Anda di halaman 1dari 36

LBM 2 KGD Sesak Nafas dan Pusing

step 1
1. ketorolac o!at anti in"a#asi nonsteroid $ang digunakan dala# %angka
&aktu pan%ang'()ari* $ang !rfungsi se!agai analgetik post operasi
ringan+!erat. efekti,tasn$a se!anding dengan #or,n efsa# le!i)
ringan.
2. &)ee-ing #engi aau suara $ang keluar saat ekspirasi ter%adi %ika
saluran pernafasann$ se#pit terdengar !aik saat insiprasi #aupun
ekspirasi. suara $ng di)asilkan dari .i!rasi dinding pernafasan dan
%aringan sekitarn$a.
/. inotropik o!at $ang !erperan dala# kontraksi'positif dan negatif* otot
%antung
0. angiode#areaksi .ascular pada deri#is !ag$an dala# aau %aringan
su!kutan $ang dise!a!kan ole) dilatasi dan peningkatan per#ea!ilitas
kapiler.
(. retraksi su!costatarikan pada dinding dada terli)a lekukan2 dada saa
kontraksi $ang #enandakan susa)n$a saat !ernafas.
1. 23Gga#!aran poensial lisrik $ng di)asllkan akt.tas listrik otot
%antung.
step 2
1. #engapa pasien sesak nafas )e!at dan pusing setela)
#endapat in%eksi ketorolac4
2. interpretasi dari P54
/. Mengapa pera&at #en$arnkan tungkai diele.asikan4
0. #engapa pada kelopak #ata terdapat angiode#a dan urtikaria4
(. #engapa perlu i%n%eksi adrenalin i#. dan oksigenasi dal loading
cairan infuse4
1. %elaskan dera%at sesak nafas 6
7. #engapa dokter #e#asang 23G dan pulse o8$#etri dan
ga#!aran apa $ng #ungkin didapat4
9. indikasi dan kontraindikasi pe#!erian kortikosteroid dan
anti)ista#in4
:. kenapa pasien di!erikat o!a; inotropik dan .asopressor4indikasi
kontra indikasi%enisn$a4
1<. de,nisi #aca# pato,siologitanda2penatalaksanaan
S=>K4
11. DD dan penatalaksanaan4
12. tanda2 keadaan #e#!uruk pada scenario4
step /
1. #engapa pasien sesak nafas )e!at dan pusing setela)
#endapat in%eksi ketorolac4
Ketorolac tromethamine
Indikasi
Ketorolac adala) o!at anti in"a#asi nonsteroid 'NS?@D*. @ndikasi penggunaan
ketorolac adala) untuk in"a#asi akut dala# %angka &aktu penggunaan
#aksi#al sela#a ( )ari. Ketorolac selain digunakan se!agai anti in"a#asi
%uga #e#iliki efek anelgesik $ang !isa digunakan se!agai pengganti #or,n
pada keadaan pasca operasi ringan dan sedang.
Farmakodinamik
2fekn$a #eng)a#!at !iosintesis prostaglandin. Ker%an$a #eng)a#!at
en-i# siklooksogenase 'prostaglandin sintetase*. Selain #eng)a#!at
sintese prostaglandin %uga #eng)a#!at tro#!oksan ?2. ketorolac
tro#et)a#ine #e#!erikan efek anti in"a#asi dengan #eng)a#!at
pelekatan granulosit pada pe#!ulu) dara) $ang rusak #ensta!ilkan
#e#!rane lisoso# dan #eng)a#!at #igrasi leukosit poli#orfonuklear dan
#akrofag ke te#pat peradangan.
Farmakokinetik
Ketorolac tro#et)a#ine ::A diikat ole) protein. Se!agian !esar ketorolac
tro#et)a#ine di#eta!olis#e di )ati. Meta!olis#en$a adala) )idroksilate
dan $ang tidak di#eta!olis#e 'unc)anged drug* diekresikan #elalui urin.
Dosis
Ketorolac tro#et)a#ine tersedia dala# !entuk ta!let dan in%eksi. Pe#!erian
in%eksi le!i) dian%urkan. Pe#!erian Ketorolac tro#et)a#ine )an$a di!erikan
apa!ila ada indikasi se!agai kelan%utan dari terapi Ketorolac tro#et)a#ine
dengan in%eksi. ;erapi Ketorolac tro#et)a#ine !aik secara in%eksi ketorolac
ataupun ta!let )an$a di!erikan sela#a ( )ari untuk #encega) ulcerasi
peptic dan n$eri a!do#en. 2fek analgesic Ketorolac tro#et)a#ine sela#a 0+
1 %a# setela) in%eksi.
Bntuk in%eksi intra#uscular C
+ pasien dengan u#ur D1( ta)un di!erikan dosis 1< #g Ketorolac
tro#et)a#ineEdosis.
+ Pasien dengan u#ur F1( ta)un dan #e#pun$ai ri&a$at gagal gin%al atau
!erat !adann$a kurang dari (< kg di!erikan dosis /< #gEdosis.
Bntuk in%eksi intra.ena C
+ pasien dengan u#ur D1( ta)un di!erikan dosis /< #g Ketorolac
tro#et)a#ineEdosis.
+ Pasien dengan u#ur F1( ta)un dan #e#pun$ai ri&a$at gagal gin%al atau
!erat !adann$a kurang dari (< kg di!erikan dosis 1( #gEdosis.
Pe#!erian ketorolac tro#et)a#ine !aik secara in%eksi #aupun oral
#aksi#al C
+ pasien dengan u#ur D1( ta)un di!erikan dosis 12< #gE)ari. Bila di!erikan
dengan in%eksi intra.ena #aka di!erikan setiap 1 %a# sekali.
+ Pasien dengan u#ur F1( ta)un #aksi#al 1< #gE)ari.
Efek Samping
Selain #e#pun$ai efek $ang #enguntungkan Ketorolac tro#et)a#ine %uga
#e#pun$ai efek sa#ping diantaran$a C
a. 2fek pada gastrointestinal
Ketorolac tro#et)a#ine dapat #en$e!a!kan ulcerasi peptic perdara)an
dan perlu!angan la#!ung. Se)ingga Ketorolac tro#et)a#ine dilarang untuk
pasien $ang sedang atau #e#pun$ai ri&a$at perdara)an la#!ung dan
ulcerasi peptic.
!. 2fek pada gin%al
Ketorolac tro#et)a#ine #en$e!a!kan gangguan atau kegagalan depresi
.olu#e pada gin%al se)ingga dilarang di!erikan pada pasien dengan ri&a$at
gagal gin%al.
c. Gesiko perdara)an
Ketorolac tro#et)a#ine #eng)a#!at fungsi tro#!osit se)ingga ter%adi
gangguan )e#ostasis $ang #engaki!atkan risiko perdara)an dan gangguan
)e#ostasis.
d. Geaksi )ipersensiti.itas
Dala# pe#!erian Ketorolac tro#et)a#ine !ias ter%adi reaksi
)$persensiti.itas dari )an$a sekedar spas#e !ronkus )ingga s)ock
ana,laktik se)igga dala# pe#!erian Ketorolac tro#et)a#ine )arus
di!erikan dosis a&al $ang renda).
Kontra Indikasi
ketorolac tro#et)a#ine dikontra indikasikan untuk pasien dengan ri&a$at
gagal gin%al ri&a$at atau sedang #enderita ulcerasi peptic angka tro#!osit
$ang renda). Bntuk #eng)indari ter%adin$a perdara)an la#!ung #aka
pe#!erian ketorolac tro#et)a#ine )an$a sela#a ( )ari sa%a.
)ttpCEEkulia)+fk.!logspot.co#E2<12E<2Eketorolac.)t#l
a* Proses i#unologik
Hipersensiti,tas tipe @
+ 5ase sensitisasi C

#elekat
+ 5ase alergi C
Meni#!ulkan reaksi

#elekat
Sel mast /
basofl
Sel mast /
basofl
?lergen I @g
2
Sel mast /
basofl
Sel mast /
basofl
Granula
'sitoplas#a*
Granula
'sitoplas#a*
?lergen I @g
2
Proses Degranulasi
Proses Degranulasi
?lergen
'#asuk*
#ediator ki#ia&i
1. Spas#e !ronkus
2. Peningkatan per#ea!ilitas PD
pen$e#pitan saluran nafas S2S?K N?5?S
/. Sekresi #ukus !erle!i)
Hipersensiti,tas tipe @@
;i#!ul reaksi setela) 0+1 %a# sesuda) terpapar alergen
?lergen #asuk
aktifkan
Geaksi an,latoksin sel #as
degranulasi #ediator
tipe @
1. fase sensitisasi pe#!entukan @g2 'sesuda) alergenE?g
#asuk tu!u) perta#a kali* @g2 #elekat pada per#ukaan sel
#astE!aso,l pada lu#en !ronkus su!#ukosa 'ter%adi pd
indi.idu dengan genetik atopik*
2. fase alergi pd pe#aparan ulang !erikutn$a dengan
alergenE?g $ang sa#a sesuda) #ele&ati fase laten ter%adi
pengikatan alergen ole) @g2 $ang #elekat pada per#ukaan sel
#astE!aso,l tadi ti#!ul reaksi )ipersensiti,tas tipe @
ikatan alergen denan ig2 pada per#ukaan sel
#astE!aso,l proses pe#!entukan granul2 dala#
sitoplas#a proses degranulasi dikeluarkan #ediator
ki#ia&iC )ista#in serotinin !radikinin.efekn$a spas#e
!ronkus peningkatan per#ea!ilitas PD sekresi #ukus
Hista#inSerotoninSGS
?
235?BradikininN35?d
s!
?SM?
BG>NK@?L
S$ste#
ko#ple#en '3/a
J 3(a*
?lergen I @g G E
@g M
!erle!i)an pen$e#pitan saluran napas g8 as#a
!ronkial
;ipe @@
+ ti#!uln$a 0+1 %a# sesuda) terpapar alergen
+ sesuda) alergen #asuk tu!u) dan diikat ole) @gG atau @gM
aktikan siste# ko#ple#en 3/a dan 3(a sifat
ana,latoksin sel #astEsel !aso,l #engala#i degranulasi dan
#engeluarkan .asoaktif a#in '#ediator ki#ia*
2. Mengapa pera&at #en$arnkan tungkai diele.asikan4
/. interpretasi dari P54
kesdaran Kurangn$a >2 perfusi ke otak !erkurang
kesadaran #enurun
;akikardi C nadi F 1<< 8E#enit.
