawasan Pusat WPT Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi
K)
3 WPT
18 WPT
K)
12,9
4 SKP 13 SP
39 SKP 122 SP
K)
6,2 22,1
K)
II.M-54
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
2,5
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman Transmigrasi Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan transmigrasi Tersedianya rencana pembangunan Rencana Wilayah Pengembangan Kawasan Transmigrasi dan rencana Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail penataan persebaran penduduk di Kawasan Pusat WPT Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman Transmigrasi Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi 2 RT SAPRAS
2014
23 RT SARPRAS 40 SKP
K)
4 SKP
K)
3,8
3 DED
20 DED
K)
4,1
12 Kab
12 Kab
2,0
2 WPT
12 WPT
K)
8,6
3 SKP 9 SP
27 SKP 81 SP
K)
4,1 14,8
K)
1 RT SAPRAS
14 RT SARPRAS 28 SKP
K)
1,6
3 SKP
K)
2,5
II.M-55
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
2,7
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan transmigrasi 2 DED
2014
13 DED
K)
12 Kab
12 Kab
K)
1,4
Tersedianya rencana pembangunan Rencana Wilayah Pengembangan Kawasan Transmigrasi dan rencana Transmigrasi (WPT) dan Rencana Detail penataan persebaran penduduk di Kawasan Pusat WPT Rencana Kawasan Pengembangan Transmigrasi (SKP) Rencana Teknis Permukiman/redesain tata ruang perdesaan terintegrasi dengan Kawasan Transmigrasi Rencana Teknis Sarana dan Prasarana Permukiman Transmigrasi Rencana Teknis Pengembangan SDM dan Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi Rencana Teknis Detail Desain Sarana dan Prasarana Pusat Kawasan Perkotaan Baru
1 WPT
7 WPT
K)
5,4
1 SKP 5 SP
16 SKP 50 SP
K)
2,6 9,2
K)
1 RT SAPRAS
9 RT SARPRAS
K)
1,0
1 SKP
16 SKP
K)
1,6
1 DED
7 DED
K)
1,7
II.M-56
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
0,8
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Data Potensi sasaran pengarahan dan perpindahan transmigrasi d. Pembangunan Permukiman di Kawasan Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan Kawasan Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak pada Daerah Tertinggal Lahan yang dibuka (Ha) 3 Kab
2014
3 Kab
3.571 ha 7,99 km
28.087 ha 505,05 km
K) K)
Jalan antar SKP, antar permukiman dan jalan lingkungan permukiman transmigrasi Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) Rumah penduduk setempat yang dipugar/dikembangkan (Unit) Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang dibangun/dikem-bangkan (Unit) Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun (Paket) Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru Yang di siapkan Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan Perkotaan Baru Lahan yang dibuka (Ha)
106,3 79,6
3.926 unit
24.230 unit
K)
754,9
K)
70,3 13,8 19,8 187,9 2,2 Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kemen. Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Ditjen P4T 70,9 53,0
K)
K)
K)
K)
Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam dan lingkungan hidup Jalan antar SKP, antar permukiman melalui pembangunan Kawasan dan jalan lingkungan permukiman Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT transmigrasi yang layak pada Daerah Perbatasan Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit)
K) K)
2.480 unit
12.964 unit
K)
503,3
II.M-57
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
46,9 9,2 13,2 125,3 1,5 Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kemen. Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Ditjen P4T 44,3 3,8 4,8 24,5 314,5
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Rumah penduduk setempat yang dipugar/dikembang-kan (Unit) Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang dibangun/dikem-bangkan (Unit) Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun (Paket) Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru Yang di siapkan Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan Perkotaan Baru Lahan yang dibuka (Ha) 384 unit 8 unit 608 unit 6 SAPRAS 120 ha 3.225,6 ha 0 km 0 km 34,68 km 1.448 unit
2014
2.133 unit 56 unit 3.399 unit 36 SARPRAS 760 ha 15.696,4 Ha 64,2 km 116,8 359,12 km 8.038 unit
K) K)
K)
K)
K)
Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam dan lingkungan hidup Jalan antar SKP dalam Kawasan melalui pembangunan Kawasan Transmigrasi Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT Jalan antar Permu-kiman dalam SKP yang layak pada Wilayah Strategis Jalan lingkungan dalam Permukiman (Km) Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) yang dibangun (Unit) Rumah penduduk setempat yang dipugar/dikembang-kan (Unit) Fasilitas Umum/ Fasilitas Sosial yang dibangun/dikembangkan (Unit) Sarana Air Bersih dan Sanitasi yang dibangun (Paket)
K) K)
K)
K)
K)
K)
K)
K)
II.M-58
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
77,6 1,7 629,0
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Sarana dan Prasarana Kawasan Perkotaan Baru Yang di siapkan Luas Lahan Siap Bangun di Pusat Kawasan Perkotaan Baru VI. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat perdesaan Meningkatnya ketersediaan pangan dan 1. Tingkat harga produk pertanian lahan pertanian dalam rangka mempercepat pembangunan yang berkelanjutan di perdesaan termasuk di 2. Jumlah lahan pertanian daerah transmigrasi 3. Tingkat sertifikasi lahan pertanian 1.898 pkt 30 ha
2014
11.346 pkt 182 Ha
K) K)
a.
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat sesuai standar.
Jumlah fasilitasi usaha di bidang pertanian dan pangan yang berada di perdesaan melalui Bintek CPPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, koordinasi, serta pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD).
20,2
b.
Terciptanya pe-ningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Tertinggal Terciptanya pe-ningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Perbatasan
Bantuan Pangan
13.876 Kel
87.433 Kel
K)
430,9
Bantuan Pangan
2.449 Kel
12.718 Kel
K)
50,3
II.M-59
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Bantuan Pangan 4.082 Kel
2014
24.964 Kel
K)
VII.
Meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang seimbang, berkelanjutan, berwawasan mitigasi bencana
Menurunnya degradasi sumber daya alam dan lingkungan hidup di perdesaan termasuk di kawasan transmigrasi
1. Tingkat kerusakan lingkungan 2. Tingkat pencemaran lingkungan/polusi 3. Keserasian daya dukung alam dan daya tampung lingkungan dengan persebaran penduduk Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa
1.217,1
a.
Pelayanan pengelolaan sumber daya Jumlah fasilitasi pelaksanaan alam dan pendayagunaan teknologi tepat pengelolaan konservasi dan rehabilitasi guna sesuai standar. lingkungan perdesaan melalui pelatihan, rakor, supervisi, BLM dan evaluasi dengan kegiatan: (a) pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot project DME (b) Pengelolaan Desa Hutan (c) Pengelolaan Hutan Mangrove 14 desa di 13 20 desa di 20 provinsi provinsi 4 desa, 4 provinsi 5 desa, 5 provinsi 1 desa 1 provinsi 2 desa, 2 provinsi
40,5
II.M-60
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
190,7
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan melalui identifikasi, pelatihan, bintek, rakor, BLM, dan monev (termasuk PNPM-LMP) yang fokus kegiatannya pd penanganan lingkungan perdesaan dan mikro hydro Jumlah fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana perdesaan melalui orientasi, pelatihan, koordinasi, bintek AMPL (PAMSIMAS). Jumlah hasil kajian dan pemetaan kebutuhan teknologi perdesaan yang diterapkan termasuk di wilayah perbatasan. 33 provinsi, 23 kab dan 72 kec,
2014
33 provinsi -
33 Prov. 32 Kab
33 Prov. 10 Keg.
41,2
48,5
Jumlah fasilitasi pemasyarakatan dan 33 Provinsi kerjasama teknologi tepat guna melalui Pelatihan, Bintek Posyantekdes, BLM, 35 Kab/Kota Gelar TTG, Koordinasi, dan Monev 4 Pokmas 20 Posyantekdes 8 Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
33 Provinsi
48,3
K)
II.M-61
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
22,7
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
b. Meningkatnya pengelolaan dan Jumlah dokumen pengelolaan pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Daerah Jumlah mitigasi lingkungan Tertinggal Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian lingkungan Meningkatnya kemandirian masyarakat Jumlah permukiman transmigrasi yang di permukiman transmigrasi pada Daerah mandiri Tertinggal Meningkatnya Desa Mandiri Energi dikawasan Transmigrasi pada Daerah Tertinggal Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Daerah Tertinggal Jumlah permukiman transmigrasi yang akan berkembang menjadi Desa Mandiri Energi Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan Jumlah Evaluasi Perkembangan Kawasan Transmigrasi Jumlah mitigasi lingkungan 24 Dok
2014
112 Dok
K)
K) K)
K)
1 Kimtrans
5 Kimtrans
K)
3,2
K)
K)
K) K)
Meningkatnya pengelolaan dan Jumlah dokumen pengelolaan pemanfaatan lingkungan dalam mendukung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Daerah Jumlah mitigasi lingkungan Perbatasan Jumlah fasilitasi dan advokasi penyerasian lingkungan Meningkatnya kemandirian masyarakat Jumlah permukiman transmigrasi yang di permukiman transmigrasi pada Daerah mandiri Perbatasan
K) K)
K)
II.M-62
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya Desa Mandiri Energi dikawasan Transmigrasi pada Daerah Perbatasan Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Daerah Perbatasan
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah permukiman transmigrasi yang akan berkembang menjadi Desa Mandiri Energi Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan Jumlah Evaluasi terhadap Perkembangan Kawasan Transmigrasi Jumlah mitigasi lingkungan Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dalam mendukung kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis Meningkatnya kemandirian masyarakat di permukiman transmigrasi pada Wilayah Strategis Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi pada Wilayah Strategis Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan hidup di kawasan transmigrasi Jumlah mitigasi lingkungan 1 Kimtrans
2014
5 Kimtrans
K)
1 Dok -
5 Dok 12 Kws
K)
2,5 1,2
K)
2 Kws 6 Dok
9 Kws 28 Dok
K) K)
4,5 5,7
3 Kimtrans 4 Kimtrans
25 Kimtrans 38 Kimtrans
K) K)
8,3 57,5
Jumlah permukiman transmigrasi yang mandiri Jumlah dokumen pengelolaan lingkungan Jumlah Evaluasi terhadap Perkembangan Kawasan Transmigrasi Jumlah mitigasi lingkungan
1 Dok
12 Dok
K)
6,0
12 Kws
K)
1,2
1 Kws
9 Kws
K)
5,9
II.M-63
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Tertinggal
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
c. Jumlah keluarga yang difasilitasi perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi Jumlah keluarga penduduk yang tertata terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi Data administrasi kependudukan masyarakat di Kawasan Transmigrasi Jumlah bantuan perbekalan yang diberikan kepada calon transmigran Jumlah fasilitasi pelatihan calon transmigran Jumlah keluarga yang difasilitasi perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi Jumlah keluarga penduduk yang tertata terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi Data administrasi kependudukan masyarakat di Kawasan Transmigrasi Jumlah bantuan perbekalan yang diberikan kepada calon transmigran Jumlah fasilitasi pelatihan calon transmigran 3.926 kel
2014
21.230 kel
K)
11.615 kel
63.527 kel
K)
6,3
3.926 kel
21.230 kel
K)
2,0
3.926 kel
21.230 kel
K)
48,2
K)
21,4 Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kemen. Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Ditjen P4T 70,3
Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Transmigrasi pada Daerah Perbatasan
K)
7.744 kel
42.352 kel
K)
4,2
2.617 kel
14.153 kel
K)
1,3
K)
32,2 14,3
K)
II.M-64
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pembangunan Perdesaan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Transmigrasi pada Wilayah Strategis
NO
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
2010
Jumlah keluarga yang difasilitasi perpindahannya ke Kawasan Transmigrasi Jumlah keluarga penduduk yang tertata terintegrasi dalam Kawasan Transmigrasi 1.640 kel
2014
8.850 kel
K)
5.141 kel
26.771 kel
K)
2,6
Data administrasi kependudukan masyarakat di Kawasan Transmigrasi Jumlah bantuan perbekalan yang diberikan kepada calon transmigran Jumlah fasilitasi pelatihan calon transmigran
1.640 kel
8.850 kel
K)
0,8
1.640 kel
8.850 kel
K)
20,1
52 Aktn
291 Aktn
K)
9,0
TOTAL
56.579,4
K)
II.M-65
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 62 267,3 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
Kondusifnya iklim investasi dalam 1. Meningkatnya Indeks Kinerja mendukung pengembangan ekonomi Ekonomi Daerah daerah.
60
2. Meningkatnya Indeks Komitmen 63,1 Pemerintah Provinsi 3. Meningkatnya Indeks Kelembagaan Penanaman Modal 4. Meningkatnya Indeks Akses Lahan Usaha 5. Meningkatnya Indeks Kondisi Keamanan Usaha 6. Meningkatnya Indeks Iklim Investasi Daerah 7. Meningkatnya Indeks Promosi Investasi Daerah a Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah Tersusunnya regulasi/kebijakan pengembangan ekonomi lokal dan daerah terkait dengan optimalisasi Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah Jumlah regulasi/kebijakan yang disusun dan disahkan, terkait dengan optimalisasi potensi, promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi daerah. 53,2
65,1
55,2
60,5
62,5
55,5
57,5
61
63
54
60
1 pkt
5 pkt
K)
7,5
II.M-66
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah SOP/institusi/Unit Pelayanan 1 pkt Terpadu (UPT) untuk pelaksanaan OSS (One Stop Services), termasuk di kawasan perkotaan baru di kawasan transmigrasi, agropolitan /minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan khusus lainnya. 2014 5 pkt
K)
NO
PROGRAM
Tersedianya data dan informasi tentang terkait dengan potensi, sarana dan prasarana, kerjasama dan kelembagaan ekonomi daerah
1 pkt Tesedianya data dan info terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana, Kerjasama dan Kelembagaan Ekonomi Daerah.
5 pkt
7,0
II.M-67
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 1 pkt Terlaksananya desiminasi/sosialisasi hasil pengembangan data dan info terkait dengan potensi, promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi daerah 2014 5 pkt 11,0 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
Terfasilitasinya Daerah dalam memecahkan permasalahan implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah
Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam 15 prov/kab/ kota 25 prov/kab/kota upaya memecahkan permasalahan implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah
10,5
113,8
Jumlah daerah yang membentuk PTSP Mempercepat proses perijinan di daerah PTSP yang menerapkan SPIPISE Pembatalan perda bermasalah Daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha 5% 5% 100% 30% 70% 60% 100% 70%
II.M-68
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 5 Kws
K)
NO
PROGRAM
b.
Pengembangan Masyarakat dan Perencanaan Teknis Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Trans-migrasi dan regu-lasi Kawasan Transmigrasi yang mendu-kung pengem-bangan kawasan transmigrasi sebagai kawasan Perkotaan Baru di kawasan tertinggal
Jumlah MasterPlan, ActionPlan, 1 Kws dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) di kawasan tertinggal Prosentase MasterPlan, Action Plan, dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang disahkan di kawasan tertinggal 70 org Jumlah SDM Aparatur yang mampu mengelola kawasan perkotaan baru/KTM di kawasan tertinggal 100%
Program Kementerian Tenaga Pengembangan Kerja Dan Transmigrasi Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
100%
545 org
K)
40,8
Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Trans-migrasi dan regu-lasi yang mendukung pengem-bangan kawasan transmigrasi sebagai kawasan Perkotaan Baru di kawasan perbatasan
Jumlah MasterPlan, ActionPlan, 1 Kws dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) di kawasan perbatasan
5 Kws
K)
Kementerian Tenaga Program Kerja Dan Transmigrasi Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
3,9
II.M-69
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Prosentase MasterPlan, Action Plan, dan Business Plan Wilayah Pembangunan Transmigrasi (WPT) yang disahkan di kawasan perbatasan 100,00% 2014 100,00% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
15 org Jumlah SDM Aparatur yang mampu mengelola kawasan perkotaan baru/KTM di kawasan perbatasan
65 org
K)
4,0
c.
Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi di kawasan tertinggal
Jumlah lembaga
2 Kws
9 Kws
K)
Kementerian Tenaga Program Kerja Dan Transmigrasi Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
3,6
2 unit
9 unit
K)
5,4
II.M-70
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi di kawasan perbatasan TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah lembaga 1 Kws Perbankan/keuangan di kawasan transmigrasi di kawasan perbatasan Jumlah koperasi di kawasan perbatasan Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah, terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha, di kawasan transmigrasi di kawasan strategis Jumlah lembaga 2 unit 5 unit
K)
NO
Kementerian Tenaga Program Kerja Dan Transmigrasi Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
4,2
1 unit
5 unit
K)
Kementerian Tenaga Program Kerja Dan Transmigrasi Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
2,5
6,0
d.
Penelitian dan Pengembangan untuk Pengembangan Tersedianya hasil penelitian dan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi pengembangan untuk pengembangan masyarakat dan Kawasan Transmigrasi yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan
8 Keg Jumlah hasil penelitian dan pengembangan untuk Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi yang dijadikan rekomendasi/ kebijakan
68 Keg
K)
73,8
e.
25
K)
71,8
II.M-71
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kemandirian dan keberlanjutan program/ kegiatan pengembangan ekonomi daerah, terutama di daerah TARGET INDIKATOR 2010 2014 65,4 75,1 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
II
63,4
Terlaksananya peningkatan wawasan aparatur dalam bidang pengembangan ekonomi lokal dan daerah. Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan dan penganggaran program/kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah
Jumlah workshop Diseminasi/ studi Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan daerah. Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif
1 pkt
5 pkt
K)
12,5
1 pkt
5 pkt
K)
7,8
b.
Meningktanya partisipasi masyarakat dalam pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
3 kali
12 kali
K)
Kementerian Tenaga Program Kerja Dan Transmigrasi Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
7,0
Terlaksananya pelatihan BDS bagi masyarakat dan pengusaha lokal/ daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
3 kali
16 kali
K)
11,3
II.M-72
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan dan penga-nggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan atransmigrasi di Kawasan Tertinggal TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif di Kawasan Tertinggal 5 2014 43
K)
NO
PROGRAM
% jumlah stakeholder non pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Tertinggal
20%
50%
Meningktanya partisipasi masyarakat dalam pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan
Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan
1 kali
5 kali
K)
3,5
Terlaksananya pelatihan BDS bagi masyarakat dan pengusaha lokal/ daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan
Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan
1 kali
5 kali
K)
3,5
II.M-73
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan dan penga-nggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif di Kawasan Perbatasan % jumlah stakeholder non pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Perbatasan 1 2014 11
K)
NO
PROGRAM
20%
50%
K)
Meningktanya partisipasi masyarakat dalam pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis
Jumlah pelatihan /Bintek/ Diseminasi/ studi Banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan daerah untuk aparatur pengelola kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis
1 Kali
5 kali
K)
6,5
Terlaksananya pelatihan BDS bagi masyarakat dan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis
Jumlah pelatihan BDS bagi masyarakat dan pengusaha lokal/daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis
1 Kali
5 kali
K)
3,5
II.M-74
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan dan penganggaran program/ kegiatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif di Kawasan Strategis 2 Forum 2014 11 Forum
K)
NO
PROGRAM
% jumlah stakeholder non pemerintah yang terlibat di dalam forum lintas stakeholder di Kawasan Strategis
20%
50%
C.
