Anda di halaman 1dari 7

Konjungtivitis

Injeksi konjungtiva pada konjungtivitis


Konjungtivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva. Berdasarkan penyebabnya, konjungtivitis dapat
diklasifikasikan menjadi:
Infeksi
bakterial
virus
parasit
Jamur
Noninfeksi
iritasi yang tetap mata kering!
alergi
toksin
Berdasarkan perjalanan penyakitnya terbagi menjadi:
". Konjungtivitis akut : biasanya dimulai pada satu mata yang menyebar ke mata yang
sebelahnya, terjadi kurang dari # minggu.
$. Konjungtivitis kronik : terjadi lebih dari # minggu.
Patofisiologi Konjungtivitis
Konjungtivitis alergika disebabkan oleh respon imun tipe " terhadap alergen. %lergen terikat dengan sel mast
dan reaksi silang terhadap Ig& terjadi, menyebabkan degranulasi dari sel mast dan permulaan dari reaksi
bertingkat dari peradangan. 'al ini menyebabkan pelepasan histamin dari sel mast, juga mediator lain termasuk
triptase, kimase, heparin, kondroitin sulfat, prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien. histamin dan bradikinin
dengan segera menstimulasi nosiseptor, menyebabkan rasa gatal, peningkatan permeabilitas vaskuler,
vasodilatasi, kemerahan, dan injeksi konjungtiva.
(
)anda *tanda konjungtivitis adalah:
'iperemis konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva!. Kemerahan paling nyata didaerah forniks dan
berkurang ke arah limbus, disebabkan dilatasi arteri konjungtiva posterior akibat adanya peradangan. +arna
merah terang mengesankan konjungtivitis bakterial, dan ,arna keputihan mirip susu mengesankan
konjungtivitis alergi.
-ata berair &piphora!. .ekresi air mata diakibatkan oleh adanya sensasi benda asing atau karena gatal.
&ksudasi .ekret!, terutama pada pagi hari. /ada konjungtivitis sekret dapat bersifat:
.erous0mukous, kemungkinan disebabkan infeksi virus akut
-ukous bening, kental!, kemungkinan disebabkan alergi
/urulent1 -ukopurulen, kemungkinan disebabkan infeksi bakteri
/seudoptosis, yaitu turunnya palpebra superior akibat kelopak mata bengkak. )erdapat pada
konjungtivitis berat seperti tra2homa dan keratokonjungtivitis epidemik.
)anda lainnya adalah hipertrofi papila, kemosis konjungtiva, folikel khas terdapat pada konjungtivitis virus!,
pseudomembran dan membran, flikten, dan limfadenopati preaurikuler.
/emeriksaan laboratorium sekret konjungtiva bulbi akan memberikan gambaran khusus untuk jenis infeksi,
yang akan memperlihatkan tanda0tanda infeksi virus, bakteri,jamur, atau alergi pada pemeriksaan sitologik.
Diagnosis Banding Konjungtivitis
Virus Bakteri Alergi Toksik
3atal 0 0 44 0
-ata merah 4 44 4 4
'emoragi 4 4 0 0
.ekret .erous mu2ous /urulen, kuning,
krusta
5is2us 0
Kemosis 6 44 44 6
7akrimasi 44 4 4 6
8olikel 4 0 4 6
/apil 0 4 4 0
/seudomembran 6 6 0 0
/embesaran
kelenjar limfe
44 4 0 0
/anus 0 0 0 6
Bersamaan
dengan keratitis
6 6
0
6
9emam 6 6
0
0
.itologi 3ranulosit 7imposit,
monosit
&osinofil .el epitel,
granulosit
7 Diagnosa Banding Konjungtivitis
Konjungtivitis Keratitis :veitis %nterior 3laukoma Kongestif %kut
Normal )ergantung letak infiltrat -enurun perlahan, tergantung letak radang -enurun mendadak
konjungtiva perikornea siliar
0 4 4
Banyak 0 0
Normal Normal normal
Jernih Ber2ak infiltrat 3umpalan sel radang &dema, suram tidak bening!, halo 4!
;ukup 2ukup .el radang 4!
Normal normal .el radang 4!, flare 4!, tyndal efek 4!
Normal normal Kadang edema bombans! Kripta menghilang karena edema
Normal normal miosis -id midriasis d:<mm!
Normal normal .el radang menempel
)erapi spesifik terhadap konjungtivitis tergantung temuan agen mikrobiologiknya. .ambil menunggu hasil
laboratorium, dapat diberikan terapi empirik dengan antibiotika spektrum luas se2ara topikal atau sistemik,
misalnya: gentamisin, kloramfeni2ol, tobramisin, polimiksin, dll.