Pen$e!a! u#u# C
1* Siste# saraf otono# J endokrin
+ Stress '5ig)t or "ig)t*
+ Sti#ulant 'caKeine*
+ Pen$akit endokrin 'pneucro#oc$to#a*
2* Hae#odina#ik
+ De)idrasi
+ Perdara)an
+ Hipotensi ortostatik
+ Postural ortostatic tac)$cardia s$ndro#e
'P>;S*
/* 3ardiac ?rit#ia
+ Supra.entrikular takikardi
+ Lentrikular takikardiai
http://ismirayanti.blogspot.com/2!/!/sesak"
napas.html
GG#eningkat se!agai ko#pensasi sesakn$a
td #enurun karena .asodilatasi se!agai respon tu!u)
ter)adap alergen
N#eningkat se!agai ko#pensasi tu!u) kontraksi otot
%antung $ang #eningkat
2kspirasi #e#an%angkarena spas#e se)ingga
ekspirasin$a susa).
#uka ke!iruan sianosis se!agai tanda adan$a
ganggungan perfusi oksigen pada perifer
0. #engapa pada kelopak #ata terdapat angiode#a dan urtikaria4
De,nisi
Hives $ang dise!ut %uga urticaria #erupakan suatu gangguan pada kulit
$ang ditandai dengan adan$a pe#!engkakan $ang agak #eninggi 'wheals*
pucat dikelilingi ole) area ke#era)an dengan !atas $ang tegas.
?ngioede#a #erupakan pe#!engkakan $ang ter%adi pada %aringan $ang
le!i) luas di !a&a) kulit kadangkala #engenai &a%a) dan tenggorokan.
Pen$e!a!
Hi.es dan angioede#a !isa ter%adi !ersa#aan dan !isa #en%adi !erat.
Pe#icu $ang paling sering adala) o!at+o!atan sengatan atau gigitan
serangga suntikan alergi 'i#unoterapi alergen* dan #akanan tertentu+
teruta#a telur kerang kacang+kacangan dan !ua)+!ua)an. ?da #akanan
tertentu $ang dala# %u#la) sedikit sa%a %ika di#akan !isa ti!a+ti!a
#eni#!ulkan )i.es atau angioede#a. ;etapi ada %uga #akanan lain 'seperti
stro!eri* $ang dapat #eni#!ulkan reaksi ini )an$a setela) di#akan dala#
%u#la) !esar. Hi.es kadangkala diikuti ole) adan$a infeksi .irus seperti
)epatitis #ononucleosis dan ca#pak %er#an.
Hi.es atau angioede#a !isa #en%adi kronis !erulang le!i) dari se#inggu
atau se!ulan. Pada ke!an$akan kasus tidak ada pen$e!a! k)usus $ang
teridenti,kasi ke#ungkinan karena adan$a asupan !a)an+!a)an tertentu
$ang tidak disadari #isaln$a pe&arna #akanan atau !a)an penga&et.
Penggunaan o!at+o!at tertentu seperti aspirin atau o!at+o!at anti+
peradangan non+steroid lain 'NS?@D* !isa %uga #en$e!a!kan )i.es atau
angioede#a kronis. ?ngioede#a kronis $ang ter%adi tanpa )i.es
ke#ungkinan suatu angioede#a #enurun.
Ge%ala
Hi.es !iasan$a dia&ali dengan ti#!uln$a rasa gatal pada kulit ke#udian
ter!entuk pe#!engkakan $ang !iasan$a kecil 'kurang dari M inci*.
Pe#!engkakan $ang le!i) !esar 'sa#pai 0 inci #elintang* !isa ta#pak
seperti cincin ke#era)an dengan &arna pucat di tenga). Biasan$a )i.es
)ilang dan ti#!ul. Suatu !ercak !isa #enetap untuk !e!erapa %a#
ke#udian )ilang dan ke#udian !ercak lainn$a !isa #uncul di #ana sa%a.
Setela) )i.es )ilang kulit !iasan$a ta#pak !enar+!enar nor#al.
?ngioede#a !isa #e#pengaru)i se!agian atau seluru) tangan kaki
kelopak #ata !i!ir atau kela#in. Kadangkala pe#!engkakan #engenai
selaput lapisan #ulut tenggorokan dan saluran pernafasan se)ingga
#eni#!ulkan kesulitan untuk !ernafas.
Pengo!atan
Biasan$a %ika )i.es #uncul secara ti!a+ti!a )i.es akan cepat #ereda
dengan sendirin$a tanpa pengo!atan !a)kan kadangkala dala# )itungan
#enit. Nika pen$e!a!n$a %elas #aka penderita se!isa #ungkin )arus
#eng)indari pen$e!a! ter%adin$a )i.es dan angioede#a. ;etapi %ika
pen$e!a!n$a tidak %elas orang terse!ut )arus #eng)entikan penggunaan
se#ua o!at+o!atan $ang tidak penting sa#pai )i.es terse!ut reda.
Bntuk )i.es dan angioede#a ringan pe#!erian anti)ista#in dapat
#eringankan rasa gatal dan #engurangi pe#!engkakan. Kortikosteroid
di!erikan untuk reaksi $ang !erat ketika se#ua pengo!atan lainn$a tidak
efektif. Kortikosteroid di!erikan sesingkat #ungkin karena pe#!erian
kortikosteroid %angka pan%ang dapat #en$e!a!kan ter%adin$a !er!agai efek
sa#ping.
Pada se!agian penderita )i.es kronis )i.es terse!ut dapat )ilang tanpa
pengo!atan dala# &aktu sa#pai 2 ta)un. Bntuk !e!erapa orang de&asa
pe#!erian antidepresan do8epin $ang %uga se!ua) anti)ista#in kuat dapat
#e#!antu #eringankan )i.es kronis.
Nika angioede#a !erat #engaki!atkan kesulitan #enelan atau !ernafas atau
pingsan #aka perlu dilakukan tindakan penanganan darurat. Penderita perlu
segera di!a&a ke unit ga&at darurat ru#a) sakit agar dapat diperiksa dan
dio!ati. Pe#!erian epinep)rine suntik dan anti)ista#in diperlukan segera
setela) reaksi !erat ter%adi.
)ttpCEE#.#edicastore.co#Einde8.p)p4
#odOpengo!atanJidO/29:
(. #engapa perlu i%n%eksi adrenalin i#. dan oksigenasi dan loading
cairan infuse4
Knp adrenalin #
?drenalin '2pinefrin* #e#pun$ai efek #eningkatkan tekanan dara) #elalui
akti.asi adrenoseptor +
1
%antung $ang ter%adi setela) pelepasan atau
pe#!erian adrenalin '2pinefrin* !er)u!ungan dengan ker%a kronotropik
positif dan inotropik positif atas %antung. Dengan de#ikian adrenalin
'2pinefrin* %uga #e#pun$ai efek kronotropik positif '#eningkatkan
kecepatan den$ut %antung* dan inotropik positif '#e#perkuat kontraksi
#$okardiu#* se)ingga cardiac out put 'cura) %antung* #eningkat. ?drenalin
'2pinefrin* %uga !erefek pada ti#!uln$a .asokontriksi karena sti#ulasi
adrenoseptor+ pada otot polos dinding pe#!ulu) dara) perifer. Kedua )al
terse!ut !eraki!at tekanan dara) #eningkat. 2fek adrenalin '2pinefrin*
teruta#a pada arteriola kecil dan s,ngter prekapiler se)ingga ta)anan
perifer #eningkat.
Pada dosis kecil adrenalin '2pinefrin* %uga #engakti.asi adrenoseptor +
2
pada otot polos dinding pe#!ulu) dara) dala# !undel otot lurik dan
pe#!ulu) koroner !eraki!at .asodilatasi pe#!ulu) dara) terse!ut
aki!atn$a ta)anan perifer total se!enarn$a !isa turun )al ini #en%elaskan
penurunan dala# tekanan diastolik $ang kadang+kadang terli)at pada
pen$untikan adrenalin '2pinefrin*.
Dala# dosis !esar ter%adi do#inasi akti.asi adrenoseptor + se)ingga
ta)anan perifer #eningkat akti.asi adrenoseptor +
1
se)ingga cura)
%antung %uga naik. Kedua )al terse!ut #eningkatkan tekanan dara). Nika
se!elu# di!eri adrenalin suda) le!i) da)ulu di!eri o!at pen$ekat
adrenoseptor + #aka adrenalin %ustru #enurunkan tekanan dara).
Pada saluran nafas adrenalin '2pinefrin* #e#pun$ai efek !ronkodilatasi
#elalui sti#ulasi adrenoseptor +
2
pada otot polos !ronk)us. 2fek terse!ut
ta#pak %elas %ika se!elu#n$a suda) ada !ronkokonstriksi '#isaln$a pada
serangan as#a !ronkial*. ?drenalin '2pinefrin* $ang #e#pun$ai efek
.asokonstriksi se)ingga dapat #engurangi kongesti #ukosa dan dapat
#e#perkuat efek pele!aran saluran nafas.
?drenalin '2pinefrin* #erupakan sen$a&a endogen $ang a#at penting
dala# pengaturan #eta!olis#e teruta#a #eta!olis#e kar!o)idrat.
?drenalin #eningkatkan glikogenolisis di )epar dan otot rangka
#eng)a#!at sekresi insulin #elalui akti.asi adrenoseptor + 'le!i) do#inan
di!anding peningkatan sekresi insulin #elalui akti.asi adrenoseptor +
2
*.
?drenalin '2pinefrin* %uga #e#acu pe#eca)an le#ak 'lipolisis* #elalui
akti.asi adrenoseptor +
1
dan #eningkatkan akti.itas lipase.
?dapun efek sa#ping dari adrenalin '2pinefrin* adala) Disrit#ia .entrikel
angina pektoris n$eri kepala tre#or pengeluaran urine !erkurang
ketakutan serta ansietas.
)ttpCEE#edlinu8.!logspot.co#E2<11E1<Eefek+efek+adrenalin+
epinefrin.)t#l
1. %elaskan dera%at sesak nafas6
Klasifikasi berdasarkan Derajat
Tingkat Derajat Kriteria
0 Normal Tidak ada kesulitan bernafasn kecuali dengan
aktifitas berat
1 Ringan Terdapat kesulitan bernafas, nafas pendek-pendek
ketika terburu-buru atau ketika berjalan menuju
puncak landai
2 Sedang erjalan lebi! lambat daripada keban"akan orang
berusia sama karena sulit bernafas atau !arus
ber!enti berjalan untuk bernafas
# erat er!enti berjalan setela! $0 meter %100 "ard& untuk
bernafas atau setela! berjalan beberapa menit
' Sangat berat Terlalu sulit untuk bernafas bila meninggalkan
ruma! atau sulit bernafas ketika memakai
baju(membuka baju
$%rinsip &a'at %ar() dr. *. +abrani) E&,-
7. #engapa dokter #e#asang 23G dan pulse o8$#etri dan
ga#!aran apa $ng #ungkin didapat4
9. indikasi dan kontraindikasi pe#!erian kortikosteroid dan
anti)ista#in4
:. kenapa pasien di!erikat o!a; inotropik dan .asopressor4indikasi
kontra indikasi%enisn$a4
Inotropik adala) agen o!at $ang !erperan dala# kontraksi otot %antung
'#iokardiu#*. @notropik di!agi dala# dua agen $aitu C
1. .gen inotropik positif C agen $ang #eningkatkan kontraktilitas #iokard
dan digunakan untuk #endukung fungsi %antung dala# kondisi seperti gagal
%antung s$ok kardiogenik s$ok septic kardio#iopati.