Terwujudnya optimalisasi pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau kecil dan kawasan strategis dan cepat tumbuh
% pemerintah daerah yang melaksanakan kebijakan terkait dengan PNPM PISEW di 9 provinsi
20%
90%
50,5
III
Terintegrasinya sumber daya dari berbagai stakeholder (pemerintah, dunia usaha, dan akademisi) dalam upaya fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
Terbentuknya lembaga fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah (LRED Support Facility)
1 pkt
5 pkt
K)
98,3
a.
Perencanaan pembangunan bidang perkotaan dan perdesaan (pengembangan ekonomi lokal dan daerah)
Terlaksananya penyusunan kebijakan pelaksanaan dan perencanaan pengembangan ekonomi lokal dan daerah
5 pkt
K)
Kemeneg PPN
2,5
1 pkt
5 pkt
K)
2,9
II.M-75
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 1 pkt Terbentuknya lembaga fasilitasi Terintegrasinya sumber daya dari pengembangan ekonomi lokal (LRED berbagai stakeholder (pemerintah, Support Facility) di tingkat pusat. dunia usaha, dan akademisi) dalam upaya fasilitasi pengembangan ekonomi lokal dan daerah. 2014 5 pkt
K)
NO
PROGRAM
Meningkatnya ketersediaan tenaga fasilitasi dan jangka waktu fasilitasi kepada pelaku usaha ekonomi daerah mengenai kualitas produksi, pengolahan dan pemasaran
Jumlah tenaga fasilitator, baik di pusat maupun daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan strategis lainnya
1 pkt
5 pkt
K)
5,8
1 unit
5 unit
K)
2,8
Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri dan kawasan strategi lainnya.
10 bln
10 bln
II.M-76
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 1983 org
K)
NO
PROGRAM
Jumlah tenaga fasilitator di Meningkatnya fasilitasi pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan usaha ekonomi kawasan transmigrasi Tertinggal sebagai kawasan perkotaan baru di Kawasan Tertinggal Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
328 org
12 Bln
60 Bln
K)
Kementerian Tenaga Program Kerja Dan Transmigrasi Pengembangan Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
3 Unit
15 unit
K)
10 Kws
K)
20,0
2 Kws
13 Kws
K)
13,0
2 Kws
11 Kws
K)
5,0
II.M-77
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah tenaga fasilitator di Meningkatnya fasilitasi pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan usaha ekonomi kawasan transmigrasi Perbatasan sebagai kawasan perkotaan baru di Kawasan Perbatasan Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Perbatasan 80 org 2014 425 org
K)
NO
PROGRAM
12 Bln
60 Bln
K)
1 Unit
5 unit
K)
4 Kws
K)
8,0
1 Kws
5 Kws
K)
5,0
Jumlah Unit PelayananJasa Alsintan (UPJA) di Kawasan Perbatasan Jumlah tenaga fasilitator di Meningkatnya fasilitasi pengembangan kawasan transmigrasi di Kawasan usaha ekonomi kawasan transmigrasi Strategis sebagai kawasan perkotaan baru di Kawasan Strategis
1 Kws
5 Kws
K)
2,5
146 org
699 org
K)
4,4
II.M-78
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di kawasan transmigrasi di Kawasan Strategis Jumlah pendampingan Pengembangan Usaha Ekonomi Kawasan di Kawasan Strategis 12 Bln 2014 60 Bln
K)
NO
PROGRAM
4 Unit
20 Unit
K)
3 Kws 3 Kws
K)
6,0 3,0
K)
IV
Meningkatnya hubungan kerjasama 1. Meningkatnya jumlah KAD antar daerah dan kemitraan pemerintah-swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi 2. Meningkatnya Indeks Peranan lokal dan daerah. Dunia Usaha dalam Perekonomian Daerah Meningkatnya kualitas kerja sama antar Jumlah forum kerjasama antar daerah/wilayah daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan daerah
42
62
42,1
54,3
276,5
K)
6,3
II.M-79
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Jumlah sektor / bidang ekonomi yang dikerjasamakan 2014 1 pkt evaluasi hasil kerjasama kemitraan dibid eklok antar daerah/ swasta 6,6 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
5,4
Optimalisasi pelaksanaan kerjasama dlm rangka mendorong pengembangan eklok dan daerah (Care, Plan, CHF dan AusAID)
Evaluasi hasil kerjasama pengembangan eklok dan daerah (Care, Plan, CHF dan AusAID)
4,1
II.M-80
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Meningkatnya kualitas kerja sama antar Jumlah forum kerjasama antar daerah dan kemitraan pemerintah daerah/wilayah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan daerah 2014 1 pkt evaluasi hasil kinerja forum kerjasama/kemitr aan Evaluasi pelaksanaan pedum pengembangan model kerjasama ekonomi daerah 6,3 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
2,1
2,3
II.M-81
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 16 Forum
K)
NO
PROGRAM
b.
Meningkatnya kualitas kerja sama antar jumlah forum kerja sama antar 3 Forum daerah dan kemitraan pemerintah daerah/wilayah di Kawasan Tertinggal swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan di 3 Sektor jumlah sektor/bidang ekonomi Kawasan Tertinggal yang dikerjasamakan di Kawasan Tertinggal
16 Forum
K)
Program Kementerian Tenaga Pengembangan Kerja Dan Transmigrasi Masyarakat Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
Jumlah MoU sektor terkait di Kawasan Tertinggal Meningkatnya kualitas kerja sama antar jumlah forum kerja sama antar 1 Forum daerah dan kemitraan pemerin-tah daerah/wilayah di Kawasan Perbatasan swasta dalam men-dukung pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Perbatasan 1 Sektor jumlah sektor/bidang ekonomi yang dikerjasamakan di Kawasan Perbatasan
16
K)
5 Forum
K)
2,0
5 Sektor
K)
K)
II.M-82
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Meningkatnya kualitas kerja sama antar jumlah forum kerja sama antar daerah/wilayah di Kawasan Strategis daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi kawasan di Kawasan Strategis jumlah sektor/ bidang ekonomi yang dikerja samakan di Kawasan Strategis 1 Sektor 2 2014 7
K)
NO
PROGRAM
8 sektor
K)
K)
PENINGKATAN AKSES TERHADAP SARANA DAN PRASARANA FISIK PENDUKUNG KEGIATAN EKONOMI LOKAL DAN DAERAH.
Meningkatnya akses terhadap sarana Meningkatnya Indeks Infrastruktur 55,8 dan prasarana fisik pendukung kegiatan ekonomi lokal dan daerah
57,8
2.508,7
a.
Meningkatnya akses terhadap sarana dan prasarana kawasan transmigrasi di Kawasan Tertinggal
Pengembangan jalan
9.2 km
62.65 km
K)
Pengembangan Kemen. Tenaga Kerja Masyarakat Dan Transmigrasi Transmigrasi dan Kawasan Transmigrasi
96,4
Pengembangan drainase
13 km
47 km
K)
24,0
II.M-83
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Pengembangan Sarana Air Bersih 5.555.556 liter 2014 24042735 liter
K)
NO
PROGRAM
176.457 watt
486.906 watt
K)
80,5
3 unit
56 unit
K)
116,9
Meningkatnya akses terhadap sarana dan prasarana kawasan transmigrasi di Ka asan Perbatasan
4 km 3 unit 21,38 km -
10.1 km 7 km 3.333.334 liter 23.810 watt 11 unit 36.28 km 9 km 3.333.334 liter 23.810 watt
K)
K)
Pengembangan Sarana Air Bersih Pengembangan Energi Terbarukan Meningkatnya akses terhadap sarana d k t i i di Pengembangan Fasilitas Umum Pengembangan jalan Pengembangan drainase
K)
K)
K)
K) K) K)
K)
II.M-84
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 Pengembangan Fasilitas Umum 6 unit 55 kws 2014 26 unit 205 kws
K)
NO
PROGRAM
b.
Tertanganinya kawasan-kawasan pusat Jumlah kawasan perdesaan potensial / pertumbuhan di perdesaan termasuk agropolitan yang tertangani agropolitan Terbangunnya kawasan yang didukung Jumlah kawasan agropolitan yang dilayani oleh infrastruktur pendukung oleh infrastruktur ekonomi dan sosial kegiatan ekonomi dan sosial wilayah
K)
50 kws
185 kws
K)
780,0
1.285,0
TOTAL
2.991,5
K)
II.M-85
BIDANG PEMBANGUNAN PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Pembentukan dan Pengembangan termasuk peningkatan pembinaan, pengawasan,dan pengusahaan Kelembagaan pengelola KAPET, KPBPB, KEK dan kawasan strategis cepat tumbuh lainnya Pengembangan Kawasan dan Otorita
NO
INDIKATOR
2010 60%
2014 100%
Persentase peningkatan Kinerja Berkembangnya dan meningkatnya pengelolaan dan kelembagaan pengelolaan dan pengusahaan kawasan melalui pengusahaan kawasan lembaga yang terpadu, dukungan pendanaan dan kejelasan regulasi
429,5
Persentase fasilitasi kawasan otorita, kawasan industri dan perdagangan bebas, dan kawasan kepentingan umum yang dikelola dan dikembangkan Persentase daerah yang menerapkan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan potensi perekonomian daerah TOTAL
65%
90%
Kemendagri
105,8
b.
50%
100%
Pembangunan Daerah
Kemendagri
323,7
429,5
II.M-86
BIDANG PEMBANGUNAN PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Kawasan Perbatasan TARGET SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kegiatan perekonomian ekonomi kab/kota perbatasan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
INDIKATOR
2010 20%
2014 100%
PROGRAM
Presentase kab/kota di kawasan perbatasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi setiap tahun sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil Persentase wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil, yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
24,5
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulaupulau kecil
Kemendagri
24,5
20%
90%
II.M-87
TARGET NO FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kegiatan perekonomian ekonomi kab/kota perbatasan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan INDIKATOR 2010 20% 2014 100% PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Presentase kab/kota di kawasan perbatasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi setiap tahun sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
24,5
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulaupulau kecil Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan
Kemendagri
24,5
II
Penguatan kapasitas kelembagaan dalam upaya pengembangan kawasan perbatasan secara terintegrasi
Persentase terfasilitasinya wilayah perbatasan untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi. Persentase Kab/Kota Meningkatnya kapasitas perbatasan yang telah memiliki kelembagaan dalam pengaturan kelembagaan dalam pengembangan kawasan perbatasan beserta infrastuktur pengembangan kawasan penunjangnya perbatasan secara terintegrasi
5%
100%
20%
100%
1.124,2
II.M-88
TARGET NO FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kegiatan perekonomian ekonomi kab/kota perbatasan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan INDIKATOR 2010 20% 2014 100% PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Presentase kab/kota di kawasan perbatasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi setiap tahun sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil Presentase PKSN dan kecamatan perbatasan dengan infrastruktur penunjang pelayanan pemerintahan sesuai kebutuhan Persentase kab/kota di perbatasan yang tergolong wilayah tertinggal dengan indeks ketertinggalan yang semakin membaik
24,5
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulaupulau kecil
Kemendagri
24,5
20%
100%
20%
100%
II.M-89
TARGET NO FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kegiatan perekonomian ekonomi kab/kota perbatasan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan INDIKATOR 2010 20% 2014 100% PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Presentase kab/kota di kawasan perbatasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi setiap tahun sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.
24,5
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulaupulau kecil Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas (PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah disepakati antar negara Terfasilitasinya penguatan kelembagaan wilayah perbatasan antar negara
Kemendagri
24,5
Kemendagri
977,2
25%
100%
II.M-90
TARGET NO FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kegiatan perekonomian ekonomi kab/kota perbatasan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan INDIKATOR 2010 20% 2014 100% PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Presentase kab/kota di kawasan perbatasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi setiap tahun sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar yang mendapat sarpras perbatasan antar negara Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RIRDTL, JBC RI-PNG
24,5
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulaupulau kecil Meningkatnya sarpras perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar dalam rangka pelayanan umum pemerintahan Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RIRDTL, JBC RI-PNG)
Kemendagri
24,5
25%
100%
II.M-91
TARGET NO FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya kegiatan perekonomian ekonomi kab/kota perbatasan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan INDIKATOR 2010 20% 2014 100% PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Presentase kab/kota di kawasan perbatasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi setiap tahun sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
24,5
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulaupulau kecil
Kemendagri
24,5
b.
Meningkatnya koordinasi antar Jumlah rencana aksi sektor dalam pengembangan daera pengembangan daerah tertinggal tertinggal di kawasan perbatasan di kawasan perbatasan yang dikoordinasikan TOTAL
27
27
KPDT
147,0
1.148,7
II.M-92
BIDANG PEMBANGUNAN PRIORITAS BIDANG FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan ekonomi lokal
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pengembangan Pembangunan Daerah Tertinggal SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 9,2 Jt 2014 11,6Jt PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
Rata-rata PDRB Perkapita Peningkatan rata-rata PDRB Perkapita Non Migas di daerah Non Migas di daerah tertinggal tertinggal rata-rata persentase penduduk miskin di daerah tertinggal Berkurangnya persentase penduduk miskin di daerah tertinggal
1.267,2
18.8%
14.2%
II.M-93
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pusat produksi daerah tertinggal
TARGET INDIKATOR 2010 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
1. Meningkatnya pengembangan 1. Persentase kabupaten di daerah pusat produksi di daerah tetinggal tertinggal yang memiliki pusat produksi 2. Terfasilitasinya pemulihan ekonomi dan pengurangan 2. (a). meningkatkan kemampuan kemiskinan, dengan menciptakan dan keberdayaan petani skala kecil dan memberdayakan lingkungan dan aparat pemerintah untuk pendukung bagi perbaikan mendukung kegiatan usaha kegiatan usaha dan pembangunan berbasis kelompok di perdesaan, manusia (b). Melaksanakan kegiatan perbaikan usaha pertanian dan usaha lainnya, (c). Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan belanja publik, manajemen pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program.
309,6
100%
II.M-94
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) 1. Meningkatnya pengembangan pusat pertumbuhan di Daerah Tertinggal 2. Terfasilitasinya pembiayaan untuk pengembangan ekonomi
TARGET INDIKATOR 2010 1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki Pusat Pertumbuhan 2. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui (a) Berkembangnya sektor usaha swasta berorientasi pasar, (b) meningkatnya kualitas dan nilai tambah produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan, (c). Meningkatkan perdagangan internasional, dan (d). Meningkatkan investasi dalam negeri maupun luar negeri Persentase daerah tertinggal yang mengembangkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
b.
676,6
100%
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi usaha mikro kecil menengah dan koperasi daerah tertinggal
Meningkatnya pengembangan usaha mikro kecil menengah dan koperasi di daerah tertinggal
20%
100%
KPDT
93,0
II.M-95
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pendanaan dan kemitraan usaha daerah tertinggal
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya ketersediaan sumber pendanaan dan pengembangan kemitraan usaha di daerah tertinggal
TARGET INDIKATOR 2010 Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang telah memiliki sumber pendanaan dan melaksanakan kemitraan usaha dengan daerah lain. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang telah meningkatkan jumlah dan nilai investasi Rata-rata Laju peningkatan PAD di kabupaten daerah tertinggal 32 32 Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Kemendagri 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
92,0
Pengembangan kebijakan, Meningkatnya jumlah dan nilai koordinasi dan fasilitasi investasi investasi di daerah tertinggal ekonomi daerah daerah tertinggal
20%
100%
KPDT
96,0
II
Penguatan kelembagaan masyarakat dan pemda dalam pengelolaan sumberdaya lokal Peningkatan kapasitas kelembagaan dan pelatihan masyarakat
1.630,1
Meningkatnya kapasitas Jumlah daerah tertinggal yang kelembagaan masyarakat untuk memperoleh fasilitasi peningkatan berpartisipasi dalam pembangunan kelembagaan dan pelatihan masyarakat (provinsi)
63,0
II.M-96
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pasca konflik.