Komplikasi yang terjadi apabila tidak ditangani dengan baik berupa terjadinya keratitis, ulkus, dan bisa perforasi
sehingga menyebabkan uveitis anterior, glaukoma, dan endoftalmitis.
Diagnosa Konjungtivitis
3ejala penting konjungtivitis adalah sensasi benda asing, yaitu tergores atau panas, sensasi penuh di sekitar
mata, gatal dan fotofobia. .ensasi benda asing dan tergores atau terbakar sering berhubungan dengan edema dan
hipertrofi papiler yang biasanya menyertai hiperemi konjungtiva. .akit pada iris atau 2orpus siliaris
mengesankan terkenanya kornea.
#
)anda penting konjungtivitis adalah hiperemia, berair mata, eksudasi, pseudoptosis, hipertrofi papiler, kemosis
edem stroma konjungtiva!, folikel hipertrofi lapis limfoid stroma!, pseudomembranosa dan membran,
granuloma, dan adenopati pre0aurikuler.
#
2.5.1 Gejala Konjungtivitis
=
". >asa adanya benda asing
>asa ini disertai dengan rasa pedih dan panas karena pembengkakan dan hipertrofi papil. Jika rasa sakitnya
berat, maka harus di2urigai kemungkinan terjadinya kerusakan pada kornea.
". >asa sakit yang temporer
Informasi ini dapat membentu kita menegakkan diagnosis karena rasa sakit yang datang pada saat0saat tertentu
merupakan symptom bagi infeksi bakteri tertentu, misalnya?
.akitnya lebih parah saat bangun pagi dan berkurang siang hari, rasa sakitnya tingkat keparahan!
meningkat setiap harinya, dapat menandakan infeksi stafilokokus.
.akit parah sepanjang hari, berkurang saat bangun tidur, menandakan keratokonjungtiva sis2a mata
kering!.
". 3atal
Biasanya menunjukkan adanya konjungtivitis alergi.
". 8otofobia
2.5.2 Tanda Penting Konjungtivitis
=
". 'iperemi
'iperemi pada konjungtivitis berasal dari rasa superfi2ial, tanda ini merupakan tanda konjungtivitis yang paling
man2olok. 'iperemi yang tampak merah 2erah biasanya menandakan konjungtivitis bakterial sedangkan
hiperemi yang tampak seperti kabut biasanya menandakan konjungtivitis karena alergi. Kemerahan paling nyata
pada forniks dan mengurang ke arah limbus disebabkan dilatasi pembuluh0pembuluh konjungtiva posterior.
)erdapat perbedaan antara injeksi konjungtiva dan siliaris yaitu?
Injeksi Konjungtiva Injeksi iliaris
Kausa Iritasi, Konjungtivitis
Keratitis, Iridosiklitis, 3laukoma
%kut
!okasi 8orniks ke limbus makin ke2il 7imbus ke forniks makin ke2il
"arna -erah terang -erah padam
Pe#$ulu% dara% Bergerak dengan dengan konjungtiva )idak bergerak
Adrenalin -enghilang -enetap
ekret .ekret 4! 7akrimasi 4!
Intensitas &'eri .edikit Nyeri
Ga#$ar (. Atas. Injeksi konjungtivitis) Ba*a%. Injeksi siliaris
7akrimasi
9iakibatkan oleh adanya sensasi benda asing, terbakar atau gatal. Kurangnya sekresi airmata yang abnormal
mengesankan keratokonjungtivitis si22a.
#
". &ksudasi
&ksudasi adalah 2iri semua jenis konjungtivitis akut. &ksudat berlapis0lapis dan amorf pada konjungtivitis
bakterial dan dapat pula berserabut seperti pada konjungtivitis alergika, yang biasanya menyebabkan tahi mata
dan saling melengketnya palpebra saat bangun tidur pagi hari, dan jika eksudat berlebihan agaknya disebabkan
oleh bakteri atau klamidia.
#
". /seudoptosis
/seudoptosis adalah turunnya palpebra superior karena infiltrasi ke muskulus muller -. )arsalis superior!.
Keadaan ini dijumpai pada konjungtivitis berat. -isalnya )ra2homa dan keratokonjungtivitis epidemika.
#
". Khemosis &dema Konjungtiva!
Ini terjadi akibat terkumpulnya eksudat di jaringan yang longgar. Khemosis merupakan tanda yang khas pada
hay fever konjungtivitis, akut gono2o22al atau meningo2o22al konjungtivitis, serta kerato konjungtivitis.
". 'ipertrofi /apil
'ipetropi papil merupakan reaksi non spesifik, terjadi karena konjungtiva terikat pada tarsus atau limbus di
ba,ahnya oleh serabut0serabut halus. Ketika berkas pembuluh yang membentuk substansi papila sampai di
membran basal epitel, pembuluh ini ber2abang02abang di atas papila mirip jeruji payung.