,ontoh agen inotropik positif melip(ti C Ber!erine >#eca#ti.
Dopa#in 2pinefrin 'adrenalin* isoprenalin 'isoproterenol* Digo8in Digitalis
?#rinon ;eo,lin
2. .gen inotropik negati/e C agen #enurunkan kontraktilitas #iokard dan
digunakan untuk #engurangi !e!an ker%a %antung.
,ontoh agen inotropik negati/e melip(ti C 3ar.edilol Bisoprolol
#etoprolol Diltia-e# Lerapa#il 3le.idipine Puinidin.
Kronotropik adala) agen o!at $ang !erperan dala# den$ut %antung.
Kronotropik di!agi dala# dua agen $aitu C
1. .gen kronotropik positif C agen $ang #eningkatkan den$ut %antung
dengan #e#pengaru)i saraf #engendalikan )ati atau dengan #engu!a)
ira#a $ang di)asilakan ole) node sinoatrial
,ontoh agen kronotropik positif melip(ti C se!agian ?drenergic agonic
?ntropin Dopa#in 2pinefrin @soproterenol.
2. .gen kronotropik negati/e C agen $ang #enurunkan den$ut %antung
dengan cara #e#pengaru)i saraf #engendalikan )ati atau dengan cara)
#engu!a) ira#a $ang di)asilakn ole) node sinoatrial.
,ontoh agen kronotropik negati/e melip(ti C Metoprolol. ?setilkolin
Digo8in Diltia-e# dan Lerapa#il.
)ttpCEEp)ar#acist+!o!one.!logspot.co#E2<12E<7Eo!at+initropik+
dan+kronotropik.)t#l
1<. tanda2 keadaan #e#!uruk pada scenario4
ter%adin$a s$ok
11. de,nisi #aca# pato,siologitanda2penatalaksanaan
S=>K4
Defnisi
S$ok adala) suatu keadaanEs$ndro# gangguan ferfusi ke %aringan $ang
#en$eluru) se)ingga tidak terpenu)in$a ke!utu)an #eta!olis#e %aringan.
5aktor $ang penting dala# s$ok adala) Hipoferfusi dan Hipoksia %aringan.
0acam"macam syok :
1.S$ok Hipo.ole#ik C =aitu s$ok aki!at .olu#e intra .askuler $ang kurang.
;er%adi penurunan cardiac output. 3onto) C s$ok aki!at perdara)an s$ok
aki!at #unta) !erak
2.S$ok Kardiogenik C=aitu s$ok aki!at gangguan kontraksi otot %antung.
3onto) C s$ok aki!at infark #iokard akut s$ok aki!at kardio#iopati
/.S$ok Distri!uti.e C =aitu s$ok aki!at gangguan pen$e!aran cairan
intra.askuler.
3onto) C s$ok pada sepsis s$ok ana,laktik s$ok pada trau#a #edulla
spinalis
0.S$ok >!struktif C =aitu s$ok aki!at terganggun$a aliran dara) !alikEke#!ali
ke %antung aki!at o!sttruksi. 3onto) C s$ok pada ta#ponade %antung s$ok
pada perikarditis s$ok pada e#!oli paru $ang #assi.e Pneu#ot)ora8
&ambaran *emodinamika dari syok :
Nenis S$ok 3ura) NantungE
3ardiac >ut put
;a)anan Pe#!.
Dara) siste#ik
Hipo.ole#ik Q R
Kardigenik Q R
Distri!utif R atau nor#al
atau Q
Q
>!struktif
S ;a#ponade
S 2#!oli paru
Q
Q
R
R
%engelolaan
;u%uan Etarget pengelolaan adala) #eningkatkan cura) %antung Ecardiac out
put dengan )arapan pen$ediaan dan pelepasan oksigen ke %aringan
tercukupi.>le) karena itu secara idealElegal artis pengo!atan ditu%ukan
ter)adap pen$e!a! dasar ter%adin$a s$ok.Na#un pada kasus tertentu
#engeta)ui pen$e!a! ter%adin$a s$ok tida) #uda) s)g pengo!atan secara
kasual sulit dilaksanakan. Secara u#u# o!at+o!atan $ang sering dipakai
dala# #engelola s$ok adala) cairano!at+o!at inotropik serta o!at+o!at
.asoaktif.
,airan
;u%uan pe#!erian cairan pada sss$okiala) #encukupi .olu#e intra.askuler
agar %u#la) dara) $ang ke#!ali ke %antiungcukupse)ingga cura) %antung
'3> * cukup.
0acam"macam cairan
Berdasar partikel dala# cairan #aka ada dua #aca# cairan$aituC
1.Kristaloid
=aitu cairan $ang #e#pun$ai partikel kecil $aitu ion NaI $ang #enentukan
os#olaritas cairan. a.lC Na3L GL Ginger Solusion
. Berdasar osmolaritasnya ada 3 macam ialah:
H@P>;>N@S C os#olaritasn$a D29( #>s#olEL
@S>;>N@S C os#olaritasn$a O29( #>s#olEL
H@P2G;>N@S C os#olaritasn$a F29( #>s#olEL
2.Koloid
3airan $ang #e#pun$ai partikel !esar #isaln$aC De8tran H2S
?l!u#indi#ana agak sulit #ene#!us #e#!rane se#iper#ia!elEdinding
pe#!ulu) dara).
1bat"obat Inotropik
?dala) o!at $ang !erpengaru) ter)adap kontraksi otot %antung.
1. #e#perkuat kontrksi 'inotropik positif *
2. #e#perle#a) kontraksi ' inotropik negati.e *
conto)C Dopa#inDo!uta#in?drenalin dll.
1bat 2asoaktif
Golongan $ang !eker%a di s$ste# pe#!ulu) dara) ' arteri atau .ena *dan
!isa #en$e!a!kan kontriksi ' .asokontriksi * atau dilatasi '.asodilatasi *.
3onto) penilep)rine Nor+adrenaline dll.
+arget %engelolaan syok
?dala) #encukupi cura) %antung agar ferfusi %aringan cukup se)ingga
#encukupi ke!utu)an #eta!olis#e %aringan.Disa#ping ferfusi %aringan $ang
cukup kandungan oksigen dala# dara)pun )arus cukup.
Pedo#an ke!er)asilan pengelolaan ts! .iala) !erfungsin$a se!agian !esar
organ tu!u) secara opti#al a l C
Kesadaran $ang #e#!aik.
?kral $ang )angat
Gespirasi $ang #encukupi.
5ungsi saluran cerna $ang #e#!aik.
Produksi urine $ang cukup ds!.
Kesimp(lan
S$ok adala) keadaan gangguan ferfusi ke %aringan se)ingga tidak
tercukupin$a
ke!utu)an #eta!olis#e %aringan.
;arget pengelolaan s$ok adala) #encukupi pen$ediaan oksigen ke
%aringan.
Bntuk #encapai target ts! penglolaan ditu%ukan #encaripen$e!a! dan
#engatasin$a.
Pada kasus $ang #eragukan ta)ap a&al pengelolaan adala)
pe#!erian cairan Eloading dilan%utkan dengan pe#!erian o!at
inotropik dan !ila perlu dengan o!at.asoaktif.
Setiap pengelola s$ok kandungan oksigen dala# dara) )arus
di#aksi#alkan $aitu dengan #e#!erikan terapi oksigen dan !ila perlu
#e#!antu pernapasan.
http://healthyenth(siast.com/gangg(an"sirk(lasi"
syok.html
12. DD dan penatalaksanaan4
a. as#a Bronkial
Definisi
)angguan inflamasi kronik saluran nafas "ang melibatkan ban"ak sel dan
elemenn"a* +nflamasi kronik men"ebabkan peningkatan !iperesponsif jalan napas
"ang menimbulkan gejala episodic berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini !ari* ,pisodic tersebut
ber!ubungan engan obstruksi jalan napas "ang luas, ber-ariasi dan seringkali
bersifat re-ersible dengan atau tanpa pengobatan*
%+lmu .en"akit .aru, .rof* Dr* .asi"an Rac!matulla!, Sp* .D, /K 0ND+.&
,tiologi
,tiologi 1sma bronkial belum diketa!ui dengan jelas
o Tiap serangan biasan"a dida!ului dengan factor pencetus
o Terdapat ban"ak factor pencetus, biasan"a bekerja sendiri2, atau
mengalami kombinasi
o /aktor2 penetusn"a antara lain 2
/aktor infeksi %+S.1 atas(ba3a!&, ole! -irus, kuman, dll,
misaln"a 2 common cold, sinusitis, bronc!itis, pneumonia*
1lergen
+n!alant serbuk sari, debu ruma!, bulu binatang, spora
jamur, tungau, dll*
+ngestant susu, telur, coklat, ikan laut, dll*
Kontaktan arloji %logam&, bedak, parfum, obat oles, dll*
+ritan cat, bensin, asap rokok, asap obat n"amuk, ba!an kimia
dari industri, polusi udara, udara dingin(panas*
Stress psikis setela! dimara!i, setela! menangis, dll*
4bat 5 obatan -aksin, aspirin, penisilin, obat anestesi, salic"lat,
dll*
4la! raga lati!an, terta3a berlebi!an, dll*
6ain 5 lain peruba!an temperature %dari siang ke malam&, tempat
pekerjaan %ber!ubungan dengan in!alant tempat pekerjaan&
%+lmu .en"akit .aru, .rof* Dr* .asi"an Rac!matulla!, Sp* .D, /K 0ND+.&
Klasifikasi
RINGAN SEDANG BERAT
Aktifitas Dpt berjalan 7ln terbatas Sukar berjalan
Dapat berbaring 6ebi! suka duduk Duduk membungkuk
kedepan
Bicara eberapa kalimat Kalimat terbatas Kata demi kata
Kesadaran 8ungkin terganggu iasan"a terganggu iasan"a terganggu
Frekuensi napas 8eningkat meningkat Sering 9#0kali(menit
Retraksi otot2 bantu
napas
0mumn"a tidak ada Kadang kala ada 1da
Mengi 6ema! sampai sedang Keras Keras
Frekuensi nadi :100 100-120 9120
u!sus paradoksus Tidak ada
%:10mm;g&
8ungkin ada %10-2<
mm;g&
Sering ada %92<
mm;g&
AE sesuda"
bronkodi!ator
9=0> ?0-=0> :?0>
a#o2 :'<mm;g :'<mm;g :'<mm;g
Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis %sebelum pengobatan&
Dera$at as%a Ge$a!a Ge$a!a %a!a% Faa! paru
Inter%iten Bu!anan @ 2 kali sebulan AE A &'(
- )ejala
: 1B(minggu
- Tanpa gejala
diluar
serangan
- Serangan
singkat
- C,.1 A =0>
nilai prediksi
1., A =0>
nilai terbaik
- Cariabiliti 1.,
: 20>
ersisten ringan Mingguan
- )ejala
91B(minggu,
tetapi : 1B(!ari
- Serangan
dapat
mengganggu
akti-iti dan tidur
- 9 2 kali
sebulan
AE A &'(
- C,.1 A =0>
nilai prediksi
1., A =0>
nilai terbaik
- Cariabiliti 1.,
20-#0>
ersisten sedang )arian
- )ejala setiap
!ari
- Serangan
mengganggu
akti-iti dan tidur
- 8embutu!kan
bronkodilator
setiap !ari
9 1B(seminggu AE *'+&'(
- C,.1 ?0-=0>
nilai prediksi
1., ?0-=0>
nilai terbaik
- Cariabilit"
1., 9 #0>
ersisten berat Kontin,u
- )ejala terus
menerus
- Sering
kambu!