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) 1. Meningkatnya kemampuan sistem, organisasi, dan SDM pemerintahan daerah untuk mewujudkan good governance
TARGET INDIKATOR 2010 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kelembagaan pemerintah daerah dan mengalami peningkatan indeks good 2. (i) Meningkatnya kemampuan governance kelembagaan Pemda dan 2. (i) Persentase jumlah kabupaten masyarakat dalam pengelolaan tertinggal yang kemampuan sumberdaya lokal, (ii) kelembagaan pembangunan Meningkatnya kegiatan ekonomi, masyarakat dan pemda meningkat pengembangan sumberdaya dalam pengelolaan sumberdaya manusia, dan infrastruktur lokal, (ii) Persentase jumlah lingkungan perdesaan secara kawasan pembangunan perdesaan terpadu di daerah tertinggal, dan yang terpadu dari aspek ekonomi, (iii) Meningkatkan mobilitas sumberdaya manusia, dan penduduk dan arus barang antara infratruktur lingkungan, dan (iii) daerah tertinggal ke pusat-pusat Persentase kabupaten didaerah pertumbuhan ekonomi dan tertinggal yang mengalami pelayanan publik, melalui PNPM peningkatan mobilitas penduduk Mandiri dan arus barang antara daerah tertinggal ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik
1.227,5
64%
100%
II.M-97
NO
TARGET INDIKATOR 2010 Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal persentase kabupaten daerah tertinggal yang menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah lain. 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Pengembangan kebijakan, Meningkatnya kapasitas koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan sosial masyarakat kelembagaan sosial masyarakat daerah tertinggal daerah tertinggal
89,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi lembaga kerjasama antar daerah daerah tertinggal
20%
100%
KPDT
85,0
Pengembangan kebijakan, Meningkatnya kapasitas lembaga persentase kabupaten didaerah koordinasi dan fasilitasi lembaga perekonomian daerah tertinggal tertinggal yang memperoleh perekonomian d aerah tertinggal fasilitasi penguatan lembaga perekonomian di daerah tertinggal Pengembangan kebijakan, Meningkatnya kemitraan antar persentase kabupaten didaerah koordinasi dan fasilitasi lembaga pemerintahan kabupaten tertinggal yang memperoleh kemitraan antar lembaga daerah daerah tertinggal fasilitasi penguatan kemitraan tertinggal antar lembaga daerah tertinggal Koordinasi pengelolaan masyarakat kawasan tertinggal Terselenggaranya koordinasi Jumlah rapat koordinasi wawasan pengelolaan masyarakat kawasan kebangsaan tertinggal Jumlah pemantauan dan evaluasi
20%
100%
KPDT
77,0
20%
100%
KPDT
77,0
12 4
12 4
Kemenko Polhukam
3,4
II.M-98
NO
TARGET INDIKATOR 2010 persentase kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi peningkatan kemampuan administrasi pendapatan dan investasi daerah 1. Rata-rata AHH di daerah tertinggal yang berada di bawah rata-rata nasional (Tahun) 2. AKB di daerah tertinggal (per 1000 kelahiran hidup) 3. Persentase Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan (%) 0% 2014 50% Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Kemendagri PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Pembinaan Administrasi Meningkatnya kemampuan Pendapatan dan Investasi Daerah administrasi pendapatan dan investasi daerah
8,2
III
1.Peningkatan rata-rata Angka Harapan Hidup di daerah tertinggal 2.Berkurangnya Angka Kematian Bayi (AKB) di daerah tertinggal 3.Meningkatnya persentase Penolong Persalinan Terakhir oleh Tenaga Kesehatan
67,5
68,6
132,0
25,2
22,8
74,7
100
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi pembangunan infrastruktur kesehatan daerah tertinggal
20%
100%
KPDT
70,0
II.M-99
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah Tertinggal Peningkatan pelayanan pendidikan di Daerah Tertinggal
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal 1. Meningkatnya rata-rata angka melek huruf usia 15-24 tahun di kabupaten daerah tertinggal 2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk di daerah tertinggal 3. Meningkatnya rata-rata APS usia 7-12 tahun di kabupaten daerah tertinggal 4. Meningkatnya rata-rata APS usia 13-15 tahun di kabupaten daerah tertinggal (berada di bawah rata-rata nasional)
TARGET INDIKATOR 2010 Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal 1. Angka Melek Huruf usia 1524 tahun di kabupaten daerah tertinggal (%) 2. Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun di kabupaten daerah tertinggal (Tahun) 3. Rata-rata APS usia 7-12 tahun di kabupaten daerah tertinggal (%) 4. Rata-rata APS usia 13-15 tahun di kabupaten daerah tertinggal (%) 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
62,0
IV
97,8
99,6
183,0
7,3
7,7
97,0
99,4
89,6
97,9
II.M-100
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
TARGET INDIKATOR 2010 Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan Daerah Tertinggal 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
48,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pendidikan Dasar, Menengah Dan Kejuruan di Daerah Tertinggal
20%
100%
KPDT
48,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
20%
100%
KPDT
87,0
II.M-101
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan sarana dan prasarana daerah tertinggal serta aksesibilitas daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya persentase daerah tertinggal yang telah tersedia sarana dan prasarana pendukung aktivitas ekonomi
682,5
Meningkatnya nilai dan volume nilai dan volume perdagangan perdagangan di daerah di daerah tertinggal tertinggal a Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal 20% 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT 170,0
II.M-102
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) 1. Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Meningkatnya Pemanfaatan Energi Matahari untuk Pengembangan Infrastruktur Dasar di Wilayah Perdesaan Tertinggal Terpencil
TARGET INDIKATOR 2010 1. Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Persentase kabupetan didaerah tertinggal yang memiliki database permintaan kelistrikan dengan menggunakan teknologi GIS dan memanfaatkan energi matahari untuk pengembangan infrastruktur serta peningkatan kemampuan masyarakat yang dapat melakukan pemetaan Wilayah Rentan Perubahan Iklim dan Kegiatan Adaptasi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
220,5
II.M-103
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal
SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal Meningkatnya persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal
TARGET INDIKATOR 2010 Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal 20% 2014 100% Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal KPDT PROGRAM
KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
60,0
Pengembangan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Transportasi Daerah Tertinggal
Persentase kabupaten didaerah tertinggal yang memiliki kebijakan di bidang pembangunan infrastruktur pendidikan daerah tertinggal TOTAL
20%
100%
KPDT
232,0
3.894,8
II.M-104
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan)
Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha pengurangan risiko, mitigasi dan penanganan bencana dan bahaya kebakaran hutan di 33 propinsi 1. Tersusunnya dokumen rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana
NO
PROGRAM 2014
74,3
2. Terlaksananya dukungan pembentukan kelembagaan penanggulangan bencana daerah b. Pemberdayaan masyarakat dalam kesiapan Meningkatnya kapasitas aparatur dan menghadapi bencana terlaksananya pembinaan kelembagaan pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerah
2. Terbentuknya kelembagaan penanggulangan bencana daerah (Provinsi & kab/Kota) Terlaksananya pelatihan dan pembinaan aparatur dan masyarakat dalam penanggulangan bencana di daerah (Provinsi & kab/Kota) 23 & 48 33 (s/d 2011) & 275 Penanggulangan bencana BNPB 34,5
16 & 0
Penanggulangan bencana
BNPB
230,2
II.M-105
NO
PROGRAM 2014
74,3
2. Terlaksananya pendistribusian logistik kebencanaan pada derah bencana (Provinsi & kab/Kota) 1. Terlaksananya Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Terlaksananya pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah bencana 1. Tersedianya data spasial kebencanaan 2. Tersedianya sistem informasi penanggulangan bencana 5 33
K)
1. Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan 2. Pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah bencana
16 & 0
Penanggulangan bencana
BNPB
157,8
Pengembangan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi untuk pengurangan risiko dan mitigasi bencana alam
Penanggulangan bencana
BNPB
74,2
II.M-106
NO
PROGRAM 2014
74,3
Meningkatnya sarpras Pemerintahan Pasca Prosentase sarpras yang diberikan kepada Bencana/pengurangan resiko bencana daerah
40%
75%
Kemendagri
211,7
Meningkatnya kapasitas aparat dalam Prosentase fasilitasi peningkatan kapasitas upaya penanggulangan bencana daerah dan aparat dalam upaya penanggulangan bahaya kebakaran bencana dan bahaya kebakaran II Pelaksanaan tanggap darurat dan penanganan korban bencana alam dan kerusuhan sosial yang terkoordinasi, efektif dan terpadu (Pembentukan tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan alat transportasi yang memadai dengan basis 2 lokasi strategis (JakartaMalang) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia) Penyelamatan dan evakuasi korban bencana yang cepat efektif dan terpadu (Terbentuknya tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan alat transportasi yang memadai dengan basis 2 lokasi strategis (JakartaMalang) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia) Terlaksananya penyelamatan dan evakuasi korban bencana yang cepat efektif dan terpadu (Terbentuknya tim gerak cepat (unit khusus penanganan bencana) dengan dukungan alat transportasi yang memadai dengan basis 2 lokasi strategis (JakartaMalang) yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia)
75%
75%
Kemendagri
12,9
55
175
Penanggulangan bencana
BNPB
12,9
II.M-107
NO
PROGRAM 2014
74,3
III
Rehabiltasi dan rekonstruksi di wilayah pasca bencana Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah pasca bencana lainnya Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang prasarana fisik di wilayah pasca bencana
Terehabiltasi dan terekonstruksinya Terlaksananya percepatan pemulihan di wilayah pasca bencana Provinsi Jawa wilayah pasca bencana Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah Barat, Provinsi Sumatera Barat dan wilayah pasca bencana lainnya pasca bencana lainnya Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruki bidang prasarana fisik di wilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya) Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruki bidang prasarana fisik di wilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya) Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruki bidang prasarana sosial ekonomi di wilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya) 15 30 Penanggulangan bencana BNPB
32,6
13,4
Rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial Koordinasi dan pelaksanaan rehabilitasi ekonomi di wilayah pasca bencana dan rekonstruki bidang prasarana sosial ekonomi di wilayah pasca bencana (Jawa Barat, Sumatera Barat dan Wilayah Pasca Bencana lainnya)
15
30
Penanggulangan bencana
BNPB
19,2
TOTAL
828,1
K)
II.M-108
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan Kualitas Hubungan Pusat Daerah dan Antardaerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 20102014 (Rp. Milyar)
NO
I
a.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan.
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. Jumlah peraturan pemerintah tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai turunan dari revisi UU No. 32 Tahun 2004. 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
Kemendagri
62,9
1 Peraturan Pemerintah
K)
Jumlah sosialisasi penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan kepada K/L dan Pemerintah Daerah. Persentase pelaksanaan urusan yang telah menjadi kewenangan pemerintahan daerah -
1 Paket
K)
100%
II.M-109
NO
I
a.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah serta evaluasi dan pelaporan
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. Persentase daerah yang sudah menyelesaikan perda mengenai kewenangan/urusan (wajib dan pilihan) pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota. Persentase perda kewenangan/urusan pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota yang telah dievaluasi. Jumlah bidang urusan yang telah disusun Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) oleh K/L dan fasilitasi implementasi 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
Kemendagri
62,9
30%
100%
30%
100%
5 bidang urusan
31 bidang urusan
Terwujudnya harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah, baik di Pusat maupun antara Pusat dan Daerah dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap.
Persentase peraturan perundang-undangan 100% sektoral yang diinventarisasi yang belum sejalan dengan peraturan perundangundangan desentralisasi dan otonomi daerah di pusat dan di daerah
100%
II.M-110
NO
I
a.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah serta evaluasi dan pelaporan
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
Kemendagri
62,9
Persentase harmonisasi peraturan 20% perundang-undangan sektoral dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah di pusat
60%
II a.
Penataan Daerah Penataan Daerah Otonom dan Otonomi Khusus Terbitnya UU Keistimewaan DIY Tersusunnya dan terimplementasinya peraturan pelaksana seluruh UU yang mengatur otonomi khusus Terevaluasinya perkembangan Daerah Otonom Baru Jumlah undang-undang Jumlah peraturan pelaksana turunan UU yang mengatur daerah dengan otonomi khusus Persentase daerah otonom baru (< 3 th) yang dievaluasi 1 UU 3 RPP dan 2 Perpres 100% 1 UU 3 RPP dan 2 Perpres 100%
K)
Kemendagri
25,0
K)
II.M-111
NO
I
a.
b.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah serta evaluasi dan pelaporan Penghentian/pembatasan pemekaran Terlaksananya seluruh mekanisme wilayah pengusulan pemekaran dan penggabungan daerah sesuai dengan PP No. 78 Tahun 2007, dalam rangka penghentian/pembatasan pemekaran wilayah/pembentukan daerah otonom baru.
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. Jumlah Strategi Dasar Penataan Daerah Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan penghapusan daerah sesuai dengan PP. No 78 Tahun 2007 Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
Kemendagri
62,9
1 paket -
1 paket 100%
K)
Kemendagri
20,0
0 (nol)
III a.
Peningkatan Kerjasama Daerah Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan Daerah serta Kerja Sama Daerah Meningkatnya daerah yang menerima manfaat dari kerja sama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik Persentase peningkatan jumlah daerah yang melaksanakan kerja sama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik. Persentase jumlah daerah yang menerima manfaat dari kerja sama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik. Jumlah sistem database dan sistem monev kerja sama daerah yang disusun 10% 20% dari jumlah di tahun 2013 PROGRAM PENGUATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM
141,4
Kemendagri
141,4
50%
75%
1 paket
K)
II.M-112
NO
I
a.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah serta evaluasi dan pelaporan
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. Jumlah pemetaan pelaksanaan kerja sama daerah baik yang sukses maupun yang gagal Jumlah pemuktahiran pemetaan tentang pelaksanaan kerja sama daerah baik yang sukses maupun yang gagal 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
Kemendagri
62,9
1 paket
K)
2 paket
K)
Persentase jumlah kegiatan fasilisasi kerjasama antar daerah yang diusulkan Jumlah permendagri tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Persentase kabupaten/kota yang telah melaksanakan pelayanan administrasi terpadu kecamatan
75%
75%
Tersusunnya regulasi Pusat tentang administrasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan Terlaksananya administrasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan.
1 Permendagri
1 Permendagri
K)
10% kabupaten/kota
50% kabupaten/kota
IV
82,5
II.M-113
NO
I
a.
a.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah serta evaluasi dan pelaporan Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi Terevaluasinya kinerja penyelenggaraan Kinerja Daerah pemerintahan daerah
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. Persentase daerah yang dievaluasi kinerja penyelenggaranan pemerintahan 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
Kemendagri
62,9
100%
100%
Kemendagri
60,5
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai tindaklanjut dari pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintahan daerah
Persentase daerah yang meningkat kinerja pemerintahan daerahnya dalam penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah
60%
90%
b.
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat Pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.
3.000 perda
20.000 perda
K)
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
Kemendagri
12,5
II.M-114
NO
I
a.
c.
Penataan Pembagian Urusan Pemerintahan antar Tingkat Pemerintahan Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan pada aspek pelaksanaan dan Daerah pengembangan urusan pemerintahan daerah serta evaluasi dan pelaporan Penyusunan Peraturan Perundangan Terselenggaranya dukungan pelayanan Pemerintahan Daerah teknis dan administrasi berkualitas di lingkungan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah
62,9 Jumlah kebijakan penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan dalam revisi UU No. 32 Tahun 2004. Jumlah penetapan UU tentang pemerintahan daerah sebagai revisi UU No. 32 Tahun 2004 1 Kebijakan 1 Kebijakan
K)
PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
Kemendagri
62,9
1 UU
1 UU
K)
Kemendagri
9,5
Persentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksanaan UU hasil revisi UU No. 32 Tahun 2004 Jumlah sosialisasi peraturan bidang otonomi daerah 1 paket
100%
5 paket
K)
TOTAL
331,8
K)
II.M-115
: WILAYAH DAN TATA RUANG : Perbaikan Tata Kelola dan Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah SASARAN (hasil outcomes/output yang diharapkan) TARGET INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat perundang-undangan sektor dalam pembentukan organisasi sektor di daerah. Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
K)
44,7
Kemendagri
6,0
Jumlah pengesahan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 Persentase daerah yang melaksanakan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 Jumlah laporan monitoring pelaksanaan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007
1 PP 100%
2 laporan
K)
1 laporan
K)
b.
Meningkatnya Implementasi Urusan Pemerintahan Daerah dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah.
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh Daerah
5 SPM
17 SPM
Kemendagri
20,0
17 bidang SPM
II.M-116
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
K)
44,7
Kemendagri
6,0
17 bidang SPM
c.
Kapasitas kepala daerah dan pimpinan DPRD yang memadai dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Jumlah kepala daerah dan pimpinan DPRD Kepala daerah 5 yang mengikuti kegiatan orientasi bagi kabupaten/kota peningkatan kemampuan dalam terpilih di setiap menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan provinsi pada 33 daerah, legislasi, penganggaran, dan provinsi. pengawasan, serta inovasi pemerintahan dan pembangunan.
K)
Kemendagri
18,7
Pimpinan DPRD Pimpinan DPRD 5 kabupaten/ kota di 491 kabupaten/ terpilih di setiap kota otonom provinsi pada 33 provinsi.
K)
K)
II.M-117
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
K)
44,7
Kemendagri
6,0
Pimpinan DPRD Kepala daerah provinsi pada 33 dan pimpinan provinsi. DPRD provinsi pada 33 provinsi.
Jumlah laporan evaluasi terhadap peningkatan kapasitas kepala daerah dan DPRD Meningkatnya kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif DPRD Jumlah perwakilan dari masing-masing komisi DPRD yang mengikuti diklat Regulatory Impact Assesment (RIA) atau harmonisasi peraturan perundangan.
1 paket
K)
Perwakilan dari Perwakilan dari masing-masing masing-masing komisi DPRD di 5 komisi DPRD di kabupaten/kota 491 Kab/Kota terpilih di setiap provinsi pada 33 provinsi.
K)
Jumlah laporan evaluasi kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif DPRD
1 paket
K)
II.M-118
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah dan Anggota DPRD Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
44,7
Kemendagri
6,0
II a.
Terintegrasinya seluruh diklat bagi PNS Jumlah Grand Strategy penyelenggaraan Daerah untuk menunjang penyelenggaraan diklat pemerintahan, politik dan penerapan SPM Jumlah sosialisasi Grand Strategy di daerah penyelenggaraan diklat Jumlah daerah pelaksana Grand Strategy penyelenggaraan diklat Jumlah camat peserta diklat teknis pemerintahan Jumlah provinsi/angkatan diklat penguatan pemerintahan dan politik bagi anggota DPRD, pejabat pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, politik dan SPM
Kemendagri
42,3
K)
K)
Jumlah peserta orientasi pengenalan tugas bagi anggota DPRD hasil Pemilu 2014 Jumlah angkatan diklat calon camat
3.000
K)
K)
II.M-119
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
44,7
Kemendagri
6,0
III a.
96,2 Persentase provinsi, kab/kota yang telah memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan 70% 90% PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
Kemendagri
15,1
Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan Jumlah rekomendasi kebijakan untuk keuangan daerah yang akuntabel dan dukungan materi sebagai masukan terhadap transparan revisi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah. Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang fasilitasi dana perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah Jumlah Permendagri
18
K)
2 SE
6 SE
K)
II.M-120
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
44,7
Kemendagri
6,0
b.
Persentase kab/kota yang proporsi belanja langsungnya lebih besar dari belanja tidak langsung Persentase rata-rata belanja modal terhadap total belanja daerah (Propinsi)
30%
60%
Kemendagri
37,6
26%
30%
Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat waktu. Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi daerah terhadap APBD Kab/Kota Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi daerah terhadap APBD Provinsi
60%
90%
c.
Meningkatnya pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah
4,60%
11,80%
Kemendagri
22,5
44,50%
48%
Meningkatnya Optimalisasi investasi daerah Persentase rata-rata hasil penerimaan dan pengelolaan barang milik daerah investasi dan barang milik daerah terhadap PAD d. Pembinaan dan Fasilitasi Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Persentase daerah provinsi, kab/kota berLKPD dengan status WTP.
3%
7%
15%
100%
Kemendagri
21,0
II.M-121
NO
I a.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dan DPRD Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No. 41 Tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara tepat waktu Jumlah evaluasi pelaksanaan PP No. 41 Tahun 2007 1 paket 1 paket PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DEPARTEMEN DALAM NEGERI
44,7
Kemendagri
6,0
Persentase penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu.
40%
90%
TOTAL
183,3
K)
II.M-122
RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS UNTUK MENJAMIN KETERSEDIAAN PANGAN DAN BAHAN BAKU INDUSTRI DARI DALAM NEGERI Pengelolaan produksi tanaman serealia
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014
PROGRAM
1.
a.
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Luas areal penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) : SLPTT padi non hibrida (ribu ha) SLPTT padi hibrida (ribu ha) SLPTT Padi lahan kering (ribu ha) SLPTT Jagung hibrida (ribu ha) Pengembangan peningkatan produksi gandum (ribu ha) Pengembangan peningkatan produksi sorghum (ribu ha) Peta sentra produksi komoditas serealia (paket) Data luas tanam komoditas serealia
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Kementan
2.259,0
II.M-1
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengelolaan produksi tanaman kacang-kacangan dan umbiumbian
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 319,29 2014 742,91
PROGRAM
b.
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman Luas areal penerapan budidaya tanaman kacang-kacangan kacang-kacangan dan umbi-umbian yang tepat dan dan umbi-umbian yang tepat dan berkelanjutan (ribu ha) : berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas. SLPTT kedelai (ribu ha) SLPTT kacang tanah (ribu ha) SLPTT kacang hijau (ribu ha) PTT kacang hijau (ribu ha) PTT ubi kayu (ribu ha) PTT ubi jalar (ribu ha) PTT pangan lokal (ribu ha) Peta sentra produksi beberapa komoditas kabi (paket) Data luas tanam beberapa komoditas kabi (paket)
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
c.