#
". /embentukan 8olikel
8olikel adalah bangunan akibat hipertrofi lomfoid lokal di dalam lapisan adenoid konjungtiva dan biasanya
mengandung sentrum germinotivum. Kebanyakan terjadi pada viral 2onjungtivitis, 2hlamidial 2onjungtivitis,
serta to@i2 2onjungtivitis karena topi2al medi2ation. /ada pemeriksaan, vasa fe2il bisa terlihat membatasi foliker
dan melingkarinya.
". /seudomembran dan -embran
/seudomembran adalah koagulum yang melapisi permukaan epitel konjungtiva yang bila lepas, epitelnya akan
tetap utuh, sedangkan membran adalah koagulum yang meluas mengenai epitel sehingga kalau dilepas akan
berdarah.
". %denopati /reaurikuler
Beberapa jenis konjungtivitis akan disertai adenopoti preaurikular. 9engan demikian setiap ada radang
konjungtiva harus diperiksa adalah pembebasan dan rasa sakit tekan kelenjar limfe preaurikuler.
/emeriksaan mata a,al termasuk pengukuran ketajaman visus, pemeriksaan eksternal dan slit0lamp
biomikroskopi./emeriksaan eksternal harus men2akup elemen berikut ini:
<
7imfadenopati regional, terutama sekali preaurikuler
Kulit: tanda0tanda rosa2ea, eksema, seborrhea
Kelainan kelopak mata dan adneksa: pembengkakan, perubahan ,arna, malposisi, kelemahan, ulserasi,
nodul, ekimosis, keganasan
Konjungtiva: bentuk injeksi, perdarahan subkonjungtiva, kemosis, perubahan sikatrikal, simblepharon,
massa, sekret
.lit0lamp biomikroskopi harus men2akup pemeriksaan yang hati0hati terhadap:
<
-argo palpebra: inflamasi, ulserasi, sekret, nodul atau vesikel, nodul atau vesikel, sisa kulit ber,arna
darah, keratinisasi
Bulu mata: kerontokan bulu mata, kerak kulit, ketombe, telur kutu dan kutu
/un2tum la2rimal dan 2anali2uli: penonjolan, sekret
Konjungtiva tarsal dan forniks
". %danya papila, folikel dan ukurannya
$. /erubahan sikatrikal, termasuk penonjolan ke dalam dan simblepharon
(. -embran dan psudomembran
#. :lserasi
<. /erdarahan
A. Benda asing
B. -assa
=. Kelemahan palpebra
Konjungtiva bulbar1limbus: folikel, edema, nodul, kemosis, kelemahan, papila, ulserasi, luka, flikten,
perdarahan, benda asing, keratinisasi
Kornea
". 9efek epitelial
$. Keratopati pun2tata dan keratitis dendritik
(. 8ilamen
#. :lserasi
<. Infiltrasi, termasuk infiltrat subepitelial dan flikten
A. 5askularisasi
B. Keratik presipitat
Bilik mata depan: rekasi inflamasi, sinekia, defek transiluminasi
;orak pe,arnaan: konjungtiva dan kornea
Penatalaksanaan Konjungtivitis Alergi
:mumnya kebanyakan konjungtivitis alergi a,alnya diperlakukan seperti ringan sampai ada kegagalan
terapi dan menyebabkan kenaikan menjadi tingkat sedang. /enyakit ringan sampai sedang biasanya mempunyai
konjungtiva yang bengkak dengan reaksi konjungtiva papiler yang ringan dengan sedikit sekret mukoid. Kasus
yang lebih berat mempunyai giant papila pada konjungtiva palpebranya, folikel limbal, dan perisai steril! ulkus
kornea.
(
". %lergi ringan
Konjungtivitis alergi ringan identik dengan rasa gatal, berair, mata merah yang timbul musiman dan berespon
terhadap tindakan suportif, termasuk air mata artifisial dan kompres dingin. %ir mata artifisial membantu
melarutkan beragam alergen dan mediator peradangan yang mungkin ada pada permukaan okuler.
". %lergi sedang
Konjungtivitis alergi sedang identik dengan rasa gatal, berair dan mata merah yang timbul musiman dan
berespon terhadap antihistamin topikal dan1atau mast 2ell stabiliCer. /enggunaan antihistamin oral jangka
pendek mungkin juga dibutuhkan.
-ast 2ell stabiliCer men2egah degranulasi sel mast? 2ontoh yang paling sering dipakai termasuk sodium
kromolin dan Iodo@amide. %ntihistamin topikal mempunyai masa kerja 2epat yang meredakan rasa gatal dan
kemerahan dan mempunyai sedikit efek samping? tersedia dalam bentuk kombinasi dengan mast 2ell stabiliCer.