- 1kti-iti fisik
terbatas
Sering AE *'+&'(
- C,.1 @ ?0>
nilai prediksi
1.,@?0> nilai
terbaik
- Cariabilit"
1., 9 #0>
Klasifikasi derajat berar asma pada penderita dalam pengobatan
Ge$a!a dan faa!
paru da!a%
pengobatan
Ta"ap I
Inter%iten
Ta"ap II
ersisten ringan
Ta"ap III
ersisten sedang
Ta!ap + 2 intermiten
)ejala : 1B(mgg
Serangan singkat
)jl malam :2B(bln
/aal paru N diluar
serangan
+ntermiten .ersisten ringan .ersisten sedang
Ta!ap ++ 2 persisten
ringan
)jl 91B(mgg, tetapi
:1B(!ari
)jl malam 92B(bln,
tetapi : 1B(mgg
/aal paru N diluar
serangan
.ersisten ringan .ersisten sedang .ersisten berat
Ta!ap +++ 2 persisten
sedang
)ejala tiap !ari
Serangan
mempengaru!i
akti-iti dan tidur
)jl malam 9
1B(mgg
?0> : C,.1: =0>
nilai prediksi
?0> : 1.,: =0>
.ersisten sedang .ersisten berat .ersisten berat
nilai tebaik
Ta!ap +C 2 persisten
berat
)jl terus menerus
Serangan sering
)jl malam sering
C,.1 @ ?0> nilai
prediksi, atau 1.,
@?0> nilai terbaik
.ersisten berat .ersisten berat .ersisten berat
Sumber 2 .er!impunan Dokter .aru +ndonesia* 200'* ASMA Pedoman
Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia
.atogenesis
patogenesis !iperaktif(!ipersensitif bronkus
keadaan dimana bronkus sangat peka ter!adap berbagai rangsang*
ada rangsang berupa rangsangan spesifik %alergen atau Dat kimia&, nonspesifik
%!istamin, metakolin&, fisik %lati!an fisik , udara dingin&, emosi pen"empitan
saluran napas %bronkospasme&
mekanisme terjadin"a kondisi !ipersensitif atau !iperaktif bronkus belum jelas
bisa berkurang, jarang bisa !ilang, ber!ubungan dengan keturunan dan bisa juga
didapat*
teori patogenesis asma bronkial
bronkokonstriksi terjadi akibat2
o proses imunollogik asma ekstrinsik reaksi !ipersensiti-itas tipe + dan tipe +++
tipe +
1* fase sensitisasi pembentukan +g, %sesuda! alergen(1g masuk tubu!
pertama kali& +g, melekat pada permukaan sel mast(basofil pada lumen
bronkus, submukosa %terjadi pd indi-idu dengan genetik atopik&
2* fase alergi pd pemaparan ulang berikutn"a dengan alergen(1g "ang sama
sesuda! mele3ati fase laten terjadi pengikatan alergen ole! +g, "ang melekat
pada permukaan sel mast(basofil tadi timbul reaksi !ipersensitifitas tipe +
ikatan alergen denan ig, pada permukaan sel mast(basofil proses
pembentukan granul2 dalam sitoplasma proses degranulasi dikeluarkan
mediator kimia3i2 !istamin, serotinin, bradikinin*efekn"a spasme bronkus,
peningkatan permeabilitas .D, sekresi mukus berlebi!an pen"empitan
saluran napas gB asma bronkial
Tipe ++
- timbuln"a '-? jam sesuda! terpapar alergen
- sesuda! alergen masuk tubu! dan diikat ole! +g) atau +g8 aktikan sistem
komplemen E#a dan E<a sifat anafilatoksin sel mast(sel basofil
mengalami degranulasi dan mengeluarkan -asoaktif amin %mediator kimia&
o proses inflamasi bronkus*
sel mast mengandung enDim triptase "ang mempun"ai bermacam2
akti-itas proteolitik
makrofag ban"ak ditemukan pada lumen saluran napas, diaktifkan ole!
+g,* makrofag keluarkan mediator tromboksan 12, prostaglandin,
TN/, +6-1
eosinofil radikal 42, .1/, eosinofil deri-ed neurotoBin merusak epitel
neutrofil prostaglandin, tromboksan, .1/
limfosit T 1g masuk ke dalam tubu! mll ED# ED' dan ED=
% Sumber 2uku +munologi Dasar edisi ke F&
/aktor resiko
Risiko berkembangn"a asma merupakan interaksi antara 2
a* /actor pejamu 2
/actor pejamu disini termasuk predisposisi genetic "ang mempengaru!i untuk
berkembangn"a asma, "aitu genetic asma, alergik %atopi&, !ipereakti-iti bronkus, jenis
kelamin dan ras
b* /actor lingkungan 2
/actor lingkungan mempengaru!i indi-idu dengan kecenderungan(predisposisi asma
untuk berkembang menjadi asma, men"ebabkan terjadin"a eksaserbasi dan atau
men"ebabkan gejala-gejala asma menetap
Termasuk dalam factor lingkungan "aitu allergen, sensitisasi lingkungan kerja, asap
rokok, polusi udara, infeksi pernapasan %-irus&, diet, status social ekonomi dan
besarn"a keluarga
+nteraksi factor genetic(pejamu dengan lingkungan dipikirkan melalui kemungkinan 2
a* .ajanan lingkungan !an"a meningkatkan risiko asma pada indi-idu dengan genetic
asma
b* aik lingkungan maupun genetic masing-masing meningkatkan risiko pen"akit asma
'Su#!er C Per)i#punan Dokter Paru @ndonesia. 2<<0. ?SM? Pedo#an
Diagnosis dan Penatalaksanaan di @ndonesia.*
8anifestasi klinis
)ejala asma bersifat episodik, seringkali re-ersibel dengan(atau tanpa pengobatan*
)ejala a3al berupa 2
a* atuk terutama pada malam atau dini !ari
b* Sesak napas
c* Napas berbun"i %mengi& "ang terdengar jika pasien meng!embuskan
napasn"a
d* Rasa berat di dada
e* Da!ak sulit keluar
)ejala "ang berat adala! keadaan ga3at darurat "ang mengancam ji3a*
Gang termasuk gejala "ang berat adala! 2
a. Serangan batuk "ang !ebat
b. Sesak napas "ang berat dan tersengal-sengal
c. Sianosis %kulit kebiruan, "ang dimulai dari sekitar mulut&
d. Sulit tidur dan posisi tidur "ang n"aman adala! dalam keadaan duduk
e. Kesadaran #enurun
Su#!er C Per)i#punan Dokter Paru @ndonesia. 2<<0. ?SM? Pedo#an
Diagnosis dan Penatalaksanaan di @ndonesia
Diagnosis
Diagnosis asma didasari ole! gejala "ang bersifat episodic, gejala berupa batuk, sesak napas,
mengi, rasa berat di dada dan -ariabilit" "ang berkaitan dengan cuaca* 1namnesis "ang baik,
cukup untuk menegakkan diagnosis, ditamba! dengan pemeriksaan fisik dan pengukuran faal
paru terutama re-ersibilit" kelainan faal paru, akan lebi! meningkatkan nilai diagnostic*
Ri3a"at pen"akit
a* Ri3a"at pen"akit(gejala 2
- ersifat episodic, seringkali dengan atau tanpa pengobatan
- )ejala berupa batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan berda!ak
- )ejala timbul(memburuk terutama malam !ari(dini !ari
- Dia3ali ole! factor pencetus "ang bersifat indi-idu
- Respons ter!adap pemberian bronkodilator
b* ;al lain "ang perlu dipertimbangkan dalam ri3a"at pen"akit 2
- Ri3a"at keluarga %atopi&
- Ri3a"at alergi(atopi
- .en"akit lain "ang memperberat
- .erkembangan pen"akit dan pengobatan
.emeriksaan fisik
a* )ejala asma ber-ariasi sepanjang !ari se!ingga pemeriksaan fisik dapat normal
b* Kelianan pemeriksaan fisik "ang paling sering ditemukan adala! mengi pada auskultasi
c* .ada sebagian penderita, auskultasi dapat terdengar normal 3alaupun pada pengukuran
objektif %faal paru& tela! terdapat pen"empitan jalan napas
d* .ada keadaan serangan, kontraksi otot polos saluran napas, edema dan !ipersekresi dapat
men"umbat saluran napas, maka sebagai kompensasi penderita bernapas pada -olume
paru "ang lebi! besar untuk mengatasi menutupn"a saluran napas* ;al itu meningkatkan
kerja pernapasan dan menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan
!iperinflasi
e* .ada serangan ringan, mengi !an"a terdengar pada 3aktu ekspirasi paksa
f* Halaupun demikian mengi dapat tidak terdengar %silent c!est& pada serangan "ang sangat
berat, tetapi biasan"a disertai gejala lain misaln"a sianosis, gelisa!, sukar bicara,
takikardi, !iperinflasi dan penggunaan otot bantu napas*
.emeriksaan objektif
/116 .1R0
Digunakan untuk menilai 2
a* 4bstruksi jalan napas
b* Re-ersibilit" kelainan faal paru
c* Cariabilit" faal paru, sebagai penilaian tidak langsung !iper-responsif jalan napas
Dua parameter faal paru 2
a* Spirometri
8anfaat 2
- 4bstruksi jalan napas diketa!ui dari nilai rasio C,.1(KC. : F<> atau C,.1 :
=0> nilai prediksi
- Re-ersibilit", "aitu perbaikan C,.1 A 1<> secara spontan, atau setela! in!alasi
bronkodilator %uji bronkodilator& atau setela! pemberian bronkodilator oral 10-1'
!ari, atau setela! pemberian kortikosteroid %in!alasi(oral& 2 minggu* Re-ersibilit" ini
dapat membantu diagnosis asma
- 8enilai derajat asma
b* 1rus .uncak ,kspirasi %1.,&
8anfaat 2
- Re-ersibilit", "aitu perbaikan nilai 1., A 1<> setela! in!alasi bronkodilator %uji
bronkodilator&, atau bronkodilator oral 10-1' !ari, atau respon terapi kortikosteroid
%in!alasi(oral, 2 minggu&
- Cariabilit", digunakan untuk menilai derajat berat pen"akit
Sumber 2 .er!impunan Dokter .aru +ndonesia* 200'* ASMA Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia
.enatalaksanaan
.rinsip umum pengobatan asma bronc!ial adala! 2
8eng!ilangkan obstruksi jalan nafas dengan segara*
8engenal dan meng!indari fakto-faktor "ang dapat mencetuskan serangan asma
8emberikan penerangan kepada penderita ataupun keluargan"a mengenai
pen"akit asma, baik pengobatann"a maupun tentang perjalanan pen"akitn"a
se!ingga penderita mengerti tujuan pnngobatan "ang diberikan dan bekerjasama
dengan dokter atau pera3at "ang mera3atnn"a*
.engobatan pada asma bronk!ial terbagi 2, "aitu2
engobatan non far%ako!ogik-
a* 8emberikan pen"ulu!an
b* 8eng!indari faktor pencetus
c* .emberian cairan
d* /isiot!erap" breat!ing control, maneu-er !uff, postural drainage, -ibrasi pada
dinding dada, perkusi
e* eri 42 bila perlu*
engobatan far%ako!ogik -
a* ronkodilator 2 obat "ang melebarkan saluran nafas* Terbagi dalam 2 golongan 2
Simpatomimetik( andrenergik %1drenalin dan efedrin&
Nama obat 2
1& 4rsiprenalin %1lupent&
2& /enoterol %berotec&
#& Terbutalin %bricasma&
4bat-obat golongan simpatomimetik tersedia dalam bentuk tablet, sirup,
suntikan dan semprotan* Gang berupa semprotan2 8D+ %8etered dose
in!aler&* 1da juga "ang berbentuk bubuk !alus "ang di!irup %Centolin
Disk!aler dan ricasma Turbu!aler& atau cairan broncodilator %1lupent,
erotec, bri-asma serts Centolin& "ang ole! alat k!usus diuba! menjadi
aerosol %partikel-partikel "ang sangat !alus & untuk selanjutn"a di!irup*
Iantin %teofilin&
Nama obat 2
1& 1minofilin %1micam supp&
2& 1minofilin %,up!ilin Retard&
#& Teofilin %1mileB&
,fek dari teofilin sama dengan obat golongan simpatomimetik,
tetapi cara kerjan"a berbeda* Se!ingga bila kedua obat ini
dikombinasikan efekn"a saling memperkuat*
#ara pe%akaian - entuk suntikan teofillin ( aminofilin dipakai
pada serangan asma akut, dan disuntikan perla!an-la!an langsung
ke pembulu! dara!* Karena sering merangsang lambung bentuk
tablet atau sirupn"a sebaikn"a diminum sesuda! makan* +tula!