Terselenggaranya sistem pembinaan lembaga perbenihan tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat
Lembaga perbenihan tanaman pangan yang dibina di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat : BPSBTPH (Balai) BBI (Balai) Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) 32 31 178,18 32 31 226,92
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Kementan
334,0
d.
Penyaluran subsidi benih tanaman Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi pangan
Kementan
II.M-2
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementan TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 735,7
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 13.836 2014 18.354
PROGRAM
e.
Pengelolaan sistem penyediaan dan Terselenggaranya sistem penyediaan dan pengawasan sarana produksi tanaman pangan yang efisien dan pengawasan sarana produksi tanaman pangan berkelanjutan di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat.
Sarana produksi tersedia dan terawasi di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat (unit) :
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Bantuan RPPPO (unit) Bantuan Traktor R-2 (unit) Bantuan Traktor R-4 (unit) Bantuan pompa air (unit) Penguatan UPJA pemula (unit) Penguatan UPJA berkembang (unit) Penguatan UPJA profesional (unit) Penguatan kP3 (unit) Penguatan PPNS Pupes (orang) Skrening pestisida (unit) Tersusunnya roadmap kebutuhan dan penyediaan pupuk dan alsintan (paket)
II.M-3
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penyaluran pupuk bersubsidi
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 12,2
PROGRAM
f.
11,1
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
g.
Terkendalinya serangan OPT dan DFI di lokasi penerapan budidaya tanaman pangan yang tepat
Jumlah luas areal tanaman pangan yang terserang OPT (ribu ha) dan Jumlah luas areal tanaman pangan yang terkena DFI (ribu ha)
59
89,5
Kementan
526,3
88,5
134,25
h.
Pengembangan metode pengujian Berkembangnya metode pengujian mutu benih dan mutu benih dan penerapan sistem penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura
Jumlah metode pengujian mutu benih yang dikembangkan, divalidasi dan disyahkan (metode)
Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium) Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium) Jumlah pelaksanaan uji petik mutu benih yang beredar (contoh benih)
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Kementan
37,2
30 15
30 25
II.M-4
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan peramalan serangan Organisme Penganggu Tumbuhan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 5 8 2014 5 8
PROGRAM
i.
Tersedianya informasi dan model peramalan Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit) Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) sebagai Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan OPT (model) dan hortikultura Jumlah propinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (provinsi)
18
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
j.
Laju pertumbuhan produksi tanaman buah Berkembangnya sistem agribisinis yang efisien dan berkelanjutan yang mampu menyediakan produk buah yang cukup, bermutu dan aman konsumsi Proporsi produk buah bermutu di pasar
5%
5,60%
Program Peningkatan Produksi, Kementan Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
429,9
50% 4,20% 2,50% 6,5 Program Peningkatan Produksi, Kementan Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan 442,0
k.
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Berkelanjutan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hias Berkelanjutan
Berkembangnya sistem agribisnis yang efisien dan berkelanjutan yang mampu menyediakan produk sayuran dan biofarmaka yang cukup, bermutu dan aman konsumsi
Laju pertumbuhan produksi Tanaman Sayuran dan Biofarmaka (naik terhadap tahun sebelumnya) Laju pertumbuhan luas panen Tanaman sayuran dan biofarmaka (naik terhadap tahun sebelumnya)
l.
Laju pertumbuhan produksi Tanaman Hias Berkembangnya sistem agribisnis yang efisien dan berkelanjutan yang mampu menyediakan produk tanaman hias yang cukup, bermutu dan aman konsumsi Proporsi tanaman hias segar bermutu di pasar
10
20
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Dan Swasembada Berkelanjutan
Kementan
447,8
II.M-5
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 312,9
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 3 2 1 2 80 30 80,9 5%
PROGRAM
m.
Pengembangan sistem perbenihan, Peningkatan usaha/produsen benih, pupuk dan sarana pupuk dan sarana produksi lainnya produksi lainnya guna mendukung keberlanjutan ketersediaan produk hortikultura yang berdaya saing. saing
% jumlah usaha/produsen benih hortikultura * buah (%) * Sayuran (%) * Tanaman Hias (%) * Biofarmaka (%) % penggunaan benih bermutu * buah (%) * Sayur umbi (%) * Sayur biji (%) 60 17 75,2 5% 3 2 1 2
Program Peningkatan Produksi, Kementan Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
n.
Proporsi luas serangan OPT utama hortikultura terhadap total luas panen. (maksimal terhadap Luas panen)
Program Peningkatan Produksi, Kementan Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
281,1
II.M-6
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014
PROGRAM
o.
Capaian luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman semusim : b d Gula Nasional -S Swasembada G l N i l Tebu - Pengembangan komoditas Pemenuhan konsumsi Dalam Negeri kapas - Pengembangan komoditas Ekspor Tembakau Nilam 205 14 205 18 15 25 465 641
II.M-7
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014
PROGRAM
p.
Peningkatan luas areal (ribu hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman rempah dan penyegar :
- Pengembangan komoditas Ekspor kopi Teh kakao Lada - Pengembangan komoditas Pemenuhan konsumsi Dalam Negeri Cengkeh - Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu kakao Nasional (ribu ha) Rehabilitasi Intensifikasi Peremajaan Pengendalian OPT Pemberdayaam petani (kelompok Tani) 1291 129 1655 192 1354 130 2020 196
465
484
10 20 5 35 1.750
II.M-8
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan Dukungan perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha perkebunan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014
PROGRAM
q.
Jumlah penggunaan benih unggul bermutu dan sarana produksi perkebunan (%) J l h penggunaan benih unggul bermutu b ih lb t Jumlah Revitalisasi Perlindungan Perkebunan - Areal pengendalian OPT dan intensitas serangan OPT (ha) Penanganan gangguan usaha perkebunan Jumlah luas areal perkebunan yang terkena dampak perubahan iklim (ha) Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam 1.000 batang) Jumlah bibit yang tersertifikasi (dalam 1.000 batang) 51.467 36 54.841 44 8.000 45 60
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
r.
Kementan
127,3
s.
Dukungan pengujian dan pengawasan mutu benih serta penerapan teknologi proteksi tanaman perkebunan
201.542
255.869
Kementan 352,8
Eksplorasi dan invetarisasi koleksi, teknik perbanyakan/pengembangan pelepasan dan evaluasi pemanfaatan musuh alami, agens hayati dan pestisida nabati Jumlah teknologi terapan perlindungan perkebunan (paket) 19 25
II.M-9
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementan TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 1.021,0
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2.700 2014 4.000
PROGRAM
t.
Peningkatan kuantitas dan kualitas Peningkatan kualitas dan kuantitas benih dan bibit ternak (sapi potong, sapi perah, domba, kambing, ayam benih/bibit dengan mengoptimalkan sumber daya buras itik) yang bersertifikat melalui: buras, lokal Penguatan kelembagaan perbibitan yang menerapkan Good Breeding Practices Peningkatan penerapan standar mutu benih dan bibit ternak Peningkatan penerapan teknologi perbibitan Pengembangan usaha dan investasi perbibitan
Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi Dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh Dan Halal
Peningkatan produksi embrio Bibit sapi Bibit unggas lokal Bibit kambing/domba
II.M-10
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementan TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 2.418,7
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 21.000 2014 31.625
PROGRAM
u.
Peningkatan produksi ternak Meningkatnya populasi dan produksi ternak ruminansia dengan pendayagunaan ruminansia sumber daya lokal
Swasembada daging sapi (share produk dalam negeri %) Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pemberian paket bantuan sosial pupuk organik (rumah kompos) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyrakat (BATAMAS) terutama di sentra terpencil dan padat ternak (unit) (Dampak Perubahan Iklim) Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalui pengelolaan kotoran ternak (padat dan cair) menjadi pupuk organik dan pengolahan limbah tanaman untuk ternak terutama di sentra perkebunan, tanaman pangan dan holti kulture (kelompok) (Dampak Perubahan Iklim)
76 0
90 10.000
Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi Dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh Dan Halal
100
300
75
110
II.M-11
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
Kementan TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 611,4
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 230 28 25 50 110 2014 470 72 70 45 140
PROGRAM
v.
Peningkatan produksi ternak non Meningkatnya populasi dan produksi, serta ruminansia dengan pendayagunaan meningkatnya pendayagunaan sumber daya lokal sumber daya lokal ternak non ruminansia
Pengembangan kelompok unggas lokal Pengembangan kelompok non unggas Pengembangan pakan ternak Pengembangan alsin ternak Penguatan otoritas veteriner melalui Puskeswan dan lab (unit)
Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi Dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh Dan Halal Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi Dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh Dan Halal
w.
Pengendalian dan penanggulangan Penguatan kelembagaan kesehatan hewan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis Perlindungan hewan terhadap penyakit eksotik
Kementan
1.148,2
Terlaksananya vaksinasi dan pengobatan thd penyakit hewan (juta dosis) Terlaksananya pengambilan dan pemeriksaan sampel dlm rangka survailance PHMSZE (ribu sampel) Terlaksananya produksi dan pendaftaran dan pengawasan obat hewan yang beredar di Indonesia (produk/merek)
100
140
200
280
250
350
x.
y.
Meningkatnya luasan areal baru lahan pertanian dalam Luasan (Ha) perluasan areal Tanaman pangan (sawah dan mendukung peningkatan produksi pertanian lahan kering), hortikultura, perkebunan Dan kawasan peternakan Meningkatnya ketersediaan air irigasi untuk pertanian Tersedianya (unit) pengembangan sumber air alternatif skala kecil (melalui irigasi pedesaan, pengembangan sumber air tanah, pompanisasi air permukaan) yang berfungsi. Tersedianya optimasi pemanfaata Air irigasi (melalui perbaikan JITUT/JIDES dan pengembangan TAM) yang berfungsi (ha)
32.505
2.000.000
K)
Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana Dan Sarana Pertanian Program Penyediaan dan PengembanganPrasarana Dan Sarana Pertanian
Kementan
13.085,8
1.005
7.085
Kementan
3.649,7
108.486
2.000.000
K)
II.M-12
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 464 2014 18.799
PROGRAM
Tersedianya (unit) pengembangan konservasi air (melalui pengembangan Embung, chek dam, sumur resapan, Antisipasi kekeringan dan banjir) yang berfungsi z. Pengembangan pengelolaan lahan Meningkatnya produktivitas lahan pertanian, dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pertanian pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian Terlaksananya Lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi dan direklamasi konservasi DAS Hulu 160.000 Ha (Adaptasi Iklim) Terbangunnya Rumha kompos 6.500 unit Terlaksananya Pengembangan System of Rice Intensificaion 2000 paket (adaptasi iklim) Tersedianya data bidang tanah petani yang disertifikasi 200.000 persil Tersedianya jalan sepanjang 12.500 km untuk JUT dan jalan produksi, serta tersedianya data bidang tanah petani yang layak disertifikasi Pengembangan penangangan pasca Meningkatnya penanganan pasca panen hasil pertanian Jumlah kelompok tani yang menerapkan penangnan pasca panen pertanian panen sesuai GHP dan standar mutu
K)
Kementan
2.979,7
K)
K)
aa.
Program Peningkatan Nilai Tambah Kementan Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil Pertanian
328,8
II.M-13
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan ketersediaan dan penanganan rawan pangan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 1.750 Desa 800 Lb 350 kab 33 Prop 33 Prop 10 2014 5.000 Desa 2 500 Lb 2.500 450 kab 33 Prop 33 Prop 10
PROGRAM
bb.
Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dikembangkan. Jumlah Lumbung Pangan yang dikembangkan dikembangkan. Lokasi Rawan Pangan. Tersedianya Data dan Informasi tentang ketersediaan, cadangan dan daerah rawan pangan. Terlaksananya pemantauan dan pemantapan ketersediaan dan kerawanan pangan. Jumlah rekomendari pembangunan peternakan dan veteriner, diseminasi, promosi, publikasi hasil penelitian dan koordinasi dengan stakeholders
cc.
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Percepatan Produksi Swasembada Daging Sapi (P2SDS)
511,3
II.M-14
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 112 2014 112
PROGRAM
Jumlah SDG peternakan, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi Jumlah galur baru ternak dan TPT yang dihasilkan Jumlah inovasi peternakan, TPT dan veteriner yang dihasilkan dan dialihkan/didesiminasikan kepada pengguna dd. Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi Hasil penelitian/ analisis sosial ekonomi dan Dan kebijakan Pertanian rekomendasi kebijakan pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan tentang Penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian; Pengelolaan sumber daya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian; Pengembangan kelembagaan dan paraturan mendorong iklim usaha yang kondusif; Makro ekonomi mendorong pertumbuhan sektor pertanian; Pembangunan pertanian dan perdesaan Jumlah teknologi penanganan segar produk hortikultura Jumlah produk diversifikasi pangan dan substitusi pangan impor Jumlah produk pengembangan/ product development untuk peningkatan nilai tambah
6 22
8 25
12
12
98,7
ee.
5 6 2
2 8 10
93,3
II.M-15
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penelitian dan pengembangan tanaman pangan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 5-6 5 800 2014 14 - 15 8 800
PROGRAM
ff.
Jumlah varietas unggul baru padi, serealia, kacang-kacangan & umbi-umbian J l h t k l i budidaya, panen d pasca panen Jumlah teknologi b did dan primer Jumlah aksesi sumber daya genetik (SDG) padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian terkoleksi, teridentifikasi dan terkonservasi untuk perbaikan sifat varietas Jumlah produksi benih sumber (BS, FS) padi, serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian dengan SMM ISO 9001-2000
gg.
Peningkatan inovasi tek. tan. perkebu-nan untuk meningkatkan produktivitas, diversifikasi dan nilai tambah tan. perkebunan
Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan Jumlah teknologi untuk peningkatan produktivitas tanaman perkebunan Jumlah produk olahan tanaman perkebunan
10 42 20
15 52 33
579,8
II.M-16
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 13 65 30 jdl/3 dtbase 8 4 2014 13 65 50 jdl/ 4 dtbase 8 4
PROGRAM
hh.
Jumlah judul jurnal primer dan publikasi bibliografis (judul) J l h perpustakaan yang dibi dan ditata (Uk/UPT) k Jumlah dibina d di Jumlah tambahan koleksi Jumlah kegiatan diseminasi dan perpustakaan (keg)
ii.
Inovasi teknologi dan sistem mekanisasi pertanian untuk Meningkatnya inovasi dan adopsi teknologi mekanisasi pertanian untuk peningkatan produktiifitas, peningkatan; produktivitas, efisiensi, kualitas, nilai tambah komoditas utama pertanian dan limbahnya efisiensi dan nilai tambah produk pertanian dan limbahnya Kerjasama litbang mektan serta bahan rekomendasi kebijakan (paket) Prototipe alsin yang didiseminasikan (Paket)
82,2
3 1
3 1
II.M-17
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya ik i
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 2250 aksesi; 4 2250 aksesi; 4 dtbase dtbase 51 galur l 5 Galur G l kedelai dan transgenik padi; 3 (LUT) populasi baru padi; 6 galur transgenik
PROGRAM
jj.
Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan Jumlah aksesi SDGP dan database yang dikonservasi atau pemanfaatan sumberdaya genetik pertanian (SDGP) diremajakan k d k k h d i k J l h varietas atau galur harapan padi, k d l i d j l h di kedelai, dan jagung Jumlah i berproduktivitas tinggi dan berumur genjah
Galur gandum adaptif iklim LUT 125 galur 2-4 varietas calon hibrida unggul hibrida jagung unggul jagung Galur padi transgenik
1 biofertilizer tebu
II.M-18
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 2 metode Bahan regenerasi dan sambungan transformasi
PROGRAM
Jumlah peta gen sifat-sifat penting pada kelapa sawit, jarak pagar dan sapi kk. Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian Pengembangan teknologi perta-nian serta pembinaan dan koordinasi kegiatan Balai Pengkajian Tekno-logi Pertanian Jumlah koordinasi penyusunan penganggaran, pelaksanaan dan monev kegiatan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (koordinasi)
7 sekuens whole genom 10 10 Program Penciptaan Teknologi Dan Kementan Varietas Unggul Berdaya Saing 1.934,7
Jumlah advokasi teknis dan kebijakan operasional pembangunan pertanian wilayah, regional, dan nasional (advokasi)
34
69
64
96
329
446
II.M-19
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penelitian dan Pengembangan hortikultura
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 40 2014 1032
PROGRAM
ll.
Jml VUB yang diminati knsumen Jumlah PN yang terkonservasi dan terkarakterisasi Jml benih sumber : Sayuran
20 Bw, 455 600 acc 4100 acc, 3925 20.000 GO 20 28.000 GO 40 ton ton 14335 batang 18700 batang
Aksesi mutasi buah trop Planlet, benih, stek tan hias Jumlah benih batas bawah dan batas atas hasil SE Jumlah teknologi prod hortikultura ramah lingkungan
II.M-20
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan keamanan Hayati Hayati.
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 350 2014 450
PROGRAM
mm.
Vol. dan frek. operasional karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati (ribu - sertifikasi karantina) Tingkat kesesuaian tindakan karantina dan operasional pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan teknis operasional yang ditetapkan. Tingkat penurunan NNC (Notification of Non Compliance )
100%
100%
50% 75% nn. Pelayanan perizinan dan investasi pertanian Peningkatan Indesk kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa Jumlah ijin usaha pertanian, ijon pemasukan/pengeluaran Peningkatan penerimaan penyiapan bahan analisa, fasilitas proses teknis permohonan ijin, pendaftaran di benih/bibit, obat hewan dan pakan ternak, produk ternak dan agensia hayati, serta rekomendasi produk pangan bidang pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian, benih/bibit, produk ternak dan pangan segr serta penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi Bahan informasi dan bahan kebijakan pengembangan investasi pertanian (publikasi, pameran, bahan analisis untuk) kebijakan pertanian) (paket) 2.500
50% 90% 5.000 Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Departemen Pertanian Kementan 64,1
II.M-21
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 30 100 2014 39 109
PROGRAM
oo.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Departemen Pertanian
40 27
32 33
- Jumlah penanaman varietas tanaman pp. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI) Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Jumlah lokasi pemantauan dan evaluasi perlindungan dan yang terjamin ketersediaan sumber daya ikan dengan pengkayaan SDI data dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu. Jumlah ekosistem PUD yang teridentifikasi (8 prov per tahun) Jumlah peraian teritorial dan kepulauan yang teridentifikasi sumber dayanya Jumlah ZEEI yang teridentifikasi sumber dayanya Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan, dan Pengawakan Kapal Perikanan Terwujudnya kecukupan kapal perikanan Indonesia (yang laik laut, laik tangkap dan laik simpan), alat penangkap ikan (yang sesuai SNI) dan pengawakan yang memenuhi standar di setiap WPP Jumlah dan jenis kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik simpan Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi standar
130 6 prov
139 33 prov Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap KKP 354,6
8 prov 1 WPP
K)
K)
qq.
