Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN JURNAL V

Presentan Moderator Hari/tanggal Judul

: Dr. Azkiyatun : Dr. Sri Wahyudati, SpKFR : 8 Juni 2011 : Pelatihan Otot Ekspirasi pada Cedera Medulla Spinalis (CMS): Randomized controlled trial

Peneliti

: Roth EJ, Stenson KW, S Powley, J Oken, Primack S, Nussbaum SB, M. Berkowitz.

Sumber Tujuan

: Arch Phys Med 2010 Rehabil; 91:857-61. : Untuk menilai efektivitas pelatihan otot ekspirasi pada fungsi paru pasienpasien CMS.

Desain Tempat Peserta

: Randomized controlled trial. : Pasien akut rawat inap Rumah Sakit Rehabilitasi. : Pasien (N=29, 22 pria dan 7 perempuan) dengan trauma baru saja terjadi, CMS motorik komplit pada level T1 atau diatasnya berurutan mengaku ke layanan rehabilitasi CMS. Subyek secara acak diberikan resistance training (N =16) atau sham training (n =13).

Intervensi

: Subyek menyelesaikan baik sham training maupun resistance training otot

ekspirasi dengan tenaga ekspirasi maksimal menggunakan perangkat genggam kecil, yang merupakan tabung dengan aperture pada ujung distal, sebanyak 10 repetisi dua kali sehari 5 hari seminggu untuk total 6 minggu. Pengukuran luaran utama : tes fungsi paru diukur sebelum dan sesudah program latihan

dan termasuk kapasitas vital paksa (FVC); volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV1); tekanan ekspirasi maksimum (MEP), yang sering disebut sebagai tekanan ekspirasi paksa; tekanan inspirasi maksimum (MIP), yang sering disebut sebagai inspirasi negatif paksa; kapasitas inspirasi (IC); volume cadangan ekspirasi (ERV); kapasitas total paru (TLC); kapasitas residu fungsional (FRC), dan volume residu (RV). Hasil : FVC, FEV1, dan ERV membaik pada kedua kelompok. Meskipun nilai keluar MEP ditingkatkan pada kedua kelompok dibandingkan dengan nilai-nilai masuk, peningkatan ini secara statistik signifikan hanya pada kelompok resistance training. Tidak terjadi perbaikan yang signifikan pada IC, TLC, FRC, atau RV dari 1

saat masuk dengan saat keluar. MIP meningkat pada kedua kelompok, namun peningkatan ini secara statistik signifikan hanya pada kelompok resistance training. Ada juga perbedaan yang signifikan antara kelompok dalam nilai MEP saat keluar (98 cmH2O untuk kelompok resistance training dan 59 cmH2O untuk kelompok sham training, t=3,45, P=0,002). Analisis multivarian gagal untuk mengungkapkan pengaruh signifikan pengobatan untuk salah satu tes fungsi paru. Kesimpulan : Kelompok resistance training secara signifikan memiliki nilai keluar MEP

lebih besar daripada kelompok sham training hanya pada analisis univariat. Namun, perbaikan dalam fungsi paru yang dicatat baik pada kelompok resistance training dan kelompok sham training. Meskipun analisis multivariat gagal untuk mengungkapkan perbedaan yang signifikan antara kelompok-kelompok ini, temuan ini memberikan beberapa indikasi bahwa pelatihan ekspirasi dapat menguntungkan masyarakat dengan CMS. Kata Kunci Nilai : Latihan pernapasan, Ekshalasi; Rehabilitasi; CMS :

Moderator

Presentan

Dr. Sri Wahyudati, SpKFR

Dr. Azkiyatun

Anda mungkin juga menyukai