sebabn"a penderita "ang mempun"ai sakit lambung sebaikn"a
ber!ati-!ati bila minum obat ini* Teofilin ada juga dalam bentuk
supositoria "ang cara pemakaiann"a dimasukkan ke dalam anus*
Supositoria ini digunakan jika penderita karena sesuatu !al tidak
dapat minum teofilin %misaln"a munta! atau lambungn"a kering&*
b* Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat pencega! serangan
asma* 8anfaatn"a adala! untuk penderita asma alergi terutama anak-
anak* Kromalin biasan"a diberikan bersama-sama obat anti asma "ang
lain, dan efekn"a baru terli!at setela! pemakaian satu bulan*
c* Ketolifen
8empun"ai efek pencega!an ter!adap asma seperti kromalin* iasan"a
diberikan dengan dosis dua kali 1mg ( !ari* Keuntungnan obat ini adala!
dapat diberika secara oral*
Sumber 2 .er!impunan Dokter .aru +ndonesia* 200'* ASMA Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan di Indonesia
!. s$ok ana,laktik
DEFI3ISI
Secara )ar,a) ana,laksis !erasal dari
kata ana yang !erarti balik dan phylaxis $ang !erarti perlindungan.
Dala# )al ini respons i#un $ang se)arusn$a #elindungi 'prophylaxis* %ustru
#erusak %aringan dengan kata lain ke!alikan dari pada #elindungi 'anti-
phylaxis atau anaphylaxis*.
S$ok ana,laktik adala) suatu respons )ipersensiti.itas $ang diperantarai
ole) Immunoglobulin E ')ipersensiti.itas tipe @* $ang ditandai dengan cura)
%antung dan tekanan arteri $ang #enurun )e!at. Hal ini dise!a!kan ole)
adan$a suatu reaksi antigen+anti!odi $ang ti#!ul segera setela) suatu
antigen $ang sensitif #asuk dala# sirkulasi. S$ok ana,laktik #erupakan
sala) satu #anifestasi klinis dari ana,laksis $ang #erupakan s$ok distri!utif
ditandai ole) adan$a )ipotensi $ang n$ata aki!at .asodilatasi #endadak
pada pe#!ulu) dara) dan disertai kolaps pada sirkulasi dara) $ang dapat
#en$e!a!kan ter%adin$a ke#atian. S$ok ana,laktik #erupakan kasus
kega&atan tetapi terlalu se#pit untuk #engga#!arkan ana,laksis secara
keseluru)an karena ana,laksis $ang !erat dapat ter%adi tanpa adan$a
)ipotensi seperti pada ana,laksis dengan ge%ala uta#a o!struksi saluran
napas.
E+I141&I
Be!erapa faktor $ang diduga dapat #eningkatkan risiko ana,laksis adala)
sifat alergen %alur pe#!erian o!at ri&a$at atopi dan kesina#!ungan
paparan alergen. Golongan alergen $ang sering #eni#!ulkan reaksi
ana,laksis adala) #akanan o!at+o!atan sengatan serangga dan lateks.
Bdang kepiting kerang ikan kacang+kacangan !i%i+!i%ian !ua) !eri puti)
telur dan susu adala) #akanan $ang !iasan$a #en$e!a!kan suatu reaksi
ana,laksis. >!at+o!atan $ang !isa #en$e!a!kan ana,kasis seperti anti!iotik
k)ususn$a penisilin o!at anestesi intra.ena relaksan otot aspirin NS?@D
opioid .ita#in B1 asa# folat dan lain+lain. Media kontras intra.ena
transfusi dara) lati)an ,sik dan cuaca dingin %uga !isa #en$e!a!kan
ana,laksis.
%.+1FISI141&IS
3oo#! dan Gell '1:1/* #engelo#pokkan ana,laksis dala# )ipersensiti.itas
tipe @ 'Immediate type reaction*. Mekanis#e ana,laksis #elalui 2 fase $aitu
fase sensitisasi dan akti.asi. 5ase sensitisasi #erupakan &aktu $ang
di!utu)kan untuk pe#!entukan @g 2 sa#pai diikatn$a ole) reseptor spesi,k
pada per#ukaan #astosit dan !aso,l. Sedangkan fase akti.asi #erupakan
&aktu sela#a ter%adin$a pe#aparan ulang dengan antigen $ang sa#a
sa#pai ti#!uln$a ge%ala.
?lergen $ang #asuk le&at kulit #ukosa saluran nafas atau saluran #akan
di tangkap ole) Makrofag. Makrofag segera #e#presentasikan antigen
terse!ut kepada Li#fosit ; di#ana ia akan #ensekresikan sitokin '@L0 @L1/*
$ang #enginduksi Li#fosit B !erproliferasi #en%adi sel Plas#a 'Plas#osit*.
Sel plas#a #e#produksi @g 2 spesi,k untuk antigen terse!ut ke#udian
terikat pada reseptor per#ukaan sel Mast 'Mastosit* dan !aso,l.
Mastosit dan !aso,l #elepaskan isin$a $ang !erupa granula $ang
#eni#!ulkan reaksi pada paparan ulang. Pada kese#patan lain #asuk
alergen $ang sa#a ke dala# tu!u). ?lergen $ang sa#a tadi akan diikat ole)
@g 2 spesi,k dan #e#icu ter%adin$a reaksi segera $aitu pelepasan #ediator
.asoaktif antara lain )ista#in serotonin !radikinin dan !e!erapa !a)an
.asoaktif lain dari granula $ang di se!ut dengan istila) preformed mediators.
@katan antigen+anti!odi #erangsang degradasi asa# arakidonat dari
#e#!ran sel $ang akan #eng)asilkan leukotrien 'L;* dan prostaglandin 'PG*
$ang ter%adi !e!erapa &aktu setela) degranulasi $ang dise!ut newly formed
mediators. 5ase 2fektor adala) &aktu ter%adin$a respon $ang ko#pleks
'ana,laksis* se!agai efek #ediator $ang dilepas #astosit atau !aso,l
dengan akti.itas far#akologik pada organ organ tertentu. Hista#in
#e#!erikan efek !ronkokonstriksi #eningkatkan per#ea!ilitas kapiler $ang
nantin$a #en$e!a!kan ede#a sekresi #ucus dan .asodilatasi. Serotonin
#eningkatkan per#ea!ilitas .askuler dan Bradikinin #en$e!a!kan kontraksi
otot polos.Platelet activating factor 'P?5* !erefek !ronkospas#e dan
#eningkatkan per#ea!ilitas .askuler agregasi dan akti.asi tro#!osit.
Be!erapa faktor ke#otaktik #enarik eosino,l dan neutro,l. Prostaglandin
leukotrien $ang di)asilkan #en$e!a!kan !ronkokonstriksi.
Lasodilatasi pe#!ulu) dara) $ang ter%adi #endadak #en$e!a!kan
ter%adin$a feno#ena #aldistri!usi dari .olu#e dan aliran dara). Hal ini
#en$e!a!kan penurunan aliran dara) !alik se)ingga cura) %antung #enurun
$ang diikuti dengan penurunan tekanan dara). Ke#udian ter%adi penurunan
tekanan perfusi $ang !erlan%ut pada )ipoksia ataupun anoksia %aringan $ang
!eri#plikasi pada keaadan s$ok $ang #e#!a)a$akan penderita.
&ambar 2.!. %atofsiologi 5eaksi .nflaksis
&ambar 2.2. %atofsiologi Syok .naflaksis

0.3IFES+.SI K4I3IS
Manifestasi klinis ana,laksis sangat !er.ariasi. Secara klinik terdapat / tipe
dari reaksi ana,laktik $aitu reaksi cepat $ang ter%adi !e!erapa #enit sa#pai
1 %a# setela) terpapar dengan alergenT reaksi #oderat ter%adi antara 1
sa#pai 20 %a# setela) terpapar dengan alergenT serta reaksi la#!at ter%adi
le!i) dari 20 %a# setela) terpapar dengan alergen.