KKP
384,0
600 unit
2.929 unit
II.M-22
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 60 orang 2014 240 orang
PROGRAM
Jumlah awak kapal perikanan yang memenuhi standar kompetensi rr. Pengembangan Pembangunan dan Meningkatnya pembangunan dan pencapaian standar Pengelolaan Pelabuhan Perikanan pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar. Jumlah pelabuhan perikanan dengan fokus pembangunan di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial
968 unit
988 unit
KKP
6.084,8
Jumlah penyiapan pembangunan pelabuhan perikanan sesuai dengan rencana induk Jumlah pelabuhan perikanan yang mempunyai Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP) ss. Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Efisien, Tertib, dan Berkelanjutan Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu. Jumlah keabsahan dan kelengkapan dokumen usaha perikanan tangkap Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan sesuai dengan ketersediaan sumber daya ikan di setiap WPP
35 Lokasi 10
190 Lokasi 50
K)
KKP
200,9
4.900 SIPI
8.900 SIPI
II.M-23
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 1 PP 5 PPI 999 KUB 999 KUB 1,4 juta ton 2014 1 PP 5 PPI 1.800 KUB 1.800 KUB 4,6 juta ton
PROGRAM
tt.
Jumlah kawasan minapolitan potensi perikanan tangkap yang memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang Mandiri. Jumlah Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang Mandiri. Jumlah usaha perikanan tangkap yang memenuhi kelayakan usaha dan bankable
uu.
Meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan mutu terjamin dan data akurat.
Jumlah produksi perikanan budidaya air tawar. Jumlah produksi perikanan budidaya air payau. Jumlah produksi perikanan budidaya laut Jumlah usaha perikanan budidaya yang bersertifikat dan memenuhi standar. Jumlah produksi induk unggul.
KKP
620,8
1.137.920 ton 2.022.220 ton 2.846.475 ton 1.000 unit 10.288.175 ton 7.000 unit
K)
vv.
Pengembangan Sistem Perbenihan Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan Ikan pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.
6,5 juta ekor 52,2 juta ekor induk induk 267.280 ton (2.784 unit kebun bibit) 2,7 juta ton
KKP
534,3
K)
Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dan benih yang memenuhi standar
51 unit
404 unit
K)
II.M-24
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
KKP TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 678,3
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 Lab. kualitas Lab. Kualitas air : 25 unit air : 48 unit
PROGRAM
ww.
Pengembangan Sistem kesehatan kawasan perikanan budidaya yang sehat serta produk perikanan yang aman dikonsumsi. Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan kawasan perikanan budidaya yang sehat serta produk perikanan yang aman dikonsumsi.
Lab. Residu : Lab. Residu : 9 unit 25unit Jumlah kawasan perikanan budidaya yang sehat serta persentasi jenis biota perairan yang dikonservasi. 350 kab 450 kab
II.M-25
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 157 kelompok 394 orang 2014 3.388 kelompok 2 364 orang 2.364 4.948 unit usaha 43 Lab uji
PROGRAM
xx.
kawasan potensi perikanan budidaya menjadi kawasan Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi Minapolitan dengan usaha yang bankable. standar kelembagaan dan jumlah tenagakerja yang memiliki kopetensi kopetensi.
Jumlah usaha perikanan budidaya yang memperoleh SNI serta 936 unit usaha jumlah lembaga sertifikasi yang terakreditasi 19 Lab uji 3 LSSM (lembaga sertifikat sistem mutu)
15 LSSM yy. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai data dan sarana sesuai kebutuhan. potensi yang akurat. 1.115.666 Ha, 1.365.416 Ha, 70 potensi 150 potensi kawasan kawasan 100% 100% Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya KKP 667,5
zz.
Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Tangkap
Sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki komoditas unggulan dan menerapkan teknologi inovatif.
Persentase unit usaha yang mendapatkan pelayanan sertifikasi sesuai standar dengan informasi yang akurat.
KKP
1.109,5
aaa.
Wilayah perairan Indonesia yang teridentifikasi potensi Jumlah rekomendasi pengelolaan produksi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDInya serta jumlah inovasi teknologi dan rekomendasi pengelolaannya.
6 buah
23 buah
413,0
II.M-26
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Budidaya
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 5 2014 25
PROGRAM
bbb.
HKI (Hak kekayaan Intelektual), rekomendasi, inovasi Jumlah rekomendasi yang meningkatkankan efisiensi teknologi dan produk biologi yang meningkatkan produksi, ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan efisiensi produksi, ragam, kualitas dan keamanan produksi ragam komoditas unggulan komoditas unggulan. Peningkatan produksi hutan tanaman Penambahan areal ijin usaha pemanfaatan hutan tanaman (HTI/HTR) seluas 3 juta ha Penambahan areal tanaman pada hutan tanaman (HTI/HTR) seluas 2,65 juta ha. Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari pada 50 unit manajemen hutan tanaman Terbangunnya Silvo Pastura seluas 50.000 ha
K)
ccc
450.000 ha
3.000.000 ha
Kemenhut
249,5
450.000 ha
2.650.000 ha
5 unit
50 unit
10.000 ha
50.000 ha
II.M-27
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 1% 2014 5%
PROGRAM
ddd
Produksi hasil hutan kayu/bukan kayu/jasa lingkungan sebesar 5 % Unit IUPHHk bersertifikat PHPL meningkat 50 % 50% produksi penebangan bersertifikat Legalitas kayu Pengelolaan LOA oleh IUPH-RE seluas 2,5 juta Ha
50% 50% 2.500.000 ha 100% 100% Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi Kemenhut 100,5
eee.
areal hutan produksi tertata baik dalam kesatuan Terbentuknya KPHP pada seluruh kawasan hutan produksi pengelolaan hutan produksi (KPHP) maupun unit-unit usaha pemanfaatan hutan produksi Tersedianya areal calon/usulan pemanfaatan hutan produksi dalam bentuk unit-unit usaha pada 26 provinsi. Pemenuhan bahan baku dari hutan tanaman dan limbah meningkat 75% Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat 50% Efisiensi penggunaan bahan baku industri meningkat sebesar 10% (rata-rata 2% per tahun)
fff
Peningkatan usaha industri primer Peningkatan ekspor industri hasil hutan kehutanan
15% 10% 2%
Kemenhut
121,7
II.M-28
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Perhutanan Sosial
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 400.000 Ha 2.000.000 Ha 100 klpk kl k 10 Unit 4 Prov 50.000 Ha 500 klpk kl k 50 Unit 32 Prov 250.000 Ha
PROGRAM
ggg.
Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (Hkm) seluas 2 juta ha F ilit i 500 kelompok/unit ijin usaha pengelolaan Hkm k l k/ it iji h l l Hk Fasilitasi Fasilitasi 50 unit kemitraan usaha Hkm Fasilitasi dukungan kelembagaan ketahanan pangan di 32 provinsi Fasilitasi pembangunan hutan rakyat kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 250.000 Ha Fasilitasi pembentukan dan berfungsinya sentra HHBK Unggulan di 30 kabupaten Areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha
6 kab 100.000 Ha
2.
Membaiknya distribusi bahan pangan antar wilayah Terkendalinya harga pangan pokok pada tingkat yang terjangkau masyarakat luas
Nilai fluktuasi harga pangan; Perbedaan harga bahan pangan antar wilayah; Perbedaan harga bahan pangan antar waktu; Jumlah dan persentase peningkatan cadangan beras pemerintah.
II.M-29
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan pemasaran domestik Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan.
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 186 0% 750 33 33 2014 223 5% 2.000 33 33
PROGRAM
a.
Jumlah kelembagaan pemasaran bagi petani (pasar) Jumlah hasil pertanian yang diserap pasar dalam negeri
b.
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) (Gap) Tersedianya data dan informasi tentang distribusi, harga dan akses pangan. (prop) Terlaksananya pemantauan dan pemantapan distribusi, harga dan akses pangan. Persentase penurunan dan jumlah penduduk rawan pangan;
Program Peningkatan Nilai Tambah Kementan Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil P t i Peningkatan Diversifikasi Kementan Program Dan ketahanan Pangan Masyarakat
798,7
3.
Meningkatnya kecenderungan dan kualitas konsumsi pangan masyarakat Meningkatnya keragaman konsumsi pangan
2.526,7
Persentase dan jumlah wilayah rawan pangan; Tingkat konsumsi energi dan protein; Nilai/skor Pola Pangan Harapan (PPH); Persentase dan jumlah unit pengolahan pangan yang berbasis sumberdaya pangan lokal;
II.M-30
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 25 2014 31
PROGRAM
a.
Penguatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner Jumlah kebijaka kesmavet (pedoman)
Peningkatan jaminan produk hewan ASUH dan daya saing produk hewan Tersosialisasikannya resiko residu dan cemaran pada produk hewan serta zoonosis kepada masyarakat dan tersedianya profil keamanan produk hewan nasional serta peta zoonosis Peningkatan penerapan kesrawan di RPH/RPU Pertumbuhan terpenuhinya persyaratan dan standar keamanan dan mutu produk hewan pangan dan non pangan (RPU,RPH,RPB,TPU,KIOS DAGING,TPS) Unit 169 400
Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi Dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh Dan Halal
Jumlah lab yang dibina (unit) Jml Rumusan kebijakan teknis operasional karantina tumbuhan yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi (paket)
35 3
41 3 Program Peningkatan kualitas Pengkarantinaan Pertanian Dan Pengawasan keamanan Hayati Kementan 39,5
b.
kebijakan teknis karantina Tumbuhan yang efektif dalam operasional pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK
II.M-31
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Peningkatan Sistem karantina Hewan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 3 2014 3
PROGRAM
c.
Jumlah Rumusan kebijakan teknis operasional karantina hewan yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi (paket) Desa P2KP (Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan. (desa) Promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan Penanganan keamanan pangan tingkat produsen dan konsumen Terlaksananya pemantauan dan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan (prov)
Program Peningkatan kualitas Pengkarantinaan Pertanian Dan Pengawasan keamanan Hayati Program Peningkatan Diversifikasi Dan ketahanan Pangan Masyarakat
d.
Pengembangan Meningkatnya pemantapan penganekara-gaman penganekaragaman konsumsi konsumsi pangan dan keamanan pangan pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
Kementan
994,3
Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan (prov)
33
33
Tersedianya data dan informasi tentang pola konsumsi, penganekaragaman dan keamanan pangan segar (prov)
33
33
II.M-32
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Fasilitasi Pengembangan Jaminan Mutu dan keamanan Hasil Perikanan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 17 lab 179 SNI 2014 40 lab 1.095 SNI
PROGRAM
e.
Meningkatnya unit penanganan, pengolahan dan Jumlah laboratorium sertifikasi yang memiliki sarana distribusi hasil perikanan yang memperoleh sertifikasi prasarana sesuai standar mutu laboratorium sesuai standar nasional dan internasional Jumlah kegiatan penanganan, pengolahan, distribusi dan pengujian mutu hasil perikanan yang memperoleh SNI dan persyaratan internasional
K)
K)
f.
Fasilitasi Penguatan dan Meningkatnya jumlah desa yang memiliki pasar yang Pengembangan Pemasaran Dalam mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan dan Negeri Hasil Perikanan tingkat konsumsi ikan
Jumlah pelelangan ikan dan pasar ikan yang berfungsi sesuai standar Jumlah lokasi pelaksanaan kegiatan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan)
K)
KKP
590,9
K)
II.M-33
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 63.34% 2014 83.34%
PROGRAM
Persentase media pembawa hama penyakit ikan impor, ekspor dan antar area yang bebas hama penyakit ikan karantina dengan laboratorium karantina yang sesuai standar OIE dan SNI Laju pertumbuhan ekspor hasil pertanian, perikanan dan kehutanan
Program Peningkatan Dukungan KKP Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP
4.
Meningkatnya ekspor hasil hasil pertanian, perikanan PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING, DAN dan kehutanan PEMASARAN PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN Berkembangnya usaha pengolahan hasil pertanian, DAN KEHUTANAN perikanan dan kehutanan
1.178,0
Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian, perikanan dan kehutanan yang bernilai tambah dan berdaya saing
a.
Jumlah usaha pasca panen dan pengolahan yang menerapkan sistem jaminan mutu. Jumlah pengujian mutu alat mesin pertanian
330 unit + 54 330 unit + 54 unit organik unit organik 42 sertifikat 11200 42 sertifikat 4000
Program Peningkatan Nilai Tambah Kementan Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah Kementan Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil Pertanian Program Peningkatan Nilai Tambah Kementan Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran Dan Ekspor Hasil Pertanian
303,0
b.
Jumlah usaha pengolahan hasil pertanian yang bernilai tambah dan berdaya saing (unit)
777,5
c.
Meningkatnya pemasaran internasional hasil pertanian Jumlah ekspor dan surplus neraca perdagangan hasil pertanian
278,5
II.M-34
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pengembangan Sistem Imformasi dan Peningkatan sistem Pengawasan keamanan Hayati
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2 2014 2
PROGRAM
d.
Jml Rumusan kebijakan teknis operasional pengawasan keamanan hayati yang dihasilkan/disempurnakan dan dapat berimplementasi
40%
90%
Prosentase peningkatan akses informasi melalui jaringan ke pusat data Barantan oleh instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Barantan e. Peningkatan kualitas Penyelenggaraan laboratorium yang berkualitas dalam Jumlah teknik dan metoda tindakan karantina dan Penyelenggaraan laboratorium Uji mendukung efektifitas penilaian dan pengendalian pengawasan keamanan hayati yang diujicobakan dan Standar karantina Pertanian dikembangkan resiko ditempat pemasukkan dan pengeluaran
25%
25%
Kementan
99,3
Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi)
5.000
8.000
Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi f Fasilitasi Pengembangan Industri Pengolahan Hasil Perikanan Meningkatnya volume produk olahan hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin Jumlah sarana prasarana pengolahan sesuai target produksi pengolahan 1. Jumlah sentra pengolahan 2. Volume produksi dari UKM
KKP
245,5
II.M-35
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Fasilitasi Penguatan dan Pengembangan Pemasaran Luar Negeri Hasil Perikanan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Sistem Usaha dan Investasi Perikanan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 3 50 2014 5 50
PROGRAM
Jumlah penambahan negara tujuan ekspor Jumlah UKM binaan yang berpotensi ekspor
Meningkatnya jumlah nilai investasi (PMA dan PMDN) bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dan jumlah unit pengolahan ikan yang memenuhi standar ketenagakerjaan
Jumlah unit usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang memenuhi standar ketenagakerjaan sesuai SKKNI
430 UPI
KKP
244,9
j.
Peningkatan tertib peredaran hasil Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan tertib sesuai ketentuan hutan dan iuran hasil hutan
k.
ketersediaan dan termanfaatkannya IPTEK dasar dan terapan bidang pengolahan hasil hutan
PNBP dari pemanfaatan hutan produksi meningkat sebesar 10% Implementasi SIM PUHH secara online di seluruh unit management IUPHHK dan IPHHK Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan pada bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang pengolahan hasil hutan sebanyak 5 judul Iptek dasar dan terapan bidang hutan tanaman dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) sebanyak 6 judul Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang hutan tanaman dan HHBK sebanyak 6 judul
Kemenhut
325,5
Kemenhut
109,7
l.
20%
100%
Kemenhut
158,2
20%
100%
II.M-36
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 2.926,4
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014
PROGRAM
5.
jumlah kelembagaan dan tenaga penyuluh pertanian, PENINGKATAN KAPASITAS Meningkatnya kemampuan dan mutu layanan MASYARAKAT PERTANIAN, penyuluhan bagi petani, petani hutan, nelayan dan perikanan, dan kehutanan PERIKANAN DAN pembudidaya ikan PERIKANAN, KEHUTANAN Pemantapan sistem pelatihan pertanian Menumbuh kembangkan kelembagaan pelatihan dan kelembagaan petani Meningkatkan kualitas dan kuantitas ketenagaan pelatihan pertanian Mengembangkan pelatihan aparatur pertanian jumlah kelembagaan UPT Pusat dan P4S yang terakreditasi 40 880 Program Pengembangan Sdm Pertanian Dan kelembagaan Petani Kementan
968,1
Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan (orang) Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan(orang)
17.010
27.983
14.491
24.678
Meningkatkan penyelenggaraan pelatihan pertanian Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan pelatihan pertanian yang dirancang dan dianggarkan (%) Mengembangkan kerjasama pelatihan pertanian Jumlah kegiatan kerjasama pelatihan dan prosentase jumlah jenis pelatihan yang dirancang dan dilaksanakan (paket)
60
90
15
15
II.M-37
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Pemantapan sistem penyuluhan pertanian
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 245 2014 491
PROGRAM
Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3k(Bakorluh dan Bapeluh) Jumlah kelembagaan petani (gapoktan) Jumlah BPP model Jumlah ketenagaan penyuluhan pertanian yang ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya(orang)
Persentase jumlah kegiatan yang mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang dirancang dan dianggarkan (%)
30
100
Pelayanan pembiayaan Pertanian, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Penguatan kelembagaan Ekonomi Perdesaan Melalui LM3
Peningkatan realisasi penyaluran kredit program (KKP- Realisasi penyaluran kredit program untuk pertanian (KKP-E, KUR) E dan KUR) pembiayaan komersial, pembiayaan syariah, pengembangan sentra usaha pertanian perdesaan, dan pengembangan Gapoktan PUAP Realisasi penyaluran pembiayaan Syariah dan pembiayaan komersial untuk sektor pertanian Jumlah sentra-sentra usaha pertanian di perdesaan Jumlah Gapoktan PUAP (unit)
1,5 trilyun
2,5 trilyun
Kementan
5.621,6
4 trilyun
8 trilyun
200 10.000
200 10.000 Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan KKP 347,6
d.
Terselenggaranya pelatihan yang sesuai standar serta persentase lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi dan kebutuhan pasar
Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai standar serta jumlah 6.160 15.000 lulusan yang meningkat kinerjanya sesuai standar kompetensi masyarakat masyarakat dan kebutuhan pasar 1.103 aparatur 2200 aparatur
II.M-38
BIDANG PEMBANGUNAN : SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP PRIORITAS BIDANG: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS
Penyuluhan kelautan dan Perikanan
NO
INDIKATOR
TARGET
2010 2014 300 kelompok 700 kelompok di 50 kawasan di 50 kawasan
PROGRAM
Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang Jumlah kelompok potensi perikanan yang disuluh memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan
f.