%ntihistamin oral, yang mempunyai masa kerja lebih lama, dapat digunakan bersama, atau lebih baik dari,
antihistamin topikal. 5asokonstriktor tersedia dalam kombinasi dengan topikal antihistamin, yang menyediakan
tambahan pelega jangka pendek terhadap injeksi pembuluh darah, tapi dapat menyebabkan rebound injeksi dan
inflamasi konjungtiva. )opikal N.%I9 juga digunakan pada konjungtivitis sedang0berat jika diperlukan
tambahan efek anti0peradangan.
". %lergi berat
/enyakit alergi berat berkenaan dengan kemun2ulan gejala menahun dan dihubungkan dengan peradangan yang
lebih hebat dari penyakit sedang. Konjungtivitis vernal adalah bentuk konjungtivitis alergi yang agresif yang
tampak sebagai shield 2oneal ul2er. >ujukan spesialis harus dipertimbangkan pada kasus berat atau penyakit
alergi yang resisten, dimana memerlukan tambahan terapi dengan kortikosteroid topikal, yang dapat digunakan
bersama dengan antihistamin topikal atau oral dan mast 2ell stabiliCer. )opikal N.%I9 dapat ditambahkan jika
memerlukan efek anti0inflamasi yang lebih lanjut. Kortikosteroid punya beberapa resiko jangka panjang
terhadap mata termasuk penyembuhan luka yang terlambat, infeksi sekunder, peningkatan tekanan intraokuler,
dan pembentukan katarak. Kortikosteroid yang lebih baru seperti loteprednol mempunyai efek samping lebih
sedikit dari prednisolon. .iklosporin topikal dapat melegakan dengan efek tambahan steroid dan dapat
dipertimbangkan sebagai lini kedua dari kortikosteroid. 9apat terutama sekali berguna sebagai terapi lini kedua
pada kasus atopi berat atau konjungtivitis vernal.
2.+ Ko#,likasi Konjungtivitis
/enyakit radang mata yang tidak segera ditangani1diobati bisa menyebabkan kerusakan pada mata1gangguan
pada mata dan menimbulkan komplikasi. Beberapa komplikasi dari konjungtivitis yang tidak tertangani
diantaranya:
". glaukoma
$. katarak
(. ablasi retina
#. komplikasi pada konjungtivitis kataral teronik merupakan segala penyulit dari blefaritis
seperti ekstropin, trikiasis
<. komplikasi pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea
A. komplikasi pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea adalah bila sembuh
akan meninggalkan jaringan perut yang tebal di kornea yang dapat mengganggu penglihatan, lama0
kelamaan orang bisa menjadi buta
B. komplikasi konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikratik dapat mengganggu
penglihatan
(.1- Prognosa Konjungtivitis
-ata dapat terkena berbagai kondisi. beberapa diantaranya bersifat primer sedang yang lain bersifat sekunder
akibat kelainan pada sistem organ tubuh lain, kebanyakan kondisi tersebut dapat di2egah bila terdeteksi a,al
dan dapat dikontrol sehingga penglihatan dapat dipertahankan.
Bila segera diatasi, konjungtivitis ini tidak akan membahayakan. Namun jika bila penyakit radang mata tidak
segera ditangani1diobati bisa menyebabkan kerusakan pada mata1gangguan dan menimbulkan komplikasi seperti
3laukoma, katarak maupun ablasi retina.
DA.TA/ P0TAKA
". Ilyas 9.-, .idarta,. /enuntun Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. "DD=
2. http:11,,,.s2ribd.2om1do21$D=DA<BE19efinisi0&tiologi0Klasifikasi09an0/atofisiologi0
Konjungtivitis
(. https:11online.epo2rates.2om1u1$D""A=1%2ute42onjun2tivitis1.ummary1'ighlights
#. 5aughan, 9aniel 3. dkk. Fftalmologi :mum. +idya -edika. Jakarta. $EEE
<. %meri2an %2ademy of Fphthalmology. /referred pra2ti2e pattern: 2onjun2tivitis, $nd ed. .an
8ran2is2o, ;%: %meri2an %2ademy of Fphthalmology? $EE(
A. Buku saku dasar patologis penyakit, robbins G 2otran, edisi B, &3;: Jakarta, $EE=.
7. http:11,,,.#shared.2om1do2ument1#iB(gm(a1Konjungtivitis.htm
=. .irajuddin, Junaedi. Bagian -ata 8K:'. Konjungtivitis.
D. http:11media.mansmed.2om1details.phpHimageIidJ#"

Anda mungkin juga menyukai