Ge%ala dapat di#ulai dengan ge%ala prodor#al !aru #en%adi !erat tetapi
kadang+kadang langsung !erat. Berdasarkan dera%at kelu)an ana,laksis
%uga di!agi dala# dera%at ringan sedang dan !erat. Dera%at ringan sering
dengan kelu)an kese#utan perifer sensasi )angat rasa sesak di#ulut dan
tenggorok. Dapat %uga ter%adi kongesti )idung pe#!engkakan perior!ital
pruritus !ersin+!ersin dan #ata !erair. ?&itan ge%ala+ge%ala di#ulai dala# 2
%a# perta#a setela) pe#a%anan. Dera%at sedang dapat #encakup se#ua
ge%ala+ge%ala ringan dita#!a) !ronkospas#e dan ede#a %alan nafas atau
laring dengan dispnea !atuk dan #engi. Ua%a) ke#era)an )angat
ansietas dan gatal+gatal %uga sering ter%adi. ?&itan ge%ala+ge%ala sa#a
dengan reaksi ringan. Dera%at !erat #e#pun$ai a&itan $ang sangat
#endadak dengan tanda+tanda dan ge%ala+ge%ala $ang sa#a seperti $ang
tela) dise!utkan diatas disertai ke#a%uan $ang pesat keara) !ronkospa#e
ede#a laring dispnea !erat dan sianosis. Bisa diiringi ge%ala disfagia kera#
pada a!do#en #unta) diare dan ke%ang+ke%ang. Henti %antung dan ko#a
%arang ter%adi. Ke#atian dapat dise!a!kan ole) gagal napas arit#ia
.entrikel atau ren%atan $ang irreversible.
Ge%ala dapat ter%adi segera setela) terpapar dengan antigen dan dapat
ter%adi pada satu atau le!i) organ target antara lain kardio.askuler
respirasi gastrointestinal kulit #ata susunan saaraf pusat dan siste#
saluran kencing dan siste# $ang lain. Kelu)an $ang sering di%u#pai pada
fase per#ulaan iala) rasa takut peri) dala# #ulut gatal pada #ata dan
kulit panas dan kese#utan pada tungkai sesak serak #ual pusing le#as
dan sakit perut.
Pada #ata terdapat )ipere#i kon%ungti.a ede#a sekret #ata $ang
!erle!i)an. Pada r)initis alergi dapat di%u#paiallergic shiners, $aitu daera) di
!a&a) palpe!ra inferior $ang #en%adi gelap dan !engkak. Pe#eriksaan
)idung !agian luar di !idang alergi ada !e!erapa tanda #isaln$aC allergic
salute $aitu pasien dengan #enggunakan telapak tangan #enggosok u%ung
)idungn$a ke ara) atas untuk #eng)ilangkan rasa gatal dan #elonggarkan
su#!atanT allergic crease garis #elintang aki!at lipatan kulit u%ung )idungT
ke#udian allergic facies terdiri dari pernapasan #ulut allergic shiners dan
kelainan gigi geligi. Bagian dala# )idung diperiksa untuk #enilai &arna
#ukosa %u#la) dan !entuk sekret ede#a polip )idung dan de.iasi
septu#. Pada kulit terdapat erite#a ede#a gatal urtikaria kulit terasa
)angat atau dingin le#!a!E!asa) dan diap)oresis.
Pada siste# respirasi ter%adi )iper.entilasi aliran dara) paru #enurun
penurunan saturasi oksigen peningkatan tekanan pul#onal gagal nafas
dan penurunan .olu#e tidal. Saluran nafas atas !isa #engala#i gangguan
%ika lida) atau orofaring terli!at se)ingga ter%adi stridor. Suara !isa serak
!a)kan tidak ada suara sa#a sekali %ika ede#a terus #e#!uruk. >!struksi
saluran napas $ang ko#plit adala) pen$e!a! ke#atian paling sering pada
ana,laksis. Bun$i napas #engi ter%adi apa!ila saluran napas !a&a)
terganggu karena !ronkospas#e atau ede#a #ukosa. Selain itu %uga ter%adi
!atuk+!atuk )idung tersu#!at serta !ersin+!ersin.
Keadaan !ingung dan gelisa) diikuti pula ole) penurunan kesadaran sa#pai
ter%adi ko#a #erupakan gangguan pada susunan saraf pusat. Pada siste#
kardio.askular ter%adi )ipotensi takikardia pucat keringat dingin tanda+
tanda iske#ia otot %antung 'angina* ke!ocoran endotel $ang #en$e!a!kan
ter%adin$a ede#a disertai pula dengan arit#ia. Se#entara pada gin%al
ter%adi )ipoperfusi gin%al $ang #engaki!atkan penurunan pengeluaran urine
'oligouri atau anuri* aki!at penurunan G5G $ang pada ak)irn$a
#engaki!atkan ter%adin$a gagal gin%al akut. Selain itu ter%adi peningkatan
BBN dan kreatinin disertai dengan peru!a)an kandungan elektrolit pada
urine.
Hipoperfusi pada siste# )epato!ilier #engaki!atkan ter%adin$a nekrosis sel
sentral peningkatan kadar en-i# )ati dan koagulopati. Ge%ala $ang ti#!ul
pada siste# gastrointestinal #erupakan aki!at dari ede#a intestinal akut
dan spas#e otot polos !erupa n$eri a!do#en #ual+#unta) atau diare.
Kadang kadang di%u#pai perdara)an rektal $ang ter%adi aki!at iske#ia atau
infark usus.
Depresi su#su# tulang $ang #en$e!a!kan ter%adin$a koagulopati
gangguan fungsi tro#!osit dan D@3 dapat ter%adi pada siste# )e#atologi.
Se#entara gangguan pada siste# neuroendokrin dan #eta!olik ter%adi
supresi kelen%ar adrenal resistensi insulin disfungsi tiroid dan peru!a)an
status #ental. Pada keadaan s$ok ter%adi peru!a)an #eta!olis#e dari aero!
#en%adi anaero! se)ingga ter%adi peningkatan asa# laktat dan piru.at.
Secara )istologis ter%adi keretakan antar sel sel #e#!engkak disfungsi
#itokondria serta ke!ocoran sel.
%E0E5IKS..3 %E3637.3&
Pe#eriksaan la!oratoriu# diperlukan karena sangat #e#!antu #enentukan
diagnosis #e#antau keadaan a&al dan !e!erapa pe#eriksaan digunakan
untuk #e#onitor )asil peng!atan serta #endeteksi ko#plikasi lan%ut. Hitung
eosino,l dara) tepi dapat nor#al atau #eningkat de#ikian )aln$a dengan
@g2 total sering kali #enun%ukkan nilai nor#al. Pe#eriksaan ini !erguna
untuk prediksi ke#ungkinan alergi pada !a$i atau anak kecil dari suatu
keluarga dengan dera%at alergi $ang tinggi. Pe#eriksaan lain $ang le!i)
!er#akna $aitu @g2 spesi,k dengan R!" 'radio-immunosorbent test*
atau E#I! 'En$ym #in%ed Immunosorbent ssay test* na#un #e#erlukan
!ia$a $ang #a)al.
Pe#eriksaan secara in.i.o dengan u%i kulit untuk #encari alergen pen$e!a!
$aitu dengan u%i cukit 'pric% test* u%i gores 'scratch test* dan u%i intrakutan
atau intrader#al $ang tunggal atau !erseri 's%in end-point titration&!E"*. B%i
cukit paling sesuai karena #uda) dilakukan dan dapat ditoleransi ole)
se!agian penderita ter#asuk anak #eskipun u%i intrader#al 'S2;* akan
le!i) ideal. Pe#eriksaan lain sperti analisa gas dara) elektrolit dan gula
dara) tes fungsi )ati tes fungsi gin%al feses lengkap elektrokardiogra,
rontgen t)orak dan lain+lain.
DI.&31SIS
Pada pasien dengan reaksi ana,laksis !iasan$a di%u#pai kelu)an 2 organ
atau le!i) setela) terpapar dengan alergen tertentu. Bntuk #e#!antu
#enegakkan diagnosis #aka merican cademy of llergy, sthma and
Immunology tela) #e#!uat suatu kriteria.
Kriteria perta#a adala) onset akut dari suatu pen$akit '!e!erapa #enit
)ingga !e!erapa %a#* dengan terli!atn$a kulit %aringan #ukosa atau kedua+
duan$a '#isaln$a !intik+!intik ke#era)an pada seluru) tu!u) pruritus
ke#era)an pe#!engkakan !i!ir lida) u.ula* dan sala) satu
dari respiratory compromise '#isaln$a sesak nafas
!ronkospas#e stridor whee$ing penurunan P25 )ipokse#ia* dan
penurunan tekanan dara) atau ge%ala $ang !erkaitan dengan disfungsi organ
sasaran '#isaln$a )ipotonia sinkop inkontinensia*.
Kriteria kedua dua atau le!i) ge%ala !erikut $ang ter%adi secara #endadak
setela) terpapar alergen $ang spesi,k pada pasien terse!ut '!e!erapa #enit
)ingga !e!erapa %a#* $aitu keterli!atan %aringan #ukosa kulit '#isaln$a
!intik+!intik ke#era)an pada seluru) tu!u) pruritus ke#era)an
pe#!engkakan !i!ir+lida)+u.ula*T Respiratory compromise '#isaln$a sesak
nafas !ronkospas#e stridor whee$ing penurunan P25 )ipokse#ia*T
penurunan tekanan dara) atau ge%ala $ang !erkaitan '#isaln$a )ipotonia
sinkop inkontinensia*T dan ge%ala gastrointestinal $ang persisten '#isaln$a
n$eri a!do#inal kra# #unta)*.
Kriteria ketiga $aitu ter%adi penurunan tekanan dara) setela) terpapar pada
alergen $ang diketa)ui !e!erapa #enit )ingga !e!erapa %a# 's$ok
ana,laktik*. Pada !a$i dan anak+anak tekanan dara) sistolik $ang renda)
'spesi,k u#ur* atau penurunan dara) sistolik le!i) dari /<A. Se#entara
pada orang de&asa tekanan dara) sistolik kurang dari :< ##Hg atau
penurunan dara) sistolik le!i) dari /<A dari tekanan dara) a&al.
DI.&31S. 8.3DI3&
Be!erapa keadaan dapat #en$erupai reaksi ana,laktik. Ga#!aran klinis
$ang tidak spesi,k dari ana,laksis #engaki!atkan reaksi terse!ut sulit
di!edakan dengan pen$akit lainn$a $ang #e#iliki ge%ala $ang sa#a. Hal ini
ter%adi karena ana,laksis #e#pengaru)i seluru) siste# organ pada tu!u)
#anusia se!agai aki!at pelepasan !er!agai #aca# #ediator dari sel #ast
dan !aso,l di#ana #asing+#asing #ediator terse!ut #e#iliki a,nitas $ang
!er!eda pada setiap reseptor pada siste# organ. Be!erapa kondisi $ang
#en$erupai reaksi ana,laksis dan s$ok ana,laktik adala) reaksi .aso.agal
infark #iokard akut reaksi )ipoglike#ik reaksi )isteris 'arsinoid
syndrome 'hinese restaurant syndrome as#a !ronkiale dan r)initis
alergika.