Pendidikan kelautan dan Perikanan Terpenuhinya tenaga terdidik kompeten sesuai standar Jumlah lulusan pendidikan yang kompeten sesuai standard dan kebutuhan serta prioritas nasional dan kebutuhan serta prioritas nasional Penyuluhan kehutanan Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Pembentukan 500 kelompok masyarakat produktif mandiri
1.400 orang
7000 orang
K)
Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Departemen Kehutanan
KKP
963,4
100 klpk
500 klpk
Kemenhut
407,2
Peningkatan kapasitas 4.500 orang penyuluh kehutanan Kampanye Indonesia Menanam (KMI) pada 33 provinsi Kemitraan/jejaring kerja penyuluhan kehutanan sebanyak 5 paket Penyelenggaraan SMk kehutanan 1440 siswa Diklat teknis dan administrasi 15.000 orang peserta karyasiswa lulus studi S2/S3 sebanyak 325 orang siswa Sertifikat ISO 9001 : 2007 Sekolah Menengah kejuruan (SMK) kehutanan sebanyak 5 unit
900 Org 33 Prov 1 Paket 285 siswa 3.000 orang 65 siswa 0 unit
4.500 Org 33 Prov 5 Paket 1.440 siswa 15.000 orang 325 siswa 5 unit
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Departemen Kehutanan dan SDM kehutanan Lainnya
Meningkatnya kualitas dan kapasitas SDM Depratemen kehutanan serta SDM kehutanan lainnya (Pemda dan Masyarakat)
Kemenhut
761,2
TOTAL
Keterangan :
K)
49.470,3
II.M-39
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM
NO
Peningkatan produksi dan cadangan migas (intensification) Penyiapan Kebijakan Dan Peningkatan Kerja Pengembangan program, peningkatan penerimaan negara, Jumlah kejadian kelangkaan Sama Bilateral Dan Multilateral Dalam Rangka investasi, kerjasama, dan kapasitas nasional bidang migas pasokan BBM dan LPG Optimasi Penerimaan Negara Dan Peningkatan Investasi Kegiatan Usaha Migas Serta Pemberdayaan Kapasitas Nasional 3 12
K)
a.
KESDM
2.350,26 2,76
1 lap
5 lap
K)
Persentase terpenuhinya kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia dalam negeri
100%
100%
9,00
II.M-40
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Peningkatan kapasitas infrastruktur Roadmap rasionalisasi subsidi BBM Jaminan pasokan gas untuk industri, transportasi, pembangkit listrik Jumlah realisasi Investasi subsektor migas (Juta US$) Transparansi dan akuntabilitas pencatatan pendapatan negara 4 2014 4 PROGRAM
NO
15.415
19.188
40,46
100%
100%
75,25
Ratio tenaga kerja asing dengan tenaga kerja nasional Persentase pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri pada usaha minyak dan gas bumi
13,89
55
295
K)
16,09
II.M-41
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 40 KKS Migas dan 10 KKS GMB ditawarkan 2014 40 KKKS Migas dan 10 KKS GMB ditawar- kan PROGRAM
NO
b.
Meningkatnya pengelolaan,pengusahaan dan pembinaan usaha hulu minyak dan gas bumi dan CBM
Jumlah Kontrak Kerja Sama Minyak dan gas Bumi dan CBM yang ditawarkan dan ditandatangani
Jumlah produksi migas dan CBM - Minyak Bumi (MBOPD) - Gas Bumi (MBOEPD) - CBM (MBOEPD) 965 1.593 1.200 1.633 113,12 665 Juta USD dan 180 Juta USD dari komitmen 3 tahun pertama
(*)
57,97 7,27
Jumlah investasi sub sektor 554 Juta USD minyak dan gas bumi dan CBM dan 150 Juta USD dari komitmen 3 tahun pertama
II.M-42
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah kegiatan eksplorasi Survei dalam upaya mencari cadangan Seismik 2D migas baru 14.700 km, Survei Seismik 3D 7.975 km2, Pemboran 63 sumur Jumlah pelaksanaan Survei Data seismik Umum di Wilayah Terbuka 2D dan hasil pengolahanny a di Lepas Pantai Sulawesi Selatan sepanjang 2000 km 2014 Survei Seismik 2D 2.000 km, Survei Seismik 3D 1.000 km2, Pemboran 45 sumur Data seismik 2D dan hasil pengolahanny a di Lepas Pantai Indonesia Barat sepanjang 2000 km PROGRAM
NO
213,68
Jumlah kegiatan penyiapan, promosi dan penawaran Wilayah Kerja Baru Migas Menyiapkan Rencana Induk Petrokimia (DME)
8 (delapan) event
50
K)
28,66
2% produksi nasional
2,21
II.M-43
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Prosentasi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri. Potensi Cadangan Minyak dan Gas Bumi dan CBM Jumlah laporan evaluasi cadangan migas dan CBM a. Potensi Cadangan Minyak (MMSTB) b. Potensi Cadangan Gas Bumi (TSCF) c. Potensi Cadangan CBM (TSCF) Jumlah Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi dan CBM 1 lap 4 lap
K)
NO
50%
3,50
8.363,19
8.651,18
170,7
172
24
6,24
Jumlah laporan sumber daya migas dan CBM di seluruh cekungan Indonesia
1 lap
5 lap
K)
II.M-44
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah persetujuan Plan of Development (POD) I Jumlah persetujuan harga gas bumi Jumlah persetujuan amandemen dan atau perpanjangan kontrak 2 15 2014 37 78 PROGRAM
NO
K)
K)
15
K)
1,99
Jumlah persetujuan Participating Interest (PI) kepada BUMD atau perusahaan nasional terkait dengan POD I.
21
K)
2,37
Prosentase pengembangan dan pemanfaatan gas bumi. Prosentase penyerahan data minyak dan gas bumi dan CBM. Prosentase pengelolaan data dan informasi bidang eksplorasi dan eksploitasi migas.
97%
99%
4,52
90%
95%
4,42
90%
95%
5,84
II.M-45
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Prosentase perkembangan penanganan tumpang tindih lahan. Prosentase Pengelolaan, Pembahasan dan Evaluasi Laporan Kegiatan KKKS dari BPMIGAS. 20% 2014 60% PROGRAM
NO
100%
100%
5,51
c.
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi.
47
179
K)
KESDM
359,93
o Jumlah Kontrak Pelayanan Jasa Teknologi o Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
40 45.495
244 338557,2
K)
336,42
K)
II.M-46
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014 10 PROGRAM
NO
d.
K)
Jumlah peta geofisika bersistem dan bertema yang dihasilkan Jumlah peta geokimia yang dihasilkan Jumlah peta seismotektonik yang dihasilkan Jumlah peta geomorfologi yang dihasilkan Jumlah peta geologi kuarter yang dihasilkan Jumlah perolehan / pendaftaran sistim mutu Meningkatnya pemanfaatan wilayah keprospekaan sumber Jumlah lokasi Penyelidikan daya geologi status keprospekan sumber daya Panas bumi Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber daya Batubara dan CBM
14
K)
432,14
6 2
30 10
K)
34,70 15,36
K)
2 2 7 22
10 10 35 110
K)
K)
K)
e.
K)
18
90
K)
480,73
II.M-47
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber daya Gambut dan Bitumen Jumlah lokasi Penyelidikan status keprospekan sumber d l Jumlahikegiatan kajian/evaluasi WKP dan WP 5 2014 25 PROGRAM
NO
K)
28 8
144 40
K)
K)
Peningkatan produktivitas dan pemerataan pemanfaatan energi, serta penggunaan energi terbarukan Pembinaan dan Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah Tercapainya target kontribusi PLTP pada program 10.000 Jumlah kapasitas PLTP MW tahap II terpasang sebesar 5795 MW di tahun 2014 1.261 5.795 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL. BATUBARA. PANAS BUMI DAN AIR TANAH
K)
357,891
Jumlah regulasi panas bumi dan air tanah Jumlah PNBP dari sektor panas bumi (ribu USD)
20 63.961
50 188.867
II.M-48
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2 keg 2014 10 keg PROGRAM
NO
- Penyusunan klasifikasi data potensi dan cadangan panas bumi untuk ketenagalistrikan dan pemanfaatan langsung energi panas bumi - Perencanaan produksi listrik dari panas bumi (MWh)
K)
9.712.224
45.061.921
Tersedianya informasi investasi produksi industri minuman berbahan baku air tanah dari 33 provinsi b Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistikan dan Energi Baru Terbarukan Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan teknologi ketenagalistrikkan dan energi baru terbarukan.
Jumlah lokasi penugasan survei pendahuluan untuk meningkatan status potensi Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
30
K)
22
90
K)
KESDM
133,74
o Jumlah Kontrak Pelayanan Jasa Teknologi o Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
1 200
5 200
K)
0,80
II.M-49
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROGRAM
NO
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman Tahunan (Prioritas Nasional dan Bidang)
Terfasilitasinya pengembangan budidaya tanaman tahunan Peningkatan luas areal (ribu (kelapa, kelapa sawit, karet, jambu mete, jarak pagar) hektar) pembinaan dan pengembangan tanaman tahunan
Pengembangan Komoditas Ekspor Karet Jambu Mete Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energi) Jarak Pagar 10 22 3.445 573 3.488 578
3.807 8.127
3.834 8.988
II.M-50
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 125 10 0 2014 148 51 32 PROGRAM
NO
Kelapa sawit Karet Kakao Penyusunan kebijakan Pengembangan bio energi Pengembangan Desa Mandiri Energi (DME) Koordinasi dengan pihak terkait dalam menyediakan insentif pajak untuk mendorong pemantapan energi terbarukan
Berpartisipasi aktif dalam Tim Koordinasi Interdept pengembangan bio-fuel Pengembangan integrasi kebunternak (paket) 27
TOTAL
(*) Target Sesuai Renstra ESDM hanya 1.010 MBOPD (kemampuan pelaksanaan)
3.192,80
II.M-51
1.127,1
Jumlah Pedoman/NSPK untuk Tersedianya pelayanan data dan informasi Mineral, Kegiatan Penyusunan Kebijakan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Batubara, Panas Bumi dan air tanah secara lengkap, aktual aplikasi pengelolaan kegiatan Mineral. Batubara dan Panas Bumi dan on line; pertambangan di Provinsi/Kabupaten/ Kota
35 k)
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL. BATUBARA. PANAS BUMI DAN AIR TANAH
KESDM
22,6
II.M-52
90-92%
98-100%
Jumlah evaluasi pelaksanaan otonomi daerah dalam pengelolaan kegiatan pertambangan di pemerintah provinsi/kabupaten/kota
50 kab/kota
91 Kab/kota
II.M-53
Penyusunan kajian investasi di sektor mineral. batubara dan panas bumi Jumlah perencanaan produksi mineral. batubara dan panas bumi: a. Batubara (juta ton) b. Panas Bumi c. Mineral Tembaga (ton) Emas (kg) Perak (kg) Logam Timah (ton) Ni+Co in matte (ton) Bijih Nikel (ton) Feronikel (mt) Bauksit (mt) Intan (crt) Bijih Besi (mt) Granit (m3)
8 keg
40 keg k)
45,0
17,5
250 70 1.016.949 115.998 261.897 105.000 77.700 11.064.084 18.276 10.284.923 96.000 4.125.235 2.029.294
1.426 k) 4.616 k) 4.115.060 497.558 1.258.450 530.250 421.358 57.930.176 95.689 53.850.587 484.800 21.599.218 10.625.132 k) k) k) k) k) k) k) k) k) k) k)
II.M-54
Jumlah rencana pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri (juta ton) Pengembangan pemanfaatan briket batubara, pengembangan daerah percontohan dan optimalisasi nilai tambah mineral dan batubara
75
469 k)
7,0
3 keg
15 k)
74,4
Jumlah penetapan wilayah usaha pertambangan (WUP), Wilayah pencadangan negara (WPN), dan Wilayah ijin usaha Pertambangan (WIUP) mineral dan batubara
15 k)
64,8
II.M-55
7 k)
6,2
5 k)
5,0
2 keg
10 k) PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL. BATUBARA. PANAS BUMI DAN AIR TANAH 20 k) 9 Wilayah
KESDM
26,2
Evaluasi pelaksanaan Community Development Terciptanya penguatan kelembagaan daerah dalam sektor Kajian (verifikasi dan inventarisasi) nilai tambah pertambangan dalam rangka OTDA dan dekosentrasi, bahan galian tambang serta terlaksananya kertasama terpadu pusat, daerah, masyarakat dan pengusaha Terciptanya pengembangan batubara sebagai energi alternatif utama melalui peningkatan produksi, pemanfaatan dalam negeri, dll. Jumlah terselesaikannya konflik tumpang tindih dalam wilayah PKP2B
4 keg 6 Wilayah
30,3 5,5
10 Wilayah
12 Wilayah
5,2
II.M-56
33%:67%
42%:58%
20,9
Terciptanya penanggulangan PETI melalui program verifikasi terhadap perusahaan tambang Terlaksananya inventarisasi batubara mutu rendah dan cara peningkatan nilai tambahnya
33 Perusahaan 32 Perusahaan
10,3
Naik 2 %
Naik 3 %
17,2
Terlaksananya promosi kepentingan nasional dalam rangka pelaksanaan dan pembinaan usaha jasa mineral dan batubara dan peningkatan local content
6 sistem
6 sistem
3,3
12,5
1 LAKIP
5 LAKIP
2,3
II.M-57
Jumlah perusahaan KK dan 42 KK dan 76 42 KK dan 76 PKP2B Eksplorasi dan FS yang PKP2B PKP2B dievaluasi RKAB nya Jumlah laporan kegiatan perusahaan KK dan PKP2B yang dievaluasi 20 provinsi dan 30 perusahaan KK/PKP2B 20 provinsi dan 30 perusahaan KK/PKP2B
10,0
Jumlah Neraca cadangan, 5 cadangan 5 cadangan sumberdaya dan cadangan Izin Izin Usaha dan Izin Usaha dan usaha, KK dan PKP2B yang 20 KK 20 KK dievaluasi Jumlah Kebijakan eksplorasi perusahaan induk (principal ) dari perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia yang dievaluasi 40 KK/20 PKP2B 40 KK/20 PKP2B
13,2
12,5
II.M-58
26,5
1 provinsi
5provinsi k)
5,5
1 Pedoman dan 10 KK
1 Pedoman dan 10 KK
23,1
II.M-59
Produksi: Produksi: 10KK/ 10KK/ 45PKP2B 45PKP2B Konstruksi: 5 Konstruksi: 5 KK/ 15 KK/ 15 PKP2B PKP2B Produksi: Produksi: 10KK/ 10KK/ 45PKP2B 45PKP2B Konstruksi: 5 Konstruksi: 5 KK/ 15 KK/ 15 PKP2B PKP2B 10 KK/ 45 PKP2B 700 14 KK/ 45 PKP2B 800
7,7
Jumlah invoice/kontrak penjualan KK/PKP2B yang dievaluasi Jumlah KP Mineral di Sulteng dan Sultra & batubara di Kalsel dan Kaltim yang diinventarisir Jumlah daerah yang terkait dengan aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI)
60,3
3,5
3 Prov. 25 Kab
3 Prov. 25 Kab
20,2
II.M-60
500
700
4,6
3 Provinsi 25 Kab
3 Provinsi 25 Kab
20,3
5 Provinsi
25 Provinsi
10,3
1 PKT
1 PKT
3,8
II.M-61
19,3
Pelaksanaan penugasan survei pendahuluan untuk meningkatan status potensi Jumlah inventarisasi pajak air tanah (provinsi) Penetapan Zona Pemanfaatan Air Tanah (CAT) Jumlah inventarisasi investasi produksi industri minuman berbahan baku air tanah (Provinsi)
30 k)
4,6
Tersedianya data potensi panas bumi yang menarik bagi investor Tersedianya informasi yang lengkap tentang pajak air tanah di daerah dari 33 provinsi Tersedianya zona pemanfaatan air tanah dari 33 provinsi
6 6
33 k) 33 k)
10,5 34,3
5 k)
7,7
II.M-62
Jumlah Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kegiatan Jasa Penelitian dan Pengembangan terhadap target yang ditetapkan (Dalam Juta Rp)
3.028
17.518 k)
17,5
2.
Pengurangan dampak negatif akibat kegiatan pertambangan, krisi energi, dan bencana geologi
Terhindarnya kerusakan lingkungan, baik itu air, tanah, maupun udara, yang berlebihan akibat kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral dan batubara Tersedianya informasi geologi dan informasi sumber daya yang berkualitas
Peta geologi dan kawasan rawan bencana gunung api aktif, dan daerah krisis energi
727,2
Jumlah lokasi reklamasi dan pasca tambang dan peningkatan kualitas baku mutu air limbah kegiatan tambang
II.M-63
a.
Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan Meningkatnya kompetensi KTT dan penanggung jawab dan Usaha Penunjang Bidang Mineral. Batubara. kegiatan di lapangan pada IUP (KP) Panas Bumi dan Air Tanah
Prosentase penjaminan reklamasi dan pasca tambang pada kegiatan usaha pertambangan
100%
100%
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL. BATUBARA. PANAS BUMI DAN AIR TANAH
3,6
Prosentase kualitas baku mutu air limbah tambang pada kegiatan usaha pertambangan b. Pembinaan Keteknikan Lindungan Lingkungan Tersedianya sebanyak 200 standar, norma, pedoman, dan Usaha Penunjang Bidang Mineral. Batubara. kriteria dan prosedur di bidang lindungan lingkungan, Panas Bumi dan Air Tanah keselamatan pertambangan, standardisasi, teknik pertambangan serta usaha jasa pertambangan minerbapabum Jumlah rancangan SNI dan SKKNI bidang pertambangan Minerbapabum
100%
100%
2,7
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGUSAHAAN MINERAL. BATUBARA. PANAS BUMI DAN AIR TANAH
KESDM
16,2
II.M-64
Tersedianya 1000 orang inspektur tambang di seluruh Indonesia dan peningkatan kemampuan teknis melalui diklat pusat maupun daerah
100
200
7,6
Meningkatnya kompetensi KTT dan penanggung jawab kegiatan di lapangan pada IUP (KP)
Persentase recovery penambangan dan pengolahan terkait konservasi bahan galian pada kegiatan usaha pertambangan
85
95
8,5
Tingkat kekerapan kecelakaan pada perusahaaan pertambangan Luas lahan kegiatan usaha pertambangan yang reklamasi oleh pemegang usaha pertambangan
0,74
0,66
3,5
6000 ha
6500 ha
9,1
II.M-65
14
146 k)
27,3
600
3550 k)
20,7
6 3
36 k) 15 k)
3,8 4,0
15
20
4,0
II.M-66
60 3
60 3
16,9 3,0
15
15
3,3
Jumlah Inventarisasi Penguasaan dan penetapan teknologi perusahaan Jumlah pengawasan perusahaan usaha jasa Jumlah perusahaan yang dinilai dlm rangka penilaian prestasi K3 Jumlah tim yg berperan dlm fire & rescue challenge regional
2,0
40
40
8,7
60
60
3,3
19
20
4,0
II.M-67
45
45
6,3
100% 15
100% 15
3,9 23,4
Jumlah Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Jumlah kepala dinas dan aparat yang meningkat memahaminya dalam GMP Jumlah SDM yg meningkat kemampuan keteknikan dan lingkungan
5 k)
1,6
50
50
23,0
50
50
18,6
II.M-68
Jumlah Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Aktif Skala 1:50,000 Jumlah peta yang diterbitkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah
5 k)
8,3
25 k)
34,4
Jumlah peta yang diterbitkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempabumi dan Tsunami
15 k)
15,1
Jumlah gunung api yang dipantau untuk kegiatan gunungapi aktif tipe A dari Pos Pengamatan Gunungapi
10
66 k)
50,2
II.M-69
Jumlah Pedoman/peraturan/norma Mitigasi Bencana Gunungapi dan Pedoman Gerakan Tanah, Gempabumi dan Tsunami
10 k)
8,1
Jumlah layanan pemberian rekomendasi teknis hasil mitigasi bencana geologi; d. Riset dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Meningkatnya pemanfaatan hasil pengembangan metoda dan teknologi dalam mendukung upaya mitigasi bencana geologi Jumlah perangkat sistem monitoring kegunungapian hasil rancang bangun sendiri di 20 gunung api Jumlah data geokimia gunungapi di 25 gunungapi Jumlah kegiatan mitigasi di kawasan Bencana G. Merapi
5 k)
10,5
20 k)
KESDM
13,8
4 15
25 k) 80 k)
19,3 24,0
II.M-70
Jumlah data dan informai dalam penyusunan kriteria pedoman penanggulangan krisis dan darurat energi. Jumlah data dan informasi dalam penyusunan skenario penanggulangan krisis dan darurat energi. Meningkatnya pengawasan pelaksanaan kebijakan energi Jumlah laporan pengawasan pelaksanaan KEN. Jumlah laporan pengawasan implementasi EBT
1 pkt
5 pkt k)
5,9
1 pkt
5 pkt k)
6,1
1 pkt
5 pkt k)
0,9
1 pkt
5 pkt k)
2,4
II.M-71
1 pkt --
5 pkt k) 4pkt k)
0,9 0,9
4 pkt k)
0,9
Pembinaan Lindungan Lingkungan, Keselamatan Operasi dan Usaha Penunjang Bidang Migas
Pembinaan dan Pengawasan Kehandalan Infrastruktur,K3, Prosentase pengurangan Keselamatan Operasi, dan Lingkungan, serta Usaha volume pembakaran gas flare Penunjang dan Teknis serta Standardisasi (%)
60
100
KESDM
4,1
II.M-72
20
47
6,5
50
100
2,8
26,6
Prosentase penurunan jumlah tingkat kecelakaan kerja operasi kegiatan usaha hulu migas Prosentase peningkatan pemahaman peraturan keselamatan operasi kegiatan usaha migas (%)
22,5
20
100
6,9
II.M-73
29,9
Jumlah tersedianya Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) untuk kegiatan usaha migas
29,9
Prosentase tingkat kegagalan operasi kegiatanhilir migas (%) Prosentase penurunan angka kecelakaan kerja kegiatan usaha migas
30%
23%
13,5
20%
100
1,6
II.M-74
Tercapainya Tercapainya prosentase prosentase peningkatan peningkatan kemampuan kemampuan nasional dalam nasional dalam merancang merancang dan merakit dan merakit sistem alat sistem alat ukur migas ukur migas sebesar 60 % sebesar 80 %
TOTAL
1.854,3
II.M-75
a.
142,0
K)
II.M-76
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 27 20 2014 27 20 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
b.
Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah domestik Jumlah kota metropolitan dan besar yang dipantau (sampah) di kota-kota yang dipantau Jumlah ibukota provinsi yang dipantau
Jumlah penurunan beban pencemar dari sumber limbah cair domestik dari kegiatan apartemen dan perumahan mewah di 3 propinsi (Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat) Jumlah pedoman teknis di bidang pengelolaan limbah domestik % capaian peningkatan kinerja pengelolaan sampah melalui pengawasan % volume pengurangan sampah melalui 3 R (Reduce, Reuse, Recycle ) dalam skala kota untuk kota besar dan metropolitan [dari baseline data tahun 2008] c. Pengendalian Pencemaran Limbah Usaha Skala Meningkatnya pengelolaan usaha skala kecil Kecil Jumlah pedoman teknis di bidang pengendalian pencemaran limbah usaha skala kecil
10%
10%
10
K)
50% 2,50%
75% 15%
K)
KLH
74,0
Jumlah sentra usaha skala kecil yang dibina Jumlah penurunan beban pencemar dari sentra usaha skala kecil yang dibina
3 80%
39 80%
K)
II.M-77
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatnya kebijakan dan penaatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas INDIKATOR 2010 1 2014 5
K)
PROGRAM
d.
Jumlah produk perumusan kebijakan dan/atau standar dan/atau pedoman pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas [Draft Permen LH]
Jumlah kegiatan pemantauan dan/atau analisis dan/atau evaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
K)
Jumlah perusahaan yang mendapat pengawasan kinerja penaatan pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas
200
220
Jumlah daerah dan/atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan pertambangan, energi, minyak dan gas Jumlah lingkup kegiatan dari seluruh ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang ada
10
19
K)
II.M-78
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatnya kebijakan dan pertimbangan teknis dalam pengawasan penaatan pengelolaan limbah B3 serta meningkatnya jumlah limbah B3 yang dikelola dalam kegiatan manufaktur, agroindustri dan jasa INDIKATOR 2010 2 2014 10 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
e.
Jumlah kebijakan, pedoman teknis yang diterapkan dalam Pengelolaan Limbah B3 pada kegiatan manufaktur dan agroindustri [dalam bentuk pedoman]
K)
Jumlah pengawasan kinerja industri yang dilakukan pembinaan dan pengawasan Jumlah daerah dan/ atau perusahaan yang mendapat bimbingan teknis pengelolaan B3 & limbah B3 kegiatan manufaktur agroindustri dan jasa
480
575
45
K)
Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan limbah B3 (dari seluruh ketentuan internasional yang ada)
20
K)
II.M-79
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatnya penaatan pengelolaan bahan dan limbah B3 INDIKATOR 2010 2 2014 14 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
f.
Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar/ data base yang dihasilkan dalam rangka kegiatan administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 [Permen LH dan pedoman]
K)
Jumlah registrasi B3 dan rekomendasi, ijin dan notifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah provinsi yang mendapat bimbingan teknis administrasi pengelolaan B3 & limbah B3 Jumlah kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan internasional yang ada)
1.000
5000
K)
33
20
K)
II.M-80
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 25% 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
g.
Pengelolaan Kualitas Air dan Kawasan Gambut Tersedianya perangkat kebijakan pengelolaan kualitas air, ekosistem gambut dan ekosistem danau yang terpadu dan bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemen PU, Kemenhut, Kementan, dan pemda
% penyiapan penetapan kelas air di tingkat kabupaten/kota untuk 13 sungai-sungai prioritas dari 119 kabupaten/kota, yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah Jumlah pembinaan teknis pengelolaan kualitas air terhadap 119 kabupaten/kota di 13 DAS, yang terkoordinasi dengan K/L terkait % penyiapan pemetaan kesatuan hidrologi gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah provinsi dilakukannya verifikasi karakteristik ekosistem gambut yang terkoordinasi dengan K/L terkait Tersusunnya Program dan Rencana Aksi Terpadu Pengelolaan Ekosistem 15 Danau Prioritas Berkelanjutan yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah pemantauan dan evaluasi pengendalian kerusakan ekosistem situ yang terkoordinasi dengan K/L terkait Terimplementasinya kegiatan Integrated Citarum Water Resources Management (ICWRM) ADB Loan
K)
20%
100%
K)
10%
100%
K)
33
K)
15
15
11
20%
100%
26,0
II.M-81
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatkan kualitas kebijakan untuk menangani konservasi keanekaragaman hayati INDIKATOR 2010 3 2014 15 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
h.
K)
K)
Jumlah hasil rekomendasi pemantauan pelaksanaan kebijakan konservasi keanekaragaman hayati yang ditindaklanjuti Jumlah daerah kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan konservasi keanekaragaman hayati
K)
10
50
K)
10
K)
II.M-82
NO
PROGRAM
Pemulihan dan Penanganan Media Lingkungan Meningkatnya kebijakan, pertimbangan teknis dan (Lahan, Pesisir dan Perairan) Tercemar Limbah pengawasan penaatan pelaksanaan pengelolaan B3 limbah B3 dalam rangka pemulihan kualitas media lingkungan akibat pencemaran limbah B3
Jumlah kebijakan/ pedoman/ standar yang dihasilkan dalam rangka pemulihan kualitas media lingkungan tercemar Limbah B3 [draft kebijakan]
Jumlah lokasi pemantauan media lingkungan tercemar limbah B3 [status rencana pemulihan]
30
30
Jumlah lokasi pengawasan pengelolaan limbah di pelabuhan (umum dan khusus) Jumlah pengawasan kegiatan pemulihan kualitas media lingkungan [status penanganan media lingkungan tercemar limbah B3]
5 8
25 50
K)
K)
Jumlah pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan B3 dan limbah B3 [draft Permen LH]
K)
Jumlah lingkup kegiatan dalam pelaksanaan ketentuan konvensi internasional pengelolaan B3 dan Limbah B3 (dari seluruh ketentuan Internasional yang ada) Jumlah publikasi/modul informasi pengelolaan B3 dan limbah B3
15
K)
10
K)
II.M-83
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT
2.
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDA dan Meningkatnya kapasitas kelembagaan, partisipasi LH masyarakat, dan ketersediaan data dan informasi untuk pengelolaan lingkungan hidup Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Meningkatnya kapasitas kelembagaan yang menangani pengelolaan lingkungan hidup daerah % pengembangan kebijakan kelembagaan lingkungan hidup % pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang LH di daerah provinsi setiap tahun 100% 100% Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup KLH
a.
67,7
33
33
% terlaksananya monev dan pembinaan Penerapan SPM bidang LH terhadap pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota di lembaga LH daerah provinsi setiap tahun
33
33
% terlaksananya Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) dalam PLH (sampai keluarnya MoU dalam pengelolaan LH di daerah) di 10 daerah provinsi dan daerah kab/kota Updating basis data peta kelembagaan lingkungan hidup daerah untuk lembaga LH kab/kota dan provinsi Diterapkannya pedoman monitoring dan evaluasi kapasitas kelembagaan LH daerah di 520 Kabupaten/Kota setiap tahun Pembinaan revitalisasi kelembagaan lingkungan hidup daerah dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) bidang lingkungan hidup di 33 provinsi setiap tahun
20%
100%
100%
100%
5%
75%
K)
100%
100%
II.M-84
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatnya kualitas kebijakan, partisipasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang terlibat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup INDIKATOR 2010 45 2014 246 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
b.
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Terbentuknya kelompok masyarat dan lembaga kemasyarakatan (EPW, Kaukus, Ormas, OKP, Profesi/Asosiasi, pengembangan perumahan yang berwawasan lingkungan dan CSR bidang lingkungan) yang berpartisipasi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
K)
Meningkatnya keterlibatan jumlah kelompok masyarat dan lembaga kemasyarakatan (EPW, Kaukus, Ormas, OKP, Profesi/Asosiasi, pengembangan perumahan yang berwawasan lingkungan dan CSR bidang lingkungan) dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah
35
195
K)
Jumlah kelompok masyarakat bersama dengan Pemda yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle )
200
K)
II.M-85
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Tersedianya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam skala provinsi dan kabupaten/kota, dan meningkatnya kualitas data, informasi, dan sistem informasi pengelolaan lingkungan hidup INDIKATOR 2010 55% 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
c.
% kabupaten/ kota yang menyusun SLHD dari 456 kabupaten/ kota yang direncanakan % jenis data sektor terkait tingkat pusat yang terkumpul dari 80 jenis data sektor yang direncanakan Jumlah kajian informasi yang diimplementasikan dalam kebijakan di bidang lingkungan hidup per tahun Jumlah aplikasi e-gov di bidang lingkungan hidup
35%
100%
60%
100%
20
K)
30
K)
II.M-86
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 30% 2014 70% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
d.
Meningkatnya kualitas pemantauan lingkungan yang % jumlah data pemantauan kualitas lingkungan didukung dengan sarana pengendalian teknis dampak (air, udara, tanah, kebisingan, deposisi asam, POPs, biologi) lingkungan yang berkualitas
% jumlah laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang dibina sesuai dengan peraturan yang berlaku
30%
70%
% jumlah pelatihan/ workshop/ seminar/ lokakarya yang diikuti oleh personil Pusarpedal
30%
70%
% jumlah sarana dan prasarana teknis Pusarpedal yang memenuhi kelayakan sesuai peraturan yang berlaku % jumlah metode pengujian parameter kualitas lingkungan yang dikaji % jumlah baku mutu lingkungan yang dikaji
30%
70%
30%
70%
10%
50%
II.M-87
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatkan kualitas kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan dalam pengelolaan lingkungan hidup di beberapa sektor (K/L) dan Pemda (kerjasama lintas K/L) INDIKATOR 2010 80% 2014 80% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
e.
% telaahan teknis diterima menjadi rekomendasi teknis pinjaman lunak lingkungan (90-100 proposal per tahun)
Jumlah penerimaan program pinjaman lunak terhadap jumlah UMKM yang mengajukan permohonan pinjaman untuk melaksanakan peningkatan kualitas LH % Jumlah pemantauan terhadap UMKM yang telah mendapat insentif
80%
80%
80%
80%
Jumlah pedoman dan fasilitas teknis yang terkait dengan valuasi ekonomi SDA dan LH Jumlah dokumen tentang bahan rumusan kebijakan insentif dan pendanaan lingkungan Bimbingan teknis pengembangan instrumen ekonomi dan perhitungan PDRB Hijau di daerah terpilih
28
K)
20
K)
100%
100%
II.M-88
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 100% 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
f.
Meningkatnya kualitas penanganan kasus lingkungan % pengaduan masyarakat yang dikelola melalui penerimaan, penelaahan dan klasifikasi, penerusan kepada pihak terkait yang berwenang, atau ditangani langsung
% dugaan tindak pidana LH yang ditindaklanjuti melalui proses penyelidikan dan penyidikan (pulbaket) sampai proses pengadilan
80%
100%
% penanganan kasus perdata LH yang ditindaklanjuti secara perdata di dalam maupun di luar pengadilan Jumlah kasus lingkungan yang terevaluasi dan tereksaminasi
80%
100%
18
K)
II.M-89
NO
TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) Meningkatnya kapasitas aparat penegak hukum lingkungan INDIKATOR 2010 150 2014 550 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH
Jumlah hakim lingkungan yang meningkat kapasitasnya (green bench ) Jumlah kepolisian lingkungan yang meningkat kapasitasnya Jumlah penyidik PPNS yang meningkat kapasitasnya Jumlah JPU yang meningkat kapasitasnya Jumlah litigator yang meningkat kapasitasnya
K)
66
330
K)
100
1800
K)
66 5
432 245
K)
K)
Jumlah SDM pengelola pengaduan yang meningkat kapasitasnya Jumlah mediator, arbiter, pihak ketiga yang meningkat kapasitasnya Teroptimalisasi PPNS dan PPLH di regional Terlaksananya koordinasi nasional dan regional di bidang penegakan hukum lingkungan TOTAL Keterangan : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
50
1450
K)
99
1499
K)
5 6
25 30
K) K)
1.540,0
II.M-90
PROGRAM
II.M-91
TARGET INDIKATOR
2010 2014 3.400 km 25.000 km
PROGRAM
a.
Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 km, terdiri dari batas luar dan batas fungsi kawasan hutan Keputusan penunjukan kawasan hutan propinsi selesai (100%) Penetapan kelompok hutan yang telah selesai tata batas temu gelang sebanyak 75% Rekomendasi tentang perubahan fungsi kawasan hutan terselesaikannya sebanyak 75% Penanganan berupa penerbitan Surat keputusan tentang pelepasan kawasan hutan terselesaikan sebanyak 75%
20% 15%
100% 75%
15%
75%
15%
75%
b.
Terwujudnya pengelolaan kawasan hutan Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan dalam unit-unit pengelolaan, baik produksi (KPHP) di 28 provinsi kawasan hutan konservasi, hutan produksi Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan maupun hutan lindung konservasi (KPHK) di seluruh Indonesia Penetapan wilayah kesatuan pengelolaan hutan lindung (KPHL) di 28 provinsi Peraturan perundang-undangan penyelenggaraan kesatuan pengelolaan hutan (KPH) sebnayak 4 judul
4 Prov 4 Prov
28 Prov 28 Prov
Kemenhut
189,0
4 Prov 2 Judul
28 Prov 4 Judul
II.M-92
PROGRAM
1 judul
4 judul
Kemenhut
298,5
50% 2 judul
100% 8 judul
1 judul
5 judul
1 judul
5 judul
Kemenhut
378,0
1 judul
5 judul
1 kali
5 kali
II.M-93
PROGRAM
2.
Biodiversity dan ekosistemnya berperan signifikan sebagai penyangga ketahanan ekologis dan penggerak ekonomi riil serta pengungkit martabat bangsa dalam pegaulan global
Taman nasional dan kawasan konservasi lainnya yang potensi keanekaragaman hayatinya tinggi, terdapat spesies langka dan flagship, atau mempunyai fungsi pelindung hulu sungai, dan atau memiliki potensi wisata alam signifikan, sudah dapat mandiri dalam arti mampu menghasilkan uang untuk membiayai program pengembangan konservasi
Kemenhut
4.348,2
II.M-94
PROGRAM
Hotspot (titik api) di pulau Kalimantan, pulau sumatera, dan pulau sulawesi berkurang 20% setiap tahun Meningkatnya destinasi wisata alam yang dapat berperan dalam pasara wisata nasional a. Pengembangan Kawasan Konservasi dan Meningkatnya pengelolaan dan Ekosistem Esensial pendayagunaan 50 unit taman nasional dan 477 unit kawasan konservasi lainnya (CA, SM, TB, dan HL) dan ekosistem i l Konflik dan tekanan terhadap kawasan taman nasional dan kawasan konservasi lainnya (CA, SM, TB, dan HL) menurun sebanyak 5% Pengelolaan ekosistem esensial sebagai penyangga kehidupan meningkat 10%. 1% 5% Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Kemenhut 1.381,3
2%
10%
II.M-95
PROGRAM
Penanganan perambahan kawasan hutan pada 12 provinsi prioritas (Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Sumbar, Lampung, Kaltim, Kalteng, Kalsel, Kalbar, Sultra, dan Sulteng) Restorasi ekosistem kawasan konservasi, 1 paket per tahun Meningkatnya pengamanan kawasan Kasus baru tindak pidana kehutanan (illegal hutan, hasil hutan dan jaminan terhadap logging, perambahan, perdagangan TSL, illegal, hak negara atas hutan penambangan illegal dan kebakaran) penanganannya terselesaikan minimal sebanyak 75% Tunggakan perkara (illegal logging, perambahan, perdagangan TSL illegal, penambangan illegal dan kebakaran) terselesaikan sebanyak 25% per tahun Kasus hukum perambahan kawasan konservasi terselesaikannya sebanyak 20% c. Pengembangan konservasi spesies dan genetik Meningkatnya kualitas konservasi Populasi keanekaragaman hayati dan spesies keanekaragaman hayati dan produk terancam punah meningkat sebesar 3% dari tumbuhan dan satwa liar kondisi tahun 2008 sesuai kondisi biologis dan kesediaan habitat Penangkaran dan pemanfaatan jenis keanekaragaman hayati secara lestari meningkat 5% Kerjasama internasional dan konvensi di bidang konservasi kenakeragaman hayati sebanyak 1 paket per tahun Penyelenggaraan skema DNS Kehutanan, 1 paket per tahun
1 paket 15%
5 paket 75%
K)
b.