Geaksi .aso.agal sering di%u#pai setela) pasien #andapat suntikan. Pasien
ta#pak pingsan pucat dan !erkeringat. ;etapi di!andingkan dengan reaksi
ana,laktik pada reaksi .aso.agal nadin$a la#!at dan tidak ter%adi sianosis.
Meskipun tekanan dara)n$a turun tetapi #asi) #uda) diukur dan !iasan$a
tidak terlalu renda) seperti ana,laktik.Se#entara infark #iokard akut ge%ala
$ang #enon%ol adala) n$eri dada dengan atau tanpa pen%alaran. Ge%ala
terse!ut sering diikuti rasa sesak tetapi tidak ta#pak tanda+tanda o!struksi
saluran napas. Sedangkan pada ana,laktik tidak ada n$eri dada.
Geaksi )ipoglike#ik dise!a!kan ole) pe#akaian o!at antidia!etes atau
se!a! lain. Pasien ta#pak le#a) pucat !erkeringat sa#pai tidak sadar.
;ekanan dara) kadang+kadang #enurun tetapi tidak di%u#pai tanda+tanda
o!struksi saluran napas. Sedangkan pada reaksi ana,laktik dite#ui o!struksi
saluran napas. Sedangkan pada reaksi )isteris tidak di%u#pai adan$a tanda+
tanda gagal napas )ipotensi atau sianosis. Pasien kadang+kadang pingsan
#eskipun )an$a se#entara. Sedangkan tanda+tanda diatas di%u#pai pada
reaksi ana,laksis.
'arsinoid syndrome, di%u#pai ge%ala+ge%ala seperti #uka ke#era)an n$eri
kepala diare serangan sesak napas seperti as#a. 'hinese restaurant
syndrome, dapat di%u#pai !e!erapa keadaan seperti #ual pusing dan
#unta) pada !e!erapa #enit setela) #engkonsu#si MSG le!i) dari 1gr !ila
penggunaan le!i) dari ( gr !isa #en$e!a!kan as#a. Na#un tekanan dara)
kecepatan den$ut nadi dan pernapasan tidak !er!eda n$ata dengan #ereka
$ang di!eri #akanan tanpa MSG.
?s#a !ronkiale ge%ala+ge%alan$a dapat !erupa sesak napas !atuk
!erda)ak dan suara napas #engi 'whee$ing(. Dan !iasan$a ti#!ul karena
faktor pencetus seperti de!u akti.itas ,sik dan #akanan dan le!i) sering
ter%adi pada pagi )ari. G)initis alergika pen$akit ini #en$e!a!kan ge%ala
seperti pilek !ersin !untu )idung gatal )idung $ang )ilang+ti#!ul #ata
!erair $ang dise!a!kan karena faktor pencetus seperti de!u teruta#a di
udara dingin.
%E3.+.4.KS.3..3
+indakan
Kalau ter%adi ko#plikasi s$ok ana,laktik setela) ke#asukan alergen !aik
peroral #aupun parenteral #aka tindakan perta#a $ang paling penting
dilakukan adala) #engidenti,kasi dan #eng)entikan kontak dengan alergen
$ang diduga #en$e!a!kan reaksi ana,laksis. Segera !aringkan penderita
pada alas $ang keras. Kaki diangkat le!i) tinggi dari kepala untuk
#eningkatkan aliran dara) !alik .ena dala# usa)a #e#per!aiki cura)
%antung dan #enaikkan tekanan dara).
;indakan selan%utn$a adala) penilaian airway, breathing dan circulation dari
ta)apan resusitasi %antung paru untuk #e#!erikan ke!utu)an !antuan
)idup dasar. irway, penilaian %alan napas. Nalan napas )arus di%aga tetap
!e!as agar tidak ada su#!atan sa#a sekali. Bntuk penderita $ang tidak
sadar posisi kepala dan le)er diatur agar lida) tidak %atu) ke !elakang
#enutupi %alan napas $aitu dengan #elakukan triple airway manuver $aitu
ekstensi kepala tarik #andi!ula ke depan dan !uka #ulut. Penderita
dengan su#!atan %alan napas total )arus segera ditolong dengan le!i)
aktif #elalui intu!asi endotrakea krikotiroto#i atau trakeoto#i. )reathing
support segera #e#!erikan !antuan napas !uatan !ila tidak ada tanda+
tanda !ernapas spontan !aik #elalui #ulut ke #ulut atau #ulut ke )idung.
Pada s$ok ana,laktik $ang disertai ude# laring dapat #engaki!atkan
ter%adin$a o!struksi %alan napas total atau parsial. Penderita $ang #engala#i
su#!atan %alan napas parsial selain ditolong dengan o!at+o!atan %uga
)arus di!erikan !antuan napas dan oksigen (+1< liter E#enit. 'irculation
support $aitu !ila tidak tera!a nadi pada arteri !esar 'a. %arotis atau a.
femoralis* segera lakukan ko#presi %antung luar.
1bat"obatan
Sa#pai sekarang adrenalin #asi) #erupakan o!at pili)an perta#a untuk
#engo!ati s$ok ana,laksis. >!at ini !erpengaru) untuk #eningkatkan
tekanan dara) #en$e#pitkan pe#!ulu) dara) #ele!arkan !ronkus dan
#eningkatkan akti.itas otot %antung. ?drenalin !eker%a se!agai peng)a#!at
pelepasan )ista#in dan #ediator lain $ang poten. Mekanis#e ker%a
adrenalin adala) #eningkatkan c?MP dala# sel #ast dan !aso,l se)ingga
#eng)a#!at ter%adin$a degranulasi serta pelepasan )ista#ine dan #ediator
lainn$a. Selain itu adrenalin #e#pun$ai ke#a#puan #e#per!aiki
kontraktilitas otot %antung tonus pe#!ulu) dara) perifer dan otot polos
!ronkus. ?drenalin selalu akan dapat #eni#!ulkan .asokonstriksi pe#!ulu)
dara) arteri dan #e#icu den$ut dan kontraksi %antung se)ingga
#eni#!ulkan tekanan dara) naik seketika dan !erak)ir dala# &aktu
pendek.
Pe#!erian adrenalin secara intra#uskuler pada lengan atas pa)a ataupun
sekitar lesi pada sengatan serangga #erupakan pili)an perta#a pada
penatalaksanaan s$ok ana,laktik. ?drenalin #e#iliki onset $ang cepat
setela) pe#!erian intra#uskuler. Pada pasien dala# keadaan s$ok a!sor!si
intra#uskuler le!i) cepat dan le!i) !aik dari pada pe#!erian su!kutan.
Berikan <( #l larutan 1 C1<<< '</+<( #g* untuk orang de&asa dan <<1
#lEkg BB untuk anak. Dosis diatas dapat diulang !e!erapa kali tiap (+1(
#enit sa#pai tekanan dara) dan nadi #enun%ukkan per!aikan.
+abel 2.!. Dosis .drenalin Intram(sk(lar (nt(k .nak"anak
?drenalin se!aikn$a tidak di!erikan secara intra.ena kecuali pada keadaan
tertentu sa%a #isaln$a pada saat s$ok '#enganca# n$a&a* ataupun sela#a
anestesia. Pada saat pasien ta#pak sangat kesakitan serta ke#a#puan
sirkulasi dan a!sor!si in%eksi intra#uskuler $ang !enar+!enar diragukan
adrenalin #ungkin di!erikan dala# in%eksi intra.ena la#!at dengan dosis
(<< #cg '( #l dari pengenceran in%eksi adrenalin 1C1<<<<* di!erikan dengan
kecepatan 1<< #cgE#enit dan di)entikan %ika respon dapat diperta)ankan.
Pada anak+anak dapat di!eri dosis 1< #cgEkg BB '<1 #lEkg BB dari
pengenceran in%eksi adrenalin 1C1<<<<* dengan in%eksi intra.ena la#!at
sela#a !e!erapa #enit. Be!erapa penulis #engan%urkan pe#!erian infus
kontin$u adrenalin 2+0 ugE#enit. @ndi.idu $ang #e#pun$ai resiko tinggi
untuk #engala#i s$ok ana,laksis perlu #e#!a&a adrenalin setiap &aktu
dan selan%utn$a perlu dia%arkan cara pen$untikkan $ang !enar. Pada
ke#asan perlu di!eri la!el pada kasus kolaps $ang cepat orang lain dapat
#e#!erikan adrenalin terse!ut. 'Pa#ela adrenalin dra)olik*
Pengo!atan ta#!a)an dapat di!erikan pada penderita ana,laksis o!at+o!at
$ang sering di#anfaatkan adala) anti)ista#in kortikosteroid dan
!ronkodilator. Pe#!erian anti)ista#in !erguna untuk #eng)a#!at proses
.asodilatasi dan peningkatan peningkatan per#ea!ilitas .askular $ang
diaki!atkan ole) pelepasan #ediator dengan cara #eng)a#!at pada te#pat
reseptor+#ediator tetapi !ukan !ukan #erupakan o!at pengganti adrenalin.
;ergantung !eratn$a pen$akit anti)ista#in dapat di!erikan oral atau
parenteral. Pada keadaan ana,laksis !erat anti)ista#in dapat di!erikan
intra.ena. Bntuk ?H
2
seperti si#etidin '/<< #g* atau ranitidin '1(< #g*
)arus diencerkan dengan 2< #l Na3l <:A dan di!erikan dala# &aktu (
#enit. Bila penderita #endapatkan terapi teo,lin pe#akaian si#etidin )arus
di)indari se!agai gantin$a dipakai ranitidin. ?nti )ista#in $ang %uga dapat
di!erikan adala) dipen)idra#in intra.ena (< #g secara pelan+pelan '(+1<
#enit* diulang tiap 1 %a# sela#a 09 %a#.
Kortikosteroid digunakan untuk #enurunkan respon keradangan
kortikosteroid tidak !an$ak #e#!antu pada tata laksana akut ana,laksis
dan )an$a digunakan pada reaksi sedang )ingga !erat untuk
#e#perpendek episode ana,laksis atau #encega) ana,laksis !erulang.
Glukokortikoid intra.ena !aru di)arapkan #en%adi efektif setela) 0+1 %a#
pe#!erian. Metilprednisolon 12( #g intra.ena dpt di!erikan tiap 0+1 %a#
sa#pai kondisi pasien sta!il '$ang !iasan$a tercapai setela) 12 %a#* atau
)idrokortison intra.ena 7+1< #gEKg BB dilan%utkan dengan ( #gEkgBB setiap
1 %a# atau deksa#etason 2+1 #gEkg BB.