Kemenhut
761,2
25%
76,30%
4%
20%
0%
3%
1%
5%
Kemenhut
466,0
1 paket
5 paket
K)
1 paket
5 paket
K)
II.M-96
PROGRAM
10%
50%
6 DAOPS 30 DAOPS
5 Unit
25 Unit
Kemenhut
464,7
PNBP dibidang pengusahaan pariwisata alam meningkat 100% dibandingkan tahun 2008. Peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar kawasan konservasi tertentu meningkat menjadi minimal Rp 800.000,00 per bulan per kepala keluarga (atau sebesar 30%) melalui upayaupaya pemberdayaan masyarakat.
20%
100%
6%
30%
II.M-97
TARGET INDIKATOR
2010 2014 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
PROGRAM
3.
Fasilitasi dan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis termasuk hutan mangrove, gambut dan rawa pada DAS Prioritas seluas 2,5 juta ha.
Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2juta ha. Fasilitasi pembangunan hutan rakyat untuk bahan baku industri pertukangan seluas 250.000 ha. Fasilitasi penetapan areal sumber benih di seluruh bioregion seluas 6.000 ha, dan pengelolaan areal sumber benih yang telah ada seluas 4.500 ha.
II.M-98
PROGRAM
a.
lahan kritis Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan berkurangnya rehabilitasi dan reklamasi hutan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
160.000 Ha
800.000 Ha 500.000 Ha 5.000 Ha 295.000 Ha 4.500 Ha 6.000 Ha 5 paket 5 paket 108 DAS
K)
Kemenhut
8.222,5
b.
ketersediaan materi genetik, sumber benih, dan benih berkualitas yang memadai
Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Kemenhut
109,5
K)
c.
Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan Terselenggaranya pengelolaan DAS secara Rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas DAS terpadu pada DAS priorutas Terbangunnya base line data pengelolaan DAS di 36 BPDAS Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS
Kemenhut
721,9
II.M-99
PROGRAM
II.M-100
PROGRAM
b.
Tersedia dan termanfaatkannya Iptek Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya dasar dan terapan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam Alam.
Iptek dasar dan terapan yang dihasilkan bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS, 7 judul. Iptek dasar dan terapan yang dimanfaatkan oleh pengguna bidang hutan alam, biodiversitas dan pengelolaan DAS sebanyak 7 judul. TOTAL
20%
100%
20%
100%
Kemenhut
120,2
14.947,9
Keterangan :
K)
II.M-101
TARGET INDIKATOR
2010 2014
PROGRAM
Meningkatnya tingkat ketaatan Tingkat ketaatan pemanfaatan sumber daya pemanfaatan sumber daya kelautan dan kelautan dan perikanan perikanan Meningkatnya luas kawasan konservasi Luas kawasan konservasi laut laut Meningkatnya usaha perikanan yang sesuai Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian ketentuan barat yang sesuai ketentuan (Kapal)
280 kapal
2.680 kapal
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan ilegal dan merusak
Jumlah usaha penangkapan ikan di wilayah bagian timur yang sesuai ketentuan Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan Jumlah wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran
Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
KKP
170,1
KKP
87,0
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat bebas IUU Fishing Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian timur bebas IUU Fishing
KKP
1.617,3
6 WPP
6 WPP
II.M-102
TARGET INDIKATOR
2010 Jumlah pemenuhan sarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu -Kapal Pengawas -Speedboat -Stasiun Radar Satelit -Transmitter VMS Pemenuhan prasarana pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu -Kantor dan Bangunan Pengawas -Dermaga -Pos Pengawas 5 2 15 4000 30 27 70 40164
K) K) K) K)
PROGRAM
2014 Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
0 15 0 0
55 137 0 1
K) K) K) K)
Meningkatnya pelaku tindak pidana Jumlah kapal yang diperiksa kelautan dan perikanan yang divonis secara akuntabel dan tepat waktu serta persentase penurunan tindak pidana kelautan dan perikanan
KKP
93,5
II.M-103
TARGET INDIKATOR
kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. 2010 900 ribu ha 2014 4,5 juta ha
K)
PROGRAM
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Integrasi pengelolaan wilayah laut, pesisir, pulau-pulau kecil Peningkatan pengelolaan pulau-pulau terdepan Adaptasi dan mitigasi bencana di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil Penataan wilayah pesisir
Terintegrasinya pengelolaan wilayah laut, pesisir, pulau-pulau kecil Terkelolanya pulau-pulau terdepan Tingkat implementasi adaptasi dan mitigasi bencana di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil Tertatanya wilayah pesisir Jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 6 kawasan 50 kawasan
K)
2.831,4
Penataan Ruang dan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster pulaupulau kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan
Jumlah kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini
23 kawasan
145 kawasan
K)
KKP
481,1
II.M-104
TARGET INDIKATOR
2010 60 ha 2014 5.000 ha
K)
PROGRAM
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Terkelolanya 50 Kawasan minapolitan yang Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali. tahan terhadap ancaman kerusakan dan mempunyai infrastruktur dasar, serta 3 Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang produk kelautan dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan. - BMKT - Garam - Deep sea water Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki infrastruktur mamadai, ekosistem potensinya secara akurat termasuk pulau-pulau kecil terluar baik, siap terhadap bencana, dan 25 di antaranya terinvestasi Jumlah pulau kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi termasuk pulau-pulau kecil terluar Meningkatnya keberdayaan dan Jumlah kelompok usaha mikro di kawasan pesisir kemandirian 2 juta usaha skala mikro di dan pulau-pulau kecil yang bankable. seluruh kawasan minapolitan pesisir, beroperasinya sarana usaha mikro di 300 - Pengembangan sarana usaha Mikro LKM kabupaten/kota pesisir - Dana Pemberdayaan Masyarakat Desa/PNPM MK - Tenaga pendamping - Kelompok Usaha Mikro
K) K) K)
20 pulau
K)
20 pulau
205 pulau
K)
Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
KKP
578,6
KKP
1.300,7
II.M-105
TARGET INDIKATOR
2010 Persentase pemenuhan peraturan perundangundangan serta efektivitas dan kemutakhiran hukum laut, perjanian, perizinan, organisasi dan tata laksana sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global, serat pelayanan bantuan hukum yang akuntabel 50% 2014 90%
PROGRAM
Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KKP
3 a
951,9 2 10
K)
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan Rekomendasi dan inovasi teknologi perlindungan pantai, energi terbarukan, pengawasan, eksplorasi, eksploitasi, instrumentasi kelautan, maritim, mitigasi/adaptasi bencana dan perubahan iklim yang meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan
Jumlah rekomendasi dan inovasi teknologi perlindungan, pengawasan, eksplorasi, eksploitasi, instrumentasi kelautan, maritim, mitigasi/adaptasi bencana dan perubahan iklim yang meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan
45
K)
KKP
242,8
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Nonhayati Pesisir dan Laut
Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan konservasi SDNHL dan fenomena alamnya serta jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya.
Jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatannya, serta Jumlah paket data terkait dengan fenomena alam dan sumber daya non hayati di wilayah pesisir ,laut, serta pulau-pulau kecil
K)
KKP
260,7
II.M-106
PROGRAM
Penelitian dan Pengembangan IPTEK HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi Jumlah HKI, rekomendasi serta inovasi teknologi Paket Teknologi: dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan bioteknologi yang meningkatkan 3 dan Perikanan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif. unggulan/ prospektif. Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Rekomendasi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan dan model pengembangan usaha dan pemasaran berbasis minapolitan. Jumlah rekomendasi pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan dan model pengembangan usaha dan pemasaran berbasis minapolitan Rekomendasi: 4 bh
K)
Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan
KKP
242,0
Rekomendasi: 20 bh
K)
KKP
206,3
K)
TOTAL
Keterangan :
K)
7.033,5
II.M-107
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 1. Peningkatan Kualitas Informasi Iklim, Cuaca Meningkatnya kapasitas pelayanan serta ketersediaan dan Bencana Alam Lainnya data dan informasi iklim, cuaca dan bencana alam lainnya yang cepat dan akurat Pengelolaan Metorologi Publik BMKG Meningkatnya pelayanan data dan informasi meteorologi publik serta peringatan dini cuaca ekstrim Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi publik Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi potensi kebakaran hutan Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi cuaca ekstrim 50% 80% Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG 2014 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 2.070,1
NO
a.
899,7
50%
80%
50%
80%
II.M-108
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 b. Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan data dan informasi di bidang iklim agroklimat dan iklim maritim BMKG Jumlah pelayanan informasi iklim agroklimat dan iklim maritim Persentase pengguna informasi iklim agroklimat dan iklim maritim c. Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Tersedianya kebijakan teknis dalam penanganan penyediaan informasi gempa bumi dan tsunami Kesinambungan (sustainabilitas) Ina-TEWS 75% 2014 95% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT BMKG TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 151,6
NO
75%
90%
100%
100%
BMKG
515,0
Kesinambungan sistem pengamatan di bidang gempabumi dan tsunami Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami
90%
90%
90%
90%
II.M-109
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 d. Jumlah pelayanan informasi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Tersedianya pelayanan data dan informasi di bidang perubahan iklim dan kualitas BMKG perubahan iklim dan kualitas udara, serta kerjasama di tingkat nasional dan internasional terkait kegiatan di bidang udara perubahan iklim dan kualitas udara Persentase pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas udara e. Pengelolaan Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Meningkatnya kualitas, kuantitas dan jangkauan pelayanan Persentase tingkat kemampuan data, informasi dan jasa di bidang meteorologi penerbangan Pelayanan data dan informasi meteorologi maritim dan maritim 70% 2014 90% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT BMKG TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 46,0
NO
65%
90%
40%
85%
BMKG
395,4
Persentase Tingkat Kemampuan Pelayanan Data dan Informasi Meteorologi Penerbangan Frekuensi Pelayanan Informasi Meteorologi Maritim Ketersediaan data meteorologi
40%
85%
365
1460
680
890
II.M-110
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 f. Pengelolaan Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan data Tersedianya peralatan dan informasi bidang seismologi teknik, geofisika potensial pengamatan seismoteknik, geopotensial dan tanda waktu dan tanda waktu 40 2014 300 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT BMKG TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 62,5
NO
K)
Kesinambungan (sustainabilitas) sistem pengamatan, analisa, dan pelayanan dalam bidang seismoteknik, geopotensial, dan tanda waktu Tersedianya data dan informasi dalam bentuk peta secara kumulatif dan bulletin di bidang seismoteknik, geopotensial, dan tanda waktu 2. Peningkatan Adaptasi dan mitigasi terhadap Perubahan Iklim Meningkatnya kemampuan adaptasi dan mitigasi para pihak dalam menghadapi dampak perubahan iklim
90%
90%
90%
90%
652,7
II.M-111
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 a. Pengendalian Pencemaran Udara Menurunnya beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri pertambangan, energi dan migas yang dipantau dan diawasi 200 2014 220 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 120,8
NO
Jumlah agroindustri yang dipantau dan diawasi Jumlah industri manufaktur yang dipantau dan diawasi Jumlah industri yang taat terhadap peraturan LH Jumlah penurunan beban pencemar udara dari industri yang dipantau dan diawasi Jumlah pedoman teknis/peraturan perundangundangan
220 260
245 330
480 2,5%
720 12,5%
K)
26
K)
II.M-112
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 b. Pengendalian Pencemaran Udara Dari Emisi dan Menurunnya emisi dan kebisingan dari kendaraan di Kebisingan Kendaraan Bermotor prioritas kota-kota yang dipantau Jumlah peraturan perundangan yang ditetapkan 2 2014 37 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 104,8
NO
K)
Jumlah daerah (provinsi/kota) yang difasilitasi dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang pengendalian pencemaran udara khususnya sumber bergerak
36
K)
Jumlah kota yang difasilitasi dalam penerapan pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan bermotor (P&P)
36
K)
II.M-113
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah kebijakan sektor yang difasilitasi dalam mendukung reduksi emisi (penetapan standar emisi dan kebisingan, bahan bakar, manajemen transportasi, kendaraan tidak bermotor (NMT), uji emisi bagi kendaraan pribadi, land use planning ) 2 2014 10 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
K)
Jumlah kota yang dievaluasi kualitas udaranya Jumlah pembinaan teknis dalam pengendalian pencemaran sumber bergerak
16
36
25
K)
II.M-114
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 c. Perlindungan Atmosfir dan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Tersedianya perangkat kebijakan dan terlaksananya kegiatan untuk melindungi fungsi atmosfir & mengendalikan dampak perubahan iklim Jumlah konsep kebijakan di bidang perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak perubahan iklim % penyiapan penyusunan perangkat untuk sektor yang akan mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan inventori GRK & BPO Jumlah sektor yang mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan inventori GRK & BPO % penetapan baseline untuk pengurangan konsumsi Bahan Perusak Ozon (BPO) - HCFC 3 2014 17 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 112,1
NO
K)
100%
100%
100%
100%
10%
II.M-115
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah pemerintah daerah provinsi yang dilakukan pembinaan teknis untuk kajian kerentanan dan adaptasi perubahan iklim Jumlah sektor dan daerah yang mendapatkan bimbingan teknis untuk melakukan kegiatan perlindungan atmosfir dan pengendalian dampak perubahan iklim 3 2014 11 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
50
K)
d.
Implementasi konsep Program Kampung Iklim Jumlah kebijakan konservasi Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan, yang terpadu dan dan pengendalian kerusakan hutan dan lahan yang bersifat lintas K/L, antara lain dengan Kemenhut, ditetapkan/ diterbitkan (kriteria Kemen.PU, BPN, Pemda dan pedoman), yang terkoordinasi antara K/L dan daerah Data sebaran hotspot di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, yang terkoordinasi antara K/L dan daerah
2 3
22 15
K)
K)
KLH
143,3
80%
80%
II.M-116
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Diterapkannya mekanisme pencegahan kebakaran hutan dan lahan di 8 Provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan, yang terkoordinasi antara K/L dan daerah Data kondisi kerusakan hutan dan lahan pada 11 DAS prioritas dan berpotensi rawan longsor, yang terkoordinasi antara K/L dan daerah Data tutupan lahan dan perubahan penggunaan lahan Land Use Change melalui Program Menuju Indonesia Hijau Jumlah provinsi (pendekatan ekosistem) yang dipantau sesuai data potensi dan kejadian bencana % rekomendasi yang diimplementasikan daerah dari jumlah propinsi yang dipantau setiap tahunnya 8 2014 8 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
80%
80%
100%
100%
10
30
50%
50%
II.M-117
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 e. Peningkatan Konservasi dan Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir dan Laut Meningkatnya kualitas kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan ekosistem pesisir dan laut Jumlah kajian, rekomendasi, dan kebijakan peningkatan konservasi dan pengendalian kerusakan pesisir dan laut yang ditetapkan (per tahun) 3 2014 19 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 75,9
NO
K)
% capaian inventarisasi data kerusakan ekosistem pesisir dan laut dengan basis jumlah kabupaten yang memiliki pesisir Jumlah daerah yang diverifikasi tingkat kerusakan ekosistem dan kualitas lingkungan (per tahun)
10%
50%
41
K)
25
K)
II.M-118
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 16,7% 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT KLH TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 95,7
NO
f.
Terlaksananya pengawasan pemanfaatan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, yang terpadu dan bersifat lintas K/L
% penyelesaian dokumen konsep, naskah akademis, pedoman dan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 12 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L
% penyelesaian dokumen pedoman kebijakan pengawasan pemanfaatan ruang berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan [dari 5 dokumen yang direncanakan] yang terkoordinasi antark K/L
20%
100%
% penyelesaian kajian daya dukung 4 pulau besar yang terkoordinasi antar K/L
100%
II.M-119
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 % penyelesaian kajian penyimpangan pemanfaatan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan kerusakan dan bencana [dari 20 lokasi yang direncanakan] dan didiseminasi kepada K/L dan daerah terkait % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam perencanaan ruang dan evaluasi pemanfaatan ruang di kabupaten dan propinsi [dari 11 kabupaten dan 4 propinsi yang direncanakan] yang terkoordinasi antar K/L dan daerah % penerapan instrumen daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di wilayah ekoregion yang terkoordinasi antar K/L dan daerah 0 2014 100% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
6,70%
100,00%
100%
II.M-120
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah propinsi dilaksanakannya pengawasan dan evaluasi pemanfaatan ruang dan alih fungsi lahan/ruang dan pelaksanaan instrumen pengawasan pemanfaatan ruang di kawasan lahan gambut, hutan dan DAS prioritas untuk menunjang pencapaian Prioritas Nasional 9 RPJMN 2010-2014 2 2014 33 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
% PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang [dari 250 orang PPLHD yang direncanakan]
10%
100%
3.
Menguatnya kapasitas institusi dalam mengantisipasi dan menangani dampak perubahan iklim
10%
100%
1.506,6
II.M-121
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 a. Pengelolaan Instrumentasi, Rekayasa dan Kalibrasi BMKG Tersedianya kebijakan teknis bidang instrumentasi, rekayasan dan kalibrasi Jumlah kebijakan teknis instrumentasi, rekayasa dan kalibrasi yang disusun 17 2014 107 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT BMKG TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 172,9
NO
K)
Persentase informasi pengelolaan instrumentasi, rekayasa dan kalibrasi secara maksimal b. Pengelolaan Jaringan Komunikasi BMKG Tersedianya kebijakan teknis bidang jaringan komunikasi Jumlah kebijakan teknis jaringan komunikasi yang disusun Persentase informasi pengelolaan jaringan komunikasi c. Pengelolaan Data Base BMKG Tersedianya mekanisme yang mengatur ketersediaan dan pengelolaan database Jumlah kebijakan database yang disusun
10%
30%
63%
100%
90%
90%
BMKG
127,9
11
86
K)
BMKG
68,0
20%
100%
II.M-122
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 80% 2014 90% PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT BMKG TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar) 688,7
NO
d.
e.
Terselenggaranya penelitian dan pengembangan bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
75
BMKG
81,7
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang klimatologi Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kualitas udara Jumlah penelitian dan pengembangan bidang geofisika Jumlah penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam operasional Jumlah penelitian dan pengembangan yang di publikasikan
40
K)
16
K)
92
K)
51
K)
30
K)
II.M-123
PRIORITAS BIDANG: Peningkatan Kualitas Informasi Iklim dan Bencana Alam serta Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
FOKUS PRIORITAS /KEGIATAN PRIORITAS TARGET SASARAN (Hasil Outcomes/Output yang diharapkan) INDIKATOR 2010 Jumlah kerjasama penelitian dan pengembangan f. Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi Pertanian teknologi pengelolaan sumberdaya lahan pertanian Tersedianya peta potensi sumberdya lahan pertanian 0 2014 34 PROGRAM KEMENTERIAN/ LEMBAGA TERKAIT TOTAL ALOKASI ANGGARAN 2010-2014 (Rp. Milyar)
NO
K)
Kementan
295,1
Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL (tanah, air, perubahan iklim, pupuk dan lingkungan pertanian) TOTAL Keterangan : K) Angka Kumulatif 5 tahun (2010-2014)
12 paket
11 paket
4.229,4
II.M-124