?pa!ila ter%adi !ronkospas#e $ang #enetap di!erikan a#ino,lin intra.ena
0+7 #gEKg BB sela#a 1<+2< #enit dapat diikuti dengan infus <1 #gEKg
BBE%a# atau a#ino,lin (+1 #gEKg BB $ang diencerkan dala# 2< cc de8trosa
(A atau Na3l <:A dan di!erikan perla)an+la)an sekitar 1( #enit. Pili)an
$ang lain adala) !ronkodilator aerosol 'ter!utalin sal!uta#ol*. Larutan
sal!uta#ol atau agonis V2 $ang lain se!an$ak <2( cc+<( cc dala# 2+0 #l
Na3l <::A di!erikan #elalui ne!ulisasi.
?pa!ila tekanan dara) tidak naik dengan pe#!erian cairan dapat di!erikan
.asopresor #elalui cairan infus intra.ena. Larutan 1 #l epineprin 1C1<<<
dala# 2(< #l de8trosa 'konsentrasi 0 #gE#l* di!erikan dengan infus 1+0
#gE#enit atau 1(+1< #ikrodripE#enit 'dengan infus #ikrodrip* !ila
diperlukan dosis dapat dinaikan sa#pai dosis #aksi#u# 1< #gE#l atau
ara#in 2+( #g !olus @L pelan+pelan atau le.arterenol !itartrat 0+9 #gEliter
dengan dekstrosa (A dengan kecepatan 2#lE#enit atau Dopa#in </+12
#gEKg BBE%a# secara infus dengan de8trosa (A.
+erapi ,airan
Bila tekanan dara) tetap renda) diperlukan pe#asangan %alur intra.ena
untuk koreksi )ipo.ole#ia aki!at ke)ilangan cairan ke ruang ekstra.askular
se!agai tu%uan uta#a dala# #engatasi s$ok ana,laktik. Pe#!erian cairan
akan #eningkatkan tekanan dara) dan cura) %antung serta #engatasi
asidosis laktat. Pe#ili)an %enis cairan antara larutan kristaloid dan koloid
tetap #erupakan #engingat ter%adin$a peningkatan per#ea!ilitas atau
ke!ocoran kapiler. Pada dasarn$a !ila #e#!erikan larutan kristaloid #aka
diperlukan %u#la) /+0 kali dari perkiraan kekurangan .olu#e plas#a.
Biasan$a pada s$ok ana,laktik !erat diperkirakan terdapat ke)ilangan
cairan 2<+0<A dari .olu#e plas#a. Sedangkan !ila di!erikan larutan koloid
dapat di!erikan dengan %u#la) $ang sa#a dengan perkiraan ke)ilangan
.olu#e plas#a.
Perlu diper)atikan !a)&a larutan koloid plas#a protein atau de8tran %uga
!isa #elepaskan )ista#in. 3airan intra.ena seperti larutan isotonik kristaloid
#erupakan pili)an perta#a dala# #elakukan resusitasi cairan untuk
#enge#!alikan .olu#e intra.askuler .olu#e interstitial dan intra sel.
3airan plas#a atau pengganti plas#a !erguna untuk #eningkatkan tekanan
onkotik intra.askuler.
1bser/asi
Dala# keadaan ga&at sangat tidak !i%aksana !ila penderita s$ok ana,laktik
dikiri# ke ru#a) sakit karena dapat #eninggal dala# per%alanan. Kalau
terpaksa dilakukan #aka penanganan penderita di te#pat ke%adian )arus
seopti#al #ungkin sesuai dengan fasilitas $ang tersedia dan transportasi
penderita )arus dika&al ole) dokter. Posisi &aktu di!a&a )arus tetap dala#
posisi telentang dengan kaki le!i) tinggi dari %antung. Kalau s$ok suda)
teratasi penderita %angan cepat+cepat dipulangkan tetapi )arus dio!ser.asi
dulu sela#a sela#a 20 %a# 1 %a# !erturut+turut tiap 2 %a# sa#pai keadaan
fungsi #e#!aik. Hal+)al $ang perlu dio!ser.asi adala) kelu)an klinis
'keadaan u#u# kesadaran vital sign dan produksi urine* analisa gas
dara) elektrokardiogra, dan ko#plikasi karena ede#a laring gagal nafas
s$ok dan cardiac arrest. Kerusakan otak per#anen karena s$ok dan
gangguan cardio.askuler. Brtikaria dan angoioede#a #enetap sa#pai
!e!erapa !ulan infark #iokard a!orsi dan gagal gin%al %uga perna)
dilaporkan. Penderita $ang tela) #endapat adrenalin le!i) dari 2+/ kali
suntikan )arus dira&at di ru#a) sakit.
2:12
&ambar 2.9. .lgoritma %enatalaksanaan 5eaksi .naflaksis
%encegahan
Pencega)an #erupakan langka) terpenting dala# penetalaksanaan s$ok
ana,laktik teruta#a $ang dise!a!kan ole) o!at+o!atan. Melakukan
ana#nesis ri&a$at alergi penderita dengan cer#at akan sangat #e#!antu
#enentukan etiologi dan faktor risiko ana,laksis. @ndi.idu $ang #e#pun$ai
ri&a$at pen$akit as#a dan orang $ang #e#pun$ai ri&a$at alergi ter)adap
!an$ak o!at #e#pun$ai resiko le!i) tinggi ter)adap ke#ungkinan
ter%adin$a s$ok ana,laktik.
Melakukan s%in test !ila perlu %uga penting na#un perlu diper)atian !a)&a
tes kulit negatif pada u#u#n$a penderita dapat #entoleransi pe#!erian
o!at+o!at terse!ut tetapi tidak !erarti pasti penderita tidak akan #engala#i
reaksi ana,laksis. >rang dengan tes kulit negatif dan #e#pun$ai ri&a$at
alergi positif #e#pun$ai ke#ungkinan reaksi se!esar 1+/A di!andingkan
dengan ke#ungkinan ter%adin$a reaksi 1<A !ila tes kulit positif.
Dala# pe#!erian o!at %uga )arus !er)ati+)ati encerkan o!at !ila pe#!erian
dengan %alur su!kutan intrader#al intra#uskular ataupun intra.ena dan
o!ser.asi sela#a pe#!erian. Pe#!erian o!at )arus !enar+!enar atas
indikasi $ang kuat dan tepat. Hindari o!at+o!at $ang sering #en$e!a!kan
s$ok ana,laktik. 3atat o!at penderita pada status $ang #en$e!a!kan alergi.
Nelaskan kepada penderita supa$a #eng)indari #akanan atau o!at $ang
#en$e!a!kan alergi. Hal $ang paling uta#a adala) )arus selalu tersedia
o!at pena&ar untuk #engantisipasi reaksi an,laksis serta adan$a alat+alat
!antu resusitasi kega&atan. Desensitisasi alergen spesi,k adala)
pencega)an untuk ke!utu)an %angka pan%ang.
%rognosis
Penanganan $ang cepat tepat dan sesuai dengan kaeda)
kega&atdaruratan reaksi ana,laksis %arang #en$e!a!kan ke#atian. Na#un
reaksi ana,laksis terse!ut dapat ka#!u) ke#!ali aki!at paparan antigen
spesi,k $ang sa#a. Maka dari itu perlu dilakukan o!ser.asi setela)
ter%adin$a serangan ana,laksis untuk #engantisipasi kerusakan siste#
organ $ang le!i) luas lagi.
;erdapat !e!erapa faktor $ang #e#pengaru)i prognosis dari reaksi
ana,laksis $ang akan #enentukan tingkat kepara)an dari reaksi terse!ut
$aitu u#ur tipe alergen atopi pen$akit kardio.askular pen$akit paru
o!struktif kronis as#a kesei#!angan asa# !asa dan elektrolit o!at+o!atan
$ang dikonsu#si seperti V+!locker dan ?32 @n)i!itor, serta inter.al &aktu
dari #ulai terpa%an ole) alergen sa#pai penanganan reaksi ana,laksis
dengan in%eksi adrenalin.
KESI0%64.3
S$ok ana,laktik adala) suatu respons )ipersensiti.itas $ang diperantarai
ole) @g 2 $ang ditandai dengan cura) %antung dan tekanan arteri $ang
#enurun )e!at. S$ok ana,laktik #e#ang %arang di%u#pai tetapi
#e#pun$ai angka #ortalitas $ang sangat tinggi.
Be!erapa golongan alergen $ang sering #eni#!ulkan reaksi ana,laksis
$aitu #akanan o!at+o!atan dan !isa atau racun serangga. 5aktor $ang
diduga dapat #eningkatkan risiko ter%adin$a ana,laksis $aitu sifat alergen
%alur pe#!erian o!at ri&a$at atopi dan kesina#!ungan paparan alergen.
?na,laksis dikelo#pokkan dala# )ipersensiti.itas tipe @ terdiri dari fase
sensitisasi dan akti.asi $ang !eru%ung pada .asodilatasi pe#!ulu) dara)
$ang #endadak keaadaan ini dise!ut s$ok ana,laktik.
Manifestasi klinis ana,laksis sangat !er.ariasi. Ge%ala dapat di#ulai dengan
ge%ala prodor#al ke#udian #en%adi !erat tetapi kadang+kadang langsung
!erat $ang dapat ter%adi pada satu atau le!i) organ target. Pe#eriksaan
la!oratoriu# diperlukan dan sangat #e#!antu #enentukan diagnosis
#e#antau keadaan a&al dan !e!erapa pe#eriksaan digunakan untuk
#e#onitor )asil pengo!atan dan #endeteksi ko#plikasi lan%ut. ?na#nesis
pe#eriksaan ,sik dan penun%ang $ang !aik akan #e#!antu seorang dokter
dala# #endiagnosis suatu s$ok ana,laktik.
Penatalaksanaan s$ok an,laktik )arus cepat dan tepat #ulai dari )entikan
allergen $ang #en$e!a!kan reaksi ana,laksisT !aringkan penderita dengan
kaki diangkat le!i) tinggi dari kepalaT penilaian ? B 3 dari ta)apan
resusitasi %antung paruT pe#!erian adrenalin dan o!at+o!at $ang lain sesuai
dosisT #onitoring keadaan )e#odina#ik penderita !ila perlu !erikan terapi
cairan secara intra.ena o!ser.asi keadaan penderita !ila perlu ru%uk ke
ru#a) sakit.
Pencega)an #erupakan langka) terpenting dala# penatalaksanaan s$ok
ana,laktik teruta#a $ang dise!a!kan ole) o!at+o!atan. ?pa!ila ditangani
secara cepat dan tepat sesuai dengan kaida) kega&at daruratan reaksi
ana,laksis %arang #en$e!a!kan ke#atian.

Anda mungkin juga menyukai